Bab X MINYAK BUMI

advertisement
Bab 10
MINYAK BUMI
A. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang strategis,
mulai kegiatan memasak, bahan kendaraan bermotor, tenaga listrik sampai pada bahan
dasar industri petrokimia. Minyak mentah adalah suatu cairan kental berwarna hitam
yang sebagian besar campuran kompleks hidrokarbon. Komponen utama minyak bumi
adalah: Alkana, sikloalkana dan hidrokarbon aromatik mulai dari yang berantai C
pendek sampai yang panjang.
1. Alkana
Rumus umumnya Cn H2n+2.
Contoh: rantai karbon lurus (normal alkana) Oktana C8 H18
H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
Normal alkana dalam minyak bumi bervariasi jumlah atom karbonnya antara 1 - 78
Rantai karbon bercabang iso-oktana C8 H18
CH3
CH3
H3C - C - CH2 – CH2 – CH – CH3 (2,2, 4- trimetil pentana)
2. Sikloalkana
Rumus umunya Cn H2n ditemukan dalam cincin 5 atom karbon (siklopentana) atau
dalam bentuk 6 atom karbon (sikloheksana).
Contoh: metil siklopentana (C6H12) dan etil sikloheksana (C8 H16)
CH3
CH2
CH2
CH2
CH2
CH
CH2
CH2 – CH3
CH2
CH
CH2
CH2
CH2
3. Hidrokarbon aromatik
Senyawa yang paling sederhana adalah C6H6 dengan strukurnya sebagai berikut:
106
Atom hidrogen pada senyawa benzena dapat diganti dengan gugus alkil CnH2n+1
sehingga membentuk senyawa alkil benzena.
Contoh: etil benzena (C8H11)
CH2 – CH3
Ada pula senyawa aromatik dengan lebih dari satu cincin benzena, misalnya
Naftalena dan Antrasena
Naftalena
antrasena
Senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga praktis
tidak ditemukan dalam minyak bumi. Selain senyawa hidrokarbon, masih ada
sejumlah senyawa-senyawa lain dalam jumlah kecil yaitu sebagai berikut:
1) Senyawa belerang (0,1 – 7%)
: anatara lain sebagai alkan tiol R-S-H
(R = guugus alkil)
Tio alkana R-S-R
2) Senyawa Nitrogeng
: misal pirol (C4H5N)
3) Senyawa Oksigen (0,06-0,4%)
4) Senyawa Organo logam
jumlahnya
:
: terutama sebagai asam karboksilat
terutama
sangat kecil.
107
senayawa
vanadium
dan
nikel,
Komposisi atau kandungan minyak sangat bergantung pada tempat penemuannya.
Ada minyak dengan kadar belerang rendah dan ada yang mempunyai kandungan
hidrokarbon aromatik tinggi.
B. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. Akibat pengaruh suhu
dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan hewan tersebut berubah
menjadi minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi merembes keatas dan terkumpul dalam
bantuan reservior, yaitu batuan berpori yang dapat ditebus oleh minyak bumi. Jika
penumpukan minyak bumi ini banyak jumlahnya dan menguntungkan maka dilakukan
pengeboran.
C. Penyulingan Minyak Bumi
Minyak bumi baru dapat dimanfaatkan setelah dipisahkan melelui penyulingan
/distilasi bertingkat. Dasar pemisahan masing-masing fraksi minyak bumi adalah
perbedaan titik didih. Proses penyulingan dikerjakan dengan menggunakan kolom atau
menara distilasi. Didalam kolom ini
pada jarak tertentu terdapat pelat-pelet yang
mempunyai sejumlah bubble caps. Maksud dilengkapi pelat-pelat tersebut adalah untuk
memudahkan pemisahan antara berbagau fraksi dan trayek suhu yang berbeda-beda.
Minyak mentah dimasukkan kedalam tangki, kemudian dipanaskan kurang lebih
o
350 C dan dipompakan ke dalam kolom distilasi. Minyak yang menguap bergerak
keatas melalui bubble caps, sedangkan minyak cair turun ke bawah.
Fraksi-fraksi yang dihasilkan pada berbagai temperatur penyulingan ada yang
berwujud gas, cair dan padat. Faksi yang berwujud gas terdari atas: metana CH4, etana
C2H6, propana C5H8, iso-butana, dan n-butana C4H10 yang mempunyai titik didih sangat
rendah. Campuran gas ini mempunyai nilai kalori tinggi dan banyak digunakan sebagai
bahan bakar rumah tangga. Elpiji (LPG = liquid petoleum gas) adalah senyawa
campuran gas yang dicairkan pada tekanan tinggi, terutama terdiri atas propana titik
didih –42oC, Isobutana titik didihnya –12oC dan n-butana titik didihnya –0,5oC.
