CAPAIAN KINERJA SUB DIREKTORAT PENYULUHAN DIREKTORAT URUSAN AGAMA HINDU DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT HINDU PERIODE JANUARI 2007- DESEMBER 2011 Hari Raya Nyepi adalah salah salah satu hari besar agama Hindu yang memiliki nilai tersendiri dalam tata cara perayaannya dibandingkan dengan hari besar Hindu lainnya. Untuk itu, umat Hindu dituntut lebih memahami makna yang terkandung dalam perayaan tersebut sehingga umat memiliki kemampuan dan keyakinan dalam mengantisipasi setiap permasalahan keumatan. Karena diketahui di setiap daerah sesuai dengan kondisi geografis berbeda pula cara pandang dan tata cara pelaksanaannya. Berkaitan dengan itu, Ditjen Bimas Hindu melalui Subdit Penyuluhan membuat berbagai terobosan kegiatan yang langsung dapat menyentuh umat di daerah seperti mengoptimalisasikan peran tenaga penyuluh di lapangan, maupun kegiatan yang bersinergi dengan pembinaan keumatan. Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Subdit Penyuluhan yaitu: a. Pembinaan/Koordinasi Nyepi TABEL. 1 DATA CAPAIAN KINERJA PEMBINAAN/KOORDINASI NYEPI PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 No Tahun Jumlah Lokasi Pembinaan/Koordinasi Nyepi Jumlah Biaya 1 2007 - - - 2 2008 - - - 3 2009 4 Prov. Kalimantan Tengah - 4 2010 8 Prov.Kalimantan Timur dan Lampung - 10 Prov. Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan 5 2011 222,500,000 Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 Salah satu pemantapan dan pemahaman kegiatan terkait Hari Raya Nyepi adalah setiap tahun Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu menyelenggarakan Pembinaan/Koordinasi Nyepi. Program ini adalah program unggulan pada Subdit Penyuluhan karena dirasakan manfaatnya bagi umat Hindu di daerah. Secara umum tanggapan umat sangat positif karena mereka merasa diperhatikan, disamping pembinaan ini dijadikan wadah keluh kesah mereka terhadap masalah keumatan. Dan banyak informasi penting sehingga memperkaya program kegiatan yang ada. Pada tahun 2009 adalah awal program ini dilaksanakan yang mencakup 4 lokasi wilayah binaan yang ada di provinsi Kalimantan Tengah, pada tahun 2010 ada 8 wilayah binaan di privinsi Kalimantan Timur dan Lampung. Sedangkan pada tahun 2011 meliputi 10 lokasi binaan di 4 provinsi yaitu Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Bangka Belitung dan Sumatera Selatan. b. Simakrama TABEL. 2 DATA CAPAIAN KINERJA SIMAKRAMA PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 No Tahun Simakrama Purnama Tilem Simakrama di Pura Dharma Praja Simakrama Tokoh Keagamaan Hindu 1 2007 12 Bulan 1 Lokasi - 2 2008 12 Bulan 1 Lokasi - 3 2009 12 Bulan 1 Lokasi 1 Lokasi 4 2010 12 Bulan 1 Lokasi 1 Lokasi 5 2011 12 Bulan 1 Lokasi 1 Lokasi Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 Simakrama merupakan kegiatan penting dan sangat strategis bagi umat Hindu, disamping simakrama dapat dilaksanakan di masing-masing keluarga, kelompok masyarakat, desa pekraman dan instansi-instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Dan juga dapat dijadikan momentum dan upaya nyata guna mengaktualisasikan ajaran agama Hindu untuk meningkatkan kepedulian dan kesetiakawanan guna mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bagi segenap umat serta kerahayuan jagat. Sesuai bentuknya simakrama yang dilaksanakan baru mencakup: 1. Simakrama Purnama Tilem Simakrama purnama tilem secara rutin dilaksanakan setiap sebulan sekali dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 2. Simakrama di Pura Dharma Praja Simakrama di Pura Dharma Praja secara rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali begitu pula telah terlaksana dari tahun 2007 sampai tahun 2011. 3. Simakrama Tokoh Keagamaan Hindu Simkarama Tokoh umat Hindu telah dilaksanakan secara rutin setiap setahun sekali mulai dari tahun 2009 sampai 2011. c. Pembinaan Siar Keagamaan TABEL. 3 DATA CAPAIAN KINERJA PEMBINAAN SIAR KEAGAMAAN PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 Tahun Pelaksanaan No Nama Kegiatan 2007 2008 2009 2010 2011 1 Orientasi Penulisan Naskah Mimbar Agama Hindu - diikuti oleh 30 org peserta - - - 2 Orientasi Pembentukan BPH Tk. Provinsi - - diikuti oleh 52 org peserta - - 3 Orientasi Pembinaan Keluarga Sukinah - - diikuti oleh diikuti oleh diikuti oleh 53 org 50 org 50 org peserta peserta peserta 4 Workshop Presenter Mimbar Agama Hindu - - - - diikuti oleh 50 org peserta 5 Orientasi Juru Penerang Agama Hindu - - diikuti oleh 41 org peserta - - Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 d. Penyuluh Agama Hindu 1. Penyuluh Agama Hindu PNS Penyuluh agama Hindu sebagai kepanjangan tangan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu yang berada ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu menempatkan semua tugas yang di emban sebagai kwajiban dan kehormatan, sebagai pelopor terdepan dalam pembangunan khusunya dalam bidang agama utamanya pembangunan dibidang rohani yang turut menentukan suksesnya pembangunan nasional yang sedang giat-giatnya dilaksanakan pemerintah yaitu dalam rangka mewujudkan manusia seutuhnya. Maka dari itu melalui program kegiatan diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman yang lebih utuh tentang Hindu dan memberikan motivasi dan untuk berinovasi mengingat keberadaan umat Hindu di nusantara ini memiliki tradisi yang beragam dan menjadi ciri khas sebagai eksistensi dari agama Hindu keberadaannya tersebar secara seporadis di seluruh wilayah Indonesia. Dari data yang ada tahun 2007 sampai 2011 dari segi jumlah penyuluh PNS mengalami penambahan. Pada tahun 2007 jumlah penyuluh PNS 135 orang, untuk tahun 2008 mengalami penambahan menjadi 140 orang, tahun 2009 jumlahnya 159 orang, pada tahun 2010 menjadi 168 orang dan pada tahun 2011 ada penambahan menjadi 198 orang, dapat kita lihat pada grafik berikut ini: GRAFIK 1. JUMLAH PENYULUH AGAMA HINDU PNS TAHUN 2007 – 2011 250 198 200 150 135 140 2007 2008 159 168 2009 2010 100 50 2011 Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 Pengangkatan tenaga penyuluh agama Hindu sebagai sebuah prioritas penting dengan harapan dari segi jumlah umat Hindu dengan jumlah penyuluh agama Hindu mendekati rasio ideal. Data terakhir yang dimiliki Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu tahun 2011 jumlah umat Hindu mencapai 10.144.155 sedangkan jumlah penyuluh agama Hindu PNS 198 