BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Termodinamika Sistem

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari seluruh jagat raya yang harus
diperhitungkan. Klasifikasi dari sistem termodinamika berdasarkan pada sifat-sifat
batas dari sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara
sistem dan lingkungan.
2.1.1. Hukum-hukum Termodinamika
1. Hukum Termodinamika ke Nol
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiga sistem tersebut saling setimbang
satu dengan yang lainnya.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Hukum Termodinamika Pertama
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
bahwa perubahan energi dalam satu sistem termodinamika tertutup
sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai kedalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
3. Hukum Termodinamika Kedua
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini
menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika
terisolasi cenderung untuk menungkat seiring dengan meningkatnya
waktu, mendekati nilai maksimum.
4. Hukum Termodinamika ketiga
Hukum ketiga ini terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum
ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai
temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi
sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
meyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.
2.5.1
Siklus Termodinamika
Siklus termodinamika adalah rangkaian proses termodinamika
dalam mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan
tekanan, temperatur, dan keadaan lainnya. Dalam hukum pertama
termodinamika menyebutkan bahwa jumlah panas yang masuk
setara dengan jumlah panas yang keluar. Jadi pada akhir siklus,
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
semua sifat akan memiliki nilai yang sama dengan kondisi awal.
Proses ini menjadi konsep yang penting karena prosesnya terjadi
secaara berulang-ulang dan berlanjut.
2.2. Perpindahan Panas
2.2.1 Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan panas antara dua partikel
dalam suatu benda padat dengan cara kontak langsung antara
partikel yang satu lebih panas terhadap partikel yang lebih rendah.
2.5.1 Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan panas dari suatu titik dalam
suatu ruangan ketitik lain karena adanya perpindahan dari partikel
itu sendiri, yang pada umumnya partikel tersebut berbentuk cair
atau gas.
2.5.2 Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas dari satu benda kebenda lain
dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Perpindahan
energi secara radiasi berlangsung jika foton-foton dipancarkan dari
suatu permukaan ke permukaan lain pada saat mencapai
permukaan lain, foton yang diradiasikan juga diserap, dipantulkan
melalui permukaan.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.
Dasar Pendinginan Ruangan
Proses pendinginan ruangan merupakan hasil dari efek pendinginan dari
sistem refrigerasi. Suatu sistem refrigerasi dari siklusnya menghasilkan
efek pendinginan dan efek pemanasan. efek pendinginan inilah yang
kemudian dikembangkan dan dimanfaatkan untuk pendinginan ruangan.
Suatu sistem refrigerasi terdiri dari 4 komponen utama yaitu, evaporator,
kompresor, kondensor, dan katup ekspansi.
2.5.1 Evaporator
Evaporator adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk
menyerap kalor dari bend dan flluida. berbeda dengan kondensor,
evaporator ditempatkan didalam ruangan pendinginan. kompresor
yang sedang bekerja menghisap bahan pendingin gas dari
evaporator, sehingga tekanan didalam evaporator menjadi rendah.
penyerapan kalor pada evaporator membuat bahan pendingin
menguap dari fase cair menjadi fase gas. maka dari itu perencanaan
evaporator harus mencakup penguapan yang efektif dari bahan
pendingin dengan penurunan tekanan yang minimum dan
pengambilan panas dari zat yang diinginkan secara efisien dengan
cara bahan pendingin berfase gas ketika memasuki kompresor.
2.5.2 Kompresor
Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari sisi keluar
evaporator. Pada sisi evaporator,
tekanannya diusahakan tetap
rendah supaya refrigeran selalu berada dalam fasa gas dan
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bertemperatur rendah. Didalam kompresor, uap refrigeran ditekan
sehingga tekanan dan temperaturnya tinggi untuk menghondari
terjadinya kondensasi dengan membuang energi kelingkungan.
Dalam proses kompresi, energi diberikan kepada uap refrigerant,
pada uap refrigerant akan dihisap masuk kedalam kompresor yang
bertemperatur rendah, tetapi selama proses kompresi berlangsung
temperatur dan tekanannya naik. Jumlah refrigerant yang
bersirkulasikan tergantung pada jumlah uap yag diserap masuk ke
kompresor. Dan untuk menghitung besarnya kerja isentropic yang
diperlukan oleh kompresor dapat meggunakan rumus :
………………………………….............
