1. KULIAH 1 br struktur atom

advertisement
RANCANGAN MATERI
PERKULIAHAN
IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH : KIMIA DASAR I
KODE MATA KULIAH : MKDK - D003
STATUS MATA KULIAH: MATA KULIAH DASAR
KEAHLIAN
JENJANG STUDI
: DIPLOMA III
SEMESTER/TAHUN
: I/2014-2015
AKADEMI
: AKAMIGAS BALONGAN
JUMLAH SKS
:3
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini mempelajari dasar-dasar
ilmu kimia antara lain : Struktur dan
sifat-sifat Atom, Ikatan kimia,
Stoikiometri ( Konsep mol dan
konsentrasi Larutan), Kimia Hidrokarbon
dan Gugus Fungsi, reaksi Redoks
serta Sifat asam dan basa suatu materi,
yang dapat diterapkan dibeberapa
bidang ilmu
KETENTUAN UMUM
1. Mahasiswa wajib mengisi KRS sebagai
syarat mengikuti perkuliahan
2. Perkuliahan tidak diperkenankan
memakai sandal dan kaos tidak berkerah.
3. Toleransi Keterlambatan 15 menit dan
dianggap Absen jika terlambat lebih dari
15 menit.
KETENTUAN KHUSUS
1. Perizinan perkuliahan harus dengan surat
resmi dan sepengetauan biro akademik
2. Tidak ada tugas dan quiz susulan
3. Tidak ada UTS dan UAS susulan kecuali
sakit dengan surat keterangan dokter
4. Sanksi tidak diperbolehkan mengikuti ujian
bagi yang memanipulasi absen (titip tanda
tangan absen)
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN I
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
• PERTEMUAN II
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Pendahuluan
: Penyampaian RMP dan
tata tertib perkuliahan
: Struktur dan Sifat Atom
: Teori Atom
Konfigurasi Elektron
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN III
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
• PERTEMUAN IV
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Struktur dan Sifat sifat atom
: Bilangan kuantum
Sistem Periodik Unsur
: Ikatan Kimia
: Ikatan Ion, Ikatan Kovalen,
Struktur dan Lambang
Lewis
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN V
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Quiz 1
: Quiz 1
• PERTEMUAN VI
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Stoikiometri
: Konsep Mol
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN VII
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Stoikiometri
: Konsep Mol
Persamaan Reaksi Kimia
• PERTEMUAN VIII
Ujian Tengah Semester (UTS)
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN IX
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Stoikiometri Larutan
: Konsentrasi Larutan
• PERTEMUAN X
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Kimia Hidrokarbon
: Tatanama Hidrokarbon
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN XI
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
• PERTEMUAN XII
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Hidrokarbon gugus fungsi
: Gugus Fungsi Senyawa
Alkohol, Eter, Keton
: Hidrokarbon Gugus Fungsi
: Aldehida, Asam Karboksilat,
Ester
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN XIII
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
• PERTEMUAN XIV
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Asam dan Basa
: Derajat Keasaman (pH)
: Asam dan Basa
: Reaksi Asam – Basa
Jurnal Aplikasi asam-basa
dalam industri dan
rumah tangga
SUSUNAN MATERI PERKULIAHAN
• PERTEMUAN XV
Pokok Bahasan
Sub Bahasan
: Reaksi Redoks
: Identifikasi reaksi redoks
Penentuan Bilangan Oksidasi
• PERTEMUAN XVI
Ujian Akhir Semester (UAS)
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden&Fessenden. 1986. Organic Chemistry.
Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka, Ph.d.
Jakarta: Erlangga.
James E. Brady. 1999. Kimia Universitas Asas dan
Struktur. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Keenan, Kleinfelter, Wood. 1999. General College
Chemistry. Terjemahan A. Hadyana
Pudjaatmaka, Ph.d. Kimia untuk Universitas.
Jakarta: Erlangga.
Syukri S. 1999. Kimia Dasar I & II. Bandung: Penerbit
ITB
EVALUASI DAN PENILAIAN
Kehadiran
Tugas dan Kuis
UTS
UAS
Penilaian lain
: 10 %
: 15 %
: 30 %
: 40 %
: Keaktifan, Sikap dan Perilaku (5 %)
DOSEN PENANGGUNG JAWAB PERKULIAHAN
Wiwi Pratiwi, S.Si
STRUKTUR
DAN
SIFAT-SIFAT ATOM
TEORI ATOM
 TEORI ATOM DALTON (John Dalton, 1803 – 1807)
Postulat - Postulat:
1. Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tidak
terbagi, dinamai atom.
2. Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom
dari unsur yang berbeda mempunyai sifat-sifat yang
berbeda, termasuk mempunyai massa yang berbeda.
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom
unsur lain, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atomatom.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis
unsur atau lebih bergabung dengan perbandingan
tertentu.