orang atau 1 penyuluh melayani 50.000 orang/lebih. Bila dipakai rasio perbandingan jumlah umat dan penyuluh agama Hindu 500 : 1, maka jumlah penyuluh agama Hindu yang ideal dengan jumlah umat adalah 20.288 orang, tetapi kenyataannya jumlah penyuluh agama Hindu hanya 198 orang. Artinya jumlah umat dengan penyuluh agama yang ada tentu sangat tidak memadai. Ini adalah sebuah permasalahan yang membutuhkan penanganan yang cerdas dan cermat karena sebagai pelopor dan agen pembangunan khususnya pembangunan dalam bidang agama. Untuk itu, pemerintah dan lembaga agama secara bersama-sama berusaha mencarikan solusi bersifat temporer dengan mengangkat penyuluh agama Hindu Honorer/Non PNS agar pembinaan ke umat tidak terputus. Sampai bulan Oktober tahun 2011 jumlah penyuluh agama Hindu Non PNS mencapai 3.789 orang sehingga jumlah keseluruhan penyuluh agama Hindu baik yang berstatus PNS maupun Non PNS 3.987 orang. GRAFIK 2. RASIO JUMLAH UMAT DAN PENYULUH AGAMA HINDU TAHUN 2011 PAH , 3,987 KEKURANGAN PAH, 16,301 JUMLAH UMAT, 10,144,155 Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 Jadi jumlah kekurangan penyuluh agama mencapai 16.301 orang. Sungguh jauh dari jumlah ideal, hal ini menjadi PR Ditjen Bimas Hindu untuk mengangkat tenaga penyuluh agama Hindu sehingga pembinaan, bimbingan kepada umat dapat terlaksana secara maksimal. Disamping secara kuantitas, tenaga penyuluh agama Hindu harus memiliki kualitas meliputi kompetensi yang mumpuni dalam melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang penyuluh agama Hindu. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu telah memprogramkan pendidikan dan pelatihan seperti orientasi, workhsop yang diharapkan dapat meningkatan kualitas penyuluh. Pogram ini, semestinya dilakukan setiap tahun sehingga semua penyuluh tak terkecuali, mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Adapun jumlah penyuluh agama Hindu yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari tahun 2007 sampai 2011 sebagai berikut: TABEL. 4 DATA CAPAIAN KINERJA KEGIATAN ORIENTASI DAN WORKSHOP PENYULUH PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 Jenis Kegiatan No Tahun Orientasi Penyuluh Workhsop Penyuluh 1 2007 80 - 2 2008 - - 3 2009 37 30 4 2010 - 40 5 2011 - 40 117 110 JUMLAH Yang belum Orientasi Yang belum Workhsop 81 88 Sumber Data : Subdit Penyuluhan Pada tahun 2007 jumlah penyuluh PNS yang mengikuti orientasi sejumlah 80 orang, pada tahun 2009 sejumlah 37 orang. Untuk kegiatan workshop pada tahun 2009 diikuti oleh 30 orang, tahun 2010 sejumlah 40 orang dan pada tahun 2011 jumlah penyuluh yang mengikuti workshop yaitu 40 orang. Jadi hingga tahun 2011 jumlah penyuluh PNS yang sudah mengikuti orientasi pejabat fungsional sejumlah 117 orang sedangkan yang belum mengikuti orientasi 81 orang. Untuk jumlah penyuluh yang sudah pernah mengikuti workshop 110 orang dan yang belum pernah ikut workshop sejumlah 88 orang. Di tahun-tahun mendatang, Ditjen Bimas Hindu diharapkan melaksanakan kegiatan sejenis hingga semua penyuluh PNS mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut, demikian juga penyuluh Non PNS pun mesti mendapatkan hal yang sama. Untuk diketahui, penyebaran