2.1
Keterangan :
Wks
: kerja teoritis yang diperlukan oleh kompresor, karena
proses
kompresinya dianggap ideal
h1
: enthalpy refrigerant saat masuk kompresor
h2s
: enthalpy isentropic refrigerant saat keluar kompresor
Dalam keadaan idealatau teoritis, karena proses kompresi dari
tingkat keadaan (1) ke tingkat keadaan (2s) dianggap isentropic
(adiabatic dan reversible) maka besarnya entropi dianggap konstan,
artinya besarnya entropi refrigerant masuk dan keluar kompresor
adalah sama. Dalam keadaan sebenarnya, proses kompresi di
kompresor tidak benar-benar isentropic karena bisa jadi ada
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kehilangan
energy panas
ke
sekeliling
karena
perbedaan
temperatur, dan terjadinya gesekan antar aliran refrigerant dengan
sudu-sudu dan dinding kompresor tak dapat dihindari.
Untuk
memperhitungkan hal tersebut maka dalam perhitungan analisis
termodinamika diberikan sebuah parameter yang disebut efisiensi
isentropic kompresor, yang didefinisikan sebagai perbandingan
antara kerja yang diperlukan kompresor secara isentropic (Wks)
dengan kerja yang diperlukan kompresor sebenarnya (Wk) :
………………………………………………
2.2
Dimana :
ɳks
: Efisiensi isentropic kompresor
Wks
: kerja isentropic kompresor
Wk
: Kerja kompresor
Besar entalpi sebenarnya refrigerant keluar kompresor (h2) dapat
dihitung melalui persamaan :
…………………….…………………
Wk
: Kerja kompresor
h1
: entalpi refrigerant masuk kompresor
h2
: entalpi refrigerant keluar kompresor
2.3
2.5.3 Kondensor
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar panas (heat
exchanger) yang berfungsi untuk mengkondisikan fluida kerja
pada tekanan dan temperatur yang cukup tinggi yang berguna
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk membuang kalor dan mengubah wujud refrigerant dari uap
menjadi cair. Kondensor ditempatkan diluar ruangan yang sedang
didinginkan agar dapat melepas keluar terhadap zat yang
mendinginkannya.
Tekanan
refrigerant
yang
meninggalkan
kondensor harus cukup tinggi untuk mengatasi gesekan pada pipa
dan tahanan dari alat ekspansi, begitu sebaliknya jika tekanan
didalam kondensor sangat rendah dapat menyebabkan refrigerant
tidak mampu mengalir malalui alat ekspansi. Uap refrigerant yang
keluar dari generator akan memasuki kondensor. Uap yang bersuhu
tinggi ini sebelum masuk ke evaporator terlebih dahulu
didinginkan di kondensor. Panas uap dari refrigeran secaraa
konveksi akan mengalir ke pipa kondensor. Panas akan mengalir
ke sirip-sirip kondensor sehingga panas tersebut dibuang ke udara
bebas melalui sirip dengan cara konveksi ilmiah. Besarnya energy
panas yang dilepaskan oleh refrigerant di kondensor dapat dihitung
menggunakan persamaan:
Qk  h2  h3
…………………………………………….
2.4
Di sini,
h2
: enthalpy uap air saat masuk ke dalam kondensor
h3
: enthalpy uap air saat keluar dari kondensor
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.4 Katup Ekspansi
Katup ekspansi ini dipergunakan untuk menurunkan
tekanan dan untuk mengekspansikan secara adiabatik (perubahan
dari fasa gas,dimana tidak ada kalor yang masuk maupun keluar
dari sistem) cairan yang bertekanan dan bertemperatur rendah, atau
mengekspansikan refrigerant cair dari tekanan kondensasi ke
tekanan evaporasi, refrigerant cair diinjeksikan keluar melalui
oriffice, refrigerant akan segera berubah menjadi kabut yang
bertekanan dan bertemperatur rendah. Selain itu, katup ekspansi
juga berfungsi sebagai alat kontrol refrigerasi yang berfungsi :
1. Mengatur jumlah refrigerant yang mengalir dari pipa cair menuju
evaporator sesuai dengan laju penguapan pada evaporator.
2. Mempertahankan
perbedaan
tekanan
antara
kondensor
dan
evaporator agar penguapan pada evaporator berlangsung pada
tekanan kerjanya.
2.4.
Pengkondisian Udara pada Bangunan
Kebanyakan unit pengkondisian udara digunakan untuk kenyamanan, yaitu
untuk menciptakan suatu kondisi yang nyaman bagi penghuni ruangan.
