GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN HB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATN SEMARANG ARTIKEL Oleh : OKTAVIA FARADINA 041314A001 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2016 i HALAMAN PENGESAHAN Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang” disusun oleh: Nama : Oktavia Faradina NIM : 041314a001 Program Studi : DIII Kebidanan Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, pada : Ungaran, Agustus 2016 Luvi Dian Afriyani, S.SiT,M.Kes NIDN. 0627048302 ii Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Oktavia Faradina1, Luvi Dian Afriyani, S.SiT, M.Kes2, Wahyu Kristiningrum, S.SiT3 123Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Salah satu permasalahan gizi masyarakat adalah anemia, yaitu suatu kondisi ketika kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah tergolong rendah. Pemeriksaan Hb ditunjukkan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia dapat berakibat buruk pada kehamilannya. Kurangnya motivasi ibu hamil untuk mengikuti pemeriksaan Hb disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya tidak merasa membutuhkan sehingga kurang termotivasi untuk melakukan pemeriksaan Hb. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang yang berjumlah 313 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 76 orang. Data dianalisis menggunakan menggunakan distribusi frekuensi. Sebagian besar responden mempunyai umur dalam kategori tidak beresiko yaitu sejumlah 59 responden (77,6 %), sebagian besar mempunyai paritas primipara sejumlah 41 responden (35,9 %), sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 46 responden (60,5 %) dan sebagian besar responden bekerja sebagai buruh/tani, yaitu sejumlah 38 responden (50,0 %) serta sebagian besar responden mempunyai motivasi dalam pemeriksaan hb dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 29 responden (38,2 %). Kata kunci : Karakteristik, Motivasi, Ibu hamil, Pemeriksaan Hb Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 1 ABSTRACT One of the problems of public nutrition is anemia, a condition when the level of Haemoglobin (Hb) in the blood is low. Hb examination is indicated to determine the pregnant women suffer from anemia or during pregnancy, due to anemic conditions can adversely impact the pregnancy. Lack of motivation to participate in the examination of pregnant women Hb is caused by several factors, including not feel the need so less motivated to do the inspection Hb. The purpose of this study was to describe the characteristics and motivation pregnant women in the Examination Hb in the Puskesmas Bawen Semarang Regency. This type of research is descriptive with cross sectional approach using a questionnaire as a data collection tool. The population in this study were all pregnant women in Puskesmas Bawen Semarang regency totaling 313 people. The sampling technique used is proportionate random sampling with a total sample of 76 people. Data were analyzed using the using frequency distribution. Most have no risk age category are a number of 59 respondents (77.6%), most have parity primipara number of 41 respondents (35.9%), the majority of high school educated, the number of 46 respondents (60.5%) and most respondents worked as a laborer / peasant, the number of 38 respondents (50.0%) and the majority of respondents are motivated in hb examination in the low category,the number of 29 respondents (38.2%). Keywords: Characteristics, Motivation, pregnant women, Inspection Hb Bibliography: 23 literature (2006 -2014) PENDAHULUAN Latar Belakang Kehamilan adalah kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan berlangsung antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur, sedangkan bila lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2010). Kriteria keteraturan ANC, Pemeriksaan kehamilan di lakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut: (1)Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan,(2) Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan, (3)Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan, (4) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan dan (5)Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan teratur jika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ≥4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali kunjungan(WHO, 2006). Dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut standar minimal pelayanan ANC, kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal: (1) Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian Tetanus Toxoid, (4) Tinggi Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 2 fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi 90 selama kehamilan, (6) Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), (7) Test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAG, Sifilis, HIV, Malaria, TB. (Kemenkes RI, 2010). Menurut Kemenkes RI tahun 2010 periksa laboratorium dilakukan pada saat antenatal salah satunya meliputi pemeriksaan kadar Hemoglobin darah, pemeriksaan kadar Hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester tiga. Pemeriksaan ini ditunjukkan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia dapat berakibat pada kehamilan ibu yaitu terjadi perdarahan antepartum, terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, mola hidatidosa, hipertensi gravidarum, ketuban pecah dini, dan sedangkan pada