BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2. I Pengertian Kualitas
Pengertian kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik
produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan
kebutuhan,
baik
yang
dinyatakan
secara
tegas
maupun
tersamar.Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen
kualitas yang mempelajari setiap era dari manajemen operasi dari
perencanaan lini produk dan fasilitas, sampai penjadwalan dan
memonitor hasil.Kualitas merupakan bagian dari semua fungsi
usaha yang lain (pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan
lain-lain).Dalam kenyataannya, penyelidikan kualitas adalah suatu
penyebab umum yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi
usaha. Selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang
terus menerus, yang dapat diukur, baik secara individual,
organisasi, korporasi dan tujuan kinerja nasional. Dukungan
manajemen, karyawan dan pemerintah untuk perbaikan kualitas
adalah penting bagi kemampuan berkompetisi secara efektif di
pasar global.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut beberapa ahli, pengertian kualitas adalah sebagai berikut:
Goetsch & Davis
Kualitas meruapak suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, prose dan linkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan
Deming
menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu tingkat yang dapat
diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang
rendah dan sesuai dengan pasar.
Schonberger dan Knod (1997),
kualitas adalah fitness for use / kesesuaian penggunaan. Beberapa
alat
yang
dapat
digunakan
untuk
pemecahan
masalah
adalah statistical process control (SPC).
Taguchi (1987)
kualitas adalah loss to society, yang maksudnya adalah apabila
terjadi penyimpangan dari target, hal ini merupakan fungsi
berkurangnya kualitas. Pada sisi lain, berkurangnya kualitas
tersebut akan menimbulkan biaya. Strategi Taguchi (1987)
memfokuskan pada peningkatan efisiensi untuk perbaikan dan
pertimbangan biaya, khususnya pada industri jasa.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Crosby (1979)
mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan persyaratan.ia
melakukan pendekatan pada transformasi budaya kualitas. Setiap
orang yang ada dalam organisasi dilibatkan dalam proses dengan
menekankan pada kesesuaian dengan persyaratan individual.
Proses ini berlangsung secara top down. Konsep zero defectatau
tingkat kesalahan nol merupakan tujuan dari kualitas. Konsep ini
mengarahkan pada tingkat kesalahan produk sekecil mungkin,
bahkan sampai tidak terdapat kesalahan.
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya
produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari
usahanya. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok,
karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun
kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata
lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan
pasar atau selera konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346)
adalah
”Segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan”.
2.2 Analisa kelayakan bisnis
Dalam penjelesan mengenai kualitas di atas telah dijelaskan
bahwa kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus
menerus, yang dapat diukur, baik secara individual, organisasi,
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
korporasi dan tujuan kinerja nasional. Dalam hal ini, penulis
measumsikan bahwa untuk meningkatkan suatu kualitas dari
perusahaan diperlukan suatu analisa kelayakan bisnis. Agar kita
dapat mengetahui secara mendetil, aspek apa saja yang diperlukan
perbaikan secara kontinyu dalam upaya peningkatan kualitas.
Analisa kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek yang kita analisa
dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas suatu usaha atau
produksi barang maupun jasa. Antara lain:
1. Aspek Hukum
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
3. Aspek pasar dan pemasaran
4. Aspek teknis dan teknologi
5. Aspek manajemen
6. Aspek keuangan
Pada tugas akhir ini, penulis melakukan analisa kelayakan bisnis
dalam aspek teknis dan teknologi dalam upaya peningkatan mutu
dan kualitas.
2.2.1. Aspek teknis dan teknologi
Tujuan umum analisa aspek teknis dan teknologi adalah
untuk meyakinkan apakah secara teknis dan pilihan teknologi
rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak, baik saat
mulai membangun proyek maupun saat operasional rutin.Aspek
teknis dan teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek,
jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai. Penulis
melakukan analisa kelayakan dalam aspek teknis dan teknologi
dengan melakukan pengukuran keakurasian (kalibrasi) pada alat
kesehatan Defribillator di rumah sakit Awal Bros di kota
Batam.Dengan penelitian dan pengambilan data secara teknis ini
diharapkan penulis dapat mengetahui kelayakan alat kesehatan
Defribillator dengan perbandingan yang ada.
2.2.1.1 Pengukuran Keakurasian (Kalibrasi)
Pengukuran keakurasian (Kalibrasi). Kalibrasi adalah
kegiatan yang dalam kondisi tertentu, pada tahap pertama,
menetapkan hubungan antara nilai besaran dan ketidakpastian
pengukuran yang diberikan oleh standar pengukuran dan
penunjukan terkait dengan ketidakpastian pengukurannya, dan
pada tahap kedua, menggunakan informasi ini untuk menetapkan
sebuah hubungan untuk memperoleh hasil pengukuran berdasarkan
suatu
penunjukan.Kalibrasi
diperlukan
untuk
memastikan
kesetaraan hasil pengukuran yang dilakukan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan.Kesetaraan hasil pengukuran oleh berbagai
pihak ini merupakan pra-syarat sehingga pengakuan terhadap hasilhasil penilaian kesesuaian dapat diterima dengan baik.
Sedangkan manfaat dari kalibrasi adalah:

Untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar
tetap sesuai dengan spesefikasinya
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai
industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.

Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar
dengan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Berikut
langkah-langkah
yang akan
diambil
dalam
pengukuran keakurasian (kalibrasi) alat kesehatan Defribillator:
a. Siapkan lembar kerja yang digunakan untuk pengambilan data
alat Defibrillator.
b. Lakukan pengambilan data suhu ruangan dan kelembabannya
dengan menggunakan thermohygrometer.
c. Lakukan pemeriksaan fisik alat.
d. Lakukan warming uppada alat Defibrillator.
e. Lakukan pengambilan data kemudian catat pada lembar kerja
untuk selanjutnya akan di lakukan perhitungan.
2.3
Defibrillator
Defibrillator adalah peralatan elektronik yang dirancang
untuk memberikan kejut listrik dengan waktu yang relatif singkat
dan intensitas yang tinggi kepada pasien penyakit jantung. Alat ini
digunakan untuk memberikan kejut listrik pada jantung dengan
besaran energi(joule).
Fibrilasi adalah peristiwa kelainan irama jantung, karena kontraksi
otot jantung yang tidak beraturan, yang dapat menyebabkan
kematian. Proses yang dilakukan dengan memberikan arus listrik
dalam besaran tertentu untuk menstabilkan irama jantung sehingga
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dapat dilakukan proses pemompaan (CPR) untuk dapat berirama
normal kembali.
Berikut merupakan gambar dari gelombang irama jantung
normal :
R
P
T
Q
U
S
Gambar 2.1 Irama jantung normal
P
: Depolarisasi Atrium (kondisi atrium berkontraksi)
QRS Compleks
: Depolarisasi ventrikel (kondisi ventrikel
berkontraksi)
T
: Repolarisasi atrium
Berdasarkan aplikasinya dalam penghantaran arus listrik dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :

Eksternal defibrillation
Proses penghantaran arus listrik dilakukan dari bagian luar tubuh
dengan menempelkan paddle atau (pad self adecive electrode)
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diposisi apec dan sternum pada dada pasien yang bertujuan agar
arus listrik tersebut dapat melewati jantung.

Internal defibrilation
Proses penghantaran arus listrik dilakukan secara langsung ke
jantung menggunakan spoon electrode (invasive shock required).
Sedangkan pamberian DC SHOCK dapat dilakukan dengan cara:

Sinkron
Pemberian kejutan listrik dangan memberikan trigger yang berasal
dari kabel pasien yang akan memberikan pulsa jantung. Pemberian
pulsa diatur di pulsa tertentu-tertentu saja.

Asinkron
Pemberian kejutan listrik dengan tidak memperhatikan pulsa
jantung yang berasal dari kabel pasien. Sehingga pemberian
kejutan listrik berdasarkan keinginan user
yang sesuai dengan
aturan
Letak pemberian kejutan listrik:

Sternum-sternum

Depan punggung
Ukuran :

untuk dewasa : diameter 5 cm atau 8 cm

untuk pediatric (anak-anak) : diameter 3 cm
Jenis gelombang :

Monophasic
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gelombang arus listrik satu arah yang diberikan melalui
electrode positif menuju elekrtode negative dengan energy yang
cukup besar 200, 360 J

Biphasic
Gelombang arus listrik dua arah yang diberikan melalui
electrode negatif menuju elekrtode positif dengan energy yang
cukup besar 90,130, 150 J

Multi pulse biphasic
Adalah suatu gelombang yang dihantarkan secara bertahap
dalam frekuensi tinggi (irisan) dalam 2 tahap (phase) dimana arus
mengalir dari 2 arah yang berlawanan (biphasic, dalam durasi
waktu 4 ms untuk setiap fasenya, tanpa terpengaruh oleh impedansi
tubuh. Dimana phase kedua (negative) akan mengeleminasi arus
listrik yang tersisa pada sel-sel dinding jantung dari phase pertama
(positif).