Pada musim panas, sistem pendinginan sangatlah penting dan menjadi
suatu kebutuhan pokok bagi seluruh bangunan besar, bagunan besar perlu
didinginkan untuk menyerap kalor yang dikeluarkan oleh orang-orang, alat
elektronik, lampu-lampu, dan segala macamnya. Pada bangunan besar,
biasanya jenis pengkondisian udara yang digunakan sering adalah
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pengkondisian udara sentral. Sistem tersebut mungkin terdiri dari satu atau
lebih mesin pendingin air dan mesin pemanas air yang diletakkan didalam
suatu rung mesin. Ruangan yang dikondisikan menggunakan satu atau lebih
sistem saluran udara segar dan udara balik, dapat juga dalam bentuk aliran
air panas atau dingin melalui pipa penukar kalor (heat exchanger) yang
terdapat didalam ruangan tersebut. Dimana kita mempunyai sistem dari
cara kerja atau siklus kompresi uap.
Gambar 2.1 Siklus Dasar Refrigerator
( Sumber : Al Wahidi,2013 )
2.5.
Sistem Pengkondisian Udara
Sistem pengkondisian udara terbagi dalam 4 bagian, yaitu:
 Sistem saluran penuh
 Sistem air udara
 Sistem air penuh
 Sistem penyegar udara tunggal
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.1 Sistem saluran udara penuh
Sistem saluran udara penuh menggunakan sistem pengkondisian udara
sentral, dimana mesin dan peralatan pengkondisian udara diletakkan
pada tempat yang agak jauh pada ruangan yang akan dikondisikan.
Misalnya untuk pengkondisian gedung bertingkat yang menggunakan
sistem pengkondisian udara sentral, mesin, dan peralatan pendingin
diletakkan pada lantai terats dan lantai terbawah/dasar. Dari mesin dan
perlatan inilah akan disalurkan udara melaalui pipa-pipa ke ruangan
yang akan dikondisikan.
2.5.2 Sistem air udara
Sistem air udara menggunakan sebuah unit koil kipas udara atau unit
induksi yang dipasang di dalam ruangan yang akan dikondisikan. Air
dingin atau air panas di alirkan kedalam unit tersebut, sedangkan
udara ruangan di alirkan melalui unit tersebut sehingga menjdi dingin
atau panas. Selanjutnya udara tersebut akan bersirkulasi didalam
ruangan. Untuk keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan
dan dikeringkan atau udara yang telah dipanaskan dan dilembabkan di
alirkan dari mesin penyegar sentral ke ruangan yang akan disegarkan.
Karena berat jenis dan kalor spesifik air lebihbesar dari pada udara,
maka baik daya dan ukuran pipa yang digunakan untuk mengalirkan
air dalam pemindahan kalor yang sama menjadi lebih kecil. Dengan
demikian, untuk mengatasi beban kalor dari ruangan yang akan
dikondisikan, banyaknya udara yang mengalir dari mesin penyegar
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
udara sentral adalah lebih kecil, maka ruangan yang diperlukan untuk
menempatkan saluran udara menjadi lebih kecil. Disamping itu,
ukuran mesin penyegar maupun daya yang diperlukan adalah lebih
kecil jika dibandingkan dengan yang diperlukan oleh sistem udara
penuh.
2.5.3 Sistem air penuh
Pada sistem air penuh, air dingin dialirkan melalui unit koil kipas
udara untuk penyegaran udara dan tidak menggunakan udara primer
seperti yang terdapat pada sistem air udara. Untuk ventilasi, udara
dimasukkan sebagai infiltran melalui celah-celah pintu atau jendela
atau udara luar yang terisap langsung melalui lubang masuk pada
dinding disebelah belakang unit koil kipas udara.
2.5.4
Sistem penyegar udara tunggal
Sistem ini terdiri dari kipas udara, koil udara pendingin dan mesin
refrigerasi yang berada didalam satu kotak, dengan terminal pipa air
pendingin dan daya listrik dibagian luarnya. Ada 4 jenis penyegar
udara yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu jenis paket, jenis
jendela, jenis lantai, dan jenis atap. Unit penyegar udara tunggal
biasanya hanya dipergunakan untuk keperluan pendingin saja. Tetapi
dengan menambahkan pemanas listrik ataupun koil air panas dan
pelembab udara, maka sistem tersebut dapat juga dipergunakan untuk
pemanas ruangan.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6 Siklus Kompresi Uap
Siklus kompresi uap merupakan salah satu siklus yang digunakan dalam
proses pendinginan, siklus kompresi uap memerlukan beberapa komponen
utama agar siklus ini dapat bekerja dengan baik seperti kompresor,
kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Untuk memahami proses – proses
yang terjadi pada kompresi uap, diperlukan pembahasan siklus termodika
yang di gunakan.
