108 BAB VI KESALAHAN – KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA 6.1 Kalimat Sederhana Siswa sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris selain mendengarkan, dan berbicara, siswa juga dituntut untuk bisa menulis dalam bahasa Inggris dalam bentuk kalimat sederhana dan mempunyai makna. Bagi siswa sekolah dasar, kalimat ini masih sangat sederhana sesuai dengan kurikulum, yaitu kalimat yang biasa digunakan sehari-hari di lingkungan sekitar. Banyak siswa yang masih kesulitan dalam membuat kalimat bermakna. Hal ini diketahui dari proses pembelajaran di sekolah mereka. Berbahasa mengacu pada pengetahuan bagaimana bahasa tersusun dan bagaimana bahasa itu bisa menyampaikan makna dengan bentuk susunan sesuai dengan kompetensi linguistik. Kompetensi dibedakan dalam dua kategori secara sadar (noetic) dan secara tidak sadar (practical). Kemampuan siswa menggunakan bahasa pertama (L1) tanpa sadar, bentuk susunan meliputi kemampuan praktis bahasa yang telah dipelajari kemungkinan berasimilasi (L2 terpengaruh L1). Kata – kata yang dipelajari pada bahasa kedua (L2) adalah susunan dari rangka bahasa pertama (L1). Hal ini dapat membantu siswa dalam mempelajari isomorphic structure (transfer positif). Akan tetapi, bisa menjadi campur tangan yang baik dalam susunan dari dua bahasa yang kontras (transfer negatif), maka hubungan susunan L1 dan L2 mudah berasimilai ke L2. 109 Komponen dasar dari tata bahasa berdasarkan komponen kategori yang menggambarkan kalimat dengan tata bahasanya dan saling berhubungan dalam kalimat tersebut. Komponen dasar di dalamnya adalah komponen leksikal yang berhubungan dengan sintaksis, semantik, dan fonologi. Rangkaian komponen tersebut berhubungan dengan transformasi. Hubungan fungsional dalam kalimat (subjek, predikat, dan objek) tersembunyi dalam struktur dasar dan hubungan fungsional ini menggambarkan kategori kata. Dalam kalimat subjek menunjukkan frasa nominal dalam kalimat, objek menunjukkan frasa nominal dari frasa verba, dan predikat menunjukkan frasa verba dari kalimat. Kemudian kategori nomina (kata benda) dan verba (kata kerja) menggambarkan fungsinya dalam hubungannya dengan kalimat tersebut. 6.2 Kesalahan Kalimat Sederhana Kesalahan yang sering dilakukan oleh siswa SD dalam proses pemerolehan bahasa kedua (L2) merangsang pengajar untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran. Kesalahan ini diakibatkan karena pengaruh bahasa pertama (L1). Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada proses pembelajaran. 6.2.1 Ommiting Grammatical Morphemes Omission merupakan hilangnya salah satu elemen kata yang seharusnya ada pada kalimat, sehingga memiliki tata bahasa. Meskipun beberapa kata dalam kalimat tersebut berpotensi tetap akan berpengaruh pada makna. Setiap morfem memiliki peran penting dalam sebuah kalimat: noun, verb, adjective, adverb. Misalnya, Mr. Nur is headmaster of the elementary school. Setiap kata dalam kalimat memiliki konten morfem yang akan memberikan makna pada kalimat tersebut (Dulay, 1967: 154). 110 Beberapa kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru adalah sebagai berikut. 1) Uncle works in the post office. Kesalahan siswa: My uncle work in post, kesalahan yang dibuat adalah kurangnya bentuk verb sebagai singular auxiliary pada orang ketiga tunggal dengan menambahkan fonem – s (works) dan kurangnya morfem office yang memiliki arti kantor (post office = kantor pos). Hal ini dipengaruhi oleh bahasa ibu (bahasa pertama yang dikuasai). Dalam penentuan makna kata, anak mengikuti prinsip universal, yaitu overextension (penggelembungan makna). Anak cenderung mengambil salah satu konsep dan menerapkan pada konsep lain yang memiliki fitur tersebut. Contoh yang terdapat pada kata “kantor pos”, anak mengambil fitur “pos” bentuk bunyinya yang mengacu pada “kantor pos” tanpa mengindahkan kata “kantor”. Fenomena ini sesuai dengan pendapat Dardjowidjojo (2008: 260). 2) Mother is making cake in the kitchen. Kesalahan siswa: a. Mother is make in the kitchen, omit pada –ing = making (dalam progressive tense = keadaan yang sedang terjadi). b. Mother make in the kitchen, omit pada auxiliary is dan –ing (is making). c. Mother making in the kitchen, omit pada singular auxiliary ‘is’. 6.2.2 Additions 111 Additions adalah penambahan morfem pada kalimat yang merupakan kebalikan dari omission. Morfem yang muncul pada kalimat akan berakibat kalimat tersebut bukan merupakan kalimat yang baik atau berstruktur. Tiga tipe kesalahan penambahan morfem dalam kalimat sering ditemukan pada saat siswa mempelajari L2, yaitu double marking, regularization, dan simple additions. 3) Uncle work in the post office. Kesalahan siswa: Uncle working in the post office, kesalahan adanya penambahan verb inflections - ing pada work. Kalimat di atas menunjukkan present indicative (keadaan kebiasaan). 6.2.2.1 Double Markings Beberapa kesalahan penambahan morfem sering muncul pada konstruksi bahasa. Misalnya pada kalimat bahasa Inggris yang memiliki makna semantik dalam tense dalam petanda sesuai dengan kaidah sintaksis, We didn’t went there dalam kalimat negatif (past tense) ini ada dua penanda (double markings). Pada morfem didn’t yang merupakan auxiliary maka verb (kata kerja) tidak berubah dalam bentuk kata kerja pertama, we didn’t go there. 4) Mother is making cake in the kitchen. Kesalahan siswa: Mother is does make in the kitchen, ada dua auxiliary dalam satu kalimat sehingga membuat kalimat tersebut tidak berstruktur dan omit –ing pada verb (making). 5) Mother made homework at home last night. Kesalahan siswa: 112 Mother didn’t make homework, ada dua bentuk auxiliary did dan made auxiliary verb dalam satu kalimat. 6.2.2.2 Regularization Kaidah bentuk penyajian sebuah kategori bahasa seperti pada nomina (dalam jumlah lebih dari satu), sheep bentuk tetap bukan sheeps, sedangkan pada kategori bahasa pada verba eat dalam bentuk verb kedua bukan eated tetapi ate. Siswa diharapkan bisa menempatkan bentuk regular dan irregular dalam konstruksi bahasa sesuai dengan kategori bahasa. 6) Marry made homework at home last night. Kesalahan siswa Marry maked homework. Bentuk kalimat di atas irregular (past tense = keadaan di waktu lampau) sehingga verba akan berubah menjadi verba bentuk kedua made (irregular). 6.2.2.3 Simple addition Jika dalam kesalahan penambahan bentuk morfem tidak ditemukan double marking dan regularization, kesalahan ini desebut dengan simple addition. Pada bentuk kesalahan ini biasanya banyak terjadi pengaruh dari kesalahan tuturan L1 ke L2. Misalnya, Added contoh Past tense (irregular) the bus is gonna broke it Article an this 113 3rd person singular –s the dog doesn’t eat bean. Berdasarkan tes siswa baik di SDN 8 maupun RSDBI Muhammadiyah 2 dalam kesalahan simple addition, hasil data yang diperoleh tidak ditemukan kesalahan siswa dalam membuat kalimat sederhana pada simple addition. Siswa dalam membuat kalimat mengartikan kata demi kata kemudian disusun menjadi kalimat tanpa mengetahui arti dan kategori kata tersebut. Misalnya, ibu memasak nasi tadi pagi = mother cook rice this morning. Siswa masih belum memahami bagaimana menempatkan bentuk auxiliary dalam bentuk verba dengan menambahkan –ed (cooked). 6.2.3 Misordering Bentuk konstruksi pemerolehan bahasa dari susunan kata sesuai dengan kategorinya dalam kalimat, kesalahan penempatan bentuk morfem atau kelompok morfem dalam bentuk tata bahasa, misalnya dalam kalimat What doing are you? Kalimat yang benar dan sesuai dengan kaidahnya adalah what are you doing? Kalimat, dalam latihan yang diberikan pada siswa, merupakan kalimat tanya (questions word) dan kalimat positif, dalam kalimat tanya diawali dengan wh- questions menempati posisi subjek. Beberapa kalimat yang salah penempatannya sesuai dengan kategori yang dilakukan siswa disajikan sebagai berikut: 7) What far do you go to the beach What far merupakan wh-question yang terletak pada awal kalimat, bentuk sintaksisnya adalah wh-question + aux + NP + VP + PP (preposition phrase) + D (determiner) + NP. Kesalahan siswa: # # # What do you go to far the beach? What go to the beach do you far? What go do you far to the beach? 114 8) What far does your mother go to the market? What far merupakan wh-questions yang diletakkan pada awal kalimat, bentuk sintaksisnya adalah wh-questions + aux + NP + VP + PP(preposition phrase) + D (determiner) + NP Kesalahan siswa: # # # # # # # What does your mother go to for the market? What does your mother for go to the market? What does for your mother go to the market? What your mother go does for to the market? What your mother go the market to for does? What does go to the market for your mother? What your mother does go to for the market? 9) What for do the pupils go to the zoo? What for merupakan wh-question yang diletakkan pada awal kalimat, bentuk sintaksisnya adalah wh-question + aux + NP + VP + PP(preposition phrase) + D (determiner) + NP Kesalahan siswa: # # # # # # # # What do the pupils go to for the zoo? What go to the zoo for do the pupils? What do go to the zoo for the pupils? What go to the pupils for do the zoo? What the pupils go to for do the zoo? What do the pupils for go to the zoo? What do for the pupils go to the zoo? What the pupils do go to for the zoo? 10) What for does the farmer go to the rice field? What for merupakan wh-question yang diletakkan pada awal kalimat, bentuk sintaksisnya adalah wh-question + aux + NP + VP + PP(preposition phrase) + D (determiner) + NP 115 Kesalahan siswa: # # # # # # # # # What does the rice field go to for the farmer? What does go to the farmer for the rice field? What the farmer does for go to the rice field? What does for the farmer to go the rice field? What the rice field go to for does the farmer? What the rice field the farmer go to for does? What for go to does the farmer the rice field? What does go to the farmer for the rice field? What does go to the rice field for the farmer? 11) What for do the people go to the temple? What for merupakan wh-question yang diletakkan pada awal kalimat, bentuk sintaksisnya adalah wh-question + aux + NP + VP + PP(preposition phrase) + D (determiner) + NP Kesalahan siswa: # # # # What the people do for go to the temple? What do the people go for to the temple? What do the people for go to the temple? What for the people go to the temple? 12) My mother goes to the market to sell vegetables? bentuk sintaksisnya adalah NP + aux + P(preposition) + D (determiner) + NP + P(preposition ) + VP + NP Kesalahan siswa: # Mother to sell vegetables goes to the market. # My mother to sell the market goes vegetables. 13) People go to the drugstore to buy medicine. 116 Bentuk sintakssinya adalah NP + aux + P(preposition phrase) + D (determiner) + P + VP + NP Kesalahan siswa: # # # # People to buy a ticket goes to the market. People to medicine go the dugstore to buy. People to buy medicine go to the drugstore. People medicine to buy go to the drugstore. 