ERGONOMI KERJA MULYA DINATA SENTRA MEDIKA SURABAYA Pendahuluan Penggunaan teknologi yang tepat, sesuai, dan serasi dengan jenis pekerjaan serta didukung lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat, temperatur 24⁰C . Keadaan tersebut diatas mengalami gangguan, maka dapat terjadi risiko : Penyakit akibat kerja Penyakit yang berhubungan dgn pekerjaan Kecelakaan kerja Pencegahan : penyesuaian antara pekerja ,proses kerja dan lingkungan menggunakan pendekatan Ergonomik SENTRA MEDIKA SURABAYA 2 7/24/2017 Definisi Ergonomi Definisi : penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia yaitu untuk menurunkan stress yang akan dihadapi di tempat kerja. SENTRA MEDIKA SURABAYA 3 7/24/2017 Aplikasi Ergonomik Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. Proses kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya, dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. (anthropometri : ukuran tubuh – untuk menciptakan sarana kerja – sesuai ukuran tubuh penggunanya) SENTRA MEDIKA SURABAYA 4 7/24/2017 Tata letak tempat kerja penempatannya harus jelas, terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung . Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. SENTRA MEDIKA SURABAYA 5 7/24/2017 SENTRA MEDIKA SURABAYA 6 7/24/2017 CARA MEMBAWA BEBAN SENTRA MEDIKA SURABAYA 7 7/24/2017 PELEMASAN OTOT SENTRA MEDIKA SURBAYA 8 7/24/2017 ASPEK DALAM ERGONOMI, ergonomi sebagai ilmu yang terus bekembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, menjadi penting dan dibutuhkan dalam meningkatkan produktivitas kerja di perusahaan Faktor manusia Faktor Internal (dari dalam): umur, jenis kelamin, kekuatan otot, bentuk dan ukuran tubuh. Faktor eksternal (dari luar): PENYAKIT, gizi, lingkungan kerja, sosial ekonomi, adat istiadat. SENTRA MEDIKA SURABAYA 9 7/24/2017 HEPATITIS A dr Mulya Dinata Sentra Medika Surabaya SENTRA MEDIKA SURABAYA 10 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS A Virus hepatitis A adalah suatu virus RNA Prevalensi infeksi yang ditandai dengan tingkatan antibodi anti-HAV telah diketahui secara universal dan erat hubnganny dengan standar sanitasi atau kesehatan daerah yang bersangkutan. VHA ditularkan melalui air dan makanan yang tercemar, sebagian besar infeksi VHA didapatkan melalui tranmisi endemik atau sporadik. Inkubasi dan transmisi SENTRA MEDIKA SURABAYA 11 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS A Inkubasi dan transmisi : masa inkubasi 14 hari sampai 49 hari, rata-rata 30 hari. Penularan hepatitis A paling dominan melalui faecal-oral, penularan dari orang ke orang. Gejala klinis : masa tunas (viremia) 2-4 minggu, fase pre-ikteric, keluhan tidak spesifik: 2-7 hari antara lain: SENTRA MEDIKA SURABAYA 12 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS A Kuning, urine berwarna gelap, lelah/lemas, nafsu makan berkurang, rasa tidak enak di perut (nyeri), tinja berwarna pucat, mual danm untah, demam/mengigil, sakit kepala, nyeri pada sendi, pegal pada otot, diare, rasa tidak enak di tenggorokan. Fase ikterik/KUNING (10 – 14 hari). Fase penyembuhan, sisa gejala menghilang, masa penyembuhan penderita merasa segar kembali (secara biokimia menurun, waktu yang dibutuhkan 6 bulan). SENTRA MEDIKA SURABAYA 13 7/24/2017 SENTRA MEDIKA SURABAYA 14 7/24/2017 ANATOMI HATI DAN BILIARY SYSTEM SENTRA MEDIKA SURABAYA 15 7/24/2017 MATA NORMAL MATA ICTERUS (KUNING) SENTRA MEDIKA SURABAYA 16 7/24/2017 Pencegahan: Secara umum: higiene perorangan, penularan 2 minggu sebelum