2.6.1
Daur carnot
Daur carnot adalah daur reversible yang didefenisikan oleh dua proses
isotermal dan dua proses isentropik. Karena proses reversible dan
adiabatik, maka perpindahan hanya terjadi selama proses isotermal.
Dari kajian termodinamika, daur carnot dikenal sebagai mesin kalor
carnot yang menerima enegi kalor pada suhu tinggi. Sebagian di ubah
menjadi kerja dan sisanya dikeluarkan sebagai kalor pada suhu rendah
Apabila daur mesin kalor carnor dibalik, yaitu proses pengambilan
panas dari daerah yang bersuhu rendah ke daerah yang bersuhu tinggi.
Skematis peralatan dan diagram T – S daur Refrigerasi Carnot,
ditunjukkan pada Gambar 2.2.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2 Daur Refrigrasi Carnot
( Sumber : Dwi, 2014 )
Keterangan proses :
1 – 2 : kompresi adiabatic
2 – 3 : pelepasan panas isothermal
3 – 4 : ekspansi adiabatic
4 - 1 : pemasukan panas isothermal
2.6.2
Daur Kompresi Uap Ideal
Daur kompresi uap ideal ditunjukkan pada Gambar 2.2, Apabila daur
carnot diterapakan
pada kompresi uap, maka seluruh proses akan
terjadi dalam fasa campuran. Untuk itu fluida kerja yang masuk
kompresor diusahakan tidak berupa campuran, yang tujuannya
mencegah kerusakan. Pada daur carnot ekspansi isentropic terjadi pada
turbin,
daya
yang
dihasilkan
digunakan
untuk
mengerakkan
kompresor. Dalam hal ini mengalami suatu kesulitan teknis, maka
untuk memperbaikinya digunakan katup ekspansi atau pipa kapiler
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan demikian proses berlangsung pada entalpi konstan.
Gambar 2.3. Daur Kompresi Uap Ideal.
(Sumber : Dwi, 2014)
Berdasarkan Gambar 2.3. dapat dijelaskan:
a. 1 – 2
: Proses kompresi berlangsung dari titik 1 ke titik 2. Pada siklus
sederhana diasumsikan refrigerant tidak mengalami perubahan kondisi
selama mengalir dijalur hisap. Proses kompresi diasumsikan isentropic
sehingga pada diagram tekanan dan entalpi berada pada satu garis entropi
konstan konstan, dan titik 2 berada pada kondisi super panas. Proses
kompresi memerlukan kerja dari luar dan entalpi uap naik dari h1 ke h2,
besarnya kenaikan ini sama dengan besarnya kerja kompresi dilakukan
pada uap refrigeran
b. 2 - 3
: Proses 2 – 3 merupakan proses kondensasi yang terjadi pada
kondensor, uap panas refrigerant dari kompresor didinginkan oleh air
sampai
pada
temperature
kondensasi,
kemudian
uap
tersebut
dikondensasikan. Pada titik 2 refrigeran pada kondisi uap jenuh pada
tekanan dan temperature kondensasi. Proses 2 – 3 terjadi pada tekanan
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
konstan dan jumlah panas yang dipindahkan selama proses ini adalah beda
entalpi antara titik 2 dan 3.
c. 3 – 4
: proses ekspansi berlangsung pada titik 3 ke titik 4. Pada proses ini
terjadi proses penurunan tekanan refrigerant dari tekanan kondensasi ( titik
3) Menjadi tekanan evaporasi (titik 4). Pada waktu cairan di ekspansi
melalui katup ekspansi atau pipa kapiler ke evaporator, temperature
refrigerant juga turun dari temperature kondensasi ke temperature
evaporasi. Proses 3 – 4 merupakan proses adiabatic dimana entalppi fluida
tidak berubah disepanjang proses. Refrigerant pada titik 4 berada pada
kondisi campuran uap.
d. 4 – 1
: Proses 4 -1 adalah proses penguapan yang terjadi pada evaporator
dan berlangsung pada tekanan konstan. Pada titik 1 seluruh refrigerant
berada pada kondisi uap jenuh. Selama proses 4 -1 entalpi refrigerant naik
akibat penyerapan kalori dari ruang refrigerasi. Besarnya kalor yang
diserap adalah beda entalpi titik 1 dan titik 4 biasa disebut dengan efek
pendinginan.
