Kesalahan Pemakaian Kata Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa

advertisement
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
Kesalahan Pemakaian Kata Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Wiwik Darmini, Tutik Wahyuni, Sri Wahono Saptomo, dan Suparmin
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Jl. Letjend S. Humardhani No. 1 Sukoharjo 57521 Telp. 081329507877, Fax. (0271) 591065
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan kata penghubung yang
penggunaannya salah dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo, 2) mendeskripsikan jenis kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi
mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, dan 3) mendeskripsikan
penyebab kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan datanya menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Adapun
teknik analisis datanya menggunakan metode agih secara khusus menggunakan teknik lesap dan
teknik ganti. Penelitian ini menghasilkan: 1) jenis kata penghubung yang pemakaiannya salah
yakni kata penghubung koordinatif, atau, dan, sedangkan, dan tetapi sedangkan kata
penghubung subordinatifnya karena, ketika, maka, jika, dan sehingga; 2) jenis kesalahan
pemakaian kata penghubung dalam skripsi yakni penggunaan kata penghubung ganda,
pemilihan pemilihan kata penghubung kurang tepat, penempatan kata penghubung yang keliru,
dan penggunaan kata penghubung yang mubazir; 3) penyebab kesalahan: a) belum dapat
membedakan penggunaan kata penghubung koordinatif intrakalimat dan antarkalimat, dan b)
belum dapat membedakan hubungan makna yang terdapat dalam kalimat majemuk
suboordinatif.
Kata-kata kunci: kesalahan, pemakaian, kata penghubung, skripsi.
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Penyusunan skripsi tidak dapat dihindari oleh mahasiswa apabila sudah tiba saatnya.
Demikian juga mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo berurusan dengan
skripsi mulai masuk pada semester tujuh. Penyusunan skripsi tersebut harus mempraktikkan
pemakaian bahasa yang baku dan yang runtut, karena pemakaian bahasa yang runtut,
mencerminkan pemikiran yang runtut pula.
Berkaitan dengan uraian di atas mahasiswa harus memperhatikan pemakaian bahasa
sesuai dengan ciri bahasa ilmu. Kridalaksana (2009:3-4) menyatakan bahwa skripsi mahasiswa
termasuk dalam ragam ilmiah sedangkan Ramlan (1990: 9) menggunakan istilah ragam ilmu.
Menurut Ramlan (1990: 10) dalam skripsi hubungan gramatik antarunsur dalam kalimat, dalam
alinea, antaralinea satu dengan yang lain bersifat padu (kohesif), Untuk penanda kepaduan
tersebut salah satunya menggunakan kata-kata penghubung. Kata penghubung yang dimaksud
misalnya dan, tetapi,dan sedangkan. Ketiga kata penghubung tersebut harus digunakan sesuai
dengan kaidah, yakni sebagai penghubung intrakalimat (Arifin dan Tasai, 2009: 98).
Penghubung intrakalimat adalah penghubung yang digunakan untuk menghubungkan
kata dengan kata lain dalam kalimat. Apabila tidak demikian penggunaannya berarti merupakan
kesalahan. Berikut ini contoh pemakaian kata penghubung dan, dan sedangkan dalam skripsi
mahasiwa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
(1) Pancasila secara etimologis berasal dari bahsa Sansekerta yang terdiri dari panca yang
artinya lima dan syila (satu i) yang artinya batu sendi alas, dasar. Dan syila (dua i) yang
artinya peraturan tingkah laku.
138
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
(2) Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Hadari Nawari, 1985: 61).
Sedangkan menurut pendapat Sein (1985: 220) metode adalah suatu prosedur atau cara
mengetahui suatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis.
Kata penghubung dan pada data (1) tersebut salah karena berada pada awal kalimat,
seharusnya ada di dalam kalimat, kalimat tersebut diperbaiki menjadi (1a).
(1a) Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari Panca yang
artinya lima dan syla (satu i) yang artinya batu sendi, alas, dasar dan syla (dua i) yang
artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh.
Kata penghubung sedangkan pada data (2) di atas pemakaiannya, kurang tepat karena
dipakai di awal kalimat. Kata penghubung sedangkan
merupakan kata penghubung
intrakalimat. Oleh karena itu data (2) diperbaiki menjadi (2a).
(2a) Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Hadari Nawawi 1985: 61)
sedangkan menurut pendapat Peter R. Sein (1985: 120) metode adalah suatu prosedur
atau cara mengetahui suatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis.
Contoh di atas dapat dijumpai dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun
Nusantara Sukoharjo. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut.
Perumusan masalah
Berkaitan dengan uraian di atas, penelitian dengan judul Kesalahan Pemakaian Kata
Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo ini
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Kata penghubung apa sajakah yang merupakan kesalahan pemakaian pada skripsi
mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo?
2. Jenis kesalahan apa sajakah yang terdapat pada pemakaian kata penghubung dalam skripsi
mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
3. Apakah penyebab kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi mahasiswa
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo?
Penelitian ini terinspirasi dari buku karya Rahardi (2010) berjudul Kasus-kasus
Kebahasaan : dalam Karya Tulis Ilmiah. Salah satu kasus yang dibicarakan adalah tentang
pemakaian kata penghubung tetapi (hal 5). Kata penghubung itu berada dalam satu kelas
dengan kata dan serta atau. Adapaun tugas dari kata penghubung tersebut adalah
menghubungkan dua unsur kebahasaan yang sederajat. Kata penghubung koordinatif tidak
boleh ditempatkan pada posisi awal kalimat karena kata penghubung itu termasuk kata
penghubung intrakalimat. Kata penghubung itu tidak sama dengan kata penghubung akan
tetapi. Oleh karena itu tidak boleh digantikan oleh bentuk tetapi atau tapi hanya mungkin
digantikan oleh kata namun. Berikut contoh yang salah penggunaannya serta alternatif
pembenahannya.
(3) Tetapi, pada dasarnya sebutan yang macam-macam itu semuanya dapat dianggap
menunjuk pada satu wujud yang sama, yakni entitas imperatif.
Seharusnya menjadi 3a.
(3a) Akan tetapi, pada dasarnya sebutan yang macam-macam itu semuanya dapat dianggap
menunjuk pada satu wujud yang sama, yakni entitas imperatif.
Atau 3b.
(3b) Namun, pada dasarnya sebutan yang macam-macam itu semuanya dapat dianggap
menunjuk pada satu wujud yang sama, yakni entitas imperatif.
Adapun pemakaian konjungsi tetapi yang tepat dapat dilihat pada contoh berikut.
(4) Anak itu tidak pandai tetapi rajin masuk kuliah.
Pengertian kata penghubung
Penghubung atau disebut juga kata hubung/sambung (Muslich, 2010: 130 Ramlan
(1990), dan Kridalaksana (2009), sedangkan Alwi dkk (2003: 296). menyebutnya konjungtor
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
139
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata,
frasa dengan frasa atau klausa dengan klausa. Contoh masing-masing dapat dilihat di bawah ini:
(5) Wiga dan Rosyid sedang belajar di kamar
(6) Tim detaser dan dosen PBSI bertemu di Auditorium
(7) Wiga sedang mengerjakan PR dan kakaknya sedang menulis laporan.
Dalam kalimat (5) penghubung dan menghubungkan kata Wiga dan kata Rosyid,
kalimat (6) menghubungkan frasa tim detaser dan frasa dosen PBSI, dan kalimat (7)
menghubungkan klausa Wiga sedang mengerjakan PR dan klausa kakaknya sedang menulis
laporan.
Macam kata penghubung
Kata penghubung dilihat dari perilaku sintaksisnya dapat dibagi menjadi empat
kelompok yakni (1) Kata penghubung koordinatif, (2) Kata penghubung korelatif, (3) Kata
penghubung subordinatif, dan (4) Kata penghubung antarkalimat (Alwi, 2003: 297 – 302).
Berikut ini uraian tiap-tiap kata penghubung beserta contoh pemakaian dalam kalimat.
1. Kata penghubung koordinatif menggabungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya,
kata penghubung yang termasuk ke dalam jenis ini adalah dan, serta, atau, tetapi, dan lainlain.
Berikut contoh tiap-tiap konjungsi :
(8) Ayah dan Ibu sudah meninggal
(9) Masalah parkir serta penambahan hotspot mahasiswa menarik perhatian rektor.
(10) Kamu ikut atau tinggal di sini saja?
(11) Saya ingin berangkat ke Mekah tetapi kesehatanku belum pulih.
2. Kata penghubung subordinatif
Kata penghubung subordinatif adalah kaata yang menghubungkan dua klausa atau lebih,
dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Kalimat yang dihasilkan adalah
kalimat majemuk bertingkat. Klausa yang dihubungkan dinamakan induk kalimat dan anak
kalimat. Kata penghubung subordiantif dapat dibedakan.
a. Kata penghubung subordinatif waktu, misalnya ketika, setelah, sehabis, dan sampai,
contoh dalam kalimat:
(12) Ibu meninggal ketika saya masih kecil.
(13) Wida ikut kakanya ketika ibunya meninggal.
(14) Sehabis sembahyang subuh anakku belajar.
(15) Tabunganku masih banyak sampai saya menyelesaikan kuliah.
b. Kata penghubung subordinatif syarat, misalnya jika, kalau, jikalau dan manakal,
contoh dalam kalimat:
(16) Jika kamu rajin, ibu akan memberi hadiah.
(17) Pintunya dikunci kalau kamu akan pergi.
(18) Jikalau tidak hujan saya pasti tidak terlambat.
(19) Ayah berangkat manakala ibumu sudah berangkat.
c. Kata penghubung subordinatif pengandaian, misalnya seandainya, dan seumpama,
contoh dalam kalimat
(20) Seandainya kamu tidak terlambat kamu ikut keloter pertama.
(21) Seumpama nilaimu bagus kamu dibelikan sepeda motor baru.
d. Kata penghubung subordinatif tujuan, misalnya agar dan supaya, contoh dalam
kalimat:
(22) Bilawa segera berangkat agar tidak terlambat sampai tujuan.
(23) Ayah bekerja keras supaya adikku bias kuliah.
e. Kata penghubung subordinatif sebab, misalnya sebab, karena, dan oleh karena,
contoh dalam kalimat:
(24) Suamiku belum berangkat haji sebab dananya belum mencukupi.
(25) Orang-orang membersihkan selokan karena airnya tidak mengalir dengan
lancar.
140
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
f.
3.
4.
Kata penghubung subordinatif hasil, misalnya sehingga, sampai, dan maka, contoh
dalam kalimat:
(26) Bu Yatmi tergesa-gesa sehingga jatuh dari sepeda.
(27) Pengobatannya mahal sampai suaminya meminta uang orang tuanya.
(28) Dia sering tidak masuk sekolah maka dia ketinggalan pelajaran.
Kata penghubung antarkalimat
Kata penghubung ini menggabungkan satu kalimat dengan kalimat lain. Oleh karena itu
terletak di awal kalimat dan ditulis dengan huruf kapital huruf pertamanya. Kata yang
termasuk kata penghubung antarkalimat antara lain: biarpun, sekalipun, walaupun,
meskipun, sungguhpun, dan lain-lain.
Kesalahan pemakaian kata penghubung
Kesalahan pemakain kata penghubung banyak dibicarakan para ahli bahasa (Rahardi, 2010,
Ramlan, 1990: 19-23, dan Arifin, 1991: 84-85). Hal itu disinggung dalam tulisan ini dirasa
penting sebagai landasan berpijak peneliti untuk mengulas kesalahan kata penghubung
dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Menurut
Tarigan (1998: 17) tujuan menganalisis kesalahan berbahasa bersifat aplikatif, yakni:
memperbaiki dan mengurangi kesalahan berbahasa para siswa (dalam hal ini diterapkan
pada mahasiswa). Berkaitan dengan pendapat tersebut, penelitian ini paling tidak dapat
dipakai dosen pengampu bahasa Indonesia sebagai bahan penting hal-hal apa saja yang
perlu mendapat penekanan latihan. Hal itu bertujuan agar mahasiswa lebih baik dalam
menyusun kalimat pada skripsinya terutama pemakaian kata penghubung.
Tujuan penelitian
1. Mendeskripsikan kata penghubung apa saja yang penggunaannya salah dalam skripsi
Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
2. Mendeskripsikan jenis kesalahan yang terdapat pada pemakaian kata penghubung dalam
skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
3. Mendeskripsikan penyebab kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi
Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Manfaat penelitian
1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis penelitian ini menambah kajian linguistik khususnya kesalahan pemakaian
kata penghubung.
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa, penelitian ini sebagai cermin pemakaian kata penghubung selanjutnya
akan lebih berhati-hati menggunakannya.
b. Bagi dosen Bahasa Indonesia
Bagi Dosen, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan penekanan latihan pemakaian
kata penghubung.
METODE
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dipilih
karena penelitian ini tidak mengandalkan data berupa angka-angka sebagai dasar analisis
sedangkan bersifat deskriptif yakni mencerminkan apa adanya fenomena yang ditemukan.
