4921 - perpusnwu.web.id

advertisement
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM
PEMERIKSAAN HB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAWEN
KECAMATAN BAWEN KABUPATN SEMARANG
ARTIKEL
Oleh :
OKTAVIA FARADINA
041314A001
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDI WALUYO
2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu
Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang” disusun oleh:
Nama
: Oktavia Faradina
NIM
: 041314a001
Program Studi
: DIII Kebidanan
Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, pada :
Ungaran, Agustus 2016
Luvi Dian Afriyani, S.SiT,M.Kes
NIDN. 0627048302
ii
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb di Wilayah
Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
Oktavia Faradina1, Luvi Dian Afriyani, S.SiT, M.Kes2, Wahyu Kristiningrum, S.SiT3
123Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo
ABSTRAK
Salah satu permasalahan gizi masyarakat adalah anemia, yaitu suatu kondisi ketika
kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah tergolong rendah. Pemeriksaan Hb ditunjukkan
untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya,
karena kondisi anemia dapat berakibat buruk pada kehamilannya. Kurangnya motivasi ibu
hamil untuk mengikuti pemeriksaan Hb disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya tidak
merasa membutuhkan sehingga kurang termotivasi untuk melakukan pemeriksaan Hb.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Karakteristik dan Motivasi
Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang yang
berjumlah 313 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate random
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 76 orang. Data dianalisis menggunakan
menggunakan distribusi frekuensi.
Sebagian besar responden mempunyai umur dalam kategori tidak beresiko yaitu
sejumlah 59 responden (77,6 %), sebagian besar mempunyai paritas primipara sejumlah 41
responden (35,9 %), sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu sejumlah 46 responden
(60,5 %) dan sebagian besar responden bekerja sebagai buruh/tani, yaitu sejumlah 38
responden (50,0 %) serta sebagian besar responden mempunyai motivasi dalam
pemeriksaan hb dalam kategori rendah, yaitu sejumlah 29 responden (38,2 %).
Kata kunci : Karakteristik, Motivasi, Ibu hamil, Pemeriksaan Hb
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 1
ABSTRACT
One of the problems of public nutrition is anemia, a condition when the
level of Haemoglobin (Hb) in the blood is low. Hb examination is indicated to determine
the pregnant women suffer from anemia or during pregnancy, due to anemic conditions can
adversely impact the pregnancy. Lack of motivation to participate in the examination of
pregnant women Hb is caused by several factors, including not feel the need so less
motivated to do the inspection Hb. The purpose of this study was to describe the
characteristics and motivation pregnant women in the Examination Hb in the Puskesmas
Bawen Semarang Regency.
This type of research is descriptive with cross sectional approach using a
questionnaire as a data collection tool. The population in this study were all pregnant
women in Puskesmas Bawen Semarang regency totaling 313 people. The sampling
technique used is proportionate random sampling with a total sample of 76 people. Data
were analyzed using the using frequency distribution.
Most have no risk age category are a number of 59 respondents (77.6%), most have
parity primipara number of 41 respondents (35.9%), the majority of high school educated,
the number of 46 respondents (60.5%) and most respondents worked as a laborer / peasant,
the number of 38 respondents (50.0%) and the majority of respondents are motivated in hb
examination in the low category,the number of 29 respondents (38.2%).
Keywords: Characteristics, Motivation, pregnant women, Inspection Hb
Bibliography: 23 literature (2006 -2014)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehamilan adalah kehamilan matur
(cukup bulan) berlangsung kira-kira 40
minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43
minggu
(300
hari).
Kehamilan
berlangsung antara 28 dan 36 minggu
disebut kehamilan prematur, sedangkan
bila lebih dari 43 minggu disebut
kehamilan
postmatur.
Ibu
hamil
dianjurkan untuk melakukan pengawasan
antenatal sebanyak 4 kali, yaitu satu kali
pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan
ketiga (Saifuddin, 2010).
Kriteria
keteraturan
ANC,
Pemeriksaan kehamilan di lakukan
berulang-ulang dengan ketentuan sebagai
berikut: (1)Pemeriksaan pertama kali yang
ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat satu bulan,(2) Periksa
ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7
bulan, (3)Periksa ulang 2 x sebulan
sampai kehamilan 9 bulan, (4) Periksa
ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9
bulan dan (5)Periksa khusus bila ada
keluhan-keluhan. Berdasarkan keterangan
di atas dapat disimpulkan bahwa, ibu
hamil
secara
ideal
melaksanakan
perawatan kehamilan maksimal 13 sampai
15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali
pada trimester 1, 1 kali pada trimester II
dan 2 kali pada trimister III. Namun jika
terdapat kelainan dalam kehamilannya,
maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan
menurut
kebutuhan
masing-masing.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dikatakan teratur jika ibu hamil
melakukan pemeriksaan kehamilan ≥4
kali kunjungan, kurang teratur :
pemeriksaan
kehamilan
2-3
kali
kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil
hanya melakukan pemeriksaan kehamilan
< 2 kali kunjungan(WHO, 2006).
Dalam penerapan praktis pelayanan
ANC, menurut standar minimal pelayanan
ANC, kunjungan ibu hamil sesuai standar
adalah pelayanan yang mencakup
minimal: (1) Timbang badan dan ukur
tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3)
Skrining status imunisasi tetanus dan
pemberian Tetanus Toxoid, (4) Tinggi
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 2
fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi
90 selama kehamilan, (6) Temu wicara
(pemberian komunikasi interpersonal
dan konseling), (7) Test laboratorium
sederhana (Hb, protein urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HbsAG, Sifilis,
HIV, Malaria, TB. (Kemenkes RI, 2010).
Menurut Kemenkes RI tahun 2010
periksa laboratorium dilakukan pada saat
antenatal
salah
satunya
meliputi
pemeriksaan kadar Hemoglobin darah,
pemeriksaan kadar Hemoglobin darah ibu
hamil dilakukan minimal sekali pada
trimester pertama dan sekali pada
trimester
tiga.
Pemeriksaan
ini
ditunjukkan untuk mengetahui ibu hamil
tersebut menderita anemia atau tidak
selama kehamilannya, karena kondisi
anemia dapat berakibat pada kehamilan
ibu yaitu terjadi perdarahan antepartum,
terjadi abortus, persalinan prematuritas,
hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi, mola
hidatidosa, hipertensi gravidarum, ketuban
pecah dini, dan sedangkan pada janin itu
sendiri bahayanya adalah seperti terjadi
abortus, kematian intrauterine, persalinan
prematuritas tinggi, berat badan lahir
rendah, dapat terjadi cacat bawaan, bayi
mudah mendapat infeksi sampai kematian
perinatal.
Kurangnya motivasi ibu hamil untuk
mengikuti pemeriksaan Hb disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya dapat
disebabkan karena akses untuk deteksi
tidak tercapai oleh sebagian besar
masyarakat padahal masalah kesehatan
wanita sangat penting, hal ini disebabkan
karena sosialisasi masih belum dapat
dilaksanakan secara optimal, selain itu
meski sasaran (ibu hamil) telah
mendapatkan sosialisasi masih banyak
yang belum memiliki kesadaran untuk
mengikuti pemeriksaan Hb karena
beberapa alasan, misalnya malu, takut,
dan tidak merasa membutuhkan sehingga
kurang termotivasi untuk melakukan
pemeriksaan Hb. Kerjasama lintas sektor
masih kurang, fasilitas diberbagai
pelayanan kesehatan kurang memadai,
dan keberhasilan tergantung pada deteksi
dini dan pengobatan yang efektif. Oleh
sebab itu diperlukan motivasi untuk ibu
hamil agar mau mengikuti pemeriksaan
Hb.
Motivasi sangat berhubungan erat
dengan bagaimana perilaku itu dimulai,
disokong,
dikuatkan,
diarahkan,
dihentikan dan reaksi subjektifitas macam
apakah yang timbul dalam organisasi
ketika semua berlangsung. Motivasi
merupakan keinginan untuk melakukan
sesuatu dan menentukan kemampuan
bertindak untuk memuaskan kebutuhan
individu( Robin, 2010). Hal-hal yang
mempengaruhi motivasi adalah faktor
phisik dan mental, faktor hereditas,
lingkungan, kematangan usia, faktor
intrinsik
seseorang
(pengetahuan,
pendidikan dan pekerjaan), fasilitas
(sarana dan prasarana), social budaya, dan
media yang digunakan. Faktor lingkungan
mempengaruhi motivasi karena semua
kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal yang mempengaruhi dan
berakibat terhadap perkembangan dan
perilaku seseorang dan kelompok.
Sedangkan yang termasuk faktor intrinsik
yang mempengaruhi motivasi yaitu
pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan.
Selain faktor di atas, penyebab ibu
hamil tidak periksa Hb di tinjau dari
karakteristik ibu hamil misalnya dengan
memperhatikan umur ibu, pendidikan, dan
paritas. Banyak faktor ibu hamil dan salah
satu faktor terpenting adalah usia ibu
dalam kurun reproduksi sehat dikenai usia
aman untuk kehamilan dan persalinan
(Wiknjosastro, 2009). Multigravida atau
paritas adalah satu penyebab terjadinya
kasus ibu hamil malas periksa kehamilan
dan periksa penunjang lain seperti salah
satunya pemeriksaan Hb. Di samping usia,
pendidikan juga harus diperhatiakan
karena dengan pendidikan yang cukup ibu
akan lebih mudah menyerap informasi
tentang kesehatan jika dibandingkan ibu
dengan pendidikan rendah sehingga
semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin
tinggi
pula
pemahaman
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 3
seseorang terhadap informasi yang dapat
dan pengetahuannya semakin tinggi, dan
pendidikan yang rendah menyebabkan
seseorang tidak peduli terhadap kesehatan
(Wiknjosastro, 2009).
Berdasarkan data dari Puskesmas
Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2016
pada bulan Juli ada 286 ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilanya.
Hasil survey yang dilakukan pada
bulan Desember 2016, dari 10 ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan ANC di
wilayah Kerja Puskesmas Bawen,
Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Diperoleh 5 ibu hamil yang berpendidikan
rendah 2 orang usia 35-49 tahun,
berpendidikan SD beralasan ibu belum
mengetahui bagaimana alur pemeriksaan,
jadi ibu hanya melakukan pemeriksaan
ANC saja tanpa periksa lainya. Dan 1
orang
bekerja
sebagai
buruh
,
berpendidikan SD berusia 30 tahun,
mengatakan hanya ikut-ikutan teman
melakukan pemeriksaan Hb karena ingin
mengetahui keadaan janin dan dirinya,
dan 2 orang berpendidikan SMP beralasan
takut sakit dan malu dengan prosedur
pemeriksaan pemeriksaan Hb. 3 orang
berpendidikan sedang yaitu pendidikan
SMA umur 20-35 dan bekerja sebagai IRT
dan buruh pabrik, mau melakukan
pemeriksaan Hb karena anjuran atau
karena rujukan dari Bidan untuk periksa di
puskesmas dan karena terdapat indikasi. 2
orang berpendidikan tinggi umur 25-35
dan bekerja sebagai PNS sudah
termotivasi dan melakukan pemeriksaan
Hb alasan ibu ingin mengetahui keadaan
janin dan dirinya, apakah dalam keadaan
baik atau terdapat komplikasi lain, maka
sebagai deteksi dini ibu menghadapi
kehamilan dan persalinan nantinya.
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, Sebagian besar ibu hamil tidak
melakukan pemeriksaan Hb secara rutin
sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu
sebanyak dua kali pada trimester satu dan
trimester tiga. (Kemenkes RI). Maka
peneliti
tertarik
untuk
melakukan
penelitian tentang“Gambaran Motivasi
Ibu hamil dalam Pemeriksaan Hb di
wilayah
Kerja
Puskesmas
Bawen
Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar
belakang di atas, Maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “Bagaimana
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu
hamil dalam Pemeriksaan Hb di wilayah
Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang?”.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran
Karakteristik dan Motivasi Ibu hamil
dalam Pemeriksaan Hb di wilayah
Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui
karakteristik
Ibu
hamil dalam pemeriksaan Hb
berdasarkan umur.
b. Mengetahui
karakteristik
Ibu
hamil dalam pemeriksaan Hb
berdasarkan paritas.
c. Mengetahui
karakteristik
Ibu
hamil dalam pemeriksaan Hb
berdasarkan pendidikan.
d. Mengetahui gambaran Ibu Hamil
dalam
pemeriksaan
Hb
berdasarkan pekerjaan
e. Mengetahui gambaran Ibu Hamil
dalam
pemeriksaan
Hb
berdasarkan pendidikan
f. Mengetahui gambaran motivasi
Ibu Hamil dalam pemeriksaan Hb
berdasarkan dukungan keluarga.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan
peneliti
dapat
menerapkan ilmu pengetahuan tentang
Hemoglobin pada ibu hamil dan juga
dapat menjelaskan gambaran motivasi
ibu hamil terhadap pemeriksaan Hb.
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 4
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Sebagai tambahan informasi
atau
masukan
bagi
tenaga
kesehatan lain dalam usaha
memotivasi ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan Hb agar
dapat menanggulangi secara dini
komplikasi kehamilan pada ibu
hamil di wilayah Kerja Puskesmas
Bawen
Kecamatan
Bawen
Kabupaten Semarang.
b. Bagi Institusi Pendidikan Stikes
Ngudi Waluyo Ungaran
Hasil penelitian ini diharapkan
bisa meningkatkan pemahaman
para
mahasiswa
dalam
mempelajari Hemoglobin pada ibu
hamil terhadap kandungannya.
c. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman baru bagi
peneliti
dalam
melakukan
penelitian
dan
dapat
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah dengan keadaan
yang nyata di masyarakat.
d. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya pemeriksaan Hb dan
agar dapat mengetahui secara dini
komplikasi yang akan mungkin
terjadi.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
rancangan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, dilakukan di
Wilayah
kerja
Puskesmas
Bawen
Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
pada tanggal 3-6 Agustus 2016. Populasi
jumlah Ibu Hamil pada bulan Juli 2016
berjumlah 286 Ibu hamil, dengan sampel
74 Ibu hamil. Teknik sampling yang
digunakan ialah random sampling berjenis
proportionate random sampling. Data
yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dengan
menyebar kuesioner berisikan pertanyaan
tentang motivasi Ibu Hamil dalam
pemeriksaan Hb pada ibu di Wilayah
Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan, data
sekunder diperoleh dari Puskesmas Bawen
Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang,
yaitu data jumlah Ibu Hamil. Penelitian ini
menggunakan alat pengumpulan data
yaitu kuesioner. Analisa yang digunakan
adalah analisis univariat dengan distribusi
frekuensi dan prosentase.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
1. Umur Responden
Tabel 1 Distribusi Frekuensi umur
responden
di
wilayah
Kerja Puskesmas Bawen
Kecamatan
Bawen
Kabupaten Semarang
Umur (Tahun)
Resiko tinggi
Tidak beresiko
Total
Frekuensi
17
57
74
Persentase
(%)
23,0
77,0
100.0
Berdasarkan tabel 1, dapat
diketahui bahwa dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar mempunyai
umur dalam kategori tidak beresiko
yaitu sejumlah 57 responden (77,0 %)
dan hanya sebagian kecil responden
mempunyai umur dalam kategori
beresiko yaitu sejumlah 17 responden
(23,0 %).
2. Paritas
Tabel 2 Distribusi
Frekuensi
paritas responden di di
wilayah Kerja Puskesmas
Bawen Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang
Paritas
Frekuensi
Primipara
Multipara
Total
42
32
74
Persentase
(%)
56,8
43,2
100.0
Berdasarkan tabel 2, dapat
diketahui bahwa dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar mempunyai
paritas primipara, yaitu sejumlah 42
responden (56,8 %) dan hanya
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 5
sebagian kecil responden dengan
paritas multipara yaitu sejumlah 32
responden (43,2 %).
3. Pendidikan Responden
Tabel 3 Distribusi
frekuensi
pendidikan responden di di
wilayah Kerja Puskesmas
Bawen Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang
Pendidikan
Frekuensi
SD
SMP
SMA
PT
Total
3
25
42
4
74
Persentase
(%)
4,1
33,8
56,8
5,4
100.0
Berdasarkan tabel 3, dapat
diketahui bahwa dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar berpendidikan
SMA, yaitu sejumlah 42 responden
(56,8 %) dan hanya sebagian kecil
responden
mempunyai
tingkat
pendidikan SD dan yaitu sejumlah 3
responden (4,1 %).
4. Pekerjaan
Tabel 4 Distribusi
frekuensi
pekerjaan responden di di
wilayah Kerja Puskesmas
Bawen Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang
Pekerjaan
PNS?TNI/POLRI
Swasta
Dagang
Tani/buruh
IRT
lainnya
Total
Frekuensi
1
7
4
40
19
3
76
Persentase
(%)
1,4
9,5
5,4
54,1
25,7
4,1
100.0
Berdasarkan tabel 4, dapat
diketahui bahwa dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar responden
bekerja sebagai buruh/tani, yaitu
sejumlah 40 responden (54,1 %) dan
hanya sebagian kecil responden yang
bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI
yaitu sejumlah 1 responden (1,4 %).
B. Analisa Univariat
Motivasi
Tabel 5 Distribusi
frekuensi
Motivasi Ibu hamil dalam
Pemeriksaan Hb di wilayah
Kerja Puskesmas Bawen
Kecamatan
Bawen
Kabupaten Semarang
Pengetahuan
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Frekuensi
31
20
23
74
Persentase
(%)
41,9
27,0
31,1
100.0
Berdasarkan tabel 5, dapat
diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai motivasi dalam
pemeriksaan Hb dalam kategori
rendah, yaitu sejumlah 31 responden
(41,9 %) dan sebagian kecil responden
mempunyai motivasi dalam kategori
sedang yaitu sejumlah 20 responden
(27,0 %).
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
1. Umur Responden
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui bahwa dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar mempunyai
umur dalam kategori tidak beresiko
yaitu sejumlah 57 responden (77,0 %).
Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berada
dalam fase usia reproduktif sehat dan
tidak beresiko untuk menjalani
kehamilan. Selain itu usia tersebut
juga sudah matang dalam menerima
berbagai yang berhubungan dengan
informasi yang didapatkannya. Usia
antara
20-35
tahun merupakan
periode yang paling aman untuk
melahirkan. Sebab pada usia tersebut
fungsi alat reproduksi dalam keadaan
optimal. Sedangkan pada umur
kurang dari 20 tahun kondisi
masih dalam pertumbuhan, sehingga
masukan makanan banyak dipakai
untuk
ibu yang mengakibatkan
gangguan pertumbuhan janin. Di
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 6
negara berkembang sekitar 10-20%
bayi dilahirkan dari ibu dengan usia
remaja.
Menurut (Huclok, 2008), semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seseorang
yang lebih dewasa dipercaya dari
orang
yang
belum
tinggi
kedewasaannya.
Hal
tersebut
dikeranakan seseorang yang lebih
dewasa
maka
akan
lebih
berpengalaman
dan
mempunyai
kematangan dalam jiwanya. Umur
adalah
variabel
yang
selalu
diperhatikan didalam penyelidikanpenyelidikan epidemiologi. Angkaangka kesakitan maupun kematian
didalam hampir semua keadaan
menunjukan hubungan dengan umur.
2. Paritas
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui bahwa dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar mempunyai
paritas primipara, yaitu sejumlah 42
responden (56,8 %).
Paritas menurut Manuaba (2008),
paritas adalah wanita yang pernah
melahirkan bayi aterm. Pada paritas
yang rendah (paritas 1) dapat
menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam
menghadapi persalinan sehingga ibu
hamil tidak mampu dalam menangani
komplikasi yang terjadi selama
kehamilan, persalinan dan nifas.
Sedangkan semakin sering wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan
(paritas lebih dari 3) maka uterus
semakin lemah sehingga besar risiko
komplikasi kehamilan (Manuaba,
2010).
3. Pendidikan Responden
Berdasarkan
hasil
penelitian
didapatkan data bahwa dari 74
responden ibu hamil, sebagian besar
berpendidikan SMA, yaitu sejumlah
42 responden (56,8 %). Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden
mempunyai
tingkat
pendidikan dalam kategori sedang /
menengah.
Menurut UU RI No. 20 Tahun
2003 dalam Notoatmodjo (2010), jalur
pendidikan dibagi menjadi : 1)
Pendidikan Dasar (Pendidikan dasar
berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain
yang
sederajat
serta
Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau
bentuk lain yang sederajat), 2)
Pendidikan Menengah (Pendidikan
menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan
menengah jurusan, seperti : SMA,
MA, SMK, MAK atau bentuk lain
yang sederajat) dan 3) Pendidikan
Tinggi (Pendidikan tinggi dapat
berbentuk
akademi,
politeknik,
sekolah tinggi, institut dan universitas)
Pendidikan secara umum adalah
segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik
individu,
kelompok,
masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan
(Notoatmodjo, 2009). Makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, makin
mudah menerima informasi sehingga
makin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki, sebaliknya pendidikan yang
kurang
akan
menghambat
perkembangannya sikap seseorang
terhadap
nilai-nilai
yang
baru
diperkenalkan. Tingkat pendidikan
seseorang akan berpengaruh dalam
memberi respon yang datang dari luar.
Makin tinggi pendidikan makin mudah
menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan yang
dimiliki.
4. Pekerjaan
Berdasarkan
hasil
penelitian
didapatkan data dari 74 responden ibu
hamil, sebagian besar responden
bekerja sebagai buruh/tani, yaitu
sejumlah 40 responden (54,1 %)
Menurut Thomas yang dikutip
oleh Nursalam (2006), pekerjaan
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 7
adalah
keburukan
yang
harus
dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupannya
dan
kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber
kesenangan, tetapi lebih banyak
merupakan cara mencari nafkah yang
membosankan, berulang dan banyak
tantangan.
Analisa Univariat
1. Motivasi
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui bahwa sebagian besar
responden mempunyai motivasi dalam
pemeriksaan Hb dalam kategori
rendah, yaitu sejumlah 31 responden
(41,9 %). Motivasi rendah pada
sebagian besar responden tersebut di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
Motivasi
instrinsik
adalah
motivasi yang berasal dari dalam
kebutuhan sehingga manusia menjadi
puas. Motivasi berasal dari dalam
individu yang artinya, seseorang
melakukan tindakan atau perilaku
tidak berasal dari motif-motif atau
dorongan-dorongan yang berasal dari
luar diri. Motivasi Intrinsik penting
karena setiap individu mempunyai
perbedaan yang membedakan dengan
orang lain. Perbedaan individu ini
meliputi
kesenangan,
tingkat
kepuasan, kemampuan penyesuaian
diri, tingkat emosi, kerentanan dan
sebagainya.
Menurut Taufik (2007), yang
dimaksud dengan motivasi instrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau
berfungsinya
tidak
perlu
dirangsang dari luar, karena dalam
setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Motivasi
instrinsik datang dari hati sanubari
umumnya karena kesadaran. Dari
karakteristik responden terlihat bahwa
masih terdapat responden yang yang
berpendidikan SMP (33,8), hal ini
mungkin
dapat
mempengaruhi
motivasi ibu dalam hal pengetahuan
ibu sehingga motivasi ibu tidak
sepenuhnya baik untuk melakukan
pemeriksaan Hb. Pendidikan tentang
pentingnya
pemeriksaan
kadar
hemoglobin
selama
kehamilan
merupakan suatu proses mengubah
kepribadian, sikap, dan pengertian
tentang anemia dalam kehamilan
sehingga dapat menurunkan angka
kejadian anemia dalam kehamilan.
Berpedoman pada tujuan pendidikan
diperkirakan
bahwa
semakin
meningkatnya
pendidikan
yang
dicapai sebagian besar penduduk,
semakin
membantu
kemudahan
pembinaan
akan
pentingnya
pemeriksaan kadar hemoglobin guna
menurunkan angka kejadian anemia
pada ibu hamil. Tingkat pendidikan
seseorang
akan
mempengaruhi
pandangannya terhadap sesuatu yang
datang dari luar. Orang yang
mempunyai pendidikan tinggi akan
memberikan tanggapan yang lebih
rasional dibandingkan dengan orang
yang berpendidikan rendah atau tidak
berpendidikan sama sekali.
Menurut
asumsi
peneliti
pengetahuan ibu hamil yang rendah
terhadap pemeriksaan Hb disebabkan
karena kurang cukupnya informasi
atau sosialisasi dari petugas kesehatan
mengenai pentingnya pemeriksaan Hb.
Jadi, pengetahuan sangat dibutuhkan
agar ibu hamil mengetahui mengapa
mereka harus melakukan pemeriksaan
Hb sesuai dengan anjuran, sehingga
tujuan yang ingin dicapai dalam
pemeriksaan Hb dapat tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian juga
diketahui bahwa terdapat faktor
lainnya yang berhubungan dengan
rendahnya motivasi ibu hamil
melakukan pemeriksaan Hb yang
dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik
yaitu diantaranya adalah faktor
pekerjaan responden, dukungan sosial
keluarga, dan faktor peran petugas
kesehatan. Menurut Taufik (2007),
faktor-faktor yang mempengaruhi
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 8
motivasi ekstrinsik adalah lingkungan,
peran petugas kesehatan dan dorongan
keluarga.
Motivasi ekstrinsik yang berperan
terhadap rendahnya motivasi ibu hamil
untuk melakukan pemeriksaan Hb
pada penelitian ini menurut asumsi
peneliti salah satunya dikarenakan
sebagian besar responden dalam
penelitian ini bekerja sebagai buruh di
salah satu pabrik yang berada di dekat
lokasi penelitian ini maupun pabrik
lainnya yang berada di lingkup
kabupaten Semarang. Hal tersebut
menurut asumsi peneliti, responden
yang bekerja sebagai karyawan swasta
(buruh pabrik) cenderung untuk
bekerja
keras
karena
tuntutan
pekerjaan ataupun guna memenuhi
kebutuhan keluarganya. Responden
yang bekerja sebagai karyawan swasta
dalam bekerja harus berangkat dari
pagi hari sampai sore hari serta
mereka dituntut untuk memenuhi
target pekerjaan sesuai dengan waktu
yang ditentukan oleh atasan mereka
sehingga menyebabkan sebagain besar
ibu merasa sangat kelelahan dan
kurang waktu untuk istirahat serta
kurangnya akses informasi yang
diterima karena sebagian besar
waktunya tersita untuk pekerjaan,
banyaknya waktu yang tersita untuk
pekerjaan dan rasa lelah yang dialami
oleh sebagian besar responden akibat
beban pekerjaan yang di alaminya
merupakan
salah
satu
faktor
kurangnya motivasi ibu hamil untuk
melakukan pemerikaan Hb. Selain itu
jam kunjung atau waktu jam praktek
bidan atau dokter di puskesmas
biasanya pada pagi sampai siang hari
atau sore hari sehingga hal tersebut
tidak memungkinkan bagi sebagian
besar responden untuk melakukan
pemeriksaan Hb karena berbenturan
dengan jam kerja sebagian besar
responden dan kalaupun ada dokter
atau bidan yang buka praktek sampai
malam akan tetapi karena kondisi ibu
hamil yang sudah kelelahan saat
bekerja menyebabkan mereka kurang
termotivasi kalau hanya sekedar
melakukan pemeriksaan Hb pada
tenaga kesehatan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian dan
data diatas dapat disimpulkan bahwa
banyak faktor yang memepngaruhi
rendahnya motivasi ibu hamil dalam
melakukan pemeriksaan Hb yang
salah satunya dipengaruhi oleh faktor
instrinsik dan faktor ekstrinsik. Untuk
itu maka peran bidan sangat penting
guna meningkatkan motivasi ibu hamil
melalui peningkatan mutu pelayanan
dan melakukan penyuluhan yang
berkaitan dengan ibu dan dan anak,
khususnya ibu hamil dan tentang
pemeriksaan
kadar
hemoglobin.
Motivasi
yang
tinggi
akan
menciptakan kesadaran pada tiap
orang sehingga tercipta perilaku yang
baik
pula
khususnya
tentang
pentingnya melakukan pemeriksaan
Hb bagi ibu hamil.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sebagian besar mempunyai umur
dalam kategori tidak beresiko yaitu
sejumlah 59 responden (77,6 %)..
2. Sebagian besar mempunyai paritas
primipara,
yaitu
sejumlah
41
responden (35,9 %).
3. Sebagian besar berpendidikan sma,
yaitu sejumlah 46 responden (60,5 %).
4. Sebagian besar responden bekerja
sebagai buruh/tani, yaitu sejumlah 38
responden (50,0 %).
5. Sebagian besar responden mempunyai
motivasi dalam pemeriksaan hb dalam
kategori rendah, yaitu sejumlah 29
responden (38,2 %).
Saran
a. Bagi Puskesmas
Sebagai tambahan informasi
atau
masukan
bagi
tenaga
kesehatan lain dalam usaha
memotivasi ibu hamil untuk
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 9
melakukan pemeriksaan Hb agar
dapat menanggulangi secara dini
komplikasi kehamilan pada ibu
hamil di wilayah Kerja Puskesmas
Bawen
Kecamatan
Bawen
Kabupaten Semarang.
b. Bagi Institusi Pendidikan Stikes
Ngudi Waluyo Ungaran
Meningkatkan
pemahaman
para
mahasiswa
dalam
memberikan motivasi kepada ibu
hamil
dalam
melakukan
pemeriksaan
Hb
untuk
menghindari komplikasi yang
mungkin terjadi.
c. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman baru bagi
peneliti
dalam
melakukan
penelitian
dan
dapat
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah dengan keadaan
yang nyata di masyarakat.
d. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya pemeriksaan Hb dan
agar dapat mengetahui secara dini
komplikasi yang akan mungkin
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat A.A. 2010. Metode
Penelitian Kesehatan Paradigma
Kuantitatif. Jakarta: Health Books
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Depkes RI. 2008. Pelayanan Antenatal
Care. Jakarta: Depkes RI
Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedic, Cetakan ke 32.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Farhan, A. 2010. Tingkatan motivasi.
Dalam akhmadfarchan.com.Diakses
pada tanggal 6 Januari 2016.
Hasibuan, M.S.P. 2010. Organisasi dan
Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
______________. 2011. Manajemen
(Dasar-Dasar,
Pengertian
dan
Masalah). Jakarta: Bumi Aksara
______________. 2014. Organisasi dan
Motivasi
Dasar
Peningkatan
Produktivitas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Kemenkes RI. 2010. Standart Minimal
Pelayanan Antenatal Care. (diunduh
28 Desember 2015).
Notoatmodjo, S. 2009. Ilmu kesehatan
masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
__________. 2009. Metodologi Penelitian
Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta
__________. 2012. Pendidikan dan
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta:
RinekaCipta.
__________. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan
edisi
Revisi.
Jakarta:Rineka Cipta
Nursalam. 2006. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta:
Salemba Medika.
Mansyoer, A. et al. 2006. Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi Ketiga. Cetakan
Ketujuh. Jakarta: Media Aesculapius.
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rustam, Mochtar. 2011. Sinopsis Obstetri.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EKC
Saifuddin. 2010. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin. 2011. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sardiman,
AM.,
2007.
Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafondo Persada
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian
Kebidanan DIII, DIV, S1, S2.
Yogyakarta:Nuha Medika
Siagian, Sondang P. (2012). Teori
Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 10
Uno, Hamzah B. (2013). Teori Motivasi
dan Pengukurannya. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Waryana.
2010.
Gizi
Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Wibisono, H. 2009. Solusi Sehat Seputar
kehamilan. Cetakan Kedua. Jakarta:
PT Argo Media Pustaka
Widayati, Sri. 2008. Analisis Kadar
Hemoglobin Pada Anak Buah Kapal
PT. Salam Pasific Indonesia Lines di
Belawan Tahun 2007. Skripsi
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
Universitas Sumatra Utara.
Wikipedia. 2007. Hemoglobin.http/id.
wikipedia.org/wiki/hrmoglobin.
Diakses Pada Tanggal 22 Januari
2016
Wiknjosastro, Hanifa. 2007.
Ilmu
Kebidanan. Edisi Ketiga. Cetakan
Sembilan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
WHO. 2006. Kriteria Pemeriksaan ANC.
(diakses pada tanggal 6 Januari 2016)
Zarianis. 2006. Efek Suplementasi BesiVitamin C dan Vitamin Cterhadap
Kadar Hemoglobin Anak Sekolah
Dasar Yang Anemia Di Kecamatan
Sayung Kabupaten Demak. Tesis
Program Magister Gizi Masyarakat
Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/15967/1/
Zarianis.pdf. Diakses pada tanggal 22
Januari 2016
Gambaran Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemeriksaan Hb
di Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
| 11
Download