POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS I LOVE KENDARI (ILK) DALAM MEMBANGUN LOYALITAS KELOMPOK DI KOTA KENDARI *Wa Ode Rezeki Amalia ** Siti Harmin *** Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232 e-mail : [email protected] ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah pola-pola komunikasi yang di gunakan oleh komunitas I Love Kendari (ILK) dalam membangun loyalitas kelompok dan faktor apa saja yang mempengaruhi loyalitas kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pola komunikasi yang digunakan pada komunitas I Love Kendari (ILK) dalam membangun loyalitas kelompok. Dan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat yang dialami oleh komunitas ILK dalam membangun loyalitas kelompok. Hasil penelitian ini di harapakan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya teori pola komunikasi komunitas dalam membangun loyalitas kelompok. Serta faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam membangun loyalitas dalam kelompok. Penelitian ini di laksanakan pada seluruh anggota komunitas ILK. Hal tersebut di karenakan komunitas ini baru beberapa bulan berdiri tetapi sudah memiliki anggota yang sudah cukup banyak. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu teori analisis proses interaksi. Subyek dalam penelitian yaitu seluruh anggota komunitas ILK yang tergabung sejak Januari 2015-Oktober 2015 dengan jumlah 150 anggota. Dengan menggunakan teknik purposive sampling maka di peroleh informan sebanyak 10 orang. Teknik analisis yang di gunakan yakni deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola yang di gunakan oleh komunitas ILK yakni pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah, dan pola komunikasi multiarah. Pola komunikasi satu arah, dan dua arah cenderung jarang di gunakan. Pola komunikasi yang dominan di gunakan yakni pola komunikasi multiarah. Karena di anggap lebih efektif. Penggunaan Pola Komunikasi Multiarah menyebabkan loyalitas anggota komunitas ILK meningkat. Peningkatan loyalitas kelompok tersebut dilihat dari kenyamanan anggota komunitas dalam melakukan komunikasi. Jadi, penggunaan pola komunikasi multiarah membuat anggota komunitas merasa nyaman dalam melakukan komunikasi antara satu sama lain pada akhirnya menyebabkan loyalitas anggota meningkat. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Loyalitas, ABSTRACT The problem in this research is the communication patterns are in use by the community I Love Kendari (ILK) in building loyalty groups and the factors that influence the loyalty of the group. This study aims to identify and explain the patterns of communication used in the community I Love Kendari (ILK) in building loyalty groups. And to find out what are the factors supporting and inhibiting factors experienced by the community group ILK in building loyalty. The results of this study expect it to provide additional knowledge and enrich the theory of community communication patterns in building loyalty groups. As well as factors supporting or inhibiting factor in building loyalty within the group. This study was performed on all members of the community ILK. It is because of this community in just a few months but already has standing members are already quite a lot. The theory used in this research is the theory analysis of the interaction process. Subjects in the study of the whole community belonging ILK since January 2015-October 2015 with the number of 150 members. By using purposive sampling technique then obtained informant as many as 10 people. The analysis technique used the qualitative descriptive. These results indicate that the pattern used by the ILK community communication patterns one-way, two-way communication pattern, and the pattern of multidirectional communication. The pattern of one-way communication and two-way tends to rarely used. The dominant communication patterns using the multidirectional communication patterns. Because it is considered more effective. Use of Communication Patterns multidirectional cause increased ILK community member loyalty. Increased loyalty of the group viewed from the comfort of community members in their communication. Thus, the use of multidirectional communication patterns make community members feel comfortable in communicating between each other in the end lead to increased member loyalty. Keywords: Communication Patterns, Loyalty I. PENDAHULUAN I Love Kendari (ILK) merupakan salah satu komunitas dalam dunia maya yang tergolong baru. ILK di prakarsai