timbul kuning dan 1 minggu sesudah timbul kuning. Secara khusus : imunisasi (pasif : HB Ig dan aktif) Imunisasi aktif (vaksin hidup yang telah dilemahkan), cara pemberian : dosis pertama, dosis kedua 1 bulan setelah dosis pertama vaksin hepatitis A. Ref. Sulaiman J.A. H. Virus hepatitis A sampai E di Indonesia, IDI, 1995 SENTRA MEDIKA SURABAYA 17 7/24/2017 SENTRA MEDIKA SURABAYA 18 7/24/2017 HEPATITIS B dr Mulya Dinata Sentra Medika Surabaya SENTRA MEDIKA SURABAYA 19 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS B Virus hepatitis B adalah suatu virus DNA Prevalensi di wilayah Asia berbedatergantung asal etnis, prevalensi endemisitas tinggi yaitu cina, Asia selatan, Afrika, Amerika Selatan. Penduduk telah terinfeksi secara kronis 7% – 20%. Penduduk yang pernah terpapar 70% - 95%, dan infeksi hepatitis B pada bayi dan anak. Di Indonesia prevalensi 3 – 20%, digolongkan kelompok daerah endemis sedang sampai tinggi Inkubasi dan transmisi : 6 minggu – 6 bulan SENTRA MEDIKA SURABAYA 20 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS B Inkubasi dan transmisi : 6 minggu – 6 bulan Penularan vertikal: infeksi VHB bayi terjadi pada saat persalinan dari ibu yang terinfeksi HBsAg. Penularan horisontal: kontak erat dengan orang terinfeksi VHB. Sumber penularan: darah (tempat yang paling mengandung VHB), air seni, tinja dan sekresi usus, airliur dan sekresi nasopharynx, semen, sekresi vagina dan darah menstruasi, air susu, keringat dan cairan tubuh lain. SENTRA MEDIKA SURABAYA 21 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS B Cara penyebaran virus Hepatitis B Melalui kulit (perkutan), intravena, tusukan jarum : pasca tranfusi, hemodialisa, alat suntuk, kulit sehat tidak dapat menyebarkan VHB tapi kulit kelainan dermatologik/truma. Melalui selaput lendir (peroral-mulut, seksual) : penyebaran horisontal. Masa persalinan (perinatal) : penyebaran vertikal, dalam uterus, waktu persalinan, pasca persalinan. SENTRA MEDIKA SURABAYA 22 7/24/2017 Gejala klinik Hepatitis Virus Akut, HBsAg sudah bisa ditemukan 1-2 bulan sebelum timbul gejala dan tanda. Pada saat timbul ikterus HBsAg umumnya masih bisa ditemukan dan menetap selama 6 minggu dalam 50% kasus dan akan menghilang setelah 3 bulan dalam perjalanan infeksi akut. Virus Hepatitis B ditemukan dalam jumlah yang bervariasi. Pada umumnya individu dalam stadium replikatif bersifat lebih menularkan virus hepatitis B dibandingkan dengan individu dalam stadium non replikatif SENTRA MEDIKA SURABAYA 23 7/24/2017 Gejala klinik penderita dewasa yang terinfeksi VHB mulai yang tanpa gejala sampai dengan berbagai macam keluhan. Umumnya Hepatitis virus akut lebih dari 90% akan sembuh sendiri, dan sisanya 5% - 10% akan menimbulkan masalah karena HBsAg menetap. Penderita yang memiliki HBsAg menetap sebagian akan menjadi hepatitis yang akan kronik (5% penduduk dunia), yang berlanjut menjadi sirosis hati atau karsinoma hepatoseluler. SENTRA MEDIKA SURABAYA 24 7/24/2017 HEPATITIS B KRONIK SENTRA MEDIKA SURABAYA 25 7/24/2017 VIRUS HEPATITIS B Penatalaksanaan Infeksi VHB akut Tirah baring (secukupnya); Diet (karbohidrat, lemak), nafsu makan baik diet tanpa batasan lemak; Obat (belum ada obat yang spesifik): supportive, simtomatik. Infeksi VHB kronik Cegah proses replikasi virus(interferon); immunomodulasi (levamizole); biological Response Modifiers (thymosin alfa). Pencegahan: vaksinasi SENTRA MEDIKA SURABAYA 26 7/24/2017 VAKSINASI ANAK DAN DEWASA SENTRA MEDIKA SURABAYA 27 7/24/2017