TEORI ATOM
Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa
beberapa postulat teori Dalton ternyata kurang tepat,
misalnya:
1.Ternyata atom bukanlah suatu yang tak terbagi,
melainkan terdiri dari berbagai partikel subatom.
2.Meski mempunyai sifat-sifat yang sama, atom-atom dari
unsur yang sama dapat mempunyai massa yang
berbeda. Atom-atom dari unsur yang sama, tetapi
mempunyai massa yang berbeda disebut isotop.
3.Melalui reaksi nuklir, atom dari suatu unsur dapat diubah
menjadi atom unsur lain.
4.Beberapa unsur tidak terdiri atas atom-atom melainkan
molekul-molekul. Molekul unsur terbentuk dari atom-atom
sejenis dengan jumlah tertentu.
TEORI ATOM
 TEORI ATOM THOMSON (J. J. Thomson, 1900)
Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti
kismis dan atom bersifat netral.
 TEORI ATOM RUTHERFORD (Ernest Rutherford,
1910)
Sebagian besar dari massa dan muatan positif atom
terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang disebut inti
atom. Elektron beredar mengitari inti pada jarak yang
relatif sangat jauh. Lintasan elektron disebut kulit atom.
Jarak dari inti hingga kulit atom disebut jari-jari atom.
Ukuran jari-jari atom sekitar 10-8 cm dan jari-jari inti atom
sekitar 10-13 cm. Jadi sebagian besar dari atom
merupakan ruang hampa.
TEORI ATOM
 TEORI ATOM BOHR (Niels Bohr, 1913)
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat
elektron dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancaran
atau penyerapan energi. Lintasan itu juga disebut kulit
atom, adalah orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari
tertentu (Kulit K, L, M, N, O, P, dan Q).
2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan
yang ada, tidak boleh diantara dua lintasan. Lintasan
yang akan ditempati elektron bergantung pada
energinya. Pada keadaan normal elektron menempati
tingkat energi terendah. Keadaan seperti itu disebut
tingkat dasar (ground state).
3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain
disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu
energi. Perpindahan elektron ke kulit lebih luar akan
disertai penyerapan energi, dan berlaku sebaliknya.
TEORI ATOM BOHR
Energi suatu atom ketika elektron berada pada
orbit (lintasan ke-n) adalah:
En = -B/n2
B = tetapan Bohr (2.179 x 10-18 J)
Tanda negatif menunjukkan adanya interaksi
antara elektron dengan inti (proton) yang
bersifat tarik menarik.
Teori Atom Bohr
Sebuah elektron suatu atom melakukan
transisi dari tingkat energi n = 4 ke n=6
a. Hitung besar perbedaan energi antar kedua
tingkat n = 4 dan n = 6
b. Apakah transisi yang dilakukan merupakan
proses absorbsi atau emisi
Answer
a. Besar perbedaan energi antara tingkat n=4 dan
n=6
E4 = -B/42 = -B/16
E6 = -B/62 = -B/36
ΔE = E4 – E6 = -B/16 – (-B/36) = -0.035 B
= -0.035 x 2.179 x 10-18 J
= -7.62 x 10-20 J
b. Transisi yang dilakukan merupakan proses
absorpsi karena ΔE negatif yang menunjukkan
diperlukan energi.
TEORI ATOM
 TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM / MEKANIKA
GELOMBANG
(Louis de Broglie & Erwin Schrodinger, 1927)
Gerakan elektron menyerupai gelombang,
sehingga posisi elektron tidak dapat ditentukan
dengan pasti.
Jadi orbit elektron yang berbentuk lingkaran
dengan jari-jari tertentu tidak dapat diterima.
Daerah dengan peluang terbesar untuk
menemukan elektron (daerah kebolehjadian
ditemukan elektron) disebut dengan orbital.
Kulit atom tempat elektron beredar terdiri atas
beberapa subkulit.
Pada setiap subkulit terdapat orbital-orbital yang
ditempati elektron-elektron.
 KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron merupakan cara penyusunan
elektron dalam suatu atom.
Aturan penulisan konfigurasi elektron:
Aturan Aufbau
Elektron secara bertahap menempati orbital dimulai
dari yang berenergi paling rendah. Setelah orbital
berenergi rendah terisi penuh, elektron menempati
orbital yang energinya satu tingkat lebih tinggi, dan
seterusnya sampai semua elektron dalam atom
menempati orbitalnya.
Contoh 1:
Tuliskan konfigurasi elektron atom-atom berikut:
a. 7N
b. 9F
c. 25Mn
d. 36Kr
e. 48Cd
Penulisan Konfigurasi Elektron untuk Atom
Bermuatan
Contoh :
a.19K+
b. 13Al3+ c. 16S2d. 35Br-
Orbital Penuh dan Setengah Penuh
Setiap unsur memiliki kecenderungan untuk stabil.
Orbital yang terisi penuh atau setengah penuh
oleh elektron lebih stabil daripada orbital yang
tidak penuh atau tidak setengah penuh.