2.6.3
Daur Kompresi Uap Nyata
Daur
kompresi
uap
nyata
mengalami
pengurangan
efisiensi
dibandingkan dengan daur uap standard. Pada daur kompresi uap nyata
proses kompresi berlangsung tidak isentropic, selam fluida berkerja
melewati evaporator dan kondensor akan mengalami penurunan
tekanan. Fluida kerja mendinginkan kondensor dalam keadaan sub
dingin dan meninggalkan evaporator dalam keadaan panas lanjut.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penyimpangan daur kompresi uap nyata dari daur uap ideal dapat
diperhatikan pada Gambar 2.4
Gambar 2.4 Perbandingan Antara Siklus Kompresi Uap Standart Dan Nyata.
( Sumber : Hamidah, Retno, 2010 )
Pada daur kompresi uap nyata preses kompresi berlangsung
tidak isentropic, hal ini disebabakan adanya kerugian mekanis dan
pengaruh suhu lingkungan selama prose kompresi. Gesekan dan
belokan pipa menyebebkan penurunan tekanan di dalam alat penukar
panas sebagai akibatnya kompresi pada titik 1 menuju titik 2
memerlukan lebih banyak kerja dibandingkan dengan daur ideal
(standard). Untuk menjamin seluruh refrigerant dalam keadaan cair
dalam sewaktu memasuki alat ekspansi diusahakan refrigerant
meniggalkan kondensor dalam keadaan sub dingin. Kondisi panas
lanjut yang meninggalkan evaporator disarankan untuk mencegah
kerusakan kompresor akibat terisap cairan.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.7 Pengertian Chiller
Chiller atau mesin refrigerasi adalah peralatan yang biasanya
menghasilkan media pendingin utama untuk bangunan gedung, dengan
mengkonsumsi energi secara langsung berupa energi listrik, termal atau
mekanis, untuk menghasilkan air dingin (chilled water) dan membuang
kalor ke udara (atmosfir) melalui menara pendingin (cooling tower) atau
kondensor. Fungsi Chiller dalam sistem tata udara adalah mendinginkan
media air, dimana air disinggungkan pada bagian evaporator chiller. Air
kemudian dialirkan ke AHU (Air Handling Unit) untuk diambil dinginnya
dan dihembuskan ke ruangan. Pada Chiller terdapat beberapa parameter
yang menunjukkan unjuk kerjanya, antara lain; suhu air masuk (inlet)
keevaporator dan suhu air keluar (outlet) dari evaporator, tekanan
discharge, serta tekanan suction. Dengan pembacaan suhu inlet dan outlet
maka dapat ketahui kapasitas atau kemampuan chiller untuk mendinginkan
air. Pembacaan tekanan discharge dan tekanan suction untuk mengetahui
konsumsi refrigerator pada chiller tersebut dan juga untuk mengetahui
apabila terjadi kekurangan atau kelebihan tekanan akibat adanya anomaly
tertentu.
Jenis chiller berdasarkan jenis compressornya :
1. reciproacting
2. screw
3. centrifugal
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jenis chiller berdasarkan jenis cara pendinginan kondensernya :
1. Air Coller
2. Water Coller
Gambar 2.5 bagian bagian air cooler
Sumber : laporan audit energy
Ditinjau dari medium pendingin kondenser, water chiller system digolongkan
menjadi dua bagian, yaitu :
a.
Air cooled water chiller
b.
Water cooled water chiller
Ada dua tipe kompresor yang paling umum digunakan pada water chiller
system yaitu
a.
Reciprocating water chiller
b. Centrifugal water chiller.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sistem pengaturan kapasitas chiller tergantung pada tipe chiller :
o
Reciprocating Chiler menggunakan kombinasi cylender Unloading
dan On-Off sikus kompresor dari satu atau lebih kompresor
o
Centrifugal Chiller menggunakan pengaturan inlet cuide vane
untuk mengatur laju aliran refrigerant
o
Screw chiller menggunakan slide valve untuk mengatur panjang
lintasan kompresi
Pada penerapannya kapasitas centrifugal dan Srew chiller pada umumnya
dapat diatur dari 100% s/d 10% beban. Sedangkan Reciprocating Chiller,
untuk chiller dengan kapsitas rendah pada umumnya menggunakan on-off
siklus kompresor; untuk chiller dengan kapasitas sedang dan besar dengan
multiple kompresor unit, menggunakan sistem unloading dan kapasitas
chiller dapat diatur sampai 12,5% beban.
