Wa Ode Rezki Amalia

advertisement
POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS I LOVE KENDARI (ILK) DALAM
MEMBANGUN LOYALITAS KELOMPOK DI KOTA KENDARI
*Wa Ode Rezeki Amalia ** Siti Harmin *** Sutiyana Fachruddin
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Haluoleo
Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232
e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pola-pola komunikasi yang di
gunakan oleh komunitas I Love Kendari (ILK) dalam membangun loyalitas
kelompok dan faktor apa saja yang mempengaruhi loyalitas kelompok. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pola komunikasi yang
digunakan pada komunitas I Love Kendari (ILK) dalam membangun loyalitas
kelompok. Dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung serta faktor
penghambat yang dialami oleh komunitas ILK dalam membangun loyalitas
kelompok. Hasil penelitian ini di harapakan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan memperkaya teori pola komunikasi komunitas dalam
membangun loyalitas kelompok. Serta faktor pendukung maupun faktor
penghambat dalam membangun loyalitas dalam kelompok.
Penelitian ini di laksanakan pada seluruh anggota komunitas ILK. Hal
tersebut di karenakan komunitas ini baru beberapa bulan berdiri tetapi sudah
memiliki anggota yang sudah cukup banyak. Teori yang di gunakan dalam
penelitian ini yaitu teori analisis proses interaksi. Subyek dalam penelitian yaitu
seluruh anggota komunitas ILK yang tergabung sejak Januari 2015-Oktober 2015
dengan jumlah 150 anggota. Dengan menggunakan teknik purposive sampling
maka di peroleh informan sebanyak 10 orang. Teknik analisis yang di gunakan
yakni deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola yang di gunakan oleh
komunitas ILK yakni pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah, dan
pola komunikasi multiarah. Pola komunikasi satu arah, dan dua arah cenderung
jarang di gunakan. Pola komunikasi yang dominan di gunakan yakni pola
komunikasi multiarah. Karena di anggap lebih efektif. Penggunaan Pola
Komunikasi Multiarah menyebabkan loyalitas anggota komunitas ILK meningkat.
Peningkatan loyalitas kelompok tersebut dilihat dari kenyamanan anggota
komunitas dalam melakukan komunikasi. Jadi, penggunaan pola komunikasi
multiarah membuat anggota komunitas merasa nyaman dalam melakukan
komunikasi antara satu sama lain pada akhirnya menyebabkan loyalitas anggota
meningkat.
Kata Kunci : Pola Komunikasi, Loyalitas,
ABSTRACT
The problem in this research is the communication patterns are in use by
the community I Love Kendari (ILK) in building loyalty groups and the factors
that influence the loyalty of the group. This study aims to identify and explain the
patterns of communication used in the community I Love Kendari (ILK) in
building loyalty groups. And to find out what are the factors supporting and
inhibiting factors experienced by the community group ILK in building loyalty.
The results of this study expect it to provide additional knowledge and enrich the
theory of community communication patterns in building loyalty groups. As well
as factors supporting or inhibiting factor in building loyalty within the group.
This study was performed on all members of the community ILK. It is
because of this community in just a few months but already has standing members
are already quite a lot. The theory used in this research is the theory analysis of
the interaction process. Subjects in the study of the whole community belonging
ILK since January 2015-October 2015 with the number of 150 members. By using
purposive sampling technique then obtained informant as many as 10 people. The
analysis technique used the qualitative descriptive.
These results indicate that the pattern used by the ILK community
communication patterns one-way, two-way communication pattern, and the
pattern of multidirectional communication. The pattern of one-way
communication and two-way tends to rarely used. The dominant communication
patterns using the multidirectional communication patterns. Because it is
considered more effective. Use of Communication Patterns multidirectional cause
increased ILK community member loyalty. Increased loyalty of the group viewed
from the comfort of community members in their communication. Thus, the use of
multidirectional communication patterns make community members feel
comfortable in communicating between each other in the end lead to increased
member loyalty.
