antropologi - WordPress.com

advertisement
(ANTROPOLOGI)
Kelompok 2
Hanna Cahya M
Masna Tanfa Anika
Riska Nur Fidiastuti
(A510110087)
(A510140001)
(A510140034)
Pengertian
Teori-Teori
KonsepKonsep
Dasar
Hubungan
dengan Ilmu
Sosial
Lainnya
Karakteristik
ANTROPOLOGI
Ruang
Lingkup
Kegunaan
Sejarah
Singkat
EXIT
PENGERTIAN
Kata antropologi berasal dari kata “anthropos” yang berarti
"manusia", dan “logos” yang berarti “ilmu”.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial
yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai
pengertian atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari
aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaannya.
Karakteristik
 Empiris, yaitu berdasarkan atas hasil observasi pada lingkungan
masyarakat ataupun individu manusia.
 Memerlukan proses waktu yang cukup panjang untuk menentukan suatu
teori karena antropologi bukanlah ilmu teoritis.
 Selalu berkaitan erat dengan sejarah (khususnya) dan ilmu-ilmu lain yang
condong pada ilmu sosial, misalnya ilmu arkeologi, antropologi
linguistik, antropologi sosial, dll.
 Memiliki ruang lingkup yang luas, bukan hanya secara fisik (ragawi)
namun juga secara budaya kehidupan manusia.
 Selalu mengalami perkembangan dengan sejalannya waktu dan
observasi yang diadakan layaknya ilmu sejarah yang selalu berkembang.
Ruang lingkup
1.
Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara
biologis.
2.
Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia.
3.
Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam
kebudayaan manusia.
4.
Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang
diucapkan di seluruh dunia.
5.
Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia
dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa
kini.
next
Bagan pembagian ilmu antropologi oleh Koentjaraningrat .1981.
Paleoantropologi
Antropologi Fisik
Antropologi
Biologis
Antropologi
Antropologi
Prehistori
Antropologi
Budaya
Etnolinguistik
Etnologi dalam
arti khusus
Etnologi
Antropologi
sosial
prev
next
Yang termasuk bidang-bidang khusus secara tematis dalam antropologi
lainnya, selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah:
 Antropologi Ekonomi,
 Antropologi Medis,
 Antropologi Psikologi, dan
 Antropologi Sosial.
prev
Kegunaan
1.
Dapat mengetahui pola perilaku tiap-tiap masyarakat dari berbagai suku
bangsa.
2.
Dapat mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan
warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
3.
Dapat menimbulkan toleransi yang tinggi yang disebabkan pengetahuan
terhadap tata pergaulan masyarakat diseluruh dunia yang mempunyai
kekhususan-kekhususan sesuai karakteristik daerah masing-masing.
4.
Dapat memperluas wawasan terhadap karakteristik suku bangsa yang
berbeda-beda.
5.
Dapat mengetahui berbagai macam permasalahan dalam masyarakat
sehingga mampu memberi suatu gagasan untuk memecahkan
permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Sejarah singkat
Disiplin antropologi merupakan peradaban barat. Dari lembaga-lembaga
antropologi etnografi, lahirlah Antropologi untuk pertama kali. Misalnya,
lembaga Society Etnogiqui (Paris) 1839 oleh M.Edwards, The Etnological
Society (London) oleh T.Hodgokin (anti perbudakan). Tujuan lembaga
tersebut sebagai pusat pengumpulan dan studi bahan etnografi yang berasal
dari banyak kebudayaan di dunia. Dua puluh lima tahun kemudian (1874) di
London diterbitkan buku Notes and Queries in Anthropologi yang
dipergunakan untuk menyusun pedoman dalam pengumpulan etnografi
secara teliti.
Etnografi (ilmu tentang bangsa-bangsa) resmi diakui dunia pada tahun
1884 dengan diadakannya mata kuliah etnologi di Universitas Oxford, Inggris
dengan E.B Tylor (ahli arkeologi peradaban yunani dan romawi kuno) sebagai
dosen pertama.
