Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 Kesalahan Pemakaian Kata Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Wiwik Darmini, Tutik Wahyuni, Sri Wahono Saptomo, dan Suparmin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend S. Humardhani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. 081329507877, Fax. (0271) 591065 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan kata penghubung yang penggunaannya salah dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, 2) mendeskripsikan jenis kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, dan 3) mendeskripsikan penyebab kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Adapun teknik analisis datanya menggunakan metode agih secara khusus menggunakan teknik lesap dan teknik ganti. Penelitian ini menghasilkan: 1) jenis kata penghubung yang pemakaiannya salah yakni kata penghubung koordinatif, atau, dan, sedangkan, dan tetapi sedangkan kata penghubung subordinatifnya karena, ketika, maka, jika, dan sehingga; 2) jenis kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi yakni penggunaan kata penghubung ganda, pemilihan pemilihan kata penghubung kurang tepat, penempatan kata penghubung yang keliru, dan penggunaan kata penghubung yang mubazir; 3) penyebab kesalahan: a) belum dapat membedakan penggunaan kata penghubung koordinatif intrakalimat dan antarkalimat, dan b) belum dapat membedakan hubungan makna yang terdapat dalam kalimat majemuk suboordinatif. Kata-kata kunci: kesalahan, pemakaian, kata penghubung, skripsi. PENDAHULUAN Latar belakang masalah Penyusunan skripsi tidak dapat dihindari oleh mahasiswa apabila sudah tiba saatnya. Demikian juga mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo berurusan dengan skripsi mulai masuk pada semester tujuh. Penyusunan skripsi tersebut harus mempraktikkan pemakaian bahasa yang baku dan yang runtut, karena pemakaian bahasa yang runtut, mencerminkan pemikiran yang runtut pula. Berkaitan dengan uraian di atas mahasiswa harus memperhatikan pemakaian bahasa sesuai dengan ciri bahasa ilmu. Kridalaksana (2009:3-4) menyatakan bahwa skripsi mahasiswa termasuk dalam ragam ilmiah sedangkan Ramlan (1990: 9) menggunakan istilah ragam ilmu. Menurut Ramlan (1990: 10) dalam skripsi hubungan gramatik antarunsur dalam kalimat, dalam alinea, antaralinea satu dengan yang lain bersifat padu (kohesif), Untuk penanda kepaduan tersebut salah satunya menggunakan kata-kata penghubung. Kata penghubung yang dimaksud misalnya dan, tetapi,dan sedangkan. Ketiga kata penghubung tersebut harus digunakan sesuai dengan kaidah, yakni sebagai penghubung intrakalimat (Arifin dan Tasai, 2009: 98). Penghubung intrakalimat adalah penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata lain dalam kalimat. Apabila tidak demikian penggunaannya berarti merupakan kesalahan. Berikut ini contoh pemakaian kata penghubung dan, dan sedangkan dalam skripsi mahasiwa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. (1) Pancasila secara etimologis berasal dari bahsa Sansekerta yang terdiri dari panca yang artinya lima dan syila (satu i) yang artinya batu sendi alas, dasar. Dan syila (dua i) yang artinya peraturan tingkah laku. 138 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 (2) Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Hadari Nawari, 1985: 61). Sedangkan menurut pendapat Sein (1985: 220) metode adalah suatu prosedur atau cara mengetahui suatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Kata penghubung dan pada data (1) tersebut salah karena berada pada awal kalimat, seharusnya ada di dalam kalimat, kalimat tersebut diperbaiki menjadi (1a). (1a) Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari Panca yang artinya lima dan syla (satu i) yang artinya batu sendi, alas, dasar dan syla (dua i) yang artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Kata penghubung sedangkan pada data (2) di atas pemakaiannya, kurang tepat karena dipakai di awal kalimat. Kata penghubung sedangkan merupakan kata penghubung intrakalimat. Oleh karena itu data (2) diperbaiki menjadi (2a). (2a) Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Hadari Nawawi 1985: 61) sedangkan menurut pendapat Peter R. Sein (1985: 120) metode adalah suatu prosedur atau cara mengetahui suatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Contoh di atas dapat dijumpai dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Perumusan masalah Berkaitan dengan uraian di atas, penelitian dengan judul Kesalahan Pemakaian Kata Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo ini masalah dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Kata penghubung apa sajakah yang merupakan kesalahan pemakaian pada skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo? 2. Jenis kesalahan apa sajakah yang terdapat pada pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. 3. Apakah penyebab kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo? Penelitian ini terinspirasi dari buku karya Rahardi (2010) berjudul Kasus-kasus Kebahasaan : dalam Karya Tulis Ilmiah. Salah satu kasus yang dibicarakan adalah tentang pemakaian kata penghubung tetapi (hal 5). Kata penghubung itu berada dalam satu kelas dengan kata dan serta atau. Adapaun tugas dari kata penghubung tersebut adalah menghubungkan dua unsur kebahasaan yang sederajat. Kata penghubung koordinatif tidak boleh ditempatkan pada posisi awal kalimat karena kata penghubung itu termasuk kata penghubung intrakalimat. Kata penghubung itu tidak sama dengan kata penghubung akan tetapi. Oleh karena itu tidak boleh digantikan oleh bentuk tetapi atau tapi hanya mungkin digantikan oleh kata namun. Berikut contoh yang salah penggunaannya serta alternatif pembenahannya. (3) Tetapi, pada dasarnya sebutan yang macam-macam itu semuanya dapat dianggap menunjuk pada satu wujud yang sama, yakni entitas imperatif. Seharusnya menjadi 3a. (3a) Akan tetapi, pada dasarnya sebutan yang macam-macam itu semuanya dapat dianggap menunjuk pada satu wujud yang sama, yakni entitas imperatif. Atau 3b. (3b) Namun, pada dasarnya sebutan yang macam-macam itu semuanya dapat dianggap menunjuk