BAB I PENDAHULUAN M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 1 Latar Belakang Munculnya Administrasi, Organisasi dan Manajemen Diabaikan Dilakukan seorang diri Kebutuhan Manusia Kegiatan/usaha Anggota Melalui bantuan/kerja sama orang lain ORGANISASI Diwujudkan dalam usaha nyata Proses Penataan Penyediaan SDO yang terbatas TUJUAN PENGERTIAN TEORI Schneider (1986:88) Teori adalah sekelompok konsep yang saling berkaitan, yg dirancang utk menganalisis operasi dari suatu irisan realitas. Kusdi (2009:3) teori adalah relasi seperangkat konsep yang saling mendukung untuk memberikan suatu gambaran yang dikehendaki oleh si pembuat teori. Gudono (2012:24) teori merupakan penjelasan mengenai (a) hubungan antar faktor di dunia nyata, (b) mengapa sesuatu muncul dalam kehidupan, atau (c) dugaan tentang apa yang akan terjadi berdasarkan prakondisi yang telah ada. Teori adalah seperangkat konsep yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan phenomena. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 3 Gambar 2.1 Kedudukan Teori Dua potensi manusia 1 2 Kemampuan berfikir atau menalar sesuatu (knowing) Kesadaran atau Kemampuan utk mengetahui sesuatu (knower) indrawi akal rohani kognitif afektif konatif Mengha silkan Ilmu Teori Konsep Pengetahuan (science) (theory) (concept) (knowledge) Ilmu lahir dari akumulasi rumpunan teori Teori tercipta dari akumulasi rumpunan konsep Konsep lahir dari akumulasi rumpunan pengetahuan Sumber : diolah dari Makmur, Filsafat Administrasi, Bina Aksara, Jakarta, 2007, h. 1-5 M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 4 Penjelasan gambar 1.1 1. 2. Knower adalah kesadaran atau kemampuan untuk mengetahui sesuatu. Kesadaran yang dapat dialami manusia dapat dibagi tiga jenis yaitu kesadaran indrawi (dunia nyata), kesadaran akal (alam pikiran), dan kesadaran rohani (dunia rasa) Knowing adalah kemampuan berfikir atau menalar sesuatu. Kongnitif, yaitu kemampuan menalar atau berfikir terhadap sesuatu aksi dan reaksi. Afektif, yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang telah diketahui. Konatif, yaitu kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan. Apabila keterkaitan ini menciptakan keeratan keutuhan yang bulat maka lahirlah pengetahuan terhadap sesuatu. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 5 Akumulasi kumpulan pengetahuan disebut konsep. Akumulasi rumpunan konsep disebut teori. Konsep merupakan pengetahuan yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial maupun alam. Konsep tersebut dapat dinyatakan dalam lambang, kata – kata atau symbol Teori merupakan pengetahuan ilmiah yang bersifat utuh, konsisten, universal, dan keberadaannya tidak absolut , artinya tidak selamanya benar. Akumulasi rumpunan teori disebut ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 6 ORGANISASI Organisasi adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, sejak lahir sampai mati. Organisasi adalah sesuatu yg abstrak. Keberadaannya bisa dirasakan hampir dalam semua aspek kehidupan manusia, walaupun organisasinya sendiri tidak dapat dilihat ataupun diraba. Sifat abstrak menyebabkan organisasi bisa dikaji dari berbagai pendekatan dan dapat didefinisikan dengan berbagai cara. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 7 DEFINISI ORGANISASI Robbin (1994:4) Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan 1. Kesatuan sosial, berarti bahwa organisasi terdiri dari orang 2. 3. 4. 5. atau kelompok orang yang saling berinteraksi. Secara sadar terkoordinasi merujuk pada pengelolaan organisasi, yaitu manajemen. Organisasi mempunyai batasan yang jelas, dan dapat dipisahkan dengan lingkungannya Orang-orang dalam organisasi mempunyai keterikatan yang terus menerus, bukan sementara, temporer, atau terputus-putus Organisasi adalah instrumen yang dikembangkan untuk mencapai tujuan M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 8 Gambar 2.2 Studi Organisasi Tingkatan Makro Studi Organisasi disebut Teori Organisasi Memusatkan pada struktur dan proses dan melihat organisasi sbg kesatuan sosial yg berinteraksi dg lingkunganya Tingkatan Mikro disebut Perilaku Organisasi Memusatkan pada dinamika perilaku manusia sebagai individu atau kelompok dalam organisasi Sumber: Lubis & Martani Huseini, Teori Organisasi, Pendekatan Makro, tt, h.viii M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 9 Tabel 2.1 Perbandingan Teori Organisasi dengan Perilaku Organisasi. Pembanding Teori organisasi Perilaku organisasi Tingkatan Makro Mikro Fokus Perilaku dari organisasi dan e- Perilaku orang di dalam Orfektifitas organisasi ganisasi dan kinerja Unit analisis Organisasi itu sendiri atau sub-sub utamanya Individu-individu dan kelompok-kelompok kecil Topik utama Kemampuan organisasi scr keseluruhan utk menyesuaikan diri dan mencapai tujuannya , dsb Perilaku individu spt; persepsi, motivasi, dan perilaku kelompok spt; komunikasi, konflik, dsb Disiplin ilmu yg berpengaruh Sosiologi Psikologi dan sosiologi Sumber: Diadaptasi dari Robbins , Teori Organisasi, (1994) ; Kusdi, Teori Organisasi dan Administrasi (2009) M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 10 TEORI ORGANISASI Robbins (1994:xviii) teori organisasi adalah salah satu subdisiplin ilmu administrasi. Robbins (1994:7) teori organisasi adalah disipin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Desain organisasi, menekankan sisi manajemen dari teori organisasi. KBBI, teori organisasi adalah aliran pemikiran yang berusaha menjelaskan ciri dan cara bekerja suatu perkumpulan untuk mencapai tujuan yang luas dan rumit. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 11 ADMINISTRASI Siagian (1988:3) mendefinisikan administrasi sebagai “keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu utk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Administrasi merupakan proses yang terdiri dari sejumlah subproses yang meliputi; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling) Administrasi merupakan kesatuan dari suatu usaha kerjasama yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (goal oriented) Administrasi adalah cara atau sarana untuk menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 12 Gambar Sistem Administrasi 1 5 6 1. Administrasi 2. Organisasi 3. Manajemen 4. Kepemimpinan 5. Hubungan manusia 6. Perilaku manusia Sumber : diadopsi dari Makmur, Filsafat Administrasi, Bina Aksara, Jakarta, 2007, h. 15 M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 13 Persamaan Administrasi dan Manajemen Keduanya merupakan cara atau sarana untuk mengelola organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien Proses pencapaian tujuan tujuan organisasi terdiri dari empat tahapan yaitu; 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Penggerakan (actuating) /directing 4. Pengawasan (controlling) Keempat tahapan tersebut lebih dikenal sebagai fungsi administrasi atau fungsi manajemen M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 14 Perbedaan Administrasi dan Manajemen Administrasi Manjemen Fokus kepada penetapan apa yang menjadi arah organisasi. Administrasi lebih pada level atas Cara fikir administrasi berorientasi pada tujuan (end-oriented), Fokus kepada bagaimana cara mencapai arah organisasi tsb. Manajemen ada pada level menengah-bawah Manajemen berorientasi pada sarana atau cara mencapai tujuan (meansoriented). M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 15 MENGAPA MEMPELAJARI ORGANISASI 1. 2. 3. 4. Organisasi meresap ke semua aspek kehidupan. Kompleksitas kehidupan modern membuat kita semakin tergantung pada berbagai organisasi. Untuk mengembangkan pemahaman kita terhadap bagaimana cara kerja organisasi , sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang dan menyusun organisasi. Untuk membantu mengatasi dan mengantisipasi berbagai jenis masalah yang mungkan kita hadapi dalam pekerjaan Studi organisasi juga mempunyai nilai praktis. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 16 KERANGKA KERJA TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI Robbins (1994:34) mengemukakan ada dua dimensi dasar dalam evolusi teori organisasi yaitu; 1. 2. Dimensi sistem, melihat organisasi sebagai sistem, yaitu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling tergantung yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesatuan. Dimensi tujuan, berhubungan dengan hasil akhir dari struktur organisasi, dibagi dalam perspektif rasional dan perspektif sosial. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 17 DIMENSI SISTEM Dimensi sistem mempunyai dua perpektif; 1. 2. Sistem tertutup, artinya organisasi dipandang berdiri sendiri dan bebas dari pengaruh lingkungan. Sistem terbuka, organisasi merupakan bagian (subsistem) dari lingkungannya, sehingga organisasi dapat dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 18 DIMENSI TUJUAN Dimensi tujuan mempunyai dua perspektif 1. Perpektif Rasional, menganggap struktur organisasi adalah sesuatu yang logis dan teratur. 2. Ini berarti organisasi dianggap stabil dan dapat diramalkan perilakunya. Sosial, memandang organisasi sebagai sesuatu yang tidak dapat mencapai keteraturan secara sempurna karena terdiri sekumpulan orang yg mempunyai sifat irasional dalam perilakunya. Ini berarti keputusan-keputusan yang dibuat dalam organisasi tidak rasional, lebih bertumpu pada keinginan untuk memanipulasikan kekuatan dan politik M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 19 EVOLUSI TEORI ORGANISASI Tipe 1 ; Organisasi dianggap sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan, perhatian dipusatkan pada pencapaian efisiensi di dalam fungsi-fungsi intern organisasi Tipe 2 ; Organisasi bukan semata alat mencapai tujuan formal, namun juga utk memenuhi kebutuhan sosial para anggotanya. Tema utamanya adalah orang dan hubungan manusia. Tipe 4 (Teori Post Modern) Tipe 1 (Teori Klasik) 1900-1930 Tipe 3 (Teori Kontingensi) Tertutup 1975- ? 1960-1975 Terbuka Dimensi Sistem Dimensi Tujuan Sosial Rasional Tipe 2 (Teori Neo Klasik) 1930-1960 Tipe 3 ; Berfokus pada pada sasaran, teknologi, dan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel-variabel kontingensi dalam menentukan struktur yang tepat. Tema utama adalah desain-desain kontingensi Tipe 4 ;Struktur bukanlah usaha yang rasional tetapi merupakan hasil pertarungan politik di antara koalisi-koalisi di dalam organisasi untuk memperoleh kontrol. Tema utama: kekuasaan dan politik M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 20 Robbins, 1994;33-48) REFERENSI Utama Kusdi, 2009, Teori Organisasi dan Administrasi, Penerbit Salemba, Jakarta. Robbins, Stephen P, 1994, Teori Organisasi, Struktur, Desain dan Aplikasi, Penerbit Arcan, Jakarta. Gudono. 2012, Teori Organisasi, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. Makmur, 2007. Filsafat Administrasi, Penerbit Bumi Aksara, Jakaarta Reksohadiprodjo, Sukanto & T. Hani Handoko, 1992, Organisasi Perusahaan. Teori, Struktur Dan Perilaku. BPFE, Yogyakarta Lubis,S. B Hari dan Martani Huseini, Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), tidak dipublikasikan Schneider, Eugene V., 1986, “Industrial Sosiology”, Alih Bahasa J.L. Ginting, Sosiologi Industri, Penerbit Aksara Persada, Jakarta. 1431 H PERTANYAAN Sebutkan organisasi apa saja yang mendominasi kehidupan anda? Susun diskripsi dari organisasi tersebut, aturan, perilaku dan dampak yang ditimbulkannya. M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 23 Konsep adalah bahasa yg digunakan agar lebih mudah dipahami. Soedjadi, mendefinisikan konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangakaian kata C. Kerlinger Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena. Jadi, Teori adalah seperangkat konsep yang berusaha menjelaskan hubungan sistematis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 24 Fenomena berasal dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat", fenomena juga bisa berarti: 1. gejala, misalkan gejala alam 2. hal-hal yang dirasakan dengan panca indra 3. hal-hal mistik atau klenik 4. fakta, kenyataan, kejadian M. Judi Mukzam ,TOA, Bab I, Pendahuluan 25