jumlah penyuluh agama Hindu berstatus PNS hanya di 31 provinsi dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, dengan sebaran jumlah penyuluh PNS terbanyak berada di provinsi Bali sebanyak 113 orang sedangkan di 2 (dua) provinsi seperti Aceh, Sumatera Barat belum ada penyuluh agama Hindu dapat diperhatikan pada grafik berikut ini: GRAFIK 3. SEBARAN PENYULUH AGAMA HINDU PNS TAHUN 2011 PAPUA BARAT 1 1 1 1 1 1 1 1 MALUT SULBAR SULTRA 3 2 4 4 SULTENG KALTIM 10 KALTENG 4 5 NTT 5 113 BALI 1 9 JATIM 3 5 JATENG 6 1 1 1 DKI JAKARTA KEP. Babel 5 2 1 1 2 0 2 0 BENGKULU JAMBI SUMBAR ACEH 0 20 40 60 80 100 120 Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 Dari segi jenis kelamin, perbandingan jumlah penyuluh agama Hindu PNS, sejumlah 52 orang adalah perempuan dan 146 orang adalah laki-laki. GRAFIK 4. PERSENTASE PENYULUH AGAMA HINDU PNS BERDASARKAN JENIS KELAMIN Perempuan, 52 Laki, 146 Sementara dari latar belakang pendidikan atau kualifikasi pendidikan sebanyak 60 orang memiliki jenjang pendidikan diploma dan sederajat, sebanyak 129 orang berpendidikan Strata 1 dan selebihnya sebanyak 9 orang berpendidikan S2. GRAFIK 5. PERSENTASE PENYULUH AGAMA HINDU PNS BERDASARKAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN 140 129 120 100 80 60 60 40 20 9 0 <=D3 S1 S2 Sumber Data : Subdit Penyuluhan Tahun 2011 Dari 198 orang jumlah penyuluh agama Hindu yang berstatus PNS sampai saat ini, baru 94 orang yang memperoleh bantuan kendaraan bermotor dan selebihnya sebanyak 104 orang belum mendapat bantuan fasilitas tersebut yang ditunjukkan pada tabel berikut ini: TABEL. 5 DATA CAPAIAN KINERJA KEGIATAN BANTUAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA KEPADA PENYULUH PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 No Tahun Jumlah Bantuan Kendaraan Roda Dua/Unit 1 2 3 4 5 2007 2008 2009 2010 2011 22 40 32 Jumlah Dana Jumlah Yang Belum dibantu Jumlah Yang sudah dibantu 104 94 276,770,000 625,000,000 500,000,000 Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Guna memperlancar proses kegiatan penyuluhan, kedepan diharapkan Ditjen Bimas Hindu memberikan bantuan kendaraan roda 2 kepada seluruh Penyuluh agama Hindu PNS yang belum mendapatkan fasilitas ini. 2. Penyuluh Agama Hindu Non PNS Penyuluh Agama Hindu Non PNS berjumlah 3.789 yang terdiri dari Juru Penerang, Dharma Duta tersebar di 32 provinsi dari 33 provinsi di seluruh wilayah Indonesia, dengan sebaran jumlah Penyuluh Agama Hindu Non PNS terbanyak berada di provinsi Bali sebanyak 1024 sedangkan di provinsi Maluku Utara tidak ada penyuluh agama Hindu Non PNS. GRAFIK 6. SEBARAN PENYULUH AGAMA HINDU NON PNS TAHUN 2011 PAPUA BARAT PAPUA MALUT MALUKU SULBAR GORONTALO SULTRA SULSEL SULTENG SULUT KALTIM KALSEL KALTENG KALBAR NTT NTB BALI BANTEN JATIM DIY JATENG JABAR DKI JAKARTA KEP. RIAU KEP. Babel LAMPUNG BENGKULU SUMSEL JAMBI RIAU SUMBAR SUMUT ACEH 114 84 0 8 28 100 95 55 110 104 69 60 120 72 53 82 28 21 36 15 27 26 20 80 8 0 224 176 151 170 1024 249 259 121 200 400 600 800 1000 1200 Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Dari 3.789 orang penyuluh agama Hindu Non PNS, sebanyak 2707 orang atau 71% adalah laki-laki dan 