Gambar 2.6 Chiller di Bintaro Plaza
Sumber : gambar pribadi
2.7.1. Siklus Rankline
Siklus rankine adalah siklus daya uap yang digunakan untuk menghitung
atau memodelkan proses kerja mesin uap/turbin uap. Siklus ini bekerja
dengan fluida kerja air. Semua PLTU (pembangkit listrik tenaga uap)
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bekerja berdasarkan prinsip kerja siklus rankine. Siklus rankine pertama
kali dimodelkan oleh: William John Macquorn Rankine, seorang ilmuan
Scotlandia dari Universitas Glasglow. Untuk mempelajari siklus Rankine,
terlebih dahulu harus memahami tentang T-s diagram untuk air. Berikut ini
adalah T-s diagram untuk air.
Gambar 2.7 Diagram t-s untuk air
Sumber : NBS/NRC Steam Tables/1 by Lester Haar, John S. Gallagher, and
George S. Kell
T-s diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara temperatur
(T) dengan entropi (s) fluida pada kondisi tekanan, entalpi, fase dan massa jenis
tertentu. Jadi pada diagram T-s terdapat besaran-besaran tekanan, massa jenis,
temperatur, entropi, entalpi dan fase fluida. Sumbu vertikal T-s diagram
menyatakan skala temperatur dan sumbu horizontal menyatakan entropi. Terdapat
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2 sistem satuan untuk T-s diagram yaitu sistem satuan internasional seperti pada
gambar 2.2 dan sistem satuan Inggris. Selain itu masing-masing jenis fluida
mempunyai diagram T-s nya sendiri-sendiri dan berbeda satu dengan lainnya.
Misalnya T-s diagram untuk air tidak akan sama dengan T-s diagram untuk freon
R12 dan tidak akan sama dengan T-s diagram untuk amoniak. Selain diagram T-s
juga dikenal Mollier diagram atau h-s diagram. Berikut ini adalah h-s diagram
untuk air.
Gambar 2.8 Diagram h-s untuk air
Sumber : NBS/NRC Steam Tables/1 by Lester Haar, John S. Gallagher, and
George S. Kell
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Diagram h-s menggambarkan hubungan antara energi total (entalpi (h)) dengan
entropi (s). Sama seperti diagram T-s, untuk setiap fluida memiliki diagram h-s
nya sendiri-sendiri. Kedua diagram ini dapat digunakan untuk menghitung kinerja
pembangkit listrik tenaga uap dengan menggunakan siklus Rankine.
Bagian-bagian T-s diagram dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini.
Gambar 2.9 Bagian-bagian diagram t-s
Sumber : https://djukarna.wordpress.com/siklus-rankine/ts-diagra-penjelasan/
Pada T-s diagram terdapat garis lengkung berbentuk kubah yang disebut kubah
uap. Puncak kubah uap ini terdapat sebuah titik yang disebut titik kritis. Bila
fluida dipanaskan pada tekanan kritis yaitu tekanan pada titik kritis ini, maka pada
saat temperatur fluida mencapai temperatur kritisnya, semua molekul fluida akan
berubah secara cepat dari fase cair menjadi fase gas (uap) tanpa ada proses
penyerapan panas laten (panas penguapan) oleh sebab itu titik ini disebut titik
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kristis fluida. Untuk air, titik kritis berapa pada tekanan 218 atm (22.064 MPa)
dan temperatur 374 oC. Jadi bila air dipanaskan pada tekanan 22.064 Mpa atau
218 atm, maka ketika temperatur air mencapai 374 oC, secara cepat air akan
berubah langsung dari fase cair menjadi fase gas tanpa melalui proses penyerapan
energi untuk proses penguapan.
Dari titik kristis ke arah kanan mengikuti garis kubah uap disebut garis uap jenuh.