Di Amerika Serikat, etnologi resmi diakui dengan dibukanya Department
of Archeology and Ethnologi di Universitas Harvard tahun 1888.
next
Lewis H Morgan (1818-1881) adalah perintis dan pelopor yang paling
berpengaruh dalam ilmu antropologi dengan karya terbesarnya yang berjudul
Ancient Society (1877) yang melukiskan proses masyarakat dan kebudayaan
melalui delapan tingkat evolusi kebudayaan yang universal.
Yang diakui sebagai bapak antropologi adalah Franz Boas yaitu
antropolog kelahiran Jerman ahli geografi yang menulis buku The Centural
Eskimo (1888). Boas pun telah meletakkan konsepsi dasar yang sampai
sekarang dianut oleh hampir seluruh universitas di Amerika Serikat yaitu
kesatuan dari semua ilmu tentang manusia dan kebudayaan,yaitu ilmu
paleoantropologi, antropologi fisik, arkeologi prasejarah.
prev
Hubungan dengan Ilmu Sosial Lainnya
1. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Sosiologi
Sosiologi membantu ilmu antropologi dalam mempelajari susunan
kemasyarakatan, latar belakang, serta kebudayaan manusia dan pola
kehidupan manusia. Sehingga dengan adanya sosiologi dapat
mempermudah sarjana dalam mengkaji ilmu antropologi.
2. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Psikologi
Psikologi mempelajari dan menyelidiki pengalaman dan tingkah laku
individu manusia yang dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial. Sebagaimana
yang diketahui antropologi mempelajari tentang manusia dan psikologi
menyelidiki pengalaman dan tingkah laku manusia. Adanya hubungan
yaitu dengan menggunakan analisa psikologi, maka ilmu antropologi
dapat menganalisa secara mendalam apa saja yang terjadi di masa lalu.
next
3. Ilmu Antropologi dengan Sejarah
Sejarah menyumbang bahan yang berupa fakta dan data masa
lampau yang dapat dijadikan sebagai pola ulang dalam menentukan
proyeksi masa depan. Sejarah dan antropologi merupakan satu kesatuan
yang mana antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan
kebudayaan. Sedangkan sejarah sudah termasuk di dalamnya.
4. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Ekonomi
Ilmu antropologi dengan ilmu ekonomi saling berkaitan dan saling
mempengaruhi. Kekuasaan ekonomi bersifat universal dalam membentuk
wujud yang bermacam-macam, karena perubahan dalam hidup
masyarakat lebih cepat dirasakan oleh manusia itu sendiri. Sedangkan
antropologi yang mempelajari manusia dimana manusia itu sendiri tidak
dapat lepas dari pengaruh ekonomi.
prev
next
5. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Politik
Antropologi menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan
serta peranan-peranan dan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil
dan sederhana. Hasil penyelidikan antropologi yang menyangkut aspek
kultural termasuk dalam gagasan dan lembaga politik yang dapat
menjelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan politik.
6. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Etika
Etika memberikan dasar moral kepada antropologi mana yang tidak
boleh dikerjakan. Karena untuk penelitian antropologi sering para peneliti
tidak mengutamakan etika sehingga dapat kaedah-kaedah yang diatur
pemerintah. Dengan adanya ilmu etika diharapkan penelitian atua praktek
antropologi dapat memperhatikan dan mengindahkan peraturanperaturan yang berlaku.
prev
next
7. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Hukum
Hubungan antara ilmu antropologi dengan ilmu hukum terletak di
dalam peranan hukum sebagai pembentuk peraturan-peraturan dalam
mengkaji antropologi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
8. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Filsafat
Filsafat merupakan usaha untuk secara rasional dalam mencari
pemecahan atau jawaban atas pertanyaan yang menyangkut mengenai
kehidupan manusia. Untuk menunjang antropologi, filsafat juga
dibutuhkan sebagia pandangan hidup bagi kehidupan bermasyarakat.
