BAB II LANDASAN TEORI 2. I Pengertian Kualitas Pengertian kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar.Istilah kualitas memang tidak terlepas dari manajemen kualitas yang mempelajari setiap era dari manajemen operasi dari perencanaan lini produk dan fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil.Kualitas merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain (pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan lain-lain).Dalam kenyataannya, penyelidikan kualitas adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk mempersatukan fungsi-fungsi usaha. Selain itu, kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus menerus, yang dapat diukur, baik secara individual, organisasi, korporasi dan tujuan kinerja nasional. Dukungan manajemen, karyawan dan pemerintah untuk perbaikan kualitas adalah penting bagi kemampuan berkompetisi secara efektif di pasar global. 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Menurut beberapa ahli, pengertian kualitas adalah sebagai berikut: Goetsch & Davis Kualitas meruapak suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, prose dan linkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Deming menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan sesuai dengan pasar. Schonberger dan Knod (1997), kualitas adalah fitness for use / kesesuaian penggunaan. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah adalah statistical process control (SPC). Taguchi (1987) kualitas adalah loss to society, yang maksudnya adalah apabila terjadi penyimpangan dari target, hal ini merupakan fungsi berkurangnya kualitas. Pada sisi lain, berkurangnya kualitas tersebut akan menimbulkan biaya. Strategi Taguchi (1987) memfokuskan pada peningkatan efisiensi untuk perbaikan dan pertimbangan biaya, khususnya pada industri jasa. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Crosby (1979) mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan persyaratan.ia melakukan pendekatan pada transformasi budaya kualitas. Setiap orang yang ada dalam organisasi dilibatkan dalam proses dengan menekankan pada kesesuaian dengan persyaratan individual. Proses ini berlangsung secara top down. Konsep zero defectatau tingkat kesalahan nol merupakan tujuan dari kualitas. Konsep ini mengarahkan pada tingkat kesalahan produk sekecil mungkin, bahkan sampai tidak terdapat kesalahan. Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346) adalah ”Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”. 2.2 Analisa kelayakan bisnis Dalam penjelesan mengenai kualitas di atas telah dijelaskan bahwa kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus menerus, yang dapat diukur, baik secara individual, organisasi, 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ korporasi dan tujuan kinerja nasional. Dalam hal ini, penulis measumsikan bahwa untuk meningkatkan suatu kualitas dari perusahaan diperlukan suatu analisa kelayakan bisnis. Agar kita dapat mengetahui secara mendetil, aspek apa saja yang diperlukan perbaikan secara kontinyu dalam upaya peningkatan kualitas. Analisa kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek yang kita analisa dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas suatu usaha atau produksi barang maupun jasa. Antara lain: 1. Aspek Hukum 2. Aspek sosial ekonomi dan budaya 3. Aspek pasar dan pemasaran 4. Aspek teknis dan teknologi 5. Aspek manajemen 6. Aspek keuangan Pada tugas akhir ini, penulis melakukan analisa kelayakan bisnis dalam aspek teknis dan teknologi dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas. 2.2.1. Aspek teknis dan teknologi Tujuan umum analisa aspek teknis dan teknologi adalah untuk meyakinkan apakah secara teknis dan pilihan teknologi rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak, baik saat mulai membangun proyek maupun saat operasional rutin.Aspek teknis dan teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai. Penulis melakukan analisa kelayakan dalam aspek teknis dan teknologi dengan melakukan pengukuran keakurasian (kalibrasi) pada alat kesehatan Defribillator di rumah sakit Awal Bros di kota Batam.Dengan penelitian