Bila fluida berada pada kondisi tekanan dan temperatur yang sesuai dengan garis
ini, maka fluida tersebut berada pada kondisi 100% uap jenuh. Dari titik kristis ke
arah kiri mengikuti garis kubah uap, disebut garis cair jenuh. Pada garis ini fluida
memiliki fase cair 100%. Di dalam kubah uap adalah daerah panas laten yaitu
panas penguapan atau panas pengembunan. Pada daerah ini fluida berada dalam
kondisi 2 fase yaitu fase cair dan fase gas bercampur menjadi satu. Kadar uap
dapat ditentukan dari garis kadar uap. Daerah di atas kubah uap di sebelah kanan
adalah daerah uap panas lanjut (superheated steam). Sedangkan daerah di sebelah
kiri di luar kubah uap disebut daerah dingin lanjut. Untuk uap jenuh, sifat-sifat
termodinamika uap dapat ditentukan hanya dengan mengunakan temperatur atau
tekanannya saja, tetapi untuk menentukan sifat-sifat termodinamika uap pada
kondisi panas lanjut dan dingin lanjut harus diketahui tekanan dan temperatur uap
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8. Refrigerant
Fluida kerja (refrigeran) yang digunakan Perkins pada mesin pendinginnya
tersebut adalah ethyl ether. James Harrison (1816-1893), seorang Skotlandia
yang pindah ke Australia, berhasil membuat mesin pendingin yang dapat
bekerja dengan baik pada skala industrial. Mesin tersebut dipatenkan oleh
Harrison pada tahun 1855, 1856, dan 1857. Mesin pendingin Harrison, yang
diproduksi di Inggris, masih menggunakan ethyl ether sebagai fluida kerja,
dan mampu menghasilkan es maupun larutan pendingin (refrigeran
sekunder). Dengan ditemukannya mesin pendingin sistem kompresi uap,
terjadi perkembangan yang cepat dalam penemuan zat-zat pendingin
(refrigeran).
Charles
Tellier
(1828-1913),
seorang
Perancis,
memperkenalkan penggunaan dimethyl ehter sebagai refigeran. Pada tahun
1862, Tellier juga meneliti penggunaan amonia (NH3) sebagai refrigeran,
meskipun penggunaannya secara luas pada skala industrial baru dapat
dilakukan oleh seorang Jerman Carl von Linde (1842-1934). Refrigeran
amonia masih banyak digunakan hingga sekarang, khususnya pada industri
pembekuan pangan. Thaddeus Lowe (1832-1913) mulai menggunakan
karbon-dioksida (CO2) sebagai refrigeran. Meskipun sempat ditinggalkan,
penggunaan karbon-dioksida belakangan ini kembali dikembangkan sebagai
refrigeran yang ramah lingkungan. Sulfur-dioksida (SO2) pertama kali
digunakan sebagai refrigeran oleh ahli fisika Swiss Raoul Pierre Pictet (18461929), tetapi akhirnya tidak digunakan lagi sesaat sebelum perang dunia
II.
Metil-klorida (Ch3Cl) juga digunakan oleh orang Perancis C.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Vincent sebagai refrigeran pada tahun 1878, meskipun akhirnya hilang dari
peredaran pada tahnun 1960-an.
Didasarkan pada hasil penelitian Swarts yang dilakukan selama
kurun 1893-1907 di Ghent, suatu tim peneliti Frigidaire Corporation di
Amerika, yang dipimpin oleh Thomas Midgley berhasil mengembangkan
refrigeran fluoro-carbon pertama pada tahun 1930. Refrigeran fluoro-carbon
dianggap sebagai refrigeran yang aman karena tidak bersifat toksik dan tidak
mudah terbakar. Refrigeran CFC (chloro-fluoro-carbon) pertama, yaitu R12
(CF2Cl2) mulai dilepas ke pasar pada tahun 1931, diikuti dengan refrigeran
HCFC (hidro-chloro-fluoro-carbon) pertama, yaitu R22 (CHF2Cl) pada tahun
1934.
Pada tahun 1961, campuran azeotropik pertama, yaitu R502
(R22/R115), diperkenalkan ke pasar sebagai refrigeran.