9. Ilmu Antropologi dengan Ilmu Geografi
Pada ilmu geografi diantara berbagai macam-macam bentuk hidup
di bumi yang berupa flora dan fauna, terdapat sifatnya yang beraneka
ragam di muka bumi ini. Disinilah antropologi berusaha menyelami
keanekaragaman manusia jika dilihat dari ras, etnis maupun budayanya.
prev
Konsep.konsep dasar
1. Kebudayaan
Konsep paling esensial dalam antropologi adalah konsep kebudayaan.
Pada tiap disiplin ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan, yang
didefinisikan menurut versi yang berbeda-beda. Kebudayaan adalah
konsep yang paling esensial dalam antropologi budaya dan semua konsepkonsep yang lain dalam antropologi budaya pasti berkaitan dengan
kebudayaan. Oleh karena itu konsep kebudayaan perlu mendapat
perhatian khusus.
2. Evolusi
Konsep Evolusi mengacu pada sebuah transformasi yang berlangsung
secara bertahap. Dalam pandangan para antropolog, istilah evolusi yang
merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari
suatu bentuk ke bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan
modifikasi yang tidak pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal
landasan berpikir mereka.
next
3. Cultur Area
Suatu daerah budaya (Culture Area) adalah suatu wilayah
geografis yang memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas lain yang
dimilikinya. Suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan
pertumbuhan kebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru
yang akan mendesak unsur-unsur lama ke arah pinggir, sekeliling daerah
pusat pertumbuhan tersebut.
4. Enkulturasi
Konsep ini mengacu kepada suatu proses pembelajaran kebudayaan.
Pada hakikatnya setiap orang sejak kecil sampai tua, melakukan proses
enkulturasi, mengingat manusia sebagai makhluk yang dianugerahi
kemampuan untuk berpikir dan bernalar sangat memungkinkan untuk setiap
waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
5. Difusi
Difusi adalah proses tersebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu
daerah kebudayaan ke daerah kebudayaan yang lainnya. Dimana proses ini
secara meluas sehingga melewati batas tempat dimana kebudayaan itu timbul.
prev
next
6. Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun saling memengaruhi dari
suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan ke
dalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri.
7. Etnosentrisme
Tiap-tiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya
itu adalah superior (lebih baik dan lebih segalanya) daripada smua budaya
yang lain. Dapat disimpulkan, etnosentrisme adalah sikap suatu kelompok
masyarakat yang cenderung beranggapan bahwa kebudayaan sendiri lebih
unggul daripada semua kebudayaan yang lainnya.
8. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah menjadi
bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal sehingga menjadi adat
istiadat dan kepercayaan yang secara turun temurun. Oleh karena itu, bagi
siswa sangat bermanfaat agar dapat mempelajari tradisi, siswa dapat reflektif,
belajar berfikir kritis, dan kreatif.
prev
next
9. Ras dan Etnik
Ras sendiri memiliki pengertian yaitu sekelompok orang yang memiliki
sejumlah ciri biologis (fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu
kesamaan dalam sejumlah unsur biologis atau fisik khas yang disebabkan
oleh faktor hereditas atau keturunan. Ras sendiri adalah suatu pemberian
Tuhan Yang Mahakuasa, maka keberagaman ras manusia itu perlu dihargai
sebagai makhluk sosial yang memiliki hak asasi yang sama, kemudian
pengharagaan atas ras yang berbeda hakikatnya adalah pembelajaran
pengembangan nilai kebaikan untuk menghindari tumbuh dan
berkembangnya etnosentrisme maupun stereotip terhadap kelompok lain
yang berbeda.
10. Stereotip
Stereotip (stereotype) sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “stereos”
yang berarti solid dan “tupos” yang berarti citra atau kesan. Menurut Walter
Lippman dalam bukunya Public Opinion (1992), stereotip didefinisikan
sebagai generalisasi yang relatif tetap mengenai kelompok atau kelas
manusia yang menjurus ke hal-hal negatif ataupun tidak menguntungkan.
prev
next
11. Kekerabatan
Kekerabatan atau kinship menurut antropolog Robin Fox dalam
karyanya Kinship and Marriage (1969) merupakan konsep inti dalam
antropologi. Konsep kekerabatan tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi
kerabat (kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-aturan
keturunan (descent) dan aturan-aturan perkawinan.
