KOMUNIKASI DATA Chapter 1 : The Internet, Email, Ebusiness and The World Wide Web (www) Oleh : Sari Mutmainna Rifai D41107111 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2010 1 The Internet, Email, Ebusiness and The World Wide Web (www) Apa itu Internet Internet terbentuk oleh jutaan computer yang terhubung bersama dari seluruh pelosok dunia, memberi jalan bagi informasi untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama selama 24 jam sehari. Komputer-komputer ini dapat berada di rumah, kantor, sekolah, departemen pemerintah, universitas dan lainnya. Internet sering di definisikan sebagai a network of networks karena jaringan lebih kecil yang dimiliki organisasi atau perorangan bergabung menjadi satu sehingga membentuk satu jaringan raksasa. Sejarah Internet Internet berawal dari buah pemikiran inovatif Advanced Researech Projects Agency (ARPA) yang menciptakan ARPANET pada penghujung taun 60-an, sebuah agensi Departement of Deence (DoD) AS yang mensponsori pengembanagn suit protocol TCP/ IP. ARPA selanjutnmya berganti memjadi DARPA atau Defence Advanced Research Project Agency. Sekitar tahun 173, DARPA bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan institusi reset, memulai program riset untuk menginvestigasi teknik dan teknologi yang mamapu menyatukan paket-paket jaringan dalam beragam bentuk. Sasaran utamanaya adalah mengembangakan protocol komunikasi yang memunkinkan komputerkomputer dapat berkomunikaasi secara transparan melintasi multi paket jaringan yang terhubung, Ini dikenal dengan “the Internetting project” dan “the system of networks”, yang kemudian melahirkan “Internet”. Pada periode berikutnya penegembanagan Internet semakin serius dan terbuka. Saat ini ribuan partisipasian, baik organisasi, vendor, maupun individdu dari berbagai belahan dunia turut terliibat di dalamnya. 2 Protokol Layer untuk Komunikasi Data Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data. Protokol dari Data Komunikasi ini berdasarkan prinsip kerja dari packet switching. Packet Switching merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Pada tahun 1970-an ada bebereapa Paket protokol Switching yang paling sukses dan banyak digunakan, antara lain yaitu : SNA (sistem arsitektur jaringan)-protokol jaringan yang digunakan untuk interkoneksi IBM (International Business Machines) komputer; DECnet-protokol jaringan yang digunakan untuk interkoneksi komputer dari Digital Equipment Corporation (DEC); X.25 (ITU-Trecommendation X.25) dan protokol mitranya, X.75. Dikoordinasi oleh sektor Telekomunikasi standarisasi International Union (ITU-T), untuk membuat suatu protokol 'standar'-dimaksudkan agar komputer yang dibuat oleh 3 berbagai Produsen untuk berkomunikasi dengan satu sama lain interkoneksi terbuka disebut sistem (OSI). Model OSI Dahulu, sangat sulit dilakukan komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda, hal ini disebeabkan karena mereka menggunakan protokol dan format data yang berbeda sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI), yaitu model yang mendefenisikan standar untuk menghubungkan komputer komputer dari vendor yang berbeda. Pada era 70-an, banyak perushaan software maupun hardware yang membuat System Network Architecture (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Speny, Burough, dsb. Tentunya masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan sediri, yang satu sama lain tidak sama, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan koomputer komputer IBM. Dari sini kemudian timbul masalah yang mana jaringan komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk Digital tidak bisa melakukan komunikasi yang disebabkan protokolnya tidak sama. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard Oraganization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI). Model referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian (layer), yang masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. Dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut 7 OSI Layer. a. Arsitektur Model OSI 4 OSI dapat diartikan sebuah sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem yang lain. Berikut pembagian layer pada model OSI : 5 b. Karakteristik lapisan OSI Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan aolikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI. Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Pemisah kedua lapisan tsb, ditampilkan pada tabel sbb : 6 Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI dan mendefenisikan komunikasi di atas macam-macam media LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefenisikan komunikasi di atas macam-macam WAN. Protokol routing adalah protokol lapisan teratas yang ada dalam sederet protokol. Layer Physical (1) Ini adalah layer yang paling sederhana, berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar perlatan, sebagai contoh kabel, tranceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini. Layer ini bertugas untuk mentransmisikan serangkaian bit (binary digit) yang merupakan kombinasi angka 0 dan 1 melalui media transmisi. Media transmisi disini adalah bisa berupa kabel, gelombang microwave, infra red, fiber optic, dsb. Layer ini hanya digunakan sebagai penyedia jalur transmisi saja, tanpa bertanngung jawab jika terjadi kerusakan data. Layer Data-link (2) Layer ini sedikit lebih ‘cerdas’ dibandingkan dengan layer phsycal, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protokol yang lebih high-level. Layer data link bertanggung jawab pada akhir dari data binary yang berasal dari level yang lebih tinggi ke 7 paket data diskrit sebelum ke layer physical, mengirimkan fram (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (80.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protokol layer Data-Link Layer ini bertugas menyediakan sarana komunikasi dari node ke node dalam jaringan lokal. Ketika layer data link menerima message yang akan ditransmisikan, maka layer ini akan mngubah massage tsb menjadi unit-unit yang lebih kecil dan biasanya disebut frame. Layer ini juga menyediakan mekanisme pengalamatan yang memungkinkan frame dikirimkan ke node yang benar atau sesuai dengan alamatnya, salah satu pengalamatan yang diseidakan adalah pengalamatan fisik pada network adapternya. Layer Network (3) Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Protocol eXchange. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network yaiu : - membagi aliran data biner ke paket data diskrit dengan panjang tertentu - Mendeteksi erorr - Memperbaki error dengan mengirim ulang paket rusak - Mengendalikan aliran Layer Transport (4) Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (sequence Packet Exchange). Layer ini adalah pusat dari model OSI yang menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemerikasaan error serta memperbaikinya. 8 Tugas utama layer ini adalah memecah sebuah data yang berukuran besar menjadi beberapa buah fregmen – fregmen kecil, agar bisa ditransmisikan dengan mudaha. Layer Session (5) Sesuai dengan namanya, layer ini menyediakan layanan ke dua layer di atasnya, melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Lapisan ini mempunyai tugas untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar n node. Komunikasi antar node ini biasanya terbagi atas 3 macam : - simplex : satu node berfungsi sebagai pengirim saja dan node yang lain hanya berfungsi sebagai penerima saja. - Half duplex : sistem ini mirip seperti jika kita berkomunikasi dengan HT. Jadi beberapa node bisa saling mengirim atau menerima data dalam waktu yang bergantian. - Full duplex : semua node dapat saling bertukar informasi pada watu yang bersamaan Layer session melakukan proses komuniasi biasanya terbagi mejadi 3 fase. - Pembentukan hubungan. Disini node membentuk kontak dengan node yang lain. Kemudian menyepakatai aturan-aturan komunikasi, termasuk protokol apa saja yang digunakan dan menentukan parameter komunikasi yang akan dipakai komunikasi nantinya. - Pemindahan data. Node node tersebut saling melakukan proses pertukaran data. - Pemutusan hubungan. Jika proses komunikasi sudah seleseia dilakukan, maka pada bagian ini akan dilakukan pemutusan komunikasi. The presentation layer (6) Fungsi dari layer ini yaitu translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin ) ditangani oleh layer ini, layer ini bertugas untuk menerjemahkan data yang dikirim maupun diterima agar bisa ditampilkan di layer aplikasi. Misalkan komputer IBM yang menggunakan 9 pengkodean EBCDI ingin mentransfer data ke komputer PC yang menggunakan perngkodean ASCII, maka layer ini akan menerjemahkan kode EBBCDIC tadi agar bisa terbaca dengan kode ASCII Layer Application (7) Layer iniyang paling “cerdas”, gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer ini adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada suatu komputer dan resources network yang membutuhkan akses kepadanya Layer ini menyediakan pelayanan aplikasi bagi user, yang digunakan untuk berkomunikasi melalui jaringan, seperti : Web yang digunakan untuk browser, Email, untuk mengirim mail ke user lain, Telnet, dsb. 10 11 Daftar Pustaka Tanenbaum, Andrew S. “Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia”. Andi Offset Printer. 1997. Willey, John. “Data Network IP and The Internet Protokol, Design and Operation”. 2003 www.scribd.com/document_downloads/direct/4550234?extenxion=pdf&ft=12863 24 www.slideshare.net/metalova/osi-layer-1808196 www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/packet-switching.pdf 12 1.3SNA(systemsnetworkarchitecture) DECnet Othermainframecomputermanufacturers X.25(ITU-TrecommendationX.25) 1.7DTE(dataterminalequipment),DCE(datacircuit-terminating equipment),lineinterfacesandprotocols 1.8UNI(user-networkinterface),NNI(network-networkinterface) andINI(inter-networkinterface) 1.10EDI(electronicdatainterchange) 1.11CompuServe,prestel,minitel,BTx(Bildschirmtext) Andteletex 13 The best-known,most successful and widely used of the 1970s generation of packetSwitching protocols were: • SNA (systems network architecture)—the networking protocols used for interconnecting IBM (International Business Machines) computers; • DECnet —the networking protocols used for interconnecting computers of the Digital Equipment Corporation (DEC); • X.25 (ITU-Trecommendation X.25) and its partner protocol, X.75. This was the first attempt, coordinated by the International Telecommunications Union standardisation sector (ITU-T),to create a ‘standard’ protocol—intended to enable computers made by different Manufacturers to communicate with one another—so-called open systems interconnection (OSI). 14