Modulated multipulse biphasic
Bentuk gelombang kejut ini adalah perkembangan dari
teknologi multipulse biphasic dimana sebelum gelombang kejut
diberikan sebelumnya akan memodulasi (membawa) informasi
impedansi dari pasien dan informasi ini akan mempengaruhi
amplitude.
2.3.1 Alat Defibrillator
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada prinsipnya pesawat defibrillator menyimpan energi
pada sebuah kapasitor, dimana nilai kapsitornya sudah diketahui,
sehingga yang diatur adalah besarnya tegangan pada kapsitor untuk
mendapatkan energi joule yang dipilih.
Persamaan Energi pada kapsitor dapat dituliskan di bawah ini :
U = ½ CV2 .......... (1)
U : energi yang disimpan dalam joule,
C : nilai kapasistansi kapasitor,
V : adalah tegangan pada kapasitor.
Mislanya sebuah defibrillator menggunakan Capasitor 16
µF, dan diset untuk menghasilkan energi sebesar 200 Joule. Maka
dapat dihitung tegangan yang harus diberikan
pada
kapasitor
sebesar :
U
200
= ½ CV2
= 1/2 X ( 16 10 -6 ) X V 2
V 2 = 200 : ( 16 10 -6 )
V
= 5000 V
Berikut adalah sebuah rangkaian umum ala defibrillator
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2 Rangkaian dasar defibrillator

Besarnya energi dilakukan dengan memutar selector
pemilihan energi R3, set Level yang akan mengatur
besarnya tegangan yang akan timbul pada pengisian
kapasitor C1. Bila tombol charge ditekan makan akan
terjadi pengisian kapsitor C1, dan tegangan pada kapasitor
C1, dideteksi oleh detector A1 melalui pembagi tegangan
R1 dan R2 yang bersesuaian dengan tegangan pada C1.
Bila tegangan pada pembagi tegangan telah lebih besar dari
tegangan R3, maka A1 keluarannya akan menyebabkan
High-voltage dc supply tidak lagi mensupply tegangan ke
kapasitror C1.