janin itu sendiri bahayanya adalah seperti terjadi abortus, kematian intrauterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal. Kurangnya motivasi ibu hamil untuk mengikuti pemeriksaan Hb disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya dapat disebabkan karena akses untuk deteksi tidak tercapai oleh sebagian besar masyarakat padahal masalah kesehatan wanita sangat penting, hal ini disebabkan karena sosialisasi masih belum dapat dilaksanakan secara optimal, selain itu meski sasaran (ibu hamil) telah mendapatkan sosialisasi masih banyak yang belum memiliki kesadaran untuk mengikuti pemeriksaan Hb karena beberapa alasan, misalnya malu, takut, dan tidak merasa membutuhkan sehingga kurang termotivasi untuk melakukan pemeriksaan Hb. Kerjasama lintas sektor masih kurang, fasilitas diberbagai pelayanan kesehatan kurang memadai, dan keberhasilan tergantung pada deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Oleh sebab itu diperlukan motivasi untuk ibu hamil agar mau mengikuti pemeriksaan Hb. Motivasi sangat berhubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai, disokong, dikuatkan, diarahkan, dihentikan dan reaksi subjektifitas macam apakah yang timbul dalam organisasi ketika semua berlangsung. Motivasi merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu( Robin, 2010). Hal-hal yang mempengaruhi motivasi adalah faktor phisik dan mental, faktor hereditas, lingkungan, kematangan usia, faktor intrinsik seseorang (pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan), fasilitas (sarana dan prasarana), social budaya, dan media yang digunakan. Faktor lingkungan mempengaruhi motivasi karena semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan perilaku seseorang dan kelompok. Sedangkan yang termasuk faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi yaitu pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan. Selain faktor di atas, penyebab ibu hamil tidak periksa Hb di tinjau dari karakteristik ibu hamil misalnya dengan memperhatikan umur ibu, pendidikan, dan paritas. Banyak faktor ibu hamil dan salah satu faktor terpenting adalah usia ibu dalam kurun reproduksi sehat dikenai usia aman untuk kehamilan dan persalinan (Wiknjosastro, 2009). Multigravida atau paritas adalah satu penyebab terjadinya kasus ibu hamil malas periksa kehamilan dan periksa penunjang lain seperti salah satunya pemeriksaan Hb. Di samping usia, pendidikan juga harus diperhatiakan karena dengan pendidikan yang cukup ibu akan lebih mudah menyerap informasi tentang kesehatan jika dibandingkan ibu dengan pendidikan rendah sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula pemahaman Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 3 seseorang terhadap informasi yang dapat dan pengetahuannya semakin tinggi, dan pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang tidak peduli terhadap kesehatan (Wiknjosastro, 2009). Berdasarkan data dari Puskesmas Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2016 pada bulan Juli ada 286 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilanya. Hasil survey yang dilakukan pada bulan Desember 2016, dari 10 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC di wilayah Kerja Puskesmas Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Diperoleh 5 ibu hamil yang berpendidikan rendah 2 orang usia 35-49 tahun, berpendidikan SD beralasan ibu belum mengetahui bagaimana alur pemeriksaan, jadi ibu hanya melakukan pemeriksaan ANC saja tanpa periksa lainya. Dan 1 orang bekerja sebagai buruh , berpendidikan SD berusia 30 tahun, mengatakan hanya ikut-ikutan teman melakukan pemeriksaan Hb karena ingin mengetahui keadaan janin dan dirinya, dan 2 orang berpendidikan SMP beralasan takut sakit dan malu dengan prosedur pemeriksaan pemeriksaan Hb. 3 orang berpendidikan sedang yaitu pendidikan SMA umur 20-35 dan bekerja sebagai IRT dan buruh pabrik, mau melakukan pemeriksaan Hb karena anjuran atau karena rujukan dari Bidan untuk periksa di puskesmas dan karena terdapat indikasi. 2 orang berpendidikan tinggi umur 25-35 dan bekerja sebagai PNS sudah termotivasi dan melakukan pemeriksaan Hb alasan ibu ingin mengetahui keadaan janin dan dirinya, apakah dalam keadaan baik atau terdapat komplikasi lain, maka sebagai deteksi dini ibu menghadapi kehamilan dan persalinan nantinya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, Sebagian besar ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan Hb secara rutin sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu sebanyak dua kali pada trimester satu dan trimester tiga. (Kemenkes RI). Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang“Gambaran Motivasi Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang?”. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik Ibu hamil dalam pemeriksaan Hb berdasarkan umur. b. Mengetahui karakteristik Ibu hamil dalam pemeriksaan Hb berdasarkan paritas. c. Mengetahui karakteristik Ibu hamil dalam pemeriksaan Hb berdasarkan pendidikan. d. Mengetahui gambaran Ibu Hamil dalam pemeriksaan Hb berdasarkan pekerjaan e. Mengetahui gambaran Ibu Hamil dalam pemeriksaan Hb berdasarkan pendidikan f. Mengetahui gambaran motivasi Ibu Hamil dalam pemeriksaan Hb berdasarkan dukungan keluarga. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan tentang Hemoglobin pada ibu hamil dan juga dapat menjelaskan gambaran motivasi ibu hamil terhadap pemeriksaan Hb. Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 4 2. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Sebagai tambahan informasi atau masukan bagi tenaga kesehatan lain dalam usaha memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan Hb agar dapat menanggulangi secara dini komplikasi kehamilan pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. b. Bagi Institusi Pendidikan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran Hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman para mahasiswa dalam mempelajari Hemoglobin pada ibu hamil terhadap kandungannya. c. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan yang nyata di masyarakat. d. Bagi Masyarakat Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan Hb dan agar dapat mengetahui secara dini komplikasi yang akan mungkin terjadi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada tanggal 3-6 Agustus 2016. Populasi jumlah Ibu Hamil pada bulan Juli 2016 berjumlah 286 Ibu hamil, dengan sampel 74 Ibu hamil. Teknik sampling yang digunakan ialah random sampling berjenis proportionate random sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebar kuesioner berisikan pertanyaan tentang motivasi Ibu Hamil dalam pemeriksaan Hb pada ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan, data sekunder diperoleh dari Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, yaitu data jumlah Ibu Hamil. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan prosentase. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden 1. Umur Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi umur responden di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Umur (Tahun) Resiko tinggi Tidak beresiko Total Frekuensi 17 57 74 Persentase (%) 23,0 77,0 100.0 Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar mempunyai umur dalam kategori tidak beresiko yaitu sejumlah 57 responden (77,0 %) dan hanya sebagian kecil responden mempunyai umur dalam kategori beresiko yaitu sejumlah 17 responden (23,0 %). 2. Paritas Tabel 2 Distribusi Frekuensi paritas responden di di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Paritas Frekuensi Primipara Multipara Total 42 32 74 Persentase (%) 56,8 43,2 100.0 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar mempunyai paritas primipara, yaitu sejumlah 42 responden (56,8 %) dan hanya Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 5 sebagian kecil responden dengan paritas multipara yaitu sejumlah 32 responden (43,2 %). 3. Pendidikan Responden Tabel 3 Distribusi frekuensi pendidikan responden di di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pendidikan Frekuensi SD SMP SMA PT Total 3 25 42 4 74 Persentase (%) 4,1 33,8 56,8 5,4 100.0 Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 42 responden (56,8 %) dan hanya sebagian kecil responden mempunyai tingkat pendidikan SD dan yaitu sejumlah 3 responden (4,1 %). 4. Pekerjaan Tabel 4 Distribusi frekuensi pekerjaan responden di di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pekerjaan PNS?TNI/POLRI Swasta Dagang Tani/buruh IRT lainnya Total Frekuensi 1 7 4 40 19 3 76 Persentase (%) 1,4 9,5 5,4 54,1 25,7 4,1 100.0 Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar responden bekerja sebagai buruh/tani, yaitu sejumlah 40 responden (54,1 %) dan hanya sebagian kecil responden yang bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI yaitu sejumlah 1 responden (1,4 %). B. Analisa Univariat Motivasi Tabel 5 Distribusi frekuensi Motivasi Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pengetahuan Rendah Sedang Tinggi Total Frekuensi 31 20 23 74 Persentase (%) 41,9 27,0 31,1 100.0 Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi dalam pemeriksaan Hb dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 31 responden (41,9 %) dan sebagian kecil responden mempunyai motivasi dalam kategori sedang yaitu sejumlah 20 responden (27,0 %). PEMBAHASAN Karakteristik Responden 1. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar mempunyai umur dalam kategori tidak beresiko yaitu sejumlah 57 responden (77,0 %). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada dalam fase usia reproduktif sehat dan tidak beresiko untuk menjalani kehamilan. Selain itu usia tersebut juga sudah matang dalam menerima berbagai yang berhubungan dengan informasi yang didapatkannya. Usia antara 20-35 tahun merupakan periode yang paling aman untuk melahirkan. Sebab pada usia tersebut fungsi alat reproduksi dalam keadaan optimal. Sedangkan pada umur kurang dari 20 tahun kondisi masih dalam pertumbuhan, sehingga masukan makanan banyak dipakai untuk ibu yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. Di Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 6 negara berkembang sekitar 10-20% bayi dilahirkan dari ibu dengan usia remaja. Menurut (Huclok, 2008), semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal tersebut dikeranakan seseorang yang lebih dewasa maka akan lebih berpengalaman dan mempunyai kematangan dalam jiwanya. Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikanpenyelidikan epidemiologi. Angkaangka kesakitan maupun kematian didalam hampir semua keadaan menunjukan hubungan dengan umur. 2. Paritas Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar mempunyai paritas primipara, yaitu sejumlah 42 responden (56,8 %). Paritas menurut Manuaba (2008), paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm. Pada paritas yang rendah (paritas 1) dapat menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan sehingga ibu hamil tidak mampu dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan semakin sering wanita mengalami kehamilan dan melahirkan (paritas lebih dari 3) maka uterus semakin lemah sehingga besar risiko komplikasi kehamilan (Manuaba, 2010). 