Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi Chapter 13 Akuntansi Keuangan 2 1 Agenda 1 Liabilitas Jangka Pendek 2 PSAK 57 Provisi. Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi 3 Ilustrasi Akuntansi Keuangan 2 2 Liabilitas Menurut IASB: Kewajiban sekarang yang timbul dari kejadian di masa lalu yang diselesaikan dengan menyerahkan sumberdaya yang memiliki manfaat ekonomii. Karakteristik Liabilitas: 1. Kewajiban saat ini 2. Timbul dari kejadian di masa lalu 3. Akan mengakibatkan pengeluaran sumber daya Akuntansi Keuangan 2 3 Liabilitas Jangka Pendek liabilitas Jangka Pendek adalah: 1. liabilitas yang diharapkan dapat dilunasi dalam siklus operasi normal perusahaan, atau 2. Diharapkan dilunasi dalam waktu 12 bulan sesuadah tanggal pelaporan Akuntansi Keuangan 2 4 Jenis-jenis liabilitas Jangka Pendek: Utang Dagang. Utang Wesel. Utang JP yang jatuh tempo. liabilitas jangka pendek yang akan di-refinance. Utang dividen. Akuntansi Keuangan 2 Deposit dan uang muka. Pendapatan diterima dimuka. Utang PPN (PPn). Utang PPh. Utang gaji dan insentif. 5 UTANG DAGANG Utang Dagang (trade accounts payable) Saldo yang dimiliki (menjadi hak) pihak lain untuk barang, suplais, dan jasa yang dibeli secara kredit. Timbul karena adanya perbedaan waktu antara saat diterimanya barang atau jasa dan pembayarannya. Termin penjualan (mis., 2/10, n/30) menetapkan periode kredit. Akuntansi Keuangan 2 6 UTANG DAGANG Utang Dagang (trade accounts payable) Contoh transaksi: • Pada tanggal 10 Januari 2015, PT ABC membeli barang dagangan seharga Rp5.000.000, dengan termin 2/10, n/30. • Pada tanggal 20 Januari 2015, 60% dari utang tersebut dibayar • Pada tanggal 10 Februari 2015, sisa utang dilunasi. Akuntansi Keuangan 2 7 UTANG DAGANG Metoda bruto Jan. 10 Jan. 20 Feb. 10 Pembelian Utang Dagang 5.000.000 Utang Dagang Kas Potongan pemb. 3.000.000 Utang Dagang Kas 2.000.000 Akuntansi Keuangan 2 5.000.000 2.940.000 60.000 2.000.000 8 UTANG DAGANG Metoda neto Jan. 10 Jan. 20 Feb. 10 Pembelian Utang Dagang 4.900.000 Utang Dagang Kas 2.940.000 4.900.000 Utang Dagang 1.960.000 Rugi Potongan pemb. TDM 40.000 Kas Akuntansi Keuangan 2 2.940.000 2.000.000 9 Latihan 1 Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di PT Inosensius tahun 2015: 9/3 Dibeli barang dagangan dari PT Audrey seharga Rp50.000.000,00 dengan syarat 2/10,N/30 18/3 Melunasi 75% 25/3 Melunasi sisanya Diminta: 1. Catat transaksi dengan metode bruto 2. Catat transaksi dengan metode netto Akuntansi Keuangan 2 10 UTANG WESEL Utang Wesel Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa mendatang. Timbul dari pembelian, pendanaan, dan transaksi lain. Wesel digolongkan sebagai jangka pendek dan jangka panjang. Wesel ada yang berbunga dan tidak berbunga (interestbearing or zero-interest-bearing). Akuntansi Keuangan 2 11 Wesel Bayar – Notes Payable • Timbul dari pembelian, pendanaan, dan transaksi lain. • Wesel ada yang berbunga dan tidak berbunga (interestbearing or zero-interest-bearing). • Dapat bersifat jangka