pada satu wujud yang sama, yakni entitas imperatif. Adapun pemakaian konjungsi tetapi yang tepat dapat dilihat pada contoh berikut. (4) Anak itu tidak pandai tetapi rajin masuk kuliah. Pengertian kata penghubung Penghubung atau disebut juga kata hubung/sambung (Muslich, 2010: 130 Ramlan (1990), dan Kridalaksana (2009), sedangkan Alwi dkk (2003: 296). menyebutnya konjungtor LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 139 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa atau klausa dengan klausa. Contoh masing-masing dapat dilihat di bawah ini: (5) Wiga dan Rosyid sedang belajar di kamar (6) Tim detaser dan dosen PBSI bertemu di Auditorium (7) Wiga sedang mengerjakan PR dan kakaknya sedang menulis laporan. Dalam kalimat (5) penghubung dan menghubungkan kata Wiga dan kata Rosyid, kalimat (6) menghubungkan frasa tim detaser dan frasa dosen PBSI, dan kalimat (7) menghubungkan klausa Wiga sedang mengerjakan PR dan klausa kakaknya sedang menulis laporan. Macam kata penghubung Kata penghubung dilihat dari perilaku sintaksisnya dapat dibagi menjadi empat kelompok yakni (1) Kata penghubung koordinatif, (2) Kata penghubung korelatif, (3) Kata penghubung subordinatif, dan (4) Kata penghubung antarkalimat (Alwi, 2003: 297 – 302). Berikut ini uraian tiap-tiap kata penghubung beserta contoh pemakaian dalam kalimat. 1. Kata penghubung koordinatif menggabungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, kata penghubung yang termasuk ke dalam jenis ini adalah dan, serta, atau, tetapi, dan lainlain. Berikut contoh tiap-tiap konjungsi : (8) Ayah dan Ibu sudah meninggal (9) Masalah parkir serta penambahan hotspot mahasiswa menarik perhatian rektor. (10) Kamu ikut atau tinggal di sini saja? (11) Saya ingin berangkat ke Mekah tetapi kesehatanku belum pulih. 2. Kata penghubung subordinatif Kata penghubung subordinatif adalah kaata yang menghubungkan dua klausa atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Kalimat yang dihasilkan adalah kalimat majemuk bertingkat. Klausa yang dihubungkan dinamakan induk kalimat dan anak kalimat. Kata penghubung subordiantif dapat dibedakan. a. Kata penghubung subordinatif waktu, misalnya ketika, setelah, sehabis, dan sampai, contoh dalam kalimat: (12) Ibu meninggal ketika saya masih kecil. (13) Wida ikut kakanya ketika ibunya meninggal. (14) Sehabis sembahyang subuh anakku belajar. (15) Tabunganku masih banyak sampai saya menyelesaikan kuliah. b. Kata penghubung subordinatif syarat, misalnya jika, kalau, jikalau dan manakal, contoh dalam kalimat: (16) Jika kamu rajin, ibu akan memberi hadiah. (17) Pintunya dikunci kalau kamu akan pergi. (18) Jikalau tidak hujan saya pasti tidak terlambat. (19) Ayah berangkat manakala ibumu sudah berangkat. c. Kata penghubung subordinatif pengandaian, misalnya seandainya, dan seumpama, contoh dalam kalimat (20) Seandainya kamu tidak terlambat kamu ikut keloter pertama. (21) Seumpama nilaimu bagus kamu dibelikan sepeda motor baru. d. Kata penghubung subordinatif tujuan, misalnya agar dan supaya, contoh dalam kalimat: (22) Bilawa segera berangkat agar tidak terlambat sampai tujuan. (23) Ayah bekerja keras supaya adikku bias kuliah. e. Kata penghubung subordinatif sebab, misalnya sebab, karena, dan oleh karena, contoh dalam kalimat: (24) Suamiku belum berangkat haji sebab dananya belum mencukupi. (25) Orang-orang membersihkan selokan karena airnya tidak mengalir dengan lancar. 140 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 f. 3. 4. Kata penghubung subordinatif hasil, misalnya sehingga, sampai, dan maka, contoh dalam kalimat: (26) Bu Yatmi tergesa-gesa sehingga jatuh dari sepeda. (27) Pengobatannya mahal sampai suaminya meminta uang orang tuanya. (28) Dia sering tidak masuk sekolah maka dia ketinggalan pelajaran. Kata penghubung antarkalimat Kata penghubung ini menggabungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Oleh karena itu terletak di awal kalimat dan ditulis dengan huruf kapital huruf pertamanya. Kata yang termasuk kata penghubung antarkalimat antara lain: biarpun, sekalipun, walaupun, meskipun, sungguhpun, dan lain-lain. Kesalahan pemakaian kata penghubung Kesalahan pemakain kata penghubung banyak dibicarakan para ahli bahasa (Rahardi, 2010, Ramlan, 1990: 19-23, dan Arifin, 1991: 84-85). Hal itu disinggung dalam tulisan ini dirasa penting sebagai landasan berpijak peneliti untuk mengulas kesalahan kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Menurut Tarigan (1998: 17) tujuan menganalisis kesalahan berbahasa bersifat aplikatif, yakni: memperbaiki dan mengurangi kesalahan berbahasa para siswa (dalam hal ini diterapkan pada mahasiswa). Berkaitan dengan pendapat tersebut, penelitian ini paling tidak dapat dipakai dosen pengampu bahasa Indonesia sebagai bahan penting hal-hal apa saja yang perlu mendapat penekanan latihan. Hal itu bertujuan agar mahasiswa lebih baik dalam menyusun kalimat pada skripsinya terutama pemakaian kata penghubung. Tujuan penelitian 1. Mendeskripsikan kata penghubung apa saja yang penggunaannya salah dalam skripsi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. 2. Mendeskripsikan jenis kesalahan yang terdapat pada pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. 3. Mendeskripsikan penyebab kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoretis Manfaat teoretis penelitian ini menambah kajian linguistik khususnya kesalahan pemakaian kata penghubung. 2. Manfaat praktis a. Bagi mahasiswa Bagi mahasiswa, penelitian ini sebagai cermin pemakaian kata penghubung selanjutnya akan lebih berhati-hati menggunakannya. b. Bagi dosen Bahasa Indonesia Bagi Dosen, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan penekanan latihan pemakaian kata penghubung. METODE Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih karena penelitian ini tidak mengandalkan data berupa angka-angka sebagai dasar analisis sedangkan bersifat deskriptif yakni mencerminkan apa adanya fenomena yang ditemukan. Seperti yang dikatakan Sutopo (1996: 8) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bertujuan mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal, keadaan, gejala, atau fenomena, tidak terbatas pada sekadar pengumpulan data, melainkan menganalisis, dan menginterprestasikan data tersebut. LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 141 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 Data penelitian ini berupa kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa. Adapun sumber data penelitian ini adalah skripsi dari berbagai program studi di lingkungan Univet Bantara Sukoharjo yakni : Program Studi Pendidikan Matematika disingkat Mat. Program Studi di lingkungan Fakultas Pertanian disingkat Pert. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan disingkat PPKn, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris disingkat B. Ing., Program Studi Pendidikan Psikologi dan Bimbingan disingkat PPB, Program Studi Teknik Geografi disingkat Geo dan Program Studi Teknik Industri disingkat T. Ind. Pemilihan data dan sumber data dengan purposive sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi hiterogen berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sampel atau pertimbangan peneliti (Farkhan 2007: 36). Teknik penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik baca digunakan untuk membaca skripsi mahasiswa dalam rangka mencari pemakaian kata penghubung yang menyimpang dari kaidah. Setelah itu digunakan teknik catat yakni untuk mencatat data yang ditemukan. Data tersebut dicatat dalam kartu data ukuran panjang 15 cm lebar 10 cm. Kartu data tersebut memuat kalimat yang mengandung kata penghubung yang salah beserta sumbernya. Tiap-tiap kartu data berisi kata penghubung yang berbeda jenis dan pemakaiannya yang salah. Hal itu memudahkan analisis selanjutnya. Adapun teknik pustaka dipakai dalam penelitian ini karena mempergunakan sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, (2007: 47). Sumber tertulis yang dimaksud adalah skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Untuk menganalisis data digunakan metode distribusional (Subroto, 2007: 68) sedangkan Sudaryanto (2001: 15 ) menyebut metode agih. Metode agih ialah metode yang digunakan untuk meneliti bahasa itu alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik dasar metode agih yang digunakan yakni teknik lesap dan teknik ganti. Teknik lesap digunakan untuk menghilangkan pemakaian kata penghubung ganda. Teknik ganti digunakan untuk mengganti pemakaian kata penghubung yang keliru. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian secara berturut-turut disajikan kata penghubung yang pemakaiannya salah dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, diikuti penyebab kesalahannya, dan pembetulannya. Hasil penelitian dan pembahasan disajikan satu demi kepraktisan penyajian agar tidak berulang. Kata penghubung yang pemakaiannya salah diuraikan berikut ini. 1. Kata penghubung koordinatif Kata penghubung koordinatif yang pemakaiannya salah yaitu atau, dan, sedangkan, serta, tetapi. Tiap-tiap kesalahan kata penghubung tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif atau Berikut ini kesalahan pemakaian kata penghubung atau yang ditemukan dalam skripsi mahasiswa. (1) Nilai-nilai itu saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Atau nilainilai yang ada merupakan bagian intregral dari suatu sistem nilai yang dimiliki bangsa Indonesia (PPKn, 2011: 28). Pemakaian kata penghubung atau pada kutipan (1) digunakan untuk menghubungkan kalimat sebelum dan sesudahnya. Padahal penghubung atau termasuk penghubung intrakalimat. Penghubung jenis itu hanya digunakan untuk merangkaikan bagian yang ada dalam kalimat. Lepas dari itu pemakaian kata penghubung atau pada kutipan itu tidak ada gunanya atau mubazir karena bukan pemilihan. Sebaiknya kata penghubung atau dihilangkan saja agar pemakaiannya lebih efektif. Hasil perbaikan dapat dilihat pada (1a) berikut ini. (1a) Nilai-nilai itu saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan.Nilai-nilai yang ada merupakan bagian intregral dari suatu sistem nilai yang dimiliki 142 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 b. c. bangsa Indonesia. Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif dan Berikut ini kesalahan pemakaian kata penghubung dan yang ditemukan dalam skripsi mahasiswa. (2) Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang teridiri dari panca yang artinya lima dan syla ( satu i) yang artinya batu sendi alas, dasar. Dan syla (satu i) yang artinya peraturan tingkah laku (PPKn, 2011: 20). (3) Pada tabel 5.1 diketahui bahwa ada 34 orang atau 85% petani termasuk dalam usia produktif. Dan 6 orang atau 15% petani termasuk dalam usia non produktif anggota keluarga petani ada yang tidak masuk usia kerja (PPKn, 2011, 44). Kata penghubung dan pada kutipan (2) dan (3) di atas pemakaiannya kurang tepat, perlu diketahui kata penghubung intrakalimat, artinya kata yang menghubungkan bagian-bagian dalam kalimat bukan penghubung antarkalimat. Kata penghubung tersebut dalam kalimat di atas dipakai sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan berikut tidak hanya pemakaian kata penghubung dan melainkan juga kesalahan yang lainnya. Sebaiknya kutipan (2) dan (3) di atas pemakaiannya diperbaiki mejnadi (2a) dan (3a) berikut ini. (2a) Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang teridiri dari panca yang artinya lima dan syla ( satu i) yang artinya batu sendi alas, dasar dan syla (satu i) yang artinya peraturan tingkah laku. (3a) Pada tabel 5.1 diketahui ada 34 orang atau 85% petani termasuk dalam usia produktif dan 6 orang atau 15% petani termasuk dalam usia non produktif (anggota keluarga petani ada yang tidak masuk usia kerja). Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif sedangkan Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif sedangkan dalam skripsi mahasiswa paling banyak ditemukan. Hal itu terbukti hampir semua skripsi yang dipakai sebagai sumber data dijumpai kesalahan yang sama. Hasil analisis dapat dilihat pada uraian di bawah ini. (4) Produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah hasil fisik yang diperhitungkan oleh petani untuk dijual. Sedangkan penerimaan ialah hasil produksi yang dijual secara terbatas atau borongan (pert, 2010: 49). (5) Sedangkan Zamroni (2002: 24) mendenifinisikan pendidikan sebagai proses yang berkaitan dengan upaya mengembangkan diri seseorang pada tiga aspek dalam kehidupannya (Geo, 2009: 19).v Pemakaian konjungsi koordinatif sedangkan pada kutipan data (4) terletak diawal kalimat menurut kaidah data bahasa kurang tepat karena konjungsi tersebut merupakan konjungsi intrakalimat, konjungsi intrakalimat dipakai untuk merangkaikan bagian-bagian dalam kalimat seperti konjungsi atau serta dan didepan. Tidak hanya pada penghubung sedangkan yang diperbaiki, tetapi kata-kata yang susunannya kurang tepat dengan mempertimbangkan keefektifannya. Data (6) diperbaiki menjadi (4a) di bawah ini. (4a) Produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah hasil fisik yang diperhitungkan oleh petani untuk dijual sedangkan penerimaan ialah hasil produksi yang dijual secara terbatas atau borongan. Adapun data (5), (8), (9), (10), dan (11) kata sedangkan sebaiknya diganti dengan kata adapun. Kata itu sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia karena dipergunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Perbaikannya dapat dilihat berikut ini. (5a) Adapun Zamroni (2002: 24) mendenifinisikan pendidikan sebagai proses yang berkaitan dengan upaya mengembangkan diri seseorang pada tiga aspek dalam kehidupannya. LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 143 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 d. 144 Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif tetapi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap skripsi mahasiswa ditemukan sebagai berikut. (6) Hal yang sama juga terjadi pada will, yang juga memiliki kata lain, yaitu (to) be going to. Tetapi biasanya (to) be going to memberi arti yang lebih pasti daripada will (B. Ing., 2009: 12) (7) Di dalam modal verb tidak menggunakan “to” sebelum kata kerja bentuk pertama tanpa s/es. Tetapi dalam novel Billy Budd, Sailor masih ada beberapa kesalahan dalam penggunaannya, yaitu masih memakai “to” dan kata kerja yang mengikutinya memakai s/es (B. Ing, 2009: 48). (8) Kecamatan Mojosongo merupakan daerah pertanian yang sangat baik untuk budidaya tanaman pepaya. Tetapi karena masih kurangnya pengetahuan yang lebih mendalam tentang budidaya tanaman pepaya membuat petani tidak mampu memaksimalkan hasil produksinya dan untuk mengembangkan hasil dari budidaya tanaman di daerah Mojosongo (Pert, 2010: 2). Pemakaian kata penghubung tetapi pada data (6) merupakan pemakaian yang mubazir. Kemubaziran tampak pada kata berikutnya sudah menggunakan kata penghubung yang lain yakni kata daripada. Kata penghubung daripada di situ sudah berfungsi membandingkan to be going to dengan will. Oleh karena itu dapat diperbaiki menjadi (6a) di bawah ini. (6a) Hal yang sama juga terjadi pada will, yang juga memiliki kata lain, yakni (to) be going to. Biasanya (to) be going to member arti yang lebih pasti daripada will. Pada data (7) pemakaian kata penghubung koordinatif tetapi terletak di awal kalimat. Pemakaian tersebut tidak tepat menurut kaidah karena penghubung koordinatif tetapi digunakan untuk menghubungkan bagian kalimat dengan yang lain dalam sebuah kalimat. Istilah lain untuk itu yaitu penghubung intrakalimat. Dalam kalimat tersebut selain kesalahan penggunaan penghubung tetapi masih ada kesalahan yakni subjek yang terletak di awal kalimat berkata depan. Hal itu akan mengaburkan fungsi subjek. Kata depan boleh mengawali subjek jika predikatnya yang berupa kata kerja diubah menjadi pasif. Jadi, alternatif pembenahannya menjadi (7a) dan (7b) berikut ini. (7a) Di dalam modal verb tidak menggunakan “to” sebelum kata kerja bentuk pertama tanpa s/es tetapi dalam novel Billy Budd Sailor masih ada beberapa kesalahan dalam penggunaannya. Kesalahannya adalah masih memakai “to” dan kata kerja yang mengikutinya memakai s/es. (7b) Modal verb tidak menggunakan “to” sebelum kata kerja bentuk pertama fungsi s/es tetapi dalam novel Billy Budd Sailor masih ada beberapa kesalahan dalam penggunaannya. Kesalahannya adalah masih memakai “to” dan kata kerja yang mengikutinya memakai s/es. Masih mekai “to” dan kata kerja yang mengikuti s/es. Adapun kata penghubung tetapi pada data (8) digunakan bersama-sama dengan kata penghubung subordinatif karena, kata tetapi merupakan penghubung yang bermakna ‘pembanding’ sedangkan kata karena merupakan penghubung bermakna ‘sebab’. Akibatnya, penggunaan penghubung berbeda malah menjadi salah. Data (8) kata penghubung tetapi sebaiknya dihilangkan agar hubungan antarbagian yang dihubungkan jelas maknanya. Selain itu kalimat terakhir dihilangkan saja, agar menjadi konstruksi yang efektif. Data (8) diperbaiki menjadi (8a) berikut ini. (8a) Kecamatan Mojosongo merupakan daerah pertanian yang sangat baik untuk budidaya tanaman pepaya. Karena masih kurangnya pengetahuan budidaya tanaman pepaya, petani belum mampu memaksimalkan hasil produksinya. LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 2. Kata penghubung subordinatif Kata penghubung subordinatif yang pemakaiannya salah yaitu: karena, ketika, maka, sehingga dan jika bersama-sama demi praktisnya pembahasan. Berikut ini kata penghubung subordinatif yang pemakaiannya salah. (9) Perubahan materi dari subsisten ke komersial dapat dimaklumi karena tujuan untuk meningkatkan kebutuhan usaha tani papaya juga (Pert., 2010: 3). (10) Karena keadaan ini kan mengakibatkan petani memiliki kondisi yang laku di pasaran dan mempunyai nilai tukar yang tinggi (Pert: 2010: 3). (11) Karena dari keuntungannya hasil panen yang diperoleh dapat mencakup kebutuhan hidup bagi petani (Pert., 2010: 4). (12) Karena alat ini dirancang untuk penggunaan 4 orang pada posisi 2 saling bersebelahan, maka untuk penghitung as pemipil perlu dikalikan dua (T. Ind, 2011: 52-53). (13) Karena struktur bahasa Inggris berbeda dengan struktur bahasa Indonesia, maka perlu lebih teliti dan jeli ketika mempelajari bahasa yang baru ini, khususnya bagi masyarakat Indonesia (B. Ing, 2009: 12). (14) Have to juga merupakan satu kata yang tidak bisa dipisahkan karena jika