dan pengambilan data secara teknis ini diharapkan penulis dapat mengetahui kelayakan alat kesehatan Defribillator dengan perbandingan yang ada. 2.2.1.1 Pengukuran Keakurasian (Kalibrasi) Pengukuran keakurasian (Kalibrasi). Kalibrasi adalah kegiatan yang dalam kondisi tertentu, pada tahap pertama, menetapkan hubungan antara nilai besaran dan ketidakpastian pengukuran yang diberikan oleh standar pengukuran dan penunjukan terkait dengan ketidakpastian pengukurannya, dan pada tahap kedua, menggunakan informasi ini untuk menetapkan sebuah hubungan untuk memperoleh hasil pengukuran berdasarkan suatu penunjukan.Kalibrasi diperlukan untuk memastikan kesetaraan hasil pengukuran yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.Kesetaraan hasil pengukuran oleh berbagai pihak ini merupakan pra-syarat sehingga pengakuan terhadap hasilhasil penilaian kesesuaian dapat diterima dengan baik. Sedangkan manfaat dari kalibrasi adalah: Untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur. Berikut langkah-langkah yang akan diambil dalam pengukuran keakurasian (kalibrasi) alat kesehatan Defribillator: a. Siapkan lembar kerja yang digunakan untuk pengambilan data alat Defibrillator. b. Lakukan pengambilan data suhu ruangan dan kelembabannya dengan menggunakan thermohygrometer. c. Lakukan pemeriksaan fisik alat. d. Lakukan warming uppada alat Defibrillator. e. Lakukan pengambilan data kemudian catat pada lembar kerja untuk selanjutnya akan di lakukan perhitungan. 2.3 Defibrillator Defibrillator adalah peralatan elektronik yang dirancang untuk memberikan kejut listrik dengan waktu yang relatif singkat dan intensitas yang tinggi kepada pasien penyakit jantung. Alat ini digunakan untuk memberikan kejut listrik pada jantung dengan besaran energi(joule). Fibrilasi adalah peristiwa kelainan irama jantung, karena kontraksi otot jantung yang tidak beraturan, yang dapat menyebabkan kematian. Proses yang dilakukan dengan memberikan arus listrik dalam besaran tertentu untuk menstabilkan irama jantung sehingga 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dapat dilakukan proses pemompaan (CPR) untuk dapat berirama normal kembali. Berikut merupakan gambar dari gelombang irama jantung normal : R P T Q U S Gambar 2.1 Irama jantung normal P : Depolarisasi Atrium (kondisi atrium berkontraksi) QRS Compleks : Depolarisasi ventrikel (kondisi ventrikel berkontraksi) T : Repolarisasi atrium Berdasarkan aplikasinya dalam penghantaran arus listrik dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu : Eksternal defibrillation Proses penghantaran arus listrik dilakukan dari bagian luar tubuh dengan menempelkan paddle atau (pad self adecive electrode) 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ diposisi apec dan sternum pada dada pasien yang bertujuan agar arus listrik tersebut dapat melewati jantung. Internal defibrilation Proses penghantaran arus listrik dilakukan secara langsung ke jantung menggunakan spoon electrode (invasive shock required). Sedangkan pamberian DC SHOCK dapat dilakukan dengan cara: Sinkron Pemberian kejutan listrik dangan memberikan trigger yang berasal dari kabel pasien yang akan memberikan pulsa jantung. Pemberian pulsa diatur di pulsa tertentu-tertentu saja. Asinkron Pemberian kejutan listrik dengan tidak memperhatikan pulsa jantung yang berasal dari kabel pasien. Sehingga pemberian kejutan listrik berdasarkan keinginan user yang sesuai dengan aturan Letak pemberian kejutan listrik: Sternum-sternum Depan punggung Ukuran : untuk dewasa : diameter 5 cm atau 8 cm untuk pediatric (anak-anak) : diameter 3 cm Jenis gelombang : Monophasic 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gelombang arus listrik satu arah yang diberikan melalui electrode positif menuju elekrtode negative dengan energy yang cukup besar 200, 360 J Biphasic Gelombang arus listrik dua arah yang diberikan melalui electrode negatif menuju elekrtode positif dengan energy yang cukup besar 90,130, 150 J Multi pulse biphasic Adalah suatu gelombang yang dihantarkan secara bertahap dalam frekuensi tinggi (irisan) dalam 2 tahap (phase) dimana arus mengalir dari 2 arah yang berlawanan (biphasic, dalam durasi waktu 4 ms untuk setiap fasenya, tanpa terpengaruh oleh impedansi tubuh. Dimana phase kedua (negative) akan mengeleminasi arus listrik yang tersisa pada sel-sel dinding jantung dari phase pertama (positif). Modulated multipulse biphasic Bentuk gelombang kejut ini adalah perkembangan dari teknologi multipulse biphasic dimana sebelum gelombang kejut diberikan sebelumnya akan memodulasi (membawa) informasi impedansi dari pasien dan informasi ini akan mempengaruhi amplitude. 