Seperti yang dikatakan Sutopo (1996: 8) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bertujuan
mengungkapkan berbagai informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh
nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal, keadaan, gejala, atau
fenomena, tidak terbatas pada sekadar pengumpulan data, melainkan menganalisis, dan
menginterprestasikan data tersebut.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
141
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
Data penelitian ini berupa kesalahan pemakaian kata penghubung dalam skripsi
mahasiswa. Adapun sumber data penelitian ini adalah skripsi dari berbagai program studi di
lingkungan Univet Bantara Sukoharjo yakni : Program Studi Pendidikan Matematika disingkat
Mat. Program Studi di lingkungan Fakultas Pertanian disingkat Pert. Program Studi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan disingkat PPKn, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
disingkat B. Ing., Program Studi Pendidikan Psikologi dan Bimbingan disingkat PPB, Program
Studi Teknik Geografi disingkat Geo dan Program Studi Teknik Industri disingkat T. Ind.
Pemilihan data dan sumber data dengan purposive sampling yaitu pengambilan sampel dari
populasi hiterogen berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sampel atau pertimbangan peneliti
(Farkhan 2007: 36).
Teknik penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, teknik catat,
dan teknik pustaka. Teknik baca digunakan untuk membaca skripsi mahasiswa dalam rangka
mencari pemakaian kata penghubung yang menyimpang dari kaidah. Setelah itu digunakan
teknik catat yakni untuk mencatat data yang ditemukan. Data tersebut dicatat dalam kartu data
ukuran panjang 15 cm lebar 10 cm. Kartu data tersebut memuat kalimat yang mengandung kata
penghubung yang salah beserta sumbernya. Tiap-tiap kartu data berisi kata penghubung yang
berbeda jenis dan pemakaiannya yang salah. Hal itu memudahkan analisis selanjutnya. Adapun
teknik pustaka dipakai dalam penelitian ini karena mempergunakan sumber tertulis untuk
memperoleh data (Subroto, (2007: 47). Sumber tertulis yang dimaksud adalah skripsi
mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Untuk menganalisis data digunakan metode distribusional (Subroto, 2007: 68)
sedangkan Sudaryanto (2001: 15 ) menyebut metode agih. Metode agih ialah metode yang
digunakan untuk meneliti bahasa itu alat penentunya justru bagian dari bahasa yang
bersangkutan itu sendiri. Teknik dasar metode agih yang digunakan yakni teknik lesap dan
teknik ganti. Teknik lesap digunakan untuk menghilangkan pemakaian kata penghubung ganda.
Teknik ganti digunakan untuk mengganti pemakaian kata penghubung yang keliru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian secara berturut-turut disajikan kata penghubung yang pemakaiannya
salah dalam skripsi mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, diikuti
penyebab kesalahannya, dan pembetulannya. Hasil penelitian dan pembahasan disajikan satu
demi kepraktisan penyajian agar tidak berulang.
Kata penghubung yang pemakaiannya salah diuraikan berikut ini.
1. Kata penghubung koordinatif
Kata penghubung koordinatif yang pemakaiannya salah yaitu atau, dan,
sedangkan, serta, tetapi. Tiap-tiap kesalahan kata penghubung tersebut diuraikan sebagai
berikut:
a. Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif atau
Berikut ini kesalahan pemakaian kata penghubung atau yang ditemukan dalam skripsi
mahasiswa.
(1) Nilai-nilai itu saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Atau nilainilai yang ada merupakan bagian intregral dari suatu sistem nilai yang
dimiliki bangsa Indonesia (PPKn, 2011: 28).
Pemakaian kata penghubung atau pada kutipan (1) digunakan untuk menghubungkan
kalimat sebelum dan sesudahnya. Padahal penghubung atau termasuk penghubung
intrakalimat. Penghubung jenis itu hanya digunakan untuk merangkaikan bagian yang
ada dalam kalimat. Lepas dari itu pemakaian kata penghubung atau pada kutipan itu
tidak ada gunanya atau mubazir karena bukan pemilihan. Sebaiknya kata penghubung
atau dihilangkan saja agar pemakaiannya lebih efektif. Hasil perbaikan dapat dilihat
pada (1a) berikut ini.
(1a) Nilai-nilai itu saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan.Nilai-nilai
yang ada merupakan bagian intregral dari suatu sistem nilai yang dimiliki
142
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
b.
c.
bangsa Indonesia.
Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif dan
Berikut ini kesalahan pemakaian kata penghubung dan yang ditemukan dalam skripsi
mahasiswa.
(2) Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang teridiri dari
panca yang artinya lima dan syla ( satu i) yang artinya batu sendi alas, dasar.
Dan syla (satu i) yang artinya peraturan tingkah laku (PPKn, 2011: 20).
(3) Pada tabel 5.1 diketahui bahwa ada 34 orang atau 85% petani termasuk
dalam usia produktif. Dan 6 orang atau 15% petani termasuk dalam usia non
produktif anggota keluarga petani ada yang tidak masuk usia kerja (PPKn,
2011, 44).
Kata penghubung dan pada kutipan (2) dan (3) di atas pemakaiannya kurang tepat,
perlu diketahui kata penghubung intrakalimat, artinya kata yang menghubungkan
bagian-bagian dalam kalimat bukan penghubung antarkalimat. Kata penghubung
tersebut dalam kalimat di atas dipakai sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan
berikut tidak hanya pemakaian kata penghubung dan melainkan juga kesalahan yang
lainnya. Sebaiknya kutipan (2) dan (3) di atas pemakaiannya diperbaiki mejnadi (2a)
dan (3a) berikut ini.
(2a) Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta yang teridiri dari
panca yang artinya lima dan syla ( satu i) yang artinya batu sendi alas, dasar
dan syla (satu i) yang artinya peraturan tingkah laku.
(3a) Pada tabel 5.1 diketahui ada 34 orang atau 85% petani termasuk dalam usia
produktif dan 6 orang atau 15% petani termasuk dalam usia non produktif
(anggota keluarga petani ada yang tidak masuk usia kerja).
Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif sedangkan
Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif sedangkan dalam skripsi
mahasiswa paling banyak ditemukan. Hal itu terbukti hampir semua skripsi yang
dipakai sebagai sumber data dijumpai kesalahan yang sama. Hasil analisis dapat
dilihat pada uraian di bawah ini.
(4) Produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah hasil fisik yang
diperhitungkan oleh petani untuk dijual. Sedangkan penerimaan ialah hasil
produksi yang dijual secara terbatas atau borongan (pert, 2010: 49).
(5) Sedangkan Zamroni (2002: 24) mendenifinisikan pendidikan sebagai proses
yang berkaitan dengan upaya mengembangkan diri seseorang pada tiga aspek
dalam kehidupannya (Geo, 2009: 19).v
Pemakaian konjungsi koordinatif sedangkan pada kutipan data (4) terletak diawal
kalimat menurut kaidah data bahasa kurang tepat karena konjungsi tersebut
merupakan konjungsi intrakalimat, konjungsi intrakalimat dipakai untuk
merangkaikan bagian-bagian dalam kalimat seperti konjungsi atau serta dan didepan.
