Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Questions 1. Apa yang dimaksud Etika dan Moral? 2. Apa yang dimaksud Kode Etik Psikologi? Fungsi Etika Sebagai subyek : Untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dilakukan benar atau salah, baik atau buruk. Sebagai obyek : Tata cara melakukan sesuatu. Manfaat Etika • Mendapatkan konsep mengenai penilaian baik atau buruk untuk semua individu pada sebuah kondisi tertentu. • Etika dapat memberi standar atau batasan dalam mengatur pergaulan manusia pada sebuah kelompok sosial. • Etika merupakan refleksi dari pengendalian diri (self control), karena segala sesuatu dibuat dan diterapkan oleh dan untuk kepentingan kolektif. • Dapat didefinisikan dengan seni pergaulan antar individu, sehingga diwujudkan dalam bentuk kode tertulis yang sistematis dibuat berlandaskan prinsip moral yang ada. • Berfungsi sebagai alat yang dapat digunakan untuk menjustifikasi berbagai perilaku yang secara pandangan umum yang rasional dinilai menyimpang dari kode etik. Etika Deskriptif • Etika : ilmu tentang moralitas. • Etika deskriptif hanya melukiskan tingkah laku moral dalam adat kebiasaan, kebudayaan, atau pada individu tertentu. • Etika deskriptif tidak memberikan penilaian moral atas tingkah laku. • Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu, dalam kebudayaan-kebudayaan atau subkultur-subkultur tertentu dalam suatu periode sejarah. Etika Deskriptif • Etika deskriptif bersifat melukiskan, tidak memberi penilaian. Misal: mempelajarin pandangan moral di Uni Soviet, yang komunis dan ateis, mengapa rakyat disana cenderung permisif terhadap pengguguran kandungan, sementara pornografi dilarang keras beredar. • Etika deskriptif juga diterapkan dalam psikologi misalnya Piaget dan Kohlberg tentang perkembangan moral. Etika Normatif • Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. • Etika normatif tidak bersifat deskriptif tapi normatif atau memerintahkan. • Tidak melukiskan melainkan menentukan benar atau tidaknya tingkah laku. • Etika normatif bertujuan untuk merumuskan prinsipprinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek. Etika Normatif Umum • Kondisi fundamental yang menjadi pedoman bagi manusia dalam berperilaku dan menjadi tolak ukur terkait penilaian baik dan buruk suatu perilaku. ¾ Bagaimana berperilaku dengan etis ¾ Bagaimana manusia mengambil keputusan etis Etika Normatif Khusus • Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. • Cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. Dalam sejarah filsafat terdapat banyak sistem etika, artinya banyak uraian sistematis yang berbeda-beda tentang hakikat moralitas dan peranannya dalam hidup manusia. Berikut beberapa pandangan tentang etika yang pernah dikemukakan dan berpengaruh terus sampai sekarang. Hedonisme • Apa yang menjadi hal yang terbaik buat manusia, para hedonis menjawab “kesenangan” (Hedone dalam bahasa Yunani). • Adalah baik apa yang memuaskan keinginan kita, apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dalam diri kita. • Hedonisme sudah ditemukan pada Aristippos dari Kyrene (433-355 SM), seorang murid Socrates telah bertanya tentang tujuan terakhir bagi kehidupan manusia atau apa yang baik bagi manusia., tapi ia sendiri tidak memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan itu danhanya mengkritik jawaban-jawaban yg dikemukakan orang lain. • Aristippos menjawab: “...yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan...” • Namun ada batasan untuk mencari kesenangan. Aristippos pun mengakui perlunya pengendalian diri sebagaimana telah diajarkan gurunya Socrates. • Pengendalian diri tidak sama dengan meninggalkan kesenangan, namun mempergunakan kesenangan dengan baik dan tidak membiarkan diri terbawa kesenangan. • Kritik terhadap teori hedonisme, apakah manusia selalu mencari kesenangan? • Apakah tidak mungkin bagi manusia membaktikan seluruh hidupnya demi kebaikan seleuruh manusia? • Dalam teori hedonisme terdapat argumen yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, kodrat manusia mencari kesenangan, pertanyaannya mencari kesenangan apakah sama dengan moralitas yang baik. • Hedonisme mengandung suatu egoisme, karena hanya memperhatikan kepentingan diri saja. Eudemonisme • Pandangan dari Filsuf Yunani, Aristoteles (384-322 SM). • Menurut Aristoteles semua orang akan menyetujui bahwa tujuan tertinggi atau makna terakhir hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). • Hanya bermanfaat untuk masyarakat kalangan atas. • Namun, etika Aristoteles ajarannya tentang keutamaan tidak terlalu berguna untuk memecahkan dilema-dilema moral besar yang dihadapi masayarakat pada saat ini, misalnya resiko penggunaan nuklir, reproduksi artifisial, rekayasa genetika, dll. Utilitarisme • Aliran ini berasal dari tradisi pemikiran moral di United Kingdom dan dikemudian hari berpengaruh ke seluruh kawasan yang berbahasa Inggris. • Utilitarianisme dimaksudkan sebagai dasar etis untuk memperbarui hukum Inggris khususnya hukum pidana. • Tujuan hukum adalah untuk memajukan kepentingan para warga negara dan bukan memaksakan perintah-perintah ilahi atau melindungi yang disebut hak-hak kodrati. • Kekuatan paham utilitarianisme adalah pada penggunaan prinsip jelas dan rasional. Dengan prinsip tersebut, pemerintah mempunyai pegangan jelas untuk membentuk kebijakannya dalam mengatur masyarakat. • Prinsip utama : kebahagiaan terbesar adalah untuk jumlah orang terbesar, exp; Robin Hood. • Utilitarianisme adalah aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling mendasar. • Dengan prinsip kegunaan dimaksudkan prinsip yang menjadikan kegunaan sebagai tolak ukur pokok untuk menilai dan mengambil keputusan apakah suatu tindakan itu secara moral dapat dibenarkan atau tidak. • Utilitarisme Tindakan, kaidah dasarnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bertindaklah sedemikian rupa sehingga setiap tindakanmu itu menghasilkan akibat-akibat baik yang lebih besar di dunia daripada akibat buruknya.” • Sedangkan Utilitarisme Peraturan kaidah dasarnya sekarang berbunyi: “Bertindaklah selalu sesuai dengan kaidah-kaidah yang penerapannya menghasilkan akibat baik yang lebih besar di dunia ini daripada akibat buruknya.” Deontologi • Deon = apa yang harus dilakukan • Tokohnya adalah Imanuel Kant • Kant beranggapan bahwa manusia mempunyai otonomi untuk membuat moral dan dan kehendak untuk menaklukkan diri terhadap moral. • Kewajiban manusia adalah berbuat baik kepada sesama • Dengan hidup menurut moral, manusia tidak menyerahkan diri kepada sesuatu yang asing pada dirinya (melainkan mengikuti hukumnya sendiri. • Dengan menemukan kehendak otonomi, ditemukan juga kebebasan manusia. Manusia itu bebas karena mengikatkan dirinya dengan hukum moral. • Manusia itu bebas dengan mentaati hukum moral. Terima Kasih Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog