1 ANALISIS ALIRAN KAS TAHUN 2010 - 2011 PADA PT. JAYA PUTRA SEMESTA SAMARINDA Oleh : Andi Dodi Tisna Amijaya 09.11.1001.3408.087 Email : [email protected] Fakultas Ekonomi / Akuntansi UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA ABSTRACT Cash has a very central position in an effort to support the smooth operation of the company . Adequate amount of cash is very important for the smooth running of the business to support its implementation of decisions of strategic importance . Formulation of the problem as proposed ririskiky outline the background of that cash is an important component in the company of PT . Jaya Putra Samarinda Universe . During its development , PT . Jaya Putra Samarinda Universe progressing the sale of electronic goods is increasing. Issues to be raised is whether the cash flow and liquidity PT . Jaya Putra Samarinda Universe in 2010 was higher than 2011? . whereas the purpose of this study was to compare the statements of cash flows PT . Jaya Putra Samarinda Universe if it is liquid or not by looking at the ratio of cash flow and liquidity in 2010-2011 . To see a comparison of cash flow Dapa years 2010 - 2011 and the liquidity ratio in 2010-2011 . Basic theory used in this study is financial accounting and analysis tools are used is Liquidity Ratio and Cash Flow Statement . Based on the analysis and discussion , the conclusions of this study are: 1 . Judging from the statement of cash flows PT . Jaya Putra Samarinda Universe , an increase in net cash and cash amount of cash as well . 2 . And judging by the liquidity ratio PT . Jaya Putra Samarinda Universe , Impaired . Thus, the hypothesis put forward , that the cash flow of PT . Jaya Putra Samarinda Universe higher in 2010 compared to 2011 was rejected . And hypotheses put forward for liquidity PT . Jaya Putra Samarinda Universe 2010 is higher compared to the year 2011 , be accepted. perusahaan dagang lainnya. Dalam PENDAHULUAN PT. Jaya Putra Semesta Samarinda merupakan dalam bidang pendistributoran barang-barang electronik, dimana aktivitas yang dilakukan perusahaan ini lebih banyak menunjang pengadaan barang-barang elektronik dibeberapa elektronik kecil perkembangannya, terlihat dari tahun ke tahun PT. Jaya Putra Semesta Samarinda mengalami kemajuan dimana penjualan barang-barang elektronik meningkat. Peningkatan penjual barang terhadap PT. Jaya Putra Semesta Samarinda ini adalah secara cash (tunai), dimana pendapatan yang di peroleh perusahaan langsung di 2 putar untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Perkembangan yang baik ini sangat disayangkan jika PT. Jaya Putra Semesta Samarinda tidak benar-benar menjaga kestabilan pendapatan yang diharapkan. Dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus kas masuk (cash inflows) dan arus kas keluar (cash outflows). Apa bila arus kan masuk lebih besar dari aruskan keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan bila sebaliknya arus kas masuk lebih sedikit dari pada arus kas keluar maka aruskan yang terjadi akan negative cash flows, Laporan kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar. Lebih lanjut, menganalisis semua perubahan yang mempengaruhi kas dalam operasi, investasi, dan pendanaan dari suatu perushaan selama satu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kas. Tujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasional, invesatasi dan pendanaan suatu entitas selama suatu periode. Oleh karena itu demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka sangat perlu diperhatikan aspek keuangan dalam rangka menunjang aktivitas penjualan dan mempertahankan kontunitas usaha agar berjalan terus menerus. Atas dasar hal tersebut di atas, maka PT. Jaya Putra Semesta Samarinda harus mempunyai laporan keuangan yang baik, agar mudah dalam mengadakan perhitungan analisis alur kas untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan tersebut telah mengalami kenaikan atau penurunan dalam pendapatannya. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Abdul Halim, pengertian akuntansi keuangan adalah : “ Akuntansi yang menyajikan informasi keuangan untuk pihak eksternal perusahaan. “ (Abdul Halim, 1990 : 3). Sedangkan pendapat lain mengenai pengertian akuntansi keuangan adalah : “ Akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan laporan keuangan untuk keperluan pihak luar. “ (AL. Haryono Jusuf : 5). Tujuan pokok dari akuntansi keuangan adalah : Untuk dapat menyajikan secara wajar keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai suatu estimasi. Informasi itu disajikan dengan maksud agar dapat dioakai sebagai dasar untuk membuat keputusan ekonomi oleh pihakpihak yang berkepentignan dengan eksistensi perusahaan, khususnya para pemodal dan para kreditur. (Hernanto, 2002 : 3) Akuntansi keuangan memusatkan kebutuhan informasi para pemakai laporan keuangan untuk pihak-pihak luar perusahaan berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. menyatakan sebagai berikut: “Arus kas adalah ringkasan aliran kas untuk suatu periode tertentu, laporan ini kadang disebut laporan sumber dan penggunaannya operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan serta menunjukkan perubahan kas dan surat berharga selama periode tersebut. (Ridwan S. Sundjaya, 2001 : 48) a. Arus kas dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. 3 b. Arus kas dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. PEMBAHASAN Berdasarkan pada analisis yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diketahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan arus las yang di peroleh PT. Jaya Putra Semesta Samarinda dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan untuk tahun 2010 dan tahun 2011, adalah sebagai berikut : 1. Arus kas dan setara kas dari aktivitas operasi menunjukan : Penyusutan aktiva tetap tahun 2010 dan 2011 mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp. 2.806.300,Piutang usaha perusahaan untuk tahun 2010 dan 2011 memiliki kenaikan hingga Rp. 50.043.938,Persediaan barang dagang pada tahun 2010 sebesar Rp. 416.799.823,Hutang lancar perusahaan pada tahun 2010 – 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp. 812.773.221,-. Sedang kan untuk utang jangka panjang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 tidak mengalami kenaikan atau penurunan. Pembayaran pajak perusahaan pada tahun 2010 – 2011 mengalami kenaikan hingga Rp 51.971.117,2. Arus kan dan setara kas dari aktivitas investasi menunjukan : Aktiva tetap mengalami kenaikan sebesar 32.896.400,- yang di peroleh dari hasil penelitian arus 3. kas tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp. 1.649.725,- dan Rp. 34.546.125,Arus kas dan setara kas dari aktivitas pendanaan : Terjadi kenaikan laba bersih sebesar Rp. 657.246.351,-. Hal ini terjadi karena adanya penjualan yang dilakukan oleh PT. Jaya Putra Semesta Samarinda. Dari uraian diatas, menunjukan rasio likuiditas PT. Jaya Putra Semesta Samarinda yang ditinjau dari rasio lancer dan rasio kas periode 2010 sampai dengan periode 2011 mengalami penurunan. Serta berdasarkan pada laporan arus kas dari aktivitas opersi, investasi dan pendanaan diatas, terjadi kenaikan laba bersih kas dan setara kas sebesar Rp. 657.246.351,- atau sebesar 58 % dengan jumblah kas dan setara kas pada akhir tahun 2011 sebesar Rp. 4.249.856,- atau sebesar 8,44 %. Dari data diatas dapat di ketahui bahwa laporan arus kas pada PT. Jaya Putra Semesta Samarinda mengalami kenaikan dari tahun 2009 samapi dengan tahun 2011, baik dilihat dari segi aktivitas operasi, investasi dan pendanaannya. Dengan demikian maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan, dari data data yang di kumpulkan diatas, bahwa hipotesis yang diajukan penulis ditolak, karena penerapan pengendalian aliran kas pada PT. Jaya Putra Semesta Samarinda sudah melakukan pengendalian aliran kasnya, karena dengan adanya kenaikan dari perhitungan laporan arus, neraca dan laporan laba rugi dari tahunn 200, 2010 dan 2011. Walaupun rasio likuiditasnya masih menurun tetapi itu masih dalam angka yang wajar. 4 4. Penurunan rasio likuiditas perusahaan antara 2009 dengan 2010 yaitu 129 %. Dan penurunan rasio kas pada tahun 2009 - 2010 sebesar 0,64 %. 5. Perbandingan rasio likuiditas perusahaan antara 2010 dengan 2011 yang mengalami penurunan 328 %. Dan untuk rasio kas pada tahun 2010 menunjuka penurunan sebesar 2,75 %. 2. 3. Berdasarkan pada arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan diatas, terjadi kenaikan laba bersih kas dan setara kas sebesar Rp. 675.246.351,- atau sebesar 58 % dengan jumlah kas dan setara kasnya pada akhir tahun 2011 sebesar Rp. 4.249.351,- atau sebesar 8,44 %. Arus kas dan setara kas dari aktivitas operasi menunjukan : a. Penyusutan aktiva tetap mengalami kenaiakan dari tahun 2010 – 2011 sebesar Rp. Tabel : 15 RASIO LIKUIDITAS TAHUN 2009, 2010 dan 2011 PT. JAYA PUTRA SEMESTA SAMARINDA RASIO LIKUIDITAS Tahun 2009, 2010 dan 2011 No 1. 2. Rasio Tahun Tahun Tahun 2009 2010 2011 R. Lancar 892% 736% 435% R. Kas 6.17 % 5.53 % 2.78 % Selisih Tahun 2009 - 2010 156% 0.64% Ket. Turun Turun Selisih Tahun 2011 - 2010 301% 2.75% Ket. Turun Turun Sumber : Hasil Penelitian PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pebahasan yang telah dilakukan pada bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis diitolak dengan alas an sebagai berikut : 1. Berdasarkan perhitungan rasio lancar dan rasio kas, terjadi penurunan dari tahun 2010 – 2011, untuk rasio lancar mengalami penurunan sebesar 328 % dan untuk rasio kasnya sebesar 2,75 %. 2.806.300,-. b. Piutang usaha yang mengalami kenaikan dari tahun 2010 – 2011 sebesar Rp. 50.043.938,-. c. Persediaan barang dagangan mengalami kenaikan dari tahun 2010 – 2011 yaitu sebesar Rp. 1.054.245.954,-. d. Hutang lancar perusahaan tahun 2010 dan 2011 yang mengalami kenaikan hingga sebesar Rp. 812.773.221,-. Tetapi tidak dengan hutang jangka panjang, 5 4. 5. yang dari tahun ketahun tidak mengalami kenaikan atau penurunan. e. Pembayaran pajak perusahaan yang mengalai kenaikan pula hingga sebesar Rp. 51.971.117,-. Arus kas dan setara kas dari aktivitas investasi yang aktiva tetapnya mengalami kenaikan dari tahun 2010 – 2011 sebesar Rp. 32.896.400,-. Arus kas dan setara kas dari aktivitas pendanaan terjadi kenaikan laba bersih sebesar Rp. 657.246.351,- yang terjadi karena adanya penjuala dari PT. Jaya Putra Semesta Samarinda. Dalam uraian diatas menunjukan rasio likuiditas PT. Jaya Putra Semesta Samarinda yang ditinjau dari rasio lancar dan rasio kas pada tahun 2010 dan 2011 yang mengalami penurunan, namun penurunan yang terjadi terhadap rasio lanacar dan kas ini tidak mengalami penurunan yang besar, melaikan hanya mengalami penurunan yang wajar. Serta lapora arus kas yang mengalami kenaikan jumlah kas pada tahun 2011, maka dengan demikian hipotesis menduga bahwa arus kas pada PT. Jaya Putra Semesta Samarinda tahun 2010 lebih tinggi di bandingkan arus kas tahun 2011, ditolak. Sebagai masukan bagi pihak perusahaan, saran yang disampaikan pada penelitian yang telah dilakukan ini adalah : 1. Dalam perhitungan rasio keuangan yang diperoleh perusahaan menurun, maka pihak manajemen sebaiknya memperbaiki kondisi rasio keuangannya. Khususnya rasio lancar dan rasio kas, karena kedua rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dala memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo dan pengadaan kas hariannya. 2. Serta perhitungan Laporan Arus Kas yang diperoleh perusahaan dalam hal ini jumlah kas bersih dan setara kas mengalami kenaikan, namun harus tetap dijaga dan jika bisa membenahi lagi untuk arus kasnya, agar dapat menghasilkan laba setinggi-tingginya untuk mendapatkan kemakmuran perusahaan ini sendiri, karena untuk kenaikan-kenaikan arus kas masuk dan arus kas keluarnya masih berkisaran kecil, maka alangkah baiknya jika pembenahan terhadap arus kas ini lebih ditingkatkan lagi. DAFTAR PUSTAKA Jusuf, Haryono, A. L, 1995, Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid 2, Edisi 5, Bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta Munandar, S, 2002, Akuntansi Keuangan dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta Munawir, S, 2002, Akuntansi Keuangan, BPFE, Yogyakarta Hacket, J. B, 1997, Akuntansi Manajemen, Erlangga, Jakarta Horngren, T. Charles, 1996, Akuntansi Keuangan, Penerbit Erlangga, Jakarta