MANFAAT MENGUNYAH PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL DAN NON XYLITOL DALAM MENURUNKAN INDEKS PLAK PADA SISWA-SISWI KELAS VI-A SDN 060930 TITI KUNING KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014 Yetti Lusiani, Etty M. Marthias, Hasny Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Medan Abstrak Masalah gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini masih memerlukan perhatian yang cukup besar. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, penyakit karies gigi dan periodontal telah dialami oleh sekitar 90% masyarakat. Penyakit tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keadaan kebersihan mulut yang terabaikan, sehingga terbentuk lapisan yang melekat erat pada permukaan gigi yang mengandung bakteri, yang disebut sebagai plak. Plak inilah yang merupakan penyebab utama dari karies gigi dan penyakit periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat mengunyah permen karet yang mengandung xylitol dan non xylitol dalam menurunkan indeks plak pada siswa-siswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata indeks plak pada sampel sebelum mengunyah permen karet xylitol adalah 1,24 dengan kriteria baik sebanyak 1 siswa dan kriteria sedang sebanyak 17 siswa. Indeks plak pada sampel yang mengunyah permen karet non xylitol adalah 1,09 dengan kriteria baik sebanyak 1 siswa dan kriteria sedang sebanyak 16 siswa. Setelah dilakukan pengunyahan didapat penurunan indeks plak sebesar 1,03 pada sampel mengunyah permen karet xylitol dengan kriteria seluruhnya baik dan 0,65 pada sampel yang mengunyah permen karet non xylitol dengan kriteria seluruhnya baik. Dari hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa mengunyah permen karet yang mengandung xylitol lebih efektif dalam menurunkan indeks plak. Kata kunci : xylitol, non xylitol dan indeks plak PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.Upaya-upaya kesehatan tersebut sesuai dengan bab IV pasal 47 undangundang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan meliputi pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) (Depkes RI, 2010). Masalah gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini masih memerlukan perhatian yang cukup besar. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, dewasa ini penyakit karies gigi dan periodontal telah dialami oleh sekitar 90% masyarakat. Penyakit periodontal dan karies gigi mempunyai sifat progresif yang bila tidak dirawat atau tidak diobati akan semakin parah, dan bersifat irreversible yaitu jaringan yang rusak dan tidak dapat utuh kembali atau pulih seperti semula. Penyakit tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keadaan kebersihan mulut yang terabaikan, sehingga terbentuk lapisan yang melekat erat pada permukaan gigi yang mengandung bakteri, yang disebut sebagai plak. Plak gigi dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada permukaan gigi atau permukaan keras lain pada rongga mulut. Plak gigi terdiri dari berbagai macam mikroorganisme. Istilah “biofilm” digunakan untuk menggambarkan komunitas mikroorganisme yang melekat pada permukaan gigi. Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan dua penyakit gigi dan mulut yang memiliki insidensi tinggi di masyarakat. Penyebab utama kedua penyakit tersebut adalah kumpulan bakteri yang terikat dalam plak. Upaya pengendalian perjalanan penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara menghilangkan plak secara mekanik dan kimiawi. Plak yang tidak dibersihkan akan termineralisasi menjadi kalkulus atau karang gigi. Plak dan karang gigi inilah yang akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gusi berdarah, bengkak (gingivitis). Perkembangan selanjutnya menjadi periodontitis jika kerusakan sudah mengenai tulang pendukungnya. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan terhadap akumulasi plak. Saat ini di dalam dunia kedokteran gigi 134 telah ditemukan inovasi terbaru yang menyempurnakan perawatan gigi, yaitu dengan mengkonsumsi xylitol, karena xylitol merupakan pemanis yang aman dan bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut. Xylitol adalah gula alternatif golongan polialkohol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak. Xylithol juga mampu mengurangi sintesa polisakarida ekstra seluler yang dapat mengakibatkan perlekatan bakteri plak. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol mulai banyak dilakukan di beberapa negara untuk melindungi gigi. Pada survey awal di SD Negeri 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor banyak ditemukan plak pada gigi siswa-siswi disekolah tersebut. Sebelumnya sekolah tersebut belum pernah mendapat pelayanan asuhan kesehatan gigi, jadi perilaku siswa-siswi terhadap kesehatan gigi dan mulut masih kurang sehingga menyebabkan kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi juga masih kurang baik. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin meneliti bagaimana manfaat mengunyah permen karet yang mengandung xylitol dan non xylitol terhadap penurunan indeks plak pada siswa-siswi kelas VI-A SD Negeri 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Tujuan penelitian untuk mengetahui manfaat menguyah permen karet yang mengandung xylitol dan non xylitol dalam menurunkan indeks plak pada siswasiswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor Distribusi Frekuensi Persentase Indeks Plak Sebelum Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol pada Siswa-siswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 Indeks plak Perlakuan Total Baik Sedang Buruk N (%) Sebelum n % n % n % Mengunyah permen karet 1 5,6 17 94,4 0 0 18 100 xylitol METODE PENELITIAN Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kriteria indeks plak pada siswa-siswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol seluruhnya adalah baik yaitu berjumlah 18 siswa (100%). Dan tidak ada siswa dengan kriteria indeks plak sedang dan buruk. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswasiswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 35 siswa. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010), apabila kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi (Arikunto,2006). Dalam penelitian ini sampel merupakan keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 35 siswa. HASIL Dari 35 sampel yang diteliti pada siswa-siswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor setelah diberi perlakuan mengunyah permen karet yang mengandung xylitol terjadi penurunan indeks plak dibandingkan dengan yang mengunyah permen karet yang non xylitol. 135 Tabel 1 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa indeks plak sebelum mengunyah permen karet xylitol sebagian besar adalah berkriteria sedang yang berjumlah 17 siswa (94,4%). Sedangkan untuk indeks plak dengan kriteria baik berjumlah 1 siswa (5,6%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Persentase Indeks Plak Sesudah Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol pada Siswa-siswi Kelas VIA SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Indeks plak Perlakuan Total Baik Sedang Buruk N (%) Sesudah n % n % n % Mengunyah permen karet 18 100 0 0 0 0 18 100 xylitol Tabel 3 Distribusi Frekuensi Penurunan Indeks Plak Sebelum Dan Sesudah Mengunyah Permen Karet Yang Mengandung Xylitol. Rata-rata indeks plak Perlakuan Penurunan Sebelum Sesudah Mengunyah permen karet 1,24 0,21 1,03 xylitol Berdasarkan tabel diatas dapat dlihat bahwa terjadi penurunan indeks plak sebesar 1,03 pada perlakuan mengunyah permen karet dengan xylitol. Indeks plak sebelum mengunyah permen karet xylitol sebesar 1,24 dan sesudah mengunyah permen karet xylitol 0,21. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Persentase Indeks Plak Sebelum Mengunyah Permen Karet Non Xylitol pada Siswa-siswi Kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 Indeks plak Perlakuan Total Baik sedang Buruk N ( %) Sebelum n % n % n % Mengunyah permen 1 5,9 16 94,1 0 0 17 100 karet non xylitol Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa indeks plak sebelum mengunyah permen karet non xylitol sebagian besar adalah berkriteria sedang yang berjumlah 16 siswa (94,1%). Sedangkan untuk indeks plak dengan kriteria baik berjumlah 1 siswa (5,9%). Tabel 5 Distribusi Frekuensi Persentase Indeks Plak Sesudah Mengunyah Permen Karet Non Xylitol pada Siswa-siswi Kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Indeks plak Perlakuan Total Baik sedang buruk N ( %) Sebelum n % n % n % Mengunyah permen 17 100 0 0 0 0 17 100 karet non xylitol Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria indeks plak pada siswa/i kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor sesudah mengunyah permen karet non xylitol seluruhnya adalah baik yaitu berjumlah 17 siswa (100%). Tidak ada siswa dengan kriteria indeks plak sedang dan buruk. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penurunan Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet Non Xylitol. Rata-rata indeks plak Perlakuan Penurunan Sebelum Sesudah Mengunyah permen karet 1,09 0,44 0,65 non xylitol Berdasarkan tabel diatas dapat dlihat bahwa penurunan indeks plak pada sampel setelah mengunyah permen karet non xylitol sebesar 0,65. Indeks plak sebelum mengunyah permen karet non xylitol sebesar 1,09 dan sesudah mengunyah permen karet non xylitol sebesar 0,44. PEMBAHASAN Dari tabel 1, 2 dan 3 dapat dilihat bahwa persentase kriteria indeks plak sebelum mengunyah permen karet xylitol pada siswa-siswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 dengan kriteria baik sebanyak 1 siswa (5,6%), kriteria sedang sebanyak 17 siswa (94,4%), tidak ada siswa dengan kriteria buruk (0%). Sesudah mengunyah permen karet xylitol seluruh sampel memiliki kriteria indeks plak baik sebanyak 18 siswa (100%). Terjadi penurunan indeks plak sebesar 1,03 setelah mengunyah permen karet xylitol, dimana indeks plak sebelum mengunyah permen karet yang mengandung xylitol sebesar 1,24 dan sesudah mengunyah permen karet xylitol sebesar 0,21. Dari tabel 4,5 dan 6 dapat dilihat bahwa persentase kriteria indeks plak sebelum mengunyah permen karet non xylitol pada siswa-siswi kelas VI-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 dengan kriteria baik dijumpai 1 siswa (5,9%), kriteria sedang sebayak 16 siswa (94,1%), dan tidak ada siswa dengan kriteria buruk, sedangkan sesudah mengunyah permen karet non xylitol dengan kriteria baik sebanyak 17 siswa (100%). Terjadi penurunan indeks plak sebesar 0,65 setelah mengunyah permen karet non xylitol, dimana indeks plak sebelum mengunyah permen karet non xylitol sebesar 1,09 dan sesudah mengunyah permen karet non xylitol sebesar 0,44. Permen karet yang mengandung xylitol dapat digunakan sebaga alat pembersih gigi dan gusi. Konsumsi karbohidrat yang tinggi pada anak-anak menyebabkan bakteri berkembang biak lebih cepat di dalam mulut. Bakteri menyebabkan suasana asam dalam mulut dan mempermudah terjadinya karies. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol akan mengurangi terjadinya demineralisasi akibat karbohidrat. (Susanto,2011). Xylitol adalah gula alternatif golongan polialkohol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak. Xylithol juga mampu mengurangi sintesa polisakarida ekstra seluler yang dapat mengakibatkan perlengketan bakteri plak. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol dilakukan untuk mengurangi plak. Efeknya dalam mulut dapat mengurangi jumlah plak yang dilihat berdasarkan kerja bakteri terhadap xylitol untuk memproduksi asam, tidak seperti pada jenis gula lainnya (Donna Pratiwi,2009). Xylitol tidak menghasilkan asam sama sekali pada plak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa xylitol meningkatkan pH dan karenanya gula jenis ini dianggap sangat aman bagi gigi, meskipun adaptasi bakteri pada plak tetap masih mungkin terjadi. Kandungan xylitol dalam permen sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Xylitol dapat mengurangi gigi berlubang, plak, dan dengan sendirinya akan menghambat perkembangan bakteri streptococcus mutans. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang manfaat mengunyah permen karet yang mengandung xylitol dan non xylitol terhadap penurunan indeks plak pada siswasiswi kelas IV-A SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan 136 Medan Johor Tahun 2014 maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Persentase indeks plak sebelum mengunyah permen karet xylitol adalah 1 orang (5,6%) berkategori baik dan 17 orang (94,4%) kategori sedang. Sedangkan sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol kategori baik yaitu 18 siswa (100%), kategori sedang dan buruk tidak ada. 2. Persentase indeks plak sebelum mengunyah permen karet non xylitol adalah kategori baik yaitu 1 siswa (5,9%), kategori sedang sebanyak 16 siswa (94,1%) dan kategori buruk tidak ada. Sedangkan sesudah mengunyah permen non xylitol kategori baik yaitu 17 siswa (100%), kategori sedang dan buruk tidak ada. 3. Indeks plak rata-rata sebelum mengunyah permen karet yang mengandung xylitol sebesar 1,24, sedangkan sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol sebesar 0,21. 4. Indeks plak rata-rata sebelum mengunyah permen karet non xylitol sebesar 1,09, sedangkan sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol sebesar 0,44. 5. Mengunyah permen karet yang mengandung xylitol lebih efektif menurunkan indeks plak dibandingkan dengan mengunyah permen karet non xylitol. Terjadi penurunan indeks plak sebesar 1,03 pada sampel sesudah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol, sedangkan yang mengunyah permen karet non xylitol sebesar 0,65. B. 137 Saran 1. Diharapkan kepada siswa-siswi SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor agar dapat menambah pengetahuan dalam 2. 3. menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut. Kepada siswa-siswi SDN 060930 Titi Kuning Kecamatan Medan Johor agar dapat memilih jajanan yang dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dan tidak merusak kesehatan gigi dan mulut salah satunya adalah permen karet yang mengandung xylitol. Orang tua siswa agar dapat lebih mengontrol kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut anak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Boedihardjo, 1985. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga, Lembaga Penerbitan Universitas Airlangga, Surabaya. Budiman A. Johan, dkk, 1996. Mengenal Gigi Anda, Penerbit Arca, Jakarta. Dalimunthe., 2008. Periodontia. Penerbit USU Press. Medan. Notoatmodjo S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta. Panjaitan M,1995. Etiologi Karies Gigi dan Penyakit Periodontal, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Sumatera Utara Press. Pintauli S,dkk,2010. Menuju Gigi dan Mulut Sehat Pencegahan dan Pemeliharaan, penerbit USU Press. Pratiwi D, 2009. Gigi Sehat Dan Cantik, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta Susanto G, 2011. Terapi Untuk Kesehatan dan Kecantikan Gusi, Penerbit Erlangga.