pendek atau panjang • Jika tidak berbunga diterbitkan dengan diskon Akuntansi Keuangan 2 12 Wesel berbunga Contoh (Wesel berbunga) • Pada tanggal 17 September 2015 PT BCD membeli barang seharga Rp10.000.000 dari PT XYZ, dengan syarat 2/10, n/30. • Pada tanggal 17 Oktober 2015, PT BCD dak dapat membayar utangnya sehingga PT XYZ meminta PT BCD membuat promes berjangka 120 hari dengan bunga 12%. • Pada tanggal jatuh tempo PT BCD melunasi liabilitasnya. Pertanyaan: Buatlah jurnal pada pembukuan PT BCD Akuntansi Keuangan 2 13 Wesel berbunga Sept. 17 Okt. 17 Des. 31 Pembelian Utang Dagang 10.000.000 Utang Dagang Utang Wesel 10.000.000 Biaya Bunga Utang Bunga 250.000 10.000.000 10.000.000 250.000 Bunga = 10.000.000 x 12% x 75/360 = 250.000 Akuntansi Keuangan 2 14 Wesel berbunga Feb. 14 2016 - PT BCD membayar liabilitasnya Feb. 14 Utang Wesel Utang Bunga Biaya Bunga Kas 10.000.000 250.000 150.000 10.400.000 Biaya Bunga = 10.000.000 x 12% x 45/360 = 150.000 Akuntansi Keuangan 2 15 Latihan Pada tanggal 1 Oktober 2015, PT Arjuna meminjam uang dari Bank Buana Indonesia sebesar Rp10.000.000. Atas peminjaman tersebut Bank meminta kepada PT CDE untuk menandatangani sebuah promes dengan bunga 12% dan dengan jangka waktu 4 bulan. Akuntansi Keuangan 2 16 Wesel tanpa bunga Wesel tanpa bunga. Pada tanggal 1 Oktober 2017, PT DEF meminjam uang dari Bank Sentosa sebesar Rp10.400.000. Atas peminjaman tersebut, Bank Sentosa meminta kepada PT DEF untuk menandatangani sebuah promes berjangka 4 bulan, tanpa bunga. Jumlah kas yang diterima oleh PT DEF pada saat menerima pinjaman adalah sebesar Rp10.000.000. Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat penerbitan wesel, penyesuaian pada akhir periode, dan pembayaran utang pada saat jatuh tempo. Akuntansi Keuangan 2 17 Wesel tanpa bunga Okt. 1 Des. 31 Feb. 1 Kas Diskon Utang Wesel Utang Wesel 10.000.000 400.000 10.400.000 Biaya Bunga Diskon Utang Wesel 300.000 Utang Wesel Biaya Bunga Kas Diskon Utang Wesel 10.400.000 100.000 300.000 Akuntansi Keuangan 2 10.400.000 100.000 18 IFRS • Okt. 1 Kas 10.000.000 Utang Wesel 10.000.000 • Des. 31 Biaya Bunga 300.000 Utang Wesel • Feb. 1 Biaya Bunga Utang Wesel 300.000 100.000 100.000 Utang Wesel10.400.000 Kas 10.400.000 Akuntansi Keuangan 2 19 Latihan 2 Berikut ini transaksi PT Arjuna yang berkaitan dengan utang wesel: 30/11 Menerbitkan sebuah wesel sebesar Rp35.000.000 untuk pembelian barang dagangan. Jangka waktu 2 bulan bunga 12%. 5/12 Diterima pinjaman dari Bank Niagara sebesar Rp50.000.000,00 jangka waktu 90 hari. Kas yang diterima Rp48.500.000,00 Diminta: Catat transaksi tersebut, termasuk penyesuaian yang harus dibuat 31/12 Akuntansi Keuangan 2 20 Utang Jk. Panjang yang J.T Utang Jk. Panjang yang J.T. dalam 1 tahun • Pada tanggal 1 Januari 2015, PT EFG menerima pinjaman jangka panjang dari Bank Buana sebesar Rp12.000.000. Disepakati bahwa jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun, dengan tingkat bunga 12%, dan angsuran pembayaran dilakukan sebanyak 3 kali setiap tanggal 1 Januari, mulai tanggal 1 Januari 2016. Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk tanggal 1 Januari 2015, 31 Desember 2015. 1 Januari 2016, 31 Desember 2016. 1 Januari 2017, 31 Desember 2017 Akuntansi Keuangan 2 21 Utang Jk. Panjang yang J.T Jurnal tahun 2015 Jan. 1 Des. 31 Kas Utang Wesel JPj 12.000.000 Biaya Bunga Utang Wesel JPj Utang Wesel Utang Bunga 12.000.000 1.440.000 4.000.000 4.000.000 1.440.000 Akuntansi Keuangan 2 22 Utang Jk. Panjang yang J.T Jurnal tahun 2016 Jan. 1 Des. 31 Utang Wesel Utang Bunga Kas 4.000.000 1.440.000 Biaya Bunga Utang Wesel JPj Utang Wesel Utang Bunga 960.000 4.000.000 5.440.000 4.000.000 960.000 Akuntansi Keuangan 2 23 Utang Jk. Panjang yang J.T Jurnal tahun 2017 Jan. 1 Des. 31 Utang Wesel Utang Bunga Kas 4.000.000 960.000 Biaya Bunga Utang Wesel JPj Utang Wesel Utang Bunga 480.000 4.000.000 4.960.000 4.000.000 480.000 Akuntansi Keuangan 2 24 Utang Jk. Panjang yang J.T Jurnal tahun 2018 Jan. 1 Utang Wesel Utang Bunga Kas 4.000.000 480.000 4.480.000 Akuntansi Keuangan 2 25 Utang Deviden Utang Dividen Dividen adalah hak pemegang saham atas bagian laba yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Umumnya dibayarkan dalam jangka waktu 3 bulan. Dividend SP kumulatif yang tidak diumumkan tidak diakui sebagai utang. Utang dividen dalam bentuk saham tidak diakui sebagai utang, namun dilaporkan dalam rekening modal. Akuntansi Keuangan 2 26 Utang Deviden Utang Dividen • PT FGH pada tanggal 25 Desember 2017 mengumumkan pembagian dividen kas sebesar Rp2,50 per lembar. Jumlah saham yang beredar pada saat itu adalah 10.000.000 lembar. Dividen tersebut akan dibayar tanggal 15 Januari 2018. • Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pada tanggal 25 Desember 2017 dan 15 Januari 2018. Akuntansi Keuangan 2 27 UtangJangka Deviden Liabilitas Pendek Utang Dividen Des. 25 Jan. 15 Laba Ditahan Utang Dividen 25.000.000 Utang Dividen Kas 25.000.000 25.000.000 25.000.000 Akuntansi Keuangan 2 28 Uang Tanggungan/Jaminan (Deposit) Mencakup jaminan kas uang dapat dikembalikan yang diterima dari pihak lain. • Pada tanggal 1 Jan 2018 PT GHI menjual 10 krat (@ 24 botol) Coca Cola kemasan dalam botol. Untuk setiap botol yang dijual, perusahaan memungut uang tanggungan (yang dapat diminta kembali dengan cara menyerahkan botol) kepada pembeli sebesar Rp250,00 per botol. • Pada tanggal 15 Jan 2018 PT GHI menerima pengembalian botol kosong sebanyak 216 botol (9 krat). Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang diperlukan Akuntansi Keuangan 2 29 Uang Tanggungan/Jaminan (Deposit) Jan. 1 Kas 60.000 Utang Jaminan 60.000 (untuk mencatat uang jaminan 10 krat botol) Jan. 15 Utang Jaminan 54.000 Kas (untuk mencatat penukaran 9 krat botol) Akuntansi Keuangan 2 54.000 30 Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenues) Merupakan pembayaran yang diterima sebelum barang atau jasa diserahkan Unearned and Earned Revenue Accounts Akuntansi Keuangan 2 31 Unearned Revenues PT HIJ pada tanggal 1 Desember 2017 mendapat