12. Magis
Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E. B. Tylor
dalam PrimitiveCulture (1871) merupakan ilmu pseudo dan salah satu
khayalan yang paling merusak yang pernah menggerogoti manusia.
Kemudian menurut Antropolog J. G. Frazer dalam karyanya Golden Bough
(1890), mengemukakan bahwa magis merupakan penerapan yang salah pada
dunia materiil dari hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung sistem
palsu dari hukum alam.
prev
next
13. Tabu
Tabu berasal dari bahasa Polinesia yang berarti terlarang. Secara spesifik,
terlarang adalah persatuan antara hal-hal duniawi dan hal yang keramat,
teramat yang suci (misalnya, persetuhan dengan ketua suku) dan yang cemar
(mayat). Pemikiran tabu secara antropologis menurut Emile Durkheim dimana
pemisahan (disjungsi) antara yang cemar dan yang suci adalah batu penjuru
agama, sementara ritual pada umumnya dimaksudkan untuk menciptakan
solidaritas kelompok.
14. Perkawinan
Istilah perkawinan memiliki banyak bentuk dan dipengaruhi oleh sistem
nilai budaya masing-masing. Secara umum konsep perkawinan mengacu
kepada proses formal pemaduan hubungan dua individu yang berbeda jenis
yang dilakukan secara serimonial-simbolis dan makin dikarakterisasi oleh
adanya kesederajatan, kerukunan, dan kebersamaan dalam memulai
kehidupan baru dalam hidup berpasangan.
prev
Teori.teori
Ada beberapa pendapat mengenai teori-teori Antropologi yang
diungkapkan oleh para ahli Antropolog yaitu sebagai berikut:
A. Teori Orientasi Nilai Budaya dari Kluckhohn
Teori Antropologi menurut Florence Kluckhohn dan F. L. Strodtbeck
dengan judul Variations in Value Orientation (1961), hal-hal yang paling
tinggi nilainya dalam tiap kebudayaan hidup manusia minimal ada 5 hal
(value orientations atau orientasi nilai budaya), yaitu:
1. Human nature atau makna hidup manusia.
2. Men nature atau makna dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya
3. Time, yaitu persepsi manusia mengenai waktu
4. Activity, yaitu masalah makna dari pekerjaan, karya, dan amal perbuatan
manusia
5. Relational, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
next
B. Teori Evolusi Sosiokultural Paralel-Konvergen-Divergen
Sahlins dan Harris
Menurut dua antropolog yakni Marshall Sahlins (1960) dan Marvins
Harris (1968) bahwa:
1. Evolusi sosiokultural meliputi seluruh sistem sosiokultural maupun
komponen-komponen yang terpisah dari sistem tersebut.
2. Evolusi sosiokultural bukanlah proses tunggal, unitary terjadi dengan
cara yang sama pada seluruh masyarakat. Evolusi sosiokultural bukanlah
proses tunggal, unitary terjadi dengan cara yang sama pada seluruh
masyarakat.
3. Pembedaan tersebut dapat dirinci sebagai evolusi paralel, evolusi
konvergen, dan evolusi divergen (Harris, 1968).
4. Evolusi parallel, merupakan evolusi yang terjadi dalam dua atau lebih
sosiobudaya atau masyarakat yang berkembang dengan cara yang sama
dan dengan tingkat yang pada dasarnya sama.
prev
next
5. Evolusi konvergen, terjadi ketika berbagai masyarakat yang semula
berbeda perkembangannya, namun akhirnya mengikuti pola yang serupa
kemajuannya.
6. Evolusi divergen, terjadi ketika berbagai masyarakat yang semula
mebgikuti banyak persamaan yang serupa, namun akhirnya mencapai
tingkat perkembangan yang jauh berbeda.