Keywords: Communication Patterns, Loyalty
I.
PENDAHULUAN
I Love Kendari (ILK) merupakan salah satu komunitas dalam dunia maya
yang tergolong baru. ILK di prakarsai oleh Bapak Agung, yang berasal dari Kota
Kendari tetapi ia sudah berdomisili di Kota Makassar. Latar belakang di
bentuknya komunitas ini merupakan keinginan Bapak Agung untuk mengetahui
apa saja yang sedang terjadi di Kota kelahirannya yaitu Kota Kendari. Sehingga,
pada tanggal 11 Januari 2015 komunitas ILK resmi terbentuk. Komunitas ILK
merupakan komunitas yang beranggotkan pemuda-pemudi Kota Kendari dengan
jumlah laki-laki 115 orang dan perempuan 35 orang sehingga total anggota
keseleruhan yaitu 150 orang anggota. Anggota komunitas ILK ini berasal dari
berbagai kalangan, golongan, etnis, latar belakang pendidikan maupun usia.
Komunitas ILK adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan juga
budaya dengan tujuan mempererat persaudaraan dengan cara yang positif,
mengembangkan potensi-potensi dari anggota masing-masing, sebagai medium
untuk memaparkan ide, serta sebagai wadah untuk mengaplikasikan ide-ide
tersebut. Berdasarkan hasi observasi
awal masalah yang di hadapi dalam
komunitas ILK tidak jauh berbeda dengan masalah yang di hadapi oleh komunitas
lainnya misalakan masalah yang muncul dari lingkungan masyarakat yaitu adanya
pandangan miring dari masyarakat yang mengganggap bahwa komunitas ini
merupakan wadah untuk ajang untuk tampil stylish dan hanya mengikuti trend
saja. Untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul di dalam komunitas
biasanya anggota komunitas menggunakan pola komunikasi dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Kaitannya dengan pola komunikasi memiliki peranan penting dalam
bentuk apapun. Sebab individu akan berkembang dan mengalami perubahan fisik
mapun psikis sesuai dengan pola komunikasi yang dilakukan. Oleh Karena itu,
Studi ini akan memusatkan perhatian pada pola komunikasi yang di lakukan serta
sikap dan perilaku komunitas ILK dalam membangun hubungan sesama anggota
komunitas, maupun diluar komunitas dan cara yang dilakukan agar peminat
komunitas bertambah.
1. Perumusan Masalah
1. Pola-pola komunikasi apa saja yang digunakan oleh komunitas ILK
dalam membangun loyalitas kelompok ?
2. Apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat dalam membangun
loyalitas kelompok?
2. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pola komunikasi yang
digunakan pada komunitas I Love Kendari (ILK) dalam membangun
loyalitas kelompok.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat
yang dialami oleh komunitas ILK dalam membangun loyalitas kelompok.
3. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan memperkaya teori pola komunikasi komunitas dalam
membangun loyalitas kelompok. Serta faktor pendukung maupun faktor
penghambat dalam membangun loyalitas dalam kelompok.
2. Manfaat praktis adalah Hasil penelitian ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam pada masyarakat mengenai masalah pola
komunikasi komunitas ILK.
3. Manfaat metodologis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
peneliti lain yang penilitiannya relevan dengan bidang ini.
4. Kerangka Dasar Teori
1. Pengertian Komunikasi
Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan Menurut Harold
Lasswell yaitu cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : who says what in
which channel to whom with what effet? Atau siapa mengatakan apa
dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana ?
(Mulyana, 2005:68-69).
2. Pola Komunikasi
Pola Komunikasi adalah proses yang di rancang untuk mewakili
kenyataan
keterpautannya
unsur-unsur
yang
di
cakup
beserta
keberlangsunganya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan
logis ( Effendy, 2003:30). Menurut Effendy, pola Komunikasi terdiri
atas 3 macam yaitu :
1. Pola Komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun
tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan dalam hal ini
komunikan bertindak sebagai pendengar saja.