1082 orang atau 29% adalah perempuan. GRAFIK 6. PERSENTASE PENYULUH AGAMA HINDU NON PNS BERDASARKAN JENIS KELAMIN Laki 2707 71% Perempuan 1082 29% Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Sedangkan jumlah penyuluh Non PNS agama Hindu berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 1.191 orang memiliki jenjang pendidikan D3, sebanyak 1.609 berpendidikan Strata 1 dan selebihnya sebanyak 989 orang memiliki pendidikan S2 GRAFIK 7. PENYULUH AGAMA HINDU NON PNS BERDASARKAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN 1609 1800 1600 1191 1400 989 1200 1000 800 600 400 200 0 <=D3 S1 >S2 Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu memberikan bantuan operasional kepada Juru Penerang dan Penyuluh Agama Hindu Non PNS guna meningkatkan kinerja di wilayah binaan masing-masing. Adapun jumlah Jupen dan Penyuluh Agama Hindu Non PNS yang sudah menerima bantuan dari tahun 2007 sampai 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL. 6 DATA CAPAIAN KINERJA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KEPADA JUPEN DAN PENYULUH NON PNS PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 Tahun No Nama/Jenis Bantuan Jumlah Total Bantuan 2007 Bantuan Operasional 1 kepada Juru Penerang Bantuan Operasional 2 Penyuluh Agama Hindu Non PNS 2008 2009 80 org 100 org 100 org - - - 2010 2011 - - 498,000,000 - 150 org 375,000,000 Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Pada tahun 2007, Ditjen Bimas Hindu memberikan bantuan operasional kepada 80 orang Juru Penerang di seluruh provinsi di wilayah Indonesia dengan jumlah anggaran 96.000.000,-, pada tahun 2008 sebanyak 100 orang dengan jumlah anggaran 162.000.000,- dan pada tahun 2009 sebanyak 100 orang dengan anggaran 240.000.000,-. Untuk tahun 2010 Ditjen Bimas Hindu tidak memberikan bantuan kepada Jupen maupun Penyuluh Non PNS karena anggaran difokuskan untuk kegiatan lain. Kemudian pada tahun 2011 Ditjen Bimas Hindu memberikan bantuan operasional penyuluh agama Hindu Non PNS kepada150 orang masingmasing sebesar 2.500.000,- dengan jumlah keseluruhan bantuan 375.000.000,-. e. Bantuan Sosial TABEL. 7 DATA CAPAIAN KINERJA KEGIATAN BANTUAN SOSIAL PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 Tahun No Nama/Jenis Bantuan Jumlah Total Bantuan 2007 2008 2009 2010 2011 Bantuan Hari Raya Nyepi 1 Tahun Saka 1929 kpd Panitia Prov. Yogyakarta 1 Lks - - - - 40,000,000 2 Bantuan Operasional kepada PHDI Tk. Provinsi 8 Lks - - - - 24,000,000 3 Bantuan Subsidi kepada PHDI Pusat 1 Lks - - - - 500,000,000 4 Bantuan Operasional kepada PHDI Pusat. 1 Lks - - - - 22,950,000 Bantuan Pelaksanaan Pembinaan Mental dan Agama dlm Rangka Penyelenggaraan upacara 5 Keagamaan Hindu Kpd Panitia Upacara Kesodo Prov. Jawa Timur dan Panitia Upacara Tawur Agung Kesanga Prov. Kalteng 2 Lks 2 Lks - - - 100,000,000 Bantuan Pelaksanaan Dharma 6 Santi Tk. Nasional kpd Panitia nasioanl - 1 Lks - - - 10,000,000 Bantuan Pelaksanaan Dharma 7 Santi kpd Paguyuban Padma Jateng - 1 Lks - - - 10,000,000 Bantuan Penyelenggaraan Fragmen Agama Hindu kpd 8 Yay. Seni Thirta Sari dan LKB Saraswati - - 2 Lks Bantuan Penyelenggaraan 9 Mimbar Agama Hindu kpd BPH Pusat - - 1 Lks