Bila ditekan tombol discharge tegangan pada kapasitor C1
akan berpindah sehingga tubuh akan mendapatkan energi
listrik dari kapasitor C1. Bentuk tegangan yang diberikan
pada pasien diengaruhi oleh adanya induktor
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Tegangan pada kapsitor berkisar ribuan volt oleh karena itu
perlu berhati-hati dengan bagian metal dari alat ini karena
dapat menyebakan bahaya. Oleh karena itu paddle
(elektroda) dari gambar a s/d d terdapat bagian insulator
(hand grip) berwarna hitam dan Thumbswitch akan
menyebabkan kapasitor discharge ke pasien. Sedangkan
electroda surface bagian penghantar yang akan menempel
pada pasien.
2.4
Standar Pengukuran Kinerja Defibrillator
Dalam penelitian yang dilakukan, penulis merujuk ke
standar pengukuran untuk kinerja defibrillator yang dikeluarkan
oleh ECRI 407-0595 namun pengukuran yang dilakukan hanya
sebatas output energy, dan charge time yang dihasilkan.
Pengukuran output energy yang dilakukan dari titk setting
terendah sampai titik setting tertinggi atau maximal. Disebutkan
dalam standar ECRI 407-0595bahwa nilai penyimpangan
yang
di ijinkan adalah ±15 % untuk akurasi energy output, maksud dari
Pada kondisi seperti itu dapat menggunakan toleransi nilai
penyimpangan yang di ijinkan ±15 %.Sedangkan toleransi waktu
pengisian kapasitor diambil dari nilai toleransi masing-masing
spesifikasi alat tersebut.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5
Defibrillator Analyzer
Defibrillator Analyzer adalah merupakan peralatan yang
berfungsi untuk mengukur / menguji kinerja defibrillator adapun
pengukuran yang dapat dilakukan dengan
menggunakan
defibrillator analyzer Fluke Impulse sebagai berikut :
1. Mengukur Defibrilator ( output energi, tegangan puncak,
dan arus, output lebar pulsa.
2. Mengukur Trancutaneous Pacemaker (Arus maksimum,
lebar pulsa pulsa rata – rata, pulsed refractory period, sensed
refractory period)
3. Automated testing protocols (pengujian dan memeriksa
defibrillator khusus dan external transcutaneous pacemakers ).
4
Simulasi
pengujian
ECG
(performa
gelombang,
gelombang normal sinus rhythm, simulasi arrhythmia dan menguji
deteksi gelombang R).
5. Interactive training scenario (simulasi rangkaian
gelombang ECG untuk merespon proses discharge defibrillator
dan
input
transcutaneous
pacemaker.
Khususnya
untuk
mentraining medical personal).Adapun defibrillator analyzer
seperti berikut :
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar2.3 Defibrillator Analyzer
Bagian dan fungsi tombol :
1. On / Off
: tombol power untuk menghidupkan danmematikan
alat
2. F1 – F5
: Tombol memilih fungsi
3. Mode
: Tombol pemilihan menu pengukuran
4. Select
: Tombol mengatur menu kekiri, kanann atas
danbawah
6. Pin Lead
: sebagai konektor lead ECG
7. Plat paddle
: tempat meletakkan paddle defibrillator
2.6
Gambaran Umum Anatomi Jantung
Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh
manusia yang berfungsi memompa darah
ke
seluruh
tubuh.
Darah yang dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran
darah mengangkut zat-zat
kelangsungan hidup sel-sel
yang sangat dibutuhkan untuk
tubuh.
Sebaliknya,
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
darah
juga
membawa zat-zat yang tidak berguna lagi bagi sel untuk dibuang
keluar tubuh.
Jantung manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kiri dan
bagian kanan. Kedua bagian jantung ini dipisahkan oleh septum.
Masing-masing bagian dibagi lagi menjadi dua
ruangan
yaitu
serambi jantung (atrium) yang terletak disebelah atas dan bilik
jantung (ventrikel) disebelah bawah.
Atrium kanan menerima darah yang kembali dari sirkulasi
sistematik, yaitu sirkulasi yang membawa zat-zat makanan untuk
seluruh tubuh, lalu diteruskan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel
kanan darah dipompa ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonalis
untuk dibersihkan. Darah yang yang sudah dibersihkan diparu-paru
masuk ke atrium kiri, kemudian diteruskan ke ventrikel kiri. Dari
ventrikel kiri darah bersih dipompa ke seluruh tubuh melalui
sistem sirkulasi sistematik.
Susunan otot ruang-ruang jantung berbeda-beda sesuai dengan
fungsinya. Umumnya otot ventrikel lebih tebal dibanding otot
atrium sebab vantrikel bertugas memompa darah dengan kuat. otot
ventrikel kiri lebih tebal dibanding ventrikel kanan sebab ventrikel
kiri harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Simpul Atrioventricular (AV) terletak pada dinding yang
membatasi atrium kanan dan ventrikel kanan. Simpul ini berfungsi
menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Impuls dari simpul AV kemudian diteruskan ke seluruh ventrikel
melalui berkas His. Pada ujung berkas His terdapat banyak cabang.
Cabang-cabang ini disebut serat Purkinje. Serat-serat purkinje
bertugas meneruskan impuls dari berkas His ke seluruh otot
ventrikel. Ventrikel kemudian berkontraksi sehingga darah
dipompa keluar dari ventrikel dan mengalir dalam sistem peredaran
darah.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat pada gambar berikut :
Berkas His
Cabang berkas
his kanan
Cabang
berkas his kiri
Serabut Purkiye
Gambar 2.4Anatomi Jantung
2.6.1 Fisiologis Jantung
Semua jaringan otot berkontraksi dalam responnya terhadap
rangsangan listrik/impuls,termasuk dalam hal ini otot jantung.