Tidak hanya pada penghubung sedangkan yang diperbaiki, tetapi kata-kata yang
susunannya kurang tepat dengan mempertimbangkan keefektifannya. Data (6)
diperbaiki menjadi (4a) di bawah ini.
(4a) Produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah hasil fisik yang
diperhitungkan oleh petani untuk dijual sedangkan penerimaan ialah hasil
produksi yang dijual secara terbatas atau borongan.
Adapun data (5), (8), (9), (10), dan (11) kata sedangkan sebaiknya diganti dengan kata
adapun. Kata itu sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia karena dipergunakan
untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Perbaikannya dapat
dilihat berikut ini.
(5a) Adapun Zamroni (2002: 24) mendenifinisikan pendidikan sebagai proses
yang berkaitan dengan upaya mengembangkan diri seseorang pada tiga aspek
dalam kehidupannya.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
143
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
d.
144
Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif tetapi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap skripsi mahasiswa ditemukan
sebagai berikut.
(6) Hal yang sama juga terjadi pada will, yang juga memiliki kata lain, yaitu (to)
be going to. Tetapi biasanya (to) be going to memberi arti yang lebih pasti
daripada will (B. Ing., 2009: 12)
(7) Di dalam modal verb tidak menggunakan “to” sebelum kata kerja bentuk
pertama tanpa s/es. Tetapi dalam novel Billy Budd, Sailor masih ada
beberapa kesalahan dalam penggunaannya, yaitu masih memakai “to” dan
kata kerja yang mengikutinya memakai s/es (B. Ing, 2009: 48).
(8) Kecamatan Mojosongo merupakan daerah pertanian yang sangat baik untuk
budidaya tanaman pepaya. Tetapi karena masih kurangnya pengetahuan yang
lebih mendalam tentang budidaya tanaman pepaya membuat petani tidak
mampu memaksimalkan hasil produksinya dan untuk mengembangkan hasil
dari budidaya tanaman di daerah Mojosongo (Pert, 2010: 2).
Pemakaian kata penghubung tetapi pada data (6) merupakan pemakaian yang mubazir.
Kemubaziran tampak pada kata berikutnya sudah menggunakan kata penghubung
yang lain yakni kata daripada. Kata penghubung daripada di situ sudah berfungsi
membandingkan to be going to dengan will. Oleh karena itu dapat diperbaiki menjadi
(6a) di bawah ini.
(6a) Hal yang sama juga terjadi pada will, yang juga memiliki kata lain, yakni (to)
be going to. Biasanya (to) be going to member arti yang lebih pasti daripada
will.
Pada data (7) pemakaian kata penghubung koordinatif tetapi terletak di awal kalimat.
Pemakaian tersebut tidak tepat menurut kaidah karena penghubung koordinatif tetapi
digunakan untuk menghubungkan bagian kalimat dengan yang lain dalam sebuah
kalimat. Istilah lain untuk itu yaitu penghubung intrakalimat. Dalam kalimat tersebut
selain kesalahan penggunaan penghubung tetapi masih ada kesalahan yakni subjek
yang terletak di awal kalimat berkata depan. Hal itu akan mengaburkan fungsi subjek.
Kata depan boleh mengawali subjek jika predikatnya yang berupa kata kerja diubah
menjadi pasif. Jadi, alternatif pembenahannya menjadi (7a) dan (7b) berikut ini.
(7a) Di dalam modal verb tidak menggunakan “to” sebelum kata kerja bentuk
pertama tanpa s/es tetapi dalam novel Billy Budd Sailor masih ada beberapa
kesalahan dalam penggunaannya. Kesalahannya adalah masih memakai “to”
dan kata kerja yang mengikutinya memakai s/es.
(7b) Modal verb tidak menggunakan “to” sebelum kata kerja bentuk pertama
fungsi s/es tetapi dalam novel Billy Budd Sailor masih ada beberapa
kesalahan dalam penggunaannya. Kesalahannya adalah masih memakai “to”
dan kata kerja yang mengikutinya memakai s/es. Masih mekai “to” dan kata
kerja yang mengikuti s/es.
Adapun kata penghubung tetapi pada data (8) digunakan bersama-sama dengan kata
penghubung subordinatif karena, kata tetapi merupakan penghubung yang bermakna
‘pembanding’ sedangkan kata karena merupakan penghubung bermakna ‘sebab’.
Akibatnya, penggunaan penghubung berbeda malah menjadi salah. Data (8) kata
penghubung tetapi sebaiknya dihilangkan agar hubungan antarbagian yang
dihubungkan jelas maknanya. Selain itu kalimat terakhir dihilangkan saja, agar
menjadi konstruksi yang efektif. Data (8) diperbaiki menjadi (8a) berikut ini.
(8a) Kecamatan Mojosongo merupakan daerah pertanian yang sangat baik untuk
budidaya tanaman pepaya. Karena masih kurangnya pengetahuan budidaya
tanaman pepaya, petani belum mampu memaksimalkan hasil produksinya.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
2.
Kata penghubung subordinatif
Kata penghubung subordinatif yang pemakaiannya salah yaitu: karena, ketika,
maka, sehingga dan jika bersama-sama demi praktisnya pembahasan. Berikut ini kata
penghubung subordinatif yang pemakaiannya salah.
(9) Perubahan materi dari subsisten ke komersial dapat dimaklumi karena tujuan
untuk meningkatkan kebutuhan usaha tani papaya juga (Pert., 2010: 3).
(10) Karena keadaan ini kan mengakibatkan petani memiliki kondisi yang laku di
pasaran dan mempunyai nilai tukar yang tinggi (Pert: 2010: 3).
(11) Karena dari keuntungannya hasil panen yang diperoleh dapat mencakup
kebutuhan hidup bagi petani (Pert., 2010: 4).
(12) Karena alat ini dirancang untuk penggunaan 4 orang pada posisi 2 saling
bersebelahan, maka untuk penghitung as pemipil perlu dikalikan dua (T. Ind,
2011: 52-53).
(13) Karena struktur bahasa Inggris berbeda dengan struktur bahasa Indonesia, maka
perlu lebih teliti dan jeli ketika mempelajari bahasa yang baru ini, khususnya bagi
masyarakat Indonesia (B. Ing, 2009: 12).
(14) Have to juga merupakan satu kata yang tidak bisa dipisahkan karena jika dipisah
akan memiliki arti yang berbeda (B. Ing, 2009: 11).
(15) Disebabkan karena banyaknya metode penelitian yang ada, sehingga peneliti
harus mempunyai kemajuan untuk menerapkan metode apa yang digunakan oleh
suatu peneliti (PPB, 2011: 29).