108
Fraksi yang berwujud cair adalah bensin, minyak tanah dan solar. Fraksi minyak
bumi yang berwujud padat adalah parafin dan aspal. Hasil-hasil penyulingan minyak
bumi adalah sebagai berikut:
a. Bensin
Bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Trayek titik
didihnya antara 70oC sampai 140oC. Bensisn diperoleh dari penyulingan minyak
bumi yang mengandung alkana rantai lurus.
b. Nafta
Nafta adalah fraksi minyak bumi yang merupakan distilat pada suhu antara 140oC
sampai 180oC. Fraksi ini digunakan sebagai zat aditif pada bensin dan juga sebagai
bahan baku pembuatan etilena. Nafta dikenal sebagai bensin berat.
c. Kerosin
Fraksi ini mempunyai trayek titik didih antara 180oC sampai 250oC. Dalam kehidupan
sehari-hari, kerosin dikenal dengan nama minyak tanah. Kerosin banyak digunakan
untuk lampu penerangan dan bahan bakar kompor. Penggunaan lain dari kerosin
adalah untuk bahan bakar pesawat terbang. Nama AVTUR dalam dunia
penerbangan adalah singkatan dari Aviation Turbine, yaitu sebutan khusus untuk
bahan bakar pesawat terbang turbin.
d. Minyak solar
Fraksi ini banyak digunakan sebagai bahan bakar industri, yaitu untuk bahan bakar
mesin disel.
e. Residu
Fraksi ini berupa padatan pada suhu kamar, misalnya lilin dan aspal.
1. Kualitas Bensin
Dalam bensin ada hidrokarbon rantai lurus dan bercabang. Komponen utama bensin
adalah n-heptana dan isooktana. Alkana rantai lurus sangat mudah terbakar
sehingga menimbulkan ketukan (knocking). Ketukan ini terjadi karena pembakaran
terjadi terlalu cepat sehingga piston berada pada posisi yang tepat. Peristiwa ini juga
membuat bensin menjadi sangat panas dan getaran kasar. Makin banyak ketukan,
109
berarti makin rendah mutu bensin. Mutu bensin dinyatakan dalam angka oktana.
Komponen bensin yang paling banyak menimbulkan ketukan adalah n-heptana
(karena paling mudah terbakar) dan diberi bilangan oktana nol
Angka Oktana beberapa Hidrokarbon
No.
Hidrokarbon
Angka Oktana
1.
Heptana
0
2.
2-metil heptana
23
3.
Heksana
25
4.
2-metil heksana
44
5.
Butana
91
6.
Sikloheksana
97
7.
Iso-oktana
100
Bensin hasil fraksionisasi dari minyak bumi mempunyai angka oktana yang rendah
kira-kira 70. Untuk menaikkan mutu bensin ini (menaikkan angka oktananya) maka
perlu ditambah zat aditif. Makin besar angka oktana suatu bensin, makin baik mutu
bensin tersebut.
2. Zat aditif pada bensin
Untuk menaikkan angka oktana bensin maka ditambah zat aditif, misalnya TEL dan
MTBE.
TEL (Tetra Ethyl Lead) mempunyai rumus molekul Pb(C2H5)4
C2H5
C2H5 – Pb – C2H5
C2H5
110
Dengan menambahkan TEL, maka angka oktana meningkat, artinya ketukan pada
mesin berkurang. Bensin premium yang telah ditambahkan TEL, angka oktana 80
sampai 85. Andaikan suatu bensin premium angka oktananya 80, artinya bensin
premium tersebut setara dengan bensin standar yang hanya terdiri dari 80%
isooktana dan 20% n-heptana.
MTBE (Metil Tersier Butthyl Eter)
CH3
CH3 - C – O – CH3
CH3
Bensin dengan MTBE sebagai zat aditif mempunyai angka oktana yang lebih tinggi
dari bensin premium. Contohnya, Premix (Premium mixture) dengan angka oktana
92.
3. Dampak Negatif Penggunaal TEL
Untuk menaikkan mutu bensin ditambahkan TEL. Pembakaran TEL ini akan
menimbulkan terjadinya endapan PbO di dalam bensin. Untuk mencegahnya,
ditambahkan 1,2 dibromo etana.
CH2 – CH2
Br
Br
Dengan demikian pembakaran TEL ini dalam bensin akan menghasilkan PbBr2 yang
mudah menguap dan dilepaskan ke udara. Timbel Pb yang masuk ke udara ini
sangat berbahaya (beracun) karena bila terhirup dan masuk kedalam tubuh, akan
mengganggu pembentukan sel darah merah, menghalangi proses metabolisme, dan
merusak otak. Sekarang ini banyak negara di dunia sudah melarang penggunaan
TEL. Karena TEL berbahaya maka dicari penggantinya, yaitu MTBE yang bebas
timbel (Pb)
4. Dampak Negatif Pembakaran Bensin
Jika bensin dibakar semua maka akan menghasilkan gas CO2 dan uap air.
