1 Februari Bacaan Alkitab : Kej. 47:13- Kej. 50:26 (Kurun waktu : diperkirakan 2.119 - 1.983 S.M.) “Warisan Dan Takdir” Hidup seseorang di dunia ini tidak dikenang berdasarkan bagaimana orang tersebut telah memaknai hidupnya. Hidup seseorang juga tidak akan diingat oleh orang lain berdasarkan hal-hal sulit yang telah ia lampaui dan keberhasilannya mengatasi persoalan-persoalannya tersebut. Hal-hal yang lebih diingat orang lain adalah kesetiaannya untuk dapat bertahan sampai akhir. Tidak banyak penghargaan yang tersimpan didalam memori, terhadap orang-orang yang mengakhiri hidupnya secara tidak membanggakan. Warisan apakah yang hendak Anda tinggalkan bagi generasi berikutnya? Bencana kelaparan yang terjadi di tanah Kanaan dan Mesir ternyata sangat parah. Orang-orang di tanah-tanah tersebut pada awalnya masih mampu membeli biji gandum, tetapi ketika lahan pertanian mereka mengalami kekeringan, maka mereka menjual ternak peliharaan mereka, dan akhirnya mereka harus menjual ladang mereka dan diri mereka sendiri untuk menjadi hamba Firaun, agar mereka dapat tetap hidup. Yusuf sangat ahli dalam urusan usahanya, tetapi ia juga berlaku adil terhadap penduduk di tanah Mesir; ia memberikan biji gandum kepada mereka agar mereka dapat makan dan bercocok tanam, serta memberi kesempatan bagi mereka untuk menyediakan kebutuhan mereka. Yusuf tidak bertindak dengan kejam. Ia dikenang sebagai pemimpin yang telah menyelamatkan hidup rakyat. Apakah Anda telah memberikan kontribusi yang positif bagi keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga Anda layak untuk dikenang? Dalam Renungan Harian hari ini, kita melihat peringatan-peringatan yang ditulis sebagai bentuk kenangan akan Yakub dan Yusuf. Selama 2.000 tahun setelah Yusuf meninggal, penulis kitab Ibrani mencatat kenangan-kenangan tentang Yakub dan Yusuf agar seisi dunia ini dapat mengetahuinya. Ibrani 11 : 21-22 berkata : “(11:21) Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya. (11:22) Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulangbelulangnya. Marilah melihat peringatan dan kenang-kenangan ini dengan lebih cermat. Hal pertama : marilah memperhatikan kisah hidup Yakub. Apakah hal yang istimewa dengan diri Yakub saat memberkati anakanaknya dan menyembah Allah, sehingga kenangan atas hidupnya kemudian dicantumkan dalam kisah pejuang-pejuang iman yang terdapat di dalam kitab Ibrani 11? Yakub ingin dimakamkan di tanah Kanaan, Tanah Perjanjian. Saat Yusuf menyetujui keinginan ayahnya tersebut (Kej.47 : 29 -31), kemudian Yakub menyembah dan memuji Allah karena ia diperkenankan untuk dimakamkan di Kanaan. Tindakannya ini memberi isyarat dan contoh yang gamblang bagi anak-anaknya tentang tanah warisan keluarga mereka dan tentang adanya harapan bahwa suatu hari kelak mereka semua akan kembali ke tanah warisan tersebut. Berdasarkan sikap imannya tersebut, kemudian ia memberkati anak-anaknya dan mengatakan bahwa tempat mereka sekeluarga adalah di tanah perjanjian. (Hal-hal berikutnya adalah suatu interpretasi dan ringkasan yang bersumber dari The Bible Knowledge Commentary of the Old Testament, by Walvoord and Zuck, copyright 1985, pp.98 – 99) Tempat seperti apakah di Kanaan yang diwariskan kepada anak-anak Yakub? Ruben telah bersikap tidak menghormati ayahnya dengan tidur bersama salah satu istri ayahnya yang bernama Bilha (Kej. 35 : 22). Karena kelakuannya tersebut maka ia kehilangan hak untuk mendapat harta warisan dua kali lipat sebagai anak sulung. Arti nama Ruben yaitu “bergolak seperti air” (Kej. 49 :4), dapat diartikan bahwa ia tidak dapat diandalkan untuk memegang tampuk kepemimpinan. Keturunannya tercatat sebagai orang-orang yang enggan untuk membela ummat Israel melawan musuh-musuh mereka, pada jaman Hakim-Hakim (Hakim- Hakim 5 : 15-16). Pada masa awal setelah kepindahan Abraham ke tanah Kanaan, Simeon dan Lewi membantai semua laki-laki di kota Sikhem atas perkosaan yang dilakukan Sikhem atas saudara perempuan mereka, Dina. (Kej. 34 : 25 – 29). Atas tindakan balas dendam yang tak terkendali tersebut, maka keluarga Simeon kemudian akan digabungkan ke dalam suku Yehuda, dan keluarga Lewi tersebar di antara keturunan Israel lainnya, dan tidak memiliki warisan tanah atas dirinya sendiri, tetapi harus menjadi imam yang melayani suku-suku Israel yang lain. Yehuda adalah anak ke dua dari keluarga Yakub (yang dilahirkan oleh Lea). Ia akan menjadi suku keturunan Israel yang terkenal. Yehuda dipuji oleh sebab kekuatannya, dan dinubuatkan bahwa dari keturunannya akan dilahirkan pemimpin-pemimpin – yang pertama adalah Daud, dan yang kemudian yang menjadi penguasa atas segala sesuatu, yaitu Yesus Kristus. Dinubuatkan bahwa dalam kerajaan seribu tahun di bawah pemerintahan Kristus, kelak tanah Yehuda akan diberkati berkelimpahan dengan kebun anggur dan kemakmuran. Zebulon akan menjadi makmur dengan keahliannya berdagang di tepi pantai laut. Isakhar, walaupun sukunya akan berdiam di dataran rendah Esdraelon, daerahnya akan sering diserang musuh dan keturunanya akan dipaksa untuk bekerja bagi suku-suku lainnya. Dan, yang arti namanya adalah “Hakim”, seharusnya mencerminkan keadilan, tetapi sebaliknya, keturunannya akan melakukan banyak pengkhianatan dan ketidak-jujuran, sama seperti seekor ular yang bergerak di pinggir jalan. Penyembahan berhala yang pertama kali terjadi secara besar-besaran sejak suku-suku Israel mulai menguasai tanah Kanaan,terjadi di suku Dan (Kej. 18). Gad akan selalu berperang dengan bangsa-bangsa lain yang berdiam di sekitar perbatasan wilayahnya. Asher akan menetap di tanah yang subur dan makmur di pantai utara Kanaan. Sama seperti seekor rusa, Naftali akan menjadi orang-orang yang berdiam di gunung yang bebas, menetap di barat laut Danau Galilea. Keelokannya akan mengilhami penulisan lagu-lagu. Karena Ruben telah kehilangan hak kesulungannya oleh sebab tindakan-tindakannya yang asusila, maka hak kesulungannya diberikan kepada Yusuf, anak sulung Yakub yang dilahirkan Rahel. Banyak berkat telah diberikan kepada Yusuf oleh karena ia sekarang dianggap sebagai anak sulung dan juga pangeran atas saudarasaudaranya. Kedua anaknya, Efraim dan Manasye akan mewarisi tanah menggantikan hak ayah mereka (warisan yang jumlahnya dua kali lipat). Efraim akan memiliki tanah memberi hasil berkelimpahan, dan Manasye akan selalu menang di dalam peperangan. Benyamin digambarkan sama seperti seekor serigala yang buas dan akan menjadi suku yang sangat berkuasa dan dapat menghancurkan musuh-musuhnya. Seluruh anggota keluarga Israel memiliki takdirnya masing-masing, tetapi tidak semuanya berlaku baik. Anak-anak yang sifatnya pemberontak ataupun juga yang sering menimbulkan persoalan, dapat dihubungkan dengan nasib yang kurang baik. Namun demikian, suatu pelajaran yang dapat kita petik dari kisah hidup Yakub adalah agar kita mewariskan sikap hidup beriman kepada generasi selanjutnya. Mari tunjukkan harapan dan masa depan yang indah didalam rencana Allah, jika mereka mau patuh kepadaNya. Berkatilah mereka. Mereka memerlukan berkat tersebut dan kita perlu untuk memberkati mereka. Yusuf mengakhiri kisah hidupnya didalam imannya. Sama seperti ayahnya, ia pun ingin dikenang di Tanah Perjanjian dengan meminta agar tulang-tulangnya dapat dikuburkan di tanah Kanaan. Allah menyatakan kepadanya bahwa keluarga keturunan Israel yang jumlahnya sangat banyak tersebut, akan mengelami masa-masa penderitaan dalam kurun waktu yang cukup lama, namun ia percaya bahwa Allah akan membebaskan keturunannya tersebut. Kadangkadang kitapun tahu bahwa perjalanan hidup yang akan kita hadapi ataupun akan dialami oleh generasi berikutnya tidak mudah. Kita harus memberi dorongan bagi generasi berikutnya, untuk menaruh pengharapannya di dalam Tuhan, untuk mendapatkan pertolongan dan pembebasan pada waktunya. Akhirnya, marilah pertimbangkan hal-hal yang akan kita wariskan kepada generasi berikutnya. Kenang-kenangan tertulis apakah yang akan diceritakan tentang kehidupan kita? Apakah kita hanya akan dikenang sebagai pemberi dana keuangan atas hal-hal tertentu, atau sebaliknya, akankah kita mewariskan iman dan pengharapan kita terhadap Allah kepada generasi yang berikutnya.? Untuk Direnungkan dan Dilakukan : Kita akan lebih dikenang orang lain untuk kehidupan yang setia yang terus bertahan sampai pada akhirnya; Marilah bagikan kehidupan iman kita kepada generasi mendatang. Marilah tunjukkan kepada mereka tentang pengharapan dan masa depan yang indah di dalam rencana Allah, jika mereka patuh. Berkati dan berikan semangat kepada mereka; Berikanlah kontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat di sekitar Anda. Pertimbangkanlah tentang warisan yang akan Anda berikan bagi generasi mendatang; Warisan dan kehidupan masa depan yang takut akan Tuhan dimulai dengan persekutuan pribadi dengan Allah melalui Yesus. Ia dapat memberikan kehidupan rohani yang indah serta adanya kedamaian sejati. Pertanyaan Untuk Diskusi : Bagaimana pandangan kita tentang ‘memberkati’ anggota keluarga kita ataupun orang lain? Apakah kita menganggap hal tersebut perlu dilakukan? Apakah perlu bagi seorang ayah/ibu untuk memberkati anak-anak dan cucu-cucu nya? Berkat-berkat apakah yang kita perlukan dari orang lain? Dan berkat-berkat apakah yang akan kita berikan kepada orang lain? Ayat Hafalan Hari ini : Mazmur 25 : 3 “Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.”