3. Pendidikan Responden Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 42 responden (56,8 %). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan dalam kategori sedang / menengah. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 dalam Notoatmodjo (2010), jalur pendidikan dibagi menjadi : 1) Pendidikan Dasar (Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat), 2) Pendidikan Menengah (Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat) dan 3) Pendidikan Tinggi (Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas) Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2009). Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangannya sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon yang datang dari luar. Makin tinggi pendidikan makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. 4. Pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data dari 74 responden ibu hamil, sebagian besar responden bekerja sebagai buruh/tani, yaitu sejumlah 40 responden (54,1 %) Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2006), pekerjaan Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 7 adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Analisa Univariat 1. Motivasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi dalam pemeriksaan Hb dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 31 responden (41,9 %). Motivasi rendah pada sebagian besar responden tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam kebutuhan sehingga manusia menjadi puas. Motivasi berasal dari dalam individu yang artinya, seseorang melakukan tindakan atau perilaku tidak berasal dari motif-motif atau dorongan-dorongan yang berasal dari luar diri. Motivasi Intrinsik penting karena setiap individu mempunyai perbedaan yang membedakan dengan orang lain. Perbedaan individu ini meliputi kesenangan, tingkat kepuasan, kemampuan penyesuaian diri, tingkat emosi, kerentanan dan sebagainya. Menurut Taufik (2007), yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik datang dari hati sanubari umumnya karena kesadaran. Dari karakteristik responden terlihat bahwa masih terdapat responden yang yang berpendidikan SMP (33,8), hal ini mungkin dapat mempengaruhi motivasi ibu dalam hal pengetahuan ibu sehingga motivasi ibu tidak sepenuhnya baik untuk melakukan pemeriksaan Hb. Pendidikan tentang pentingnya pemeriksaan kadar hemoglobin selama kehamilan merupakan suatu proses mengubah kepribadian, sikap, dan pengertian tentang anemia dalam kehamilan sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia dalam kehamilan. Berpedoman pada tujuan pendidikan diperkirakan bahwa semakin meningkatnya pendidikan yang dicapai sebagian besar penduduk, semakin membantu kemudahan pembinaan akan pentingnya pemeriksaan kadar hemoglobin guna menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan tanggapan yang lebih rasional dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan sama sekali. Menurut asumsi peneliti pengetahuan ibu hamil yang rendah terhadap pemeriksaan Hb disebabkan karena kurang cukupnya informasi atau sosialisasi dari petugas kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan Hb. Jadi, pengetahuan sangat dibutuhkan agar ibu hamil mengetahui mengapa mereka harus melakukan pemeriksaan Hb sesuai dengan anjuran, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pemeriksaan Hb dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa terdapat faktor lainnya yang berhubungan dengan rendahnya motivasi ibu hamil melakukan pemeriksaan Hb yang dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yaitu diantaranya adalah faktor pekerjaan responden, dukungan sosial keluarga, dan faktor peran petugas kesehatan. Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 8 motivasi ekstrinsik adalah lingkungan, peran petugas kesehatan dan dorongan keluarga. Motivasi ekstrinsik yang berperan terhadap rendahnya motivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan Hb pada penelitian ini menurut asumsi peneliti salah satunya dikarenakan sebagian besar responden dalam penelitian ini bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik yang berada di dekat lokasi penelitian ini maupun pabrik lainnya yang berada di lingkup kabupaten Semarang. Hal tersebut menurut asumsi peneliti, responden yang bekerja sebagai karyawan swasta (buruh pabrik) cenderung untuk bekerja keras karena tuntutan pekerjaan ataupun guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Responden yang bekerja sebagai karyawan swasta dalam bekerja harus berangkat dari pagi hari sampai sore hari serta mereka dituntut untuk memenuhi target pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh atasan mereka sehingga menyebabkan sebagain besar ibu merasa sangat kelelahan dan kurang waktu untuk istirahat serta kurangnya akses informasi yang diterima karena sebagian besar waktunya tersita untuk pekerjaan, banyaknya waktu yang tersita untuk pekerjaan dan rasa lelah yang dialami oleh sebagian besar responden akibat beban pekerjaan yang di alaminya merupakan salah satu faktor kurangnya motivasi ibu hamil untuk melakukan pemerikaan Hb. Selain itu