3/17/2016 TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya Definisi Aspal adalah material hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat. Jika dipanaskan pada suatu temperatur tertentu aspal dapat menjadi lunak/cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk ke dalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/penyiraman pada perkerasan makadam ataupun pelaburan. Jika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat termoplastis). 1 3/17/2016 Definisi (lanjut) Hydrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umum disebut bitumen, sehingga aspal sering juga disebut bitumen. Aspal yang umum digunakan saat ini terutama berasal dari salah satu hasil proses destilasi minyak bumi dan disamping itu mulai banyak pula digunakan aspal alam. Definisi (lanjut) Aspal minyak yang digunakan untuk konstruksi perkerasan jalan merupakan hasil residu dari proses destilasi minyak bumi, dan sering pula disebut dengan aspal semen yang bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air serta tahan terhadap pengaruh asam, basa dan garam. Hal ini berarti jika dibuat lapisan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dengan mutu yang baik dapat memberikan lapisan kedap air dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan reaksi kimia yang lain. 2 3/17/2016 Proses Destilasi Minyak Bumi Proses Destilasi Minyak Bumi (lanjut) Setiap minyak bumi menghasilkan residu yang terdiri dari bahan dasar aspal yang dapat dibedakan atas : • Bahan dasar aspal (asphaltic base crude oil) • Bahan dasar parafin (paraffin base crude oil) • Bahan dasar campuran (mixed base crude oil) 3 3/17/2016 Jenis Aspal Berdasarkan cara perolehannya, aspal dapat dibedakan menjadi : Aspal alam, terdiri dari : Aspal gunung (rock asphalt), contoh aspal dari pulau Buton. Aspal danau (lake asphalt), contoh aspal dari Bermudez Lake, Venezuela. Jenis Aspal (lanjut) Aspal buatan, terdiri dari : Aspal minyak, merupakan hasil penyulingan minyak bumi. Tar, merupakan hasil penyulingan batu bara. Tidak umum digunakan untuk perkerasan jalan karena lebih cepat mengeras, peka terhadap perubahan temperatur dan beracun. 4 3/17/2016 Jenis Aspal (lanjut) Berdasarkan bentuknya, menjadi : • Aspal Minyak • Aspal Dingin • Aspal Emulsi Aspal minyak aspal dapat dibedakan (petroleum asphalt) Aspal keras/panas (asphalt cement, AC) • AC pen 40/50, yaitu AC dengan penetrasi antara 40 – 50. • AC pen 60/70, yaitu AC dengan penetrasi antara 60 – 70. • AC pen 80/100, yaitu AC dengan penetrasi antara 80 – 100. • AC pen 120/150, yaitu AC dengan penetrasi antara 120 – 150. • AC pen 200/300, yaitu AC dengan penetrasi antara 200 – 300. 5 3/17/2016 Aspal minyak (lanjut) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi. Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah. Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100. Aspal dingin/cair • • • (cut back asphalt) RC (Rapid Curing cut back), merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bensin atau premium. RC merupakan cut back asphalt yang paling cepat menguap. MC (Medium Curing cut back), merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti minyak tanah. SC (Slow Curing cut back), merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan yang lebih kental seperti solar. SC merupakan cut back asphalt yang paling lama menguap 6 3/17/2016 Aspal emulsi • Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya, aspal emulsi dapat dibedakan atas : Kationik disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik positif. Anionik disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik negatif. Nonionik merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik. Aspal emulsi • (emulsion asphalt) (lanjut) Berdasarkan kecepatan pengerasannya, aspal emulsi dapat dibedakan atas : RS (Rapid Setting), aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan yang terjadi lebih cepat. MS (Medium Setting). SS (Slow Setting), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap. 7 3/17/2016 Aspal Buton Aspal alam yang terdapat di Indonesia dan telah dimanfaatkan adalah aspal dari pulau Buton. Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi. Berdasarkan kadar bitumen yang dikandungnya, aspal Buton dapat dibedakan menjadi ; B10, B13, B20, B25 dan B30 (Aspal Buton B10 adalah aspal Buton dengan kadar bitumen ratarata 10%). Komposisi Aspal 8 3/17/2016 Fungsi Aspal Aspal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai : • Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan antar aspal itu sendiri. • Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori agregat itu sendiri. Fungsi Aspal (lanjut) 9 3/17/2016 Fungsi Aspal (lanjut) Fungsi aspal pada setiap butir agregat Sifat Aspal • • • • Daya tahan (durability) Adhesi dan kohesi Kepekaan terhadap temperatur Kekerasan aspal 10 3/17/2016 Pemeriksaan Aspal Aspal merupakan hasil produksi dari bahan-bahan alam, sehingga sifat-sifat aspal harus diperiksa di laboratorium dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan agar dapat dipergunakan sebagai bahan pengikat perkerasan. Pemeriksaan Aspal Keras No. Pemeriksaan Metode Pemeriksaan Bina Marga AASHTO 1. Penetrasi PA-0301-76 T49-80 2. Titik lembek PA-0302-76 T53-81 3. Titik nyala dan bakar PA-0303-76 T48-81 4. Thick film test PA-0304-76 T47-82 5. Kadar larutan dalam CCl4 PA-0305-76 T44-81 6. Daktilitas PA-0306-76 T51-81 7. Berat jenis PA-0307-76 T228-79 8. Viskositas kinematik PA-0308-76 T201-80 11 3/17/2016 Pemeriksaan Aspal Cair Metode Pemeriksaan No. Pemeriksaan Bina Marga AASHTO 1. Viskositas kinematik PA-0308-76 T201-80 2. Titik nyala PA-0309-76 T79-80 3. Daktilitas aspal cair PA-0306-76 T51-81 4. Penyulingan aspal cair PA-0310-76 T78-80 5. Kadar air PA-0311-76 T55-78 Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70 Jenis Pemeriksaan (250 Penetrasi C, 100 gr, 5 det) Titik Lembek (ring ball) Titik Nyala, Cleaveland Daktilitas (250 C, 5 cm/menit) Solubilitas/ Kelarutan dlm CCl4 Kehilangan berat, 1630 C, 5 jam Penetrasi setelah kehilangan berat Berat Jenis (25 0 C) Penetrasi 60/70 Min Max 60 79 48 58 200 225 100 100 14 14 0,8 54 1 - Satuan 0,1 mm 0C 0C cm % % % semula gr/cc Sumber : Bina Marga (1989), SNI No. 1737 – 1989 – F 12 3/17/2016 Thanks for the attention and Success for your study! 13