civitas akademika universitas halu oleo berhak mendapatkan udara

advertisement
CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS HALU OLEO BERHAK MENDAPATKAN
UDARA BERSIH TANPA ASAP ROKOK
Zainab Hikmawati*
Prodi S2 IKM Minat Perilaku dan Promosi Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
ABSTRAK
Kebijakan KTR yang ada di lingkungan kampus UHO perlu ditinjau ulang karena
berdasarkan data yang diperoleh dilapangan masih banyak pelangggaran yang terjadi seperti
masih banyak mahasiswa, staf dan dosen yang masih merokok setiap harinya di lingkungan
kampus (di sekitar gedung perkuliahan dan parkiran) dan banyak kantin-kantin fakultas yang
menjual rokok dengan bebas. Pelanggaran yang terjadi secara terus-menerus, ini
menggambarkan betapa buruknya pelaksanaan kebijakan KTR tanpa adanya sistem
pengawasan dan pemberian sanksi yang dinilai kurang memberikan dampak bagi pelanggar.
Jika pelanggaran ini dibiarkan tanpa ada tindak lanjut maka akan merusak citra kampus UHO
sebagai kampus hijau dan pelanggaran yang terjadi tersebut dapat memberikan contoh buruk
bagi civitas akademika lain untuk melakukan hal yang serupa. Tujuan paper yaitu untuk
menganalisis policy actors yang terlibat sebagai pendukung dan penentang kebijakan, serta
kepentingan dari masing-masing mereka. Metode yang digunakan yaitu analysis stakeholder
dengan mereview alasan-alasan yang saling bertentangan yang dimiliki. Hasil analisis yang
diperoleh yaitu pentingnya dukungan Rektor UHO untuk meninjau ulang kebijakan KTR di
lingkungan kampus UHO demi mendukung visi dan misi UHO sebagai kampus hijau dengan
mewujudkan udara bersih dan sehat tanpa asap rokok di lingkungan kampus yang pada
akhirnya dapat memberikan nama baik bagi UHO dan menambah poin dalam akreditasi
kampus. Selain itu, kebijakan KTR jika diterapkan dengan tepat dapat mendukung hak
seluruh civitas akademika UHO untuk mendapatkan udara bersih dan sehat, dan juga dapat
memberikan contoh bagi universitas-universitas lain bahwa kebijakan KTR merupakan suatu
bentuk dukungan dalam mewujudkan generasi cerdas tanpa asap rokok. Kesimpulannya
advokasi diperlukan untuk menguatkan stakeholder Rektor yang akan mendukung kebijakan
peninjauan ulang KTR UHO. Rekomendasi yang diberikan yaitu penggalangan dukungan
mahasiswa untuk kampus bebas asap rokok melalui program hari tanpa rokok dikampus tiap
hari jum’at, melarang penjualan rokok di seluruh kantin-kantin yang ada di lingkungan
kampus, memasang media yang dapat memberikan informasi bahaya rokok dan ajakan untuk
tidak atau berhenti merokok di seluruh gedung yang ada di lingkungan kampus, dibentuk tim
khusus koordinator pelaksana tugas harian kawasan tanpa rokok di lingkungan kampus UHO,
memfasilitasi civitas akademika UHO yang ingin berhenti merokokok dengan mendirikan
klinik berhenti merokok, melarang kegiatan kampus yang disponsori dari perusahaan rokok,
tidak menerima bantuan beasiswa dari perusahaan rokok.
Download