Bantuan Penyelenggaraan Mimbar Agama Hindu kpd 10 Yay. Seni Thirta Sari dan LKB Saraswati - - - 2 Lks 250,000,000 1 Lks 1 Lks 293,978,000 2 Lks - 140,000,000 Tahun No Jumlah Total Bantuan Nama/Jenis Bantuan 2007 2008 2009 2010 2011 Bantuan Pelaksanaan 11 Simakrama kpd Panitia Simakrama Prov. Jateng - - - 1 Lks - 50,000,000 Bantuan Pelaksanaan Simakrama kpd PHDI Prov. 12 Yogyakarta dan Prov. DKI Jakarta - - - - 2 Lks 50,000,000 - - - 15 - 13 Bantuan Operasional kpd BPH Tingkat Provinsi 300,000,000 Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis menjadi cita-cita setiap pemeluk agama serta merupakan pilar bagi terwujudnya kerukunan universal. Untuk mewujudkan kerukunan umat beragama telah dilakukan langkah-langkah anatara lain penguatan peran lembaga agama dan keagamaan Hindu kearah terjadinya pola hubungan antara pemerintah dan umat beragama. Sinergi dengan hal itu, Ditjen Bimas Hindu melalui Subdit Penyuluhan melakukan pendekatan dengan memberikan bantuan seperti: 1. Bantuan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1929 kepada Panitia Provinsi Yogyakarta pada tahun 2007 sebesar 40.000.000,2. Pada tahun 2007 pemberian bantuan operasional kepada PHDI tingkat Provinsi sebanyak 8 provinsi dengan masing-masing besar bantuan 3.000.000,3. Bantuan Subsidi sebesar 500.000.000,- dan Operasional sebesar 22.959.000,diberikan kepada PHDI Pusat pada tahun 2007. 4. Bantuan Pelaksanaan Pembinaan Mental dan Agama dalam Rangka Penyelenggaraan upacara Keagamaan Hindu Kepada Panitia Upacara Kesodo Provinsi Jawa Timur dan Panitia Upacara Tawur Agung Kesanga Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2007 masing-masing sebesar 25.000.000,- dan tahun 2008 masing-masing sebasar 25.000.000,5. Bantuan Pelaksanaan Dharma santi kepada Panitia Dharma Santi nasional dan Paguyuban Padma Jawa Tengah masing-masing 10.000.000,6. Bantuan Penyelenggaraan Fragmen Agama Hindu Kepada Yayasan Seni Tirtha Sari dan LKB Saraswati pada tahun 2009 masing-masing sebesar 50.000.000,dan pada tahun 2011 masing-masing sebesar 75.000.000,- 7. Bantuan Penyelenggaraan Mimbar Agama Hindu kepada Yayasan Seni Tirtha Sari dan LKB Saraswati tahun 2010 masing-masing sebesar 70.000.000,8. Bantuan Penyelenggaraan Mimbar Agama Hindu kepada BPH Pusat diberikan mulai tahun 2009 sampai 2011 dengan rincian yakni tahun 2009 sebesar 80.000.000,-, tahun 2010 sebesar 113.978.000,- dan pada tahun 2011 sebesar 100.000.000,9. Bantuan Pelaksanaan Simakrama kepada Panitia Simakrama Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 50.000.000,10. Pada tahun 2011, PHDI Provinsi Yogyakarta diberikan Bantuan Pelaksanaan Simakrama sebesar 30.000.000,- dan PHDI Provinsi juga diberikan sebesar 20.000.000,11. Bantuan Operasional kepada BPH tingkat Provinsi baru mulai diberikan tahun 2011 ini, sebanyak 15 provinsi dengan besaran bantuan masing-masing 20.000.000,-. Untuk diketahui, kegiatan program bantuan ini, pengelolaannya diserahkan pada subdit kelembagaan. f. Penyusunan dan Penyempurnaan Juklak/Pedoman TABEL. 