2.3.1 Alat Defibrillator 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pada prinsipnya pesawat defibrillator menyimpan energi pada sebuah kapasitor, dimana nilai kapsitornya sudah diketahui, sehingga yang diatur adalah besarnya tegangan pada kapsitor untuk mendapatkan energi joule yang dipilih. Persamaan Energi pada kapsitor dapat dituliskan di bawah ini : U = ½ CV2 .......... (1) U : energi yang disimpan dalam joule, C : nilai kapasistansi kapasitor, V : adalah tegangan pada kapasitor. Mislanya sebuah defibrillator menggunakan Capasitor 16 µF, dan diset untuk menghasilkan energi sebesar 200 Joule. Maka dapat dihitung tegangan yang harus diberikan pada kapasitor sebesar : U 200 = ½ CV2 = 1/2 X ( 16 10 -6 ) X V 2 V 2 = 200 : ( 16 10 -6 ) V = 5000 V Berikut adalah sebuah rangkaian umum ala defibrillator 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.2 Rangkaian dasar defibrillator Besarnya energi dilakukan dengan memutar selector pemilihan energi R3, set Level yang akan mengatur besarnya tegangan yang akan timbul pada pengisian kapasitor C1. Bila tombol charge ditekan makan akan terjadi pengisian kapsitor C1, dan tegangan pada kapasitor C1, dideteksi oleh detector A1 melalui pembagi tegangan R1 dan R2 yang bersesuaian dengan tegangan pada C1. Bila tegangan pada pembagi tegangan telah lebih besar dari tegangan R3, maka A1 keluarannya akan menyebabkan High-voltage dc supply tidak lagi mensupply tegangan ke kapasitror C1. Bila ditekan tombol discharge tegangan pada kapasitor C1 akan berpindah sehingga tubuh akan mendapatkan energi listrik dari kapasitor C1. Bentuk tegangan yang diberikan pada pasien diengaruhi oleh adanya induktor 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tegangan pada kapsitor berkisar ribuan volt oleh karena itu perlu berhati-hati dengan bagian metal dari alat ini karena dapat menyebakan bahaya. Oleh karena itu paddle (elektroda) dari gambar a s/d d terdapat bagian insulator (hand grip) berwarna hitam dan Thumbswitch akan menyebabkan kapasitor discharge ke pasien. Sedangkan electroda surface bagian penghantar yang akan menempel pada pasien. 2.4 Standar Pengukuran Kinerja Defibrillator Dalam penelitian yang dilakukan, penulis merujuk ke standar pengukuran untuk kinerja defibrillator yang dikeluarkan oleh ECRI 407-0595 namun pengukuran yang dilakukan hanya sebatas output energy, dan charge time yang dihasilkan. Pengukuran output energy yang dilakukan dari titk setting terendah sampai titik setting tertinggi atau maximal. Disebutkan dalam standar ECRI 407-0595bahwa nilai penyimpangan yang di ijinkan adalah ±15 % untuk akurasi energy output, maksud dari Pada kondisi seperti itu dapat menggunakan toleransi nilai penyimpangan yang di ijinkan ±15 %.Sedangkan toleransi waktu pengisian kapasitor diambil dari nilai toleransi masing-masing spesifikasi alat tersebut. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.5 Defibrillator Analyzer Defibrillator Analyzer adalah merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengukur / menguji kinerja defibrillator adapun pengukuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan defibrillator analyzer Fluke Impulse sebagai berikut : 1. Mengukur Defibrilator ( output energi, tegangan puncak, dan arus, output lebar pulsa. 2. Mengukur Trancutaneous Pacemaker (Arus maksimum, lebar pulsa pulsa rata – rata, pulsed refractory period, sensed refractory period) 3. Automated testing protocols (pengujian dan memeriksa defibrillator khusus dan external transcutaneous pacemakers ). 4 Simulasi pengujian ECG (performa gelombang, gelombang normal sinus rhythm, simulasi arrhythmia dan menguji deteksi gelombang R). 5. Interactive training scenario (simulasi rangkaian gelombang ECG untuk merespon proses discharge defibrillator dan input transcutaneous pacemaker. Khususnya untuk mentraining medical personal).Adapun defibrillator analyzer seperti berikut : 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar2.3 Defibrillator Analyzer Bagian dan fungsi tombol : 1. On / Off : tombol power untuk menghidupkan danmematikan alat 2. F1 – F5 : Tombol memilih fungsi 3. Mode : Tombol pemilihan menu pengukuran 4. Select : Tombol mengatur menu kekiri, kanann atas danbawah 6. Pin Lead : sebagai konektor lead ECG 7. Plat paddle : tempat meletakkan paddle defibrillator 2.6 Gambaran Umum Anatomi Jantung Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah mengangkut zat-zat kelangsungan hidup sel-sel yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Sebaliknya, 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ darah juga membawa zat-zat yang tidak berguna lagi bagi sel untuk dibuang keluar tubuh. Jantung manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kiri dan bagian kanan. Kedua bagian jantung ini dipisahkan oleh septum. Masing-masing bagian dibagi lagi menjadi dua ruangan yaitu serambi jantung (atrium) yang terletak disebelah atas dan bilik jantung (ventrikel) disebelah bawah. Atrium kanan menerima darah yang kembali dari sirkulasi sistematik, yaitu sirkulasi yang membawa zat-zat makanan untuk seluruh tubuh, lalu diteruskan ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan darah dipompa ke paru-paru melalui sirkulasi pulmonalis untuk dibersihkan. Darah yang yang sudah dibersihkan diparu-paru masuk ke atrium kiri, kemudian diteruskan ke ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri darah bersih dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi sistematik. Susunan otot ruang-ruang jantung berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Umumnya otot ventrikel lebih tebal dibanding otot atrium sebab vantrikel bertugas memompa darah dengan kuat. otot ventrikel kiri lebih tebal dibanding ventrikel kanan sebab ventrikel kiri harus memompa darah ke seluruh tubuh. Simpul Atrioventricular (AV) terletak pada dinding yang membatasi atrium kanan dan ventrikel kanan. Simpul ini berfungsi menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Impuls dari simpul AV kemudian diteruskan ke seluruh ventrikel melalui berkas His. Pada ujung berkas His terdapat banyak cabang. Cabang-cabang ini disebut serat Purkinje. Serat-serat purkinje bertugas meneruskan impuls dari berkas His ke seluruh otot ventrikel. Ventrikel kemudian berkontraksi sehingga darah dipompa keluar dari ventrikel dan mengalir dalam sistem peredaran darah. Dari penjelasan diatas dapat dilihat pada gambar berikut : Berkas His Cabang berkas his kanan Cabang berkas his kiri Serabut Purkiye Gambar 2.4Anatomi Jantung 2.6.1 Fisiologis Jantung Semua jaringan otot berkontraksi dalam responnya terhadap rangsangan listrik/impuls,termasuk dalam hal ini otot jantung. Namun dalam hal ini, otot jantung dapat dikatakan unik karena ia tidak hanya dapat meresponterhadap impuls listrik, tetapi otot jantung juga mempunyai sel pemacu (pacu jantung) yang dapat menghasilkan impuls listrik itu sendiri.Berikut ini dijelaskan 4 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ (empat) sifat primer sel jantung : Konduktivitasmerupakan kemampuan sel jantung menerima rangsangan listrikdankemudian menghantarkannya ke jantung lain. Kontraktilitasmerupakankemampuanseljantung memendek sehingga menyebabkan ototjantungberkontraksi dan berespon terhadap rangsangan listrik. Automatisitas adalah kemampuan sel pemacu jantung menghasilkan impuls listriknya sendiri. Eksitabilitas kemampuan sel jantung merespon terhadap rangsangan listrik bila sel jantung eksitabel, maka dibutuhkan lebih sedikit rangsangan untuk menimbulkan kontraksi. 