studi kasus

advertisement
Soal & Lembar Jawaban
STUDI KASUS
UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM
FOR
CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
Ujian Profesi Akuntan Publik
Professional Recognition Program
for Certified Professional Auditor of Indonesia
Persyaratan untuk menjawab Soal Studi Kasus untuk Ujian PRP CPAI,
adalah sebagai berikut :
1. Lembar Jawaban dapat menggunakan dengan format terlampir
(Lembar Jawaban dapat digandakan)
2. Lembar Jawaban di berikan NAMA dan KAP
3. Lembar Jawaban di tanda tangani oleh Peserta
4. Jawaban di Tulis Tangan langsung oleh Peserta
5. Jawaban harus diperiksa dan ditandatangani oleh Atasan
(KAP)
6. Penyerahan dokumen Asli Lembar Jawaban :
 Dokumen Asli Lembar Jawaban dapat diserahkan pada saat
Registrasi Acara di acara PRP tanggal 24 November 2015.
Lembar Jawaban Soal Studi Kasus – Ujian CPAI (PRP)
(format lembar jawaban ini dapat digandakan, sesuai kebutuhan)
Nama Peserta :
KAP :
Tanda Tangan
Peserta :
Jawaban No. :
Telah diperiksa & Disetujui oleh Atasan (KAP)
Nama Pemeriksa :
Tanda Tangan
Pemeriksa:
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
SOAL KASUS 1
Anda adalah seorang manajer audit dari KAP BCG & Rekan yang ditugaskan oleh partner
audit untuk menyusun strategi dan perencanaan audit suatu penugasan audit atas laporan
keuangan PT Hotel Citra per 30 April 2014. Perikatan dengan Hotel Citra adalah perikatan
tahun pertama. Laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor lain. PT
Hotel Citra adalah sebuat perseroan terbatas yang berdomisili di Jakarta.
Berikut ini adalah informasi yang didapatkan pada saat melakukan kunjungan ke hotel
tersebut. Informasi tersebut didapatkan dari prosedur interviu dengan pejabat hotel yaitu
Bapak Jonas Tjitra (direktur utama) dan manajer keuangan Ibu Widya Tjitra, pengamatan
dan prosedur lainya.
Akomodasi
Hotel mempunyai 60 kamar, yang dikelompokkan sesuai Tabel 5.3. Tingkat hunian kamar
adalah merupakan kunci sukses utama suatu kegiatan usaha perhotelan. Secara rata-rata
kamar hotel yang dihuni dalam periode 12 bulan sampai 30 April 2014 adalah sebesar 74%
sepanjang kurun waktu tersebut. Dapat dianalogikan bahwa kamar kosong pada suatu hotel
ibarat seperti tomat busuk di toko sayur. Keduanya tidak menghasilkan pendapatan apapun.
Manajemen mengkhawatirkan tingkat hunian akomodasi yang fluktuatif pada tahun ini.
Tahun lalu sekitar 76% selama periode 12 bulan sampai 30 April 2013. Pada tahun ini
tingkat hunian bervariasi sepanjang tahun, mulai dari 50% selama semester pertama, dan
cenderung naik sampai dengan 90% menjelang akhir semester kedua.
Tabel 5.3
Akomodasi Hotel Citra
Jumlah
Tarif per hari
Ribuan Rp
Kamar single dengan bak mandi
Kamar single dengan shower
Kamar single dengan wastafel
15
10
5
1.000
850
600
% Hunian
tahun
2014
75
77
81
Total Kamar Single
Kamar double dengan bak
mandi
Kamar double dengan shower
Kamar double dengan wastafel
Total Kamar Double
Total Kamar
30
17
1.200
70
9
4
1.000
700
77
82
60
74
 Tiap kamar mempunyai TV, perlengkapan membuat teh/kopi, setrika, dan telepon.
Dulu terdapat kulkas untuk menyimpan botol dan minuman kaleng, namun tidak
digunakan lagi karena disalahgunakan.
 Tarif dasar harian adalah seperti tertera dalam tabel di atas, namun tarif ini dapat
berbeda dengan alasan berikut:
a) Tarif mingguan yang mendapat diskon dan tarif akhir pekan khusus.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
b)
Apabila kamar single tidak tersedia, kamar double dapat dikenakan tarif
dengan tarif single.
c) Tarif musiman tertentu.
 Manajemen Hotel Citra berencana menyediakan bak mandi untuk kamar yang hanya
memiliki wastafel dan pekerjaan ini kemungkinan dimulai dalam tahun finansial saat
ini.
 Ibu Widya Tjitra mengatakan bahwa bisnis sampingan sewa kamar mencapai titik
impas
(break-event)
(pendapatan
sewa
kamar
tahun
2013
sekitar
Rp15.000.000.000).
Restoran
Hotel mempunyai restoran dengan 60 meja. Manajemen memberitahu bahwa sebagian
besar tamu hotel sarapan di hotel, namun tingkat kunjungan restoran oleh penghuni tahun
2013 sekitar 20% di siang hari dan 65% di sore hari. Hotel membedakan tamu bukan
penghuni hotel, yaitu tamu yang tidak menginap di hotel. Sebagian besar pengunjung
restoran di siang hari tidak menginap di hotel. Manajemen memperkirakan titik impas
restoran adalah ketika beroperasi 55% dari kapasitas yang ada. Manajemen berencana
untuk meningkatkan tingkat penggunaan kapasitas restoran (sekitar 75% di tahun 2013
untuk tamu restoran berstatus penghuni dan non-penghuni). Mereka merevisi daftar menu
dan mempekerjakan koki baru yang ahli masakan tradisional sampai mancanegara.
Pendapatan restoran mencapai Rp34.000.000.000 pada tahun 2013, termasuk pendapatan
dari sarapan. Ibu Widya Tjitra mengatakan bahwa sebagian besar profit hotel berasal dari
restoran, dan saat ini sedang mengiklankan menu baru di media lokal. Salah satu alasan
perhatian terhadap restoran adalah persaingan dengan Bellbank Hotel, hotel modern
terbaru di sekitar lokasi Hotel Citra, yang telah sukses mengembangkan bisnis dari hotel,
tidak lain karena hotel tersebut memiliki restoran yang menarik.
Dapur
Manajemen telah mengambil langkah untuk mengurangi sampah di dapur. Mereka
memperkenalkan sistem pengendalian bagian yang lebih ketat dan baru-baru ini
memberikan tanggung jawab pembelian makanan kepada koki baru, di bawah pengawasan
Ibu Widya Tjitra.
Bar
Terdapat tiga bar di hotel yang menyediakan berbagai jenis minuman untuk pengunjung
penghuni dan non-penghuni. Salah satu bar adalah ruang serbaguna, yang digunakan
sebagai ruang santai penghuni ketika sedang tidak digunakan. Ini adalah bagian bisnis yang
menguntungkan.
Serbaguna
Hotel menawarkan fasilitas lengkap untuk resepsi pernikahan, rapat bisnis kecil, grup diskusi
dan lain-lain.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
Restoran
Catatan pengendalian yang penting di restoran adalah menu pesanan tamu, yang terdapat
dalam file master dalam sistem komputer, bersama dengan harga standar. Setiap pramusaji
mempunyai catatan order empat rangkap, satu rangkap ke dapur, satu rangkap ke meja
kasir restoran, satu rangkap ke bagian akuntansi,dan satu rangkap diarsipkan pramusaji.
Pramusaji memasukkan jumlah pesanan untuk menu tertentu untuk setiap meja,
menggunakan sistem penomoran menu, dan mencatat nomor kamar tamu yang merupakan
penghuni hotel. Manajer restoran menggunakan PC restoran untuk memasukkan rincian
semua menu yang telah disajikan ke tamu restoran, membedakan antara yang dibayar kas
dan yang dicatat dalam catatan tamu penghuni. Makanan yang dibayar kas dimasukkan
dalam kassa kas di restoran.
Bar
Alat pengendalian penting di bar adalah system kas terprogram yang memuat harga yang
telah ditentukan untuk semua minuman. Pelayan bar harus memasukkan jumlah minuman
yang dipesan dan kas yang dibayar, sistem secara otomatis menghitung kembalian.
Terdapat perhitungan persediaan reguler yang dilakukan penjaga persediaan eksternal.
Karyawan dan Struktur Hotel
Gambar 5.3
Struktur Organisasi PT Hotel Citra
Direktur Utama:
Jonas Tjitra
Manajer Restoran/Bar:
Edward Tjitra
Manajer Resepsionis dan
House Keeping:
Janet Tjitra
Bagian
Resepsionis
Bagian
House
Keeping
Staf
Kebersihan
Staf
Laundry
Bagian
Maintenance/
Perawatan
Hotel
Bagian Bar
Bagian
Restoran
Restoran
Pelayan
Kepala
Koki
Manajer Keuangan dan
Akuntansi:
Widya Tjitra
Bagian TI
Bagian
Kasir
Bagian
Keuangan
Adan
Akuntansi
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi hotel telah terkomputerisasi. Perusahaan mempunyai jaringan kecil PC
dengan biaya Rp 360.000.000 yang dibangun sekitar dua tahun lalu. PC terdapat di
resepsionis, restoran, bar, kantor manajer, dan kantor manajer keuangan. Sistem
menggunakan program yang dibeli sebagai paket lengkap dari perusahaan software
terkemuka. Satu orang menjalankan sistem komputer tersebut. Ibu Widya Tjitra juga
memiliki keahlian komputer dan mengawasi system operasi tersebut.
Catatan akuntansi terkait penghuni yang terpenting adalah catatan penerimaan
tamu/resepsi yang dimasukkan ke sistem komputer pada saat tamu tiba. Nomor kamar
digunakan sebagai catatan untuk setiap jasa yang digunakan tamu. Dengan demikian, saat
tamu makan di restoran, nomor kamar dimasukkan dalam dokumen pesanan makanan yang
ditandatangani tamu.
Berikut ini adalah informasi penting pada beberapa akun dari laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi per 31 Maret 2014 dan 2013 yang didapatkan dari pihak manajemen hotel.
31 Maret 2014
(Jutaan Rp)
Pendapatan
Cost of sales
Beban usaha
Laba sebelum pajak
Total aset
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Aset lancar lainya
Aset tetap, nilai buku
Aset tidak lancar lainya
Imbalan pascakerja
Hutang usaha
Hutang dan akrual lainya
Hutang bank, jangka panjang
Ekuitas
75.653
40.876
11.843
22.934
164.765
5.723
18.287
2.935
7.021
123.763
7.036
3.571
12.870
21.023
40.000
87.301
30 April 2013
(Jutaan Rp)
92.345
55.972
14.987
21.386
165.575
6.298
17.034
3.092
8.636
123.763
6.752
3.571
13.932
19.597
45.000
83.475
Pertanyaan:
Berdasarkan pemaparan di atas, anda sebagai manajer audit diminta untuk menyiapkan
dokumentasi atas strategi dan perencanaan audit berdasarkan SA 300, SA 315, SA 320,
dan SA 330. Dokumen tersebut harus anda siapkan untuk kemudian dimintakan persetujuan
kepada partner audit. Dokumen tersebut diantaranya harus memuat:
1. Tujuan dan ruang lingkup audit atas laporan keuangan.
2. Basis pelaporan keuangan yang digunakan oleh hotel.
3. Jadwal waktu.
4. Komposisi tim audit.
5. Estimasi fee audit.
6. Kepatuhan terhadap persyaratan etika.
7. Pemahaman atas pengendalian internal
8. Pemahaman atas kebijakan akuntansi signifikan
9. Materialitas.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
10. Pertimbangan atas fraud dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku
11. Identifikasi risiko salah saji material
12. Prosedur audit yang relevan.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut anda dapat berimprovisasi dengan menambahkan
informasi yang relevan pada kasus tersebut, namun harus dijelaskan alasannya. Selain itu
dalam menyelesaikan kasus tersebut anda harus merefer pada SA yang relevan. Anda
dapat memberikan informasi tambahan dalam dokumen strategi dan perencanaan audit
sepanjang disyaratkan oleh SA.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
SOAL KASUS 2
Anda adalah seorang senior auditor pada KAP YKJ & Rekan yang ditugaskan oleh manajer
anda untuk melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian internal sehubungan
dengan audit atas laporan keuangan PT Barbados per 31 Desember 2014. Berikut ini
adalah informasi yang didapatkan selama anda melaksanakan prosedur pemahaman.
PT Barbados merupakan perusahaan yang menjual berbagai produk secara kredit, yang
berdomisili di Jakarta. Anda sedang mendiskusikan sistem dengan Bapak Mustafa (Direktur
Keuangan) dan Ibu Hani (Manajer Pemrosesan Data) yang telah menyediakan deskripsi
naratif dan bagan alur (flowcharts) yang menggambarkan kegiatan bagian penjualan dan
A/R:
 Order penjualan diterima setiap hari dari pelanggan melalui pramuniaga yang akan
meneruskan order tersebut ke departemen penjualan. Staf departemen penjualan
menggunakan sistem dengan fasilitas ‘read-only’ untuk memastikan ketersediaan stok
dan kemudian menyiapkan slip order penjualan yang memuat informasi:
a) Nama pelanggan, alamat, dan nomor akun/referensi (digunakan untuk memperbarui
buku besar penjualan).
b) Kode dan nama produk (digunakan untuk memperbarui data persediaan).
c) Kuantitas dan harga jual.
d) Kode penjualan (digunakan untuk menganalisa penjualan).
Slip order penjualan yang telah dilengkapi staf departemen penjualan akan diteruskan ke
departemen TI untuk diproses. Nomor pelanggan dan kode produk diproses secara
otomatis (computer-generated) di bawah pengawasan Ibu Hani; yang memuat nomor cek
(check digits) untuk setiap transaksi. Pelanggan baru akan diberikan nomor pelanggan
sesuai daftar yang dimiliki staf departemen penjualan. (1)
 Staf departemen TI antara lain Ibu Hani (programmer dan analis sistem yang handal),
seorang asisten programmer (bertindak sebagai operator saat jam sibuk), dan dua
operator (keduanya sering menghadiri pelatihan programming di universitas setempat).
Perusahaan software terkemuka memasok software komputer perusahaan, namun
kemudian dimodifikasi oleh staf departemen TI bersama-sama dengan perusahaan
software tersebut dan pabrikan komputer, sesuai hasil diskusi informal antara staf yang
terlibat dalam pengembangan sistem. Dokumentasi hasil diskusi yang memuat modifikasi
software tersebut disimpan oleh Ibu Hani. Hanya staf departemen TI yang diperbolehkan
memasuki ruangan komputer. (2)
 Saat menerima slip order penjualan, operator membuat total kuantitas dan jumlah
dokumen yang diinput ke lembar kendali. (3)
 Setiap hari operator memasukkan file catatan persediaan dan buku besar penjualan ke
sebuah disk khusus, dengan menginput detail transaksi dari slip order penjualan ke
komputer sehingga komputer akan memutakhirkan buku besar penjualan dan catatan
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
persediaan dalam disk. Output yang dicetak antara lain: (a) daftar pengiriman barang
yang dijual, (b) daftar tagihan penjualan (buku harian), (c) slip tagihan penjualan (dua
rangkap), (d) catatan pengiriman barang yang dijual (dua rangkap), (e) daftar catatan
persediaan terakhir. Setiap akhir bulan, operator memasukkan instruksi tambahan dan
komputer akan mencetak daftar piutang pelanggan yang menunjukkan nilai saldo dan
untuk setiap pelanggan, slip tagihan yang tidak jelas (open items) dan total slip tagihan
tersebut. Penerimaan dari pelanggan diinput secara terpisah. (4)
 Ibu Hani sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hard disk akan
disimpan ke disk cadangan di perpustakaan data yang terletak di samping ruang
komputer. Ibu Hani menerapkan sistem kronologis (grandfather-father-son system) untuk
disk yang memuat label nama berurutan (header and trailer label) dan diidentifikasi
secara manual. Barbados Tbk. tidak mempunyai staf perpustakaan data khusus, namun
staf departemen TI telah diinstruksikan untuk menandatangani dan memasukkan tanggal
dan waktu ke dalam buku kontrol perpustakaan setiap file dipindahkan. (5)
 Setelah menjalankan tugas harian, operator membandingkan total kontrol pada slip
tagihan penjualan dan daftar pengiriman barang dengan total lembar kendali, dan
melakukan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian. Operator membuat laporan
pengecualian (exception report) untuk item yang tidak sesuai tersebut. (Pengecualian
yang biasa terjadi antara lain kode persediaan dan nomor pelanggan yang tidak ada
dalam daftar, pelampauan pagu kredit pelanggan, pesanan melebihi nilai yang telah
ditentukan sebelumnya.) (6)
 Dokumen dan daftar yang didistribusikan antara lain:
a) Daftar pengiriman barang yang dijual dan catatan pengiriman ke departemen
pengiriman barang sebagai bagian yang berwenang untuk mengirimkan barang, satu
rangkap catatan pengiriman barang dikirimkan ke pelanggan bersama barang dan
rangkap lainnya disimpan di departemen pengiriman barang.
b) Slip tagihan penjualan (rangkap kedua), daftar slip tagihan penjualan dan order
penjualan asli ke staf departemen penjualan yang membandingkan order penjualan
dengan daftar dan tagihan. Pelanggan menerima satu rangkap tagihan.
c) Daftar saldo pelanggan bulanan dikirimkan ke departemen akuntansi sebagai
perbandingan dengan akun kontrol buku besar penjualan dalam buku besar.
d) Daftar catatan persediaan harian dikirimkan ke departemen kontrol persediaan yang
akan digunakan sebagai dasar pemesanan persediaan. (Setiap bulan staf gudang
menghitung persediaan dan mengirimkan rincian persediaan yang dimiliki
perusahaan kepada departemen kontrol persediaan untuk dibandingkan dengan
daftar catatan persediaan akhir bulan.) (7)
 Apabila staf departemen penjualan menemukan perbedaan antara order penjualan dan
daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara manual (by hand) dan rangkap
kedua akan dikirimkan kembali ke ruang komputer untuk perbaikan di periode
pemrosesan order berikutnya. Daftar tagihan penjualan (memuat rincian tagihan
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
individual pelanggan sesuai order nomor pelanggan dan rangkuman alokasi kode
penjualan individual) dan rangkap kedua slip tagihan penjualan kemudian dikirimkan
(daftar tagihan penjualan telah diperbaiki dengan rapi secara manual) ke departemen
akuntansi. Dokumen tersebut digunakan untuk memutakhirkan akun kontrol buku besar
penjualan dalam buku besar dan membukukan akun penjualan individual pelanggan. (8)
Pertanyaan:
Sebagai senior auditor anda diminta oleh manajer saudara untuk mengevaluasi
pengendalian internal PT Barbados dalam rangka audit atas laporan keuangan per 31
Desember 2014. Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, anda diminta untuk:
1. mengidentifikasi kelemahan dan efektivitas pengendalian internal yang relevan
dengan audit. Identifikasi pengendalian hendaknya memilah pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi input, proses, dan output.
2. Mengidentifikasi what can go wrong terhadap kelemahan yang teridentifikasi
tersebut.
3. Menyusun risiko salah saji material terhadap asersi transaksi atau akun terkait
dan menentukan signifikansi risikonya. Anda harus mengidentifikasi asersi pada
transaksi atau akun relevan dan menentukan risiko salah saji material terkait.
4. Menyusun prosedur audit yang diterapkan untuk menurunkan risiko salah saji
material, baik pengujian substantif maupun pengujian atas pengendalian yang
efektif.
5. Menyusun draf saran/rekomendasi yang relevan terkait dengan kelemahan
pengendalian internal yang teridentifikasi.
Saran/rekomendasi hendaknya
disusun dalam suatu surat kepada manajemen.
Dalam menyelesaikan tugas tersebut anda harus merefer pada SA yang relevan. Anda
dapat memberikan informasi tambahan sepanjang diperlukan dan relevan, namun anda
harus menyebutkan alasannya. Jawaban anda harus merujuk pada SA yang diwajibkan
ketika menyelesaikan tugas tersebut.
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
SOAL KASUS 3
PT. Hawa Indah telah baru-baru ini membuat perikatan dengan Kantor Akuntan Publik
Iryansyah Joan untuk melakukan audit atas laporan keuangan per 31 Desember 2014.
Akuntan Publik tersebut sedang mengevaluasi perubahan-perubahan akuntansi
sehubungan dengan PT. Hawa Indah.
Berikut ini adalah beberapa informasi penting setelah dilakukan prosedur audit.
1. Pada tanggal 31 Desember 2013, klien memiliki saldo piutang sebesar $820.000 dari
PT Heroic pada laporan posisi keuangan. Pada akhir tahun 2014 diperoleh informasi
bahwa PT Heroic telah bangkrut, dan berdasarkan penilaian tidak ada pemulihan yang
dapat diharapkan. Klien memutuskan untuk menghapuskan piutang tersebut sebagai
penyesuaian piutang pada periode sebelumnya dan telah dilakukan penyesuaian.
2. Klien telah memutuskan untuk melakukan perubahan berikut dalam kebijakan
penyusutan.
a. Untuk perabot kantor dan perlengkapan, diputuskan untuk mengubah umur manfaat
yag semula 10 tahun menjadi 8 tahun untuk mencerminkan estimasi pola manfaat
ekonomi aset tersebut pada masa mendatang. Keputusan ini telah dibuat klien pada
1 Januari 2014 dan berlaku per tanggal tersebut. Klien tidak melakukan penyesuaian
atas saldo laba tahun sebelumnya sehubungan dengan perubahan tersebut. Jika
perubahan ini telah dilakukan dalam beberapa tahun sebelumnya, saldo laba pada
tanggal 31 Desember 2013, akan berkurang sebesar $ 250.000. Sedangkan jika
perubahan tersebut bersifat prospektif maka pengaruh perubahan tersebut untuk
laba tahun 20104 terjadi pengurangan laba sebesar $ 60.000.
b. Untuk peralatan pada divisi penyewaan, klien bermaksud untuk menerapkan metode
jumlah angka tahun untuk menghitung depresiasi (sum-of-the years-digit depreciation
method). Klien tidak pernah menggunakan SYD sebelumnya. Klien mulai
mengoperasikan divisi penyewaan pada tahun 2014. Klien memiliki peralatan yang
sejenis yang selama ini telah digunakan untuk operasional dengan sifat dan
karakteristik yang tidak berbeda dengan divisi penyewaan dan telah disusutkan
dengan menggunakan metode garis lurus. Jika metode penyusutan menggunakan
metode garis lurus, laba tahun 2014 akan menjadi lebih besar yaitu sebesar $
110,000.
3. Dalam menyusun laporan tahun 2013, salah satu petugas pemegang buku mencatat
lebih tinggi persediaan akhir sebesar $ 235.000 karena kesalahan matematis. Klien
memutuskan untuk mencatat koreksi tersebut sebagai penyesuaian periode
sebelumnya.
4. Di masa lalu, klien telah membebankan biaya pra-produksi pada divisi mebel selama 5
tahun. Standar akuntansi keuangan yang baru tidak mengizinkan biaya pra-operasi
dikapitalisasi, namun harus dibebankan pada saat terjadinya. Diasumsikan bahwa
standar tersebut berlaku efektif 1 Januari 2014. Jika metode akuntansi yang baru telah
digunakan sebelum tahun 2014 saldo laba pada tanggal 31 Desember 2013, akan
berkurang sebesar $ 375,000. Klien tidak melakukan koreksi atas dampak penerapan
standar akuntansi keuangan yang baru tersebut.
5.
Untuk divisi perawatan, klien memutuskan untuk mengganti metode pencatatan
persediaan dari metode FIFO ke metode rata-rata, karena klien yakin bahwa biaya ratarata akan menyajikan informasi yang lebih handal dengan penerapan yang lebih baik
konsep macthing antara pendapatan dengan biaya. Dampak atas perubahan kebijakan
Soal Kasus – Untuk PRP – CPAI (BATCH 5 – November 2015)
ini pada tahun 2014 laba akan meningkat sebesar $ 320.000. Sedangkan untuk posisi
tanggal 31 Desember 2013, klien menyatakan bahwa dampak terhadap saldo laba tidak
dapat ditentukan sehingga tidak dikoreksi.
6.
Dalam rangka penerapan macthing concepts yang lebih baik antara dari pendapatan
dan beban pada divisi konstruksi gedung, klien memutuskan untuk merubah metode
pengakuan pendapatan jasa konstruksi yang semula menggunakan metode pemulihan
biaya menjadi metode persentase penyelesaian (the percentage of completion method).
Apabila metode ini telah digunakan pada tahun-tahun sebelumnya, maka saldo laba
pada tanggal 31 Desember 2013, akan menjadi lebih besar sebesar $ 1.075.000.
Sedangkan untuk tahun berjalan klien telah mencatat dengan menggunakan basis yang
baru.
Instruksi:
Anda adalah staf senior auditor pada KAP Iryansyah Joan tersebut yang ditugaskan oleh
partner untuk melakukan evaluasi atas informasi yang didapatkan tersebut setelah
melakukan prosedur audit.
Lakukan perintah berikut ini dan dokumentasikan
tindaklanjutnya dalam suatu kertas kerja audit. Jawaban anda harus dituangkan secara
manual (tidak diketik dalam komputer). Dalam menyelesaikan kasus ini anda harus
merefer kepada SAK dan SA yang relevan.
a.
Untuk setiap perubahan yang dijelaskan di atas, tentukan:
(1) Apakah perubahan tersebut merupakan perubahan kebijakan akuntansi, estimasi
akuntansi, atau koreksi kesalahan?
(2) Apakah diperlukan penyajian kembali saldo laba awal tahun 2014? Anda harus
menentukan perlakukan yang semestinya dilakukan oleh klien tersebut. Selain itu
anda juga harus menentukan perlakukan yang dibuat oleh klien.
b.
Tentukan jumlah koreksi yang tepat untuk posisi saldo Desember 31 Desember 2013!
c.
Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, lakukan evaluasi untuk menentukan
langkah selanjutnya terhadap permasalahan tersebut. Dijelaskan bahwa klien telah
membuat keputusan dan tidak ada perubahan terhadap keputusan tersebut. Untuk
setiap informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua bersifat material. Anda
diminta untuk menuangkan informasi-informasi tersebut dalam dokumen memorandum
penyelesaian audit.
Download