kas sebesar Rp12.000.000 untuk aktiva tetap yang disewa oleh PT XYZ. Aktiva tetap tersebut disewa untuk jangka waktu 12 bulan. Des. 1 Kas 12.000.000 Pendapatan Sewa DDM Des. 31 1/12/18 Pendapatan Sewa DDM Pendapatan Sewa Pendapatan Sewa DDM Pendapatan Sewa Akuntansi Keuangan 2 12.000.000 1.000.000 1.000.000 11.000.000 11.000.000 32 Utang Pajak Pajak atas Penghasilan: Biaya gaji dan upah karyawan PT IJK pada bulan Desember 2017 adalah Rp100.000.000. Atas gaji dan upah tersebut, PT IJK memotong PPh karyawan sebesar Rp7.500.000. Gaji dan upah tersebut dibayar oleh PT IJK pada tanggal 25 Desember 2017, sedang pemotongan PPh karyawan disetor oleh PT IJK ke Kas Negara melalui Bank Persepsi pada tanggal 10 Januari 2088. Buatlah jurnal pada pembukuan PT IJK Akuntansi Keuangan 2 33 Utang Pajak Utang Pajak Penghasilan Des. 25 Jan. 10 Biaya Gaji dan Upah Kas Utang PPh Karyawan 100.000.000 Utang PPh Karyawan Kas Akuntansi Keuangan 2 92.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 34 Utang Pajak Utang Pajak Pertambahan Nilai (Pajak atas Penjualan = Pajak Pertambahan Nilai) • Atas pembelian kredit barang dagangan sebesar Rp10.000.000,00, PT Jaya dipungut PPN 10%. • Atas penjualan kredit barang dagangan sebesar Rp15.000.000,00, PT Jaya memungut PPN 10%. • Atas pemungutan PPN tersebut, PT Jaya menyetorkannya ke Kas Negara. • Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi: pembelian, penjualan, dan penyetoran pajak. Akuntansi Keuangan 2 35 Utang PPN Utang PPN Pemb. Penj. Setoran Pembelian PPN Dibayar di Muka Utang Dagang 10.000.000 1.000.000 Piutang Dagang Penjualan Utang PPN 16.500.000 11.000.000 15.000.000 1.500.000 Utang PPN PPN Dibayar di Muka Kas Akuntansi Keuangan 2 1.500.000 1.000.000 500.000 36 Utang Pajak Utang Biaya (Biaya yang Masih Harus Dibayar • PT KLM membayar gaji dan upah karyawan setiap tanggal 1 bulan berikutnya. Gaji dan upah untuk bulan Desember 2007 adalah Rp20.000.000. PPh atas gaji dan upah tersebut adalah Rp2.000.000. PT KLM menyetor PPh karyawan ke Kas Negara pada tanggal 10 Januari 2008. • Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut di atas, termasuk pengakuan biaya gaji dan upah bulan Desember 2006. Akuntansi Keuangan 2 37 Utang Pajak Utang Biaya Des. 31 Jan. 01 Jan. 10 Biaya Gaji dan Upah Utang Gaji dan Upah 20.000.000 Utang Gaji dan Upah Kas Utang PPh 20.000.000 Utang PPh Kas 20.000.000 18.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 Akuntansi Keuangan 2 38 Utang Bonus Utang Bonus Bonus merupakan pembayaran kepada karyawan diluar gaji reguler yang mereka terima. Bonus yang dibayarkan merupakan biaya operasi. Bonus yang belum dibayarkan harus dilaporkan sebagai utang Jangka Pendek. Akuntansi Keuangan 2 39 Utang Bonus Utang Bonus • PT Lamtoro memutuskan untuk memberikan bonus pada karyawannya. Laba yang diperoleh perusahaan tahun 2006 sebelum dikurangi bonus dan pajak adalah Rp280.000.000. Bonus yang akan diberikan adalah 20% dan besarnya pajak 40%. Buatlah jurnal jika bonus dihitung berdasarkan: 1. Laba sebelum pajak setelah dikurangi bonus. 2. Laba setelah dikurangi pajak sebelum dikurangi bonus 3. Laba setelah dikurangi pajak dan bonus Akuntansi Keuangan 2 40 Utang Bonus 1. Bonus dihitung dari Laba sebelum pajak setelah dikurangi bonus. b = 20% x (laba - b) b = 20% x (280.000.000 - b) b = 56.000.000 – 0,2b 1,2b = 56.000.000 b Jurnal = 46.666.667 Biaya Bonus Utang Bonus 46.666.667 46.666.667 Akuntansi Keuangan 2 41 Utang Bonus Bonus dihitung atas dasar laba setelah pajak (t) sebelum dikurangi bonus (b) t = 40% x (laba - b) t = 40% x (280.000.000 - b) t = 112.000.000 - 0,4b b = 20% x (laba - t) b = 20% x (280.000.000 - (112.000.000 - 0,4b)) b = 20% x (168.000.000 + 0,4b) b = 33.600.000 + 0,08b b = 33.600.000/0,92 = 36.521.739 Akuntansi Keuangan 2 42 Utang Bonus Bonus dihitung atas dasar laba setelah dikurangi pajak dan bonus: t = 40% x (laba - b) t = 40% x (280.000.000 - b) t = 112.000.000 - 0,4b b = 20% x (laba - b - t) b = 20% x (280.000.000 - b - (112.000.000 - 0,4b)) b = 20% x (168.000.000 - 0,6b) b = 33.600.000 - 0,12b b = 33.600.000/1,12 = 30.000.000 Akuntansi Keuangan 2 43 Tujuan & Ruang Lingkup PSAK 57 • PSAK 57 (IAS 37) ini bertujuan untuk mengatur – pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta Provision Contingent liabilities Contingent assets – untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam CatLK • Agar para pengguna dapat memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Ref. PSAK 57 Akuntansi Keuangan 2 44 Provisi Provisi adalah liabilitas yang waktu atau jumlahnya belum pasti atau jumlahnya masih ditaksir. Provisi diakui jika memenuhi kondisi berikut ini: 1. Perusahaan mempunyai kewajiban saat ini (legal atau praktis) sebagai akibat kejadian masa lalu. 2. Ada kemungkinkan diperlukan aliran keluaran sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomi 3. Kewajiban dapat diestimasi dengan konsisten Akuntansi Keuangan 2 45 Contoh: • denda atau biaya pemulihan pencemaran lingkungan, yang mengakibatkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban itu tanpa memandang tindakan entitas pada masa datang. • biaya kegiatan purna-operasi (decommissioning) instalasi minyak atau instalasi nuklir sebatas jumlah yang harus ditanggung entitas untuk memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan Akuntansi Keuangan 2 46 Provisi Contoh: Garansi Hadiah Kewajiban berkaitan dengan lingkungan Kasus pengadilan Akuntansi Keuangan 2 47 Biaya Garansi Biaya Garansi Janji yang dibuat oleh seorang penjual kepada seorang pembeli untuk memperbaiki kelemahan dalam hal kuantitas, kualitas, atau kinerja produk. Jika kemungkinan besar para pelanggan melakukan klaim garansi, dan perusahaan dapat menaksir biayanya, maka perusahaan harus mencatat biaya tersebut. Akuntansi Keuangan 2 48 Garansi Metode akuntansi untuk garansi: 1. Cash Basis 2. Accrual Basis Cash Basis Garansi dicatat saat terjadinya sehingga tidak menimbulkan adanya utang garansi Akuntansi Keuangan 2 49 Garansi - Accrual Basis PT Minahasa menjual produk dengan garansi tiga bulan. Berdasarkan pengalaman, produk tersebut rata-rata memerlukan biaya garansi sebesar Rp200.000 per unit, dan jumlah produk yang diklaim garansinya setiap tahun rata-rata 30% dari jumlah unit yang terjual. Keterangan Penjualan (harga jual @ Rp1.000.000,00) Pengeluaran biaya garansi untuk: - Penjualan 2005 - Penjualan 2006 2005 500 unit 2006 600 unit 130 unit - 20 unit 155 unit Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan, pengeluaran biaya garansi, dan utang garansi untuk tahun 2005 dan 2006 Akuntansi Keuangan 2 50 Utang Garansi Expense Warranty Treatment 2005 Des. 31 Piutang Dagang Penjualan 500.000.000 500.000.000 Biaya Garansi Kas/Persediaan Sk Cd 26.000.000 26.000.000 Biaya Garansi 4.000.000 Utang Garansi 4.000.000 (untuk mencatat sisa garansi yang belum diklaim) Akuntansi Keuangan 2 51 Utang Garansi Expense Warranty Treatment 2006 Des. 31 Piutang Dagang Penjualan 600.000.000 600.000.000 Utang Garansi Kas/Persediaan SC 4.000.000 Biaya Garansi Kas/Persediaan SC 31.000.000 Biaya Garansi Utang Garansi Akuntansi Keuangan 2 4.000.000 31.000.000 5.000.000 5.000.000 52 Utang Hadiah • • Dalam tahun 2005 PT NOP memutuskan untuk memberikan hadiah berupa sabun mandi kepada konsumennya. Untuk itu setiap pembelian satu unit produk, pembeli akan mendapat satu lembar kupon hadiah. Setiap 5 lembar kupon dapat ditukar dengan satu buah sabun mandi. Informasi transaksi yang terjadi selama tahun 2005 adalah: • Dijual 100.000 unit produk dengan harga Rp50.000/unit. • Dibeli 10.000 buah sabun mandi dengan harga Rp2.000/buah. • Diterima 40.000 lembar kupon untuk ditukar dengan sabun mandi. Perusahaan memperkirakan 60% dari kupon yang diberikan akan ditukarkan dengan sabun mandi. Akuntansi Keuangan 2 53 Utang Hadiah Penj. Pemb. Piutang Dagang Penjualan 5.000.000.000 5.000.000.000 Persediaan Hadiah Kas 20.000.000 Biaya Hadiah Persediaan Hadiah 16.000.000 Des. 31 Biaya Hadiah Utang Hadiah (20.000/5 * 2000) Akuntansi Keuangan 2 20.000.000 16.000.000 8.000.000 8.000.000 54 Liabilitas Kontijensi 1. liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas 2. Tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi 3. Jumlah liabilitas tidak dapat diukur secara andal Akuntansi Keuangan 2 55 Contoh Liabilitas kontijensi Suatu entitas sedang menghadapi tuntutan di pengadilan atas tuduhan pelanggaran merek dagang. Sampai dengan tanggal 31 Desember belum ada keputusan pengadilan. Ada kemungkinan entitas akan kalah dan harus membayar kerugian. Tidak terdapat liabilitas yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu Simpulan: Tidak dicatat sebagai provisi tetapi diungkapkan sebagai libilitas kontijensi Akuntansi Keuangan 2 56 Aset Kontijensi • Kemungkinan timbulnya aset dari suatu peristiwa di masa lalu yang kepastiannya tergantung kejadian di masa mendatang yang tidak dapat dikendalikan perusahaan. • Contoh: – Kemungkinan menerima hadiah – Kemungkinan adanya pengembalian pajak dari pemerintah dalam kasus adanya perselisihan pajak Akuntansi Keuangan 2 57