oleh Bapak Agung, yang berasal dari Kota Kendari tetapi ia sudah berdomisili di Kota Makassar. Latar belakang di bentuknya komunitas ini merupakan keinginan Bapak Agung untuk mengetahui apa saja yang sedang terjadi di Kota kelahirannya yaitu Kota Kendari. Sehingga, pada tanggal 11 Januari 2015 komunitas ILK resmi terbentuk. Komunitas ILK merupakan komunitas yang beranggotkan pemuda-pemudi Kota Kendari dengan jumlah laki-laki 115 orang dan perempuan 35 orang sehingga total anggota keseleruhan yaitu 150 orang anggota. Anggota komunitas ILK ini berasal dari berbagai kalangan, golongan, etnis, latar belakang pendidikan maupun usia. Komunitas ILK adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan juga budaya dengan tujuan mempererat persaudaraan dengan cara yang positif, mengembangkan potensi-potensi dari anggota masing-masing, sebagai medium untuk memaparkan ide, serta sebagai wadah untuk mengaplikasikan ide-ide tersebut. Berdasarkan hasi observasi awal masalah yang di hadapi dalam komunitas ILK tidak jauh berbeda dengan masalah yang di hadapi oleh komunitas lainnya misalakan masalah yang muncul dari lingkungan masyarakat yaitu adanya pandangan miring dari masyarakat yang mengganggap bahwa komunitas ini merupakan wadah untuk ajang untuk tampil stylish dan hanya mengikuti trend saja. Untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul di dalam komunitas biasanya anggota komunitas menggunakan pola komunikasi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Kaitannya dengan pola komunikasi memiliki peranan penting dalam bentuk apapun. Sebab individu akan berkembang dan mengalami perubahan fisik mapun psikis sesuai dengan pola komunikasi yang dilakukan. Oleh Karena itu, Studi ini akan memusatkan perhatian pada pola komunikasi yang di lakukan serta sikap dan perilaku komunitas ILK dalam membangun hubungan sesama anggota komunitas, maupun diluar komunitas dan cara yang dilakukan agar peminat komunitas bertambah. 1. Perumusan Masalah 1. Pola-pola komunikasi apa saja yang digunakan oleh komunitas ILK dalam membangun loyalitas kelompok ? 2. Apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat dalam membangun loyalitas kelompok? 2. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pola komunikasi yang digunakan pada komunitas I Love Kendari (ILK) dalam membangun loyalitas kelompok. 2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung serta faktor penghambat yang dialami oleh komunitas ILK dalam membangun loyalitas kelompok. 3. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya teori pola komunikasi komunitas dalam membangun loyalitas kelompok. Serta faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam membangun loyalitas dalam kelompok. 2. Manfaat praktis adalah Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam pada masyarakat mengenai masalah pola komunikasi komunitas ILK. 3. Manfaat metodologis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang penilitiannya relevan dengan bidang ini. 4. Kerangka Dasar Teori 1. Pengertian Komunikasi Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan Menurut Harold Lasswell yaitu cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : who says what in which channel to whom with what effet? Atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana ? (Mulyana, 2005:68-69). 2. Pola Komunikasi Pola Komunikasi adalah proses yang di rancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang di cakup beserta keberlangsunganya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis ( Effendy, 2003:30). Menurut Effendy, pola Komunikasi terdiri atas 3 macam yaitu : 1. Pola Komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan dalam hal ini komunikan bertindak sebagai pendengar saja. 2. Pola Komunikasi dua arah atau timbal balik (two way traffic communication) yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, Komunikator pada tahap pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling bergantian fungsi. 3. Pola Komunikasi multi arah yaitu Proses komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak di mana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis. 3. Komunikasi Kelompok Menurut Dan B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor seperti yang dikutp oleh Wiryanto (2005 : 149) menyatakan komunikasi kelompok terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain. 4. Teori Proses Interaksi Teori Proses interaksi yang dikemukakan oleh Bales (1951) mengarah pada pesan yang individu ungkapkan dalam kelompok, dan bagaimana pesan itu bisa mempengaruhi peran kelompok dan kepribadian setiap anggota kelompok. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan pesan yang manusia tukar dalam kelompok, sehingga bisa membentuk bahkan mengubah peran dan kepribadian anggota kelompok. Teori Proses Interaksi mencakup perilaku komunikasi dari dua kelas dasar. Pertama mencakup perilaku emosi sosial, dan yang kedua adalah perilaku tugas seperti saran, seerta opini. II. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti ingin menggambarkan secara alami tentang variabel, gejala dan keadaan dengan tidak menggunakan hipotesis. Penelitian ini bertujuan ingin memberikan gambaran tentang Pola Komunikasi Komunitas I Love Kendari. Melalui metode deksriptif mampu memaparkan fenomena secara rinci serta menghadirkan analis yang lebih mendalam yang tidak mampu diungkap dengan metode kuantitatif (Sugiyono, 2013:11). 2. Subjek dan Informan Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anggota komunitas I Love Kendari, yang tergabumg sejak Januari 2015- Oktober 2015. Dengan menggunakan teknik purposive sampling maka diambil sebanyak 10 orang yang dianggap dapat mewakili dan memahami masalah dalam penelitian ini. 3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data, yaitu : 1. Observasi 2. Wawancara 4. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu gambaran atau penjelasan tentang pola komunikasi yang digunakan komunitas I Love Kendari dalam membangun hubungan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pola Komunikasi Komunitas I Love Kendari (ILK) Pola Komunikasi yang digunakan oleh komunitas ILK adalah pola komunikasi multiarah. Anggota komunitas ILK memilih menggunakan pola komunikasi multi arah karena proses penyampaian pesan lebih efektif dan seluruh anggota komunitas dapat berperan aktif dalam penyebaran informasi mengenai kegiatan, situasi yang menyangkut komunitas. Hal tersebut ditunjukan dengan hasil wawancara antara peneliti dengnan beberapa informan, sebagai berikut : Wawancara dengan Bapak Agung : ”Bentuk komunikasi standar bagi ILK yakni biasa di lakukan oleh ketua kepada pengururs inti seperti wakil ketua, sekretaris dan bendahara atau pun kepada seluruh angota mengenai kegiatan atau pengambilan keputusan mengenai komunitas itu sendiri. Jadi seluruh anggota komunitas hanya bisa menerima infromasi mengenai komunitas atau pun pesan yan di sampaikan tanpa adanya respon balik “ ( Hasil Wawancara Oktober 2015). Wawancara dengan Bapak Arma : “kalau yang namanya ketua itu tentu harus memberikan contoh yang baik buat seluruh anggotanya. Menjadi seorang ketua itu sendiri tidak mudah. Dia harus bisa akrab dengan seluruh anggota tanpa merasa ada yang takut tapi juga tetap di hargain sebagai ketua. Itu semua di liat bagaimana caranya komunikasi pada saat ada rapat seperti rapat umum anggota maupun perkumpulan biasa. Nah cara untuk menakrabkan diri yaitu dengan melakukan komunikasi yang teradapat respon baliknya” (Hasil Wawancara Oktober 2015). Wawancara dengan Bapak Mirwan : “kalau menggunakan pola komunikasi satu arah atau pun pola komunikasi dua arah biasanya infromasi mengenai komunitas yang mengenai komunitas hanya berkisar pada orang-orang tertentu saja. Misalnya pada anggota yang sering online. Tapi bagi saya yang sibuk bekerja dan jarang online itu susah. Kalau pakai pola komunikasi multiarah pesan yang ada bisa menyebar kepada anggota yang lain. Biasanya penyampaian infromasi mengenai komunitas lewat media sosial online seperti BeeTalk, dan BBM.”(wawancara Oktober 2015). Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa informan, maka dapat diketahui bahwa komunitas ILK lebih memilih menggunakan pola komunikasi multiarah daripada pola komunikasi dua arah dan satu arah, anggota komunitas menganggap bahwa dengan menggunakan pola komunikasu multi arah maka informasi dan pesan mengenai komunitas cepat menyebar serta efektif. Selain itu, pola komunikasi multi arah juga dapat meningkatkan loyalitas anggota komunitas karena setiap anggota merasa bertanggung jawab dan dapat berpatipasi dalam penyebaran informasi yang berkaitan dengan komunitas baik itu keadaan/situasi komunitas maupun mengenai kegiatan yang akan lilaksanakan oleh komunitas. 