Berdasarkan hal itu, penulisan konfigurasi elektron
atom Cr, Cu dan beberapa unsur golongan transisi
mengikuti aturan orbital penuh dan setengah
penuh.
Contoh:
Tuliskan konfigurasi elektron untuk atom 24Cr,
29Cu, dan 47Ag.
BILANGAN KUANTUM
Bilangan kuantum yang dimiliki oleh suatu
elektron dalam atom akan memberikan
gambaran tentang keadaan elektron tersebut.
Nilai-nilai bilangan kuantum dapat menentukan
bentuk dan ukuran orbital.
Ada 4 macam bilangan kuantum, yaitu:
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
2. Bilangan Kuantum Azimut (l)
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
Memberikan gambaran tentang besarnya tingkat
energi yang dimiliki oleh elektron dan
melukiskan besarnya ukuran orbital yang dihuni
oleh suatu elektron dalam atom. Bilangan
kuantum ini memiliki nilai bilangan bulat positif
yang tidak sama dengan 0.
n = 1, 2, 3, 4, ...
Nilai n melambangkan ukuran orbital, semakin
besar n semakin besar pula orbitalnya. Sesuai
dengan teori Bohr, bilangan kuantum n dapat
pula melambangkan kulit elektron,
n = 1 (K), n = 2 (L), n = 3 (M), ...
Menurut teori kuantum, besarnya energi orbital
tidak hanya ditentukan oleh n, tetapi juga oleh
nilai bilangan kuantum azimut (l).
2. Bilangan Kuantum Azimut (l)
Memberikan gambaran tentang bentuk
orbital yang ditempati oleh suatu elektron
dalam atom atau sebaran peluang adanya
elektron. Bilangan kuantum ini mempunyai
nilai 0 dan bilangan bulat positif (tidak
boleh negatif dan tidak dapat lebih besar
dari n = 1).
l = 0, 1, 2, 3, 4, ..., n-1
Orbital dengan l = 0 disebut orbital s, l = 1
disebut orbital p, l = 2 disebut orbital d,
dan l = 3 disebut orbital f.
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik suatu orbital
menunjukkan arah orbital itu dalam ruang.
Bilangan kuantum ini dapat berupa
bilangan bulat positif, negatif dan 0, dan
akan mempunyai selang dari –l ke +l.
Misalnya orbital d (l = 2), maka akan
memiliki nilai m = -2, -1, 0, +1, +2.
4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Disamping bergerak memiliki inti, elektronelektron dalam suatu orbital akan
mengalami rotasi di sekitar sumbunya,
sehingga akan timbul momentum angular.
Momentum ini memiliki nilai tertentu yang
ditandai dengan bilangan kuantum spin,
yaitu s = +1/2 dan s = -1/2.
Kaidah Hund (Friedrich Hund)
Elektron-elektron pada orbital yang memiliki
tingkat energi yang sama akan mengisi terlebih
dahulu kotak-kotak yang kosong dengan arah
spin tertentu. Kemudian, orbital diisi dengan
elektron berikutnya dengan arah spin yang
berlawanan.
Asas Larangan Pauli (Wolfgang Pauli)
Elektron-elektron dalam satu atom tidak boleh
mempunyai bilangan kuantum yang keempatempatnya sama.
Task
1. Berapakah nilai-nilai l dan m yang mungkin untuk
sebuah elektron yang mempunyai bilangan
kuantum utama n = 3.
2. Dapatkah sebuah elektron memiliki bilanganbilangan kuantum n = 2, l = 2 dan m = 2?
3. Tentukan nilai bilangan kuantum yang mungkin
untuk elektron yang pada keadaan dasar
menempati orbital dengan tingkat energi tertinggi
pada atom-atom berikut:
a. 14Si b. 19K c. 26Fe d. 50Sn e. 56Ba
4. Tentukan nilai bilangan kuantum yang mungkin
untuk elektron terakhir pada atom 28Ni
Task
5. Sebuah elektron atom melakukan transisi dari tingkat
energi n = 5 ke n = 3, hitung beda energi antar kedua
tingkat energi tersebut dan sebutkan jenis transisi yang
dilakukan.
6. Tentukan golongan dan periode yang mungkin untuk
atom X yang memiliki elektron valensi dengan bilangan
kuantum n = 3, l = 2, m = 0, dan s = +1/2
7. Massa 4,48 L gas X2 (STP) adalah 6,4 g. Jika atom X
memiliki 8 neutron, tentukan golongan, periode, dan
bilangan kuantum yang mungkin untuk elektron valensi
atom X.
8. Dalam suatu keadaan eksitasi sebuah atom karbon
dengan semua elektronnya berada dalam kedua
tingkatan utama yang pertama, tak terdapat elektron
berpasangan pada tingkatan utama kedua. Dengan
informasi ini, tulislah perangkat bilangan kuantum untuk
elektron-elektron dalam atom karbon tereksitasi.
Download