C. Teori Evolusi Kebudayaan Lewis H. Morgan
Menurut Lewis H. Morgan dalam bukunya yang berjudul Ancient
Society (1987) yang memuat 8 tahapan tentang evolusi kebudayaan secara
universal adalah sebagai berikut:
1. Zaman liar tua, merupakan zaman sejak adanya manusia sampai
menemukan api, kemudian manusia menemukan kepandaian meramu dan
mencari akar-akar tumbuhan liar.
prev
next
2. Zaman liar madya, merupakan zaman dimana manusia menemukan
senjata busur dan panah. Pada zaman ini pula manusia mengubah mata
pencahariannya dari meramu menjadi pencari ikan di sungai-sungai sebagai
pemburu.
3. Zaman liar muda, pada zaman ini manusia dari persenjataan busur dan
panah sampai mendapatkan bbarang-barang tembikar, namun
kehidupannya masih berburu.
4. Zaman barbar tua, pada zaman ini sejak pandai membuat tembikar
sampai mulai berternak maupun bercocok tanam.
5. Zaman barbar madya, yaitu zaman sejak manusia beternak dan bercocok
tanam sampai kepandaian membuat benda-benda atau alat-alat dari logam.
6. Zaman barbar muda, yaitu zaman sejak manusia memiliki kepandaian
membuat alat-alat dari logam sampai mengenal tulisan.
7. Zaman peradaban purba, menghasilkan beberapa peradaban klasik
zaman batu dan logam.
8. Zaman beradaban masa kini, sejak zaman peradaban tua atau klasik
sampai sekarang.
prev
next
D. Teori Evolusi Animism dan Magic dari Taylor dan Frazer
Teori yang diungkapkan oleh Taylor dan Frazer secara garis besarnya
adalah sebagai berikut.
1. Animisme adalah suatu kepercayaan pada kekuatan pribadi yang hidup
di balik semua benda.
2. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa.
3. Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu dengan akal
dan system pengetahuannya.
4. Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidup
manusia yang berada di luar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya,
saat itu agama (religi) belum ada.
5. Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil (bahkan kebanyakan
gagal) maka mulailah ia yakin bahwa alam semesta dihuni oleh makhlukmakhluk halus yang lebih berkuasa daripada manusia.
6. Antara agama dan magic itu berbeda.
prev
next
7. Magic memiliki dua prinsip utama, yaitu.
a. Like produce like (persamaan menimbulkan persamaan) disebut
magic simpatetis.
b. Prinsip magic senggol (contagious magic), yaitu benda atau
manusia yang pernah saling berhungan, sesuangguhnya dapat saling
mempengaruhi.
E. Teori Evolusi Keluarga J.J. Bachoven
Inti teori evolusi keluarga menurut Bachoven tersebut bahwa seluruh
keluarga di seluruh dunia mengalami perkembangan melalui 4 tahap
(Koentjaraningrat, 1987: 38-39) sebagai berikut:
1. Tahap Promiskuitas, manusia hidup serupa binatang berkelompok, lakilaki dan perempuan berhubungan dengan bebas dan melahirkan
keturunannya tanpa ikatan.
2. Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknya
sebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat.
prev
next
3. Tingkat berikutnya adalah sistem patriarchate, dimana ayah menjadi
kepala keluarga.
4. Pada tingkat yang terakhir, perkawinan tidak selalu dari luar kelompok
(exogami), tetapi bias dari kelompok yang sama (endogami).
F. Teori Upacara Sesaji Smith
Menurut Koentjaraningrat (1987: 67-68) dikemukakan bahwa pada
umumnya terdapat tiga gagasan penting mengenai asas-asas religi dan
agama sebagai berikut:
1. Gagasan pertama, di samping system kayakinan dan doktrin, system
upacara pun merupakan suatu perwujudan dari religi atau agama yang
memerlukan studi analisis khusus.
2. Gagasan kedua, upacara religi atau agama tersebut, biasanya
dilaksanakan oleh banyak warga masyarakat (pemeluk religi atau agama)
dan memiliki fungsi social untuk mengintensifkan solidaritas masyarakat.
prev
next
3. Pada prinsipnya, upacara sesaji, di mana manusia menyajikan sebagian
dari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudian
memakan sendiri sisa daging dan darahnya.
prev
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Download