2. Loyalitas AnggotaKomunitas ILK Komunitas I Love Kendari melakukan berbagai usaha untuk membangun loyalitas anggota, usaha-usaha tersebut meliputi kopi darat, touring, merayakan anniversary, kegiatan-kegiatan sosial, dan pertemuan dengan berbagai komunitas lain di dalam Kendari maupun luar Kendari. Selain itu, anggota komunitas menyadari bahwa, untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas anggota diperlukan komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, anggota komunitas ILK lebih memilih menggunakan pola komunikasi multiarah demi terciptanya komunikasi yang efektif. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa informan, sebagai berikut : Wawancara dengan Ibu Marwah : “seperti yang saya bilang pola komunikasi yang kami gunakan yaitu pola komunikasi multiarah. Yang dimana selain lebih efektif, pola komunikasi ini juga dapat meningkatkan loyalitas kelompok. Karena dengan menggunakan pola komunikasi multiarah ini selain pesan yang disampaikan lebih cepat diterima dan juga dapat meningkatkan kerja sama antara semua anggota kelompok”.(Hasil Wawancara Oktober 2015). Wawancara dengan Ibu Yeni : “saya masih tetap bergabung dengan komunitas ILK sampai saat ini karena saya merasa nyaman berada didalamnya. Karena pola komunikasinya bagus, selain cepat semua anggota kelompok dapat mengetahui info yang ada. Dan juga setiap anggota bekerja sama sehingga tidak saling cuek. Meskipun saya jarang ikut kalau ada pertemuan, tetapi tetap saja komunikasi lancar".(Hasil Wawancara Oktober 2015). Wawancara dengan Ibu Isna : "Bagi saya komunitas ILK ini sudah seperti keluarga sendiri. Karena semua anggotanya aktif berkomunikasi satu sama lain. Tidak hanya terpatok pada ketua atau wakil saja, tetapi setiap anggotanya sama. Pada saat ada pertemuan atau kegiatan saja. Makanya saya betah di komunitas ini". (Hasil Wawancara Oktober 2015). Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa informan menunjukan bahwa dengan menggunakan pola komunikasi multiarah maka proses komunikasi setiap anggota komunitas ILK menjadi lebih efektif dan tidak ada yang saling membedakan. Dengan pola komunikasi multiarah juga, loyalitas anggota komunitas meningkat karena setiap anggota merasa dilibatkan dan merasa bertanggung jawab terhadap penyebaran informasi tentang komunitas. Loyalitas anggota juga meningkat karena setiap anggota tidak pernah tertinggal dengan informasi yang mengenai komunitas maupun informasi mengenai anggota-anggota komunitas lainnya. 3. Faktor-Faktor Loyalitas Anggota Komunitas ILK Komunitas ILK selalu berusaha menjaga dan meningkatkan loyalitas anggotanya. Akan tetapi, usaaha tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu faktor yang mendukung terciptanya loyalitas maupun faktor penghabat. Hal tersebut senada dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa informan, sebagai berikut : Wawancara dengan Bapak Bren : “kalau saya sendiri hal yang saya lakukan untuk menciptakan suasana akrab dan berusaha menciptakan komunikasi yang efektif. Saya juga selalu berusaha menyebarkan informasi yang ada kepada teman-teman yang lainnya dan tidak lupa menyampaikan kepada mereka supaya melanjutkan informasi tersebut kepada anggota maupun masyarakat. Dengan begitu saya yakin mereka pasti nyaman dan loyal berada dalam komunitas karena selalu mersa dilibatkan dalam kegiatan komunitas” (Hasil Wawancara Oktober 2015). Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan informan menunjukan bahwa faktor-faktor yang dapat mendukung loyalitas anggota komunitas ILK yaitu terdapat suasana keakraban diantara anggota, proseskomunikasi yang efektif, dan selalu melibatkan anggota lainnya baik menyangkut penyebaran informasi maupun dalam pelaksanaan kegiatan. Wawancara dengan Bapak Agung : “dalam sebuah komunitas itu loyalitas itu perlu, agar komunitas itu sendiri bisa bertahan bahkan berkembang. Nah biasanya yang menghambat itu kalau ada masalah personal tapi malah di ungkit di dalam komunitas. Itu yang biasanya bikin perpecahan. Makanya biar tidak terjadi hal seperti itu perlu sekali komunikasi yang baik antara anggota komunitas. Tidak terpatok saja pada anggota intinya”. (Hasil Wawancara Oktober 2015). Wawancara dengan Ibu Marwah : “kalau yang saya lihat itu yang yang susah dan bikin komunitas sedikit macet yah waktu dari masing-masing anggotanya yang punya kesibukan masing-masing. Soalnya tiap ada pertemuan tidak semua yang bisa hadir. Karena ada yang lagi sibuk, ada yang lagi di luar kota. Tapi itu ga masalah karena anggota yang berhalangan hadir selalu konfirmasi dengan alasannya. Dengan komunikasi yang lancar semuanya tidak terlalu jadi persoalan”.