dipisah akan memiliki arti yang berbeda (B. Ing, 2009: 11). (15) Disebabkan karena banyaknya metode penelitian yang ada, sehingga peneliti harus mempunyai kemajuan untuk menerapkan metode apa yang digunakan oleh suatu peneliti (PPB, 2011: 29). (16) Karena besarnya populasi penelitian lebih dari seorang maka perlu diambil sebagian sample penelitian (PPB, 2011: 32). (17) Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kitapun akan terciprat harumnya minyak wangi (PPB, 2011: 11) (18) Jika suatu taman ditanam dengan iklim yang sesuai, maka tanaman tersebut akan tumbuh dengan baik (pert., 2011: 8) Sebelum diuraikan kesalahan-kesalahan pada data di atas sekilas dibicarakan kata penghubung subordinatif karena untuk mempermudah analisis selanjutnya. Kata penghubung karena termasuk kata penghubung suburdinatif yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya apa yang dinyatakan pada klausa utama. Kata penghubung untuk menyatakan makna itu selain kerena ada yang lain yakni sebab, akibat, oleh karena, dan oleh sebab. Berdasarkan uraian itu, apabila dalam suatu kalimat majemuk bertingkat yang bermakna ‘sebab atau alasan terjadinya apa yang dinyatakan pada klausa utama’ kata penghubung yang digunakan adalah yang sudah disebutkan di atas. Berdasarkan uraian di atas data (9) kata penghubung karena tidak ada gunanya atau mubazir sudah tidak diperlukan pemakaian untuk di depannya, karena tidak ada yang dihubungkan. Oleh karena itu diperbaiki agar kalimat itu baik sesuai dengan kaidah menjadi (9a) berikut. (9a) Perubahan orientasi dari subsisten ke komersial dapat dimaklumi untuk meningkatkan kebutuhan usaha tani papaya. Demikian juga kata penghubung karena pada data (10) mubazir penggunaannya. Hal itu karena sesudah kata penghubung karena ada kata kerja mengakibatkan. Kata tersebut sama maknanya dengan karena. Oleh karena itu data (10) diperbaiki menjadi (10a) di bawah ini. (10a) Keadaan ini kan mengakibatkan petani memiliki kondisi yang laku di pasaran dan mempunyai nilai tukar yang tinggi. Pada data (11) kata penghubung karena terletak di awal kalimat tetapi tidak memiliki fungsi sehingga yang terjadi adalah kemubaziran. Selain itu pemakaian kata bagi sebelum kata petani dihilangkan saja agar lebih efektif. Oleh karena itu dihilangkan saja menjadi (11a) berikut. (11a) Keuntungannya hasil panen yang diperoleh dapat mencakupi kebutuhan hidup bagi petani. LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 145 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 Pemakaian kata penghubung karena data (12) bersama-sama dengan kata maka menjadikan penggunaan penghubung ganda. Kata karena atau maka sebagai penghubung subordinatif digunakan hanya pada awal anak kalimat. Apabila dalam kalimat subordinatif semua klausanya di awal penghubung subordinatif, menurut kaidah tidak dibenarkan. Data (12) diperbaiki menjadi (12a) atau (12b) berikut ini. (12a) Karena alat ini dirancang untuk penggunan empat orang pada posisi dua saling bersebelahan, penghitungan as pemipil perlu dikalikan dua. (12b) Alat ini dirancang untuk penggunan empat orang pada posisi dua saling bersebelahan, maka penghitungan as pemipil perlu dikalikan dua. Pada data (13) pemakaian kata penghubung karena hampir sama dengan pada data (12). Perbedaanya pada data (13) selain menggunakan kata penghubung karena dan maka juga digunakan kata penghubung ketika. Hal itu tidak dibenarkan. Agar sesuai dengan kaidah, kata penghubung karena dan maka hanya digunakan pada awal anak kalimat sedangkan kata ketika diganti pada waktu. Hasil pembetulannya dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini. (13a) Karena struktur bahasa Inggris berbeda dengan struktur bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia perlu lebih teliti dan jeli pada waktu mempelajari bahasa ini. (13b) Struktur bahasa Inggris berbeda dengan struktur bahasa Indonesia, maka masyarakat Indonesia perlu lebih teliti dan jeli pada waktu mempelajari bahasa ini. Kata penghubung karena pada data (14) digunakan secara bersama-sama dengan jika menghasilkan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah. Seperti yang sudah diuraikan di atas kata penghubung subordinatif tidak boleh digunakan secara bersama. Selain itu penggunaan kata penghubung itu tidak tepat paling tepat menggunakan kata penghubung agar, karena tanda penghubung itu bermakna ‘tujuan’ sesuai dengan isi klausa sebelumnya. Agar sesuai dengan kaidah, data (14) diubah menjadi (14a) berikut ini. (14a) Have to merupakan satu kata yang tidak bisa dipisah agar memiliki arti yang berbeda. Pada data (15) kata penghubung karena dipakai bersama dengan disebabkan dan sehingga menyebabkan kalimat itu tidak dapat dipahami. Agar mudah dipahami pemakaian kata penghubung pada data (15), digunakan saja kata karena. Pemilihan kata penghubung itu dirasa lebih tepat karena penggunaan penghubung ganda tidak efektif. Hasil perbaikannya dapat dilihat di bawah ini. (15a) Karena banyaknya metode penelitian, peneliti harus meiliki kemampuan untuk menerapkan metode yang ada. Pemakaian kata penghubung karena dan maka pada data (16) menyebabkan pemakaian ganda. Oleh karena itu, sebaiknya dihilangkan salah satu, selain itu kata-kata yang mubazir dalam data itu sebaiknya dihindari pemakaiannya. Data tersebut diperbaiki menjadi (16a) berikut ini. (16a) Populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 orang maka perlu diambil sebagaian sempel. diambil sebagaian (16b) Karena populasi penelitian lebih dari 100 orang, perlu sempel. Pemakaian kata maka pada data (17) dan (18) pemakaiannya mubazir. Oleh karena itu harus dibuang menjadi di bawah ini (17a) Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kitapun akan terciprat harumnya minyak wangi. (17b) Jika suatu taman ditanam dengan iklim yang sesuai, tanaman tersebut akan tumbuh dengan baik. 146 LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012 SIMPULAN Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, simpulan dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Jenis kata penghubung yang pemakaiannya salah ada dua macam, yakni: a. Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif atau, dan, sedangkan, dan tetapi. b. Kesalahan pemakaian kata penghubung subordinatif karena, ketika, maka, sehingga dan jika. 2. Jenis kesalahan pemakaian kata penghubung di skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo adalah a. Penggunaan kata penghubung ganda. b. Pemilihan kata penghubung yang kurang tepat. c. Penempatan kata penghubung yang keliru. d. Penggunaan kata penghubung yang mubazir (tidak perlu). 3. Penyebab Kesalahan pemakaian kata penghubung a. Belum dapat membedakan kata penghubung koordinatif intrakalimat dan antarkalimat. b. Belum dapat membedakan hubungan makna yang terdapat dalam kalimat majemuk subordinatif. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan dkk, 2003. Tata Bahasa Baku Bahan Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Arifin, E. Zaenal dan Anwar Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademia Pressindo Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kelas Kata dalam Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Rahardi, R. Kunjara. 2010. Kasus-kasus ke Bahasan dalam Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Atmajaya. Ramlan, M. 1990. Tata Bahasa Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offsit. Subroto, Edi. 2007. Metode Linguistik Struktural. Surakarta: UNS Press. Sudaryanto, 2001. Metode dan Aneka Teknis Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sutopo, H.B. 1996. Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS. LPPM Univet Bantara Sukoharjo ISBN 978-602-99172-7-7 147 ISBN:978-602-99172-5-3 ISBN:978-602-99172-7-7 Proceeding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat RENCANA INDUK PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PENELITIAN DI PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO Sukoharjo, 15 September 2012 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156, Fax. (0271) 591065 [email protected] ISBN: 978-602-99172-7-7 Proceeding SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA Sukoharjo, 15 September 2012 Tema: ER AN BA NG UN N USANTAR U A RSITAS V VE ET NI RENCANA INDUK PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PENELITIAN DI PERGURUAN TINGGI SU K O H A RJ O Reviewer: Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum Suprapto, S.T., M.Eng Editor: Ahimsa Kandi Sariri, S.P., M.Sc. Ainur Komariah, S.T. LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO 2012 NG UN N USANTAR U A RSITAS V E V ET NI E BA N A R SU K O H A RJ O LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156, Fax (0271) 591065 [email protected] ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga Proceeding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dengan tema “Rencana Induk Penelitian sebagai Upaya Pengembangan Penelitian di Perguruan Tinggi” dapat terselesaikan dengan baik. Seminar ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo pada tanggal 15 September 2012 bertempat di ruang seminar. Seminar serta penerbitan proceeding ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran aktif dosen dan mahasiswa dalam pengembangan keilmuan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Artikel dalam proceeding ini disusun sesuai dengan pengelompokan bidang ilmu, terdiri dari 10 judul penelitian bidang pertanian dan teknik, 10 judul penelitian bidang humaniora, 10 judul penelitian bidang ilmu sosial dan pendidikan, 19 judul pengabdian kepada masyarakat serta 1 judul kegiatan ilmiah mahasiswa. Seminar dan penerbitan proceeding ini dapat dilaksanakan berkat dukungan serta partisipasi berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada para peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang telah mempresentasikan makalahnya dalam seminar ini dan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya proceeding ini. Kami menyadari, bahwa penyajian proceeding ini masih belum sempurna, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga proceeding ini dapat bermanfaat. Sukoharjo, September 2012 Editor iii LAPORAN KETUA PANITIA SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVET BANTARA SUKOHARJO Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Yang terhormat Bapak Pembantu Rektor I, II dan III, Bapak/Ibu Dekan dan Pembantu Dekan, Bapak/Ibu Ketua Program Studi di lingkungan Univet Bantara, Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo dan Bapak Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum sebagai nara sumber serta Bapak/Ibu pemakalah dan mahasiswa yang berbahagia. Pertama-tama dan yang utama, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga pada kesempatan yang baik ini kita dapat melaksanakan dan mengikuti kegiatan seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2012 yang diselenggarakan oleh LPPM Univet Bantara Sukoharjo dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apa. Seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini mengusung tema “Rencana Induk Penelitian (RIP) sebagai Upaya Pengembangan Penelitian di Perguruan Tinggi”. Seminar ini bertujuan untuk membahas tentang RIP dan juga sebagai wadah guna deseminasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen maupun mahasiswa Univet Bantara Sukoharjo, dan merupakan salah satu kewajiban setelah melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maupun mahasiswa yang telah melaksanakan PKM. Kegiatan seminar ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh LPPM Univet Bantara Sukoharjo. Dalam seminar ini, kurang lebih 50 judul penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di bawah koordinasi LPPM yang akan dipresentasikan. Adapun sumber dana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat tersebut berasal dari APBU Univet Bantara maupun dana-dana dari luar seperti DP2M Dikti, Kopertis Wilayah VI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan lainlain Seminar ini terselenggara berkat bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Rektor beserta jajarannya atas segala dukungannya. Ketua LPPM yang telah mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan seminar ini baik moril maupun materiilnya, Bapak/Ibu Dosen/ penulis/pemakalah dan mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan seminar ini. Bapak Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum yang berkenan hadir dan bersedia menjadi pembicara utama. Semoga kegiatan seminar ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bermanfaat bagi kemajuan Univet Bantara di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Semoga dapat menjadi amal ibadah dan amal ilmiah. Kami mohon maaf yang setulus-tulusnya kepada Bapak/Ibu dan mahsiswa jika dalam proses penyelenggaraan masih banyak kekurangan. Semoga tidak mengurangi makna dan manfaat seminar ini. Selamat melaksanakan seminar dan ada tindak lanjut yang dapat dilahirkan dari seminar ini. Tetap semangat dan sukses. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Sukoharjo, 15 September 2012 Ketua Panitia Suprapto iv SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVET BANTARA SUKOHARJO Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Segala puji hanya pantas tertuju kepada Allah, Sang pencipta dan pengelola alam semesta raya. Sebuah institusi perguruan tinggi sudah semestinya memiliki unggulan yang khas sesuai dengan potensi sumber daya manusia, perangkat keras yang dimiliki, serta potensi kewilayahan. Demikian juga halnya dalam penelitian, setiap perguruan tinggi seharusnya mengetahui potensinya sehingga penelitian para dosennya terarah pada penelitian unggulan yang nantinya akan memperkokoh eksistensi perguruan tinggi itu sendiri sekaligus bermanfaat bagi lingkungan, wilayah, dan negara. Untuk mengetahui bidang-bidang unggulan dari sebuah perguruan tinggi dibutuhkan pemahaman tentang apa itu rencana induk penelitian (RIP). Selanjutnya setiap perguruan tinggi harus bisa menyusun dokumen RIP. RIP perguruan tinggi adalah sebuah dokumen yang substansinya mengacu kepada kebijakan senat universitas, renstra, evaluasi diri dan kebijakan lain di tingkat institusi. Dari RIP inilah nantinya akan dikembangkan topik-topik penelitian unggulan dengan road map yang jelas dan solutif-komprehensif, mulai dari riset dan pengembangan, teknologi, produk, sampai dengan pasar. Kegiatan seminar kali ini dimaksudkan untuk membahas seluk beluk RIP sehingga peserta memiliki persamaan persepsi tentang RIP. Selain dari pada itu, seminar ini juga menjadi dapat wadah guna mendeseminasikan hasil-hasil penelitian/PPM dosen serta mahasiswa PKM sebagai salah satu kewajiban bagi dosen setelah melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maupun mahasiswa yang telah melaksanakan PKM. Seminar ini saya anggap juga penting untuk memenuhi tugas dosen dalam menjalankan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi yang berimbang antara melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang dosen yang tidak pernah melakukan penelitian sudah barang tentu ilmunya hanya itu-itu saja, bahkan materi kuliahnya sama dengan materi kuliah dari dosennya dahulu (mungkin sudah berpuluh-puluh tahun) ketika dia kuliah. Akhirnya saya berharap ilmu yang kita berikan kepada mahasiswa kita adalah ilmu yang selalu berkembang dari penelitian-penelitian yang kita lakukan. Kemudian ilmu itu kita sebarluaskan ke masyarakat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga ilmu kita menjadi ilmu yang amaliah, dan amal kita menjadi amal yang ilmiah. Selamat berseminar, semoga sukses dan membawa barakah. Terima kasih. Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Ketua LPPM Ali Mursyid WM. v DAFTAR ISI Halaman Judul i Kata Pengantar ii Laporan Ketua Panitia iii Sambutan Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo iv Daftar Isi vi Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik 1. Perbandingan Aspergillus niger dalam Fermentasi Daun Trembesi (Albizia saman) untuk Meningkatkan Kualitasnya sebagai Pakan Ternak Ruminansia Ahimsa Kandi Sariri, Ali Mursyid Wahyu Mulyono dan Engkus Ainul Yakin 1–6 2. Perbandingan Karakteristik Kualitas Isi Rumen Sapi dengan Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Sri Sukaryani, Sugiyanto 7 - 11 3. Potensi Beras Wulung sebagai Makanan Diet Penderita Diabetes Mellitus: Pengaruh Pengolahan terhadap Kandungan Antosianin Sri Hartati 12 - 17 4. Pengaruh Fortifikasi Tepung Kara Pedang (Canavalia Ensiformis L. Dc.) Terhadap Tepung Terigu Pada Karakteristik Mie Kering Achmad Ridwan Ariyantoro 18 - 27 5. Karakterisasi Edible Film Komposit dari Glukomanan Umbi Iles-Iles (Amorphopallus muelleri blume) dan Maizena Siswanti, R. Baskoro Katri Anandito, Godras Jati Manuhara 28 - 36 6. Analisis Usaha Tani Padi Organik di Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Ir. Catur Rini Sulistyaningsih, M.M. 37 - 47 7 Efektifitas Tepung Daun Sirsak (Annona Muricata) untuk Mengendalikan Kumbang Bubuk Kacang (Callosobruchus Analis F.) pada Biji Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Yos Wahyu Harinta; Nugraheni R., Catur Rini S., Sudarmi; Agung Setyorini 48 - 53 8 Optimasi Limbah Lokal Cair Pabrik Gula di Bidang Infrastruktur Marwahyudi 54 - 62 9 Analisis Karakteristik Penyebab Kesuksesan Produk Shampo di Sukoharjo Mathilda Sri Lestari, Rahmatul Ahya dan Budi Wibowo 63 - 69 vi 10 Tabung Daylighting Berbahan Sederhana untuk Penerangan Pasif pada Bangunan Rumah Tinggal Sodikin, Suprapto dan Muchammad Yusuf Widiyanto 70 - 75 Penelitian Bidang Humaniora 11 Ajaran-ajaran Moral di Balik Keindahan Teks-teks Tembang Macapat Karya Ranggawarsita R. Adi Deswijaya, Agus Efendi, dan Nurnaningsih 76 - 83 12 Imperatif Bahasa Indonesia dalam Buku Imperatif dalam Bahasa Indonesia Karya Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum Dewi Kusumaningsih 84 - 91 13 Analisis Makian Berbahasa Inggris dalam Novel Black Boy Karya Richard Wright Giyatmi, Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, dan Ratih Wijayava 92 - 99 14 Analisis Pergeseran (Rank Shift) Kalimat Majemuk Bertingkat dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dalam Terjemahan Novel Harry Potter and The Order of Phoenix Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, Ratih Wijayava, Giyatmi 100 - 108 15 African American Struggle Against Discrimination in The U. S: Condoleezza Rice Case Nurnaningsih, Veronika Unun P, Arin Arianti, Sari Handayani 109 -111 16 Makna Simbolik Dalam Upacara Kelahiran Adat Jawa di Kalurahan Laweyan Kecamatan Laweyan Surakarta Nurnaningsih, R. Adi Deswijaya dan Indraswari Pikatan 112 - 117 1117 Strategi Penerjemahan Teks Iklan Berbahasa Inggris untuk Produk Unggulan di Kabupaten Sukoharjo Purwani Indri Astuti, Betty Gama, dan Endang Dwi Hastuti 118 - 125 118 Analisis Transposisi Terjemahan Satuan-satuan Lingual pada Novel Edensor Karya Andrea Hirata Ratih Wijayava, Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi H, dan Giyatmi 126 - 132 19 Kemampuan Berbahasa Jawa Ragam Krama di Kalangan Mahasiswa Prodi PBSD Univet Bantara Sukoharjo Sawitri, Mas Sukardi, dan Djiwandana 133 - 137 2 20 Kesalahan Pemakaian Kata Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Wiwik Darmini, Tutik Wahyuni, Sri Wahono Saptomo, dan Suparmin 138 - 147 Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan 21 Efektivitas Kepemimpinan Top Down Autokratis Pada Posdaya Mekarsari Betty Gama, Yoto Widodo, Agustina Intan Niken Tari vii 148 - 154 22 Perbedaan Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Kependidikan Antara Mahasiswa yang Sudah Mengajar Dengan Mahasiswa yang Belum Mengajar (Penelitian pada Program Studi Ppkn) Cucu Siti Sukonsih Dan M.H. Sri Rahayu 155 - 162 23 Eksperimentasi Modifikasi Direct Instruction Menggunakan Strategi Gallery Of Learning Dan Firing Line Terhadap Prestasi Belajar Matematika Dan Kecerdasan Kolektif Siswa Erika Laras Astutiningtyas, Dewi Susilowati, Dan Isna Farahsanti 163 - 167 24 Etika Tata Pergaulan Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2012 Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, Dan Sukamto 168 - 171 25 Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Stad-Kg Pada Mata Kuliah Kalkulus I Januar Budi Asmari, Herry Agus Susanto, Afif Afghohani 172 - 177 26 Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Terhadap Profil Dan Kompetensi Profesional Dosen Tahun Akademik 2011/2012 R.B. Kasihadi, Yuliani Sri Widaningsih, Munawir 178 - 183 27 Pengaruh Metode Pembelajaran Langsung Dan Discovery Inquiry terhadap Prestasi Belajar dan Pendidikan Karakter Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Tahun Pelajaran 2011/2012 Sri Kusdinah, Sudarno, Ira Pramuda Wardhani, I Made Ratih Rosanawati 184 - 191 28 Peran Tutor Sebaya Dalam Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum Biologi SMA Nur Rokhimah Hanik, Sri Harsono, Dan Siti Akbari 192 - 297 29 Strategi Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Berdasarkan Nilai-Nilai Falsafah Bangsa Pranowo Narjosoeripto 198 - 203 30 Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Lesson Study 204 - 208 Terhadap Prestasi Belajar Geometri Analitik I Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Univet Bantara Sukoharjo Utami Murwaningsih, Krisdianto HP, Joko Bekti H, dan Andhika Ayu W Pengabdian Kepada Masyarakat 31 IbM Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Univet Bantara Sukoharjo Agustina Intan Niken Tari, Sri Hartati, Siswanti, Suparjono, Suharno 209 - 215 32 Penerapan Teknologi Pembuatan Telur Asin dengan Ekstrak Jeruk Nipis dan Larutan Garam Jenuh sebagai Upaya Mempercepat Penetras Garam ke dalam Telur Itik di Kabupaten Karanganyar Sri Sukaryani 216 - 220 viii 33 IbM Mahasiswa Agribisnis Univet Bantara Sukoharjo Nugraheni Retnaningsih, Sudarmi, Catur Rini S., Yos Wahyu H., Agung Setyorini 221 - 224 34 IbM Kelompok Ibu- ibu PKK dengan Pengenalan Budidaya Sambiloto secara Hidroponik dan Pemanfaatannya sebagai Obat Tradisional Sudarmi 225 - 229 35 Pelatihan Pembuatan Bakso dan Crispy Jamur Tiram Catur Budi Handayani, Sri Hartati, Ahmad Ridwan 230 - 235 36 PMKBI Penyusunan PTK Berbasis Lesson Study di SD Negeri Kepuh 01 dan SD Negeri Kepuh 03 Nguter Sukoharjo Andhika Ayu W, Utami Murwaningsih, Joko Bekti H, Isna Farahsanti 236 - 240 37 Penelusuran Artikel Ilmiah Berbasis Internet bagi Mahasiswa Program Studi PGSD Univet Bantara Sukoharjo Benedictus Sudiyana, Mukti Widayati, Y. Sugiyanto, Bambang Trianto, dan Titik Sudiatmi 241 - 249 38 Pelatihan Program Microsoft Office Bagi Tenaga Administrasi di Univet Bantara Sukoharjo Darsini dan Ainur Komariah 250 - 255 39 Pelatihan Program Archicad bagi Mahasiswa Teknik Sipil (Desain Bangunan 3 Dimensi) Iwan Ristanto dan Marwahyudi 256 - 261 40 Abmas Kompetitif: Peningkatan Profesionalitas Guru melalui Workshop Penyusunan PTK Kenang Tri Hatmo dan Utami Murwaningsih 262 - 265 41 266 - 269 Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SD Negeri Kragilan Kec. Mojolaban Kabupaten Sukoharjo MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Mustakim, Lies Sudibyo dan Pranowo NS 42 Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Mandan Kabupaten Sukoharjo Siti Akbari, Suwarto, dan Agus Purwanto 270 - 273 43 Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran bagi Guru-guru Sekolah Dasar Negeri Gentungan 1, 2, dan 3 Kecamatan Mojogedang Karanganyar Sri Harsono, Nur Rokhimah Hanik, dan Suwarto 274 - 279 44 Pelatihan Mengupas Mete pada Posdaya ”BANTARA NGUDI REJEKI” Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar Suprapto dan Rahmatul Ahya 280 - 286 45 Abmas Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa Program Studi PBSI FKIP Univet Bantara Sukoharjo Tutik Wahyuni dan Wiwik Darmini 287 - 299 ix 46 Pelatihan Memperkenalkan Diri dan Keluarga bagi Siswa SDN Jombor 03 Sukoharjo Veronika Unun Pratiwi, Nurnaningsih, Sari Handayani, dan Arin Arianti 290 - 294 47 Abmas Peningkatan Kegiatan Posyandu melalui Pijat Bayi Wartini dan Titik Haryanti 295 - 300 48 Abmas Peningkatan Pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada Salimah Titik Haryanti dan Wartini 301 - 305 49 Pelatihan Penulisan Artikel bagi Pengurus SUED (Student Union English Department) Univet Bantara Sukoharjo Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Ratih Wijayava, Giyatmi 306 - 312 Kegiatan Ilmiah Mahasiswa 50 Penerbitan dan Pemasaran Buku Kamus Bergambar 3 Bahasa (Indonesia – Inggris – Jawa) Rokhayati, Arif Santoso, dan Khoirul Bariyyah N x 313 - 317