2C8H18 + 25O2
16CO2 + 18H2O
Akan tetapi, jika bensin terbakar tidak sempurna maka akan timbul gelaga (arang
atau karbon) sehingga asap kendaraan menjadi hitam. Partikel padatan (karbon)
111
dalam udara, ini akan mengganggu pernafasan. Disampaing jelaga, pembakaran
bensin yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida (CO).
Bensin + Oksigen
tidak sempurna C(s) + CO(g) + CO2(g) + H2O(g)
Gas CO sangat berbahaya karena jika menghirupnya maka CO akan berikatan
dengan
hemoglobin
darah.
Hemoglobin
ini
bertugas
mengikat
O2
dan
mengalirkannya keseluruh tubuh (termasuk ke otak). Celakanya CO 200 kali lebih
mudah berikatan dengan hemoglobin dibanding dengan O2. Jika CO yang kita hirup
maka semua CO itu akan berikatan dengan hemoglobin membentuk HbCO dan O2
yang terikat makin sedikit sehingga kita kekurangan O2. Kadar CO yang
diperbolehkan diudara dibawah 100 ppm (0,01%). Jika kadar CO diudara 750 ppm
dan kita menghirup selama 1 jam maka dapat menimbulkan kematian.
Setiap bahan bakar seperti batu bara, bensin dan gas alam yang dibakar akan
menghasilkan gas CO2. Sebetulnya tidak beracun, tetapi jika CO2 tetapi jika CO2
terlampau banyak di udara akan terjadi peningkatan suhu bumi (bumi akan makin
panas). Peristiwa itu disebut efek rumah kaca (green house effect)
D. Gas Alam
Komponen utama gas alam adalah metana dan sedikit etana, propana dan
butana. Gas alam ini tidak
berbau. Untuk mengetahui ada kebocoran maka
ditambahkan zat yang berbau tak sedap sehingga kita langsung dapat mendeteksi
keberadaaannya. Untuk memudahkan pengangkutan (transportasi) gas alam maka gas
alam ini di cairkan sehingga disebut namanya gas alam cair atau LNG (Liquified Natural
Gas).
Gas alam terutama digunakan sebagai sumber energi, yaitu sebagai sumber
bahan bakar untuk rumah tangga, bahan baku industri dan untuk memproduksi gas
hidrogen.
E. Daerah Penambangan Minyak Bumi yang Ada di Indonesia
Sumber minyak bumi di Indonesia pertama kali ditemukan di Langkat (Sumetera
utara) pada tahun 1883. Daerah penambangan dan pengilangan minyak bumi di
Indonesia adalah sebagai berikut:
112
1. Sumatera bagian utara
Lapangan gas alam di Arun, aceh. Lapangan minyak bumi: lapangan Julu Rayeu,
Serang Jaya, Pangkalan Susu, Pulu Panjang dan Telaga Said DKG
2. Sumatera bagian tengah
Lapangan minyak Minas (sumur minas merupakan lapangan minyak terbesar di Asia
Tenggara), lapangan minyak Adnan, Bekasap, Duri dan Kota Batak.
3. Sumatera bagian selatan
Jambi: lapangan minyak Bajubang dan Tampino
Sumatera Selatan: lapangan minyak Mangun Jaya, Babat Ukui, Suban Burung,
Kluang dan Pendopo Talang Akar.
4. Jawa Barat
Lapangan minyak Jatibarang, Randengan dan Arimbi
5. Jawa Timur
Lapangan minyak Cepu dan Kruka Surabaya
6. Kalimantan Timur
Lapangan minyak Tanjung (di Barito) dan lapangan minyak Tarakan (di Tarakan).
7. Daerah Laut Cina Selatan
Lapangan Minyak di Natuna
8. Daerah Irian Jaya
Di Salawati, yaitu lapangan minyak Klamono dan Klamunuk
Di Bintuni, yaitu lapangan minyak Mogoi dan Wasian
Sekarang ini indonesia termasuk penghasil minyak bumi terbesar kelima di dunia.
Soal:
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas!
1. Mengapa minyak bumi termasuk sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui?
2. Bagaimana cara meningkatkan mutu bensin?
3. Apa yang dimaksud dengan angka oktana?
4. Apa yang dimaksud dengan bensin menpunya angka oktana 81?
5. Mengapa TEL sudah ditinggalkan negara-negara maju?
113
114
Download