pemasaran internasional - Blog UB

advertisement
BISNIS INTERNASIONAL DALAM PERSPEKTIF GLOBALISASI
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Bisnis Internasional yang dibina oleh Pak Imam.
Oleh
Fahmy Zulkifli
NIM 135030301111036
Master Prayogi
NIM
Kurnia Indrawan
NIM 135030307111018
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN BISNIS INTERNASIONAL
SEPTEMBER 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia adalah tempat umat manusia memimplementasikan setiap refleksi dari kegiatannya.Implementasi dari
setiap refleksi ini biasa bermacam-macam, dan didalam makalah ini akandibahas salah satu bentuknya yakni dalam bisnis
internasional. Bisnis internasional adalahBisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Definisi tersebut mencakup
perdaganganinternasional. pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang sepertitransportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdaganganbesar dan komunikasi massa. Bisnis internasional
merupakan kegiatan bisnis yang dilakukanantara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Bisnis terdiri dari berbagai
macam tipe,dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda.Kalsifikasi bisnis
berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis
internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukanmelewati batas negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan
transaksi bisnis internasional(International Trade). Transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatunegara
dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasionalatau International Marketing.
Pemasaran internasional berbeda dengan Bisnis Internasional,yaitu :a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanyadilakukan dengan cara
tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanyatransaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca
perdagangan antar negara (balance of tread).Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit
neracaperdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negaratersebut memiliki nilai
ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yangdilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca
perdagangan yang mengalamisurplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara
ituakan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besarkecilnya aliran uang kas
masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balanceof paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami
surplus, dikatakan bahwa negaramengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit
neracaperdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannyadengan negara lain. Jadi,
negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran danmenghadapi pengurangan devisa Negara.b. Pemasaran
International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalamsuatu transaksi bisnis dengan
negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar
negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar
negeri.Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi danpemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan
ekspor impor. Produk yang dipasarkandapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:Licencing- Franchising- Management Contracting- Marketing in Home Country by Host Country- Joint VenturingMultinational Coporation (MNC)Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering
disebut fee.Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal berbeda.
Perbedaan utama terletak padaperlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh negara sedangkan
pemasaraninternasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatanbisnis yang lebih aktif,
lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak
memiliki hambatanketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentinganyang sering
kali menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional.
Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Olehkarena itu
maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk.
2. Perbedaan bahasa, social budaya/culturalPerbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran
bisnisInternasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vitalbaik bahasa lisan
maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnissukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar.
Hambatan bahasa saat ini semakin berkurangkarena adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris.Perbedaan kondisi
sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalammelakukan bisnis Internasional. Misalnya saja
pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara
memiliki artitertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.
3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undanganHubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara
yang lain akanmengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Misalnya, Amerikayang
mengembargo komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang
yang berlaku di suatu negara kadang jugamembatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara Arab melarang
produk yangmengandung babi.
4. Hambatan operasional. Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah masalah operasional yakni
transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan ke negara yang lain.Transportasi ini seringkali sukar untuk
dilakukan karena antara kedua negara itu belummemiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini dapat
mengakibatkan biayapengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal yang dikarenakan pengangkutnya hanyamelayani
satu negara itu saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bisnis internasional ?
2. Mengapa suatu perusahaan ingin melakukan Go internasional ?
3. Siapa saja Peserta dalam bisnis internasional ?
4. Bagaimana perspektif global bisnis internasional ?
5. Mengapa kita perlu belajar bisnis internasional ?
C. Tujuan Dan Manfaat
1. Untuk mengetahui apa itu bisnis internasional.
2. Untuk mengetahui mengapa suatu perusahaan melakukan Go Internasional.
3. Untuk mengetahui siapa saja peserta dalam bisnis internasional.
4. Untuk mengetahui bagaimana perspektif global pada bisnis internasional.
5. Untuk mengetahui mengapa kita perlu belajar Bisnis Internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara.
Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang
dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu
Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau
International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis
Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua
buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor
tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF
TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca
Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut
memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara
partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang
lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke
Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara
tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”.
Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini
mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit
neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya
dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca
pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines)
merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara
lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada
umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini
maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak
saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat
ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
Perjanjian lisensi (licensing) mewajibkan sebuah perusahaan untuk menyediakan teknologi (hak cipta,
merek dagang atau nama dagang, dan paten) sebagai imbalan atas fee atau kompensasi tertentu yang
diterima.
- Franchising
Perjanjian waralaba (franchising) mewajibkan sebuah perusahaan untuk menyediakan strategi penjualan
atau pelayanan tertentu, bantuan, dan mungkin dana investasi awal dengan imbalan fee periodic.
- Management Contracting
Perusahaan-perusahaan umumnya mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain di luar negeri sebagai salah
satu cara untuk memasuki pasar asing. Metode ini memungkinkan sebuah perusahaan mengendalikan
bisnis luar negerinya secara penuh dan mendapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat.
- Marketing in Home Country by Host Country
Perusahaan dapat juga memasuki pasar luar negeri dengan mendirikan operasi-operasi baru di negaranegara asing untuk memproduksi dan menjual produk mereka.
- Joint Venturing
Suatu usaha patungan (joint venture) adalah suatu yamg dimiliki dan dioperasikan secara bersama oleh
dua perusahaan atau lebih.
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang
sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan
pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering
dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda.
Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara
sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif
dari pada perdagangan internasional.
2. Alasan Perusahaan melakukan Go Internasional
Ketika beroperasi secara internasional, perusahaan harus mempertimbangkan misinya
(apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan Apakah tujuan keberadaan perusahaan?)
Perusahaan terlibat dalam bisnis internasional untuk:
• Minimalkan risiko kompetitif
Meminimalkan risiko kompetitif. Banyak perusahaan Go Internasional untuk alasan
defensif. Mereka ingin melindungi diri terhadap perusahaan domestik yang mungkin
mendapatkan keuntungan di pasar luar negeri, dan kemudian menggunakan keuntungan di pasar
domestik. Perusahaan X mungkin takut bahwa perusahaan Y akan menghasilkan profits besar dari
pasar luar negeri jika dibiarkan sendirian untuk melayani pasar tersebut. Perusahaan Y kemudian
mungkin menggunakan profits itu untuk meningkatkan posisi competi-tive dalam negeri. Dengan
demikian, perusahaan, takut dari aktivitas tersebut, mungkin memasuki pasar asing terutama
untuk mencegah pesaing dari mendapatkan keuntungan.
• Memperoleh sumber daya
Memperoleh sumber daya. Produsen dan distributor mencari produk, Layanan, dan
komponen yang diproduksi di luar negeri. Mereka juga mencari Modal Asing, teknologi, dan
informasi yang dapat mereka gunakan di negera asal mereka. Kadang-kadang mereka melakukan
ini untuk mengurangi biaya mereka. Sebagai contoh, Nike bergantung pada operasi murah
manufaktur di negara-negara Asia Tenggara untuk membuat produk-produknya. Memperoleh
sumber daya dapat memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan
membedakan dirinya dari pesaing, berpotensi meningkatkan pangsa pasar dan profits. Meskipun
perusahaan mungkin awalnya menggunakan sumber daya domestik untuk memperluas di luar
negeri, setelah operasi luar negeri di tempat, pendapatan asing kemudian dapat melayani sebagai
sumber daya untuk operasi domestik; sebagai contoh, McDonald's digunakan financial kuat
kinerja operasinya asing untuk berinvestasi di lebih banyak sumber daya untuk perkembangan
domestik.
• Memperluas penjualan
Memperluas penjualan. Dengan mencapai pasar internasional, perusahaan meningkatkan
penjualan mereka lebih cepat daripada ketika mereka fokus pada satu pasar, yang menjadi satu
domestik. Penjualan ini tergantung pada minat konsumen produk dan kemampuan mereka untuk
membeli produk. Biasanya, penjualan yang lebih tinggi berarti lebih tinggi profits dan itu sendiri
adalah motif bagi perusahaan untuk go internasional. Banyak perusahaan terbesar di dunia
berasal lebih dari setengah penjualan mereka dari luar negara asal mereka, seperti BASF Jerman,
Electrolux Swedia, Gillette dan Coca-Cola Philips Amerika Serikat, Michelin dari Perancis, Belanda,
Sony Jepang, Nestle dari Swiss.
• Diversifikasi sumber penjualan dan persediaan.
Diversifikasi sumber penjualan dan persediaan. Untuk meminimalkan fluktuasi dalam
penjualan dan profits, banyak perusahaan mungkin terlihat untuk pasar luar negeri untuk
mengambil keuntungan dari siklus bisnis perbedaan antara negara-negara. Penjualan meningkat
di negara yang sedang berkembang secara ekonomi dan penurunan lain yang ada di dalam resesi.
Akibatnya, perusahaan mungkin mampu menghindari dampak harga fluctuasi atau kekurangan
dalam setiap satu negara, dengan mendapatkan pasokan produk yang sama atau komponen dari
berbagai negara.
Selain alasan tersebut untuk bisnis internasional, ada beberapa faktor tambahan yang kadangkadang saling terkait, yaitu
(1) peningkatan dalam persaingan global (2) pengembangan dan perluasan teknologi (3)
liberalisasi gerakan lintas-perbatasan dan (4) pengembangan mendukung layanan.
3. Peserta dalam Bisnis Internasional
Perusahaan dari semua jenis dan ukuran, dan dalam semua jenis industri, masuk ke dalam transaksi
bisnis internasional. Manufaktur perusahaan, perusahaan jasa, dan perusahaan ritel semua mencari
pelanggan di luar negara mereka. Seperti disebutkan sebelumnya, perusahaan internasional adalah
sebuah bisnis yang terlibat secara langsung dalam segala bentuk kegiatan bisnis internasional seperti
ekspor, impor, atau produksi internasional. Tidak peduli apa sifat transaksi bisnis internasional, ada
berbagai jenis perusahaan internasional.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan perdagangan internasional dapat di bedakan menjadi beberapa
kelompok antara lain :

KELOMPOK EKSPORTIR
Sering disebut dengan penjual (seller) atau pensuplai (pemasok) atau supplier, terdiri dari :
Produsen-Eksportir
Para produsen yang sebagaian hasil produksinya memang diperuntukkan untuk pasar luar
negri, pengurusan ekspor dilakukan oleh perusahaan produsen yang bersangkutan.
Confirming House
Perusahan lokal yang didirikan sesuai dengan perundang-undangan dan hukum setempat
tetapi bekerja untuk dan atas perintah kantor induknya yang berada diluar negri. Perusahaan
asing banyak yang mendirikan kantor cabang atau bekerja sama dengan perusahaan setempat
untuk mendirikan anak perusahaan di dalam negri. Kantor cabang atau anak perusahaan yang
semacam ini bekerja atas perintas dan untuk kepentingan kantor induknya. Badan usaha
semacam ini disebut dengan confirming house. Tugas kantor cabang atau anak perusahaan
biasanya melakukan usaha pengumpulan, sortasi, up grading, dan pengepakan ekspordari
komoditi lokal.
Pedagang Ekspor ( Eksport-Merchant )
Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir dan
diberi kartu Angka Pengenal Ekspor (APE) dan diperkenankan melaksanakan ekspor
komoditi yang dicantumkan dalam surat tersebut. Export Merchant lebih banyak bekerja
untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam negri yang diwakilinya.
Agen Ekspor ( Eksport-Agent )
Jika hubungan antara Export Merchant dengan produsen, tidak hanya sebagai rekan bisnis
tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan perjanjian keagenan, maka dalam hal ini Export
Merchant disebut juga sebagai Export Agent.
Wisma Dagang ( Trading House )
Bila suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya tidak lagi terbatas
pada satu atau dua komoditi saja, tapi sudah beraneka macam komoditi maka eksportir
demikian mendapat status General Exporters. Perusahaan yang telah memiliki status seperti
ini sering disebut dengan Wisma Dagang (Trading House) yang dapat mengekspor aneka
komoditi dan mempunyai jaringan pemasaran dan kantor perwakitan di pusat-pusat dagang
dunia, dan memperoleh fasilitas tertentu dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas
perbankan maupun perpajakan.

KELOMPOK IMPORTIR
Dalam perdagangan internasional, memikul tanggungjawab atas terlaksananya dengan baik barang
yang diimpor. Hal ini berarti pihak importir menanggung resiko atas segala sesuatu mengenai
barang yang diimpor, baik resiko kerugian, kerusakan, keterlambatan serta resiko manipulasi dan
penipuan.
Kelompok ini biasanya sering disebut dengan pembeli (buyer), yang terdiri dari:
Pengusaha Impor (Import-Merchant)
Lazim disebut dengan Import Merchant adalah badan usaha yang diberikan izin oleh
pemerintah dalam bentuk Tanda Pengenal Pengakuan Impor (TAPPI) untuk mengimpor
barang-barang yang bersifat khusus yang disebutkan dalam izin tersebut, dan tidak berlaku
untuk barang lain selain yang telah diizinkan.
Aproved Importer (Approved-Traders)
Merupakan pengusaha impor biasa yang secara khusus disistimewakan oleh pemerintah
dalam hal ini Departemen Perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan
tertentu pulayang dipandang perlu oleh pemerintah.
Importir Terbatas
Guna memudahkan perusahaan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU PMA/PMDN
maka pemerintah telah memberi izin khusus pada perusahaan PMA dan PMDN untuk
mengimpor mesin-mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri (tidak
diperdagangkan).Izin yang diberikan dalam bentuk APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas),
yang dikeluarkan oleh BKPM atas nama Menteri Perdagangan.
Importir Umum
Perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka macam barang dagang, perusahaan yang
biasanya memperoleh status sebagai impotir umum ini kebanyakan hanyalah Persero Niaga
yang sering disebut dengan Trading House atau Wisma Dagang yang dapat mengimpor
barang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik.
Sole Agent Importer
Perusahaan asing yang berminat memasarkan barang di Indonesia seringkali mengangkat
perusahaan setempat sebagai Kantor Perwakilannya atau menunjuk suatu Agen Tunggal
yang akan mengimpor hasil produksinya di Indonesia.

KELOMPOK IDENTOR
Bilamana kebutuhan atas suatu barang belum dapat dipenuhi dari produksi dlam negri, maka
terpangsa diimpor dari luar negri. Di antara barang-barang kebutuhan itu ada yang di impor untuk
konsumsi sendiri dan adakalanya untuk dijual kembali.
Dalam melakukan pembelian barang terkadang importir atau pembeli membeli langsung ke
penjual ataau eksportir tapi terkadang juga pihak pembeli menggunakan pihak ketiga sebagai
importir, hal ini karena mereka telah terbiasa dalam mengimpor barang dengan cara memesannya
(indent).
Para indentor ini pada umumnya terdiri atas:
Para pemakai langsung
Para kontraktor minyak dari Amerika sudah biasa memesan makanan dan minuman kaleng
langsung dari negrinya, yang impor untuk kebutuhan konsumsi tenaga asing yang bekerja di
Indonesia.
Para pedagang
Pengusaha toko yang ada di Tanah Abang, para pengelola swalayan, department store
biasanya melakukan indent dalam memenuhi kebutuhan barang-barang dagangnya.
Para pengusaha perkebunan, industriawan, dan instansi pemerintah
Kebanyakan para pengusaha industri dan perkebunanserta instansi pemerintahdalam
memenuhi kebutuhannya biasanya menempatkan indentpada para importir.
Dalam menyusun dan menandatangani kontrak indentantara indentor dan importir, kedua
belah pihak seyogyanya haruslah berhati-hati. Dalam prakteknya tidak jarang kontrak indent
dapat membawa kericuhan, dan bahkan seringkali dijadikan alat manipulasi impor, baik oleh
indentor maupun importir.

KELOMPOK PROMOSI
Masalah perdagangan luar negri sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipasahkan dari
masalah ekonomi nasional seluruhnya. Agar kegiatan perdagangan ekspor impor dapat berjalan
dan mendatangkan devisa yang besar bagi negara perlu pula dukungan dari berbagai pihak yang
secara tidak langsung terlibat dalam kegiatan tersebut, salah satunya adalah kelompok promosi.
Kelompok promosi ini terdiri atas berbagai bagian antara lain :
1. Kantor Perwakilan dari produsen / eksportir asing di negara konsumen atau importir
2. Kantor Perwakilan Kamar Dagang dan Industri dalam dan luar negri
3. Misi perdagangan dan pameran dagang internasional 9trade fair) yang senantiasa diadakan di
pusat perdagangan dunia seperti Jakarta Fair, Tokyo Fair, Hannover Fair dan sebagainya.
4. Badan Pengembangan Ekspor Nasional ( BPEN )- suatu instansi khusus yang didirikan oleh
Departemen Perdagangan untuk melakukan kegiatan pengembangan dan promosi komoditi
Indonesia ke luar negri, serta badab usaha lain seperti Indonesian Trade Center yang didirikan
disejumlah negara.
5. Kantor Bank Devisa ( DN/LN )
6. Atas Perdagangan di tiap-tiap kedutaan di luar negri.
7. Majalah Dagang dan Industri termasuk lembaran buku kuning buku petunjuk telepon yang
merupakan sarana promosi yang lazim juga.
8. Brosur dan leaflet yang dibuat oleh masing-masing pengusaha ekspor termasuk price list yang
dikirim dengan cuma-cuma.

KELOMPOK PENDUKUNG
Walaupun ekspotir maupun importir menjadi pelaku utama dalam perdagangan internasional
namun kita tidak dapat mengabaikan peran dari pihak lain yang dapat melancarkan kegiatan
eksportir dan importir. Pihak-pihak yang dimaksud adalah kelompok pendukung, yang mendukung
terlaksananya kegiatan ekspor impor atau perdagangan internasional.
Termasuk dalam kelompok ini antara lain :
Badan Usaha Transportasi
Dengan berkembangnya ekspor dan juga dengan adanya perombakan dalam bidang angkutan
baik darat, laut maupun udara, dengan munculnya jasa pengangkutan yang dikenal dengan
istilah freight forwader. Tugas dari badan ini adalah pengumpulan muatan, penyelenggaraan
pengepakan sampai membukukan muatan yang diperdagangkan.
Bank Devisa.
Pihak yang memberikan jasa perkreditan dan pembiayaan, baik dalam bentuk kredit ekspor
maupun sebagai uang muka jaminan L/C impor. Disamping itu bank devisa sangat
diperlukan pada pembukaan L/C, penerimaan L/C, penyampaian dokumen-dokumen,
maupun pada saat menegosiasi dokumen-dokumen tersebut.
Maskapai Pelayaran
Perusahaan pelayaran masih memegang peranan yang amat penting dalam pengangkutan
barang atau muatan hingga sampai ke tujuan.
Maskapai Asuransi
Resiko atas barang baik di darat maupun di laut tidak mungkin dipikul sendiri oleh para
eksportir dan importir. Dalamhal ini maskapai asuransi memegang peranan yang tidak dapat
diabaikan dalam merumuskan persyaratan kontrak yang dapat menjamin resiko yang terkecil
dalam tiap transaksi itu.
Kantor Perwakilan atau Kedutaan
Selain untuk membantu promosi, kantor kedutaan di luar negri dapat pula mengeluarkan
dokumen legalitas seperti consuler invoice yang berfungsi mengecek dan mensahkan
pengapalan suatu barang dari negara tertentu.
Surveyor
Badan ini bertugas sebgai juru periksa terhadap kualitas, cara pengepakan, keabsahan
dokumen-dokumen bagi barang-barang yang akan di ekspor atau di impor, di Indonesia
perusahaan yang ditunjuk sebagai juru periksa adalah PT. Sucofindo.
Pabean.
Pabean sebagai alat pemerintah yang bertindak sebagai pengaman lalulintas barang serta
dokumen yang masuk ke wilayah pabean.
4. Perspektif Global dalam Bisnis Internasional
Orang di seluruh dunia lebih terhubung satu sama lain daripada sebelumnya. Informasi dan uang
juga flow lebih cepat daripada sebelumnya. Barang dan jasa yang diproduksi di satu bagian dunia yang
semakin tersedia di semua bagian dunia. Komunikasi internasional adalah biasa. Fenomena ini telah
telah berjudul "globalisasi." Era globalisasi cepat menjadi istilah yang disukai untuk menggambarkan
arus kali.
Karena kita adalah orang-orang bijaksana yang prihatin tentang urusan dunia, tugas kita adalah
untuk mengambil "globalisasi" memeriksa dari semua sisi, menelaah, dan kemudian memelihara dan
mempromosikan bagian-bagian yang baik atau memperlambat bagian yang buruk. Globalisasi seperti
api. Api itu sendiri tidak baik tidak juga buruk. Digunakan dengan benar, dapat memasak makanan,
mensterilkan melengkapi-ment, membentuk besi, dan panas rumah kita. Digunakan sembarangan, api
dapat menghancurkan kehidupan, kota dan hutan dalam sekejap. Globalisasi dapat sangat
memberdayakan dan sangat koersif.
Globalisasi memiliki bahaya dan sisi gelap yang jelek. Tetapi juga dapat membawa peluang luar biasa
dan keuntungan yg luar biasa oula. Sama seperti kapitalisme, globalisasi membutuhkan kewaspadaan
dan aturan hukum.
Globalisasi pasar merujuk kepada penggabungan pasar historis yang terpisah menjadi salah satu
pasar global yang besar. Ia telah menyatakan untuk beberapa waktu bahwa selera dan preferensi
konsumen di negara-negara yang berbeda mulai berkumpul di norma beberapa global, sehingga
membantu untuk membuat global market penerimaan global produk konsumen seperti Citicorp kartu
kredit, Coca-Cola, Levi's jeans, Sony Walkman, Nintendo permainan pemain dan McDonald's
hamburger semua dianggap sebagai prototypica contoh dari tren ini. Dengan menawarkan produk
standar di seluruh dunia, mereka membantu untuk menciptakan pasar global. Dalam banyak pasar
global, firms sama sering menghadapi satu sama lain sebagai pesaing dalam bangsa demi bangsa. CocaCola persaingan dengan Pepsi adalah satu global, karena persaingan antara Ford dan Toyota, Boeing dan
Airbus, Caterpillar dan Komatsu, dan Nintendo dan Sega. Seperti saingan mengikuti saingan di seluruh
dunia, perusahaan-perusahaan multinasional ini muncul sebagai pendorong penting dari konvergensi
dari pasar nasional yang berbeda menjadi satu, dan semakin homogen, global pasar.
Globalisasi produksi mengacu pada kecenderungan di kalangan firms untuk sumber barang dan
Jasa dari lokasi di seluruh dunia untuk mengambil keuntungan dari Nasional perbedaan dalam biaya
dan kualitas faktor produksi (seperti tenaga kerja, energi, tanah, dan modal). Dengan demikian,
perusahaan berharap untuk menurunkan mereka secara keseluruhan struktur biaya atau
meningkatkan kualitas atau fungsi dari produk mereka menawarkan, sehingga memungkinkan
mereka untuk bersaing lebih efektif. Mempertimbangkan perusahaan Boeing pesawat penumpang jet
komersial terbaru 777. 777 Mengandung komponen utama 132,500 bagian-bagian yang diproduksi
di seluruh dunia oleh 545 pemasok. Jepang pemasok membuat bagian untuk pesawat, pintu, dan
sayap, pemasok di Singapura membuat pintu bagi hidung landing gear; tiga pemasok di Italia
memproduksi flaps sayap, dan itulah bagian Boeing on. alasan untuk outsourcing produksi begitu
banyak pemasok asing bahwa pemasok-pemasok tersebut adalah yang terbaik di dunia pada
melakukan aktivitas tertentu. Hasilnya memiliki web global pemasok adalah produk final yang lebih
baik, yang meningkatkan kemungkinan Boeing memenangkan pangsa total pesanan pesawat
daripada saingan global, Airbus. Boeing juga outsources beberapa produksi ke luar negeri untuk
meningkatkan nya kemungkinan menang significant pesanan dari pesawat yang berbasis di negara
itu.
5. Mengapa kita perlu belajar bisnis Internasional
Bisnis Internasional mempengaruhi kegiatan setiap konsumen setiap pekerja, perusahaan, dan
pemerintah semua penjuru dunia, apakah mereka berada di Siprus, Islandia, Amerika Serikat,
Australia, Brasil, Nepal, Nigeria, atau Rusia. Hambatan perdagangan jatuh, meningkatnya
persaingan, dan konvergen selera konsumen menciptakan pasar global untuk banyak produk yang
berbeda dan/atau ser-kejahatan. Konsumen di seluruh dunia menikmati pilihan produk lebih besar
pada harga yang lebih baik daripada sebelumnya. Pekerja sering belajar sendiri untuk bersaing di
dalam bisnis internasional.
Growth dalam Volume dari Merchandise perdagangan dunia oleh daerah dipilih, 2000–2004
(tahunan persentase perubahan)
Exports
2000–2004
Imports
2003
2004
2000–2004
2003
2004
4.0
5 .0
9 .0
World
4.5
5 .5
10 .0
0.0
1 .0
7.5
North America
3.5
4.5
10.5
6.5
6.0
13.0
South and Central America
1.5
1.5
17.5
3.0
2.0
6.5
2.5
3.0
6.5
3.0
1.5
6.5
2.0
2.5
6.0
9.5
13.0
13.0
CIS
15.0
13.0
15.0
8.0
11 .5
14.0
Asia
8.0
13.0
14.5
3.0
5.0
10.5
Japan
3.5
7 .0
7 .0
6.5
10.5
14.5
4.5
5.5
14
Europe
European Union (25)
Six East Asian traders
Source: http://www.wto.org/ statis_e/its2005_e/section1_e/i02.xls.english/res_e
pekerjaan terhadap pekerja di negara lain ribuan mil jauhnya. Com-panies secara langsung
terlibat dalam produksi internasional atau pemasaran menghadapi budaya, sistem politik dan sistem
ekonomi yang bisa sangat berbeda dari mereka sendiri. Kerja lokal, regional, dan pemerintah nasional
untuk menarik pekerjaan dengan menawarkan insentif bagi perusahaan untuk mencari di tempat specific.
Setiap dari kita mengalami hasil dari puluhan transaksi bisnis internasional setiap hari. Anda memakai
Gap T-shirt yang dibuat di Mesir; Anda drive Toyota Anda Jepang yang dirakit di Kentucky, Amerika
Serikat, dengan bagian-bagian yang diproduksi di 120 negara yang berbeda; Anda memakai sepatu Nike
yang berkumpul di Cina, dengan bagian-bagian yang berasal dari berbagai negara; Anda minum kopi di
kafe lokal di kota asal Anda di Nicosia, Cyprus, dengan biji kopi yang dipanen di Brasil atau di Kenya,
dll.
Anda bahkan tidak harus menginjakkan kaki dari kota Anda sendiri akan terpengaruh oleh bisnis
internasional. Melalui e-commerce, Anda dapat melakukan transaksi bisnis internasional-mem,
misalnya, membeli Sony CD player dari Tokyo, Jepang, dengan menggunakan kartu kredit Anda,
sementara Anda berada di Moskow, Rusia. Sebagai siswa internasional Bisnis, Anda adalah konsumen,
suatu hari Anda mungkin bekerja untuk sebuah perusahaan yang dapat terlibat secara langsung atau
tidak langsung dalam bisnis internasional dan Anda akan definitely menjadi suatu tempat, Apakah
negara Anda sendiri atau negara lain. Definitely Anda tahu seseorang yang berasal dari negara lain, atau
Anda mengenal seseorang yang tahu seseorang dari negara lain, dan seterusnya dan sebagainya. Dengan
mempelajari internasional bisnis Anda akan menjadi seorang konsumen yang lebih cerdas, lebih selektif
aplikasi-cant/calon untuk pekerjaan, lebih berpikiran terbuka dan berpengetahuan "mahasiswa" dunia di
sekitar Anda, dan lebih sensitif terhadap budaya lain. Beberapa tren bisnis internasional akan terus
berlanjut di masa depan. Ada tekanan pada manajemen internasional untuk mengimbangi laju
peningkatan jumlah bisnis internasional dan persaingan yang semakin meningkat di dunia, dari blokblok perdagangan besar dan dari ekonomi yang baru dikembangkan (NDE). Perusahaan di seluruh dunia
membuat komitmen yang serius untuk memenuhi bahwa persaingan dengan investasi internasional yang
cukup besar.
Tren masa depan yang lain akan semakin kompleks sifat lingkungan bisnis secara keseluruhan. Dalam
dunia lebih saling bergantung, cepat dan tidak terduga perubahan politik, ekonomi, teknologi, peraturan,
dan variabel financial akan memberikan tekanan konstan untuk menyesuaikan untuk bersaing. Untuk
benefit dari masa depan peluang, manajer yang cerdas akan mempertahankan orientasi global; yaitu,
mereka akan melihat dunia sebagai salah satu pasar raksasa yang mana "cooper-ASI dan saling
ketergantungan, tidak conflict dan kemerdekaan, adalah prasyarat untuk kelangsungan hidup."
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
International business berbeda dari usaha domestik dalam berbagai cara. Ketika sebuah
perusahaan memutuskan untuk go internasional banyak faktor perlu dipertimbangkan dalam hal
lingkungan negara lain, seperti legal–political, lingkungan ekonomi dan budaya. Bisnis adalah
didefinisikan seperti semua transaksi komersial — pribadi dan pemerintah — antara dua atau lebih
negara. Lain definition bisnis internasional mengacu pada profit yang berhubungan dengan kegiatan
yang dilakukan di seluruh perbatasan nasional. Alasan mengapa perusahaan-perusahaan go internasional
untuk meminimalkan risiko yang kompetitif, memperoleh sumber daya, memperluas penjualan, dan
diversifikasi sumber penjualan dan persediaan.
Selain itu, beberapa faktor tambahan yang telah berkontribusi untuk kegiatan bisnis internasional
yang meningkat di tahun-tahun terakhir, yang kadang-kadang saling terkait. Ini adalah peningkatan
dalam global com-permohonan; pengembangan dan perluasan teknologi; liberalisasi gerakan lintasperbatasan; dan pengembangan mendukung layanan.
Para peserta dalam bisnis internasional bervariasi dari usaha kecil untuk perusahaan
multinasional dalam lingkungan global di mana orang-orang di seluruh dunia lebih terhubung satu sama
lain daripada sebelumnya. Globalisasi pasar ini merujuk kepada penggabungan pasar historis yang
terpisah menjadi salah satu pasar global yang besar, yang menciptakan globalisasi produksi. Dengan
demikian ada kecenderungan diantara firms untuk sumber barang dan Jasa dari lokasi di seluruh dunia
untuk mengambil keuntungan dari Nasional perbedaan dalam biaya dan kualitas faktor produksi.
Kita mempelajari internasional bisnis sehingga kami dapat menjadi konsumen lebih
berpendidikan dan lebih berpengetahuan tentang acara internasional yang berdampak pada kita setiap
hari. Karena kami beroperasi di global ini desa, peluang bisnis yang semakin internasional akan menjadi
tersedia, dengan demikian kita harus siap untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dan untuk
mengambil keuntungan dari mereka.
DAFTAR RUJUKAN
Sumber :
Katsiouloudes, I Marios dan Spyros Hadjidakis. 2007. International Bussines, A Global
Perspective. Amsterdam: Elsevier
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/pelaku-perdagangan-internasional/
diakses pada tanggal 22 September 2013. Jam 14:16 WIB
http://musliadipnl.wordpress.com/2012/06/18/bab-v-bisnis-internasional/
diakses pada tanggal 22 September 2013. Jam 14:16 WIB
Teori Perdagangan Internasional
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas pengantar bisnis internasional yang di bimbing oleh
bapak Imam Suyadi, DR.MSI
Oleh :
Aden Budi Wahyu I (135030301111022)
Afinsza Wahyu B (135030301111033)
Rinaldi Febrian H. (135030307111017)
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
JURUSAN BISNIS INTERNASIONAL
Oktober 2013
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi saat ini perdagangan internasional sangat penting keberadaannya karena
setiap negara di dunia memiliki keterbatasan dalam memproduksi suatu komoditas tertentu. Setiap satu
negara dengan negara lain memiliki sumber daya yang berbeda serta produksi barang dan jasa yang
berbeda pula. Setiap negara yang satu dengan negara lain berusaha memenuhi kebutuhan akan barang
dan jasa yang berbeda. Barang dengan kualitas yang terbaik dengan harga yang minimalis sangat di
minati dalam perdagangan internasional, oleh sebab itu setiap negara berusaha memproduksi se efisien
mungkin penggunaan sumberdaya yang di miliki.Karena setiap satu negara dengan negara lain memiliki
keterbatasan dalam memproduksi barang dan jasa barang dengan kualitas terbaiklah yang akan di pilih
oleh konsumen.
Sejak dahulu banyak para pemikir telah mencetuskan banyak teori tentang perdagangan
internasional. Hingga sekarang banyak teori-teori yang dipergunakan dalam perdagangan internasional.
Maka dari itu perlu kita untuk mempelajari teori perdagangan internasional untuk menguasai
perdagangan internasional hari ini.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat ditarik beberapa pertanyaan yaitu :
1. Pengertian teori perdagangan internasional secara umum?
2. Bagaimana teori perdagangan internasional menurut para ahli?
3. Teori manakah yang berpengaruh terhadap perdagangan internasional saat ini?
MANFAAT
1. Mengerti tentang pengertian teori perdagangan internasional secara umum.
2. Penjabaran teori menurut para ahli.
3. Seberapa pengaruh teori-teori terhadap perdagangan internasional saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Perdagangan Internasional pada umumnya
Negara-negara terhubung dalam berbagai cara. apakah itu melalui politik,kegiatan sosial,budaya
,atau kegiatan komersial. Salah satunya adalah perdagangan internasional, yang merupakan pertukaran
barang dan jasa antara pihak (individu) ,organisasi, dan negara. Dalam lima dekade terakhir ,
perdagangan di antara negara telah berkembang dalam proporsi yang besar,dan sekarang sudah lebih
bebas daripada sebelumnya. Pertukaran ini terjadi karena perbedaan dalam biaya produksi antar negara
dan bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing negara dengan memperluas berbagai
produkdan layanan yang tersedia untuk dikonsumsi.
Selama negara dan bisnis masih ada ,perdagangan nasional telah menjadi sarana penting dari
negara dan bisnis ekonomi. Mengapa perdagangan internasional terjadi dan bagaimana hal itu
mempengaruhi negara-negara dan usaha-usaha,serta keberadaan dan kelangsungan hidup? Apakah
perdagangan berlangsung antar negara atau antar perusahaan? Apa pentingnya teori perdagangan
internasional
dalam
kerangka
daya
saing
suatu
negara?
Apakah perdagangan internasional meningkatkan kesejahteraan warga suatu negara? Mengapa
mahasiswa bisnis internasional perlu mempelajari perdagangan internasional? Semua pertanyaanpertanyaan ini akan dibahas dalam konteks bab ini , dan mudah-mudahan siswa akan memiliki
pemahaman yang lebih baik dari perdagangan internasional dan implikasinya dalam lingkungan global
saat ini. Sejumlah teori perdagangan internasional akan dibahas untuk memastikan bahwa pembaca
menghargai kontribusi dari teori perdagangan dibidang perdagangan internasional sepanjang tahun.
Selanjutnya, para siswa akan ditantang untuk menentukan apakah teori ini berlaku untuk perdagangan
valuta global saat ini.
Adam Smithdalam bukunyaAn Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang
muncul pada tahun 1776, menjadi fondasi yang dibangun tradisi selanjutnya seluruh ekonomi klasik
Inggris. Smith lebih berfokus kepada faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan kekayaan dalam
masyarakat dan ia menolak pandangan physiocrat tentang posisi unggul pertanian, mengakui kontribusi
paralel dari industri manufaktur. Ia memulai analisisnya dengan cara sketsa masyarakat primitif
pemburu.Jika harga dua kali harga tenaga kerja dia akan membunuhberang-berangseperti
halnyamembunuhrusa. Tenaga kerja ukurannya sangat penting dari nilainya. Meskipun sebenarnya
harga komoditas ditentukan oleh sebuah penawaran dan permintaan pasar. Ada dua elemen dalam
masalah meningkatkan kekayaan. (1) keahlian tenaga kerja (2) perbandingan jumlah tenaga kerja yang
produktif dan tidak produktif. Menurut pendapat smith pelayanan industry tidak memberikan kontribusi
yang nyata bagi kekayaan. Kuncinya (1) adalah pembagian tenaga kerja. Untuk menjelaskan hal ini dia
mengutip contoh penghasil pin. Bila seseorang memberikan tugas untukmelaksanakansemua
operasipembuatan pin, menggambar kawat, memotong, paskepala, mengasah, outputnya akan meningkat
seratus kali. Ukuran pasar perlu di batasi oleh ukuran pasar. Kunci (2) adalah akumulasi dari modal.
Bukan hanya melakukan perencanaan dan perlengkapan untuk membantu tenaga kerja tapi juga
membayar tenaga kerja. Selanjutnya adalah dana untuk upah. Pekerja harus di beri makan dan pakaian
selama masa produksi dalam meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari usahanya. Smith percaya
bahwa sistim ekonomi telah harmonis dengan sedikit campur tangan pemerintah. Walaupun masing –
masing individu termotifasi oleh kepentingan pribadi, mereka bertindak untuk seluruh kebaikan.
Dipandu oleh tangan tersembunyi dimungkinkan olehpermainan bebaspersaingan. Unsure Persaingan
bebas penting untuk ekonomi yang efisien. Bagaimana pun dari kekayaan Negara bahwa jelas
bahwatidak hanyaberbagaibeasiswaluasatas bidangsejarah danbisnis kontemporer, tapi bahwa, di saat
yang sama dia adalah seorang yang sangat berguna, dia cukup sadar, untuk contoh, darikekuatankekuatan yangsedang bekerjauntuk membatasipersaingan : Orang-orangdari perdagangan yang
samajarangbertemu bersamabahkan untukkegembiraandan penyelewengan, tapi percakapan berakhir
dalam konspirasi melawan publik ,atau pada beberapa penemuan untuk menaikkan harga . Dalam
diskusi pada keuangan publik ,ia meletakkan bawah empat prinsip perpajakan : ( a) kesetaraan ( pajak
proporsional
dengan
kemampuan
membayar),(b)kepastian,(c)kenyamanan,dan(d)ekonomi.Berdasarkan
untuk
pembahasan
tersebut
dan
kontribusi untuk perdagangan internasional, ia mengembangkan teori keunggulan absolut . menurut teori
ini, suatu negara dapat memproduksi beberapa barang lebih efisien daripadanegara-negara lain . Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa keunggulan suatu negara akan berupa alam (iklim dan sumber daya
alam ) atau diperoleh ( teknologidanketerampilan) dalam produksi barang.Smith diperpanjang divisinya
kerja dalam proses produksi untuk pembagian kerja dan produk khusus di seluruh negara . Setiap negara
akan mengkhususkan diri dalam produk yang unik. Lebih akan diproduksi. Dengan demikian, sebuah
negara dengan keunggulan absolut dapat menghasilkan lebih total dan pertukaran produk perdaganga
rumah.
Relatif
diukur
barang
Contoh
dalam
efisiensi
dengan
yang
lebih
murah
Tampilan
3.1
masing-masing
membandingkan
jumlah
dalam
harga
mengilustrasikan
negara
jam
kerja
dalam
yang
daripada
teori
yang
diproduksi
keunggulan
produksi
dibutuhkan
absolut
dua
untuk
di
.
produk
menghasilkan
1 unit dari setiap produk
Merkantilisme
Merkantilisme merupakan filosofi ekonomi dan budaya dari abad XVI dan XVII , mencerminkan
munculnya perekonomian berbasis commerce.Mercantilists melekat sangat penting untuk pencapaian
net inflow logam mulia dan impor yang dianjurkan oleh tugas . Kebijakan tersebut juga ditandai dengan
nasionalisme agresif terhadap koloni di luar negeri . Teori perdagangan ini menyatakan bahwa
pemerintah harus menetapkan kebijakan ekonomi yang dipromosikan ekspor dan impor putus asa ,
sehingga surplus perdagangan yang diciptakan harus dibayar untuk emas dan perak . Ini adalah saat
bangunan negara, ketika raja nasional berusaha untuk mengkonsolidasikan dan memperluas mereka
sendiri
kekuasaan, dan untuk meningkatkan kekuatan dan prestise negara mereka , dengan segala cara yang
tersedia . Merkantilisme , atau " state building ekonomi , " sering terlibat intervensi pemerintah yang
luas dalam kehidupan ekonomi dengan tujuan mendorong pertumbuhan perdagangan dan industri
nasional . Pembebasan pajak , pinjaman , subsidi , dan bentuk lain dari bantuan negara justru mendorong
industri baru didirikan , dan skema regulatif rumit yang dilembagakan untuk mengontrol pembangunan
dan
menjamin
kualitas
produk
mereka
.
Merkantilis Doktrin : Langkah-langkah yang diambil oleh Jean Baptiste Colbert (1619-1683) , yang
terbesar dari semua negarawan merkantilis , sebagai menteri keuangan untuk Louis XIV dari Perancis ,
adalah typical.2 Sebuah tujuan utama colbertismeadalah untuk meningkatkan kekayaan kena pajak
kerajaan sehingga raja akan memiliki pendapatan yang cukup untuk mendukung kebijakan ambisius
konsolidasi politik dan ekspansi wilayah . Tujuan kedua program Colbert adalah untuk memperluas
produksi industri dengan tujuan untuk mencapai swasembada dan berkurangnya impor diperlukan
barang dan jasa dari luar negeri . Ekspor Perancis , di sisi lain , itu harus ditingkatkan ke titik di mana
mereka melebihi impor , sehingga membawatentang " keseimbangan yang menguntungkan perdagangan
" begitu banyak diinginkan oleh hampir semua merkantilis .Hasilnya akan menjadi masuknya bersih
bullion ( emas dan perak ) . Hal ini diinginkan karena diasumsikan bahwa perdagangan akan dirangsang
oleh peningkatan sirkulasi moneter. Selain itu, negara-negara tanpa emas dalam negeri atau tambang
perak bisa berharap untuk memperoleh cadangan dari logam mulia yang dibutuhkan untuk memberikan
" urat perang " hanya dengan cara ini . Dalam kredit agewhenbank dan uang kertas yang masih belum
berkembang , pasokan emas diasumsikan penting yang tidak seimbang . Colbert dan sezaman
merkantilis nya tampaknya juga percaya bahwa jumlah total perdagangan di dunia itu tetap atau ,
setidaknya,
hanya
perlahan-lahan
berubah.Akibatnya,
bangsa
yang
dapat
meningkatkan
berbagi hanya dengan mengorbankan para pesaingnya . Ini berarti bahwa negarawan merkantilissiap
untuk
menggunakan
cara
apapun
,
bahkan
termasuk
perang
yang
sebenarnya
,untuk
memajukankepentingan perdagangan mereka atau untuk melukai orang-orang dari pesaing mereka
.Merkantilis
persaingan
diperluas
ke
bidang
kolonial
.
negara
dicari
koloni sebagai pasar bagi mereka manufaktur , sebagai sumber makanan dan bahan baku ,
dan
sebagai
daripada
outlet
untuk
bersaing
kelebihan
dengan
,
penduduk
ekonomi
.
Koloni
adalah
rumah.
Setiap
untuk
kekuatan
melengkapi
kolonial
,
adalah
bertekad untuk cadangan untuk dirinya sendiri manfaat seluruh perdagangan dengan luar negeri
sendiriharta
Spanyol
,
dan
dan
penyusup
Portugal
asing
berusaha
dikeluarkan
untuk
menegakkan
sebanyak
monopoli
mungkin
hampir
.
lengkap
perdagangan dengan koloni mereka , sementara Perancis , Inggris , dan terutama Belanda
mencoba
menerapkan
kebijakan
yang
lebih
fleksibel
.
Inggris
Kisah
Navigasi
,
dari 1651 dan seterusnya , yang ditujukan untuk menciptakan monopoli perdagangan tercatat
antara koloni Inggris dan seluruh dunia .Di Eropa Tengah, di mana perdagangan luar negeri dan
ekspansi kolonial yangkurang menekankan , berbagai jenis merkantilisme tumbuh , terutama di
Austriadan
Prusia
.
Ini
dikenal
sebagai
Cameralism
karena
itu
berorientasi
berat
terhadap mengisi kas kerajaan (Kammer). Dorongan diberikanuntuk industri-industri baru .Imigran terutama mereka yang memiliki ekonomi khususkemampuan - disambut . Model peternakan didirikan
untuk meningkatkanmetode pertanian dan untuk mempromosikan penggunaan tanaman yang lebih baik
dan
ternak
strain.Perpajakan
direformasi
sehingga
mendorong
investasi
baru
dan
pendudukpertumbuhan, dan berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor .
DAVID RICARDO & TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
David Ricardo (18 April 1772 – 11 September 1823) seorang pakar ekonomi dan politik dari
Inggris. Beliau telah mencetuskan banyak teori-teori, namun salah satu teori yang amat dikenal adalah
teori keunggulan komparatif. Ricardo berpendapat dalam bukunya (Principles of Political Economy and
Taxation)bahwa suatu negara haruslah berfokus pada industri-industri yang paling berkompetitif di
perdagangan internasional. Untuk menjelaskan hal ini di ilustrasikan dengan kasus yang ada.
Di ilustrasikan bahwa Dua negara yaitu Italia dan Spanyol sama – sama memproduksi minyak
zaitun dan sepatu. Jika di dua negara tersebut memiliki kesamaan dalam harga produksi dua barang
tersebut, maka tidak akan terjadi perdagangan antara keduanya dikarenakan tidak ada keuntungan dari
transaksi tersebut. Namun ada perbedaan antar dua negara ini. Ada 2 versi perbedaan namun memiliki
arti yang sama. Pertama, pembuatan minyak zaitun lebih murah di Spanyol sedangkan di Italia adalah
sepatu. Maka, perdagangan akan terjadi. Kedua, teori ini juga menyatakan dimana transaksi antara dua
negara tersebut digelar, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa sala satu negara memproduksi
kedua komoditi tersebut lebih murah dibanding yang lain.
Comparative Advantage
Country Olive oil
Shoes
Spain
120∗
100
Italy
80
90
∗Man hours per unit of olive oil
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jika Italia mengekspor 1 unit minyak zaitun (olive oil)
dan mengimpor 120/100 unit sepatu. Jika Italia memperkerjakan 80 orang dalam pembuatan minyak
zaitun, maka Italia hanya memproduksi 80/90 unit sepatu. Italia akan mendapat keuntungan selama
mereka berhasil menukarkan minyak zaitun dengan sepatu yang lebih besar dari 80/90. Sebaliknya, jika
Spanyol berhasil mengekspor 1 unit sepatu ke Italia dan mengimport 90/80 minyak zaitun, dan Spanyol
memperkerjakan 100 orang dalam pembuatan sepatu. Maka, untuk memperoleh keuntungan dapat
menukar sepatu dengan minyak zaitun di Italia selama lebih dari 100/120. Dalam transaksi penukaran
selama masih di antara 120/100 dan 80/90 untuk pertukaran minyak zaitun dengan sepatu maka kedua
negara akan mendapat keuntungan.
Teori keunggulan komparatif telah digunakan hingga sekarang sebagai aspek penting dalam teori
perdagangan internasional. Dimana Ricardo berpendapat unutk lebih memfokuskan 1 produk saja
daripada produk lainnya.
TeoriPerdaganganKontemporer.
Globalisasiadalah fenomena yangtelah dibuat ulangekonomidanneraca perdaganganhampirsetiap
bangsa, mengubah bentukhampir setiap industri, dan menyentuhmiliarankehidupan, seringkalidengan
cara yang mengejutkandan ambigu. Cerita-ceritamengisihalaman depandiakhirminggu-tentang krisis
ekonomi
danpenyakit
menulardi
Argentina,
PresidenBushmendapatkanperdaganganbill18ia
Uruguay,
ingin-adalah
bagian
dan
dari
Brasil,
cerita
tentang
yang
sama,
ceritaterbesarzaman kita: apaglobalisasitelah dilakukan, ataugagallakukan dalam halperdagangan,
danyang
merupakan
negaraperdaganganyang
dominandi
dunia.Tidak
ada
bangsayang
pernahdikembangkandalam jangka panjangtanpaperdagangan Asia Timur adalah contoh terbaru . Sejak
pertengahan 1970-an , Jepang , Korea , Taiwan ,Cina,dan tetangga mereka telah mengangkat 300 juta
orang keluar dari kemiskinan , terutama melalui perdagangan. Amerika Serikat , Jerman, Perancis , dan
Jepang semua menjadi kaya dan negara-negara kuat di balik hambatan proteksionisme . Asia Timur
dibangun
dan
industri
dengan
know-how
ekspor
mewajibkan
.
Ini
dengan
investor
semua
melindungi
untuk
praktek
membeli
berkecil
perdagangan
Selain
itu,
pasar
hati
dan
bank
dari
persaingan
asing
produk
lokal
dan
membangun
lokal
atau
dibuat
ilegal
oleh
hari
dengan
retorika
dan
ancaman
aturan
ini.
pembalasan
dipanaskan
,
yang
transatlantik memperebutkan keputusan Presiden Bush untuk menaikkan tarif terhadap baja
mungkin terlihat seperti hanya perdagangan lain dispute.19 Tetapi Pascal Lamy , komisaris perdagangan
untuk
Uni
Eropa
,
menggunakan
baja
meludah
untuk
membuat
Uni
Eropa
pembuat aturan baru untuk perdagangan internasional . Ini dan headline terbaru yang serupa
mengatur panggung untuk teori perdagangan kontemporer dan relevansinya dengan hari ini
dominasi perdagangan dunia . Sebelumnya dalam bab ini kita telah melihat bahwa faktor kelimpahan
mengarah ke komparatifkeuntungan . Mungkin teori ini menghadap poin penting. Ketika faktor yang
berlimpah , mungkin menyebabkan tidak efisiennya penggunaan faktor karena ada sedikit insentif untuk
menggunakan faktor ini dalam cara yang efisien . Misalnya, penebangan industri di British Columbia ,
di Kanada , telah mengalami sedikit innovational aktivitas ( misalnya , diversifikasi ke bisnis daur ulang
)
,
industri
ini
puas
dan stagnan karena sumber daya utama tersedia deras .Sebaliknya , jika faktor-faktor yang langka ,
perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk membuat efisien penggunaan sumber daya yang tersedia ,
dan inovatif . Ada banyak contoh kasus di mana kelangkaan telah menyebabkan inovasi . Kelangkaan
Jepang memiliki membebaskan kita produksi just-in -time . Di Laut Utara, platform minyak mahal untuk
membangun dan memelihara , kelangkaan mereka telah menyebabkan pengembangan pengeboran
horizontal untuk mencapai jauh reservoir minyak bawah laut . bangunan pendek musim di Swedia telah
menyebabkan rumah prefabrikasi.
Teori keuntungan nasional oleh porter
Michael
Porter(1990),
20seorang
teori
klasikpadakeunggulan
profesorbisnisHarvard,
komparatiftidak
percaya
memadai.
bahwastandar
Ia
belajar100
perusahaan dalamsepuluhnegara-negara majuuntuk mengetahui apakahdominasisuatu negaradalam suatu
industridapat
dijelaskanlebih
manateorikeunggulan
memadaioleh
komparatifdan
variabellain
teoriHOdidasarkan.
selainfaktor-faktor
Menurut
Porter,
produksidi
suatu
negaramencapaikeunggulan kompetitifjikaperusahaanyangkompetitif. Firmsbecomekompetitifmelalui
inovasi. Inovasidapat mencakupperbaikanteknis untukprodukatauproses produksi. Iamengusulkan
sebuah modelyang menyediakankondisi yangharus dipenuhibagi perusahaanuntuk menjadikompetitif
secara internasionaldan sukses. Model ini berfokus pada empat kondisi utama yang dia diatur dalam
berbentuk
berlian
( maka nama " Porter diamond " ) . Keempat elemen kunci keberhasilan kewirausahaan internasional
adalah:

Kondisi Faktor (yaitu, posisi bangsa dalam faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil
dan infrastruktur)

Kondisi Permintaan (yaitu , pelanggan yang canggih di pasar rumah )

Terkait dan pendukung industri ( misalnya , pentingnya pengelompokan )

Strategi, struktur, dan persaingan (yaitu, kondisi organisasi perusahaan, dan sifat persaingan
domestik ).
Kondisi faktor Kondisi faktor mengacu pada input yang digunakan sebagai faktor produksi – seperti
tenaga kerja, tanah , sumber daya alam , modal, dan infrastruktur. Ini terdengar mirip
teori
ekonomi
produksi
(
standar,
atau
faktor
tetapi
khusus
Porter
)
berpendapat
diciptakan
,
bahwa
tidak
"
kunci"
diwariskan
.
faktor
khusus
faktor-faktor produksi adalah tenaga kerja terampil , modal, dan infrastruktur. Selanjutnya ,
" Nonkey " faktor atau faktor penggunaan umum , seperti tenaga kerja dan terampil
bahan
baku
,
dapat
diperoleh
oleh
perusahaan
dan,
karenanya
,
tidak
menghasilkan
keunggulan kompetitif berkelanjutan. Namun, faktor khusus melibatkan berat , investasi berkelanjutan .
Mereka lebih sulit ditiru dan akhirnya ini mengarah pada keunggulan kompetitif , karena jika
perusahaan lain tidak dapat dengan mudah menduplikasi faktor-faktor ini , mereka berharga . Porter
berpendapat bahwa kurangnya sumber daya sering sebenarnya membantu negara-negara untuk menjadi
kompetitif ( menyebutnya dipilih faktor kelemahan ) , dengan demikian , kelimpahan menghasilkan
limbah dan kelangkaan menghasilkan pola pikir yang inovatif . Negara-negara tersebut dipaksa untuk
berinovasi untuk mengatasi masalah mereka sumber daya yang langka . Seberapa benar ini? Swiss
adalah negara pertama yang mengalami kekurangan tenaga kerja . Mereka meninggalkan jam tangan
laborintensive dan berkonsentrasi pada inovatif / jam tangan high-end . Jepang harga tinggi tanah
memiliki begitu ruang pabrik adalah pada premium . Hal ini menyebabkan justin - waktu persediaan
perusahaan teknik -Jepang tidak bisa memiliki banyak stok mengambil ruang , sehingga untuk
mengatasi potensi tidak memiliki barang sekitar ketika mereka membutuhkannya , mereka inovasi
teknik persediaan tradisional . Swedia memiliki musim bangunan pendek dan biaya konstruksi yang
tinggi . Kedua hal ini dikombinasikan menciptakan kebutuhan rumah prefabrikasi . Di beberapa negara
Timur Tengah , karena iklim kondisi - banyak sinar matahari , curah hujan terbatas , kelangkaan air kebutuhan untuk menggunakan energi surya untuk memanaskan air menjadi suatu keharusan .
BAB III
PENUTUP
RANGKUMAN
Bahwasannya teori perdagangan internasional memiliki banyak tokoh pemikir yang membuat
teori-teori perdagangan internasional tersebut. Dan dari kebanyakan praktek penerapan perdagangan
internasional di dunia, teori-teori yang telah dijabarkan ini berpengaruh nantinya pada kegiatan
perdagangan internasional tersebut. Pemikir teori-teori tersebut diantaranya David Ricardo, Adam
Smith, dan Hecscher Ohlin.
Teori-teori tersebut relevan dengan perdagangan saat ini, sehingga bagi mahasiswa bisnis
internasional diharapkan bisa memahami dan mengerti tentang teori-teori yang telah dibahas yang
nantinya bisa diterapkan dalam perdangan internasional dimasa yang akan datang.
Integrasi Ekonomi dan Moneter
Nama Anggota:
Aya Sofia (135030300111015)
Ayukha Asna Levia (135030301111028)
Debby Citra Indah (135030307111021)
Jurusan Bisnis Internasional
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
2013
Globalisasai
Globalisasi adalah hasil dari proses teknologi terutama di bidang teknologi informasi,
telekomunikasi, energi, transportasi, dan bioteknologi serta perubahan dalam kebijakan ekonomi.
Memahami Integrasi Ekonomi dan Moneter
Integrasi ekonomi di Eropa : Uni Eropa
Informasi latar Belakang
Belgia , Prancis , Jerman Barat , Italia , Luksemburg , dan Belanda membentuk Uni Eropa , kemudian
disebut Masyarakat Ekonomi Eropa , pada 1 Januari 1958 setelah penandatanganan Perjanjian Roma
pada Maret 1957. Asal-usul Masyarakat Eropa dapat ditelusuri dalam kondisi ekonomi dan politik yang
berlaku pada masa setelah Perang Dunia II . Perekonomian negara-negara Eropa yang hancur oleh
perang , Jerman dibagi menjadi zona pendudukan militer , dan Eropa sedang menanggung beban perang
dingin antara dua blok saingan. Keenam anggota pendiri MEE mulai negosiasi untuk pem - lish struktur
kelembagaan untuk kerjasama ekonomi meningkat antara negara-negara Eropa Barat , yang
menyebabkan Perjanjian yang mendirikan Batubara dan Baja Eropa Masyarakat ( ECSC ) pada tahun
1951 , Masyarakat Energi Atom Eropa ( EURATOM ) , dan EEC pada tahun 1957 . ECSC ini telah
didirikan dalam rangka untuk mengontrol batubara dikumpulkan dan besi dan baja sumber daya dari
enam anggota pendiri . Dengan mempromosikan perdagangan bebas dalam batubara dan baja antara
anggota dan dengan melindungi terhadap bukan anggota, ECSC yang berhasil merevitalisasi industri ini
. Euratom ini didirikan oleh enam sama negara-negara dalam rangka untuk mempromosikan
pertumbuhan dalam industri nuklir dan penggunaan damai energi atom . Pembentukan MEE diserap dua
komunitas yang mendahuluinya .
Integrasi ekonomi didorong oleh politik dan ekonomi pertimbangan-pertimbangan karena pada akhirnya
melibatkan pengurangan kekuasaan yang berdaulat dan peningkatan simultan dari otoritas supranasional
. Akibatnya, ada pendekatan yang berbeda untuk integrasi. Tiga pendekatan utama telah muncul .
Federalis disukai pengaturan dari otoritas federal yang supranasional yang akan didahulukan atas
kekuasaan yang berdaulat . Fungsionalis mengadopsi pendekatan yang lebih pragmatis daripada
federalis dan disukai ekonomi ker-jasama sebagai titik awal untuk pencapaian integrasi politik sejak
mereka menganggap bahwa pemerintah nasional tidak mudah menyerah kedaulatan atas wilayah politik
seperti keamanan , pertahanan , dan kebijakan luar negeri . Jean Monnet , salah satu pendiri dari
Komunitas Eropa , adalah seorang pendukung kuat dari fungsionalisme . Akibatnya , integrasi pasar
pasti akan mengarah pada integrasi politik. Groupwithin lain yang fungsionalis , neo- fungsionalis ,
disukai sistem campuran di mana lembaga-lembaga supranasional dan pemerintah nasional awalnya
berbagi tanggung jawab dan secara bertahap kekuasaan berdaulat nasional akan ditransfer ke negara
supranasional . Nasionalis menentang tatanan politik baru dan enggan untuk mentransfer kekuatan
kedaulatan nasional apapun. Mereka siap untuk berpartisipasi dalam organisasi-organisasi Eropa tetapi
menganggap integrasi ekonomi Eropa sebagai kerjasama antar antara kepala negara berdaulat .
Meskipun tujuan dari kedua federalis dan fungsionalis adalah umum , perbedaan penting antara kedua
pendekatan adalah sarana untuk mencapai tujuan ini . Fungsionalis mendukung pendekatan bertahap
untuk integrasi di mana sebagai federalis lebih memilih " shock treatment " di mana integrasi dicapai
dengan perubahan konstitusi dan kelembagaan langsung . Nasionalis, di sisi lain, menganggap bahwa
otoritas supranasional hanya bisa berkembang jika manfaat yang luar biasa muncul dan tidak dapat
dijamin dengan kerja sama antarpemerintah. Sengketa ini telah mempengaruhi perkembangan Uni
Eropa. Struktur organisasi masyarakat mencerminkan kurangnya konsensus dan memiliki campuran
karakteristik supranasional dan antar pemerintah.
The Rome Treaty berangkat untuk meningkatkan standar hidup dan mencapai hubungan yang lebih erat
antara negara-negara anggota, tujuan ini adalah untuk dicapai dengan integrasi ekonomi jauh melampaui
tingkat kerja sama yang diperlukan untuk keanggotaan serikat pabean. Pasal 2 dari Perjanjian Roma
menyatakan bahwa tujuannya adalah "untuk mendirikan sebuah pasar umum, untuk mempromosikan
seluruh Masyarakat pembangunan yang harmonis dari kegiatan ekonomi, yang terus-menerus dan
seimbang peluasan, peningkatan stabilitas, sebuah peningkatan percepatan standar hidup dan hubungan
yang lebih erat antara negara-negara yang berada di dalamnya. "Ini secara efektif berarti bahwa semua
pembatasan pada pergerakan bebas barang, modal, dan tenaga kerja itu harus dihilangkan. Penghapusan
hambatan tarif pada industri perdagangan antara anggota dan pengenaan tarif eksternal umum pada
impor dari nonanggota dipandang sebagai langkah pertama dalam penciptaan penyatuan ekonomi
dengan harmonisasi kebijakan ekonomi nasional negara-negara anggota. The original "Enam" menjadi
"Sembilan" ketika Inggris, Denmark, dan Irlandia bergabung pada tahun 1973, dan "Dua Belas" setelah
Yunani bergabung pada tahun 1981, dan Spanyol dan Portugal pada tahun 1986. Pada bulan Januari
1995, "Belas" menjadi "Lima belas" dengan masuknya Austria, Finlandia, dan Swedia.
Struktur kelembagaan terdiri dari Dewan Menteri perwakilan-senting themember menyatakan, Komisi
ditunjuk oleh Traktat Roma sebagai badan eksekutif dan pengusul legislasi dan Parlemen Eropa dipilih
secara langsung dengan 518 anggota. Mahkamah Pengadilan memastikan bahwa hukum diamati dan
memiliki kekuasaan untuk memutuskan konstitusionalitas keputusan Komisi dan Dewan Menteri. Bank
Sentral Eropa (ECB), dibahas di bawah ini, diberdayakan untuk melakukan kebijakan moneter umum
dari Uni Eropa. Pada tahun 1986 Uni Eropa telah diubah Perjanjian Roma dengan Single European Act,
yang disediakan untuk penghapusan semua hambatan yang tersisa dengan aliran bebas barang, jasa, dan
faktor produksi. Ini merupakan perkembangan besar karena menciptakan pasar tunggal Eropa pada
tahun 1993. Perjanjian tentang Uni Eropa (Maastricht Treaty) juga diubah Perjanjian Roma, tetapi juga
memasukkan perjanjian sebelumnya. Menurut Perjanjian Maastricht, Uni Eropa adalah struktur
didasarkan pada tiga pilar: (a) Com-munity, (b) kebijakan umum luar negeri dan keamanan Eropa, dan
(c) kerjasama dalam keadilan dan urusan rumah. Perjanjian Amsterdam pada tahun 1997 konsolidasi
masing-masing pilar di atas.
Integrasi ekonomi antarNegara Berkembang
Negara-negara berkembang membentuk pengaturan regional dalam upaya untuk membantu
pertumbuhan dan mencapai perubahan struktural yang mendasar . Seperti penataan daerah akan
menciptakan pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi besar -besaran dan akhirnya akan
membawa pengurangan biaya produksi melalui skala ekonomi yang akan memungkinkan kompetisi
internasional tanpa per-lindungan . Ide ini menarik dalam teori tetapi tidak terlalu berhasil dalam praktek
karena pembentukan pengaturan daerah tersebut tidak memiliki mengikat com - mitments perdagangan
bebas . Selain itu, distribusi manfaat yang setara dan pencapaian skala ekonomi menyebabkan
konsentrasi industri di beberapa pusat-pusat industri .Akibatnya , sebagian besar usaha selama 1960-an
dan 1970-an menyebabkan kelompok-kelompok kecil dengan perjanjian bilateral minimal. Penerapan
kebijakan berwawasan ke luar selama tahun 1980 dan 1990 menyusul reformasi ekonomi terhadap
liberalisasi perdagangan dan keuangan , gelombang globalisasi , dan jatuhnya komunisme membawa
momentum baru untuk regionalisme dimana banyak pengaturan tersebut diperkuat dan yang baru
terbentuk . Bagian berikut memberikan penjelasan singkat tentang pengaturan regional yang paling
penting di Asia , Afrika, Amerika Latin , dan Timur Tengah.
Integrasi Ekonomi di Asia
Integrasi ekonomi adalah masalah kurang menonjol di Asia mengingat keberadaan negara-negara besar
seperti India dan China. Skema integrasi regional paling terkenal adalah Asosiasi Bangsa Asia Tenggara
(ASEAN) diikuti oleh Asosiasi Asia Selatan untuk Kerjasama Regional (SAARC) dan Kerjasama
Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Asosiasi Negara Asia Tenggara
Asosiasi ini terdiri dari sepuluh negara : Brunei , Kamboja, Indonesia , Laos, Malaysia , Myanmar,
Filipina , Singapura, Thailand , dan Vietnam . ASEAN didirikan pada tahun 1967 oleh tujuh negara
tersebut. Brunei bergabung pada tahun 1984 , Vietnam pada tahun 1996 , Laos tahun 1997 , dan
Myanmar pada tahun yang sama . Ini berasal kembali di tahun 1960-an dari keinginan untuk memiliki
lebih dekat politik dan kerjasama keamanan di wilayah tersebut . Unsur-unsur yang paling penting dari
kerjasama ekonomi adalah liberalisasi perdagangan , pembangunan industri , perbankan dan keuangan ,
dan investasi . Liberalisasi perdagangan diintensifkan pada tahun 1992 dengan pembentukan ASEAN
Free Trade Area ( AFTA ) selama sepuluh tahun . Juga , berbagai skema kerjasama industri didirikan
pada tahun 1970 dan 1980 dan ada kerjasama di bidang pariwisata, jasa , dan kekayaan intelektual .
Meskipun AFTA tidak akan mengarah untuk menyelesaikan perdagangan bebas dan proses liberalisasi
perdagangan telah sederhana , ia telah tumbuh menjadi suatu pengaturan regional yang penting .
Integrasi Ekonomi di Afrika
Integrasi regional di Afrika menjadi tujuan setelah pembentukan Organisasi Persatuan Afrika untuk (
OAU ) pada tahun 1963 . Ide integrasi ekonomi semua negara Afrika berawal pada OAU meskipun
kegiatannya bersifat sangat politis . Aunique karakteristik integrasi ekonomi di Afrika adalah banyak
sebagian tumpang tindih pengaturan regional . Perjanjian Masyarakat Ekonomi Afrika ( AEC ) tahun
1991 memperkirakan penyatuan ekonomi dan moneter Afrika selama 35 tahun , tahap pertama adalah
konsolidasi pengaturan yang ada . OAU , bersama-sama dengan Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (
UNECA ) , telah berusaha untuk merasionalisasi dan menyelaraskan pengaturan regional tetapi dengan
sedikit kemajuan karena pengaturan yang ada lemah dan ada komitmen politik yang rendah. Pengaturan
regional yang paling penting dalam hal PDB agregat adalah Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (
ECOWAS ) , yang COMESA , SADC , dan African Customs Union Selatan ( SACU ) .
Integrasi ekonomi di Amerika Latin dan Karibia
Pengaturan regional di Amerika Latin telah cukup stabil sejak pengalaman 1960-an dan 1970-an adalah
berbeda dari tahun 1980-an .
Integrasi Ekonomi di Timur Tengah
Timur Tengah memiliki kurang sukses dengan integrasi ekonomi daripada memiliki bagian lain dari
dunia . Ada beberapa pengaturan tetapi beberapa melampaui wilayah geografis Timur Tengah karena
ada negara-negara Arab di beberapa bagian Afrika . Ada beberapa upaya integrasi regional . Liga Arab (
AL ) diciptakan pada tahun 1945 dalam rangka untuk mempromosikan hubungan dekat antara negaranegara Arab dan mempromosikan kerja sama politik , ekonomi , sosial , dan militer . The AL memiliki
22members membentang dari Teluk ke Mauritania dan Maroko . Langkah kedua diambil pada tahun
1957 dengan pembentukan Dewan Persatuan Ekonomi Arab ( CAEU ) yang bertujuan untuk
mempromosikan integrasi ekonomi semua negara AL . Pada tahun 1965 Mesir, Irak , Yordania , dan
Yaman mendirikan Pasar Bersama Arab untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan integrasi tetapi
praktis tidak pernah turun tanah . Pada tahun 1981 Dewan Kerjasama Teluk ( GCC ) didirikan antara
Bahrain, Kuwait , Oman , Qatar , Arab Saudi , dan Uni Emirat Arab yang tujuannya adalah untuk
membentuk pasar bersama . Beberapa kemajuan telah dibuat dalam bidang integrasi ekonomi dengan
menghapus tarif dan pembatasan lainnya pada saling perdagangan dan ada kebebasan relatif pada
mobilitas tenaga kerja tetapi tarif eksternal umum belum didirikan .
integrasi ekonomi, juga disebut 'integrasi regional,' yang mengacu pada pengurangan
diskriminasi atau penghapusan hambatan perdagangan antara negara-negara yang berpartisipasi, datang
menjadi ada. Ini juga berarti pendirian beberapa bentuk kerjasama dan koordinasi antara peserta, yang
akan tergantung pada tingkat integrasi ekonomi yang berkisar dari daerah perdagangan bebas untuk
ekonomi dan moneter Serikat.
Dampak Integrasi Ekonomi dan Moneter terhadap Bisnis
Internasional
Negara-negara berkembang membentuk daerah pengaturan dalam upaya untuk membantu
pertumbuhan dan mencapai perubahan struktural mendasar. Pengaturan daerah tersebut akan
menciptakan pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi skala besar dan akhirnya membawa
pengurangan biaya produksi melalui ekonomi skala yang akan memungkinkan kompetisi internasional
tanpa perlindungan.
Adopsi kebijakan yang tampak ke luar selama 1980-an dan 1990-an mengikuti reformasi ekonomi
terhadap perdagangan dan liberalisasi keuangan, gelombang globalisasi dan kejatuhan komunisme
membawa momentum baru bergairah dimana banyak pengaturan seperti itu diperkuat dan baru yang
dibentuk.
StrategiPerencanaan Global
LATAR BELAKANG
 Di zaman modern inisegalamacamurusanharuslahdiaturdenganstrategi yang
matang.Takterkecualiduniabisnis,denganbegituakanlebihmudahdalammenghadapipersaingan.Me
lampauistandarlangkah-langkahdalamrencanabisnistradisional,
perencanaanstrategisdiarahkanterutamauntuktujuanmenjadikompetitif. Tingkat manaindividu,
perusahaan, suatubangsa, atauwilayahdapatmenghasilkanbarangdanjasa yang memenuhitespasar
global sementaramempertahankanataumeningkatkanpendapatan real semakintergantungpada
proses operasional, bukanhanyaprodukdanpasar. Makin
pentingnyakepasardanprodukadalahpertanyaan-pertanyaantentangbagaimanaprodukdibuat;
bagaimanahalinidiambiluntukpasar; Bagaimanamenerima, dijual, dandilayani di pasar;
danbagaimanaperubahandalamkaitannyadenganperubahanlingkungan.
SeputarStrategiPerencanaan Global
Perencanaan global memerlukankesadaranbahwakeputusan yang diambilolehmanajer,
perusahaan, industri, bangsa, dandaerahadalahmelakukannya di lingkunganlintasbudaya.
Dayasaingadalahsekarangfaktakehidupanbisnis global,
dansemuaperusahaanharusberpikirsecarainternasionaldanrencanasecara global. Bahkanjikaperusahaan
yang bersangkutanpasarproduk-produknyahanyadalamnegeri, perencanaanstrategis yang
harusmempertimbangkansifatindustri di seluruhdunia, kebijakannasionalpemerintahpadaisuisuinternasional, wilayahsecarakeseluruhanlingkungan, danbahkan global
perdagangandanmasalahkeuanganantara lain.
Pindahkeabadkeduapuluhsatu, manajer di seluruhduniaakandihadapkandengantantangantambahan.
Merekaakandiharapkanuntukmenemukanlebihbanyakdancara yang
lebihbaiklebihbaikmengelolasumberdaya: manusia, keuangan, fisik, daninformasi. SepertiElashmawidan
Harris mengatakan,
"beberapaorganisasiakanmencobauntukbertahanhidupdengancaramelewatibeberapatantangantantanganbarudengantinggal di tepiterkemukapengembanganprodukdanteknologi,
ataudenganmemperkenalkanlebihotomatisasidanrobotika.
Pertimbanganlingkunganeksternalperusahaan (misalnya, neracaperdaganganNasional)
danlingkungan internal (misalnya, labor–management hubungan di perusahaan)
harusdiperhitungkandalam proses perencanaan. Bagaimanaaspek internal
daneksternalmempengaruhidayasaingintiuntukperencanaanstrategisdan, olehkarenaitu,
lebihdarimemperolehkeunggulankompetitif. Iniadalahstrategiuntukdatangdenganpersaingan,
untukmencapaidayasaing.
Untukdayasaing global dankeberhasilan, organisasisaatinimembutuhkanmanajer yang
multikulturalharusmemilikibudaya yang diperlukansensitivitasdanketerampilan yang
memungkinkanorganisasimerekauntukberadaptasidenganlingkungan di Negara lain.
Jadidapatdisimpulkanbahwastrategiperencanaan global adalahsuatucaraatautindakan yang
dilakukanuntuklebihmempersiapkandiriterhadapanpersaingan global.
Foreign Direct Investement
FDI (Foreign Direct Investment)
atauinvestasilangsungluarnegeriadalahsalahsatuciripentingdarisistemekonomi yang
kianmengglobal.
Iabermulasaatsebuahperusahaandarisatunegaramenanamkanmodalnyadalamjangkapanjangkese
buahperusahaan di negara lain. Dengancarainiperusahaan yang ada di negaraasal (biasadisebut
‘home country’) bisamengendalikanperusahaan yang ada di negaratujuaninvestasi (biasadisebut
‘host country’) baiksebagianatauseluruhnya.
 FDI sebagaiindikatorekonomi
FDI kinimemainkanperanpentingdalam proses internasionalisasibisnis. Perubahan yang
sangatbesartelahterjadibaikdarisegiukuran, cakupan, danmetode FDI
dalamdekadeterakhir. Perubahan-perubahaniniterjadikarenaperkembanganteknologi,
penguranganpembatasanbagiinvestasiasingdanakuisisi di banyaknegara,
sertaderegulasidanprivatisasi di berbagaiindustri.
Berkembangnyasistemteknologiinformasisertakomunikasi global yang
makinmurahmemungkinkanmanajemeninvestasiasingdilakukandenganjauhlebihmudah.
 Para ekonommenganggap FDI
sebagaisalahsatupendorongpertumbuhanekonomikarenamemberikontribusipadaukuranukuranekonominasionalsepertiProdukDomestikBruto (PDB/GDP), Gross Fixed Capital
Formation (GFCF, total investasidalamekonominegaratuanrumah) dansaldopembayaran.
Merekajugaberpendapatbahwa FDI mendorongpembangunankarenabaginegaratuanrumahatauperusahaanlokal yang menerimainvestasiitu-FDI
menjadisumbertumbuhnyateknologi, proses, produksistemorganisasi,
danketrampilanmanajemen yang baru. Lebihlanjut, FDI
jugamembukapasardanjalurpemasaran yang barubagiperusahaan, fasilitasproduksi yang
lebihmurahdanaksespadateknologi, produk, ketrampilan, danpendanaan yang baru.
Manajer yang baikharusdapatmelakukanhalberikut:
1. Berpikir di luarpersepsilokal, danmengubahstereotipmenjadipositif
2. Siapkanpikiran yang barudanmenghilangkanpolapikir yang lama
3. Menciptakankembalisuatubudaya ,norma,
danpraktikbaruberadsarkanwawasandanpengalaman.
4. Adaptasidanselalusiapdengankeadaandangayahidupbarudan yang tidakbiasa
5. Memperolehkompetensimultikulturaldanketerampilantermasukbahasaasing .
6.Beroperasisecaraefektifdalamlingkunganmultinasional / multikultural .
7. Membuatskenariooptimisdanbisadilakukanuntukmasadepan .
8. Terbuka danfleksibeldalammenanganikeragaman orang.
9. Nyamandengan orang danberbagaidisiplinilmu, ras ,danjeniskelamin .
10. Fasilitatorpendatangbaru , orang asing , kaumminoritas , danimigranketempatkerja .
11. Melakukanmitradalamusahapatungan ,konsorsium , ataukoalisi .
12. Menjadiagenperubahan yang direncanakandanfuturis .
13. Selalumudahberadaptasidenganbudayaasing ,sehinggamenjadiakrabdengannilainilaibudayamasyarakat yang terlibatdalam proses perencanaanstrategis
KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya strategi perencanaan global ini adalah suatu cara cara atau langkah
langkah yang dilakukan seorang manajer dalam mempertahankan dan memajukan perusahaan.
Misalnya dengan cara melakukan koalisi, melakukan intensifikasi dan diversivikasi dalam suatu
produk. Jadi seorang manajer harus bisa memutuskan dan mencari jalan keluar ataupun cara
yang baik dalam menentukan suatu keputusan untuk kebaikan perusahaan nya.
TUGAS
PENGANTAR BISNIS INTERNASIONAL
“ENTERING THE INTERNATIONAL MARKET”
OLEH:
KELOMPOK 7
AdityasNarendra (135030301111032)
Christian Richard (135030307111015)
KemasVerryan(135030307111014)
Kepentingan dan persoalan menuju internasional
Strategi bisnis, strategi pemasaran dan pertimbangan managerial, merupakan faktor penentu
sebuah perusahaan untuk meneliti ketika memutuskan untuk masuk ke pasar asing, sebagian besar
perusahaan didirikan dengan ambisi untuk melayani kebutuhan pasar tertentu dalam pasar nasional
tertentu, namun karena kegiatan beberapa perusahaan memperluas dan jika produk mereka tampaknya
memiliki daya tarik yang sangat kuat untuk segment pasar tertentu atau mereka secara substansial
berbeda dari produk atau jasa yang bersaing dengan mereka, perusahaan perusahaan dihadapkan dengan
situasi dimana mereka diminta untuk melayani beberapa pelanggan di luar negeri, dan memberikan
protect atau jasa mereka ke pasar luar negeri dan jauh, dengan cara ini sebagian besar perusahaan
mengembangkan pertimbangan bertahap tentang cara mereka harus melakukan peluang, mereka
memperluas kegiatan mereka melalui pasar luar negeri yang lebih hati hati dirancang dan dikelola.
Jumlah yang relatif kecil dari usaha bisnis meskipun, biasanya terkait dengan aplikasi teknologi
yang tinggi atau bidang yang sangat khusus lainnya.
Motivasi
Pertambahan liberaisasi perdagangan internasional bersama dengan bertahap penurunan
hambatan perdagangan dan investasi telah menciptakan lingkungan bisnis dimana hampir setiap
perusahaan mungkin akan tunduk pada kompetisi internasional sebagai akibatnya sifat bisnis
internasional telah berubah dan banyak perusahaan internasional telah mengembangkan pasar dalam
negeri secara regional antar wilayah, bukannya pasar nasional.
Keperihatian, Resiko dan Masalah
Pemasar Internasional harus membuat banyak keputusan mengenai mode entri yang mungkin
termasuk prodak target, tujuan dari target pasar, modus masuk, saat masuk, rencana bauran pemasaran
dan sistem kontrol untuk memeriksa kinerja pasar yang dimasuki
Dalam market asing ( resource orientated) bersama dengan metode alternatif untuk masuk
market asing
1. Pasar Dalam Negeri
 Ekspor langsung
1. Perusahaan dagang
2. Perusahaan ekspor
3. Piggyback
 Ekspor tidak langsung
1. Distributor Asing
2. Agen
3. Pemasaran Tambahan
2. Sumber Produksi Luar Negeri
 Memperbaiki Kontrak
 Perjanjian
 Pertemuan
 Joint Venture
 Kepemilikan penuh
Walaupun beberapa opsi mungkin akan tersedia ketika perusahaan sedang mempertimbangkan
atau merancang masuk pasar luar negeri, pilihan dan kompromi harus dibuat antara tingkat yang
diinginkan atau diperlukan kontrol, penanaman modal dan profitabilitas yang diharapkan.
Beberapa modus masuk seperti ekspor dan lisensi , yang berhubungan dengan rendahnya tingkat
kontrol atas operasi dan pemasaran, tetapi juga terkait dengan rendahnya tingkat resiko.
Sebagian klasifikasi kriteria keputusan untuk modus daftar masuk kriteria berikut:
 Ukuran Pasar dan Pertumbuhan
 Resiko
 Peraturan Pemerintah
 Lingkungan yang Kompetitif
 Infrastruktur Lokal




Tujuan Perusahaan
Sumberdaya Internal
Aset dan Kemampuan
Keluwesan
Untuk memilih antara tingkat optimal dari faktor-faktor tersebut perusahaan harus
mempertimbangkan semua elemen lingkungan eksternal yang akan dihadapi setelah memasuki pasar
luar negeri, kebanyakan studi terdahulu tentang strategi masuk pasar luar negeri perusahaan
multinasional telah terutama terkonsentrasi pada faktor-faktor dan kondisi dibalik penggunaan setiap
modus masuk dan empat skala utama telah dirumuskan untuk menjelaskan pilihan modus masuk.
Salah satu pendekatan analisis biaya transaksi yang meresakan kegiatan internasional sesuai
dengan alasan ekonomi bahwa perusahaan akan meminimalkan semua biaya yang terkait dengan seluruh
rantai nilai tambah. Faktor negara tuan rumah khusus meliputi resiko negara dan keakraban lokasi
sedangkan faktor kepemilikan dan internalisasi fokus pada spesifik dan tegas variabel industri tersebut.
Penelitian Bisnis Internasional
Riset pemasaran adalah sangat penting untuk mencapai informasi yang diperlukan yang akan
memungkinkan pembuatan keputusan yang benar dan menghindari kesalahan yang mahal baik
kemudian akan memungkinkan perusahaan untuk membangun posisi yang kompetitif di pasar luar
negeri ditargetkan akan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi perusahaan. Sehingga membutuhkan
jangka waktu yang cukup sehingga investasi menghasilkan keuntungan yang memadai, literatur tentang
faktor yang mempengaruhi pilihan masuk pasar asing telah menyarankan bahwa jarak fisik dan budaya
memiliki efek pada modus masuk pasar luar negeri. Persaingan yang ada di setiap negara pasti
membutuhkan analisis mendalam, cara cara tambahan penting untuk memperkirakan potensi permintaan
dan potensi pasar harus di pertimbangkan dalam bentuk mengunjungi pameran dagang utama.
Distribusi dan Identifikasi saluran penjualan
Terutama dalam hal jenis pemasaran ekspor masuk pasar luar negeri perusahaan perihatin
tentang tingkat cakupan pasar bahwa agen distributor atau perusahaan manajemen ekspor dan agen aktif
dalam saluran distribusi cenderung beroperasi disegmen pasar yang berbeda sehingga perusahaan yang
ingin melayani basis pelanggan tertentu, sementara agen yang bertujuan untuk mencapai tingkat tinggi
cakupan pasar dan penetrasi pasar harus hati-hati dalam memilih mitra distribusi asing.
Strategi Masuk Pasar Asing
Pasar Ekspor
Kebanyakan perusahaan biasanya beroperasi dalam pasar nasional sampai batas mereka memulai
mempertimbangkan ekspansi internasional mereka baik melalui membalas permintaan yang tidak
diminta untuk melayani pelanggan asing atau dengan sistimatis meneliti dan merancang program
pembangunan ekonomi internasional mereka di era modern. Menerapkan langkah-langkah perlindungan
pasar melalui berbagai jenis hambatan untuk memasuki pasar tertentu telah menjadi bagian dari
kebijakan ekonomi dari kebanyakan pemerintah nasional untuk waktu yang lama. Tarif dan Bea dua
instrumen perlindungan pasar utama yang digunakan dalam kebijakan tersebut sedangkan hambatan
perdagangan tarif dari berbagai jenis juga sering berlatih dengan hasil yang sama atau mirip dengan
yang diperoleh dengan perlindungan pasar.
Tingkat tarif preferensial adalah modus yang sering diadopsi oleh perjanjian bilateral pemerintah
di masa lalu. Sehingga untuk menerapkan tarif dan bea dikurangi untuk ekspor berbagai dinyatakan
sebagai jumlah mata uang tertentu. Ketika sebuah fenomena pembuangan terjadi ketika produsen
menawarkan barang mereka pada tingkat harga yang tidak wajar atau dibawah tingkat biaya produksi.
Modus Masuk Investasi
Perusahaan yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di pasar asing biasanya mendasarkan
diri pada beberapa pengalaman yang telah mereka miliki dengan baik produksi atau transaksi
pemasaran.
Dokumen Investasi oleh Perusahaan Multinasional
Dalam rangka mempertahankan dokumen investasi yang seimbang MNC umumnya berinvestasi
di perusahaan asing untuk memperoleh presentase yang relatif kecil dari modal mereka dalam kerangka
strategi perusahaan mereka untuk secara sistematis memantau peluang dan kondisi di pasar luar negeri
dan mengevaluasi penyertaan modal dalam negeri yang paling menjanjikan perusahaan.
Investasi Asing Langsung
Literatur awal masuk pasar asing terfokus pada pilihan antara ekspor dan investasi asing
langsung (FDI). Pandangan berbasis biaya keputusan ini menyarankan bahwa perusahaan harus
memiliki keunggulan tertentu yang akan mengatasi biaya keasingan teknologi unggul dan keterampilan
telah diidentifikasi sebagai faktor kompensasi tersebut. Ini bisa berkontribusi pada masuknya investasi
asing yang sukses. Pendekatan serupa disarankan oleh peneliti lain adalah ”Kompetensi inti” yang
diidentifikasi sebagai keunggulan spesifik perusahaan yang merupakan faktor terpenting keberhasilan
untuk investasi asing langsung.
Usaha Patungan
Meskipun usaha patungan kerjasama antara dua atau lebih perusahaan adalah yang paling sering
patungan di Internasional, dalam kasus dimana pemerintah memberlakukan pembatasan untuk tingkat
maksimum yang diperbolehkan kontrol untuk sebuah perusahaan dalam penanda tuan rumah, minoritas
ekuitas perusahaan patungan menjadi alternatif yang paling tepat
Keunggulan:
 Pengembalian yang lebih tinggi dan kontrol lebih besar atas pengoperasiannya
 Penciptaan sinergi melengkapi aset sumberdaya atau berbagi harga dan resiko
 Akes cepat untuk pendistribusian jaringan
 Kontrak dengan persediaan lokal dan pejabat pemerintahan
Kerugian:



Kurangnya kontrol penuh
Konflik yang timbul atas hal hal meliputi strategi alokasi sumberdaya dan aset
kepemilikan kritis
Kerentanan terhadap ketidakpercayaan dan konflik terkait budaya
Perusahaan yang Sepenuhnya dimiliki
Modus masuk seluruhnya dimiliki dan dikendalikan sepenuhnya terutama anak cabang dan anak
perusahaan merupakan tingkat teringgi dari komitmen sumberdaya di pasar sasaran
Penggabungan dan Akuisisi
Akuisisi mengacu pada pembelian saham yang cukup dari sebuah perusahaan yang sudah ada
dalam rangka mendapatkan kontrol. Penggabungan dan akuisisi biasanya dibahas dibandingkan usaha
lapangan hijau sebagai bagian dari analisis organisasi dari perusahaan multinasional
Usaha Lapangan Hijau
Investasi lapangan hijau memerlukan membangun anak perusahaan dari awal dan biasanya
menargetkan produksi lokal dan pemasaran di pasar sendiri juga.
Keuntungan:
 Fleksibel, kontrol baik dan keuntungan lebih besar
 Komitmen kuat untuk pasar lokal dalam bagian perusahaan
 Kemampuan untuk mengelola investor dan mengatur pasar industri, produksi dan
sumber keputusan
Kerugian:



Resiko besar karena kepemilikan penuh
Kehadiran pemerintah menjadi orang ketiga yang mana bisa menunda dan
mengurangi/ menenggelamkan harga
Masalah budaya dan kedaulatan ekonomi di negara asal
Strategi Aliansi
Strategi aliansi Internasional dapat berupa berbagai bentuk yang berbeda meliputi persetujuan
lisensi antara dua partner. Kesuksesan aliansi Internasional, aliansi harus memiliki kekuatan pasar yang
sama
 Aliansi antara yang kuat dan yang lemah tidak akan bisa bekerja
 Semua aliansi mempertahankan otonomi mereka dan fleksibelitas tingkat tinggi
 Partisipan tiap pemilik harus sama, khususnya mempertahankan kontribusinya terus menerus
Internasional logistik dan msalah transportasi yang berhubungan dengan masuknya pasar asing
Sebagai bagian dari bauran pemasaran bahwa perusahaan-perusahaan Internasional akan
merancang dan mengimplementasikan dalam rangka untuk beroperasi di pasar tertentu. Itu harus, namun
perlu dicatat bahwa sebagian besar perusahaan sangat berinvestasi dan bergantung pada sistem distribusi
dan jaringan rantai pasokan dalam rangka meningkatkan efektifitas dari sistem.
Isu isu utama yang perlu di pertimbangkan:
 Cakupan pasar, klien, penetrasi, penetrasi sistem distribusi tidak hanya di negara tuan rumah
tetapi juga dalam kaitannya dengan sistem distribusi global
 Tingkat Infrastruktur dan integrasi IT untuk aplikasi logistik yang modern
 Induvidu yang berkulitas dan berkompeten
PEMASARAN INTERNASIONAL
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis Internasional yang dibina oleh Bapak Kandarisman H, DRS, MSI
Oleh:
NURUL KHUROTIN
(135030301111037)
MUTIARANI NASYITA P
(135030300111017)
RURI YULIARISTA
(135030301111039)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN BISNIS INTERNASIONAL
November 2013
PEMASARAN INTERNASIONAL
Nike membuat sebuah kebijakan dengan atlet papan atas yang bernama Steve Prefontaine, dia
merupakan pelari tercepat yang menggunakan sepatu Nike. Nike telah melanjutkan perluasan merek
dengan melibatkan altlet, pelatih. team, dan liga olahraga secara menyeluruh dan mendukung beberapa
acara olahraga.
Nike tidak hanya menguasai altet pada semua cabang olahraga, perusahaannya juga mengenalkan
kepada setiap orang. Melalui motto “Just Do it” pada tahun 1988, Nike meluncurkan dan dapat embuat
kesuksesan kampanye.
Motto tersebut masih digunakan dalam kampanye untuk
kesuksesan kepada anggota
menyampaikan
dengan budaya yang terkenal. Kesuksesan kampanye Nike membuat
penjualan produk Nike melambung tinggi. Pada tahun 1990, Nike melalkukan pendekatan baru untuk
memperbaiki hubungan dengan masyarakat .Maka dibuka “Nike Town” pertama kali yang merupakan
salah satu cara untuk menarik pelanggan.
Visi dan strategi global
Pandangan dan perluasan operasi di segmen pasar, Nike mengeluarkan sebuah pernyataan misi
besar : “Memaksimakanl pendapatan untuk pemegang saham terus memproduksi dan pelayanan dalam
kesejahteraan” Ini merupakan strategi objektif serta penyediaan sebuah lingkungan untuk menganjurkan
seseorang untuk memaksimalkan sumbangan untuk nike, pemakai mengidentifikasikan dari segmen
peluang, mutu keuntungan dan jasa inovatif dan produk internal dan eksternal, mendirikan dan
memelihara faktor emosional dengan pertalian. Bagian konsumsi dan memaksimalkan pendapatan.
“keksusesan nike untuk era selanjutnya mencari desain keterampilan dan mengembangkan produksi dan
pemasaran, tapi penambahan nike menyimpan aplikasi dari penemuan hak paten, desain, dan kemajuan
NIKE dan desain resah sasaran perdagangan mempertimbangkan asset berharga dan terbesar.
Nike terus-menerus berusaha untuk inovasi
Pada tahun 1990 ditandai dengan awal dekade nike memasarkan sepatu dengan keunggulan
untuk menahan udara , desain dengan memberi kesenangan dan keseruan untuk pemberi muda, dan
melanjutkan inovasi dengan memperkenalkan sepatu pelari “ air huarache,” dengan tehnologi mengikat
tali. Pada saat ini nike memperkenalkan seluruhnya rangkaiannya produk terbaru, setiap sesuatu desain
dengan memperbaiki keistimewaan dari kemampuan, ketahanan tampilan luar, dan/ atau rupa estetis.
Terbaru “nike goddess” bermacam-macam target untuk segmen perempuan diseluruh dunia dan ACG
diluar pemakaian, perlengkapan, dan pemakaian sangat diperlukan dari segi strategi pemasaran nike
untuk memperluas pasar terbaru dari segmen lagi pula atlet dan pemuda. Patut diperhatikan ketika tiba
definisi dari atlet, nike mendefinisikan atlet adalah memfokurang dengan dua kaki” untuk memfokuskan
tinggi kualitas produksi dan desain inovatif, nike memperluas produk dan menjual poster, persediaan
sekolah, dan perlengkapan media elektronik (CD dan MP3 player)
Komunikasi yang inovatif
Sebuah taktik baru dari nike dibidang iklan adalah yang disebut pemasaran gerilya, nike
menggunakan komunikasi tidak resmi dengan penonton, melalui media alternatif dan bukan melalui
pendekatan konvensional secara resmi dalam mensponsori acara olahraga terbesar, seperti olimpiade dan
piala sepakbola dunia.
Inovasi melalui integrasi logistik dan rantai suplai
Nike adalah pertama yang menerapkan metode menentukan lebih dahulu pengecer dalam
menentukan control dan ketentuan baik mereka. Itu adalah bisnis yang revolusioner waktu, tetapi
menjadi praktek standar dalam bisnis.
Kegiatan nike di tenggara asia: etika dilema dan pertanggung jawaban
social politik
Sumberdaya asia sangat penting tidak hanya untuk nike tapi juga untuk semua perusahaan yang
memasarkan produknya dengan menambah elemen biaya untuk buruh. Meskipun nike dalam beberapa
tahun terakhir mendapat kritik terkait manufaktur yang parah dinegara-negara maju “pesuruh” di mana
pemuda bekerja menerima upah rendah dan bekerja berjam-jam dalam kondisi, tidak menyenangkan
dan tidak sehat padahal mereka harus pergi ke sekolah. . Reaksi awal dari nike adalah untuk
mengecilkan seluruh masalah dengan mengadopsi posisi defensive dan melakukan apa-apa yang ilegal
sejak tahun ini.
Lingkungan global
Pemasaran global
Peran pemasaran dalam sistem organisasi sosial adalah untuk secara efektif menanggapi
kebutuhan konsumen dan keinginan, dengan menyediakan pilihan optimal antara kombinasi tertentu
produksi alternatif yang didasarkan pada sumber daya yang terbatas. Jika tugas tampak besar dalam
lingkungan pasar nasional,
satu dengan mudah dapat menghargai lingkup usaha ketika dituang ke aksi dalam skala global.
Pemasaran Internasional berkaitan dengan seperangkat alat metodologis yang telah dikembangkan untuk
membuka banyak dan masalah yang kompleks berhubungan dengan beberapa alternatif pilihan yang
tersedia ketika sebuah perusahaan internasional. Perdagangan internasional, pada kenyataannya, telah
praktek umum yang telah berkembang seiring dengan meningkatnya beberapa peradaban paling canggih
seperti yang terletak di cekungan Mediterania Timur, selama Milenium pertama SM. Produsen lokal,
pedagang dan city Serikat telah bersaing sejak itu, bahkan di pasar yang terpencil, menekankan
keunggulan dari barang dagangan mereka dalam hal sifat-sifat unik, menjanjikan tingkat kepuasan yang
lebih tinggi.
Sebagai perusahaan dan organisasi yang berusaha untuk terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi
untuk menjaga daya saing mereka, mereka mencari peluang di lokasi-lokasi geografis yang terpencil
atau segmen pasar lain untuk mencapai pertumbuhan yang vital kecepatan. Volume perdagangan
internasional, Apakah keuangan atau ekonomi, meningkat dengan perbaikan teknologi dan kemajuan
pengembangan institusi yang cocok. Perusahaan besar (seperti Coca-Cola, McDonald, dan DaimlerChrysler) adalah koordinasi operasi pemasaran dan produksi mereka strategis pada skala global.
Berbeda dengan pendekatan pemasaran internasional awal, sebagian besar perusahaan yang beroperasi
di beberapa negara saat ini mengakui kebutuhan untuk
berpikir secara global tapi bertindak secara lokal, tanpa mengabaikan setiap peluang menyeragamkan
banyak elemen pemasaran mereka mungkin, campuran menurut ikatan dan persyaratan lingkungan.
pasar lokal Dengan istilah bertindak secara lokal,
kita merujuk kepada perlu untuk beradaptasi
pemasaran campuran elemen untuk persyaratan lingkungan setempat sedangkan oleh berpikir secara
global, kita menyiratkan proses standarisasi, digunakan sebagai metode untuk meningkatkan efisiensi
ketika produk ini dipasarkan di beberapa lingkungan. Kita harus menekankan bahwa pemasaran global
tidak istilah modern digunakan untuk mengganti istilah pemasaran internasional yang telah digunakan
selama puluhan tahun. Pemasaran global harus dianggap sebagai sebuah berbeda dan berbeda bagian
pemasaran Internasional.
Ketika sebuah perusahaan pemasaran menjadi lebih terlibat dalam kegiatan di berbagai lingkungan
setempat di mana ia yang beroperasi, sebuah marketer diharapkan untuk menerapkan metode pemasaran,
internasional yaitu untuk bekerja sama dengan penjualan anak perusahaan lokal untuk mengembangkan
strategi pemasaran seluruh untuk setiap pasar asing itu beroperasi.
Dengan perkembangan perusahaan multinasional, yang memperluas operasi mereka di beberapa
lingkungan domestik secara bersamaan dengan memobilisasi sumber daya di semua lingkungan ini,
lebih tepat jenis lain pemasaran, pemasaran pendekatan, multinasional telah diadopsi. Dalam kerangka
ini strategi multi domestik yang diterapkan untuk memaksimalkan tingkat adaptasi terhadap pasukan
kompetitif lokal, dengan strategi pemasaran yang benar-benar sesuai kebutuhan.
Dalam upaya untuk menggunakan sumber daya lebih efisien, perusahaan-perusahaan multinasional
kadang-kadang cenderung menggabungkan strategi-strategi dalam daerah yang memiliki tingkat tinggi
kesamaan, seperti Uni Eropa (EU), maka menerapkan pan-regional jenis pemasaran.
Strategi pemasaran global adalah strategi yang perusahaan-perusahaan internasional yang berkembang
dalam rangka mengambil keuntungan dari yang ada skala ekonomi, karena mereka cenderung untuk
melayani sebagian besar pasar global seluruh yang menunjukkan kesamaan tertentu. Dengan strategi
pemasaran global, perusahaan bertujuan untuk mengembangkan salah satu umum strategi yang dapat
diterapkan di seluruh dunia, dengan beberapa adaptasi kecil untuk kebutuhan pasar lokal setiap kali ini
mungkin dianggap perlu.
Penilaian Pasar Internasional
Proses evaluasi pasar internasional tidak memperhatikan hanya faktor-faktor yang ada di
lingkungan masing-masing pasar. Sebaliknya, setiap perusahaan membangun proses evaluasi yang harus
dimulai dari evaluasi lingkungan internal perusahaan dengan menganalisis tujuan perusahaan dan
persediaan daya yang tersedia atau diakses yang akan menentukan dasar untuk eksploitasi di pasar
internasional. Untuk mengembangkan apresiasi untuk kesempatan yang ada di pasar dunia, sangat
penting untuk mengembangkan metode yang akan memungkinkan untuk penilaian akurat dari potensi
yang ada di pasar tersebut.
Lingkungan Pemasaran Global
Dengan tujuan untuk menganalisis lingkungan global dengan cara yang tepat sehingga
memungkinkan pemasar untuk melanjutkan pengambilan keputusan dalam kerangka strategi pemasaran
internasional, kita harus mulai dengan pembukaan kompleksitas lingkungan pemasaran global.
Distinction pertama mungkin dapat dilakukan pada jenis sistem ekonomi di suatu negara, dimana
perbedaan yang dibuat antara pasar kapitalisme, sebuah sistem sosialis rencana pusat atau sistem
sosialisme rencana pusat kapitalistik/pasar. Dalam semua sistem ekonomi ini, pasar dan perencanaan
pusat hidup berdampingan hingga tingkat tertentu. Dengan demikian, itu semua berasal dari salah satu
dari dua elemen yang memiliki aturan utama dalam ekonomi dan, lebih khusus lagi, Bagian mana dari
ekonomi yang diatur oleh salah satu aturan ini.
Parameter khas kedua yang mencirikan negara adalah tahap pembangunan ekonomi. Kriteria
yang digunakan dalam hal ini adalah rata-rata pendapatan penduduk negara itu. Bank Dunia saat ini
menggunakan sistem klasifikasi empat tingkat tersebut. Negara-negara berpenghasilan rendah memiliki
jumlah penduduk 2283 juta, tetapi memberi kontribusi hanya 3 persen dari produk Produk Nett Bruto
(PNB), dengan rata-rata GNP per kapita $355 pada tahun 2000. Kategori berikutnya dari negara-negara
berpenghasilan rendah hampir sama padat dengan 2283 juta orang, memberikan kontribusi 10 persen
untuk GNP dunia, dengan rata-rata per kapita GNP pada tingkat $1303. Negara-negara berpenghasilan
menengah atas terdiri dari 449 juta orang berkontribusi 7 persen untuk GNP dunia, dengan rata-rata per
kapita GNP dari $4476. Akhirnya, segmen atas negara-negara berpenghasilan tinggi terdiri dari 983 juta
orang yang menyumbang 80 persen untuk GNP dunia, dengan rata-rata per kapita GNP pada tingkat
$24,693.
Selain dua jenis sebelumnya, kriteria untuk menunujukan ciri lingkungan pasar global, ada
banyak upaya untuk mengklasifikasikan negara, dan berbagai penulis, analis, dan lembaga-lembaga
telah menggunakan kriteria yang berbeda sebagai dasar untuk klasifikasi mereka.
Untuk beberapa nama, Dichter telah digunakan pada ukuran dan perkembangan kelas menengah
di suatu negara untuk membedakan antara masyarakat hampir tanpa kelas, negara-negara yang puas,
negara-negara makmur, negara-negara dalam transisi, dan negara negara/primitif revolusioner.
Rostow telah menggunakan elemen pertumbuhan ekonomi untuk mengklasifikasikan negara
dalam Kategori: masyarakat tradisional, pengembangan prasyarat untuk lepas landas, lepas landas,
menuju kedewasaan dan usia konsumsi massa tinggi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagian besar menggunakan klasifikasi pasar berkembang,
pengembangan pasar, dan sentral direncanakan bangsa-bangsa. Namun, metode alternatif telah
digunakan seperti dalam kasus Liander et al., yang dikelompokkan negara menurut lokasi geografis
mereka di wilayah Eropa Barat, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika Utara, Timur jauh dan SsubSahara Afrika.
Kotler menggunakan jenis struktur industri dan tingkat pendapatan nasional sebagai kriteria. Ia
membedakan antara subsisten ekonomi; mentah-bahan mengekspor ekonomi; ekonomi industri;
pendapatan keluarga sangat rendah/ekonomi; Kebanyakan rendah pendapatan/perekonomian; sangat
rendah, sangat tinggi pendapatan/perekonomian; rendah, sedang, tinggi pendapatan/perekonomian;
sebagian besar media pendapatan/perekonomian.
Pendekatan klasifikasi lain yang telah dicoba oleh Sethi, Goodnow dan Hansz, dan lain-lain,
yang menggunakan berbeda beberapa variabel (misalnya, agregat produksi dan transportasi, konsumsi
pribadi, perdagangan, kesehatan dan pendidikan, indikator stabilitas politik, Variabel peluang pasar,
pembangunan ekonomi, budaya kesatuan, hambatan hukum, hambatan yang indah, jarak geocultural dan
kinerja) untuk membedakan kelompok tertentu dari negara.
Lingkungan Pemasaran Nasional
Keputusan dan lingkungan dari International Marketing
Beberapa elemen paling khas dari salah satu lingkungan Nasional bertarget yang harus ditinjau ulang
seperti proses evaluasi keprihatinan berikut:
Dimensi Lingkungan Pasar Nasional
• Pasar karakteristik seperti teknologi, investasi dan stok barang modal, tahap pengembangan, tahap
siklus hidup produk, tingkat kejenuhan, karakteristik perilaku pembeli, faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan fisik, volume, dan berbagai barang
• pemasaran lembaga, yaitu sistem distribusi, media komunikasi, pemasaran layanan (advertising,
penelitian, ukuran perdagangan daerah, sistem transportasi, dll)
• industri kondisi, ukuran kompetitif, dan praktek-praktek pengembangan teknis
• hukum lingkungan (undang-undang, peraturan, kode, tarif, pajak, dll.)
• Sumber daya, tenaga kerja (ketersediaan, keterampilan, potensi, biaya), keuangan (ketersediaan, biaya)
• lingkungan keuangan seperti neraca pembayaran, kurs Asing, peraturan
• lingkungan politik, saat ini pemerintah kebijakan dan sikap, jarak jauhnya lingkungan politik
• demografis lingkungan, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat persentase tahunan
peningkatan populasi, persentase populasi usia kerja, melek (persentase populasi melek berusia 15 dan
lebih dari), pertanian penduduk sebagai persentase dari total penduduk, urbanisasi (persentase populasi
di kota dengan lebih dari 20.000 orang), keutamaan (penduduk kota utama sebagai persentase dari total
penduduk dari empat kota terbesar)
• Lingkungan sosial, etnografi kepadatan (jumlah kelompok etnografi yang berbeda yang terdiri dari 1
persen dari total penduduk), agama keseragaman dan identifikasi, keseragaman rasial dan identifikasi,
keseragaman linguistik, unit sosial, struktur, pola perilaku, dan nilai-nilai.
Sementara itu, untuk menganalisis unsur-unsur lingkungan nasional setiap negara pemasar yang
harus mencari perbedaan Menurut karakteristik unik / membedakan pengaruh sehingga ia mampu
membentuk kelompok dengan sikap dibedakan; di sisi lain, seorang pemasar harus mencari serupa
karakteristik/mempersatukan pengaruh begitu untuk segmen pasar Menurut karakteristik penting dan
untuk menghindari tidak perlu atau mahal pemisahan.
Unsur khas yang memberikan kontribusi untuk memahami perilaku sosial dalam setiap
masyarakat adalah struktur kelas dan mobilitas sosial. Pada sebagian besar masyarakat mungkin untuk
membedakan antara orang-orang dari berbagai tingkat status sosial dan kekuatan dan ini adalah kode di
bawah istilah "kelas." Bahkan dalam masyarakat Komunis, yang menggambarkan diri mereka sebagai
"classless masyarakat", mungkin untuk membuat perbedaan antara mereka yang menjadi milik Partai elit
di bagian atas, profesional, seniman, ilmuwan, dan para manajer dan para pekerja di bagian bawah. Apa
yang penting bagi pemasar adalah untuk mengidentifikasi perbedaan dalam pola konsumsi masingmasing kelas. Perbedaan terlihat seperti itu ada di perabotan rumah dan rumah misalnya. Anggota dari
setiap kelas umumnya tinggal di berbagai jenis rumah dan membeli berbagai macam perabotan rumah,
meskipun perbedaan pendapatan mereka sering mungkin tidak signifikan. Perbedaan-perbedaan kelas ini
berlaku dalam berbagai kategori konsumsi. Jenis-jenis makanan yang dikonsumsi, pakaian yang dipakai,
dan hiburan yang dikejar bervariasi antara kelas. Selain mengidentifikasi struktur kelas yang ada,
pemasar internasional juga harus mencurahkan perhatian mereka untuk tingkat mobilitas sosial.
Beberapa masyarakat cenderung akan ditandai oleh mobilitas tinggi dan orang-orang yang telah lahir
dan dibesarkan di kelas menengah dapat pindah ke kelas-kelas lain yang lebih tinggi melalui pendidikan
dan prestasi kerja. Masyarakat kelas struktur adalah kurang cairan; seseorang mewarisi kelas
menentukan peluang pendidikan dan pekerjaan yang dia atau dia mungkin memiliki. Pola konsumsi
justru jauh lebih cenderung menjadi berbeda di seluruh kelas sosial dalam sosial kaku negara daripada
orang-orang dengan mobilitas tinggi.
Tingkat mobilitas sosial umumnya tertinggi di Barat, seperti Amerika Serikat, dimana motto
"tanah kesempatan tanpa akhir" menunjukkan kesempatan bagi kelas bawah individu untuk bergerak ke
atas dalam masyarakat. Tingkat mobilitas sosial penting bagi pemasar karena dalam masyarakat sosial
mobile, status sosial orang sering diukur setidaknya sampai batas tertentu dengan mana mereka tinggal,
apa yang mereka kenakan, apa jenis mobil mereka drive, dll. Berdasarkan pada tingkat mobilitas sosial
dalam tiap masyarakat, produk yang sama mungkin memerlukan strategi pemasaran yang berbeda untuk
berhasil di pasar yang berbeda.
Dimensi penting lain dari struktur kelas, bagaimanapun, adalah ukuran relatif dan jumlah kelas
yang berbeda dalam masyarakat. Gambar berikut mengilustrasikan masyarakat yang berbeda dalam hal
ukuran kelas sosial yang berbeda (persegi panjang atas menunjukkan ukuran kelas atas relatif terhadap
kelas bawah untuk tiap masyarakat dan menengah pada gambar). Ernest Dichter percaya bahwa kelas
atas tampaknya lebih mirip satu sama lain daripada mereka kepada masyarakat mereka sendiri. Kelas
bawah yang cenderung budaya lain terikat; yaitu, mereka kurang menyadari budaya lain dan mereka
sesuai "gaya hidup." Pola konsumsi dan perilaku mereka karena itu lebih berbeda dari orang-orang dari
kelas-kelas lain dalam hal sikap-sikap mereka pakaian, makan, perumahan, dan rekreasi. Kelas
menengah lebih tepat untuk melakukan budaya "meminjam" ketika ada mobilitas beberapa sosial dari
bawah untuk kelas menengah dan kelas menengah. Pemasar internasional lebih mungkin untuk alamat
lebih tinggi dan kelas-kelas menengah di pasar luar negeri dengan pendekatan Standardisasi, sementara
adaptasi ini lebih mungkin diperlukan bahwa kelas bawah akan ditargetkan.
Penilaian Risiko Negara
Analisis risiko negara berakar dalam asal-usul pinjaman lintas-perbatasan, yang, pada gilirannya,
berevolusi bersama dengan tipe yang sama perdagangan yang berkembang antara negara-negara kota di
Mediterania Timur pada abad keempat SM. Selama masa penjajahan, ada beberapa insiden gagal untuk
memenuhi syarat-syarat pinjaman yang diberikan kepada kekuasaan kolonial seperti Spanyol, Portugal,
Inggris serta koloni-koloni di Amerika abad kesembilan belas.Akibatnya, kerugian itu terjadi karena
kurangnya informasi mengenai posisi keuangan debitur sebenarnya, atau faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kemampuan atau keinginan untuk membayar utang.
Dalam lingkungan ekonomi internasional saat ini, kategori politik dan sosial ekonomi adalah dua
penggolongan utama faktor risiko yang terkait, biasanya mengakibatkan beberapa jenis kerusakan
keuangan atau ketidakstabilan. Stabilitas politik secara luas dianggap sebagai elemen pengurangan
risiko, sementara kerusuhan sosial dan politik sering mengakibatkan tiba-tiba atau bahkan kekerasan
rezim perubahan dan merupakan faktor yang meningkatkan ketidakpastian, sehingga meningkatkan
risiko. Perang sipil, revolusi, dan Angkatan Darat invasi kasus-kasus yang paling karakteristik politik
kerusuhan dan tentu saja menyiratkan efek sosial dan ekonomi yang besar.
Adapun konten ekonomi negara risiko kita dapat mengidentifikasi tiga dimensi yang berbeda itu:
risiko politik, ekonomi dan keuangan. Untuk menganalisis lebih lanjut sifat risiko ini, kita sebut
berdaulat risiko sebagai kemampuan dan kemauan untuk membayar utang, risiko transfer (yang
mungkin terjadi dalam pembatasan) untuk mengirimkan dana lintas batas yang mungkin pada gilirannya
dikaitkan dengan perubahan-perubahan struktural ekonomi, neraca pembayaran atau eksternal aset atau
kewajiban manajemen menyebabkan. Perbedaan tambahan unsur risiko negara adalah durasi risiko,
yang menandakan risiko yang terkait dengan panjang periode pembayaran, dan lama semakin besar
kemungkinan itu adalah bahwa aset mungkin terkena risiko pasar atau negara tertentu yang lebih besar.
Rekanan risiko mengacu pada jenis entitas yang dikontrak, dan membedakan antara pemerintah
berdaulat, yang menikmati tingkat lebih tinggi kelayakan kredit, semi pemerintah dan organisasi, dan
perusahaan-perusahaan swasta. Industri risiko berkaitan dengan tren, harapan, posisi kompetitif yang
relevan, tahap perkembangan, dan peristiwa-peristiwa aktual dalam setiap industri tertentu. Akhirnya,
produk dan risiko terkait kontrak yang terkait dengan aturan khusus dan persyaratan kontrak.
Saat ini, analisis risiko negara mengandalkan intelijen dalam bentuk agregat komparatif indeks,
atau wilayah atau industri laporan, yang secara teratur disediakan oleh banyak layanan khusus bisnis
lingkungan risiko intelijen (BERI) S.A., pengendalian risiko informasi Layanan (CRIS), Economist
Intelligence Unit (EIU), Investor institusi dan Moody's Investor Jasa, Jasa risiko politik: International
risiko negara panduan (ICRG), Layanan risiko politik: Coplin-O'Leary sistem peringkat, dan kelompok
Rating Standard and Poor's.
ICRG, menjadi salah satu penyedia terkemuka negara kecerdasan, mengkompilasi data bulanan
mengenai berbagai faktor risiko politik, keuangan dan ekonomi untuk menghitung risiko indeks di
masing-masing kategori ini serta indeks komposit risiko. 13 Keuangan, lima tiga belas politik, dan 6
enam faktor ekonomi yang digunakan untuk kompilasi indeks.
Beberapa sumber analisis pasar internasional khusus dan menyeluruh yang disediakan oleh
berikut:
• Berita Internasional BMI laporan kondisi politik dan ekonomi di 21 negara seperti Chili, Cina, Mesir,
Hongaria, Iran, Meksiko, Rusia, Turki dan Vietnam, dalam empat wilayah global (Asia, negara
berkembang Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika) berkembang dan menawarkan perkiraan
untuk kinerja mereka.
• Interfax berita internasional menyediakan lintas dan countryspecific politik, ekonomi, keuangan dan
berita bisnis, ditambah dengan analisis mendalam. Interfax adalah sumber utama informasi politik,
ekonomi dan keuangan dari pasar-pasar baru dari Timur Tengah dan negara-negara Eropa (CEECs),
Cina, Rusia, Commonwealth negara merdeka (CIS) dan negara-negara Baltik.
• PRS kelompok negara memberikan informasi dasar tentang sebuah negara, termasuk struktur politik,
ekonomi, kependudukan, dan sosial. Laporan ini juga mencakup rincian geografis, sengketa teritorial
dan Maritim, struktur kekuasaan, dan iklim usaha.
• PRS kelompok internasional negara risiko panduan menyediakan rincian negara-negara dengan rinci
untuk lebih dari 130 negara pada resiko komparatif beroperasi di, investasi, atau pinjaman kepada
negara-negara tertentu.
Pemerintah AS dan berbagai lembaga juga menghasilkan laporan intelijen, seperti berikut:
• Panduan komersial negara, yang mencakup negara-negara 146 dan mengandung informasi tentang
bisnis dan situasi ekonomi dari negara-negara asing dan iklim politik.
• BISNIS Reports (Business Information Service for the Newly Independent
States), yang menyediakan negara dan industri laporan tentang prospek untuk US bisnis di Rusia dan
NIS — Armenia, Azerbaijan, Belarus, Georgia, Kazakhstan, Kirgizstan, Moldova, Rusia, Tajikistan,
Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
Dalam proses penilaian pasar untuk setiap negara yang mungkin target pasar potensial, sangat
penting bagi pemasar untuk melihat melampaui risiko ekonomi Umum dan berkonsentrasi pada risiko
yang mungkin mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Risiko terkait pemasaran seperti berkaitan dengan akses pasar, negara infrastruktur dan logistik.
Perusahaan berharap untuk menilai lingkungan pemasaran harus mengumpulkan intelijen dan membuat
analisis sendiri pada isu-isu seperti analisis industri dan tren, potensi pasar dan risiko, pasar strategi
masuk, potensi ekspansi, pelanggan dan analisis produk.
Informasi Pasar
Analisis Kesempatan Pasar Global
Ketika sebuah perusahaan memperluas operasinya di luar pasar domestik, itu harus
mengembangkan sistem untuk mengambil, proses, dan menganalisis informasi yang diperlukan yang
akan digunakan untuk pengambilan keputusan berbasis informasi dalam rangka strategi pemasaran
terpadu. Proses dan metode yang disajikan dalam dua bagian sebelumnya akan membantu perusahaan
dalam membentuk dasar evaluasi lingkungan global, melalui analisis yang ada peluang internasional
serta kekuatan kompetitif harus menangani untuk memutuskan apakah akan "go international" atau tetap
di pasar domestik.
Kecerdasan penilaian risiko pasar dan juga akan diperlukan dalam konteks yang sama,
memungkinkan untuk klasifikasi dan perbandingan antara negara atau wilayah, karena karena
keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk sebuah perusahaan, akan selalu ada untuk membuat
pilihan yang pasar untuk masuk. Ini bagian dari kecerdasan harus memungkinkan untuk penentuan
konteks politik, prospek pertumbuhan ekonomi, tahap siklus ekonomi, daya beli, tren pertumbuhan
industri terkait, dan kebijakan pemerintah dan peraturan.
Informasi tambahan mengenai ukuran pasar, potensi hambatan perdagangan, transportasi dan
logistik biaya, kompetisi lokal, kebijakan pemerintah dan stabilitas politik akan digunakan untuk
memutuskan bagaimana untuk memasuki pasar masing-masing. Kompetisi perlu dianalisis dalam hal
pesaing kekuatan dan kelemahan, taktik, strategi, ada relatif pasar saham, peluncuran produk baru, harga
posisi kebijakan dan biaya, dan persepsi citra dan merek.
Kelompok terakhir informasi diperlukan elemen keprihatinan pengambilan keputusan berkaitan
Manajemen Pemasaran campuran unsur-unsur, yaitu informasi mengenai profil nasabah, saluran
distribusi, promosi praktek dan perilaku konsumen. Adapun elemen produk itu sendiri, analisis akan
fokus pada profil pengguna ditargetkan, baik konsumen individu atau industri pembeli, dengan data
mengenai karakteristik mereka demografis, tingkat pertumbuhan segmen, respon pelanggan untuk
kampanye promosi, peluncuran produk baru, harga responsif, switching perilaku, dan perbedaan budaya
lainnya. Untuk unsur-unsur lain dari bauran pemasaran, data yang harus dikumpulkan pada struktur,
evolusi, dan kinerja saluran distribusi, kebijakan harga relatif, elastisitas harga, jenis kampanye iklan
dan promosi, Layanan yang ditawarkan, dan efektivitas berfungsi jaringan logistik.
Cara Mencapai Sumber Informasi yang Diperlukan
Sumber yang relevan dari informasi yang ada dalam kelimpahan saat ini untuk pemasar
internasional yang perlu menjadi sangat selektif, berdasarkan kebutuhan informasi proyek tertentu. Web
menawarkan sejumlah sumber informasi di Internet yang dapat digunakan untuk evaluasi awal yang
paling umum jenis data. Selain itu, ada banyak perusahaan riset pasar khusus dengan berbagai layanan
dalam bentuk database online dan siap atau tailor-made laporan. Beberapa sumber yang disediakan oleh:
• Edimax Market Newsletters, yang berisi informasi tentang empat wilayah berikut: Afrika dan Timur
Tengah, Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Latin. Laporan berisi informasi tentang perubahan tren pasar
di berbagai sektor seperti komunikasi, asuransi, perawatan kesehatan, dan dijadikan konsumen, bersama
dengan analisis laporan kegiatan ekonomi mikro dan makro.
• Euromonitor Reports, dengan pasar yang berhubungan dengan analisis dan latar belakang statistik
untuk 185 negara. Topik meliputi segmentasi konsumen dan pola, makan dan minum kebiasaan, belanja
menggunakan media, indikator ekonomi, dan kinerja industri. Lebih dari 6000 dokumen ditutupi dari
Euromonitor’s Consumer Lifestyle and World Marketing Data & Statistics series.
Sumber informasi tambahan dapat ditemukan, misalnya, dalam laporan dari berbagai instansi
pemerintah AS, seperti berikut:
• International Market Insight Reports, yang mencakup 189 negara dengan ekspor laporan pasar yang
dirancang untuk perusahaan-perusahaan yang berminat melakukan usaha di luar negeri AS.
• Industry Sector Analysis (ISA) Reports, yang menganalisis industri tertentu dalam negara dan
menutupi 73 negara.
• GAIN Reports, yang berfokus pada pasar pertanian di suatu negara. Mereka memberikan informasi
tentang produksi pertanian, perdagangan ramalan, regulasi asing dan peraturan, dan kebijakan-kebijakan
yang mempengaruhi perdagangan AS perdagangan.
• Central and Eastern Europe BIS Reports, yang berfokus pada pembiayaan, pemasaran, dan mengubah
kondisi bisnis dan peraturan di 15 CEECs.
Sistem Informasi Pemasaran
Teknologi informasi telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pilihan yang tersedia saat
ini untuk pemasar. Sistem informasi pemasaran (MIS) mungkin dirancang untuk menggabungkan data
dari aplikasi spesifik seperti elektronik point of sales (POS), pertukaran data elektronik, intranet, dan
konsumen yang efisien sistem tanggap, semua yang dirancang sedemikian rupa sehingga terutama
membantu dalam mengelola berbagai bagian dari kegiatan bisnis, sementara pada saat yang sama
memberikan data bagi peningkatan pemasaran pengambilan keputusan. Data mengenai kecepatan
volume dan pengisian saham, volume penjualan pada produk tertentu item, penjualan sibuk, terutama
bila dikombinasikan dengan harga atau promosi data, dapat berkontribusi secara signifikan desain
program campuran pemasaran yang efektif. Perusahaan paling Internasional mempertahankan beberapa
jenis MIS internasional yang mengumpulkan data dalam bentuk online elektronik melalui jaringan
mereka agen, distributor, perwakilan penjualan, pengirim, grosir dan pengecer mengenai persediaan, dan
angka penjualan per produk, jangka waktu dan lokasi geografis.
Program Riset Pemasaran Internasional
Setelah mengamati pasar global dan mengidentifikasi pasar yang paling menarik yang mungkin
bisa menentukan target pasar, perusahaan internasional harus menilai apakah itu harus mengejar peluang
atau menolak mereka karena kemungkinan tidak kompatibel dengan strategi pemasaran global
perusahaan.
Dengan demikian dalam rangka untuk memperoleh informasi rinci dan tepat dari perkiraan biaya
dan manfaat dari proyek tertentu, seperti memasuki pasar baru / segmen, atau memperkenalkan lini
produk baru, perusahaan telah mengembangkan khusus dibuat pemasaran program penelitian yang akan
memungkinkan untuk objektif menilai kesempatan yang disajikan.
Metode dasar untuk merancang rencana penelitian pemasaran internasional tidak berbeda terlalu
banyak dari yang untuk rencana penelitian serupa yang ditujukan untuk pasar tunggal. Bagian penting
dari penelitian akan dapat mengidentifikasi masalah penelitian, kemudian proses tersedia sekunder atau
meja data penelitian yang tersebut dalam paragraf sebelumnya untuk mengumpulkan banyak informasi
yang diperlukan dalam cara yang paling efektif, diikuti oleh bagian penelitian survei dan data utama.
Namun, apa yang membuat perbedaan nyata dalam riset pemasaran internasional adalah
ketidakcocokan statistik yang hampir konstan dan data sekunder untuk topik yang sama antara negaranegara dan sistem, sejalan dengan budaya terkait persepsi yang perlu dibawa ke pertimbangan dalam
desain dari rencana penelitian yang efektif. Sering itu adalah penting bahwa banyak modifikasi
(mengenai, misalnya, ungkapan dari pertanyaan atau struktur bermakna evaluasi timbangan) dibuat
sesuai rencana penelitian Nasional ketika survei untuk dijalankan di beberapa negara.
Strategi Pemasaran Internasional dan Manajemen
Perencanaan Pemasaran antar Budaya dan Strategi Pengembangan
Strategi dan perencanaan adalah dua istilah yang, meskipun mereka sering digunakan secara bergantian,
dua konsep yang berbeda. Strategi pembentukan lebih tentang pilihan daripada rencana tindakan atau
keseluruhan efektivitas optimasi, sementara perencanaan tentang memilih cara yang optimal untuk
mengejar tujuan-tujuan tertentu atau proses optimasi efisiensi mengenai pilihan strategis yang telah
berjalan. Namun, sejauh bahwa perusahaan secara teratur mencurahkan sumber daya mereka untuk
strategi pembentukan dan pengembangan dalam jangka panjang, proses itu sendiri adalah tunduk pada
kerangka perencanaan. Dalam pengertian ini, kita sering mengacu pada istilah strategis perencanaan
menunjukkan proses pengambilan keputusan strategis rencana jangka panjang. Strategi pemasaran
internasional biasanya terkait dengan pilihan perluasan pasar. Perusahaan mungkin memperluas di pasar
baru yang baik dengan diversifikasi kegiatan dan produk mereka dengan melayani segmen pasar yang
berbeda atau dengan memperluas di negara-negara lain untuk meningkatkan kompetensi dan pasar
berbagi dengan berkonsentrasi di segmen global yang sama di seluruh negara. Kombinasi yang berbeda
antara konsentrasi dan diversifikasi arealso mungkin; negara diversifikasi dan pasar segmen konsentrasi,
misalnya, adalah contoh klasik dari sebuah perusahaan global berfokus pada melayani satu kebutuhan
konsumen, tetapi di beberapa negara, sehingga berkonsentrasi pada satu segmen global untuk mencapai
keahlian yang dikombinasikan dengan struktur biaya kompetitif.
Setelah keputusan dibuat, kebutuhan muncul untuk memutuskan dan merancang strategi bisnis
kompetitif yang tepat untuk masing-masing kegiatan usaha yang perusahaan yang terlibat dalam untuk
setiap segmen pasar. Pilihan pada tingkat ini mungkin didasarkan pada model Porter's yang
membedakan antara tiga strategi bisnis generik, yaitu biaya kepemimpinan, diferensiasi, dan fokus.
Setiap strategi bertujuan untuk menciptakan dan mencapai keunggulan kompetitif bagi perusahaan di
pasar masing-masing itu memilih untuk enter.18 pilihan dapat didasarkan pada jenis analisis SWOT
yang menganggap pasar peluang dan ancaman dalam kombinasi dengan kekuatan dan kelemahan ketika
perusahaan dibandingkan pesaing.
Pemasar internasional juga sering terlibat dalam tambahan proses perencanaan perusahaan, yang
mungkin merujuk secara luas diterapkan model pendekatan Boston Consulting Group (BCG),
pendekatan General Electric McKinsey (GE), pendekatan keuntungan dampak dari pasar strategi
(PIMS), atau bahkan skenario perencanaan. Ini adalah model perencanaan perusahaan utama tradisional
tetapi karena mereka lebih berkonsentrasi pada unsur-unsur seperti profitabilitas, pasar pertumbuhan,
pasar saham, dan lainnya operasional atau unsur-unsur lingkungan pasar, pemasaran internasional
bukanlah masukan utama dalam proses ini. Melampaui fase awal pengambilan-keputusan strategis yang
telah dirujuk untuk sampai titik ini di sini (komitmen segmen pasar, pilihan negara, modus entri, dan
strategi pemasaran), perencanaan pemasaran internasional juga memiliki operasional dan mengontrol
bagian.
Rencana operasional seperti pemasaran mungkin merujuk kepada masa jangka menengah (2
sampai tahun −4), untuk periode jangka pendek (1 tahun), atau bahkan untuk rencana aksi triwulanan,
yang pada dasarnya rencana. Rencana tersebut dari perusahaan internasional mengandung target dan
tonggak yang harus dipenuhi sama sekali mengontrol kadar (Kantor kepala, regional dan lokal), merujuk
kepada seluruh pemasaran campuran elemen (semacam produk dikembangkan, segmen seleksi, posisi,
harga, penjualan dan distribusi saluran tujuan). Rencana ini, melalui penerapan tujuan dan sasaran,
mengaktifkan eksekutif pemasaran untuk mengevaluasi strategi dilaksanakan dan, bila perlu, untuk
melakukan tindakan untuk meningkatkan atau mengubah bagian-bagian yang kurang efektif itu.
Internasional Pemasaran Campuran: Produk, Promosi, Harga, dan Menempatkan
Strategi
Tugas merancang pemasaran internasional campuran yang efektif harus memasukkan keputusan
yang dibuat pada tahap strategi pemasaran internasional sebelumnya. Keputusan mengenai masalah
segmentasi pasar, memasuki pasar, strategi pemasaran generik, serta tujuan dan kebijakan yang
perusahaan harus mengejar di lokasi geografis yang berbeda, terdiri dari dasar pembentukan pemasaran
internasional yang sesuai.
Produk
Definisi dari apa itu produk untuk setiap segmen pasar ini sangat penting untuk menentukan
unsur-unsur yang membentuk total produk Selain produk inti. Ini termasuk nama merek, Gambar,
standar produk, Kemasan, label, garansi, instalasi, layanan purna jual, dan kredit.
Pilihan antara produk adaptasi dan standardisasi (global) tidak hanya untuk desain produk total
tetapi juga untuk setiap aspek lain dari unsur-unsur campuran pemasaran. Konsep inti pemasaran adalah,
setelah semua, untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan dengan menawarkan solusi untuk masalahmasalah yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Dengan demikian, meneliti dan menganalisis
preferensi konsumen dan sesuai dengan mengembangkan produk yang cocok langsung berarti perlu
menyesuaikan produk perusahaan-perusahaan global untuk kebutuhan setempat. Namun demikian,
seperti sebelumnya telah dijelaskan dalam memperkenalkan bab ini, semakin tinggi tingkat adaptasinya
maka lebih tinggi biaya. Di sisi lain, lebih global Standardisasi cenderung menjadi, yang lebih hemat
biaya seluruh operasi pemasaran perusahaan.
Strategi produk lainnya adalah ekstensi produk dalam kombinasi dengan komunikasi adaptasi,
yang bertujuan untuk menjaga biaya rendah sekaligus meningkatkan efektivitas komunikasi melalui
adaptasi terhadap kondisi setempat, yang lebih sering disukai karena perbedaan budaya.
Selain strategi tersebut yang berhubungan dengan lini produk yang sudah ada dari ibu
perusahaan, dan pertama memperkenalkan produk-produk di pasar domestik, perusahaan-perusahaan
internasional juga mengikuti strategi inovasi terutama ketika mereka memperkenalkan lini produk baru
melalui produk penemuan dan pengembangan lini produk baru. Strategi produk ini diperlukan ketika
perbedaan tidak dapat dikompromikan antara segmen pasar yang ada dan baru ditargetkan.
Harga
Pengaturan harga pada tingkat yang tepat bukanlah tugas sederhana ketika pemasaran produk di
pasar apapun. Ketika tugas diterapkan ke pasar internasional, namun, itu menjadi elemen penting
menguji batas-batas semua bidang usaha pemasaran. Ada dua membatasi Rentang harga internasional
produk. Biaya adalah faktor yang menentukan batas bawah dan harga produk-produk yang sebanding
untuk batas atas .Pertanyaan intinya untuk apa menentukan harga yang tepat dalam kisaran tersebut.
Jika pasar global memang homogen, satu harga global juga harus menang. Tapi karena ada
banyak sekali faktor yang membedakan antara kondisi yang berlaku di pasar internasional, perbedaan
harga cenderung mencerminkan setidaknya analogi tertentu dari perbedaan-perbedaan ini. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan strategi harga internasional dapat dibedakan sebagai
orang-orang yang ada di lingkungan internal perusahaan (yaitu, variabel tetap, biaya produksi dan
pemasaran, pangsa pasar, posisi, profitabilitas) serta faktor-faktor mengenai produk (yaitu, tahap siklus
hidup produk, atribut produk) dan orang-orang yang mencirikan pasar lokal (yaitu, konsumen
kemampuan
untuk
membayaradaptasi
membutuhkan,
saluran
distribusi,
hambatan-hambatan
perdagangan), dan lingkungan pasar eksternal (yaitu, kompetisi, peraturan pemerintah, nilai tukar,
inflasi). Sesuai dengan strategi keseluruhan internasional, dan setelah mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut, ada alternatif strategi penetapan harga. Pasar menggelapkan harga strategi diterapkan ketika
sengaja keinginan perusahaan untuk membatasi segmen pasar, dengan memaksakan tingkat harga yang
sangat tinggi, maka segera membedakan dari segmen pasar massa dan massa produsen / pesaing.
Strategi harga yang berlawanan adalah strategi penetrasi harga, yang pada dasarnya adalah suatu
usaha untuk menembus pasar luar negeri melalui penawaran harga yang seringkali ditentukan lebih
rendah daripada biaya dan pada tingkat yang dapat diberikan oleh konsumen dari segmen pasar sasaran.
Meskipun perusahaan tidak dapat bertahan dengan menawarkan di bawah biaya harga Lama, strategi ini
harga ini sering diperlukan untuk membuat awal basis pelanggan yang akan memungkinkan kelanjutan,
pertumbuhan pasar yang memadai, volume, dan skala ekonomi, sehingga menyebabkan secara bertahap
meningkatkan profitabilitas melalui biaya produksi yang rendah.
Ekstensi atau Serikat etnosentris harga adalah strategi yang menetapkan harga per unit pada
tingkat yang sama di semua pasar di mana perusahaan adalah operasi, disregarding kondisi lokal, yang
tentu saja, pendekatan sederhana tapi mungkin (seperti yang sering terjadi) memberikan tanah subur
bagi pesaing untuk menanggapi dengan produk-produk berkualitas serupa yang ditawarkan dengan
harga yang lebih rendah. Untuk menanggapi kondisi setempat dan lebih baik mengkoordinasikan
strategi pemasaran, perusahaan internasional sering mengikuti adaptasi/polycentric harga strategi dengan
menetapkan tanggung jawab untuk menetapkan harga untuk anak perusahaan lokal.
Ketika sebuah perusahaan mempertimbangkan isu-isu seperti fakta bahwa harga harus
mencerminkan kualitas produk, itu harus sesuai dengan kompetisi lokal, atau bahwa itu harus
membedakan antara segmen pasar, maka strategi harga bumi lebih mungkin untuk diimplementasikan
untuk kesesuaian lebih efisien untuk tujuan pasar lokal dan persyaratan.
Tempat
Strategi Pemasaran Internasional dan manajemen keputusan yang berkaitan dengan penempatan,
yang tepat ,produk dalam saluran distribusi lokal di seluruh dunia harus dipertimbangkan bersama
dengan keseluruhan sasaran strategi pemasaran internasional. Untuk mencapai setiap pasar nasional,ada
beberapa alternatif, mulai dari pasar domestik dimana mungkin untuk memilih antara perusahaan
manajemen ekspor, ekspor agen, dan ekspor langsung dilakukan melalui pembentukan departemen
internal. Beberapa perusahaan bahkan memilih untuk berdagang melalui Internet, menggunakan
berbagai jenis sistem distribusi di pasar luar negeri yang terdiri dari beberapa tingkatan impor perantara
(agen), grosir, pembeli industri dan pengecer.
Tujuan dari strategi pemasaran internasional yang telah ditetapkan pemasar harus memilih antara
sistem distribusi selektif yang mana ia harus hati-hati memilih satu atau beberapa distributor yang akan
mampu memenuhi beberapa kriteria seleksi yang ketat (seperti dukungan keahlian dan layanan) dan
sistem distribusi intensif yang bertujuan untuk mengambil keuntungan dari semua pilihan distribusi
memungkinkan untuk mencapai cakupan mungkin terluas dari pasar.
Di tingkat eceran, saluran distribusi menawarkan banyak alternatif, yang berkembang di bawah
konsep-konsep yang berbeda, mengenai layanan dan pilihan yang ditawarkan.
Pilihan lain yang menjadi semakin populer termasuk kemungkinan beroperasi melalui rantai
dimiliki sepenuhnya toko atau toko-toko yang independen di bawah perjanjian waralaba. Banyak
perusahaan semakin menggunakan Internet untuk mengembangkan e-commerce pilihan-pilihan seperti
ritel (menjual langsung ke konsumen akhir).
Karena kemajuan teknologi, distribusi fisik, manajemen logistik, dan transportasi, solusi
alternatif yang cepat berubah, sehingga memungkinkan tingkat yang lebih tinggi efisiensi untuk jaringan
distribusi yang inovatif, tetapi perusahaan internasional yang adalah tentang untuk masuk ke dalam
pasar baru dan mitra distribusi harus waspada dan memonitor terus-menerus mengubah pilihan yang
akan secara drastis mempengaruhi posisi kompetitif.
Promosi
Berbagai bentuk komunikasi adalah elemen yang sangat diperlukan untuk keberhasilan strategi
pemasaran internasional. Iklan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan
berbagai bentuk-bentuk baru komunikasi pemasaran melalui media baru biasanya dipelajari dalam
promosi elemen dari bauran pemasaran perusahaan.
Komunikasi yang efektif adalah inti di semua elemen promosi. Dalam sistem komunikasi, itu
adalah perusahaan internasional yang bertindak sebagai pengirim (sumber) yang mengirimkan sinyal
(informasi) dianggap penting dalam kaitannya dengan produk total ditawarkan kepada penerima yang
terakhir (nasabah) melalui iklan, kontak pribadi, dan sarana lain. Pada saat yang sama, saluran
komunikasi harus memungkinkan umpan balik informasi mengalir mundur, dari pelanggan terhadap
perusahaan.
Namun demikian, iklan global dan agen pemasaran berkembang di pasar global, berfokus pada
melayani akun global (besar kampanye promosi perusahaan-perusahaan global dengan anggaran yang
tinggi) dan mengelola campuran promosi atas nama klien mereka. Agen periklanan global dapat
mengambil keuntungan dari skala untuk menggunakan sumber daya kreatif yang langka dalam
kombinasi dengan jaringan media, yang dapat mengamankan cakupan global ekonomi. Terlepas dari
kenyataan bahwa agen iklan lokal membatasi operasi mereka hanya untuk iklan dan tidak untuk layanan
tambahan, mereka akan lebih cocok ketika datang untuk mengikuti persuasif daripada pendekatan
informatif seperti mereka dapat lebih baik berhubungan dengan budaya lokal.
Selain itu, promosi internasional campuran yang efektif harus memutuskan apakah itu tepat
untuk mengikuti menarik atau mendorong strategi promosi. Strategi tarik adalah salah satu yang
perusahaan mengejar ketika perusahaan ingin berkomunikasi secara efektif dengan konsumen akhir,
yang pada gilirannya bereaksi dengan meningkatnya permintaan, benar-benar menarik saluran distribusi
untuk beroperasi dari titik akhir terhadap sumber. Strategi promosi yang berlawanan ini ditandai sebagai
strategi push, dimana perusahaan melakukan sumber daya untuk memperkuat fungsi saluran distribusi
sehingga efektifitasnya meningkat akhirnya akan mencapai konsumen akhir. Ketika datang ke produk
industri atau tahan lama, atau produk dengan kandungan teknologi tinggi, kemudian menjual pribadi dan
kinerja personil penjualan yang baik sangat penting untuk efektivitas kampanye. Dengan demikian,
mendorong strategi pilihan, seperti memberdayakan saluran distribusi untuk bekerja di arah ini.
Pemasaran kepada Konsumen Lintas Budaya
Elemen keputusan yang paling rumit adalah untuk memahami, mengevaluasi, dan memodifikasi
bauran pemasaran internasional (melalui seluruh proses riset pasar, penilaian, pemasaran, strategi,
pembentukan perencanaan, manajemen dan kontrol), untuk menebus perbedaan budaya yang ada di
antara orang-orang di seluruh dunia.
Karena budaya meliputi semua aspek pemasaran, yang banyak, dan karena luas cakupan masalah
ini dalam bagian sebelumnya dari buku, kita secara singkat dapat mengidentifikasi dampak dari
perbedaan budaya dalam pemasaran internasional. Perilaku konsumen, yaitu adalah landasan dari
pemasaran, berbeda di seluruh negara dan budaya dengan berbagai persepsi manusia dasar tentang ruang
dan waktu, konsep diri dan orang lain, sifat bawaan manusia, jalan satu berinteraksi dengan orang lain
yang didasarkan pada faktor-faktor sosial seperti "kekuatan jarak," "maskulinitas/kewanitaan,"
ketidakpastian penghindaran, interaksi bentrokan dan self-eliance versus ketergantungan.
Faktor lain yang terkait budaya juga memainkan peran penting dalam komposisi bauran
pemasaran internasional. Kita mungkin misalnya merujuk sejauh mana kelompok negara atau konsumen
berbagi sifat-sifat budaya yang sama, atau ke perbedaan dalam utilitas yang berasal dari atribut produk
atau persepsi konsumen mengenai merek atau negara asal, sebagai faktor bentuk citra merek. Kami juga
dapat merujuk ke tawar-menawar ritual dan harga yang berhubungan dengan persepsi yang
mempengaruhi harga keputusan dan akhirnya pentingnya kontak pribadi dan saluran gaya dan layanan
sebagai parameter penting untuk pilihan saluran distribusi.
Industri pemasaran
pemasaran bisnis, atau dikenal sebagai industri pemasaran, digunakan sebagai istilah untuk
membedakannya dari pemasaran konsumen. Kedua daerah ini pemasaran dibahas dan dianalisis dengan
tubuh umum pengetahuan, prinsip-prinsip dan teoritis dan metodologis alat. Namun, karena mereka
diterapkan untuk pembeli yang berbeda dan pasar, mereka harus juga ditangani secara berbeda. Apa
yang pasti berbeda adalah sifat pasar, permintaan fungsi, perilaku individu/institusi/pembeli dan penjual,
pengaruh lingkungan pasar, sesuai strategi pemasaran dan pemasaran Komposisi campuran yang harus
diterapkan.
Sifat transaksi berbeda juga, karena industri atau bisnis pembeli tidak berasal utilitas pribadi dari
produk-produk yang mereka beli. Sebaliknya, mereka melakukannya untuk menanggapi permintaan
yang berasal. Dengan kata lain, bisnis industri produk ditakdirkan untuk digunakan lebih lanjut hilir
untuk memuaskan kebutuhan konsumen pada tahap berikutnya. Dengan demikian, kolaborasi atau
kemitraan antara perusahaan antara, dan supplier awal sebelum Produk "disintesis" gabungan mereka
mencapai tingkat konsumen, adalah persyaratan yang penting dan vital dan metode untuk meningkatkan
hasil.
Aplikasi pemasaran internasional industri
pasar untuk produk industri internasional untuk tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan pasar produk konsumen. Budaya dan pengaruh pribadi yang jauh kurang relevan dalam industri
pemasaran seperti yang muncul hanya dalam beberapa bagian dari transaksi/membeli dan proses
(pribadi) dan tidak dalam pembentukan dan ekspresi kebutuhan dan preferensi seperti dalam kasus untuk
produk konsumen. Peran orang terbatas sehingga dapat menjaga komunikasi yang efektif antara dua
transaksi pihak mengenai isi dari produk yang ditransaksikan, dan bukan kepada pengaruh atasnya.
Tahap-tahap awal dalam rantai nilai dari banyak industri seperti mobil, elektronik, peralatan
komputer, dan industri-industri lain hampir global, dengan sebagian besar bagian standar, diproduksi
dan diperdagangkan di seluruh dunia.
Titik lain yang mana perhatian harus fokus dalam industri pemasaran internasional berkaitan
dengan metode yang berbeda dari harga. Metode estimasi biaya seperti berbasis aktivitas biaya, yang
merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan ukuran setiap aktivitas yang khas, atau biaya
total kepemilikan, yang mencoba untuk mengungkapkan semua jenis tersembunyi (kadang-kadang)
biaya yang berhubungan dengan seluruh proses bahwa produk atau layanan yang terlibat dalam, sangat
penting untuk pemilihan secara benar.
Vertikal koordinasi di sektor ritel
menanggapi perubahan demografi, sikap konsumen, menurun rata-rata rumah tangga ukuran,
preferensi kenyamanan dan masalah risiko kesehatan, pengecer menggantikan transaksional model
sederhana hubungan (informasi paling penting adalah hilang dengan penyelesaian setiap transaksi di
pasar spot), membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok kunci untuk menggunakan semua
informasi yang tersedia melalui kelanjutan dari arus informasi, mengalir sejajar dengan produk yang
ada, untuk menawarkan layanan yang lebih baik (management mutu) dalam cara yang lebih efisien.
Tanggapan efisien konsumen (ECR) adalah istilah yang digunakan untuk pendekatan yang sama,
yang digambarkan sebagai sistem yang responsif, konsumen-driven, di mana distributor dan pemasok
bekerja sama sebagai sekutu bisnis untuk memaksimalkan kepuasan konsumen sementara efisiensi biaya
tetap parameter sama penting juga. Informasi yang akurat dan produk berkualitas tinggi mengalir
melalui sistem paperless antara manufaktur baris dan checkout counter. ECR dibagi menjadi empat
kegiatan: efisien pengisian, bermacam-macam efisien, efisien promosi, dan pengenalan produk yang
efisien.
Jaringan pemasaran
Dari perspektif pemasaran, ECR terdiri dari beberapa metode dan sistem yang dikembangkan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih efektif. Informasi yang dikumpulkan untuk beberapa
aktor di segmen, misalnya, dengan menggunakan kartu klien. Jadi, pemasaran dapat melayani nasabah
individual dan efektif beradaptasi dengan pola belanja konsumen. Transparansi telah menjadi elemen
yang sangat penting dari upaya pemasaran dan komunikasi pengecer besar. Dengan demikian, sistem
informasi harus mampu menyampaikan informasi penting (biasanya terkait dengan keamanan pangan)
atau informasi deskriptif hanya semata-mata sehubungan dengan asal dan metode yang diterapkan untuk
produksi setiap item.
Jaringan pemasaran mengacu pada pemasaran produk yang mempertimbangkan interaksi dari
link dalam rantai terlalu. Pendekatan semacam ini penting untuk mengoptimalkan operasi seluruh
produksi, pemrosesan, dan langkah-langkah distribusi dalam rantai.
Terpadu manajemen dan pemasaran informasi sistem memfasilitasi pengembangan internal
(antara semua mitra dalam rantai) dan eksternal (nasabah) komunikasi, dengan lingkup twofold, yang
digunakan secara internal untuk meningkatkan efektivitas manajemen dan menghasilkan produk dan
layanan yang memuaskan konsumen dan eksternal untuk meningkatkan teknik promosi dan komunikasi
dengan pelanggan.
Jaringan setrategi pasokan dan pengecer manajemen
mengejar peningkatan kinerja di setiap bagian produk, telah memperkenalkan prinsip manajemen
kategori, bertujuan untuk menawarkan produk-produk highquality yang unik dan menarik untuk
konsumen pada tingkat harga yang bersaing. Kategori manajemen menetapkan kembali atas investasi
(ROI) sebagai prinsipnya mengemudi mengenai keputusan yang harus dibuat pada bermacam-macam,
ruang di rak-rak, dan unsur-unsur lain dari bauran pemasaran. Ketika pemasok ingin mendapatkan status
dari pemasok"pilihan" mereka harus dapat menawarkan pemasaran dan jasa manajemen kerjasama erat
dengan pengecer, kadang-kadang bahkan dengan menerima tantangan untuk melakukan tugas penting
manajemen bagian itu tertentu di supermarket.
Jaringan manajemen mengacu terus memantau dan mengontrol mengenai perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan. Semua mitra harus mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kesesuaian dengan
perencanaan, untuk meningkatkan fungsi rantai. Manajemen jaringan didedikasikan untuk manajemen
yang meliputi semua link serta untuk pengelolaan individu link dari perspektif jaringan. 26 Penerapan
manajemen modern (jaringan) alat, seperti operasional metode perencanaan, penganggaran teknik, dan
meninjau metode, bersama dengan sistem informasi terpadu, dianggap penting untuk manajemen yang
efektif dan efisien jaringan. Sistem informasi tersebut adalah sistem yang mempersambungkan POS data
dengan kontrol stok di eksternal DCs (pusat distribusi) dan sistem identifikasi mencari produk dalam
berbagai tahapan dalam jaringan.
Metode Jaringan manajemen penting lain adalah berbagi sumber daya, yang mengacu pada
penggunaan bersama sumber internal dan eksternal oleh mitra dalam jaringan untuk mencapai tujuan
bersama. Seperti contoh berbagi sumber daya adalah pengetahuan dasar tentang perilaku konsumen,
fasilitas laboratorium dan sumber daya keuangan.
Pemasaran Internasional implementasi di menantang bidang Ekonomi
Global
Pemasaran dalam membangun dunia
Yang membedakan pemasaran internasional di negara berkembang adalah kondisi lingkungan
pasar yang dramatis yang mencirikan berkembang:

rendah produk domestik bruto (PDB) per kapita,

kemiskinan,

pengangguran tinggi,

berbagai jenis struktur sosial,

persepsi,

perilaku dan pola konsumsi, untuk beberapa nama.
Laporan perkembangan dunia UN menunjukkan bahwa jumlah orang yang tinggal di negaranegara berkembang (sebagian besar di Asia Timur, Pasifik dan Asia Selatan, sub-Sahara Afrika, Timur
Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur Tengah, Asia Tengah, Amerika Latin, dan Karibia) tinggal di
kurang dari $1 per hari. Pada tahun 1999 Nomor ini adalah 1,2 milyar dan pada tahun 2005 proporsi
penduduk yang hidup dalam kemiskinan ekstrim terdiri 23 persen dari total populasi. Sebagai
konsekuensi langsung, kelaparan dan gizi buruk masih menimbulkan tantangan utama bagi banyak
negara berkembang; terutama karena malnutrisi dimulai lingkaran setan kesehatan yang buruk,
menurunkan belajar kapasitas, dan miskin pertumbuhan fisik
Strategi adaptasi produk jadi penting dalam kebanyakan kasus, setidaknya ketika perusahaan
internasional target pelanggan besar segmen di pasar ini, sementara juga pertimbangan harus diberikan
untuk pemasaran lainnya campuran elemen (harga, tempat, promosi) mengenai kebutuhan untuk
beradaptasi dalam rangka untuk memenuhi lokal kebutuhan, atau untuk membakukan untuk mengurangi
biaya, yang adalah juga penting perlu untuk segmen konsumen yang besar di pasar ini. Saluran distribusi
terfragmentasi dan multi level ini sering struktur jaringan distribusi yang berlaku di negara berkembang,
oleh karena itu memerlukan modifikasi cocok untuk strategi distribusi internasional perusahaan.
Pemasaran dalam perekonomian baru muncul dan mantan Blok Timur
Negara-negara yang tengah dan Eropa Timur sebagai daerah pasar negara berkembang adalah
penting bagi pemasar internasional, karena kombinasi unik dari unsur-unsur ekonomi, budaya,
kelembagaan dan struktur yang berbeda. Perbedaan budaya terutama karena karakter sentral
direncanakan masyarakat telah memberikan kontribusi untuk sikap konsumen yang berbeda, yang ketika
digabungkan dengan kesulitan fase transisi ke arah baru mengungkapkan struktur ekonomi dan
kelembagaan profil lengkap kondisi yang berlaku di wilayah itu.
Ini kelompok negara terdiri dari pasar potensial yang besar karena itu dihuni oleh 430 juta orang
dan, meskipun saat ini rata-rata pendapatan sekali pakai segmen pasar terbesar di wilayah adalah cara di
bawah tingkat masing-masing wilayah Eropa Barat dibandingkan, karena pertumbuhan pesat negara
mereka dari kelompok telah menerima perhatian meningkat dari perusahaan internasional, selalu
bersemangat untuk menarik peluang untuk memperluas operasi mereka. Perusahaan-perusahaan global
melihat wilayah sebagai sumber penting dari pertumbuhan dan sering mengikuti strategi pemasaran
yang ambisius, berharap untuk membangun posisi kepemimpinan dan setuju pangsa pasar yang
signifikan dengan memasukkan pada tahap awal.
MAKALAH
STRATEGI HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
INTERNASIONAL
Kelompok 10 :
Dean Diyantha Putrandi
K. Pandu Triwiyana
Mika Putri Priga S
(135030301111034)
(135030307111019)
(135030301111038)
Universitas Brawijaya
Fakultas Ilmu Administrasi
Bisnis Internasional
Malang
A. Apa itu Strategi Human Resource Management Internasional?
HRM Strategis mendefinisikan niat organisasi dan rencana tentang bagaimana tujuan
bisnis yang harus dicapai melalui orang. Hal ini didasarkan pada tiga proposisi: pertama, bahwa
modal manusia adalah sumber utama keunggulan kompetitif, kedua, bahwa orang-orang yang
melaksanakan rencana strategis, dan, ketiga, bahwa pendekatan sistematis harus diadopsi untuk
mendefinisikan mana organisasi ingin pergi dan bagaimana harus sampai di sana.
HRM Strategis adalah proses yang melibatkan penggunaan pendekatan menyeluruh
untuk pengembangan strategi SDM, yang terintegrasi secara vertikal dengan strategi bisnis dan
horizontal dengan satu sama lain.
Strategi ini menentukan niat dan rencana yang berhubungan dengan pertimbangan
organisasi secara keseluruhan, seperti efektivitas organisasi, dan untuk aspek-aspek yang lebih
spesifik manajemen orang, seperti sumber daya, pembelajaran dan pengembangan, penghargaan
dan hubungan karyawan.
B. Pendekatan yang Berbeda Dalam Staff Internasional
Literatur HRM internasional menggunakan empat istilah untuk menggambarkan
pendekatan untuk mengelola arah kepegawaian mereka.Istilah-istilah ini berasal dari Perlmutter
yang mengidentifikasi di kalangan eksekutif internasional yaitu tiga sikap yang berbeda,
etnosentris, polisentris, dan geosentris untuk membangun sebuah perusahaan
multinasional.Perbedaan didasarkan pada asumsi top management di mana keputusan fungsional
dan geografis mengenai produk utama.Perbedaan Perlmutter antara tiga pendekatan yang
berbeda ini kemudian disempurnakan oleh Heenan dan Perlmutter, yang menambahkan sikap
keempat yaitu regiocentris.
1. Pendekatan Etnosentris.
Keputusan strategis yang dibuat di kantor pusat, dan anak perusahaan asing memiliki
otonomi kecil. Pekerjaan utama pada operasi domestik dan luar negeri dipegang oleh
manajemen personalia kantor pusat dan anak perusahaan dikelola oleh ekspatriat dari
negara asal.
2. Pendekatan Polisentris.
Dalam kasus ini, pemecatan tidak lagi menjadi pusat dalam strategi pembangunan
internasional.Para multinational company memperlakukan setiap anak perusahaan
sebagai entitas nasional yang berbeda dan memberdayakanya untuk pengambilan
keputusan otonomi.
3. Pendekatan Geosentris.
Dengan pendekatan ini, MNC merancang strategi dari sudut pandang internasional
sejak awal.Organisasi memiliki kemampuan dan pengalaman lebih dari sekedar
kebangsaan.Parent Country, Third Country, danHost Countrysetara secara
internasional.
4. Pendekatan Regiosentris.
MNC yang mendukung pendekatan regiocentric mengadopsi praktek-praktek yang
seragam untuk semua manajer di dalam zona geografis yang sama. Seperti MNC
yang berfungsi dengan pendekatan geosentris, itu memanfaatkan peluang yang lebih
luas dari manajer, tetapi dengan memberikan daerah yang terbatas.
C. Fungsi dari Tugas Internasional.
Mengapa menggunakan karyawan internasional?,Alasanya pasti berbeda antar organisasi
satu dengan yang lain. Tetapi analisis literatur menunjukkan bahwa karyawan internasional
memenuhi lima peran utama. Tiga peran yaitu peran taktis, sedangkan dua peran lainnya peran
strategis.
a. Fulfilling a Specific Need for Personnel and Know How.
Peran pertama tugas internasional adalah untuk memenuhi kompetensi teknis dan
manajerial yang memadai di negara-negara tertentu di mana struktur pasar sering
ditandai oleh kekurangan insinyur, teknisi senior, dan manajer yang terlatih.
b. Sharing and Transferring Knowledge.
Alasan lain untuk menggunakan tugas internasional adalah untuk berbagi dan
bertukar informasi. Sebuah organisasi multinasional dapat mengirim seorang
karyawan ekspatriat dalam rangka untuk lebih memahami kegiatan anak perusahaan
dalam konteks tertentu, untuk berbagi pengetahuan tentang jenis baru dari peralatan
atau alat tertentu, atau untuk berkomunikasi unsur budaya organisasi, proses, atau
kompetensi.
D. Perkembangan Manajer dan Pengaruhnya terhadap Organisasi.
Setiap unit manajer pasti memiliki tugas masing masing didalamnya. Tugas manajer satu
dengan manajer yang lain tidaklah sama tetapi masih saling terkati antara satu dengan lainnya.
Kebanyakan manajer yang sudah senior lebih memiliki pengalaman yang lebih banyak.Staff
internasional dapat memberikan peran penting dalam mengembangkan kompetensi
manajerial.Ekspratiasi memberikan keadan baru terhadap junior manajer atau karyawan yang
memiliki potensi tinggi untuk menghadapi situasi yang baru untuk dihadapi. Berikut sifat sifat
yang harus dikembangkan oleh manajer dan yang akan berpengaruh terhadap suatu organisasi :
1. Control of Activities.
Dari sudut pandang organisasi, manajer umumnya beragam pada fase awal dari
proses internalisasi, dalam rangka untuk mengontrol kegiatan pegawai. Dalam
konteks internasional, transfer manajer merupakan mekanisme pengawasan informal,
yang dapat melengkapi atau mengganti lebih tindakan pengendalian formal seperti
penjabaran norma dan prosedur umum untuk semua pegawai.
2. Coordination Activities.
Ekspatriat memainkan bagian penting dalam koordinasi kegiatan pegawai. Meskipun
proses diaclectic kompleks, tugas internasional yang bertujuan memperkuat integrasi
dinamika antar individial dan organisasi yang berkontribusi terhadap kohesi suatu
perusahaan.
E. Tujuan Strategi Human Resources Management.
Tujuan dari HRM strategis adalah keuntungan yang dirasakan memiliki dasar yang
disepakati dan dipahami untuk mengembangkan pendekatan untuk manajemen manusia dalam
jangka panjang . Telah disarankan oleh Lengnick -Hall dan Lengnick - Hall ( 1990) yang
mendasari pemikiran ini dalam bisnis adalah konsep mencapai keunggulan kompetitif melalui
HRM .
Strategi HRM memberikan perspektif tentang cara di mana masalah penting atau faktor
keberhasilan yang berhubungan dengan orang-orang dapat diatasi , dan keputusan-keputusan
strategis yang dibuat yang berdampak besar dan jangka panjang pada perilaku dan keberhasilan
organisasi . Tujuan mendasar dari HRM strategis adalah untuk menghasilkan kemampuan
strategis dengan memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang terampil , berkomitmen
dan termotivasi dengan baik dibutuhkan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan . Tujuannya adalah untuk memberikan rasa arah dalam lingkungan yang sering
bergejolak sehingga kebutuhan bisnis dari organisasi , dan kebutuhan individu dan kolektif
karyawan dapat dipenuhi oleh pengembangan dan pelaksanaan kebijakan dan program SDM
yang koheren dan praktis . Seperti Dyer dan Holder ( 1988) berkomentar bahwa HRM strategis
harus memberikan ' kerangka pemersatu yang sekaligus luas , kontingensi dan integratif berbasis
'.
Ketika mempertimbangkan tujuan strategis HRM perlu mempertimbangkan bagaimana
strategi HR akan mempertimbangkan kepentingan semua pemegang kepentingan dalam
organisasi : karyawan pada umumnya serta pemilik dan manajemen . Dalam Storey (1989 )
istilah , ' HRM strategis lunak' akan menempatkan penekanan lebih besar pada aspek hubungan
manusia dari orang-orang manajemen , menekankan pembangunan berkelanjutan , komunikasi ,
keterlibatan , keamanan kerja , kualitas kehidupan kerja dan keseimbangan kehidupan kerja .
Pertimbangan etis akan menjadi penting .' HRM strategis Keras ' di sisi lain akan menekankan
hasil yang akan diperoleh dengan berinvestasi pada sumber daya manusia demi kepentingan
bisnis .
Strategic HRM harus berusaha untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara elemen
keras dan lunak . Semua organisasi ada untuk mencapai tujuan dan mereka harus memastikan
bahwa mereka memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya dan bahwa mereka
menggunakannya secara efektif . Tapi mereka juga harus memperhitungkan pertimbangan
manusia yang terkandung dalam konsep HRM strategis lembut . Dalam kata-kata Quinn Mills (
1983) , mereka harus merencanakan dengan orang-orang dalam pikiran , dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi semua anggota organisasi . Masalahnyaadalah bahwa
pertimbangan keras dalam banyak bisnis masalah yang muncul pertama kali adalah,
meninggalkan yang tidak bisa berkompetensi dibelakang .
F. Strategic Management of International Management.
Banyak perusahaan yang mengirimkan karyawan dan manajer luar negeri untuk
menerapkan strategi global mereka dan untuk mengontrol atau mengkoordinasikan pegawai
mereka yang sangat luas.Tapi mengirim manajer ke luar negeri sangatlah mahal. Hitam dan
Gregersen menunjukkan bahwa biaya ekspatriat dua sampai tiga kali apa yang mereka capai
selama dalam jabatanya. Selain itu, antara 10 dan 20 persen dari ekspatriat datang kembali
sebelum akhir kontrak mereka dikarenakan mereka tidak bisa menyesuaikan diri dengan
pekerjaan atau kehidupan di negara itu.Di antara mereka yang tinggal, posisi mereka di luar
negeri, sepertiganya tidak memenuhi harapan atasan mereka.Manajer internasional merupakan
sumber penting dan kompetitif bagi perusahaan multinasional, sumber daya yang perlu dikelola
dan dikembangkan.
G. Kesimpulan
Sepanjang bab ini , kita telah mempelajari lima topik yang terkait dengan iHRM .
Pertama , kami telah memeriksa empat pendekatan utama untuk mendapatkan petugas operasi di
luar negeri : etnosentris , polisentris , geosentris , dan regiocentric. Kedua ,
kita telah meneliti alasan untuk menggunakan tugas internasional : posisi mengisi, berbagi dan
mentransfer pengetahuan , mengembangkan karyawan , pengendalian dan koordinasi kegiatan
internasional .Ketiga, kita dengan rinci menjelaskan kategori personil internasional : PCN ,
HCNs , dan TCNs , dan impatriates . Kami juga telah menyajikan berbagai jenis tugas
internasional untuk PCN :expatriates , short time assigners , international commuters dan
frequent flyers , global manger, dan high potentials . Keempat, kita menjelaskan langkahlangkah yang berbeda dari Waxin ( 2007) model manajemen strategis dari tugas internasional .
Model ini terdiri dari delapan langkah : perencanaan strategis dan analisis pekerjaan , rekrutmen,
seleksi , persiapan untuk mentransfer , penyesuaian lintas budaya dan dukungan organisasi ,
penilaian kinerja , kompensasi , dan repatriasi dan retensi.
MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Bisnis Internasional
yang dibina oleh Drs. Kadarisman H., M. Si
Oleh Kelompok 11 :
Fadilla Azhari
135030300111016
Natasya Halida D.
135030301111041
Kidung Sekaringtias
135030301111042
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN BISNIS INTERNASIONAL
2013
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dewasa ini bisnis tidak hanya dilakukan secara nasional tetapi juga internasional. Salah satu
komponen penting dalam bisnis internasional adalah
manajemen operasi internasional. Manajemen operasi internasional merupakan kegiatan operasi yang
jangkauannya luas. Manajemen operasi internasional fokus kepada proses produksi barang dan jasa yang
berkaitan dengan perusahaan internasional.
Manajemen operasi internasional sangat berpengaruh terhadap suatu perusahaan. Jika suatu
manajemen operasi dalam suatu perusahaan itu baik, maka berkemungkinan menjadikan perusahaan
tersebut berkembang atau bahkan mencapai kesuksesan. Sebaliknya pun demikian.
Seorang manajer operasi harus memiliki kemampuan yang baik dalam bidang manajemen proyek
dan juga memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang kemungkinan muncul. Seorang
manajer operasi juga harus memiliki kemampuan untuk memperkirakan kemungkinan di masa yang
akan datang.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan produksi dan operasi?
2.
Apakah yang dimaksud dengan manajemen operasi?
3.
Apa sajakah yang dilakukan manajer operasi?
4.
Bagaimana manajemen opearasi di lingkup internasonal?
5.
Bagaimana manajemen operasi yang baik dapat membantu perusahaan penerbangan yang
belum sukses menjadi sukses?
6.
Bagaimana aplikasi manajemen operasi?
7.
Bagaimana manajemen proyek membantu operasi manajemen internasional?
TUJUAN
1.
Mengetahui yang dimaksud dengan produksi dan operasi.
2.
Mengetahui yang dimaksud dengan manajemen operasi.
3.
Mengetahui yang dilakukan manajer operasi.
4.
Mengetahui bagaimana manajemen opearasi di lingkup internasonal.
5.
Mengetahui bagaimana manajemen operasi yang baik dapat membantu perusahaan
penerbangan yang belum sukses menjadi sukses.
6.
Mengetahui bagaimana aplikasi manajemen operasi.
7.
Mengetahui bagaimana manajemen proyek membantu operasi manajemen internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PRODUKSI DAN OPERASI
Semua organisasi, dari perusahaan kecil hingga perusahaan multinasional, memiliki tujuan untuk
dicapai. Biasanya tujuannya adalah menciptakan barang atau jasa yang akan bermanfaat bagi
masyarakat dan dapat dikonsumsi oleh konsumen.
Operasi dapat didefinisikan sebagai proses yang mengubah sumber daya (input) menjadi barang
atau jasa (output). Pengoprasian dilakukan keduanya, dalam hal ini organisasi-organisasi yang
memproduksi barang dan organisasi-organisasi yang menawarkan jasa. Namun, dalam organisasiorganisasi yang tidak membuat produk-produk fisik, fungsi produksi mungkin kurang jelas sebagai hasil
akhir karena tidak dapat dilihat dalam bentuk produk yang nyata.
2.
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MANAJEMEN OPERASI?
Penciptaan barang dan Jasa memerlukan pengubahan sumber daya menjadi barang atau jasa.
Manajemen operasi termasuk yang bertanggung jawab untuk mengubah input ke output, yang mengubah
sumber daya ke barang atau jasa. Dengan kata lain, manajemen operasi termasuk manajemen sistem atau
proses yang membuat barang atau jasa untuk dikonsumsi masyarakat.
Seperti semua organisasi yang melibatkan transformasi seperti menghasilkan output, pengelolaan
transformasi ini adalah hal yang penting untuk setiap organisasi. Hal ini membuat fungsi operasional
menjad salah satu fungsi yang paling penting dalam sebuah organisasi, terlepas dari jenis, ukuran,
industri, atau negara.
Manajemen operasi adalah salah satu dari empat fungsi dasar dalam sebuah organisasi. Selain
manajemen operasi, fungsi dasar manajemen organisasi, termasuk permintaan manajemen, manajemen
uang, dan desain manajemen.
3.
APA SAJAKAH YANG DILAKUKAN MANAJER OPERASI?
Pekerjaan manajer operasi bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lainnya, sebagian besar
karena jenis operasi yang dijalankan organisasi. Manajer operasi, seperti semua manajer lain, harus
mampu melakukan fungsi-fungsi dasar manajemen yaitu planning, organizing, leading, dan controlling.
Planning adalah tentang menetapkan tujuan, menetapkan strategi dan mengembangkan rencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan. Organizing adalah tentang menentukan tugas apa dan dilakukan oleh
siapa. Leading termasuk memotivasi karyawan, mengarahkan kegiatan, memili komunikasi yang paling
efektif dan menyelesaikan konflik. Controlling adalah proses pemantauan kinerja, membandingkannya
dengan tujuan, dan mengoreksi penyimpangan.
Manajer operasi harus mengikuti misi dan keseluruhan strategi yang organisasi mereka miliki.
Berdasarkan hal ini, kemudian manajer operasi dapat menghasilkan rencana untuk fungsi operasi
organisasi.
Selain kemampuan teknis baik di bidang manajemen proyek dan perkiraan, manajer operasi juga
harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik.
Manajer operasi juga harus memiliki pengetahuan yang baik dari berbagai teori motivasi dan
mempertahankan tenaga kerja yang sangat termotivasi.
Fungsi controlling sangat penting dalam operasi, karena kelalaian atau kesalahan yang dibuat
selama operasi apapun pasti akan mempengaruhi kualitas produk, baik barang atau jasa. Manajer operasi
dapat melakukan kontrol baik serentak atau kontrol umpan balik, yang akan memungkinkan mereka
untuk memberikan umpan balik kepada karyawan dan pasti akan menjadi pilihan yang lebih realistis
dalam organisasi besar yang melakukan sejumlah besar operasi.
Selain melakukan empat fungsi dasar planning, organizing, leading, dan controlling, manajer
operasi juga harus membuat keputusan. Tergantung pada gaya manajemen mereka, manajer operasi
mungkin melibatkan staf mereka dalam proses pengambilan keputusan, dalam upaya untuk menawarkan
produk yang lebih baik kepada konsumen.
Dalam fungsi manajemen, keputusan manajemen dapat dibagi menjadi dua Kategori: keputusan
strategis dan operasional. Keputusan-keputusan strategis menyangkut pengembangan rencana jangka
panjang (biasanya meliputi lima tahun periode), yang bertujuan untuk menempatkan organisasi dalam
lingkungannya. Keputusan operasional menyangkut pengembangan rencana jangka pendek (kurang dari
satu tahun), yang menentukan bagaimana organisasi sasaran akan tercapai.
Strategi pengambilan keputusan yang digunakan manajemen operasional,
adalah bagaimana
manajer operasi menangani masalah tertentu, akan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mencapai
tujuan. Tujuan tersebut mungkin telah ditentukan untuk manager operasi oleh orang lain, atau bersamasama, atau sebagian besar oleh manajer operasi sendiri. Bagaimana manajer operasi menyelesaikan
suatu masalah juga perlu membayangkan apa kemungkinannya. Yang, pada gilirannya, mungkin
dipengaruhi oleh jenis organisasi dan sifat dari operasi yang dilakukan. Besarnya dua kendala akan
memisahkan sebagian besar jangkauan yang manajer operasi perlu mengaplikasikan pilihan, yang
merupakan 'kebebasan bergerak' mereka.
Salah satu tanggung jawab utama manajer operasi adalah efisiensi transformasi sumber daya
menjadi barang atau jasa. Dan efisiensi produksi barang atau jasa memerlukan aplikasi yang efektif dari
metode dan peralatan manajemen operasi. Hal ini penting untuk membedakan antara menjadi efektif dan
menjadi efisien. Menjadi efektif berarti melakukan hal yang benar (yaitu, menghasilkan produk yang
tepat), sedangkan menjadi efisien berarti untuk melakukan hal yang benar menggunakan sumber daya
minimal.
Walaupun efisiensi dan efektivitas merupakan istilah yang berbeda, mereka saling terkait dan
berhubungan erat.
Sumber daya yang lebih efisien diubah menjadi barang atau jasa, organisasi menjadi lebih
produktif dan ada nilai lebih pada barang atau jasa yang disediakan. Manajer operasi harus memastikan
bahwa organisasi berhasil menggunakan apa yang mereka miliki secara produktif, yang memperoleh
efek maksimum dari sumber daya mereka dan meminimalkan kerugian, penggunaan, atau limbah.
Produktivitas dapat didefinisikan sebagai rasio output (barang atau jasa) dibagi dengan input (sumber
daya seperti tenaga kerja atau bahan).
Manajer operasi dapat meningkatkan produktivitas dalam dua cara : dengan mengurangi input dan
menjaga output agar tetap sama atau dengan meningkatkan output dan menjaga konstan input
Produktivitas terkait erat dengan kinerja. Kinerja menjelaskan bagaimana organisasi dalam hal
waktu, biaya, kualitas dan fleksibilitas. Ketika ada kesenjangan antara yang sebenarnya dan tingkat
kinerja yang diinginkan, manajer operasi perlu membuat perbaikan untuk mengatasi kesenjangan.
4.
MANAJEMEN OPERASI DI LINGKUP INTERNASIONAL
Dunia telah menjadi sebuah "global village" — suatu istilah yang sering digunakan untuk merujuk
pada produksi dan pemasaran barang dan jasa di seluruh dunia. Dunia memang terasa lebih kecil
daripada sebelumnya. Lima puluh tahun yang lalu, sangat mahal dan memakan waktu bagi orang untuk
bepergian ke luar negeri, sesuatu yang juga memiliki efek pada perusahaan yang sedang
mempertimbangkan untuk melewati batas-batas negara asal mereka. Hari ini, jauh lebih mudah dan
lebih cepat untuk orang yang pindah dari satu negara ke negara yang lain — sesuatu yang juga berlaku
untuk manajer yang melakukan bisnis internasional.
Kemajuan teknologi komputer dan khususnya World Wide Web (WWW) juga memiliki dampak
penting pada organisasi, terutama pada bagaimana mereka melakukan operasi mereka. Sebelum ada
Internet, orang harus ke bank untuk melaksanakan beberapa transaksi dasar, seperti transfer uang ke
rekening tabungan atau pembayaran tagihan. Sekarang, orang dapat melakukan transaksi tersebut
menggunakan Internet tanpa harus pergi ke bank.
Globalisasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa orang-orang di
seluruh dunia lebih terhubung satu sama lain daripada sebelumnya; informasi dan uang mengalir lebih
cepat daripada sebelumnya; barang dan jasa yang diproduksi di satu bagian dunia yang semakin tersedia
di semua bagian dunia; dan komunikasi internasional adalah hal yang biasa. Globalisasi memiliki dua
komponen utama: globalisasi pasar dan globalisasi produksi. Keduanya mempengaruhi cara organisasi
melakukan operasi mereka dan pekerjaan dari manajer operasi.
Manajemen operasi adalah bidang yang dinamis, yang beradaptasi dengan era baru globalisasi dan
perubahan ekonomi global. Dalam lingkungan baru ini, manajer operasi dihadapkan dengan tantangan
sebagai berikut:
1.
Global Focus. Pasar global telah membuat harga komunikasi dan transportasi menurun Tetapi
pada saat yang sama, sumberdaya dalam bentuk bahan, bakat, dan tenaga kerja juga telah
menjadi global. Manajer operasi menanggapinya dengan inovasi.
2.
Just-in-time performance. Sumber daya keuangan yang sangat banyak digunakan untuk
menginventarisasi, sehingga membuatnya mahal.
3.
Supply-chain partnering. Siklus hidup produk lebih pendek, serta perubahan yang cepat dalam
bahan dan proses teknologi, sehingga memerlukan partisipasi lebih oleh pemasok.
4.
Rapid product development. Cepatnya komunikasi internasional dari berita, hiburan dan gaya
hidup secara dramatis terpisah dengan rentang hidup barang.
5.
Mass customization. Perbedaan budaya yang diperparah oleh perbedaan individu, dalam dunia
dimana konsumen semakin sadar mengenai pilihan.
6.
Empowered employees. Kemajuan pengetahuan dan tempat kerja yang lebih teknis telah
digabungkan untuk mendapatkan lebih banyak kompetensi di tempat kerja.
7.
Environmently sensitive production. Manajer operasi melanjutkan perjuangan untuk
meningkatkan produktivitas dengan merancang produk dan proses yang ramah lingkungan.
5.
MANAJEMEN OPERASI EASYJET AIRLINES
EasyJet merupakan sebuah maskapai Inggris yang bertarif rendah yang berbasis di sebelah
tenggara Inggris. EasyJet didirikan pada pertengahan tahun 1990 oleh Stelios Haji-Ioannou, pengusaha
Yunani muda yang sampai saat itu tidak memiliki kemampuan yang cukup di bidang industri
penerbangan. Stelios mengambil ide dari Southwest Airlines — maskapai Amerika yang bertarif rendah
yang terbang lebih dari 70 juta penumpang per tahun ke 60 kota di Amerika Serikat. Dia berpikir bahwa
membuat sebuah maskapai penerbangan yang dapat menawarkan tarif rendah untuk pelanggan akan
menjadi usaha yang sukses di Eropa. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan membawa
ide-ide baru, bagaimana perusahaan akan melakukan operasi internasional.
Rute pertama Easyjetadalah antara London dan Scotland (Edinburgh dan Glasgow). Perusahaan
ini berbasis di bandara Luton, alternatif yang jauh lebih murah daripada Bandara Heathrow. Untuk
mengurangi biaya, perusahaan tidak menggunakan agen perjalanan tapi menawarkan jasa langsung ke
pelanggan. Pelanggan dapat memperoleh informasi dan memesan tiket mereka dengan menelepon
perusahaan pusat menggunakan nomor nasional. Tergantung pada dari mana panggilan itu berasal, akan
dijawab oleh seorang agen reservasi dwibahasa tertentu yang menyapa pelanggan dan melaksanakan
semua percakapan dalam bahasa negara yang menelepon tersebut (kecuali, tentu saja, pelanggan
memulai percakapan dalam bahasa Inggris).
EasyJet telah membuat sebuah situs web yang akan mewakili perusahaan. Menjual tiket di Internet
sekarang telah menjadi pilihan yang disukai oleh banyak orang, karena perusahaan bertujuan untuk
secara bertahap mengurangi keterlibatan agen pemesanan, dengan menjual tiket melalui telepon dan
meningkatkan kinerja customer service mereka. Untuk mendorong pelanggan untuk membeli tiket
mereka di Internet, perusahaan menawarkan diskon untuk semua kursi yang dibeli secara elektronik.
Cara Easyjet melakukan operasi telah membantu perusahaan menjaga biaya turun dan
menawarkan penghematan besar kepada pelanggan. Meskipun perusahaan menghadapi persaingan yang
kuat dari British Airways, serta dari maskapai bertarif rendah lainya yang telah mengikuti model
Easyjet. Sekarang salah satu maskapai penerbangan bertarif rendah yang paling sukses di Eropa yang
menawarkan rute 222 seluruh 67 Bandara utama di Eropa. Cara yang dilakukan perusahaan adalah
melakukan operasi internasional untuk membantu agar EasyJet teatp bertahan dalam lingkungan yang
sangat kompetitif dan bertahan pada masa-masa yang sulit untuk industri penerbangan.
6.
APLIKASI MANAJEMEN OPERASI
Organisasi yang terlibat dalam bisnis internasional menghadapi banyak kompetisi yang lebih besar
dan tantangan yang jauh lebih besar daripada yang beroperasi dalam batas-batas nasional mereka.
Manajemen yang baik dari operasi internasional memerlukan manajer dengan analisa yang baik dan
pemahaman yang baik tentang metode kuantitatif. Metode tersebut dapat membantu manajer operasi
dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah.
Forecasting / Prediksi
Prediksi berkaitan dengan membuat perkiraan tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
Meramalkan masa depan adalah kegiatan penting yang sering dilakukan manajer operasi untuk
melaksanakan sesuatu, karena dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan
mengendalikan beberapa ketidakpastian yang masa depan. Hal ini terjadi terutama ketika perusahaan
melakukan operasi di luar batas negara.
Terlepas dari industri atau apakah perusahaan adalah manufaktur, grosir, pengecer atau penyedia
jasa, prediksi membantu organisasi mengidentifikasi peluang pasar dengan efektif, meningkatkan
kepuasan pelanggan, mengurangi investasi persediaan, menghilangkan produk usang, meningkatkan
distribusi operasi, dan jadwal produksi yang lebih efisien.
Berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi pengelolaan operasi dalam suatu organisasi di
mana forecasting memainkan peran penting:
1.
Scheduling. Penggunaan sumber daya yang efisien mengharuskan untuk menjadwalkan
produksi, transportasi, uang tunai, karyawan dan sebagainya.
2.
Acquiring resources. Waktu untuk memperoleh bahan baku, mempekerjakan karyawan atau
membeli mesin dan peralatan dapat bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa tahun.
Forecasting diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya masa depan.
3.
Determining resource requirements. Semua organisasi harus menentukan sumber daya apa
yang ingin mereka miliki dalam jangka panjang.
Perencana dapat menggunakan metode prediksi untuk memperkirakan hasil dari rencana alternatif.
Jika hasil prediksi tidak memuaskan, mereka dapat merevisi rencana dan mendapatkan perkiraan baru,
dan kemudian mengulangi proses ini sampai hasil prediksi memuaskan. Mereka kemudian dapat
menerapkan dan memonitor hasil yang aktual untuk digunakan dalam perencanaan periode berikutnya.
Meskipun proses ini mungkin tampak jelas, dalam praktek banyak organisasi merevisi prediksi mereka
tetapi tidak merevisi rencana mereka, percaya bahwa mengubah perkiraan akan mengubah perilaku.
Prediksi dapat digunakan dalam manajemen operasi untuk mengambil keputusan jangka pendek
dan jangka panjang. Misalnya, memprediksi permintaan produk tertentu selama enam bulan berikutnya
akan menjadi prediksi jangka pendek, sedangkan memprediksi tingkat pengangguran dan bagaimana hal
ini dapat mempengaruhi permintaan tenaga kerja selama lima tahun ke depan akan menjadi prediksi
jangka panjang. Berdasarkan waktunya, prediksi dibagi menjadi:

jangka pendek (hingga satu tahun ke depan)

jangka menengah (dari satu sampai tiga tahun ke depan)

jangka panjang (untuk lebih dari tiga tahun ke depan).
Klasifikasi utama metode prediksi adalah statistik dan menghakimi. Metode prediksi statistik
didasarkan pada pengukuran. Dengan kata lain, mereka menggunakan data yang ada atau dapat
diperoleh melalui eksperimen. Metode prediksi menghakimi, berdasarkan pada penilaian pribadi
dan/atau pendapat ahli. Karena metode ini tidak menggunakan data numerik, mereka sangat subjektif.
Pada umumnya, metode peramalan menghakimi lebih digunakan untuk prediksi jangka panjang,
sedangkan metode prediksi statistik lebih digunakan untuk prediksi pendek dan menengah.
Ketika memprediksi harus diingat bahwa masa depan adalah dengan definisi yang tak terduga.
Tidak ada metode prediksi yang dapat menjamin bahwa hal itu akan menghasilkan perkiraan yang
sangat akurat.
Exponential smoothing
Exponential smoothing adalah serangkaian waktu dalam metode prediksi yang meratakan fluktuasi
data yang acak. Exponential Smoothing adalah prediksi rata-rata dari pendekatan yang hanya
membutuhkan tiga data : prediksi yang paling baru, nilai yang aktual pada periode waktu tertentu, dan
nilai smoothing constant.
7.
MANAJEMEN PROYEK
Keberhasilan sebuah organisasi sangat bergantung pada proyek-proyek yang selesai tepat waktu
dan sesuai anggaran. Manajemen proyek berkaitan dengan perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian
proyek yang terdiri dari berbagai tugas atau kegiatan yang dilakukan oleh berbagai departemen atau
individu dan menggunakan sumber daya yang berbeda.
Ada contoh dari beberapa teknik yang dapat digunakan untuk merencanakan, menjadwal, dan
mengontrol proyek-proyek. Dua teknik yang paling terkenal adalah Project Evaluation and Review
Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM). PERT dirancang untuk menangani ketidakpastian
yang ada dalam memprediksi waktu yang diperlukan untuk membandingkan berbagai kegiatan proyek,
sementara CPM diasumsikan bahwa waktu dan biaya diketahui dengan pasti. Manajer operasi cenderung
menggunakan kombinasi dari PERT dan CPM dan hal ini telah menghasilkan sebuah teknik baru yang
PERT CPM. Teknik PERT CPM adalah alat deskriptif, yang menentukan waktu penyelesaian proyek
dan mengidentifikasi kegiatan yang sangat penting untuk selesai tepat waktu. Dengan informasi ini,
manajer operasi dapat bekerja ke arah menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.
Teknik PERT CPM menggunakan jaringan sederhana untuk mewakili kegiatan yang berlangsung
di sebuah proyek, serta bagaimana kegiatan ini saling berhubungan.
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen operasi termasuk semua mekanismenya bertanggung jawab untuk mengubah input ke
output, yang mengubah sumber daya ke barang atau jasa. Dengan kata lain, operasi manajemen
melibatkan manajemen sistem atau proses yang membuat barang atau jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Kemajuan dalam teknologi komputer dan khususnya World Wide Web (WWW) yang mempunyai
dampak penting pada organisasi dan khususnya bagaimana mereka melakukan operasi mereka. Era baru
globalisasi dan pasar global yang berkembang membawa peluang baru serta ancaman terhadap semua
organisasi yang melakukan bisnis yang melintasi perbatasan nasional.
Organisasi yang terlibat dalam bisnis internasional menghadapi banyak kompetisi yang lebih besar
dan tantangan yang jauh lebih besar daripada yang beroperasi dalam batas-batas nasional mereka.
Manajemen yang baik dari operasi internasional memerlukan manajer dengan kemampuan yang baik
dalam planning, organizing, leading, dan controlling.
DAFTAR PUSTAKA
I. Katsioloudes, Marios dan Hadjidakis, Spyros. 2007. International Business : a global
perspective. Amsterdam: Elsevier
PRESPEKTIF GLOBAL INDONESIA DALAM
BISNIS INTERNASIONAL
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Bisnis Internasional
Oleh Kelompok 12
NUGRAHANTI KHAIRANI A. 135030300111019
MISA FAJARI R. 135030301111021
DIAH PUSPA INDAH 135030301111040
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN BISNIS INTERNASIONAL
November 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi dalam perspektif global sering diartikan sebagai perkembangan era sebagai
jaman modern. Globalisasi memiliki makna yang sangat luas. Globalisasi dapat mencakup segala
aspek, mulai dari politik, hubungan internasional, ekonomi, perdagangan, hingga bisa mencakup
hubungan politik internasional, perdagangan, ekonomi, komunikasi, sampai badan intelijen. Dewasa
ini, eksistensi globalisasi memberikan pengaruh begitu besar terhadap dunia internasional. Melalui
perkembangan teknologi komunikasi elektronik, menjadikan dunia dapat dijangkau dari jarak yang
jauh dalam waktu yang singkat. Yang pada akhirnya memberikan efek yang mempengaruhi politik,
ekonomi, dan organisasi sosial.
Dengan adanya globalisasii dengan perspektif global, maka semua yang terjadi di belahan
dunia lain dapat kita ketahui dengan baik. Dengan bantuan media seperti VOA (Voice Of America)
Indonesia, misalnya, mempermudah semua berita-berita yang terjadi di wilayah Amerika diketahui
oleh masyarakat yang ada di negara Indonesia. VOA didirikan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan berita yang tepat, jujur dan bisa diandalkan. Bukan hanya kemampuan VOA dalam
era globalisasi, situs Google pun menjadi salah satu sarana yang patut diperhitungkan. Google
memudahkan seluruh masyarakat untuk mengakses informasi, pengetahuan, dan bahkan bisnis
dengan hanya sekali klik. Internet memberikan kemudahan dan keuntungan yang besar bagi
penikmat berita baik nasional maupun internasional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pekembangan ekspor impor di Indonesia dan perkembangan modal?
2. Apa yang dimaksud dengan regulasi dalam perdagangan?
3 .Apa potensi-potensi yang ada dalam Bisnis Internasional?
4. Bagaimana proses eReadness memasuki Bisnis Internasional?
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Internasional 2012:IV
Kinerja Perdagangan Internasional Indonesia kembali memburuk di bulan Oktober 2012,
ditunjukkan oleh nilai ekspor yang menurun 1,45% menjadi USD 15.667,3 juta dibandingkan bulan
sebelumnya. Menurunnya nilai ekspor terutama disebabkan oleh penurunan nilai ekspor nonmigas
sebesar 3,42% pada bulan Oktober 2012 dibandingkan dengan September 2012. Baik secara bulanan
maupun secara year to date (Januari-Oktober 2012) ekspor Indonesia mengalami penurunan. Nilai total
ekspor Indonesia selama Januari-Oktober 2012 mencapai USD 158.664,3 juta, turun 6,62% jika
dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang mencapai USD 169.183,5 juta. Hal ini menunjukkan
bahwa pelemahan perekonomian global masih memukul ekspor Indonesia.
Sementara itu, nilai impor Indonesia mencapai USD 17.214,3 juta pada Oktober 2012,
meningkat 12,16% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya nilai
impor nonmigas sebesar 11,1% dan migas sebesar 3,53%. Perkembangan yang terjadi pada nilai ekspor
dan impor menyebabkan Neraca Perdagangan Indonesia defisit USD 1.547 juta di bulan Oktober 2012.
Neraca perdagangan Januari-Oktober 2012 Indonesia secara kumulatif mengalami defisit sebesar USD
516,17 juta.
Nilai ekspor migas di bulan Oktober 2012 mencapai USD 2.988,6 juta, naik 7,87% dari USD
2.770,5 juta pada September 2012. Peningkatan nilai ekspor minyak sebesar 31,09%, gas sebesar 7,84%
dan minyak mentah sebesar 0,8% dari bulan September ke Oktober 2012 mendorong peningkatan nilai
ekspor migas. Namun demikian nilai ekspor migas sejak Januari-Oktober 2012 masih tergolong lemah
karena turun 8,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu nilai impor
migas Indonesia mengalami kenaikan 11,48%, dari USD 3.443 juta pada September 2012 menjadi USD
3.838,1 juta pada Oktober 2012. Peningkatan nilai impor minyak mentah sebesar 37,86% dan impor gas
sebesar 10,01% pada bulan Oktober 2012 menjadi faktor utama peningkatan impor migas Indonesia.
Neraca perdagangan migas defisit sebesar USD 849,50 juta pada bulan Oktober 2012. Secara kumulatif
neraca perdagangan migas defisit sebesar USD 3.159,26 juta dari Januari-Oktober 2012. Neraca
Perdagangan nonmigas kembali melemah pada Oktober 2012 dengan defisit USD 697,5 juta setelah
surplus USD 1.222,07 juta pada September 2012. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai ekspor
nonmigas sebesar 3,42% dari USD 13.127,6 juta pada September 2012 menjadi USD 12.678,7 juta pada
Oktober 2012. Penurunan ekspor nonmigas berdasarkan sektor (Januari-Oktober 2012) disebabkan oleh
penurunan ekspor Sektor Industri sebesar 5,30% serta pertambangan dan lainnya sebesar 9,53%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian nilai ekspor yang masih
tumbuh adalah produk pertanian yang meningkat 10,54% pada Januari-Oktober 2012 terhadap periode
yang sama tahun sebelumnya.
Sebaliknya, nilai impor nonmigas Indonesia mengalami peningkatan dari USD 11.905,6 juta
pada September 2012 menjadi USD 13.376,2 juta pada Oktober 2012. Nilai ekspor nonmigas JanuariOktober 2012 hanya sebesar USD 127.032,92 juta, turun 5,7% dari periode yang sama tahun
sebelumnya. Peningkatan nilai impor nonmigas pada Oktober 2012 secara umum didominasi oleh impor
bahan baku dari beberapa negara mitra dagang utama seperti Cina dan Jepang yang tumbuh 12,05%
dibandingkan September 2012. Impor bahan baku selama Januari-Oktober 2012 berkontribusi sebesar
73,04% dari total impor Indonesia.
Defisit transaksi berjalan menurun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
melambat. Penurunan defisit transaksi berjalan dari USD 7.687 juta pada kuartal II tahun 2012 menjadi
USD 5.336 juta di kuartal III tahun 2012, sebagian besar didorong oleh perbaikan kinerja neraca
perdagangan barang yang tercatat surplus USD 817 juta pada kuartal II tahun 2012 menjadi surplus
USD 3.039 juta di kuartal III tahun 2012, seiring dengan penurunan impor. Sementara itu, jika
dibandingkan dengan kuartal III tahun 2011, kinerja transaksi berjalan Indonesia kuartal III tahun 2012
mengalami penurunan tajam. Pada kuartal III tahun 2012, transaksi berjalan Indonesia defisit USD
5.336 juta, padahal pada kuartal III tahun 2011 tercatat surplus USD 766 juta.
Keadaan transaksi modal dan finansial Indonesia semakin membaik di kuartal III 2012. Surplus
transaksi modal dan finansial meningkat dari USD5.054 juta di kuartal II tahun 2012 menjadi USD
5.960 juta di kuartal III tahun 2012. Dibandingkan dengan kuartal III tahun 2011, transaksi modal dan
finansial Indonesia juga mengalami peningkatan yang tajam pada kuartal III tahun 2012. Transaksi
modal dan finansial Indonesia yang semula defisit USD 3.293 juta pada kuartal III tahun 2011
meningkat menjadi surplus USD 5.959 juta pada kuartal III tahun 2012. Surplus transaksi modal dan
finansial ditopang oleh kenaikan investasi langsung dan investasi portfolio. Kenaikan surplus Investasi
langsung yang semula USD 2,119 juta pada kuartal III tahun 2011, meningkat menjadi USD 3,583 juta
pada kuartal III tahun 2012, sedangkan investasi portfolio yang semula defisit USD 4.649 juta
meningkat menjadi surplus USD 3.846 juta. Derasnya aliran masuk dana asing ini mencerminkan
sentimen positif perekonomian domestik.
Neraca Pembayaran Indonesia pada kuartal III 2012 surplus USD 834 juta, setelah pada kuartal
III tahun 2011 mengalami defisit. Surplus neraca pembayaran ditopang oleh menurunnya defisit nilai
transaksi berjalan serta meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial. Nilai transaksi berjalan
pada kuartal III 2012 tercatat defisit USD 5.336 juta, turun jika dibandingkan kuartal II 2012 dengan
defisit USD 7.687 juta. Membaiknya transaksi berjalan didukung oleh meningkatnya surplus neraca
perdagangan barang pada kuartal III. Demikian juga pada kuartal III 2012, surplus transaksi modal dan
finansial mengalami peningkatan sebesar 17,92% jika dibandingkan dengan kuartal II 2012. Surplus
transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2012 tercatat sebesar USD 5.960 juta. Membaiknya
surplus neraca pembayaran mendorong peningkatan cadangan devisa pada akhir September menjadi
sebesar USD 110.172 juta.
Potensi-Potensi dalam Bisnis Internasional
Perdagangan internasional sebagai salah satu bagian dari kegiatan ekonomi atau kegiatan bisnis,
dalam dekade terakhir ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat,
ditengah
semakin
meningkatnya perhatian dunia usaha terhadap kegiatan bisnis internasional.
Fenomena ini dapat dicermati dari semakin berkembangnya arus peredaran barang, jasa, modal
dan tenaga kerja antarnegara, serta berkembangnya kegiatan bisnis melalui hubungan ekspor impor,
investasi, perdagangan jasa, lisensi dan waralaba (license and franchise), hak atas kekayaan intelektual
serta berbagai jenis perdagangan internasional lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi dunia juga telah mengalami beberapa perubahan besar,
dengan terciptanya pasar dunia, hampir semua perekonomian dunia cenderung untuk membangun
hubungan lebih dan lebih saling bergantung satu sama lain. Pada awal abad ke-21 kita menyaksikan
munculnya ekonomi baru dunia sebagai pasar global sebagai “buah” dari perdagangan internasional.
Perdagangan internasional telah men “drive” perdagangan dalam negeri untuk bertransformasi
menjadi perdagangan global, di mana seluruh dunia adalah pasar global, globalisasi berarti bahwa arus
barang, jasa, modal, teknologi dan orang menyebar di seluruh dunia, Unsur inti dari globalisasi adalah
ekspansi perdagangan dunia melalui penghapusan atau pengurangan hambatan perdagangan, seperti tarif
impor.
Ekonomi "globalisasi" sebagai hasil dari perdagangan internasional adalah proses sejarah, hasil
dari inovasi manusia dan kemajuan teknologi. Hal ini mengacu pada peningkatan integrasi ekonomi
seluruh dunia, terutama melalui pergerakan barang, jasa, dan modal lintas batas. Istilah ini kadangkadang juga mengacu pada pergerakan manusia (tenaga kerja) dan pengetahuan (teknologi) melintasi
perbatasan internasional.
Dalam perkembangan historis,
perdagangan internasional pada awalnya dimotori oleh
munculnya kebebasan dalam melaksanakan perdagangan antar negara, yang termotivasi oleh paham atau
teori yang dikemukakan Adam Smith dalam bukunya berjudul “The Wealth of Nations”,dengan ”Teori
Pasar Bebas”, premis dasar yang dibangun bahwa kesejahteraan masyarakat suatu negara justru akan
semakin meningkat, jika perdagangan internasional dilakukan dalam pasar bebas dan intervensi
pemerintah dilakukan seminimal mungkin.
Menurut teori ini, suatu negara yang mempunyai keunggulan absolut relatif terhadap negara
mitra dagangnya dalam memproduksi barang atau komoditi tentu, akan mengekspor komoditi tersebut
ke negara mitra yang tidak memiliki keungulan absolut (absolut disadventage). Demikian pula
sebaliknya, sehingga dalam sistem perdagangan bebas, di antara negara-negara mitra dagang tersebut
akan memiliki nilai ekspor yang sama dengan nilai impornya.
Keikutsertaan Indonesia dalam perdagangan internasional, sejatinya telah lama dilakukan oleh
Suku Bugis, hal ini dinyatakan oleh PH.O.L.Tobing dalam Huala Adolf, bahwa bangsa Indonesia telah
mengenal perdagangan Internasional sejak abat ke 17. Salah satunya adalah Amanna Gappa, kepala
suku Bugis yang sadar akan pentingnya dagang (dan pelayaran) bagi kesejahteraan sukunya.
Keunggulan suku Bugis dalam berlayar yang hanya menggunakan perahu-perahu Bugis yang kecil telah
mengarungi lautan luas hingga ke Malaya (sekarang menjadi wilayah Singapura dan Malaysia)
Dalam perkembangan yang lebih terkini, perdagangan internasional sebagai konsekuensi dari
globalisasi, tampaknya semakin menjadi pusat perhatian dunia, kepentingan penetrasi pasar semakin
membutuhkan “space” yang semakin melebar dari teritori suatu negara, hubungan dalam kerangka yang
saling menguntungkan, menjadi pokok bahasan dalam berbagai forum kerja sama, baik bilateral,
regional maupun multilateral seperti pertemuan APEC, WTO pada 2013 di Indonesia nanti.
Berbagai kontraversi tentang manfaat liberalisasi perdagangan terus menjadi diskursus global,
sebagian kalangan memandang liberalisasi perdagangan secara negatif,
liberalisasi perdagangan
dianggap turut berperan dalam menciptakan ketimpangan global (global
inequality), hanya
membawamanfaat bagi negara-negara yang terhitung maju ekonomi, teknologi dan produksi yang
bervariasi (negara core areas), sebaliknya menjadi malapetaka bagi negara-negara ekonomi terbatas,
teknologi minim dan produksi yang sederhana (negara peripheral areas) .
Disisi lain kelompok positif memandang perdagangan internasional akan memberikan manfaat
atau keuntungan yang diperoleh masing-masing negara yang terlibat di dalamnya, manfaat yang dapat
dipetik antara lain meningkatnya kualitas konsumsi, mendatangkan devisa bagi negara, membuka
kesempatan kerja, menstabilkan harga-harga dan mempercepat transfer teknologi.
WTO dan Peluang bagi Indonesia
Terlepas dari berbagai kontroversi terkait masa depan liberalisasi perdagangan, pemerintah
Indonesia telah melakukan ratifikasi terhadap ketentuan WTO, dengan keluarnya UU.No. 7 Tahun 1994
tentang Persetujuan berdirinya World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia
sebagai satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar
negara.
Dalam WTO tersebut secara lebih rinci mengatur tentang sistem perdagangan multilateral
sebagai suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional, hasil perundingan
yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota.
Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota yang mengikat pemerintah untuk
mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangannya. Walaupun ditandatangani oleh pemerintah,
tujuan utamanya adalah untuk membantu para produsen barang dan jasa, eksportir dan importer dalam
kegiatan perdagangan.
Dengan diratifikasi persetujuan berdirinya WTO tersebut, artinya Indonesia telah resmi
menerima kesepakatan WTO, sebagai tindak lanjutnya Pemerintah Indonesia telah pula mengeluarkan
berbagai peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pengaturan perdagangan internasional
antara lain, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan
Imbalan dan Tindakan Pengamanan Perdagangan.
Keberadaan peraturan perundang-undangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pembangunan ekonomi, khususnya di dalam sektor-sektor industri, pertanian dan perdagangan. Undangundang ini diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia dalam mengembangkan perdagangan luar
negeri, terutama ekspor non migas, yang merupakanpendukung utama pembangunan perekonomian
nasional.
Melalui keanggotaannya di WTO, diharapkan peran Indonesia dalam mendorong perwujudan
tatanan baru di bidang perdagangan internasional dapat terus ditingkatkan, sehingga nilai tambah
ekonomi dari perdagangan internasional membawa manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Pemetaan peluang dan tantangan perdagangan internasional perlu terus dilakukan
sebagai
strategi fundamental dalam menyikapi perkembangan konstelasi perdagangan internasional, agar dapat
ditransformasikan bagi kejayaan ekonomi Indonesia.
Hal ini dapat dicermati melalui telaah atas kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Semester
I tahun 2013, yang mengindikasikan perlunya dilakukan diversifikasi pasar ekspor, mengingat
masih
terbatasnya pasar ekspor Indonesia, yakni Jepang, China, dan Singapura dengan nilai masing-masing
sebesar 14,1 miliar dollar AS; 10,8 miliar dollar AS dan 8,4 miliar dollar AS.
Disamping itu beberapa produk manufaktur perlu terus ditingkatkan kinerjanya, saat ini produk
manufaktur
memberikan kontribusi peningkatan ekspor yang signifikan, antara lain kapal laut
meningkat 542,8 juta dollar AS, naik 294,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Produk alas
kaki ekspornya meningkat sebesar 176,8 juta dollar AS (naik 9,9%), dan ekspor pakaian jadi naik
sebesar 74,9 juta dollar AS (3,9%).
Diluar produk manufaktur, Indonesia memiliki potensi yang sangat potensial untuk dapat
ditransformasi menjadi nilai tambah bagi kemajuan ekonomi Indonesia, diantaranya melalui akselerasi
hilirisasi industri yang tengah gencar-gencarnya diupayakan pemerintah RI, hal ini didasari keyakinan
akan besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, sehingga perlu diolah, tidak hanya
berorientasi ekspor bahan mentah, sehingga memiliki nilai tambah ekonomi.
Kemajuan ekonomi Indonesia di masa depan akan sangat bergantung kepada kemajuan industri
nasional, pengembangan industri harus diarahkan pada basis kemampuan sumber daya manusia
termasuk penguasaan teknologi, inovasi dan kreativitas.
Oleh karena itu dukungan dari berbagai pihak perlu terus ditingkatkan dalam menyukseskan
hilirisasi terhadap industri berbasis agro (CPO, kakao, karet, rotan), industri berbasis sumber daya
mineral (besi, aluminium, nikel, tembaga) dan industri berbasis migas (petrokimia),
serta
pengembangan industri berbasis sumber daya manusia dan teknologi, sehingga produk-produk Indonesia
bisa menguasai pasar global.
Peluang di bidang kelautan dan perikanan juga perlu dioptimalkan penanganannya untuk dapat
bersaing dalam perdagangan internasional, di pasar internasional, Indonesia merupakan produsen South
Sea Pearls SSP terbesar, memasok 43 persen untuk pasar dunia dan bersaing dengan produk dari
Australia, Philipina, Myanmar dan Malaysian. Dengan demikian, perlu dukungan semua pihak dalam
peningkatan kualitas mutiara komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan, yang bernilai
ekonomis tinggi dan memiliki prospek cerah.
Peluang bidang kelautan dan perikanan lainnya dapat digenjot dari komoditi udang melalui
revitalisasi tambak-tambak udang sebagai alternatif strategi penetrasi pasar internasional, melihat
potensi yang dimiliki Indonesia, data menunjukkan pada 2012 tercatat angka ekspor udang Indonesia ke
AS sebesar 71 ribu ton dengan nilai 634 juta dollar AS. AS merupakan negara tujuan ekspor udang
Indonesia yang mencapai 38 % dari total ekspor perikanan, dengan prediksi merosotnya produksi udang
Thailand tahun ini karena EMS, udang Indonesia seyogyanya bisa ambil alih pasar AS.
Di bidang pariwisata angka-angka perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism)
yang dikeluarkan WTO, yakni 1,046 miliar orang pada 2010 dan menjadi 1,602 miliar orang pada 2020,
diantaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan
Pasifik.Jumlah wisatawan tersebut diperkirakan mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar 2 triliun
dollar AS pada 2020.
Tak berlebihan kalau sejumlah ekonom mengkategorikan pariwisata sebagai kelompok industri
terbesar dunia (the world’s largest industry), bagi Indonesia hal ini menjadi peluang emas yang harus
dimanfaatkan mengingat kekhasan budaya dan kekayaan alam menjadi nilai jual tersendiri yang tidak
dimiliki negara lain.
Berbagai peluang ekonomi tersebut di atas seyogyanya dapat kita manfaatkan untuk
memenangkan persaingan dalam perdagangan internasional, dengan dukungan peningkatan nilai tambah
dan kemampuan dalam diplomasi ekonomi sebagai suatu keniscayaan, liberalisasi tidak dapat kita
hindari dan kita hentikan. Namun, gerak laju liberalisasi dapat kita imbangi bila kita dapat mengambil
sejumlah manfaat darinya.
Untuk itu dukungan dari berbagai pihak perlu terus ditingkatkan dalam menyukseskan agenda
besar pemerintah RI dalam memperbaiki
iklim investasi, mengembangkan produk unggulan,
peningkatan daya saing produk barang dan jasa serta berbagai upaya peningkatan kualitas faktor-faktor
pendukung daya saing Indonesia sesuai dengan arah pengembangan kebijakan perdagangan
internasional.
Penerapan Indonesia Incorporatedsebagai sinergi dari semua pihak untuk mencapai satu tujuan,
serta perbaikan infrastruktur hukum yang mendukung perdagangan internasional dan capacity building
penegak hukum mengenai perdagangan internasional menjadi pekerjaan besar kita bersamaguna
didorong percepatan capainnya sebagai prasyarat memenangkan kompetisi di pasar global.
Perbaikan koodinasi antar institusi dan kemitraan Indonesia dengan pelaku bisnis dan pihak
terkait lainnya perlu terus kita upayakan sehingga perannya dapat optimal dalam melakukan negoisasi
perundingan kerja sama perdagangan internasional (trade negotiation), dan memenangkan
persengketaan (dispute) perdagangan internasional.
Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan dalam dekade akhir ini diproyeksikan
akan menciptakan ketimpangan antar, intranegara dan kebijakan non-tarif serta domestik dari berbagai
negara diperkirakan kian meningkat sebagai “proteksi” terhadap ekonomi dalam negerinya, hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk mensiasatinya. Momentum Konferensi Tingkat Menteri
WTO pada akhir Desember 2013 di Bali nanti, diharapkan dapat semakin mendorong berkembangkan
perdagangan internasional dalam semangat nilai-nilai non-diskrimintif, adil, inklusif, dan peduli dengan
paradigma pembangunan yang memihak kepentingan seluruh negara anggota dan tentunya memberi
manfaat nyata bagi peningkatan perekonomian Indonesia
Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama
berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan
banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada
kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi
pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka
ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral
kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam
perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan
ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi
kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting
secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan
Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis
dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya.
Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung
perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga
keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan
fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan
prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor
manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir,
bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan
penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang
memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka memproteksi
industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan
dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level
global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA
antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan
Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal
total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI
(Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun berikutnya.
Tahap-tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara
bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang
paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Dalam memasuki bisnis internasional
ada beberapa yaitu:
1. Ekspor Insidentil
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya
dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap
awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada
yang membeli barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
2. Ekspor Aktif (Purchasing)
Tahap terdahulu dan dapat berkembang terus kemudian adanya hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu, bahkan transaksi yang semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai
dengan semakin berkembangnya jumlah dan jenis komoditi perdagangan Internasional. Pada tahap aktif
ini
perusahaan
negeri
sendiri
mulai
aktif
melaksanakan
manajemen
atas
transaksi
itu.
3. Penjualan Lisensi
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau
merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau
lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan
pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu
kepada perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak
hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya,
pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering
dikenal sebagai bentuk “Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee dan
perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu
misalnya bidang kuliner (makanan). Contohnya
KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds,
California Fried Chiken (CFC), Hoka Bento, Hanamasa, dan sebagainya.
Contoh Franchise dari Indonesia adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, dan
sebagainyaKebaikanyangantaralain:
a. Manajemen sistem yang sudah teruji.
b. Memiliki nama yang sudah terkenal.
c. Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a. Biaya tinggi untuk menrlapatkan Franchise
b. Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
c. Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari Franchise lain. Apabila terdapat
kegagalan akan timbul
anggapan bahwa bentuk franchise yang lain juga tidak baik.
5. Pemasaran di Luar Negeri (Active Marketing)
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas
manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) harus aktif
dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home
Country). Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku
(segmentasi) di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional
yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Tahap ini juga disebut sebagai “Total
International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu
Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di
negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu menjuaI hasil
produksinya itu di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang
berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat
banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.
Kesimpulan
Seluruh bab ini, kita pelajari empat yang topik yang terkait dengan Prespektif Global dalam
Bisnis Internasional. Untuk tujuan pendidikan, perspektif global bertujuan untuk mensosialisasikan
sekelompok orang sehingga unsur-unsur dalam perspektif global itu dapat dipahami oleh kelompok
orang tersebut. Dalam pengertian ini, perspektif global merupakan suatu variabel yang dimiliki oleh
penduduk tertentu dengan ciri-ciri tertentu menurut kapasitas, kecenderungan, dan sikap anggota
kelompok tersebut. Walaupun variabel perspektif global itu telah sampai pada suatu kelompok tersebut,
namun tidak berarti setiap anggota akan memiliki perspektif global yang sama.
Agar perspektif global dapat sampai dan dimiliki oleh setiap anggota kelompok tertentu
umumnya oleh setiap warga negara, maka peran lembaga pendidikan menempati posisi yang sangat
strategis. Dalam hal ini, peran guru di sekolah perlu mempersiapkan diri untuk memiliki pengetahuan
dan keterampilan untuk mengajar: (1) mengapresiasi perbedaan dan persamaan budaya termasuk caracara mengajar keragaman dan kesadaran akan perspektif, (2) dunia sebagai suatu system dan konsep
saling ketergantungan dan saling terkait; dan (3) bagaimana keberadaan siswa yang ada pada suatu
tempat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan orang dan organisasi global di seluruh dunia
DAFTAR PUSTAKA
http://www.setkab.go.id/artikel-9931-.html
http://candygloria.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/
DOING BUSINESS IN INDUSTRIALIZED COUNTRY
Assignment
Made to fullfill the task in Introduction of International Business that guide by Mr. Kadarisman
Novaldi Nur R.P
Mu’adz Shidqi
Giovanni
Tamara M.
By
(135030301111030)
(135030301111025)
(135030301111041)
(135030301111020)
Brawijaya University
Faculty of Administration
International Business
November 2013
CHAPTER 1
INTRODUCTION
Background
in this era, Industrialized country seems improve a developing country to move toward for the
better future.Manydeveloping countriesare increasing theproductivity ofthe country tobe able
todominatethe global market.This led toa lot ofnew businesses popping upin order to achievethe
idealstodominatein theglobalmarket. And the globalization took a very big place regarding of the trade
in the market.
We are the youth need to know what is Industrialize country and what to do regarding this kind
of case. And through this implementation we might know how to make a business in a Industrialize
country. And further so, we can prepared and anticipate this kind of even, and make it a whole lot of
money from just doing business.
Problem Formulation
Based onthe description aboveproblemscan be formulatedas follows:
1. What is the role of Industrialize country regarding the business environtment?
2. Are the labor force have it role in economic factor?
3. What is political, legal, and regulatory force in business?
Purpose ofDiscussion
Discussion ofthe materialis intended that:
1. Know the role of Industrialize country regarding the business environtment
2. The importanceof labour force in economic factor
3. Understand what is political, legal and regulatory force in business
Discussion Benefits
1. Expected that the communityin generalandstudents in particularcan enhancetheir understanding
ofthe importance of being anentrepreneur
2. Expected that the communityin generalandstudents in particularcan enhancetheir understanding
ofthe regulation, legal, and political environtment of business
CHAPTER 2
DISCUSSION
Introduction—About the Industrialized Countries
The challenge of competing in the business arena of the industrialized countriesis unparalleled,
and matched only by the satisfaction of proving oneself of being worthy of such challenge. Doing
business in the industrialized countries demands the ability to simultaneously handle a multitude of
factors and forces, both in the macro- and in the micro-environments, and the wisdom to treat each one
with the knowledge that they form the chain that supports an organization—a chain, though, only as
strong as its weakestlink.
This chapter will investigate and individually present the parametersaffecting businesses in the
industrialized countries, while retaining a spherical perspective that reveals their most important
interrelationships. Strategy and marketing, organizational management and culture, external and internal
environments, suppliers and intermediaries, competitors and customers, chance and the unknown are all
studied and explained as the interwoven threads that make up the fabric of modern business. The aim of
this chapter is not to provide a new perspective on business management theory nor to deepen or
elaborate on any individual parts of it.
The purpose is to provide a clear and comprehensive picture of the circumstances under which
businesses in the most developed economies try to survive and succeed, and also the strategies,
relationships, and organizational management approaches they employ in order to achieve their goals.
The various subjects are dealt with in the context of business activity. This necessitates, at a first level,
the prioritization of the factors and elements according to their relative weight in relation to business.
Secondly, a general assumption that the term “industrialized countries” refers to those which are widely
accepted as being the most economically advanced ones, not merely as a matter of wealth and/or
economic output, but also as a matter of their corresponding social organization and consumer
behavioral complexity and development.
At the time of publication of this book, this definition relates to countries such as the USA,
Canada, most of the EU countries, Israel, Japan, the so-called “Tiger economies” of Asia, Australia,
New Zealand, South Africa, and others. It is also stated that this chapter does not necessarily fully relate
to all areas of these countries, as some are characterized by large internal economic and other macroenvironmental differences, whileit may well relate to specific areas of some countries, which would not
be considered as belonging to the groups under study here, for example some of the metropolizes of the
former East-European Block.
A Changing World—The Role of the Industrialized Countries
Change in the business environment is the work of events caused by historicalforces or streams
of related events such as the industrial revolution, the impact of dominant ideologies, the inequality of
human circumstances, science and technology, the rise of the nation-states, great leaderships, and
change. This first decade of the third millennium finds the world changingat a pace once unimaginable,
and organizations struggling to keep up while having a very hard time with longer-term planning.
Globalization is shrinking, even eradicating distances and bringing down physical and cultural frontiers.
Technological advances, cultural diversity, economic integration, political change, and root-deep
human social evolution are forcing the business world to add a new word to its dictionary:
globality.These historical developments that appeared at first to be largely economic and/or sociopolitical phenomena now fully present themselves as being an interrelated web of forces with complex
direct and profound implications on the full spectrum of aspects of our human existence: economic,
political, social, technological, cultural, psychological, and even natural.
The industrialized countries lie at the heart of these changes as their main originators and the driving
force behind the incessant reorganization of our world and our view of it. Some of these countries have
in fact led many of the major changes of the past few centuries either through largely cultural forces
(e.g., the Renaissance), technological forces (e.g., the industrial revolution), military forces (e.g., the two
World Wars), political forces (e.g., the European integration), or a combination of these. Now, the
industrialized countries, through their combined power, ability, influence, and weight on the world stage
have lured, pulled, or pushed almost every country and nation into the dance of change and integration.
A dance choreographed—perhapsfor the first time—not by a close set of powerful individuals, but by
the spontaneous improvization of the combined elements of investment, technology, information,
politics, and militia—a choreography with means but no conscious or visible ends, a choreography for
the dance and the dance alone.
Economic and Demografic Force
The economic and their associated forces (demography, labor, etc.) constitute the driving power
behind most social, political, cultural, and general historical developments in human evolution. For
modern businesses, the interest in the economic environment relates primarily to factors that affect
competition, the consumer purchasing power, and spending patterns.3 The business manager,
nevertheless, of a company operating in a democratic and free-enterprise country—a description largely
fitting the industrialized countries—must answer a number of questions of general economic nature to
understand the specific effects on his or her business, for example how and when will commodity prices
change, what will be the implications, how will the interest rates change, how will consumer purchasing
be affected, will stock and prices rise or fall, what will be the repercussions on wage-rates?4 This
section will list and describe the economic factors that mostly affect businesses, with a special emphasis
on the ways in which these differ in the industrialized countries.
Income and Purchasing Power
Markets require not only people but people with money. Per capita income figures are averages
of income per person and vary widely across countries, with the richest country (Switzerland) having an
average of approximately 500 times that of the poorest ones (e.g., Mozambique). The industrialized
countries have an income of over eight thousand euros per person.10_11 Per capita income alone,
though, is not enough to understand the potential of the market in relation to a product.
Another factor that needs to be considered is the distribution of income, in other words the
degree to which wealth in a country is divided equally among its citizens. This is important information
since the average income in a country with uneven distribution can imply, for example, that most of the
population can afford certain goods while in reality the concentration of wealth in fact limits the
purchasing power only to a small fraction of the population. Although very few countries have a
moderately equal distribution of income, the industrialized countries are generally better at it (Exhibit
13.2) and therefore per capita income is more useful for these.
Labour Force
Labor is a major economic factor and its major determinants are its cost, quality, quantity,
composition/diversity, mobility, organization, and regulation. With regard to the industrialized
countries, these characteristics are not uniform, though some patterns are easily observed. The cost of
labor is undoubtedly on average very high in these countries and largely and naturally also relates to
their income per capita. Labor quality again is very high in industrialized countries, both as a result of
their high levels of education, but also as a result of their culture and mentality toward work and
business.
Even within industrialized countries, labor quantity varies from country tocountry, industry to
industry and level to level. Additionally, the prospect of much higher earnings and/or political
conditions in their own countries has pushed millions of workers from poorer countries to the
industrialized ones. This has provided the latter with cheaper-than-local labor willing to undertake tasks
normally avoided by locals and helped the industrialized countries’ business to remain cost-effective and
competitive. In the United States, over 10 percent of the residing population is foreign-born (US Census
Bureau).
This phenomenon—in combination with the demographic changesin age structure, the
liberalization of women, and the social and cultural freedom found in the industrialized countries—has
created a diverse workforce with mixed characteristics in terms of age, skill, gender, race, and religion.
Organization of the labor force relates mostly to unionism with strong unions found in all the
industrialized countries with different roles and behavior. In Europe, for example, unions identify with
political parties, and historically they have played major roles in social and political developments. In
the United States, they are less politically positioned and deal more with the immediate needs of workers
rather than broad socioeconomic issues.
Lastly, regulation and legal control of the labor force is more evident in the industrialized
countries, where the workers are protected from economic exploitation, unsafe working conditions and
anti-social working environments, while securing not only their rights but also their responsibilities.
Politic, legal, and regulatory Force
Business activities in any country take place within the political and legalenvironment of
governmental institutions, political parties, and organizations through which people and rulers exercise
power. These spring from collective ideological beliefs and practical necessities, and affect business in a
variety of ways such as stability, sovereignty, taxation, tariffs, conflict resolution methods, employment
laws, product liability laws, and many others.
Political Force
The political environment of all countries is the result of its historicaldevelopment as it resulted
from the interaction of the various macroenvironmental forces as well as chance. Perhaps the most
obvious, most universal, and at the same time most precious characteristic of industrialized countries’
political environment is its stability and law supremacy. These countries, often having passed through
considerable political turbulence with catastrophic consequences, have managed to contain political and
ideological passions and extremities thus providing the stability to foster economic and social
development.
Contrary to many of the poorer countries where businesses feel the effects of political risks such
as expropriation, disruption of activities, legal insecurity and unreliability, and so on, businesses in
industrialized countries can rely on the continuation of their operations within a nurturing environment.
An environment that protects property rights (both of the physical means of production and outputs, as
in the case of intellectual property rights which guarantee the fruits of continued invention and
innovation to the creators), the operation of the market mechanism, and relative justice and equality.
These are safeguarded by the same institutions and powers that guarantee the existence of the
countries themselves: personal and organizational equality before the law, supremacy of the law, and
most importantly a collective acceptance and support to these principles by the populations of the
industrialized countries.
Legal and Regulatory
Even the most liberal advocates of free-market economies agree that the system works best with
at least some regulation. The need for these has risen largely experientially as a result of the various
problems and complicationshistorically associated with business activities. Some of these are:
monopolies, damaging natural resource exploitation, destructive competition, externalities, inadequate
information, quality-of-life issues, lack of protection of individual rights, and others.25 Overall, the
industrialized countries have enacted business legislation for three reasons: to protect companies from
each other, to protect consumers, and to protect the interests of society against unrestrained business
behavior.
The main types of laws are presented hereby. Taxation in industrializedcountries exists to
redistribute income, to encourage consumption of local products rather than imported ones, to
discourage investment abroad, and other reasons. Taxation is not a factor that normally differentiates the
industrialized countries, and it varies in terms of level, ranging from relatively high in some, especially
Western European countries, to zero in tax havens.
The three most usual types of taxation in the industrialized countries are income tax, value-added
tax (VAT), and tariffs.28_29 Anti-trust laws are designed to combat restrictive business practices and to
encourage competition. In the industrialized countries, these laws are strictly imposed and the business
environment is constantly monitored for any activities that prevent, restrict, and distort competition.30
Civil and criminal product liability laws exist to hold a company and its officers and directors liable
when their product causes death, injury, or damage. Amongst the industrialized countries, these laws are
predominantly found and most frequently applied in the United States. The EU countries and Japan have
been slower to adopt such laws, partly because of their major differences in legal procedures and context
compared to the United States and partly (perhaps) because of the general attitudes toward and within
the business community where parties are more hesitant to resort to legal action.31 Intellectual property
protection is of primary concern to industrialized countries not only as a matter of principle and proper
business contact, but also as a natural result of the fact that innovation, information, and knowledge are
the major competitive advantages of these countries. Consequently, a number of laws and regulations
have been developed toward this aim as well as a number of national and international organizations.
These protection laws refer to patents, trademarks, trade names, copyrights, trade secrets, and industrial
espionage. A distinguishable problem regarding these laws is the difficulty in extending either their
adoption or their implementation in other, especially nonindustrialized countries where illegal copying
and use of trademarks, music, software, and so on are widespread.Employment laws in industrialized
countries exist to protect the rights of both the employees and the companies by setting minimum wage
limits, securing safe, humane, and nondiscriminating working environments and conditions, and
stipulating the rights, obligations, and limits of each side.These laws are especially strict in the
industrialized countries and in fact raise the standard of employment conditions, relationships, and
benefits to heights quite unimaginable in most of the less affluent countries of the world. Corrupt
practices laws have been introduced to limit the ability of organizations to operate through actions such
as bribery and other unethical means. It is worth noting here that many companies in industrialized
countries have formal internal regulations that safeguard the ethical, personal, and business behavior of
their management, and not just as a matter of abiding by the law, since often internal regulations are
actually much stricter than law requirements.36_37 Anti-boycott laws exist to forbid the compliance to
international boycotts that were not sanctioned by the country enacting the law. The most notable
example in the industrialized countries is the Anti-Arab Boycott legislation of the United States to
prevent American companies from boycotting Israel in their attempt to enter the bigger Arab markets.It
is noted that although laws and regulations are powerful champions of proper business conduct, they are
not the only ones and they cannot exist without the other forces that support both their creation and
implementation. These other forces are the increasing social and ethical concerns of citizens, the
purchasing power of the citizens and therefore the markets themselves, the consequent formation and
strength of public interest and consumer protection groups and organizations, and finally the right
general political environment that allows and nurtures such civil mentalities and behaviors.
International Political/Economical Agreements and Cooperation
Formalized cooperation or associations between industrialized countries andalso between
industrialized and nonindustrialized countries result in environmental conditions that frequently and
substantially affect businesses. The most important example is the European Union (EU), the North
American Free Trade Agreement (NAFTA), and theAssociation of Southeast Asian Nations (ASEAN).
The nature of the effect of the above agreements on the business world varies according to their type and
degree, ranging from reduced tariffs, quotas, and trade restrictions to the complete elimination of these
and to absolute freedom of movement of goods, labor, and capital. Knowledge of these will allow
businesses in the industrialized countries to better comprehend the actual extent and nature of their
markets, which maybe in fact much bigger than the country they operate in. Equally essential is the
information needed in understanding and predicting the competitive environment and its forces, which
again are not only larger in number andcomplexity, but are also dependent on conditions and regulation
outside andover and above the ones within a specific country.
Costumer Behaviour in Industrialized Country
Consumer
behaviorincludedecision-makingactivitiesconductedphysicallyconsumersinthe
evaluation,acquisition, use, andobtaingoodsorservices(loudon:1995). Consumer behavior is defined as
the activities people undertake when obtaining,consuming, and disposing of products and services. The
aim of this discussion is to note the reasons why consumer behavior knowledge is of utmost importance
for doing business in the industrialized countries, and note those ways in which consumer behavior in
these countries differs. Starting with the importance of consumer behavior knowledge, the answer rests
in the foundation of modern marketing philosophy which recognizes the consumer as being the focus of
business activity, and also prescribes that the successful business must be able to attain and use
knowledge of the customer to achieve organizational objectives.
As it has already been described in the previous section, the industrializedcountries are
characterized by economic prosperity, freedom of business activity, high-education levels, technological
superiority, upgraded role of knowledge and information, and a socio-cultural environment that supports
personal and collective development and expression. The effect of these on behavior is profound in
every step of the consumer decision process which distinguishes itself from the reciprocal ones in other
countries on a number of factors. Before investigating these factors, though, one has to comprehend the
conceptual basis of these differences, and to do that the very personal, internal, psychological motivation
that lies behind them must be understood.
One way to achieve this is through the use of Maslow’s Theory ofMotivation.55 While the
theory bears a number of faults that diminish its reliability as a process of understanding motivation at
an individual consumer level, it is an appropriate approach to do so at a collective level. In industrialized
countries, while the minority of people are still preoccupiedwith the first two levels, the majority has
moved on to satisfy the higherneeds. The combined effect of personal and macro-environmental
situation potentially allows the average individual in the industrialized country to be motivated toward
higher needs than the individual with a similar personal situation in another country.
The characteristics that differentiate the industrialized countries therefore(economic prosperity,
etc.) are the ones that push the average individualmotivation level higher in the scale.
Business Social Responcibility and Ethic
Modern businesses largely rely on a simple principle to build their success: the societal
marketing concept, that is “the idea that organizations should determine the needs, wants and interests of
target markets and deliver the desired satisfactions more effectively and efficiently than competitors in a
way that maintains or improves the consumer’s and society’s well-being.”66 Retaining a realistic
perspective on this mentality, it is not difficult to observe an obvious fact: this concept does not differ at
all from the traditional marketing concept which does not include the phrase “in a way that maintains or
improves the consumer’s and society’s wellbeing.”
So, where does the ingenuity and philosophical innovation lie? In the consumers themselves of
course. What has necessitated the introduction of this extra phrase in the concept is the change in the
demands of consumers and their overall consumer behavior that requires the businesses to act in an
ethically and socially responsible manner. Businesses in their turn understand this requirement and
deliver accordingly, thus raising the level of acceptable business responsibility as perceived by
consumers, who raise the bar even higher, to effectively end up with a dynamically selfimproving
system. For this reason, in the industrialized countries, the regulatory environment, although much
stricter on businesses than elsewhere, is not the driving force behind social responsibility but simply a
catalyst that reinforces the conviction of consumers of what to expect from businesses.
This cycle is not exclusive to the industrialized countries but a numberof macro-environmental
conditions have contributed to its more effective application. First, there is protection of free
competition and therefore little control on consumer behavior. Secondly, there is freedom of expression
and therefore companies find it very difficult to build perceptions of being socially responsible without
really being so. Thirdly, their strong economies allow the people to be interested in other factors than
their immediate personal situation. Fourthly, higher education levels enable people to understand that
their own personal situation is dependent on the wider social conditions and if the former is to improve,
the latter must do so in parallel. Social responsibility and general business ethics, therefore, have been,
are, and will continue to build a better and more transparent relationship between businesses and society.
Communication and Media
What is unquestionable in the industrialized countries is the immense power,control, and
influence of marketing communications. This has been the effect of technological advancements
enhancing availability and potentialities of communication, the diminishing influence of other factors
(see above), improved marketing knowledge, experience and application, and a harsh competitive
environment, often demanding extensive reliance on communication for businesses to succeed. This
factor is further enhanced by the integration of industries and media to achieve the maximum support to
each other, and the maximum impact on consumers.
Music, fashion, sports, soft-drinks, movies, and many more apparently independent industries
arejoining forces, often under common ownership, to become the primary influencers of consumer
behavior. For an industrialized world with few concerns about the immediate needs for survival,
consumerism appears to have become a point in itself and, through it, consumers find a voice of
expression, the way to promote their understanding of a better society, an abstract escape from the
predetermined, and the means to build an identity for themselves.
Other Issues
Small Firms
Despite the concentration of existing literature on larger organizations, theeconomies of the
industrialized countries also depend on the small businesses. Small business theory will not be presented
here. Nevertheless, as a matter of comprehensively covering the question of doing business in these
countries, some special note is hereby made to distinguish the differences relating to small firms. First of
all, the trend of the past few years is for smaller companies to be able to compete with larger ones in
geographic markets traditionally unreachable to them.
Secondly, and largely opposing the above-mentioned force, small firms find it difficult to
compete with larger ones, even in their own territory, on account of their limited resources, and the
increased costs of marketing communication and product development.As a consequence, many small
firms chose to specialize, focusing on a productor geographic niche market. Another form of reaction is
the formation of networks that allows them access to more resources, a greater spectrum of expertise and
wider coverage and exposure. Thirdly, small firms, although businesses themselves, are often
characterized by aims and goals that are personal as much as they are business related.
In other words, the direction, context, and culture of small firms are often based not on purely
business criteria, but on a mixture of business rational and the personal aims and values of the owners
and/or managers. Fourthly, practically, small firms are usually much simpler not just in structure but
with regard to the various managerial processes as well, such as planning, and so on. While management
theory and evidence stress that fundamental processes such as strategic planning, environmental
analyses and so on are equally important to small as they are to large organizations, either due to lack of
will or ability, they are less frequently applied.
Lastly, small firms are more sensitive to macro-environmental conditions since they do not have
neither the scale of operations that will spread risks, nor the financial capability to withstand long
adverse conditions or recessions. At the same time, their small size allows for flexibility, speedy
reactions to external changes, and adaptability which largely counteract these disadvantages.
But these differences are not found only in the industrialized countries.Are there any
characteristics that differentiate them therefore? The answer is positive. First, the technological
infrastructure for the widening of the operations of small companies is clearly better in the industrialized
countries. Furthermore, the ability to take advantage of the infrastructure demands a certain level of
education and specialization less frequently met outside these countries. Another difference is the
protection offered by the regulatory systems that do not allow the control of the markets by the large
organizations.
This same regulatory system, though, also works against thesmall companies through the many
and strict laws and regulations which are more difficult to be followed by these firms. Finally, small
firms in the industrialized countries are not simply a result of economic dimensions. As mentioned
earlier, the workforce in these countries has greater demands than its salary from their employer. It
wants to satisfy other, higher needs which are often not satisfied. As a result, many employees start a
business of their own not because it necessarily makes more financial sense but because that is their only
option to find what they are looking for from their work.
The Future
It is tempting to endeavor a preview of the things to come, but this would be to no avail as much
as it would be unscientific and irrational. Existing literature on the matter is contradicting,
unenlightening, and hardly useful. Some speak of technological wonders beyond our imagination that
will change all business parameters in the not-so-long-term future, others speak of a two- or three- or
four-speed world that will divide countries distinctly into have and have-nots, other project current
globalization trends to assume a uniform future world, others cry over the luck of resources that will
sinkhumanity into regression, and others hope for a future of alternative energy sources and endless
prosperity.
No one is convincing and no one sounds ridiculous. The absolute truth is that we do not know
and we cannot know. What is definite is change itself. A change of increasing pace, a change that is
uncontrolled, a change that we are given no option to accept or reject. We live in a world of change,
with occasional interruptions of stability. The successful business therefore is not the one to adapt to
change, but the one to live with it and for it.
CHAPTER 3
CLOSING
Chapter Summary
Doing business in the industrialized countries is bound by the same philosophy,concepts, and
processes met in most other countries, including good knowledge of the macro- and microenvironments, understanding of consumer behavior, needs, and wants, and a management system,
attitude, and vision adapted to the situation. What differentiates business activity in the industrialized
countries therefore is not the theoretical context, but the variables to be considered within it. These have
been presented and discussed throughout this chapter with four main issues clearly transpiring from the
study:
1. The “physical/tangible” characteristics of the industrialized countries’ environment are different,
including greater wealth, very developed business and technological infrastructure, focus on
information, pluralistic marketing channels, and a frequently saturated, harsh competitive
environment.
2. The simultaneous cause and result of the above, that is the “abstract/intangible” distinctions,
including higher education levels, consumer and employee motivation at qualitatively different
levels, more socially sensitive attitudes, and businesses’ integral social role.
3. Businesses are people focused - externally, aiming to satisfy customers’ needs and wants, and
internally, treating their employees as their most valuable asset, and aiming to maximize both the
potentialities of human resource and their utilization of it, and finally
4. The industrialized countries’ business environment is characterized by constant change which is
neither controlled nor significantly affected by any company, industry, or government, and it
occurs through the interrelation of a myriad of forces, many unleashed through the liberalization
of economies and business activity.
END NOTES
1. George A. Steiner and John F. Steiner, Business, Government, and Society – A Managerial
Perspective, 9th edn, McGraw Hill, 2000
2. Donald A. Ball, Wendell H. McCulloch Jr., Paul L. Frantz, J. Michael Geringer and
Michael S. Minor, International Business – The Challenge of Global Competition, International
Edition, McGraw Hill, 2002
3. Philip Kotler, Gary Armstrong, John Saunders and Veronica Wong, Principles of Marketing,
3rd European Edition, Pearson Education, 2002
Download