2. Pola Komunikasi dua arah atau timbal balik (two way traffic
communication) yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling
tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, Komunikator pada
tahap pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling
bergantian fungsi.
3. Pola Komunikasi multi arah yaitu Proses komunikasi terjadi dalam
satu kelompok yang lebih banyak di mana komunikator dan
komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis.
3. Komunikasi Kelompok
Menurut Dan B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor seperti yang
dikutp oleh Wiryanto (2005 : 149) menyatakan komunikasi kelompok
terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah
pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran
bersama dan mempengaruhi satu sama lain.
4. Teori Proses Interaksi
Teori Proses interaksi yang dikemukakan oleh Bales (1951) mengarah
pada pesan yang individu ungkapkan dalam kelompok, dan bagaimana
pesan itu bisa mempengaruhi peran kelompok dan kepribadian setiap
anggota kelompok. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan pesan yang
manusia tukar dalam kelompok, sehingga bisa membentuk bahkan
mengubah peran dan kepribadian anggota kelompok. Teori Proses
Interaksi mencakup perilaku komunikasi dari dua kelas dasar. Pertama
mencakup perilaku emosi sosial, dan yang kedua adalah perilaku tugas
seperti saran, seerta opini.
II. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti ingin menggambarkan secara alami
tentang variabel, gejala dan keadaan dengan tidak menggunakan hipotesis.
Penelitian ini bertujuan ingin memberikan gambaran tentang Pola
Komunikasi Komunitas I Love Kendari. Melalui metode deksriptif mampu
memaparkan fenomena secara rinci serta menghadirkan analis yang lebih
mendalam yang tidak mampu diungkap dengan metode kuantitatif
(Sugiyono, 2013:11).
2. Subjek dan Informan Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anggota komunitas I
Love Kendari, yang tergabumg sejak Januari 2015- Oktober 2015. Dengan
menggunakan teknik purposive sampling maka diambil sebanyak 10 orang
yang dianggap dapat mewakili dan memahami masalah dalam penelitian
ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data,
yaitu :
1. Observasi
2. Wawancara
4. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini
adalah dengan menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu gambaran atau
penjelasan tentang pola komunikasi yang digunakan komunitas I Love
Kendari dalam membangun hubungan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pola Komunikasi Komunitas I Love Kendari (ILK)
Pola Komunikasi yang digunakan oleh komunitas ILK adalah pola
komunikasi multiarah. Anggota komunitas ILK memilih menggunakan
pola komunikasi multi arah karena proses penyampaian pesan lebih efektif
dan seluruh anggota komunitas dapat berperan aktif dalam penyebaran
informasi mengenai kegiatan, situasi yang menyangkut komunitas. Hal
tersebut ditunjukan dengan hasil wawancara antara peneliti dengnan
beberapa informan, sebagai berikut :
Wawancara dengan Bapak Agung :
”Bentuk komunikasi standar bagi ILK yakni biasa di lakukan
oleh ketua kepada pengururs inti seperti wakil ketua, sekretaris
dan bendahara atau pun kepada seluruh angota mengenai
kegiatan atau pengambilan keputusan mengenai komunitas itu
sendiri. Jadi seluruh anggota komunitas hanya bisa menerima
infromasi mengenai komunitas atau pun pesan yan di
sampaikan tanpa adanya respon balik “ ( Hasil Wawancara
Oktober 2015).
Wawancara dengan Bapak Arma :
“kalau yang namanya ketua itu tentu harus memberikan
contoh yang baik buat seluruh anggotanya. Menjadi seorang
ketua itu sendiri tidak mudah. Dia harus bisa akrab dengan
seluruh anggota tanpa merasa ada yang takut tapi juga tetap
di hargain sebagai ketua. Itu semua di liat bagaimana
caranya komunikasi pada saat ada rapat seperti rapat umum
anggota maupun perkumpulan biasa. Nah cara untuk
menakrabkan diri yaitu dengan melakukan komunikasi yang
teradapat respon baliknya” (Hasil Wawancara Oktober
2015).
