TI222 – Kimia lanjut 09 / 01 - 47 Elektrokimia Sel Volta Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasil-kan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang logam seng tercelup dalam larutan seng sulfat dan sebatang logam tercelup dalam larutan tembaga sulfat Logam seng mempunyai kecenderungan untuk melarut sebagai ion seng, Zn 2+, tetapi sebaliknya ion seng dalam larutan mempunyai kecende-rungan untuk mengendap sebagai atom Zn. Zn2+ + 2e ..... 1) Zn BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 02 - 47 Kecenderungan Zn untuk melarut > daripada kecenderungan Zn2+ untuk mengendap. (kesetimbangan kanan) Kecenderungan Cu2+ untuk mengendap sebagai Cu > daripada kecenderungan Cu untuk melarut Cu2+ + 2e ..... 2) Cu Kedudukan kesetimbangan agak ke kiri Zn Cu + - - + + - - + + - - + + - - + +++++++ - + + - + + - + + - + + ------ - BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 03 - 47 Jika kedua elektroda digabungkan menjadi sel (gambar di bawah ini) itu volta e Zn Zn2+ SO42- - - - - Jembatan + - garam -Cu 2+ - Cu - SO 24 - BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 04 - 47 Kelebihan elektron pada elektroda Zn akan mengalir ke elektroda Cu dimana terdapat kekurangan elektron, maka Zn akan terus melarut menghasilkan elektron, sedangkan ion-ion Cu2+ akan terus mengendap sebagai Cu. Elektroda Zn terdapat kelebihan elektron, jadi polaritas elektroda ini adalah (-); Elektroda ini disebut Anoda, karena di sini terjadi setengah reaksi Oksidasi Zn Zn2+ + 2e Polaritas elektroda Cu yang kekurangan elektron adalah (+); Elektroda ini disebut Katoda, karena disini terjadi setengah-reaksi Reduksi. Cu2+ + 2e Cu BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 05 - 47 Jumlah dari kedua setengah reaksi ini reaksi sel ; Zn2+ + 2e Zn Cu2+ + 2e Cu Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu ...... (3) Arus listrik yang dihasilkan pada sel di atas adalah karena reaksi (3) di atas. Jembatan garam yang digunakan pada pem-buatan sel di atas adalah sebuah pipa berbentuk U yang berisi elektrolit (biasanya KCl atau KNO3) dan agar-agar padat Alat ini biasanya digunakan untuk membuat kontak listrik antara dua larutan elektrolit dalam sel volta BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 06 - 47 Lebih sederhana ialah dengan menggunakan secarik kertas saring yang sebelumnya dicelupkan ke dalam larutan pekat KCl. A. Cara penulisan sel Volta Menurut perjanjian sebagai berikut : sel ini ditulis Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu ............ (4) Elektroda negatif (anoda) ditulis di sebelah kiri Elektroda positif (katoda) ditulis di sebelah kanan. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut Tanda 09 / 07 - 47 | menyatakan perbatasan antara dua fasa yang berbeda Tanda || khusus digunakan untuk menunjukkan penggunaan “jembatan garam” dalam mengadakan hubungan listrik antara dua larutan elektrolit. Jika hubungan ini dibuat melalui suatu dinding berpori maka perbatasan antara kedua larutan itu tidak dinyatakan dengan tanda || melainkan dengan memakai tanda I B. Cara menurunkan reaksi sel Tiap reaksi sel merupakan reaksi redoks, maka Reaksi sel = jumlah setengah reaksi oksidasi dan reduksi. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 08 - 47 Reaksi sel = Reaksi pada anoda + Reaksi pada katoda ……………………………………(5) Untuk sel (4) Oksidasi (pada Anoda) : Zn Reduksi (Pada Katoda) : Cu2+ + 2e Cu Zn + Cu 2+ Zn2+ + Cu Zn 2+ + 2e BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia lanjut 09 / 09 - 47 C. Hubungan antara potensial sel dan potensial elektroda Esel = Ekatoda - Eanoda ............(6a) Bila zat-zat dalam larutan berada dalam Keadaan standard yaitu pada konsentrasi 1 molar, maka Eselo = E =E o katoda o + - Eoanoda ............(6a) - E o+ Jika seandainya sel (4) ditulis sebagai Cu | Cu2+ || Zn2+ | Zn ............ (7) Reaksi sel yang diturunkan menurut persamaan (5) BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 010 - 47 Cu2+ + 2e Zn Oksidasi : Cu Reduksi : Zn 2+ + 2e Reaksi sel : Cu + Zn 2+ Cu2+ + Zn ..... (8) Reaksi ini tidak spontan, artinya tidak terjadi dengan sendiri, dan potensial dari sel yang ditunjukkan oleh persamaan (7) adalah negatif. Reaksi (8) hanya dapat terjadi jika dialirkan arus listrik dari luar, sehingga sel berfungsi sebagai sel elektrolisis. D. Elektroda Pembanding Beda potensial dapat diukur dengan perbedaan antara dua buah elektroda (potensial sel) Untuk dapat tertentu pada memberikan harga potensial elektroda, BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 011 - 47 maka didefinisikan elektroda hidrogen standar sebagai elektroda pembanding, potensial diberi harga 0 volt Elektroda hidrogen standar terdiri atas logam platina berlapis hitam platina, tercelup dalam la-rutan yang mengandung ion H+ pada konsentrasi 1,0 M & dialiri gas hidrogen pada tekanan 1 atm 2H+ + 2e H2 BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 012 - 47 Pt H2 ( 1 atm ) Pt berlapis hitam platina Larutan HCl 1 M Gambar 3 Elektroda hidrogen standar Pt | H2 (1 atm) | H+ (1 M) Potensial setiap elektroda dapat ditentukan de-ngan cara menggabungkannya dengan elektroda hidrogen standar dan potensial dari BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 013 - 47 sel yang diperoleh diukur berdasarkan persamaan (6) potensial elektroda itu kemudian dihitung. Contoh : Zn | Zn 2 + 1 M || H + (1 M) | H 2 (1 atm) | Pt, E = 0,76 V (25 C ) E = E H 2 - E Zn 2 | Zn 0,76 0 - E Zn 2 | Zn E Zn 2 | Zn = - 0,76 V Pt | H 2 (1 atm) || H + (1 M) | Cu 2 + (1 M) | Cu, E = 0,34 V (25 C ) E = E Cu 2 |Cu - E H 2 0,34 E Cu 2 |Cu - 0 E Cu 2 |Cu = 0,34 V Uraian di atas dapat disimpulkan : Potensial dari setiap elektroda x ialah potensial dari sel yang dibentuk dari elektroda ini dan elektroda hidrogen standar, dengan elektroda x ditulis di sebelah kanan. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 014 - 47 Elektroda H2 standar || Elektroda x ………….. (9) Esel = Ex - EH2 Esel = Ex - 0 Ex = Esel Karena elektroda x ditulis di sebelah kanan (kato-da) maka potensial elektroda, menurut definisi di atas adalah untuk reaksi reduksi BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 015 - 47 Elektroda Pembanding Kalomel Elektroda hidrogen standar tidak mudah dibuat, sehingga kurang praktis maka digunakan elektroda kalomel sebagai elektroda pembanding. Potensial dari elektroda ini sebagai berikut : Hg | Hg2Cl2 (s) | KCl (aq) Bergantung pada konsentrasi larutan KCl yang digunakan. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 016 - 47 Elektroda Kalomel 0,1 M Hg | Hg2Cl2 (s) | KCl (0,1 M) E = 0,3338 - 7,5 x 10-5 (t - 25) ……….. (10a) Elektroda Kalomel 1,0 M Hg | Hg2Cl2 (s) | KCl (1,0 M) E = 0,2800 - 2,4 x 10-4 (t - 25) ……….. (10b) Elektroda Kalomel jenuh Hg | Hg2Cl2 (s) | KCl (jenuh) E = 0,2415 - 7,6 x 10-4 (t - 25) ……….. (10c) t dinyatakan dalam C BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 017 - 47 Dua bentuk konstruksi elektroda kalomel seperti gambar di bawah ini Hg Hg + Hg 2Cl2 KCl KCl Kapas Kapas Hg + Hg 2Cl2 Hg BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 018 - 47 Cara Pengukuran Potensial Sel Kedua elektroda dalam sel volta diukur pada arus nol (rangkaian terbuka) daya gerak listrik sel. Voltmeter Potensiometer Berdasar metode kompensasi Poggendorff Memberikan harga lebih kecil dari pada daya gerak listrik sel BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 019 - 47 Ketergantungan Potensial pada konsentrasi Persamaan Nernst - G = n F E atau G = -nFE …………. (11) E dalam volt F = tetapan Faraday dalam Coulomb = 96500 coulomb G = Energi dalam satuan Joule Jika reaksi : aA + bB cC + dD BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 020 - 47 Energi bebas : G = G RT ln Cc Dd Aa Bb ........... (12) Go = perubahan energi bebas standar R = tetapan gas = 8,31 JK-1 mol-1 [A], [B], …. = konsentrasi zat A, B, …. Substitusikan persamaan (11) ke dalam persamaan (12) memberikan - nFE = - nFE + RT ln Cc Dd Aa Bb atau RT E = E ln nF Cc Dd Aa Bb ........... (13) BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 021 - 47 Persamaan ini menyatakan kebergantungan potensial E pada konsentrasi, dikenal sebagai persamaan NERNST. Harga n dalam persamaan tersebut adalah = jumlah elektron yang dipertukarkan. Soal 1 Hitung potensial dari elektroda Zn | Zn2+ (0,1 molar) dan dari elektroda Cu | Cu2+ (0,01 molar) pada 25 C Soal 2 Hitung potensial dair sel Zn | Zn2+ (0,1 m) || Cu2+ (0,01 m) | Cu pada 25 C Potensial standar, Eo ada hubungannya dengan tetapan kesetimbangan reaksi. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 022 - 47 Jika suatu reaksi mencapai kesetimbangan pada suhu dan tekanan tertentu, maka G = 0 dan persamaan (12) ditulis sebagai C c D d 0 = G RT ln A a Bb C c D d G = - RT ln A a Bb atau, G = - RT ln K ..................... (14) K = tetapan kesetimbangan Bagi zat-zat dalam larutan dalam keadaan standar G = Go dan E = Eo sehingga persamaan (11) mengambil bentuk Go = - n F Eo ……………………….(15) BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 023 - 47 Jika persamaan ini kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan (14) didapat RT ln K ....................... (16) nF K = tetapan kesetimbangan E = Berbagai Jenis Elektroda Tiap sel Volta terdiri atas dua buah elektroda atau setengah - sel. Beberapa jenis elektroda yang penting A. Elektroda logam - ion logam Elektroda jenis ini terdiri atas sebuah logam aktif yang tercelup dalam larutan yang mengandung ionnya sendiri. Potensialnya bergantung pada konsentrasi ion ini. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 024 - 47 B. Elektroda Gas Yang paling penting dari elektroda jenis ini elektroda hidrogen : Pt | H2 | H+ Dapat digunakan untuk menentukan pH larutan, karena potensi C. Elektroda logam - garam tak larut Elektroda jenis ini terdiri atas logam berlapis. Salah satu garamnya yang sukar larut dan tercelup dalam larutan yang mengandung anion garam tersebut. D. Elektroda membran Salah satu elektroda membran penting adalah elektroda gelas yang banyak dipakai dalam pengukuran pH larutan. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 025 - 47 Jenis-jenis sel Volta Bergantung pada kombinasi kedua elektrodanya dapat dibedakan dua jenis sel Volta A. Sel kimia B. Sel konsentrasi Sel kimia, dibentuk dari dua elektroda yang berbeda jenisnya; Sel ini disebut sel kimia oleh karena reaksi selnya adalah reaksi kimia A. Sel kimia dengan dua larutan elektrolit B. Sel kimia dengan satu larutan elektrolit Sel konsentrasi digunakan dua elektroda yang sama, tetapi dengan BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 026 - 47 konsentrasi larutan elektrolitnya yang berbeda A. Sel konsentrasi dengan satu larutan elektrolit B. Sel konsentrasi dengan dua larutan elektrolit Sel Volta sebagai sumber energi A. Sel primer B. Sel sekunder C. Sel bahan bakar (“Fuel Cell”) BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 027 - 47 Elektrolisis 1. Reaksi-reaksi pada elektroda Sel elektrolisis arus listrik bagi suatu sumber dari luar sel dialirkan ke dalam larutan di dalam sel. Ion-ion positif (kation) ke arah elektroda negatif (katoda) Ion-ion negatif (anion) ke arah elektroda positif (anoda) Kedua elektroda terjadi reaksi kimia akibat dari pada proses perpindahan elektron BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 028 - 47 Peristiwa reduksi : Proses terjadinya absorpsi elektron oleh ion positif atau oleh air Peristiwa oksidasi : Proses terjadinya pelepasan elektron Reaksi Redoks (Reduksi - Oksidasi) bergantung pada berbagai faktor : Keadaan dan jenis elektrolit dalam sel Jenis elektroda yang digunakan Beda potensial listrik antara kedua elektroda Suhu BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 029 - 47 2. Elektrolisis leburan elektrolit Elektrolisis ini penting dalam pembuatan logam-logam aktif, seperti Na, Mg dan Al Pada elektrolisis MgCl2, terjadi reaksireaksi sebagai berikut : Oksidasi : 2ClReduksi : Mg2+ + 2e Reaksi Sel : MgCl2 Cl2 + 2e Mg Mg + Cl2 Pada pembuatan logam Al, digunakan larutan Al2O3, dalam Na3AlF6 (Kriolit) Elektrolisis dilakukan pada 850 oC Grafit sebagai kedua elektroda BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 030 - 47 Reaksi-reaksi yang terjadi Oksidasi : 6O2Reduksi : 4Al 3+ + 12e Reaksi Sel : 2Al 2O3 3O 2 + 12e 4Al 4Al + 3O 2 3. Elektrolisis larutan elektrolit Keadaan di sini lebih rumit, oleh karena adanya molekul-molekul pelarut yang dapat pula dioksi-dasi (pada anoda) atau direduksi (pada katoda) Jadi pada masing-masing elektroda terdapat beberapa kemungkinan reaksi BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 031 - 47 a. Elektrolisis HCl : oksidasi : 2Cl- Cl2 + 2e (elektroda lamban) : reduksi : 2H+ + 2e H2 b. Elektrolisis HCl : oksidasi : 2Cl- Cl2 + 2e (elektroda lamban) : reduksi: 2H2O + 2e H2 + 2OHc. Elektrolisis NaCl : oksidasi : 2Cl- Cl2 + 2e (anoda, grafit, : reduksi : Na+ + e Na katoda merkuri) d. Elektrolisis K2SO4 : oksidasi : 2H2O 4H+ + O2 + 4e (elektroda lamban) : reduksi : 2H2O + 2e H2 + 2OHe. Elektrolisis AgNO3 : oksidasi : 2H2O 4H+ + O2 + 4e (elektroda lamban) : reduksi : Ag+ + e Ag f. Elektrolisis AgNO3 : oksidasi : Ag Ag+ + e (anoda perak, reduksi : Ag+ + e Ag katoda perak) BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 032 - 47 Dari contoh-contoh tersebut bahwa tidak selalu terjadi reduksi atau oksidasi dari ion-ion dalam larutan, terutama kation logam-logam aktif (Na+, K+, Mg2+) dan anion yang mengandung oksigen (SO42-, NO3-, PO43-). Hal ini disebabkan karena reduksi atau oksidasi dari zat-zat ini disertai dengan energi aktivasi yang tinggi sehingga reaksi-reaksi relatif lebih sulit terjadi. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 033 - 47 4. Banyaknya reaksi yang terjadi Menurut Faraday, massa zat yang dihasilkan atau yang bereaksi dalam elektrolisis. Berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang lewat dalam larutan Berbanding lurus dengan berat atom atau berat molekul zat terlarut Berbanding terbalik dengan jumlah elektron per mol yang diperlukan untuk menimbulkan perubahan bilangan oksidasi yang terjadi. Jumlah muatan listrik yang lewat Q = I t Coulomb I = kuat arus dalam Ampere t = waktu selama arus listrik lewat dalam detik BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 034 - 47 Jika A menyatakan berat atom atau berat molekul dan n ialah jumlah mol elektron yang diperlukan per mol zat yang bereaksi atau dihasilkan, maka AIt W n AIt W = nF ................. (17) W = massa zat yang bereaksi/dihasilkan (gram) 1 = tetapan perbandingan F Harga F dapat ditentukan Ag+ + e Ag Ditemukan bahwa muatan listrik 1 Coulomb (1 Ampere yang mengalir selama 1 detik) mengendap sebanyak 1,11800 mg Ag. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 10 / 035 - 47 Pada contoh ini : A = 107,868 ; I = 1 ampere ; t = 1 detik n = 1 ; W = 1,11800 x 10-3 g Menurut persamaan di atas 111800 , x 10 -3 = 107,86811 1F F = 96483 Coulomb F = 96500 Coulomb F = tetapan Faraday 5. Penggunaan Elektrolisis Elektrolisis adalah proses yang penting sekali dalam industri, terutama di negara-negara yang dapat menyediakan tenaga listrik dengan murah. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 036 - 47 Proses ini digunakan, misalnya dalam pembuatan logam-logam natrium, magnesium atau alumi-nium, pembuatan hidrogen peroksida, Kalium kromat, gas hidrogen dan klor, dan sejumlah besar zat-zat lainnya. Gas hidrogen yang dibuat dengan proses elektrolisis sangat murni dan oleh karenanya sangat baik untuk digunakan dalam proses hidrogenasi minyak dalam pembuatan margarin. Proses elektrolisis juga banyak dipakai dalam “electroplating” dimana permukaan suatu logam dilapisi dengan logam lain yang lebih mulia; misalnya besi dapat dilapisi dengan nekel, tembaga dan krom. Proses pelapisan ini dikerjakan untuk BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 037 - 47 melindungi logam terhadap atau dengan tujuan dekoratif. korosi Aplikasi penting lainnya adalah dalam pemurnian logam-logam tertentu, misalnya pemurnian tembaga untuk dipakai sebagai kabel penghantar arus listrik. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 038 - 47 Peristiwa korosi dan cara pencegahannya 1. Korosi sebagai peristiwa elektrokimia Pada dasarnya proses korosi adalah proses per-pindahan elektron, jadi merupakan proses redoks. Korosi secara elektrokimia terjadi jika pada sistem korosi terdapat bagianbagian yang dapat berperan sebagai anoda maupun sebagai katoda dalam lingkungan yang mengandung elektrolit. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 039 - 47 e Zn - + Cu Zn Zn 2+ Cu2+ + 2e Cu +2e Zn2+ Cu2+ Sel Korosi Seng-Tembaga BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 040 - 47 2. Korosi yang disertai absorpsi oksigen Tiap proses korosi terdiri atas dua proses yaitu Oksidasi pada pusat anoda Reduksi pada pusat katoda Kedua proses ini terjadi bersamaan Oksidasi merupakan pelarutan logam Dalam lingkungan netral atau basa terdapat kemungkinan reduksi dari air, 2 H2O + 2e H2 + 2OHReaksi ini tidak terjadi dalam jumlah yang berarti oleh karena pada umumnya pembentukan gas hidrogen pada permukaan logam tidak berlangsung dengan mudah. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 041 - 47 Jika dalam larutan terdapat oksigen, maka reaksi reduksi 2 H2O + O2 + 4e 4OHakan terjadi jauh lebih mudah. 3. Korosi karena reaksi diferensial Sekalipun tidak terdapat pusat-pusat katoda pada permukaan besi berupa logam yang relatif lebih mulia, namun korosi dapat berlangsung jika konsentrasi oksigen pada bagian-bagian permukaan tidak sama Sebatang logam besi yang dicelupkan vertikal ke dalam air mengalami korosi pada ujung yang tercelup. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 042 - 47 Berdasarkan persamaan Nernst, potensial dari suatu elektroda di mana terjadi reaksi 2 H2O + O2 + 4e 4OHBergantung pada tekanan gas oksigen - 4 OH RT E = E ln 4F PO 2 RT RT = E ln OH- + ln PO 2 4F 4F BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 043 - 47 Udara Pusat Katoda 2H2O + O2 + 4e 4OHPusat Anoda Fe Fe2+ + 2e { { Air a Korosi mulai di sebelah bawah 4. Cara-cara pencegahan korosi Mencegah kontak antara logam dan lingkungan yang dapat menyebabkan korosi dapat dilakukan dengan mengecat permukaan logam Lapisan cat harus menutupi permukaan logam dengan sempurna, tidak berpori dan tidak mudah rusak. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 044 - 47 Cara lain, melapisi permukaan logam dengan logam lain Contoh : Besi dilapisi dengan Seng, Timah atau Krom Pelapisan dengan Krom tujuannya dekoratif Pelapisan dengan seng dikenal sebagai proses Galvanisasi, lebih efektif daripada pelapisan dengan timah. Metode lain dalam pencegahan korosi ialah Dengan cara mencegah terjadinya reaksi pada pusat anoda atau Pada pusat katoda dengan menggunakan inhibitor BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut 11 / 045 - 47 Inhibitor Anodik : Zat pengoksidasi seperti nitrit, nitrat, kromat atau dikromat. Inhibitor Katodik : Mempengaruhi reaksi pada katoda Proteksi Katodik : Cara lain dalam pencegahan korosi. Cara ini banyak digunakan untuk melindungi pipa-pipa besi dalam tanah. Pipa yang dilindungi itu dihubungkan dengan logam yang lebih aktif dari besi. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 TI222 – Kimia Lanjut Contoh 11 / 046 - 47 : Korosi besi dalam lingkungan netral yang mengandung oksigen Permukaan besi selalu mengandung zat-zat asing dalam bentuk atom logam yang relatif lebih mulia, misalnya tembaga, yang dapat berperan sebagai pusat-pusat katoda dalam proses korosi. Proses korosi diawali dengan pelarutan besi menjadi ion besi (Fe2+). Elektron-elektron yang dilepaskan tertarik pada pusat-pusat katoda (Cu) dan di sini terjadi reduksi yang melibatkan air dan oksigen terlarut. BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 2 Sept - 1999 S0372-Bahan Pendukung 8.-Kimia Teknik Sipil 08 / 047 - 047 Ion OH- yang dihasilkan berdifusi ke dalam larutan dan bereaksi dengan ion Fe2+ membentuk Fe(OH)2 yang kemudian mengendap pada permukaan besi. Endapan ini berwarna hijau muda dapat teroksidasi lebih lanjut (jika persediaan oksigen cukup) menjadi besi oksidasi terhidrasi yang dikenal sebgai karatan besi dengan warnanya yang khas yaitu merah coklat. A. Fe Fe2+ + 2e B. Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2 (endapan hijau) C. 4Fe(OH)2 + O2 2H2O + 2Fe2O3.H2O (karatan yang berwarna merah coklat) BINA NUSANTARA Edisi : 1 Revisi : 0 Sept - 2005