Namun dalam hal ini, otot jantung dapat dikatakan unik karena ia
tidak hanya dapat meresponterhadap impuls listrik, tetapi otot
jantung juga mempunyai sel pemacu (pacu jantung) yang dapat
menghasilkan impuls listrik itu sendiri.Berikut ini dijelaskan 4
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(empat) sifat primer sel jantung :
 Konduktivitasmerupakan kemampuan sel jantung menerima
rangsangan
listrikdankemudian
menghantarkannya
ke
jantung lain.
 Kontraktilitasmerupakankemampuanseljantung memendek
sehingga menyebabkan ototjantungberkontraksi dan berespon
terhadap rangsangan listrik.
 Automatisitas adalah kemampuan sel pemacu jantung
menghasilkan impuls listriknya sendiri.
 Eksitabilitas kemampuan sel jantung merespon terhadap
rangsangan listrik bila sel jantung eksitabel, maka dibutuhkan lebih
sedikit rangsangan untuk menimbulkan kontraksi.
2.6.2 Depolarisasi Jantung
Denyut atau detak jantung yang dapat kita rasakan melalui
sentuhan tangan pada dada kiri atas, merupakan hasil kerja sama
dari berapa titik di dalam, jantung. Denyut jantung berdetak
secara relatif konstan dengan irama yang khas.Hal ini disebabkan
oleh bekerjanya sel pacu jantung (pacemaker) alami pada
jantung.Sedangkan pacemaker alami pada jantung bekerja
karena adanya proses depolarisasi dan repolarisasi.
Proses depolarisasi terjadi secara otomatis dan berkala
tanpa adanya pengaruh dari rangsangan eksternal sel tetangga.
Depolarisasi disebabkan adanya perubahan muatan listrik pada sel
sehingga terjadi kontraksi pada sel otot.Saat sel pacemaker dalam
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sel
posisi istirahat, permukaan sel memiliki muatan positif
sedangkan bagian dalam sel bermuatan negative. Sesuai dengan
azas kelistrikan apabila terdapat beda muatan atau potensial dari
sebuah benda, maka akan muncul suatu tegangan listrik.
Besarnya tegangan listrik saat sel pacemaker istirahat berkisar
antara -50 mV sampai -60 rnV.
Besarnya tegangan saat istirahat pada sel pacemaker lebih
tinggi dibandingkan dengan sel otot biasa yang memiliki
tegangan sekitar -90 mV.
Pada saat terjadi rangsangan listrik pada sel pacemaker,
ion natrium akancepat berubah dari cairan ekstrasel menjadi
cairan intrasel. Peristiwa tersebut menyebabkan perubahan
muatan listrik (depolarisasi). Depolarisasi memiliki ritme
(rhythm) yang nantinya akan berguna saat melakukan analisa pada
jantung.
Pada intinya denyut jantung diperoleh dari siklus depolarisasi dan
repolarisasi. Saat melaksanakan kedua proses tersebut, jantung
secara tidak langsung membangkitkan juga sinyal listrik. Sinyal
listrik ini nantinya akan menjadi unsur utama dan penting dalam
proses perekaman data-data jantung dengan menggunakan alas
Electro Cardiography (ECG).
Berikut ini penjelasan tentang pacemaker alami yang terdapat
pada jantung;
a)SA NODE : Sinus atrial node merupakan pembangkit
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sinyal listrik yg pertama kali bekerja dan meenghasilkan denyut
terbesar dengan kisaran 60 – 100 beats per minute ( BPM )
b) AV NODE :bekerja setelah terjadi atrial contraction,
dalam hal ini terjadi jeda waktu. Pada keadaan normal AV node
bekerja setelah SA node.Denyut yang dihasilkan antara 40 – 60
BPM.
c)
BUNDLE
OF
HIS
:
memiliki
kemampuan
membangkitkan sinyal listrik sendiri, dengan denyut yang
dihasilkan antara 20 – 40
BPM,
d) PURKINJE FIBERS :merupakan jaringan berupa
serat – serat halu yang dapat menghantar rangsangan listrik
langsung menuju sel otot venticular. Denyut yang dihasilkan
antara 20 – 40 BPM.
2.6.3 Gejala-gejala Aritmia[1]
Aritmia adalah pola dan atau perubahan yang cepat dari
denyut jantung normal. Beberapa pasien ada yang sama sekali
tidak sadar adanya aritmia. Yang lain ada mengeluh tentang gejalagejala termasuk palpitasi, perasaan lompatan atau getaran jantung,
pusing, sesak nafas atau nyeri dada.
Aritmia disebabkan oleh penyakit otot jantung, klep jantung
atau arteri koroner.
1. Atrial fibrillation adalah atrial tachycardia yang umum. Pada
atrial fibrillation beberapa signal listrik yang cepat dan kacau dari
1
Buku Penyakit Jantung
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
derah-daerah yang berada di atria, yang berasal dari pacu jantung
di SA node. Sinyal-sinyal ini jika berlajut menyebabkan kontraksi
ventrikel yang cepat dan tidak beraturan.
2. Atrial Flutter adalah sebuah versi lain dari atrial fibrillation
yang lebih beraturan ( kacaunya sinyal lebih sedikit) ketika sinyal
listrik “menyala” di atria. Kondisi-kondisi yang
menyebabkan
atrial fibrillation dapat juga menyebabkan atrial flutter
3. Paroxysmal Atrial Tachycardia (PAT) merepresentasikan
serangkaian denyut jantung yang teratur dan cepat yang berasal
dari atrium. Pasien dengan PAT dipercayai mempunyai kelainan
pada stasiun relay AV node yang menyebabkan “pengapian” cepat
impuls listrik dari atrium yang melangkahi AV node pada kondisi
tertentu.
4. Ventricullar arrhythmias adalah aritmia cepat yang berasal dari
kamar-kamar jantung bawah (ventrikel).
5. Bradycardias merupakan penyakit SA node, AV node dan system
konduksi di ventrikel yang lambat.
6. Premature Contraction Merupakan denyut jantung yang tidak
berasal dari pacu jantung SA node.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download