(16) Karena besarnya populasi penelitian lebih dari seorang maka perlu diambil
sebagian sample penelitian (PPB, 2011: 32).
(17) Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau
bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kitapun akan
terciprat harumnya minyak wangi (PPB, 2011: 11)
(18) Jika suatu taman ditanam dengan iklim yang sesuai, maka tanaman tersebut akan
tumbuh dengan baik (pert., 2011: 8)
Sebelum diuraikan kesalahan-kesalahan pada data di atas sekilas dibicarakan kata
penghubung subordinatif karena untuk mempermudah analisis selanjutnya. Kata
penghubung karena termasuk kata penghubung suburdinatif yang menyatakan sebab atau
alasan terjadinya apa yang dinyatakan pada klausa utama. Kata penghubung untuk
menyatakan makna itu selain kerena ada yang lain yakni sebab, akibat, oleh karena, dan
oleh sebab. Berdasarkan uraian itu, apabila dalam suatu kalimat majemuk bertingkat yang
bermakna ‘sebab atau alasan terjadinya apa yang dinyatakan pada klausa utama’ kata
penghubung yang digunakan adalah yang sudah disebutkan di atas.
Berdasarkan uraian di atas data (9) kata penghubung karena tidak ada gunanya atau
mubazir sudah tidak diperlukan pemakaian untuk di depannya, karena tidak ada yang
dihubungkan. Oleh karena itu diperbaiki agar kalimat itu baik sesuai dengan kaidah
menjadi (9a) berikut.
(9a) Perubahan orientasi dari subsisten ke komersial dapat dimaklumi untuk
meningkatkan kebutuhan usaha tani papaya.
Demikian juga kata penghubung karena pada data (10) mubazir penggunaannya. Hal itu
karena sesudah kata penghubung karena ada kata kerja mengakibatkan. Kata tersebut sama
maknanya dengan karena. Oleh karena itu data (10) diperbaiki menjadi (10a) di bawah ini.
(10a) Keadaan ini kan mengakibatkan petani memiliki kondisi yang laku di pasaran
dan mempunyai nilai tukar yang tinggi.
Pada data (11) kata penghubung karena terletak di awal kalimat tetapi tidak
memiliki fungsi sehingga yang terjadi adalah kemubaziran. Selain itu pemakaian kata bagi
sebelum kata petani dihilangkan saja agar lebih efektif. Oleh karena itu dihilangkan saja
menjadi (11a) berikut.
(11a) Keuntungannya hasil panen yang diperoleh dapat mencakupi kebutuhan hidup
bagi petani.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
145
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
Pemakaian kata penghubung karena data (12) bersama-sama dengan kata maka
menjadikan penggunaan penghubung ganda. Kata karena atau maka sebagai penghubung
subordinatif digunakan hanya pada awal anak kalimat. Apabila dalam kalimat subordinatif
semua klausanya di awal penghubung subordinatif, menurut kaidah tidak dibenarkan. Data
(12) diperbaiki menjadi (12a) atau (12b) berikut ini.
(12a) Karena alat ini dirancang untuk penggunan empat orang pada posisi dua saling
bersebelahan, penghitungan as pemipil perlu dikalikan dua.
(12b) Alat ini dirancang untuk penggunan empat orang pada posisi dua saling
bersebelahan, maka penghitungan as pemipil perlu dikalikan dua.
Pada data (13) pemakaian kata penghubung karena hampir sama dengan pada data
(12). Perbedaanya pada data (13) selain menggunakan kata penghubung karena dan maka
juga digunakan kata penghubung ketika. Hal itu tidak dibenarkan. Agar sesuai dengan
kaidah, kata penghubung karena dan maka hanya digunakan pada awal anak kalimat
sedangkan kata ketika diganti pada waktu. Hasil pembetulannya dapat dilihat dalam
kalimat di bawah ini.
(13a) Karena struktur bahasa Inggris berbeda dengan struktur bahasa Indonesia,
masyarakat Indonesia perlu lebih teliti dan jeli pada waktu mempelajari bahasa
ini.
(13b) Struktur bahasa Inggris berbeda dengan struktur bahasa Indonesia, maka
masyarakat Indonesia perlu lebih teliti dan jeli pada waktu mempelajari bahasa
ini.
Kata penghubung karena pada data (14) digunakan secara bersama-sama dengan
jika menghasilkan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah. Seperti yang sudah diuraikan
di atas kata penghubung subordinatif tidak boleh digunakan secara bersama. Selain itu
penggunaan kata penghubung itu tidak tepat paling tepat menggunakan kata penghubung
agar, karena tanda penghubung itu bermakna ‘tujuan’ sesuai dengan isi klausa sebelumnya.
Agar sesuai dengan kaidah, data (14) diubah menjadi (14a) berikut ini.
(14a) Have to merupakan satu kata yang tidak bisa dipisah agar memiliki arti yang
berbeda.
Pada data (15) kata penghubung karena dipakai bersama dengan disebabkan dan
sehingga menyebabkan kalimat itu tidak dapat dipahami. Agar mudah dipahami pemakaian
kata penghubung pada data (15), digunakan saja kata karena. Pemilihan kata penghubung
itu dirasa lebih tepat karena penggunaan penghubung ganda tidak efektif. Hasil
perbaikannya dapat dilihat di bawah ini.
(15a) Karena banyaknya metode penelitian, peneliti harus meiliki kemampuan untuk
menerapkan metode yang ada.
Pemakaian kata penghubung karena dan maka pada data (16) menyebabkan
pemakaian ganda. Oleh karena itu, sebaiknya dihilangkan salah satu, selain itu kata-kata
yang mubazir dalam data itu sebaiknya dihindari pemakaiannya. Data tersebut diperbaiki
menjadi (16a) berikut ini.
(16a) Populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 orang maka perlu diambil sebagaian
sempel.
diambil sebagaian
(16b) Karena populasi penelitian lebih dari 100 orang, perlu
sempel.
Pemakaian kata maka pada data (17) dan (18) pemakaiannya mubazir. Oleh karena
itu harus dibuang menjadi di bawah ini
(17a) Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, kita pun turut terciprat bau bakaran
besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kitapun akan terciprat
harumnya minyak wangi.
(17b) Jika suatu taman ditanam dengan iklim yang sesuai, tanaman tersebut akan
tumbuh dengan baik.
146
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2012
SIMPULAN
Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, simpulan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Jenis kata penghubung yang pemakaiannya salah ada dua macam, yakni:
a. Kesalahan pemakaian kata penghubung koordinatif atau, dan, sedangkan, dan tetapi.
b. Kesalahan pemakaian kata penghubung subordinatif karena, ketika, maka, sehingga dan
jika.
2. Jenis kesalahan pemakaian kata penghubung di skripsi mahasiswa Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo adalah
a. Penggunaan kata penghubung ganda.
b. Pemilihan kata penghubung yang kurang tepat.
c. Penempatan kata penghubung yang keliru.
d. Penggunaan kata penghubung yang mubazir (tidak perlu).
3. Penyebab Kesalahan pemakaian kata penghubung
a. Belum dapat membedakan kata penghubung koordinatif intrakalimat dan antarkalimat.
b. Belum dapat membedakan hubungan makna yang terdapat dalam kalimat majemuk
subordinatif.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk, 2003. Tata Bahasa Baku Bahan Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Arifin, E. Zaenal dan Anwar Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademia
Pressindo
Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kelas Kata dalam Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Rahardi, R. Kunjara. 2010. Kasus-kasus ke Bahasan dalam Karangan Ilmiah. Yogyakarta:
Universitas Atmajaya.
Ramlan, M. 1990. Tata Bahasa Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offsit.
Subroto, Edi. 2007. Metode Linguistik Struktural. Surakarta: UNS Press.
Sudaryanto, 2001. Metode dan Aneka Teknis Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Sutopo, H.B. 1996. Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
LPPM Univet Bantara Sukoharjo
ISBN 978-602-99172-7-7
147
ISBN:978-602-99172-5-3
ISBN:978-602-99172-7-7
Proceeding
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
RENCANA INDUK PENELITIAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PENELITIAN DI PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
Sukoharjo, 15 September 2012
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521
Telp. (0271) 593156, Fax. (0271) 591065
[email protected]
ISBN: 978-602-99172-7-7
Proceeding
SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
Sukoharjo, 15 September 2012
Tema:
ER
AN
BA
NG
UN
N USANTAR
U
A
RSITAS V
VE
ET
NI
RENCANA INDUK PENELITIAN
SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PENELITIAN
DI PERGURUAN TINGGI
SU
K O H A RJ O
Reviewer:
Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P
Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum
Suprapto, S.T., M.Eng
Editor:
Ahimsa Kandi Sariri, S.P., M.Sc.
Ainur Komariah, S.T.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2012
NG
UN
N USANTAR
U
A
RSITAS V
E
V
ET
NI
E
BA
N
A
R
SU
K O H A RJ O
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521
Telp. (0271) 593156, Fax (0271) 591065
[email protected]
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
Proceeding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Veteran
Bangun Nusantara Sukoharjo dengan tema “Rencana Induk Penelitian sebagai Upaya
Pengembangan Penelitian di Perguruan Tinggi” dapat terselesaikan dengan baik. Seminar ini
diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo pada tanggal 15 September 2012 bertempat di ruang
seminar.
Seminar serta penerbitan proceeding ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran aktif
dosen dan mahasiswa dalam pengembangan keilmuan melalui kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Artikel dalam proceeding ini disusun sesuai dengan
pengelompokan bidang ilmu, terdiri dari 10 judul penelitian bidang pertanian dan teknik, 10
judul penelitian bidang humaniora, 10 judul penelitian bidang ilmu sosial dan pendidikan, 19
judul pengabdian kepada masyarakat serta 1 judul kegiatan ilmiah mahasiswa.
Seminar dan penerbitan proceeding ini dapat dilaksanakan berkat dukungan serta
partisipasi berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada para
peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang telah mempresentasikan
makalahnya dalam seminar ini dan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
proceeding ini.
Kami menyadari, bahwa penyajian proceeding ini masih belum sempurna, sehingga
segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga proceeding ini dapat
bermanfaat.
Sukoharjo, September 2012
Editor
iii
LAPORAN KETUA PANITIA
SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVET BANTARA SUKOHARJO
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Yang
terhormat Bapak Pembantu Rektor I, II dan III, Bapak/Ibu Dekan dan Pembantu Dekan,
Bapak/Ibu Ketua Program Studi di lingkungan Univet Bantara, Ketua LPPM Univet Bantara
Sukoharjo dan Bapak Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum sebagai nara sumber serta
Bapak/Ibu pemakalah dan mahasiswa yang berbahagia.
Pertama-tama dan yang utama, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga pada kesempatan
yang baik ini kita dapat melaksanakan dan mengikuti kegiatan seminar hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat tahun 2012 yang diselenggarakan oleh LPPM Univet Bantara
Sukoharjo dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apa.
Seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini mengusung tema
“Rencana Induk Penelitian (RIP) sebagai Upaya Pengembangan Penelitian di Perguruan
Tinggi”. Seminar ini bertujuan untuk membahas tentang RIP dan juga sebagai wadah guna
deseminasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen
maupun mahasiswa Univet Bantara Sukoharjo, dan merupakan salah satu kewajiban setelah
melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maupun mahasiswa yang telah
melaksanakan PKM. Kegiatan seminar ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan
oleh LPPM Univet Bantara Sukoharjo.
Dalam seminar ini, kurang lebih 50 judul penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
di bawah koordinasi LPPM yang akan dipresentasikan. Adapun sumber dana Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat tersebut berasal dari APBU Univet Bantara maupun dana-dana
dari luar seperti DP2M Dikti, Kopertis Wilayah VI, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan lainlain
Seminar ini terselenggara berkat bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Rektor beserta
jajarannya atas segala dukungannya. Ketua LPPM yang telah mempercayakan kepada kami
untuk melaksanakan kegiatan seminar ini baik moril maupun materiilnya, Bapak/Ibu Dosen/
penulis/pemakalah dan mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan seminar ini. Bapak
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum yang berkenan hadir dan bersedia menjadi pembicara
utama. Semoga kegiatan seminar ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bermanfaat bagi
kemajuan Univet Bantara di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Semoga
dapat menjadi amal ibadah dan amal ilmiah.
Kami mohon maaf yang setulus-tulusnya kepada Bapak/Ibu dan mahsiswa jika dalam
proses penyelenggaraan masih banyak kekurangan. Semoga tidak mengurangi makna dan
manfaat seminar ini. Selamat melaksanakan seminar dan ada tindak lanjut yang dapat dilahirkan
dari seminar ini. Tetap semangat dan sukses. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sukoharjo, 15 September 2012
Ketua Panitia
Suprapto
iv
SAMBUTAN KETUA LPPM
UNIVET BANTARA SUKOHARJO
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Segala puji hanya pantas tertuju kepada Allah, Sang pencipta dan pengelola alam
semesta raya.
Sebuah institusi perguruan tinggi sudah semestinya memiliki unggulan yang khas sesuai
dengan potensi sumber daya manusia, perangkat keras yang dimiliki, serta potensi kewilayahan.
Demikian juga halnya dalam penelitian, setiap perguruan tinggi seharusnya mengetahui
potensinya sehingga penelitian para dosennya terarah pada penelitian unggulan yang nantinya
akan memperkokoh eksistensi perguruan tinggi itu sendiri sekaligus bermanfaat bagi
lingkungan, wilayah, dan negara.
Untuk mengetahui bidang-bidang unggulan dari sebuah perguruan tinggi dibutuhkan
pemahaman tentang apa itu rencana induk penelitian (RIP). Selanjutnya setiap perguruan tinggi
harus bisa menyusun dokumen RIP. RIP perguruan tinggi adalah sebuah dokumen yang
substansinya mengacu kepada kebijakan senat universitas, renstra, evaluasi diri dan kebijakan
lain di tingkat institusi. Dari RIP inilah nantinya akan dikembangkan topik-topik penelitian
unggulan dengan road map yang jelas dan solutif-komprehensif, mulai dari riset dan
pengembangan, teknologi, produk, sampai dengan pasar.
Kegiatan seminar kali ini dimaksudkan untuk membahas seluk beluk RIP sehingga
peserta memiliki persamaan persepsi tentang RIP. Selain dari pada itu, seminar ini juga menjadi
dapat wadah guna mendeseminasikan hasil-hasil penelitian/PPM dosen serta mahasiswa PKM
sebagai salah satu kewajiban bagi dosen setelah melaksanakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat maupun mahasiswa yang telah melaksanakan PKM.
Seminar ini saya anggap juga penting untuk memenuhi tugas dosen dalam menjalankan
tugas Tri Darma Perguruan Tinggi yang berimbang antara melaksanakan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang dosen yang tidak pernah melakukan penelitian
sudah barang tentu ilmunya hanya itu-itu saja, bahkan materi kuliahnya sama dengan materi
kuliah dari dosennya dahulu (mungkin sudah berpuluh-puluh tahun) ketika dia kuliah.
Akhirnya saya berharap ilmu yang kita berikan kepada mahasiswa kita adalah ilmu
yang selalu berkembang dari penelitian-penelitian yang kita lakukan. Kemudian ilmu itu kita
sebarluaskan ke masyarakat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga ilmu kita
menjadi ilmu yang amaliah, dan amal kita menjadi amal yang ilmiah.
Selamat berseminar, semoga sukses dan membawa barakah. Terima kasih.
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Ketua LPPM
Ali Mursyid WM.
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Kata Pengantar
ii
Laporan Ketua Panitia
iii
Sambutan Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo
iv
Daftar Isi
vi
Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik
1.
Perbandingan Aspergillus niger dalam Fermentasi Daun Trembesi (Albizia
saman) untuk Meningkatkan Kualitasnya sebagai Pakan Ternak Ruminansia
Ahimsa Kandi Sariri, Ali Mursyid Wahyu Mulyono dan Engkus Ainul
Yakin
1–6
2.
Perbandingan Karakteristik Kualitas Isi Rumen Sapi dengan Rumput Gajah
(Pennisetum purpureum)
Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Sri Sukaryani,
Sugiyanto
7 - 11
3.
Potensi Beras Wulung sebagai Makanan Diet Penderita Diabetes Mellitus:
Pengaruh Pengolahan terhadap Kandungan Antosianin
Sri Hartati
12 - 17
4.
Pengaruh Fortifikasi Tepung Kara Pedang (Canavalia Ensiformis L. Dc.)
Terhadap Tepung Terigu Pada Karakteristik Mie Kering
Achmad Ridwan Ariyantoro
18 - 27
5.
Karakterisasi Edible Film Komposit dari Glukomanan Umbi Iles-Iles
(Amorphopallus muelleri blume) dan Maizena
Siswanti, R. Baskoro Katri Anandito, Godras Jati Manuhara
28 - 36
6.
Analisis Usaha Tani Padi Organik di Kecamatan Nguter Kabupaten
Sukoharjo
Ir. Catur Rini Sulistyaningsih, M.M.
37 - 47
7
Efektifitas Tepung Daun Sirsak (Annona Muricata) untuk Mengendalikan
Kumbang Bubuk Kacang (Callosobruchus Analis F.) pada Biji Kacang Hijau
(Vigna Radiata L.)
Yos Wahyu Harinta; Nugraheni R., Catur Rini S., Sudarmi; Agung
Setyorini
48 - 53
8
Optimasi Limbah Lokal Cair Pabrik Gula di Bidang Infrastruktur
Marwahyudi
54 - 62
9
Analisis Karakteristik Penyebab Kesuksesan Produk Shampo di Sukoharjo
Mathilda Sri Lestari, Rahmatul Ahya dan Budi Wibowo
63 - 69
vi
10
Tabung Daylighting Berbahan Sederhana untuk Penerangan Pasif pada
Bangunan Rumah Tinggal
Sodikin, Suprapto dan Muchammad Yusuf Widiyanto
70 - 75
Penelitian Bidang Humaniora
11 Ajaran-ajaran Moral di Balik Keindahan Teks-teks Tembang Macapat
Karya Ranggawarsita
R. Adi Deswijaya, Agus Efendi, dan Nurnaningsih
76 - 83
12 Imperatif Bahasa Indonesia dalam Buku Imperatif dalam Bahasa Indonesia
Karya Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum
Dewi Kusumaningsih
84 - 91
13 Analisis Makian Berbahasa Inggris dalam Novel Black Boy Karya Richard
Wright
Giyatmi, Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, dan Ratih
Wijayava
92 - 99
14 Analisis Pergeseran (Rank Shift) Kalimat Majemuk Bertingkat dari Bahasa
Inggris ke Bahasa Indonesia dalam Terjemahan Novel Harry Potter and The
Order of Phoenix
Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, Ratih Wijayava, Giyatmi
100 - 108
15 African American Struggle Against Discrimination in The U. S: Condoleezza
Rice Case
Nurnaningsih, Veronika Unun P, Arin Arianti, Sari Handayani
109 -111
16 Makna Simbolik Dalam Upacara Kelahiran Adat Jawa di Kalurahan Laweyan
Kecamatan Laweyan Surakarta
Nurnaningsih, R. Adi Deswijaya dan Indraswari Pikatan
112 - 117
1117 Strategi Penerjemahan Teks Iklan Berbahasa Inggris untuk Produk Unggulan
di Kabupaten Sukoharjo
Purwani Indri Astuti, Betty Gama, dan Endang Dwi Hastuti
118 - 125
118 Analisis Transposisi Terjemahan Satuan-satuan Lingual pada Novel Edensor
Karya Andrea Hirata
Ratih Wijayava, Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi H, dan Giyatmi
126 - 132
19 Kemampuan Berbahasa Jawa Ragam Krama di Kalangan Mahasiswa Prodi
PBSD Univet Bantara Sukoharjo
Sawitri, Mas Sukardi, dan Djiwandana
133 - 137
2 20 Kesalahan Pemakaian Kata Penghubung dalam Skripsi Mahasiswa
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Wiwik Darmini, Tutik Wahyuni, Sri Wahono Saptomo, dan Suparmin
138 - 147
Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan
21
Efektivitas Kepemimpinan Top Down Autokratis Pada Posdaya Mekarsari
Betty Gama, Yoto Widodo, Agustina Intan Niken Tari
vii
148 - 154
22
Perbedaan Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Kependidikan Antara
Mahasiswa yang Sudah Mengajar Dengan Mahasiswa yang Belum
Mengajar (Penelitian pada Program Studi Ppkn)
Cucu Siti Sukonsih Dan M.H. Sri Rahayu
155 - 162
23
Eksperimentasi Modifikasi Direct Instruction Menggunakan Strategi
Gallery Of Learning Dan Firing Line Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Dan Kecerdasan Kolektif Siswa
Erika Laras Astutiningtyas, Dewi Susilowati, Dan Isna Farahsanti
163 - 167
24
Etika Tata Pergaulan Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2012
Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, Dan Sukamto
168 - 171
25
Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran
Stad-Kg Pada Mata Kuliah Kalkulus I
Januar Budi Asmari, Herry Agus Susanto, Afif Afghohani
172 - 177
26
Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Terhadap Profil Dan Kompetensi Profesional Dosen Tahun Akademik
2011/2012
R.B. Kasihadi, Yuliani Sri Widaningsih, Munawir
178 - 183
27
Pengaruh Metode Pembelajaran Langsung Dan Discovery Inquiry
terhadap Prestasi Belajar dan Pendidikan Karakter Mahasiswa Prodi
Pendidikan Sejarah Tahun Pelajaran 2011/2012
Sri Kusdinah, Sudarno, Ira Pramuda Wardhani, I Made Ratih
Rosanawati
184 - 191
28
Peran Tutor Sebaya Dalam Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum Biologi SMA
Nur Rokhimah Hanik, Sri Harsono, Dan Siti Akbari
192 - 297
29
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan
Berdasarkan Nilai-Nilai Falsafah Bangsa
Pranowo Narjosoeripto
198 - 203
30
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Lesson Study
204 - 208
Terhadap Prestasi Belajar Geometri Analitik I Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika FKIP Univet Bantara Sukoharjo
Utami Murwaningsih, Krisdianto HP, Joko Bekti H, dan Andhika Ayu W
Pengabdian Kepada Masyarakat
31 IbM Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Univet Bantara Sukoharjo
Agustina Intan Niken Tari, Sri Hartati, Siswanti, Suparjono, Suharno
209 - 215
32 Penerapan Teknologi Pembuatan Telur Asin dengan Ekstrak Jeruk Nipis
dan Larutan Garam Jenuh sebagai Upaya Mempercepat Penetras Garam
ke dalam Telur Itik di Kabupaten Karanganyar
Sri Sukaryani
216 - 220
viii
33 IbM Mahasiswa Agribisnis Univet Bantara Sukoharjo
Nugraheni Retnaningsih, Sudarmi, Catur Rini S., Yos Wahyu H.,
Agung Setyorini
221 - 224
34 IbM Kelompok Ibu- ibu PKK dengan Pengenalan Budidaya Sambiloto
secara Hidroponik dan Pemanfaatannya sebagai Obat Tradisional
Sudarmi
225 - 229
35 Pelatihan Pembuatan Bakso dan Crispy Jamur Tiram
Catur Budi Handayani, Sri Hartati, Ahmad Ridwan
230 - 235
36 PMKBI Penyusunan PTK Berbasis Lesson Study di SD Negeri Kepuh 01
dan SD Negeri Kepuh 03 Nguter Sukoharjo
Andhika Ayu W, Utami Murwaningsih, Joko Bekti H, Isna Farahsanti
236 - 240
37 Penelusuran Artikel Ilmiah Berbasis Internet bagi Mahasiswa Program
Studi PGSD Univet Bantara Sukoharjo
Benedictus Sudiyana, Mukti Widayati, Y. Sugiyanto, Bambang
Trianto, dan Titik Sudiatmi
241 - 249
38 Pelatihan Program Microsoft Office Bagi Tenaga Administrasi di Univet
Bantara Sukoharjo
Darsini dan Ainur Komariah
250 - 255
39 Pelatihan Program Archicad bagi Mahasiswa Teknik Sipil (Desain
Bangunan 3 Dimensi)
Iwan Ristanto dan Marwahyudi
256 - 261
40 Abmas Kompetitif: Peningkatan Profesionalitas Guru melalui Workshop
Penyusunan PTK
Kenang Tri Hatmo dan Utami Murwaningsih
262 - 265
41
266 - 269
Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
bagi Guru-guru SD Negeri Kragilan Kec. Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Mustakim,
Lies Sudibyo dan Pranowo NS
42 Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran bagi Guru-Guru Sekolah
Dasar Negeri 3 Mandan Kabupaten Sukoharjo
Siti Akbari, Suwarto, dan Agus Purwanto
270 - 273
43 Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran bagi Guru-guru Sekolah
Dasar Negeri Gentungan 1, 2, dan 3 Kecamatan Mojogedang Karanganyar
Sri Harsono, Nur Rokhimah Hanik, dan Suwarto
274 - 279
44 Pelatihan Mengupas Mete pada Posdaya ”BANTARA NGUDI REJEKI”
Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
Suprapto dan Rahmatul Ahya
280 - 286
45 Abmas Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa Program Studi PBSI FKIP
Univet Bantara Sukoharjo
Tutik Wahyuni dan Wiwik Darmini
287 - 299
ix
46
Pelatihan Memperkenalkan Diri dan Keluarga bagi Siswa SDN Jombor 03
Sukoharjo
Veronika Unun Pratiwi, Nurnaningsih, Sari Handayani, dan Arin
Arianti
290 - 294
47
Abmas Peningkatan Kegiatan Posyandu melalui Pijat Bayi
Wartini dan Titik Haryanti
295 - 300
48
Abmas Peningkatan Pengetahuan tentang ASI Eksklusif pada Salimah
Titik Haryanti dan Wartini
301 - 305
49
Pelatihan Penulisan Artikel bagi Pengurus SUED
(Student Union English Department) Univet Bantara Sukoharjo
Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Ratih Wijayava, Giyatmi
306 - 312
Kegiatan Ilmiah Mahasiswa
50
Penerbitan dan Pemasaran Buku Kamus Bergambar 3 Bahasa
(Indonesia – Inggris – Jawa)
Rokhayati, Arif Santoso, dan Khoirul Bariyyah N
x
313 - 317
Download