jam kunjung atau waktu jam praktek bidan atau dokter di puskesmas biasanya pada pagi sampai siang hari atau sore hari sehingga hal tersebut tidak memungkinkan bagi sebagian besar responden untuk melakukan pemeriksaan Hb karena berbenturan dengan jam kerja sebagian besar responden dan kalaupun ada dokter atau bidan yang buka praktek sampai malam akan tetapi karena kondisi ibu hamil yang sudah kelelahan saat bekerja menyebabkan mereka kurang termotivasi kalau hanya sekedar melakukan pemeriksaan Hb pada tenaga kesehatan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian dan data diatas dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang memepngaruhi rendahnya motivasi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Hb yang salah satunya dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Untuk itu maka peran bidan sangat penting guna meningkatkan motivasi ibu hamil melalui peningkatan mutu pelayanan dan melakukan penyuluhan yang berkaitan dengan ibu dan dan anak, khususnya ibu hamil dan tentang pemeriksaan kadar hemoglobin. Motivasi yang tinggi akan menciptakan kesadaran pada tiap orang sehingga tercipta perilaku yang baik pula khususnya tentang pentingnya melakukan pemeriksaan Hb bagi ibu hamil. PENUTUP Kesimpulan 1. Sebagian besar mempunyai umur dalam kategori tidak beresiko yaitu sejumlah 59 responden (77,6 %).. 2. Sebagian besar mempunyai paritas primipara, yaitu sejumlah 41 responden (35,9 %). 3. Sebagian besar berpendidikan sma, yaitu sejumlah 46 responden (60,5 %). 4. Sebagian besar responden bekerja sebagai buruh/tani, yaitu sejumlah 38 responden (50,0 %). 5. Sebagian besar responden mempunyai motivasi dalam pemeriksaan hb dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 29 responden (38,2 %). Saran a. Bagi Puskesmas Sebagai tambahan informasi atau masukan bagi tenaga kesehatan lain dalam usaha memotivasi ibu hamil untuk Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 9 melakukan pemeriksaan Hb agar dapat menanggulangi secara dini komplikasi kehamilan pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. b. Bagi Institusi Pendidikan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran Meningkatkan pemahaman para mahasiswa dalam memberikan motivasi kepada ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan Hb untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. c. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan yang nyata di masyarakat. d. Bagi Masyarakat Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan Hb dan agar dapat mengetahui secara dini komplikasi yang akan mungkin terjadi. DAFTAR PUSTAKA Alimul, Hidayat A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Health Books Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depkes RI. 2008. Pelayanan Antenatal Care. Jakarta: Depkes RI Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedic, Cetakan ke 32. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Farhan, A. 2010. Tingkatan motivasi. Dalam akhmadfarchan.com.Diakses pada tanggal 6 Januari 2016. Hasibuan, M.S.P. 2010. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. ______________. 2011. Manajemen (Dasar-Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara ______________. 2014. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kemenkes RI. 2010. Standart Minimal Pelayanan Antenatal Care. (diunduh 28 Desember 2015). Notoatmodjo, S. 2009. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. __________. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta __________. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta. __________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan edisi Revisi. Jakarta:Rineka Cipta Nursalam. 2006. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika. Mansyoer, A. et al. 2006. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Media Aesculapius. Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rustam, Mochtar. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EKC Saifuddin. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saifuddin. 2011. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sardiman, AM., 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafondo Persada Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, S2. Yogyakarta:Nuha Medika Siagian, Sondang P. (2012). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 10 Uno, Hamzah B. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Wibisono, H. 2009. Solusi Sehat Seputar kehamilan. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Argo Media Pustaka Widayati, Sri. 2008. Analisis Kadar Hemoglobin Pada Anak Buah Kapal PT. Salam Pasific Indonesia Lines di Belawan Tahun 2007. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Wikipedia. 2007. Hemoglobin.http/id. wikipedia.org/wiki/hrmoglobin. Diakses Pada Tanggal 22 Januari 2016 Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan Sembilan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. WHO. 2006. Kriteria Pemeriksaan ANC. (diakses pada tanggal 6 Januari 2016) Zarianis. 2006. Efek Suplementasi BesiVitamin C dan Vitamin Cterhadap Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Yang Anemia Di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Tesis Program Magister Gizi Masyarakat Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/15967/1/ Zarianis.pdf. Diakses pada tanggal 22 Januari 2016 Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang | 11