14) My father goes to the airport to buy a ticket. Bentuk sintaksisnya adalah NP + aux + P(preposition ) + D (determiner) + NP + P(preposition) + VP + NP. Kesalahan siswa: # # My father to buy a ticket goes to the market. My father the airport to buy goes to a ticket 15) He always wears suit and tie in his office. Bentuk sintaksisnya adalah NP + adv + VP + NP + P(preposition ) + NP Kesalahan siswa: # # # # # # # # # # # He and his always wears a suit tie in office. He always wears his tie and suit in office. He in tie a suit in office and always wears. He wears tie always his a suit in office He and his a suit always wears tie on office. He always a suit and wears tie his on office. He always wears tie and his a suit in office. He always wears tie and his a suit in office. He always his wears a suit and tie in office. He and is a suit always wears his in office. He and his wears always a suit tie in office. 117 16) She is standing in front of the class. Bentuk sintaksisnya adalah NP + aux + VP(preposition ) + D (determiner) + P(preposition) + NP. Kesalahan siswa: # # # # # She is in front of standing the class. She is the class in front of standing. She is the class in front of standing. She is in front of the class standing. She in front of is standing the class. Kalimat-kalimat tersebut di atas (1 - 16) merupakan kalimat yang diberikan pada siswa untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa dalam mempelajari kalimat sederhana, Penulis menemukan banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam menempatkan kategori kata dalam kalimat sehingga kalimat tersebut tidak berstruktur dan tidak mempunyai makna. Hal ini disebabkan siswa belum memahami kategori kata dalam kalimat, fungsi, bentuk, dan penempatannya sesuai dengan kaidah bahasa. 6.2.4 Using Archiform Pilihan satuan bentuk kategori kata dari sifat pemerolehan bahasa disebut using archiform. Setiap kalimat memiliki beberapa morfem yang mempunyai kategori dan sifat yang berbeda sehingga kalimat tersebut memiliki makna dan berstruktur. 17) Marry made homework at home last night. Kesalahan siswa: Marry do homework in the evening, do = mengerjakan, bila pada bentuk present indicative setelah subjek Marry diikuti oleh does (does do homework). Kalimat tersebut, mengacu pada bentuk past irregular. 118 Marry make homework yesterday night, make = membuat, bentuk dan kategori dari morfem tersebut (verba) tidak mengacu pada bentuk past irregular sedangkan pada keterangan waktu (yesterday) sudah menunjukkan bentuk lampau (past irregular). Fenomena kesalahan dalam kalimat sesuai dengan pendapat Dulay dan Krasen (1982: 138) bahwa proses pemerolehan bahasa membangkitkan semangat dalam proses pembelajaran yang menjadi perbincangan karena ditemukannya kesalahan dalam grammar (tatabahasa), kesalahan siswa dalam membuat kalimat dipengaruhi oleh bahasa pertama (L1). Dalam pembelajaran bahasa Inggris guru telah memberikan penjelasan kalimat bahasa Inggris sesuai dengan bentu (tense) dan membuat kalimat dengan menjelaskan fungsi kata dan kaidah bahasa. Hasil presentasi siswa banyak dijumpai kesalahan, kalimat tidak berstruktur dan bermakna. Siswa belum dapat membedakan kategori dan fungsi kata, belum memahami bentuk tense dalam kalimat, belum memahami fungsi, perubahan, dan penempatan auxiliary dalam kalimat. Guru harus bekerja keras agar siswa bisa mengatasi permasalahannya dalam memeroleh kalimat yang benar. Siswa harus banyak membaca, untuk mengetahui urutan kata berdasarkan fungsi, perubahan, dan penempatan sesuai dengan tense dalam kalimat. Siswa berlatihan menulis surat, cerita pendek, mengarang, pengenalan diri, dan membuat kartu ucapan dengan bimbingan guru member pengarahan dan ide pada siswa agar siswa dapat mempresentasikan.