Wawancara dengan Bapak Mirwan :
“kalau menggunakan pola komunikasi satu arah atau pun pola
komunikasi dua arah biasanya infromasi mengenai komunitas yang
mengenai komunitas hanya berkisar pada orang-orang tertentu saja.
Misalnya pada anggota yang sering online. Tapi bagi saya yang
sibuk bekerja dan jarang online itu susah. Kalau pakai pola
komunikasi multiarah pesan yang ada bisa menyebar kepada
anggota yang lain. Biasanya penyampaian infromasi mengenai
komunitas lewat media sosial online seperti BeeTalk, dan
BBM.”(wawancara Oktober 2015).
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa
informan, maka dapat diketahui bahwa komunitas ILK lebih memilih
menggunakan pola komunikasi multiarah daripada pola komunikasi dua
arah dan satu arah, anggota komunitas menganggap bahwa dengan
menggunakan pola komunikasu multi arah maka informasi dan pesan
mengenai komunitas cepat menyebar serta efektif. Selain itu, pola
komunikasi multi arah juga dapat meningkatkan loyalitas anggota
komunitas karena setiap anggota merasa bertanggung jawab dan dapat
berpatipasi dalam penyebaran informasi yang berkaitan dengan komunitas
baik itu keadaan/situasi komunitas maupun mengenai kegiatan yang akan
lilaksanakan oleh komunitas.
2. Loyalitas AnggotaKomunitas ILK
Komunitas I Love Kendari melakukan berbagai usaha untuk membangun
loyalitas anggota, usaha-usaha tersebut meliputi kopi darat, touring,
merayakan anniversary, kegiatan-kegiatan sosial, dan pertemuan dengan
berbagai komunitas lain di dalam Kendari maupun luar Kendari. Selain
itu,
anggota
komunitas
menyadari
bahwa,
untuk
menjaga
dan
meningkatkan loyalitas anggota diperlukan komunikasi yang efektif. Oleh
karena itu, anggota komunitas ILK lebih memilih menggunakan pola
komunikasi multiarah demi terciptanya komunikasi yang efektif. Hal
tersebut dapat ditunjukan dengan hasil wawancara antara peneliti dengan
beberapa informan, sebagai berikut :
Wawancara dengan Ibu Marwah :
“seperti yang saya bilang pola komunikasi yang kami gunakan yaitu
pola komunikasi multiarah. Yang dimana selain lebih efektif, pola
komunikasi ini juga dapat meningkatkan loyalitas kelompok. Karena
dengan menggunakan pola komunikasi multiarah ini selain pesan
yang disampaikan lebih cepat diterima dan juga dapat
meningkatkan kerja sama antara semua anggota kelompok”.(Hasil
Wawancara Oktober 2015).
Wawancara dengan Ibu Yeni :
“saya masih tetap bergabung dengan komunitas ILK sampai saat ini
karena saya merasa nyaman berada didalamnya. Karena pola
komunikasinya bagus, selain cepat semua anggota kelompok dapat
mengetahui info yang ada. Dan juga setiap anggota bekerja sama
sehingga tidak saling cuek. Meskipun saya jarang ikut kalau ada
pertemuan, tetapi tetap saja komunikasi lancar".(Hasil Wawancara
Oktober 2015).
Wawancara dengan Ibu Isna :
"Bagi saya komunitas ILK ini sudah seperti keluarga sendiri.
Karena semua anggotanya aktif berkomunikasi satu sama lain.
Tidak hanya terpatok pada ketua atau wakil saja, tetapi setiap
anggotanya sama. Pada saat ada pertemuan atau kegiatan saja.
Makanya saya betah di komunitas ini". (Hasil Wawancara Oktober
2015).
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa
informan menunjukan bahwa dengan menggunakan pola komunikasi
multiarah maka proses komunikasi setiap anggota komunitas ILK menjadi
lebih efektif dan tidak ada yang saling membedakan. Dengan pola
komunikasi multiarah juga, loyalitas anggota komunitas meningkat karena
setiap anggota merasa dilibatkan dan merasa bertanggung jawab terhadap
penyebaran informasi tentang komunitas. Loyalitas anggota juga
meningkat karena setiap anggota tidak pernah tertinggal dengan informasi
yang mengenai komunitas maupun informasi mengenai anggota-anggota
komunitas lainnya.
3. Faktor-Faktor Loyalitas Anggota Komunitas ILK
Komunitas ILK selalu berusaha menjaga dan meningkatkan loyalitas
anggotanya. Akan tetapi, usaaha tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik itu faktor yang mendukung terciptanya loyalitas maupun faktor
penghabat. Hal tersebut senada dengan hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti dengan beberapa informan, sebagai berikut :
Wawancara dengan Bapak Bren :
“kalau saya sendiri hal yang saya lakukan untuk menciptakan
suasana akrab dan berusaha menciptakan komunikasi yang efektif.
Saya juga selalu berusaha menyebarkan informasi yang ada kepada
teman-teman yang lainnya dan tidak lupa menyampaikan kepada
mereka supaya melanjutkan informasi tersebut kepada anggota
maupun masyarakat. Dengan begitu saya yakin mereka pasti
nyaman dan loyal berada dalam komunitas karena selalu mersa
dilibatkan dalam kegiatan komunitas” (Hasil Wawancara Oktober
2015).
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan informan
menunjukan bahwa faktor-faktor yang dapat mendukung loyalitas anggota
komunitas ILK yaitu terdapat suasana keakraban diantara anggota,
proseskomunikasi yang efektif, dan selalu melibatkan anggota lainnya
baik menyangkut penyebaran informasi maupun dalam pelaksanaan
kegiatan.
Wawancara dengan Bapak Agung :
“dalam sebuah komunitas itu loyalitas itu perlu, agar komunitas itu
sendiri bisa bertahan bahkan berkembang. Nah biasanya yang
menghambat itu kalau ada masalah personal tapi malah di ungkit di
dalam komunitas. Itu yang biasanya bikin perpecahan. Makanya
biar tidak terjadi hal seperti itu perlu sekali komunikasi yang baik
antara anggota komunitas. Tidak terpatok saja pada anggota
intinya”. (Hasil Wawancara Oktober 2015).
Wawancara dengan Ibu Marwah :
“kalau yang saya lihat itu yang yang susah dan bikin komunitas
sedikit macet yah waktu dari masing-masing anggotanya yang punya
kesibukan masing-masing. Soalnya tiap ada pertemuan tidak semua
yang bisa hadir. Karena ada yang lagi sibuk, ada yang lagi di luar
kota. Tapi itu ga masalah karena anggota yang berhalangan hadir
selalu konfirmasi dengan alasannya. Dengan komunikasi yang
lancar semuanya tidak terlalu jadi persoalan”.(Hasil Wawancara
Oktober 2015).
Berdasarakn hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa
informan maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang menjadi
penghabat loyalitas anggota komunitas ILK antara lain, masalah
Personal/Pribadi diungkit dan disebarluaskan dalam komunitas yang pada
akhirnya menimbulkan perpecahan disetiap anggota komunitas, serta
masalah time (Waktu) karena profesi anggota komunitas berbeda-beda
mulai dari mahasiswa sampai anggota yang dusah berkeja.
4.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pola komunikasi komunitas I Love
Kendari dalam membangun loyalitas kelompok yang sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya dapat dianalisis secara umum bahwa pola komunikasi yang di
lakukan oleh komunitas ILK terbukti dapat meningkatkan loyalitas sesama
anggota komunitas. Pada sebuah komnuitas, dalam hal ini komunitas I Love
Kendari memiliki arus pesan dalam hal penyampaian infromasi mengenai
komunitas dan pesan yang disampaikan melalui tahapan-tahapan yang berperan
penting dalam proses penyampaian pesan, tentu saja memiliki pola-pola tersendiri
dalam proses penyampaian pesan dan infromasi mengenai komunitas tersebut.