2.6.2 Depolarisasi Jantung Denyut atau detak jantung yang dapat kita rasakan melalui sentuhan tangan pada dada kiri atas, merupakan hasil kerja sama dari berapa titik di dalam, jantung. Denyut jantung berdetak secara relatif konstan dengan irama yang khas.Hal ini disebabkan oleh bekerjanya sel pacu jantung (pacemaker) alami pada jantung.Sedangkan pacemaker alami pada jantung bekerja karena adanya proses depolarisasi dan repolarisasi. Proses depolarisasi terjadi secara otomatis dan berkala tanpa adanya pengaruh dari rangsangan eksternal sel tetangga. Depolarisasi disebabkan adanya perubahan muatan listrik pada sel sehingga terjadi kontraksi pada sel otot.Saat sel pacemaker dalam 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sel posisi istirahat, permukaan sel memiliki muatan positif sedangkan bagian dalam sel bermuatan negative. Sesuai dengan azas kelistrikan apabila terdapat beda muatan atau potensial dari sebuah benda, maka akan muncul suatu tegangan listrik. Besarnya tegangan listrik saat sel pacemaker istirahat berkisar antara -50 mV sampai -60 rnV. Besarnya tegangan saat istirahat pada sel pacemaker lebih tinggi dibandingkan dengan sel otot biasa yang memiliki tegangan sekitar -90 mV. Pada saat terjadi rangsangan listrik pada sel pacemaker, ion natrium akancepat berubah dari cairan ekstrasel menjadi cairan intrasel. Peristiwa tersebut menyebabkan perubahan muatan listrik (depolarisasi). Depolarisasi memiliki ritme (rhythm) yang nantinya akan berguna saat melakukan analisa pada jantung. Pada intinya denyut jantung diperoleh dari siklus depolarisasi dan repolarisasi. Saat melaksanakan kedua proses tersebut, jantung secara tidak langsung membangkitkan juga sinyal listrik. Sinyal listrik ini nantinya akan menjadi unsur utama dan penting dalam proses perekaman data-data jantung dengan menggunakan alas Electro Cardiography (ECG). Berikut ini penjelasan tentang pacemaker alami yang terdapat pada jantung; a)SA NODE : Sinus atrial node merupakan pembangkit 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sinyal listrik yg pertama kali bekerja dan meenghasilkan denyut terbesar dengan kisaran 60 – 100 beats per minute ( BPM ) b) AV NODE :bekerja setelah terjadi atrial contraction, dalam hal ini terjadi jeda waktu. Pada keadaan normal AV node bekerja setelah SA node.Denyut yang dihasilkan antara 40 – 60 BPM. c) BUNDLE OF HIS : memiliki kemampuan membangkitkan sinyal listrik sendiri, dengan denyut yang dihasilkan antara 20 – 40 BPM, d) PURKINJE FIBERS :merupakan jaringan berupa serat – serat halu yang dapat menghantar rangsangan listrik langsung menuju sel otot venticular. Denyut yang dihasilkan antara 20 – 40 BPM. 2.6.3 Gejala-gejala Aritmia[1] Aritmia adalah pola dan atau perubahan yang cepat dari denyut jantung normal. Beberapa pasien ada yang sama sekali tidak sadar adanya aritmia. Yang lain ada mengeluh tentang gejalagejala termasuk palpitasi, perasaan lompatan atau getaran jantung, pusing, sesak nafas atau nyeri dada. Aritmia disebabkan oleh penyakit otot jantung, klep jantung atau arteri koroner. 1. Atrial fibrillation adalah atrial tachycardia yang umum. Pada atrial fibrillation beberapa signal listrik yang cepat dan kacau dari 1 Buku Penyakit Jantung 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ derah-daerah yang berada di atria, yang berasal dari pacu jantung di SA node. Sinyal-sinyal ini jika berlajut menyebabkan kontraksi ventrikel yang cepat dan tidak beraturan. 2. Atrial Flutter adalah sebuah versi lain dari atrial fibrillation yang lebih beraturan ( kacaunya sinyal lebih sedikit) ketika sinyal listrik “menyala” di atria. Kondisi-kondisi yang menyebabkan atrial fibrillation dapat juga menyebabkan atrial flutter 3. Paroxysmal Atrial Tachycardia (PAT) merepresentasikan serangkaian denyut jantung yang teratur dan cepat yang berasal dari atrium. Pasien dengan PAT dipercayai mempunyai kelainan pada stasiun relay AV node yang menyebabkan “pengapian” cepat impuls listrik dari atrium yang melangkahi AV node pada kondisi tertentu. 4. Ventricullar arrhythmias adalah aritmia cepat yang berasal dari kamar-kamar jantung bawah (ventrikel). 5. Bradycardias merupakan penyakit SA node, AV node dan system konduksi di ventrikel yang lambat. 6. Premature Contraction Merupakan denyut jantung yang tidak berasal dari pacu jantung SA node. 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/