(Hasil Wawancara Oktober 2015). Berdasarakn hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa informan maka dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang menjadi penghabat loyalitas anggota komunitas ILK antara lain, masalah Personal/Pribadi diungkit dan disebarluaskan dalam komunitas yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan disetiap anggota komunitas, serta masalah time (Waktu) karena profesi anggota komunitas berbeda-beda mulai dari mahasiswa sampai anggota yang dusah berkeja. 4. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang pola komunikasi komunitas I Love Kendari dalam membangun loyalitas kelompok yang sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dapat dianalisis secara umum bahwa pola komunikasi yang di lakukan oleh komunitas ILK terbukti dapat meningkatkan loyalitas sesama anggota komunitas. Pada sebuah komnuitas, dalam hal ini komunitas I Love Kendari memiliki arus pesan dalam hal penyampaian infromasi mengenai komunitas dan pesan yang disampaikan melalui tahapan-tahapan yang berperan penting dalam proses penyampaian pesan, tentu saja memiliki pola-pola tersendiri dalam proses penyampaian pesan dan infromasi mengenai komunitas tersebut. Yang di mana pola komunikasi yang di gunakan oleh komunitas ILK yakni pola komunikasi multiarah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori analisis proses interaksi yang di kemukakan oleh (Bales, 1951), teori ini mengungkapkan bahwa dalam kelompok setiap individu dapat memperlihatkan sikap positif diantaranya dengan menjadi ramah, mendramatisasi, dan menyetujui. Sebaliknya mereka juga dapat menunjukan sikap negatif dengan melakukan penolakan, memperlihatkan ketegangan atau menjadi tidak ramah. Teori ini membahas pesan yang disampaikan anggota kelompok dan bagaimana pesan memengaruhi peran dan kepribadian kelompok. Dalam kelompok, setiap individu dapat memperlihatkan sikap positif seperti menjadi ramah, mendramatisasi, atau menyetujui. Sebaliknya mereka juga dapat menunjukan sikap negatif seperti penolakan, memperlihatkan ketegangan, atau menjadi tidak ramah. Berdasarka teori analisis proses interaksi (Bales:1951) menunjukan bahwa pola komunikasi multiarah membuat pesan atau infromasi mengenai komunitas yang di sampaikan setiap anggota komunitas ILK menyebar rata kepada seluruh anggota komunitas yang menyebabkan loyalitas anggota dalam komunitas meningkat. Sesuai dengan teori yang di ungkapkan oleh Bales bahwa Interaksi yang berlangsung antara manusia yang satu dengan manusia lainnya dalam suatu kelompok dapat terjadi saling mempengaruhi. Saling mempengaruhi itu dapat melibatkan salah satu ataupun lebih dari faktor-faktor interaksi. Untuk menjaga proses komunikasi yang terjadi dalam komunitas ILK maka secara universal setiap anggota komunitas menggunakan pola komunikasi multiarah demi mnjaga dan meningkatkan sikap loyalitas yang sudah ada. Pola komunikasi multiarah terbukti meningkatan loyalitas anggota komunitas ILK. Hal ini di tunjukan dengan adanya aras nyaman dan kepuasan yang akhirnya menciptakan rasa keakraban sesama anggota komunitas. IV. PENUTUP 1. Simpulan 1. Pola komunikasi yang digunakan oleh komunitas ILK adalah pola komunikasi multiarah. Komunitas ILK lebih memilih menggunakan pola komunikasi multiarah karena informasi yang menyangkut komunitas menyebar secara efektif dan cepat kepada anggota komunitas dan Pola Komunikasi Multiarah membuat setiap anggota komunitas memiliki tanggung jawab yang sama dalam hal menyampaikan informasi yang ada, serta membuat setiap anggota bekerja sama dan tidak bersikap apatis satu sama lain. 2. Faktor-faktor yang dapat mendukung tercipta dan terjaganya loyalitas yaitu suasana keakraban diantara anggota, proseskomunikasi yang efektif, dan selalu melibatkan anggota lainnya baik menyangkut penyebaran informasi maupun dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat loyalitas anggota komunitas seperti masalah Personal/Pribadi diungkit dan disebarluaskan dalam komunitas yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan dan masalah time (Waktu) yang disebabkan oleh profesi anggota komunitas yang berbeda-beda. DAFTAR PUSTAKA Arni, Muhammad. 2008. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Devito, Joseph A.2011. Komunikasi Antar Manusia.Tangerang : Kharisma Publishing Grup Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi. Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Littlejohn, Stephen. 2013 . Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya Santosa, Slamet. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta:Buni Aksara. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiasarana