pelayanan publik online: sistem online dan sms

advertisement
PELAYANAN PUBLIK ONLINE: SISTEM ONLINE DAN
SMS GATEWAY PADA PELAYANAN
IZIN USAHA INDUSTRI
SURYA BAROKAH
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pelayanan Publik
Online: Sistem Online dan SMS Gateway pada Pelayanan Izin Usaha Industri
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2013
Surya Barokah
NIM G64090072
ABSTRAK
SURYA BAROKAH. Pelayanan Publik Online: Sistem Online dan SMS Gateway
pada Pelayanan Izin Usaha Industri. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI.
E-government merupakan pemanfaatan Information, Communication, and
Technology (ICT) oleh pemerintah dalam pelayanan publik. Salah satu bentuk
pelayanan publik yaitu pelayanan perizinan. Di Indonesia, pemanfaatan ICT
dalam pelayanan perizinan di tingkat kabupaten/kota belum diterapkan secara
optimal. Badan perizinan tingkat kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki
website sebanyak 132(26%) kabupaten/kota dari 508 kabupaten/kota. Di
Kabupaten Bogor, e-government dalam pelayanan perizinan khususnya izin usaha
industri masih pada tahap persiapan yaitu website hanya digunakan untuk
penyampaian informasi. Pelayanan perizinan yang berlangsung masih bersifat
konvensional, yaitu pemohon harus melakukan pendaftaran dan mengajukan
permohonan izin usaha industri dengan mengunjungi kantor badan perizinan serta
memerlukan waktu selama 10 hari kerja untuk pembuatannya. Paper ini
menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi diharapkan mampu
meningkatkan layanan izin usaha industri dengan menggunakan sistem online dan
SMS gateway. Pemohon yang akan mengajukan permohonan izin usaha industri
bisa melakukannya kapan pun dan dimana pun asalkan memiliki akses internet.
Berkas persyaratan diunggah dan masuk ke proses validasi, proses verifikasi
teknis, proses pengolahan, dan proses informasi. Pemohon dapat mengetahui
status permohonan izinnya melalui layanan SMS gateway. Sistem online ini
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dalam pelayanan izin usaha industri.
Kata Kunci: e-government, izin usaha industri, Kabupaten Bogor, pelayanan
online, SMS gateway.
ABSTRACT
SURYA BAROKAH. Online Public Service: Online System and SMS Gateway
In Industrial Business Licence Service. Supervised by YANI NURHADRYANI.
E-government is the use of Information, Communication, and Technology
(ICT) by government in public services. One form of public services is licensing
service. In Indonesia, e-government in licensing services at the district/city has not
been implemented optimally. The number of licensing agency districts/cities in
Indonesia which operates a website is 133 out of 508 districts/cities (26%). In
Bogor Regency, e-government, in particular industrial business license is still in
the preparatory stage where the website is only used for the delivery of
information. Licensing service is still conventional where the applicants must visit
licensing agency office to register and apply for a business license and takes 10
working days to produce. This paper explains that the use of information systems
are expected to improve the service industrial business license with online system
and SMS gateway. The applicant can apply for an industrial business license
anytime and anywhere as long as they have Internet access. The files are uploaded
and entered into a validation process, technical verification process, processing,
and information process. Applicant can check the status of the permit application
through SMS gateway service. Online service system is also expected to improve
efficiency in the industrial business license service.
Keywords: e-government, Bogor Regency, industrial business license, online
service, SMS gateway.
PELAYANAN PUBLIK ONLINE: SISTEM ONLINE DAN
SMS GATEWAY PADA PELAYANAN
IZIN USAHA INDUSTRI
SURYA BAROKAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komputer
pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Penguji: 1 Ir. Meuthia Rachmaniah, Msc
2 Dr. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT
Judul Skripsi : PeJ ayanan PubJik Online : Sistem Online dan SMS Gateway pada
Pelayanan Izin Usaha Industri
: Surya Barokah
Nama
: G640900n
NIM
Disetujui oJeh
Diketahui oleh
Tanggal LlIllIs:
i
U AUG 20\3
Judul Skripsi : Pelayanan Publik Online: Sistem Online dan SMS Gateway pada
Pelayanan Izin Usaha Industri
Nama
: Surya Barokah
NIM
: G64090072
Disetujui oleh
Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012 ini ialah
e-government, dengan judul Pelayanan Publik Online: Sistem Online dan SMS
Gateway pada Pelayanan Izin Usaha Industri.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT
selaku pembimbing dan Ibu Ir Meuthia Rachmaniah, MSc serta Bapak Dr Wisnu
Ananta Kusuma, ST, MT yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Herly Nurrahmi dan staf Badan
Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor yang telah membantu selama pengumpulan
data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, keluarga, dan
teman-teman atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2013
Surya Barokah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
3
METODE
3
Kerangka Penelitian
3
Analisis
4
Perancangan
4
Implementasi
4
Pengujian
4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pelayanan Izin Usaha Industri
5
5
Perancangan Antarmuka dan Database Sistem Pelayanan Izin Usaha Industri
Online
9
Implementasi Sistem Pelayanan Usaha Industri Online
11
Pengujian Sistem Pelayanan Usaha Industri Online
12
SIMPULAN DAN SARAN
12
Simpulan
12
Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
15
RIWAYAT HIDUP
31
DAFTAR TABEL
1 Eksistensi website pada Badan Perizinan Terpadu di Indonesia
5
DAFTAR GAMBAR
1 Persentase web measure index 132 website dari 508 Badan Perizinan
tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia
2 Skema Sistem Pelayanan Izin Usaha Industri Online
3 Entity relationship diagram sistem pelayanan izin usaha industri online
4 Hasil perancangan antarmuka sistem pelayanan izin usaha industri
online
5 Struktur program sistem pelayanan izin usaha industri online
6
9
10
11
11
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur organisasi dan hubungan kerja perangkat daerah Kabupaten
Bogor
2 Struktur organisasi dan hubungan kerja BPT Kabupaten Bogor
3 Jenis-jenis perizinan di BPT Kabupaten Bogor
4 Formulir permohonan izin usaha industri
5 Alur proses sistem izin usaha industri online
6 Tabel perbandingan hasil analisis proses bisnis dengan work centered
analysis pada izin usaha industri eksisting BPT Kabupaten Bogor,
Herly Nurahmi (2012), dan sistem izin usaha industri online
7 Context diagram sistem pelayanan izin usaha industri online
8 Data flow diagram level 1 sistem pelayanan izin usaha industri online
9 Tampilan sistem pelayanan izin usaha industri online
10 Hasil pengujian sistem dengan metode black box pada sistem layanan
izin usaha industri online
15
15
16
17
23
24
26
27
28
29
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknologi informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting di era
masyarakat informasi saat ini. Teknologi informasi tidak hanya dibutuhkan oleh
sektor masyarakat dan bisnis saja melainkan dibutuhkan juga pada sektor
pemerintahan. Pemerintah memerlukan teknologi informasi dalam rangka
menjalankan perannya untuk melayani masyarakat. Pemanfaatan Information,
Communication, and Technology (ICT) oleh pemerintah yang terkonsentrasi
dalam pelayanan publik disebut e-government (Nurhadryani 2009).
Pengembangan e-government dikelompokkan ke dalam 4 tahapan, yaitu
catalog, interaction, vertical integration, dan horizontal integration. Tahapan
catalog merupakan tahapan saat pemerintah hanya fokus pada pemberian
informasi pada website-nya. Pada interaction, pemerintah sudah memiliki layanan
online pada website-nya. Selain itu, masyarakat juga bisa aktif berinteraksi dengan
pemerintah melalui fasilitas forum online. Pada vertical integration, layanan
online yang dimiliki pemerintah sudah terintegrasi secara global tetapi masih
dalam fungsionalitas yang sama. Pada horizontal integration, layanan online yang
dimilki pemerintah sudah terintegrasi secara global dengan fungsionalitas yang
berbeda (Layne dan Lee 2001).
Di Indonesia, instruksi presiden tentang pengembangan e-government sudah
dikeluarkan sejak tahun 2003 yaitu Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003
tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government.
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut empat tahapan e-government (Inpres
2003), yaitu persiapan: pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan
sumber daya manusia, dan penyiapan sarana akses yang mudah; pematangan:
pembuatan situs informasi publik yang interaktif dan pembuatan antarmuka
keterhubungan dengan lembaga lain; pemantapan: pembuatan situs transaksi
pelayanan publik dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan
lembaga lain; pemanfaatan: pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat
interagency relationship (G2G), Government to Bussiness (G2B), dan
Government to Citizen (G2C) yang terintegrasi. Berdasarkan data pengembangan
e-government yang dimiliki oleh United Nations (UN 2012), Indonesia berada di
peringkat 109 dunia pada tahun 2010 dan mengalami peningkatan peringkat
menjadi 97 dunia pada tahun 2012. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengembangan e-government di Indonesia mengalami peningkatan.
Dalam pemerintahan sekarang ini, pelaksanaan e-government belum sesuai
dengan apa yang diharapkan. Website pemerintah hanya memiliki standar isi dari
departemen komunikasi dan informasi yang terdiri atas selayang pandang,
pemerintah daerah, geografi, peta wilayah dan sumberdaya, peraturan dan
kebijakan, dan berita (Depkominfo 2010). Pemerintah daerah mengidentikkan
implementasi e-government hanya sekadar membuat situs web pemerintah daerah
saja (Sosiawan 2008). E-government yang ada di Indonesia belum memberikan
pengaruh yang optimal kepada masyarakat. Dalam penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Larasati dan Nurhadryani (2012) pada 63 website Badan Pusat
Statistik (BPS) di Indonesia, website hanya berfungsi sebagai penyedia informasi
2
kependudukan yang bersifat statis, kurang informatif dan belum memiliki layanan
online seperti transaksi data kependudukan sehingga masyarakat masih harus
mendatangi kantor pemerintahan untuk mendapatkan layanan kependudukan.
Kondisi website BPS yang masih berada pada level web presence ini
menunjukkan bahwa implementasi e-government Indonesia memerlukan
penanganan yang serius seperti manajemen database dan sistem yang lebih
kompleks untuk mencapai level interaction dan transaction (Larasati dan
Nurhadryani 2012).
Kondisi e-government saat ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem
informasi dalam organisasi belum diterapkan dengan optimal. Padahal, sistem
informasi dapat dijadikan solusi untuk tantangan organisasi dan manajemen.
Sistem informasi dapat menciptakan interaksi yang baik antar unit organisasi
(Gordon dan Gordon 2003). Apabila interaksi antar unit organisasi dapat berjalan
dengan baik maka akan meningkatkan nilai transparansi bisnis dari organisasi
tersebut. Tranparansi bisnis sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan
pelanggan. Cara meningkatkan transparansi yaitu dengan adanya informasi
tentang proses bisnis kepada pelanggan, misalnya dengan informasi melalui
website dan SMS gateway. Layanan SMS memiliki peranan penting dalam bisnis
masa depan. SMS gateway merupakan layanan yang menawarkan SMS transit,
mengubah pesan dari jaringan seluler ke media lain atau sebaliknya sehingga
memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan SMS dengan atau tanpa ponsel
(Katankar dan Thakare 2010).
Pelaksanaan e-government salah satunya diimplementasikan dalam
pelayanan perizinan. Perizinan merupakan pemberian legalitas kepada orang atau
pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha
(Kemendagri 2008). Salah satu bentuk perizinan adalah perizinan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha. Proses perizinan, khususnya izin usaha industri,
merupakan salah satu proses yang secara tidak langsung akan berpengaruh
terhadap keinginan dan keputusan calon pengusaha maupun investor untuk
menanamkan modalnya. Di Kabupaten Bogor, proses perizinan usaha industri
masih menggunakan prosedur yang bersifat offline, yaitu pemohon harus
melakukan pendaftaran dan mengajukan permohonan izin usaha industri dengan
langsung mengunjungi kantor badan perizinan. Pelayanan izin usaha industri
meliputi permohonan baru, perpanjangan, penggantian karena hilang dan
penggantian karena rusak. Pemanfaatan e-government dalam pelayanan perizinan
di Badan Perizinan Terpadu (BPT) Kabupaten Bogor, khususnya izin usaha
industri, masih berada pada tahap presence yaitu hanya memiliki website berupa
informasi (bpt.bogorkab.org) (Nurrahmi 2012). Sistem pelayanan online
diharapkan mampu meningkatkan pelayanan izin usaha industri di Kabupaten
Bogor. Dengan sistem ini, pemohon yang akan mengajukan permohonan izin
usaha industri bisa melakukannya kapanpun dan dimanapun asalkan memiliki
akses internet.
Perumusan Masalah
Penggunaan e-government di Indonesia khususnya pada pelayanan izin
usaha industri di Badan Perizinan masih perlu adanya pengembangan. Tingkat
pengembangan yang masih berada di tahap awal yaitu web presence dan perlu
3
dikembangkan ke tahap selanjutnya. Kabupaten Bogor merupakan tempat yang
strategis untuk mengembangkan usaha industri karena berbatasan dengan ibukota
Indonesia sehingga sistem e-government yang optimal akan sangat
menguntungkan bagi aktivitas perindustrian daerah tersebut.
Pelayanan perizinan di BPT Kabupaten Bogor terutama izin usaha industri
masih menggunakan pelayanan yang bersifat konvensional. Pemohon yang akan
membuat surat izin usaha industri harus mengunjungi Kantor BPT dengan waktu
pelayanan yang terbatas dan biaya yang lebih untuk datang ke kantor tersebut.
Agar pelayanan izin usaha industri di BPT Kabupaten Bogor lebih optimal maka
diperlukan sistem pelayanan online yang diharapkan mampu meningkatkan
pelayanan izin usaha industri. Dengan adanya sistem tersebut, pemohon dapat
melakukan pengajuan izin usaha industri kapanpun dan dimanapun asalkan
memiliki koneksi internet. Pemohon tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
untuk datang ke kantor Badan Perizinan Terpadu yang terbatas oleh waktu. Selain
itu, sistem tersebut juga diharapkan akan mendukung pada terciptanya good
governance. Good governance merupakan kondisi pemerintah yang sudah
menjalankan proses pemerintahannya dengan baik dalam sektor publik, sektor
non-publik, dan sektor bisnis (Nurhadryani 2009).
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui sejauh mana penggunaan ICT
pada Badan Perizinan dengan melakukan analisis proses bisnis dan
mengembangkan prototipe sistem online menggunakan SMS gateway pada
pelayanan izin usaha industri di BPT Kabupaten Bogor.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ialah hasil analisis proses bisnis dapat dijadikan
acuan dalam pelayanan izin usaha industri online yang mendukung terciptanya
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Selain itu, sistem
pelayanan online yang dibangun di BPT Kabupaten Bogor dapat memudahkan
interaksi antara masyarakat dan pemerintah baik dalam hal komunikasi maupun
transaksi.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini ialah penelitian dilakukan pada pelayanan izin
usaha industri di BPT Kabupaten Bogor.
METODE
Kerangka Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sesuai
dengan metode Waterfall. Langkah-langkah pada metode Waterfall yaitu analisis,
perancangan, implementasi, dan pengujian (Pressman 2010).
4
Analisis
Tahap analisis terdiri atas tiga sub tahap, yaitu analisis web measure index
website Badan Perizinan di Indonesia, analisis pelayanan izin usaha industri di
BPT Kabupaten Bogor dan analisis proses bisnis pelayanan izin usaha industri
dengan work centered analysis di BPT Kabupaten Bogor.
Analisis website dilakukan dengan menggunakan web measure index pada
Badan Perizinan di Indonesia. Web measure index terdiri atas empat tahapan
pengembangan e-government, yaitu web presence, interaction, transaction, dan
participation (UN 2010). Dari 18 variabel web measure index yang digunakan
oleh pada penelitian Larasati (2012), variabel yang digunakan pada penelitian ini
hanya 15 variabel, yaitu web launching, tab about us, contact information, link to
others official web page, regular update, english language, general news and
activities, downloadable forms, publications, email and respons, post comment,
online forums, fill out and submit forms, payment transaction dan suvey. Tiga
variabel tidak digunakan karena tidak sesuai dengan website Badan Perizinan,
yaitu Make a New Passport, Reneval Visa, dan Birth and Death Record. Analisis
pelayanan izin usaha industri di Kabupaten Bogor dilakukan dengan kajian
pustaka, telaah dokumen, dan wawancara langsung dengan staf BPT Kabupaten
Bogor. Analisis proses bisnis dilakukan dengan menggunakan Work Centered
Analysis. Work Centered Analysis terdiri atas enam elemen Konsumen, Produk,
Proses Bisnis, Pelaku, Informasi, dan Teknologi (Alter 1996). Dari hasil work
centered analysis dirancang proses bisnis dengan mempertimbangkan empat
aspek
(PAN&RB
2011),
yaitu
penyederhanaan
proses
(streamlining/simplification), penghilangan proses yang tidak perlu (elimination),
pembuatan proses baru (reengineering), pengotomatisasian proses (automation).
Perancangan
Perancangan terdiri dari perancangan database dan perancangan antarmuka
sistem. Perancangan database dilakukan dengan membuat entity relationship
diagram untuk mengetahui hubungan antar tabel data. Perancangan antarmuka
dilakukan dengan membuat tampilan yang akan digunakan pada sistem.
Implementasi
Sistem yang dibangun merupakan sistem berbasis web yang dibangun
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database
management system (DBMS) yang digunakan serta aplikasi Gammu untuk
layanan SMS gateway.
Pengujian
Pengujian sistem menggunakan metode pengujian black box dan analisis
web measure index. Metode pengujian black box dilakukan dengan cara
melakukan pengujian fungsi-fungsi utama pada sistem. Analisis web measure
index dengan fokus pada tahap transaction dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pengembangan e-government diterapkan pada sistem yang dibuat.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pelayanan Izin Usaha Industri
Analisis website Badan Perizinan seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia
Berdasarkan penelusuran eksistensi website pada Badan Perizinan di tingkat
kabupaten/kota di Indonesia pada tanggal 15-30 April 2013 diperoleh hasil sesuai
pada Tabel 1. Jumlah kabupaten/kota sebanyak 508 (Kemendagri 2013).
Penelusuran menggunakan Google dengan mencari di lima halaman pertama dari
hasil query.
Tabel 1 Eksistensi website pada Badan Perizinan Terpadu di Indonesia
Kota/Kabupaten
Jumlah Kota
Jumlah Kabupaten
Total
Ada
40 (40.8%)
92 (22.4%)
132 (26%)
Tidak
58 (59.2%)
318 (62.6%)
376 (74%)
Total
98
410
508
Pada tahun 2013 ini hanya terdapat 26% dari 508 kabupaten/kota di
Indonesia yang memilki website. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan
e-government pada badan perizinan di Indonesia masih rendah. Padahal Instruksi
Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional
pengembangan
e-government
mengintruksikan
bahwa
pengembangan
e-government perlu direncanakan dan dilaksanakan secara sistematik melalui
tahapan yang realistik dan sasaran yang terukur. Salah satu tahapannya yaitu
pembuatan situs informasi di setiap lembaga. Jika kondisi e-government di Badan
Perizinan di Indonesia dipetakan dalam tahapan pengembangan e-government
menurut Layne dan Lee (2001) maka tahapannya masih ada pada tahap pertama
yaitu tahap catalog. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan tiga tahun
yang lalu oleh Nurhadyani (2010) bahwa pengembangan e-government pada
situs-situs pemerintahan di Indonesia masih berada pada tahap paling awal dengan
online service yang terbatas.
Analisis selanjutnya yaitu dilakukan analisis web measure index pada 132
Badan Perizinan tingkat kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki website.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari tanggal 13-22 Mei 2013 (Gambar
1), tingkat perkembangan e-government di Badan Perizinan Terpadu tingkat
kabupaten/kota di Indonesia masih berada pada tingkat pertama yaitu web
presence, website hanya digunakan untuk menyampaikan informasi. Hal ini dapat
ditunjukkan dari hasil analisis web measure index, presentase penggunaan
variabel web measure index pada website Badan Perizinan Terpadu
kabupaten/kota di Indonesia paling tinggi berada pada tingkat pertama sebesar
57%. Presentase penggunaan variabel web measure index pada website Badan
Perizinan tingkat kabupaten/kota yang paling rendah yaitu berada di tingkat
transaction sebesar 2%. Variabel web measure index yang memiliki presentase
paling kecil yaitu payment transaction (0%) karena tidak ada website Badan
Perizinan yang melayani pembayaran perizinan. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pengembangan e-government di Badan Perizinan tingkat kabupaten/kota
di seluruh Indonesia masih perlu pengembangan lebih lanjut.
6
0 (0 website)
Payment Transaction
Variabel Web Measure Index
D: 3%
17 (23 website)
Survey
Fill Out and Submit Forms
9 (12 website)
Online forums
8 (10 website)
C: 2%
50 (66 website)
Post Comment
B: 38%
40 (54 website)
Email and Respons
73
Publications
(97 website)
42 (55 website)
Downloadable forms
51 (67 website)
General News and Activities
11 (14 website)
English Language
2 (3 website)
Regular Updates
A: 57%
44 (58 website)
Link to others official web page
59 (78 website)
Contact Information
72
Tab About Us
(95 website)
87
Web Launching
0
20
40
60
80
(115 website)
100
Presentase
Keterangan : A = Web Presence; B = Interaction; C = Transaction; D = Participation
Gambar 1 Persentase web measure index 132 website dari 508 Badan Perizinan
tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia
Analisis Pelayanan Perizinan di Badan Perizinan Terpadu (BPT) Kabupaten
Bogor
BPT merupakan bagian perangkat daerah berbentuk Badan atau Kantor
pelayanan
perizinan
terpadu
yang
melaksanakan
koordinasi
dan
menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu
dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan
kepastian. Secara struktur organisasi dalam lingkup pemerintahan Kabupaten
Bogor, BPT berada pada lembaga teknis daerah dan pemegang kewenangan dan
kekuasaan tertinggi pemerintahan berada pada Bupati (Lampiran 1). Dalam
lingkup BPT, walaupun Bupati sebagai pemegang kewenangan tertinggi dalam
pemerintahan di Kabupaten Bogor tetapi Kepala BPT mempunyai kewenangan
untuk menandatangai perizinan atas nama Bupati berdasarkan pendelegasian
wewenang dari Bupati (Kemendagri 2008). Struktur organisasi Badan Perizinan
Terpadu Kabupaten Bogor dapat dilihat di Lampiran 2.
Pelayanan perizinan yang sudah memiliki sistem online di BPT Kabupaten
Bogor hanya terdapat 6 (21%) pelayanan dari 28 jenis pelayanan, yaitu izin
gangguan, izin tempat usaha, izin usaha kepariwisataan, izin usaha jasa konstruksi,
tanda daftar perusahaan, dan izin usaha perdagangan (Lampiran 3). Sistem
pelayanan online pada 6 jenis perizinan tersebut hanya sebatas pendaftaran
permohonan perizinan oleh pemohon. Proses pembuatan perizinan oleh petugas
7
BPT masih dilakukan secara konvensional, yaitu proses pembuatan izin dilakukan
dari meja ke meja petugas. Jenis-jenis pelayanan perizinan tersebut merupakan
jenis perizinan yang hanya memerlukan persyaratan yang sederhana. Jenis
perizinan lainnya harus mengisi formulir dan memerlukan persyaratan yang relatif
banyak dibandingkan dengan jenis pelayanan yang sudah ada sistem pelayanan
online-nya, diantaranya izin usaha industri (formulir izin usaha industri bisa
dilihat di Lampiran 4). Dalam satu bulan, rata-rata terdapat 5 sampai 10 pelayanan
untuk izin usaha industri.
Work Centered Analysis pada Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor
Berikut hasil analisis pada pelayanan izin usaha industri di BPT Kabupaten
Bogor dengan menggunakan work centered analysis:
a
Konsumen; Konsumen terdiri atas pengguna internal dan pengguna
eksternal. Pengguna internal terdiri atas petugas informasi, petugas
penerimaan/penyerahan, petugas pemprosesan, petugas teknis, dan kepala
badan. Pengguna eksternal terdiri atas pemohon yang akan mengajukan
permohonan izin usaha industri.
b
Produk; Produk yang dihasilkan sistem pelayanan usaha industri di BPT
Kabupaten Bogor terdiri atas informasi pendaftaran dan persyaratan,
formulir pendaftaran, berkas persyaratan, resi penerimaan persyaratan,
undangan peninjauan dan pembahasan, rekomendasi tim teknis, surat
penolakan, dan surat izin usaha industri.
c
Proses Bisnis; Proses bisnis yang dilakukan dalam sistem pelayanan izin
usaha industri di BPT Kabupaten Bogor terdiri atas mengisi formulir dan
menyerahkan berkas persyaratan, mengecek kelengkapan berkas, validasi
berkas pendaftaran, mengirim undangan ke tim teknis, melakukan verifikasi
lapangan, melakukan pembahasan hasil verifikasi lapangan, memberikan
rekomendasi/penolakan, mengolah izin usaha industri, pemeriksaan format
surat izin usaha industri, penandatanganan surat izin usaha industri,
penomoran dan pencatatan surat izin usaha industri, pengarsipan surat izin
usaha industri, penyerahan surat izin usaha industri.
d
Pelaku/staf; Pelaku yang terlibat langsung dalam sistem pelayanan usaha
industri di BPT Kabupaten Bogor terdiri atas petugas informasi, petugas
penerimaan, petugas validasi, petugas pemrosesan, dan petugas verifikasi
teknis.
e
Informasi; Informasi yang terdapat dalam sistem pelayanan usaha industri di
BPT Kabupaten Bogor terdiri atas persyaratan pendaftaran, penerimaan
berkas pendaftaran, kelengkapan berkas pendaftaran, keabsahan berkas
pendaftaran, rekomendasi, dan penyerahan surat izin usaha industri.
f
Teknologi; Teknologi yang digunakan dalam sistem pelayanan usaha
industri di BPT Kabupaten Bogor, yaitu Microsoft Acces.
Berdasarkan hasil analisis proses bisnis sistem pelayanan izin usaha industri
di BPT Kabupaten Bogor pada tahap analisis, kemudian dirancang proses bisnis
sistem pelayanan izin usaha industri online dengan mempertimbangkan empat
aspek sesuai dengan peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan
reformasi birokrasi, yaitu eliminasi, simplifikasi, reengineering, dan otomatisasi.
a
Eliminasi, yaitu penghapusan pemeriksaan format.
8
b
Simplifikasi, terdiri atas pemberian informasi persyaratan secara online,
pemberian formulir pendaftaran secara online, pengecekan kelengkapan
berkas secara online, pemberitahuan penolakan via website dan SMS
gateway, pemberitahuan status proses permohonan surat izin melalui SMS
gateway dan email.
c
Reengineering, terdiri atas mengubah proses pendaftaran dari manual
menjadi online, mengubah pemberitahuan proses pembuatan surat, dan
mengubah disposisi antar petugas dari manual menjadi online.
d
Otomatisasi, terdiri atas disposisi online, pemberitahuan status permohonan
ke pihak pemohon melalu SMS gateway dan email, dan pengecekan
kelengkapan berkas pendaftaran secara online.
Berdasarkan perancangan proses bisnis sistem pelayanan izin usaha industri
pada tahap sebelumnya, kemudian dirancang alur proses sistem pelayanan industri
online (Lampiran 5). Adapun fungsi umum dari sistem yang dibangun terdiri atas
4 fungsi sistem pelayanan online, yaitu pendaftaran, validasi, verifikasi, dan
pemrosesan. Perancangan proses bisnis sistem pelayanan izin usaha industri di
Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor telah dilakukan pada penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Nurrahmi (2012). Perbandingan proses bisnis
dengan sistem sebelumnya dapat dilihat pada Lampiran 6.
Pendaftaran merupakan fungsi pertama dari alur proses sistem. Fungsi
pendaftaran meliputi registrasi pemohon ke sistem online, mengisi formulir izin
usaha industri online, dan mengunggah berkas persyaratan ke sistem online.
Pemohon melakukan registrasi ke sistem online dengan mengisi identitas diri
secara online dan pemohon akan mendapatkan id pengguna dan password untuk
akses ke sistem. Setelah pemohon dapat mengakses sistem online, pemohon dapat
melakukan pengajuan permohonan izin usaha industri dengan melengkapi
formulir online. Formulir online yang harus diisi yaitu formulir data perusahaan,
formulir data pabrik, formulir data nilai investasi, formulir data pemasaran,
formulir data tenaga kerja, formulir data produk jenis industri, formulir data mesin
dan peralatan, formulir data bahan baku/penolong, formulir data sumber daya, dan
formulir data pengendalian limbah. Selain mengisi formulir, pemohon juga harus
mengunggah berkas persyaratan lainnya yaitu KTP, surat kuasa dan KTP
penerima kuasa (apabila pengurusan diserahkan ke orang lain), akta perusahaan,
NPWP perusahaan, surat penguasaan hak katas tanah, SPPT dan STTS PBB tahun
terakhir, izin mendirikan bumi dan bangunan, izin gannguan (kecuali perusahaan
dalam kawan industri), persetujuan prinsip (apabila melalui persetujuan prinsip),
dokumen pengelolaan limbah, denah lokasi perusahaan. Setelah semua data
persyaratan lengkap maka data akan masuk ke database sistem online dan masuk
ke proses validasi.
Validasi merupakan fungsi untuk mengecek valid atau tidaknya data
permohonan yang diajukan pemohon. Validasi ini dilakukan oleh validator.
Validator mengecek semua data yang diunggah oleh pemohon dan dilakukan
validasi untuk setiap item berkas permohonan. Berkas permohanan dinyatakan
valid apabila data persyaratan yang dikirim pemohon melalui sistem online sesuai
dengan yang diminta untuk persyaratan. Apabila semua berkas dinyatakan valid
maka berkas permohonan akan masuk ke proses verifikasi dan secara otomatis
pemohon akan menerima pemberitahuan melalui SMS gateway dan email dari
sistem online. Apabila minimal ada satu item persyaratan yang tidak valid maka
9
berkas permohonan tidak akan masuk ke proses verifikasi dan pemohon akan
menerima pemberitahuan bahwa permohonannya gagal.
Verifikasi merupakan fungsi untuk menentukan berkas permohanan yang
lolos validasi sesuai atau tidak dengan kondisi real di lapangan. Proses ini
dilakukan oleh verifikator. Verifikator melakukan verifikasi ke lapangan. Hasil
verifikasi lapangan menentukan apakah data permohonan dapat diproses ke tahap
selanjutnya atau dinyatakan ditolak. Apabila permohanan lolos verifikasi maka
akan masuk ke proses pengolahan dan pemohon akan menerima pemberitahuan
melalui SMS gateway bahwa permohonannya lolos verifikasi. Apabila
permohonannya ditolak maka permohonan dinyatakan gagal dan pemohon
menerima pemberitahuan melalui SMS gateway dan email.
Pemrosesan merupakan proses akhir dari pembuatan surat izin usaha
industri. Dalam proses ini, kepala badan memberi keputusan ya atau tidak surat
tersebut diterbitkan. Apabila disetujui maka surat dicetak dan pemohon akan
menerima pemberitahuan bahwa surat bisa diambil di kantor Badan Perizinan.
Selain itu, pemohon akan menerima surat izin usaha industri dalam bentuk digital
yang kirim melalui email. Apabila surat izin tidak disetujui kepala badan untuk
diterbitkan maka surat tidak dicetak dan pemohon akan menerima pemberitahuan
bahwa surat izin usaha industrinya tidak dapat diterbitkan.
Secara umum, sistem melibatkan dua pihak pengguna yaitu pemohan dan
staf (Gambar 2). Pemohon dapat mengakses sistem online izin usaha industri
dimanapun dan kapanpun asalkan memiliki koneksi internet. Pemohon yang akan
mengajukan permohonan izin usaha industri cukup mengunggah persyaratan
melalui sistem. Kemudian, berkas permohonan izin usaha industri yang diajukan
akan diproses oleh staf Badan Perizinan. Status permohanan akan dikirim secara
otomatis oleh sistem melalui layanan SMS gateway dan email kepada pemohon.
Context diagram dan data flow diagram dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8.
Gambar 2 Skema sistem pelayanan izin usaha industri online
Perancangan Antarmuka dan Database Sistem Pelayanan Izin Usaha
Industri Online
Jumlah tabel yang terbentuk untuk mendukung sistem pelayanan izin usaha
industri online terdapat 20 tabel. Entity relationship diagram dari struktur
database yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3. Hasil perancangan
antarmuka sistem dapat dilihat pada Gambar 4.
10
Gambar 3 Entity relationship diagram sistem pelayanan izin usaha industri online
11
Gambar 4 Hasil perancangan antarmuka sistem pelayanan izin usaha industri
online
Implementasi Sistem Pelayanan Usaha Industri Online
Sistem pelayanan online ini dapat melayani pelayanan izin usaha industri
yang baru, perbaikan, hilang, dan daftar ulang. Pada sistem ini dilengkapi dengan
fitur SMS gateway yang digunakan untuk memberikan informasi status
permohonan izin secara otomatis dari sistem kepada pemohon. Aplikasi SMS
gateway yang digunakan untuk mendukung sistem pelayanan usaha industri
online ini yaitu Gammu. Struktur program sistem dapat dilihat di Gambar 5.
Gambar 5 Struktur program sistem pelayanan izin usaha industri online
Implementasi SMS gateway memerlukan perangkat lain berupa
modem/handphone dan kabel data. SMS ke pemohon akan terkirim dengan isi dan
12
nomor sesuai perintah dari sistem online melalui modem/handphone. Ada
beberapa kelemahan dalam implementasi SMS gateway yaitu ketergantungan
pada sinyal modem/handphone dan pulsa. Sinyal modem/handphone tergantung
pada tempat pemasangannya sehingga perlu pemantauan agar sinyalnya tetap
stabil. Sama halnya dengan dengan pulsa, pulsa harus terus dikontrol agar SMS
gateway bisa berjalan dengan baik.
Sistem dapat melayani pengajuan izin usaha industri dan memproses
pembuatan izin tersebut. Pemohon melakukan pengajuan permohonan izin usaha
industri melalui sistem, kemudian petugas akan memprosesnya melalui sistem
juga. Status permohonan akan dikirim kepada pemohon melalui sistem dalam
bentuk SMS dan email. Selain itu, petugas dapat mengetahui laporan pelayanan
izin usaha industri melalui sistem online tersebut dan dapat menngunduh laporan
tersebut. Pengguna sistem ini dibedakan menjadi tujuh tipe berdasarkan hak
aksesnya, terdiri atas administrator, petugas informasi, petugas validasi data,
petugas verifikasi teknis, petugas pengolahan, kepala badan, dan pemohon.
Tampilan sistem bisa dilihat di Lampiran 9.
Pengujian Sistem Pelayanan Usaha Industri Online
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode black box, lima fungsi
utama sistem dapat berfungsi dengan baik (Lampiran 10). Pengujian dengan
menggunakan web measure index menghasilkan bahwa sistem yang dibangun
telah memenuhi tingkatan pengembangan e-government yang ketiga yaitu
transaction. Sistem yang dibangun dapat melakukan fill out and submit form,
tetapi tidak memiliki layanan payment transaction karena pelayanan izin usaha
industri tidak dikenakan biaya apapun.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penggunaan ICT pada Badan Perizinan di Indonesia berdasarkan analisis
web measure index sebagian besar masih berada pada tingkat pertama, yaitu web
presence. Begitu juga dalam pelayanan izin usah industri di BPT Kabupaten
Bogor, penggunaan ICT pada pelayanan izin usaha industri di BPT Kabupaten
Bogor masih berada pada tingkat web presence. Website Badan Perizinan yang
ada hanya memiliki fungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Proses bisnis pelayanan izin usaha industri online ini diharapkan mampu
meningkatkan pelayanan izin usaha industri. Proses bisnis tersebut mampu
melayani transaksi pengajuan izin usaha industri dengan sistem online yang
memiliki fitur SMS gateway. SMS gateway digunakan untuk memberikan
informasi status proses pembuatan surat izin usaha industri kepada pemohon.
13
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah:
Sistem pelayanan perizinan secara online diterapkan pada jenis perizinan
yang lainnya seperti izin perluasan industri dan izin usaha perdagangan.
2 Integrasi dengan sistem e-government di instansi pemerintah lainnya seperti
Dinas Perdagangan dan Peridustrian sehingga perkembangan e-governance di
Indonesia semakin baik.
1
DAFTAR PUSTAKA
Alter S. 1996. Information System, A Management Perspective. California (US) :
Benjamin/Cummings.
[Depkominfo] Departemen Komunikasi dan Informasi. 2010. Panduan
Pengembangan Situs Web pemerintah Daerah Peserta USRDP (Urban
Sector Development Reform Project). Jakarta (ID) : Depkominfo
Gordon SR, Gordon JR. 2003. Information Systems: A Management Approach,
3rd Edition. New York(US) : Wiley
[Inpres] Instruksi Presiden. 2003. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3
tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government. Jakarta (ID): Presiden
Katankar VK. Thakare VM. 2010. Short Message Service using SMS Gateway.
International Journal on Computer Science and Engineering. 2: 1487-1491
[Kemendagri] Kementrian Dalam Negeri. 2008. Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah. Jakarta (ID) : Kemendagri.
[Kemendagri] Kementrian Dalam Negeri. 2013. Daftar Jumlah Provinsi,
Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia. [internet]. [diacu 2013 April 9].
Tersedia dari : http://otda.kemendagri.go.id/index.php/data-otda/dataprovkabkota
Larasati I. 2012. Pengembangan Parameter Situs Kependudukan dan Evaluasi 61
Situs Kependudukan pada 6 Provinsi di Indonesia [skripsi]. Bogor (ID) :
Institut Pertanian Bogor.
Larasati I, Nurhadryani Y. 2012. E-Government Kependudukan Indonesia:
Pengembangan Instrumen dan Evaluasi Website Kependudukan Indonesia.
Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika. 1: 13-21
Layne K, Lee J. 2001. Developing fully functional E-Government: A four stage
model. Government Information Quarterly 18: 122-136
Nurhadryani Y. 2009. Memahami konsep e-Governance serta hubungannya
dengan e-Government dan e-Demokrasi. Di dalam : Seminar Nasional
Informatika 2009; 2009 Mei 23; Yogyakarta, Indonesia.Yogyakarta(ID) :
ISSN. hlm 111-117.
Nurhadryani Y. 2010. Assessing the Role of the Internet in the Democratization
of Governance : A Comparative Analysis of the Development of EGovernance in Indonesia [disertasi]. Sendai (JPN) : Tohoku University.
14
Nurrahmi H. 2012. Work centered analysis pada pelayanan online perizinan usaha
industry Kabuapaten Bogor, Tangerang, dan Bekasi [tesis]. Bogor (ID) :
Institut Pertanian Bogor.
[PAN&RB]
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. 2011. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penataan Laksana ( Bussiness Process). Jakarta : Kepmenpan dan RB.
Pressman RS. 2010. Software Engineering : A Practitioner's Approach. Ed ke-7.
Boston(US) : Mc Graw Hill.
Sosiawan EA. 2008. Tantangan dan hambatan dalam implementasi e-government
di Indonesia [internet]. [diacu 2012 November 7]. Tersedia dari :
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/manajemen%20egov.pdf
[UN] United Nations. 2010. United Nations of Web Measure Assesment Model.
http://unpan3.un.org/egovkb/egovernment_overview/webmeasure.htm
[7
April 2013].
[UN] United Nations. 2012. Country Level E-Government Data [internet]. [diacu
2013 Mei 30]. Tersedia dari: http://www.unpan3.un.org/egovkb/datacenter.
15
Lampiran 1 Struktur organisasi dan hubungan kerja perangkat daerah Kabupaten
Bogor
Lampiran 2 Struktur organisasi dan hubungan kerja BPT Kabupaten Bogor
16
Lampiran 3 Jenis-jenis perizinan di BPT Kabupaten Bogor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jenis Perizinan
Izin Lokasi
Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT)
Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMBG)
Izin Gangguan (HO)
Izin Tempat Usaha
Izin Usaha Kepariwisataan
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
Izin Penyelenggaraan Reklame
Izin Pembuangan Air Limbah
Persetujuan Prinsip Industri
Izin Usaha Industri (IUI)
Tanda Daftar Industri (TDI)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Gudang (TDG)
Izin Perluasan Industri (IPI)
Persetujuan Prinsip Kawasan Industri
Izin Usaha Kawasan Industri
Izin Perluasan Kawasan Industri
Izin Usaha Perdagangan
Izin Usaha Perusahaan Pengeboran Air Bawah Tanah
Izin Pengambilan Air Bawah Tanah
Izin Pengeboran Air Bawah Tanah
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing
Izin Salon Tipe C dan D
Izin Usaha Rumah Potong Hewan
Izin Usaha Peternakan
Izin Usaha Perikanan
Izin Rumija (Ruang Milik Jalan)
Total
Online
Offline
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6(21%) 22(79%)
17
Lampiran 4 Formulir permohonan izin usaha industri
18
19
20
21
22
23
Lampiran 5 Alur proses sistem izin usaha industri online
24
Lampiran 6 Tabel perbandingan hasil analisis proses bisnis dengan work centered
analysis pada izin usaha industri eksisting BPT Kabupaten Bogor,
Herly Nurahmi (2012), dan sistem izin usaha industri online
Komponen Eksisting BPT Kab.
Bogor
Konsumen Petugas informasi
Petugas penerimaan
Petugas pemrosesan
Petugas teknis
Kepala badan
Pemohon
Produk
Informasi pendaftaran
dan persyaratan
Formulir pendaftaran
Berkas persyaratan
Resi
penerimaan
persyaratan
Undangan peningjauan
dan pembahasan
Rekomendasi
tim
teknis
Surat penolakan
Proses
Binis
Surat
izin
usaha
industri
Mengisi formulir dan
Menyerahkan berkas
persyaratan
Mengecek kelengkapan
berkas, validasi berkas
pendaftaran
Mengirim undangan ke
tim teknis
Melakukan verifikasi
lapangan
Melakukan
pembahasan hasil
verifikasi lapangan
Herly
Nurahmi
(2012)
Pemohon
Bagian informasi
Bagian verifikasi
Bagian validasi
Bagian verifikasi
lapangan
Bagian pengolahan
Kepala Badan
Layanan
pendaftaran
Layanan
dokumen
Sistem izin usaha
industri online
Petugas informasi
Petugas validasi
Petugas pengolahan
Petugas teknis
Kepala badan
Pemohon
Administrator
Informasi
pendaftaran dan
persyaratan online
upload Formulir
pendaftaran online
Softcopy
berkas
persyaratan
Disposisi online
Informasi status via
SMS gateway
Informasi penolakan
via SMS gateway
Surat izin usaha
industri
Meminta layanan
informasi
pendaftaran*
Meminta layanan
izin usaha*
Membuat akun di
sistem*
Meminta layanan
pendaftaran*
Disposisi*
Meng-upload berkas
pendaftaran*
Validasi berkas
pendaftaran*
Informasi status
proses kepada
pemohon via
website dan sms
gateway*
Mengisi formulir
pendaftaran*
25
Memberikan
rekomendasi/penolakan
Mengolah izin usaha
industri
Verifikasi teknis
Informasi
status
proses
kepada
pemohon
via
website dan sms
gateway*
Persetujuan kepala
badan*
Pemeriksaan format
surat izin usaha
industri
penandatanganan surat
izin usaha industri
Penomoran dan
pencatatan surat izin
usaha industri
Pengarsipan surat izin
usaha industri
Penyerahan surat izin
usaha industri
Petugas informasi
Petugas penerimaan
Petugas validasi
Informasi
status
proses
kepada
pemohon
via
website dan sms
gateway*
Penyerahan izin
usaha industri
Informasi
Bagian informasi
Bagian verifikasi
Bagian
validasi
data
Petugas pemrosesan
Bagian verifikasi
lapangan
Petugas
verifikasi Bagian pengolahan
teknis
Kepala badan
Persyaratan pendaftran Data pemohon
Teknologi
Penerimaan berkas
pendaftaran
Kelengkapan berkas
pendaftaran
Keabsahan berkas
pendaftaran
Rekomendasi
Penyerahan surat izin
usaha industri
Microsoft Access
Pelaku
* Dilakukan secara online
Administrator
Petugas informasi
Petugas validasi
Petugas pemrosesan
Petugas teknis
Kepala badan
Persyaratan
pendaftran online
Data izin usaha Penerimaan berkas
industri
pendaftaran online
Data content/isi
Status
proses
permohonan
Penyerahan surat
izin usaha industri
Data pemohon
Data permohonan
izin usaha
Aplikasi berbasis Sistem pelayanan
web
izin usaha industri
online
26
Lampiran 7 Context diagram sistem pelayanan izin usaha industri online
27
Lampiran 8 Data flow diagram level 1 sistem pelayanan izin usaha industri online
28
Lampiran 9 Tampilan sistem pelayanan izin usaha industri online
9.a Halaman login
9.b Halaman beranda
9.c Halaman awal memulai pengajuan izin usaha industri online
29
9.d Halaman riwayat permohonan izin usaha industri online
Lampiran 10
Hasil pengujian sistem dengan metode black box pada sistem
layanan izin usaha industri online
Nama
Skenario
bagian
Pemohon
Pendaftaran Mengisi form pendaftaran
akun
Mengisi form jenis pengajuan
Mengisi form perusahaan
Mengisi form pabrik
Mengisi form nilai investasi
Mengisi form tenaga kerja
Mengisi form data pemasaran
Mengisi form jenis industri
Mengisi form mesin dan
peralatan
Mengisi
form
bahan
baku/penolong
Mengisi
form
sumberdaya/energy
Mengisi form pengendalian
limbah
Upload berkas pendaftaran
Mengecek status permohonan
Petugas
Informasi
Pendaftaran Mengisi form jenis pengajuan
Mengisi form perusahaan
Mengisi form pabrik
Mengisi form nilai investasi
Mengisi form tenaga kerja
Hasil yang
diharapkan
Status
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
√
√
√
√
√
√
√
√
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
√
Dokumen
disimpan
Muncul
permohonan
dapat
√
status
√
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
√
√
√
√
√
30
Petugas
Validasi
Validasi
Petugas
Verifikasi
Verifikasi
Mengisi form data pemasaran
Mengisi form jenis industri
Mengisi form mesin dan
peralatan
Mengisi
form
bahan
baku/penolong
Mengisi
form
sumberdaya/energy
Mengisi form pengendalian
limbah
Upload berkas pendaftaran
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
Data berhasil disimpan
√
√
√
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
√
Dokumen
disimpan
√
Mengisi
form
disposisi
validasi
Mengirim status permohonan
izin via SMS gateway
Melihat data izin usaha
industri
Mengunggah
data
permohonan
izin
usaha
industri
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
√
Data dapat dilihat
√
Data dapat diunggah
√
Mengisi
form
disposisi
verifikasi
Mengirim status permohonan
izin via SMS gateway
Melihat data izin usaha
industri
Mengunggah
data
permohonan
izin
usaha
industri
Data berhasil disimpan
√
Data berhasil disimpan
√
Data dapat dilihat
√
Data dapat diunggah
√
Data berhasil disimpan
SMS berhasil dikirim
√
√
Data dapat dilihat
√
Data dapat diunggah
√
Surat dapat dicetak
√
Pengolahan
dan Kepala
Badan
Pengolahan Approval izin usaha industri
Mengirim status permohonan
izin via SMS gateway
Melihat data izin usaha
industri
Mengunggah
data
permohonan
izin
usaha
industri
Mencetak surat izin usaha
indutri
dapat
31
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 1990. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Maman Herdiman dan
Mala Rosmala.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP
Negeri 2 Ciamis pada tahun 2006 dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri
2 Ciamis pada tahun 2009. Pada tahun 2009 setelah lulus dari sekolah menengah
atas, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan
Masuk Seleksi Universitas (USMI) pada Departemen Ilmu Komputer. Di Kampus
IPB, penulis aktif di beberapa organisasi yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa
selama dua periode (2010-2011 dan 2011-2012) dan Organisasi Mahasiswa
Daerah Paguyuban Mahasiswa Galuh Ciamis. Selain itu, penulis juga pernah
mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori PKM Karsa Cipta
yang didanai DIKTI dengan judul E-palwi: Sistem Penentuan Tanaman Palawija
berdasarkan Kondisi Lahan dan Iklim.
Download