7 DATA CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENYUSUNAN DAN PENYEMPURNAAN JUKLAK/PEDOMAN PADA SUBDIT PENYULUHAN PERIODE 2007 S.D. 2011 No Jenis Kegiatan Penyusunan Penyempurnaan Tahun Naskah Buku Naskah Buku Lainnya Lainnya 1 2007 4 Naskah - 2 2008 6 Naskah 4 Naskah Uraian Kegiatan Penyusun Pedoman Jupen dan Tenaga Penyuluh, Pedoman Kelompok Sasaran Penyuluh Agama Hindu, Modul Pelatihan Penyuluh Agama Fungsional, Pedoman Penyiaran Agama Hindu Penyusunan Naskah Siaran Agama Hindu di TV, RRI, Koran dan Majalah,Pedoman Dharma Wecana Kegiatan Safari Hari Raya Nyepi, Pedoman Identifikasi Kebutuhan Sasaran Penyuluh Agama Hindu, Pedoman Pengembangan Materi Penyuluh Agama Hindu, Pedoman Penilaian Angka Kredit Penyuluh Agama Hindu, Pedoman Penyusunan Laporan Penyuluh Agama Hindu Jumlah Biaya 30,000,000 100,800,000 Penyempurnaan Pedoman Jupen dan Tenaga Penyuluh, Pedoman Kelompok Sasaran Penyuluh Agama Hindu, Modul Pelatihan Penyuluh Agama Fungsional, Pedoman Penyiaran Agama Hindu 3 2011 4 Naskah 1 Naskah Penyusunan Juklak/Juknis Pemberian Bantuan Kepada Penyuluh Agama Hindu, Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Keluarga Sukinah, Penyusunan Pedoman 114,740,000 Teknik Penulisan Naskah Mimbar di Televisi dan Penyusunan Juklak/Juknis Penyuluh Berprestasi Penyempurnaan Pedoman/Juklak Penyuluh Sumber Data : Subdit Penyuluhan 2011 Pencapaian program peningkatan kualitas kehidupan beragama menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan makin mantapnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama sebagai landasan etika dan moral dalam kehidupan beragama. Selain itu meningkatnya kualitas bimbingan dan konsultasi beragama, meningkatnya kualitas penyuluh agama, meningkatnya sumber informasi keagamaan kemudahan akses penyiaran keagamaan. Berkaitan dengan pencapaian tersebut upaya yang telah dilakukan adalah melalui pembinaan dan penyuluhan agama Hindu diantaranya penyusunan dan penyempurnaan Juklak /Juknis dan penyebarluasan buku-buku pedoman seperti: Pada tahun 2007 telah disusun 4 naskah pedoman Jupen dan Tenaga Penyuluh, Pedoman Kelompok Sasaran Penyuluh Agama Hindu, Modul Pelatihan Penyuluh Agama Fungsional, Pedoman Penyiaran Agama Hindu dengan anggaran 30.000.000,- Kemudian pada tahun 2008 telah disusun 6 naskah diantaranya Naskah Siaran Agama Hindu di TV, RRI, Koran dan Majalah,Pedoman Dharma Wecana Kegiatan Safari Hari Raya Nyepi, Pedoman Identifikasi Kebutuhan Sasaran Penyuluh Agama Hindu, Pedoman Pengembangan Materi Penyuluh Agama Hindu, Pedoman Penilaian Angka Kredit Penyuluh Agama Hindu, Pedoman Penyusunan Laporan Penyuluh Agama Hindu dan 4 naskah Penyempurnaan yakni Pedoman Jupen dan Tenaga Penyuluh, Pedoman Kelompok Sasaran Penyuluh Agama Hindu, Modul Pelatihan Penyuluh Agama Fungsional, Pedoman Penyiaran Agama Hindu dengan biaya yang dianggarkan sebesar 100.800.000, Pada tahu 2011, ada 4 naskah penyusunan dan 1 penyempurnaan naskah diantaranya Penyusunan Juklak/Juknis Pemberian Bantuan Kepada Penyuluh Agama Hindu, Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Keluarga Sukinah, Penyusunan Pedoman Teknik Penulisan Naskah Mimbar di Televisi dan Penyusunan Juklak/Juknis Penyuluh Berprestasi dan Penyempurnaan Pedoman/Juklak Penyuluh dengan menghabiskan anggaran biaya sebesar 114.740.000,-. Jakarta, Januari 2012