Yang di mana pola komunikasi yang di gunakan oleh komunitas ILK yakni pola
komunikasi multiarah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori analisis proses interaksi yang di
kemukakan oleh (Bales, 1951), teori ini mengungkapkan bahwa dalam kelompok
setiap individu dapat memperlihatkan sikap positif diantaranya dengan menjadi
ramah, mendramatisasi, dan menyetujui. Sebaliknya mereka juga dapat
menunjukan sikap negatif dengan melakukan penolakan, memperlihatkan
ketegangan atau menjadi tidak ramah. Teori ini membahas pesan yang
disampaikan anggota kelompok dan bagaimana pesan memengaruhi peran dan
kepribadian kelompok. Dalam kelompok, setiap individu dapat memperlihatkan
sikap positif seperti menjadi ramah, mendramatisasi, atau menyetujui. Sebaliknya
mereka juga dapat menunjukan sikap negatif seperti penolakan, memperlihatkan
ketegangan, atau menjadi tidak ramah.
Berdasarka teori analisis proses interaksi (Bales:1951) menunjukan bahwa
pola komunikasi multiarah membuat pesan atau infromasi mengenai komunitas
yang di sampaikan setiap anggota komunitas ILK menyebar rata kepada seluruh
anggota komunitas yang menyebabkan loyalitas anggota dalam komunitas
meningkat. Sesuai dengan teori yang di ungkapkan oleh Bales bahwa Interaksi
yang berlangsung antara manusia yang satu dengan manusia lainnya dalam suatu
kelompok dapat terjadi saling mempengaruhi. Saling mempengaruhi itu dapat
melibatkan salah satu ataupun lebih dari faktor-faktor interaksi. Untuk menjaga
proses komunikasi yang terjadi dalam komunitas ILK maka secara universal
setiap anggota komunitas menggunakan pola komunikasi multiarah demi mnjaga
dan meningkatkan sikap loyalitas yang sudah ada. Pola komunikasi multiarah
terbukti meningkatan loyalitas anggota komunitas ILK. Hal ini di tunjukan
dengan adanya aras nyaman dan kepuasan yang akhirnya menciptakan rasa
keakraban sesama anggota komunitas.
IV. PENUTUP
1. Simpulan
1. Pola komunikasi yang digunakan oleh komunitas ILK adalah pola
komunikasi multiarah. Komunitas ILK lebih memilih menggunakan
pola komunikasi multiarah karena informasi yang menyangkut
komunitas menyebar secara efektif dan cepat kepada anggota komunitas
dan Pola Komunikasi Multiarah membuat setiap anggota komunitas
memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal menyampaikan
informasi yang ada, serta membuat setiap anggota bekerja sama dan
tidak bersikap apatis satu sama lain.
2. Faktor-faktor yang dapat mendukung tercipta dan terjaganya loyalitas
yaitu suasana keakraban diantara anggota, proseskomunikasi yang
efektif, dan selalu melibatkan anggota lainnya baik menyangkut
penyebaran informasi maupun dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan
faktor-faktor yang dapat menghambat loyalitas anggota komunitas
seperti masalah Personal/Pribadi diungkit dan disebarluaskan dalam
komunitas yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan dan masalah
time (Waktu) yang disebabkan oleh profesi anggota komunitas yang
berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Arni, Muhammad. 2008. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Devito, Joseph A.2011. Komunikasi Antar Manusia.Tangerang : Kharisma
Publishing Grup
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi. Teori dan Praktek. Bandung :
PT Remaja Rosda Karya
Littlejohn, Stephen. 2013 . Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Santosa, Slamet. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta:Buni Aksara.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiasarana
Download