Refrigeran CFC, khususnya R12, dianggap sebagai zat yang sangat
istimewa sebagai fluida kerja mesin pendingin sistem kompresi uap, hingga
pemenang Nobel dari Amerika (F.S. Rowland dan M.J. Molina)
mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun 1974. Rowland dan Molina
menyimpulkan bahwa klorin yang dilepaskan oleh zat halogenasi
hidrokarbon
menyebabkan
terjadinya
perusakan
lapisan
ozon
di
angkasa. Untuk menganggapi temuan ini, pada tahun 1987 telah disepakati
Protokol Montreal mengenai pelarangan penggunaan zat-zat yang bersifat
merusak lapisan ozon. Refrigeran CFC dan HCFC termasuk pada kategori zat
perusak
ozon,
sehingga
penggunaannya
sebagai
refrigeran
juga
dilarang. Sebagai gantinya, disarankan penggunaan HFC (hidro-fluorocarbon), yaitu refrigeran yang dihalogenasi tapi tidak diklorinasi. Akan
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tetapi, refrigeran HFC, baik yang murni (R134a) maupun campurannya
(R410A, R407A, R404A, dll), juga menimbulkan efek lingkungan yaitu
pemanasan global. Pada Protokol Kyoto, yang ditanda-tangani pada 11
Desember 1997, refrigeran HFC termasuk zat yang dilarang peredarannya
karena menyebabkan pemanasan global. Indonesia, sebagai negara yang ikut
meratifikasi Protokol Montreal maupun Protokol Kyoto, berkewajiban untuk
melaksanakan setiap fasal dalam protokol yang disepakati tersebut Seperti
yang sudah dijelaskan ada banyak jenis refrigerant yang dapat digunakan
pada mesin chiller, seperti :
1. CFC ( Chloro difluoro carbon )
2. HFC ( Hydro fluoro carbon )
3. HCFC ( Hydro chloro fluoro carbon )
4. Hidrokarbon
Keempat jenis refrigerant tersebut merupakan yang sangat populer di Indonesia.
Refrigerant – refrigerant ini biasa digunakan oleh gedung – gedung yang
menggunakan sistem chiller didalamnya untuk mendinginkan ruangan.
1. CFC ( Chloro difluoro carbon )
Merupakan senyawa yang hanya mengandung fluor, klorin, dan
karbon dan tidak mengandung hydrogen. Jenis freon CFC memiliki efek
ODP dan GWP yang sangat tinggi. Contoh CFC antara lain R11, R12, R13,
R113, R500, R502. Dari varian yang CFC yang biasa digunakan di
Indonesia adalah refrigerant R12 karena memiliki sifat stabil, tidak berbau,
tidak berwarna baik dalam keadaan gas maupun cair, tidak mudah terbakar
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan tidak korosif. Biasanya digunakkan pada penggerak kompresor gerak
bolak balik, pendingin skala sedang yakni pada bidang otomotif. Namun
tetap saja refrigerant ini memiliki karakteristik yang merugikan bagi
lingkungan karena memiliki ODP dan GWP yang sangat tinggi seperti data
yang ditunjukkan pada tabel.
Gambar 2.10 Refrigerant R12
Sumber : http://www.aa1car.com/library/tr497.htm
2. HFC ( Hydro fluoro carbon )
Jenis freon HFC tidak mengandung klorin yang merupakan
senyawa perusak. HFC hanya terdiri dari hydrogen, fluor, karbon. HFC
memiliki nilai ODP dan GWP yang rendah. Contoh HFC antara lain
R134A, R404A, R407C, R507. Dari varian HFC yang banyak digunakan di
Indonesia adalah refrigerant R134A. Refrigerant ini memiliki properti
fisika dan termal yang baik sebagai refrigeran, stabil, tidak mudah terbakar,
tidak beracun dan kompatibel terhadap sebagian besar bahan komponen
dalam sistem refrigerasi.Biasanya digunakkan pada AC rumah dengan
kapasitas rendah sampai menegah.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.11 Refrigerant R134A
Sumber : http://www.budgetheating.com/Automotive-Freon-Refrigerant-R134a15lb-jug-p/26002.htm
3. HCFC ( Hydro chloro fluoro carbon )
Merupakan senyawa haloalkana dimana tidak semua hydrogen
digantikan dengan klorin atau fluor. HCFC bisa digunakan sebagai
pengganti CFC karena memiliki nilai ODP yang lebih rendah. Contoh
HCFC antara lain R22, R123, R401A, R403A, R408A. Dari varian HFC
yang banyak digunakan di Indonesia adalah refrigerant R22. Varian ini
banyak digunakan pada industry saat ini meskipin sudah ada peraturan
pelarangan untuk menggunakan refrigerant ini karena dampak yang
dibuatnya.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.12 Refrigerant R22
Sumber : www.alibaba.com/product-detail/99-9-purity-R134aRefrigerant-Gas_342245559
Gambar 2.13 P-H Diagram R22
Sumber : https://teachintegration.wordpress.com/hvac-forum/pressureenthalpy-diagram/
Dari P-H diagram ini kita dapat menentukan enthalpy isentropic R22 yang
dapat digunakan untuk perhitungan yang saya bahas. Dan dari diagram ini
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pun kita dapat melihat kondisi dari refrigerant R22 didalam sistem
refrigerasi kondisi inipun dapat dilihat pada table saturasi R22.
4. Hidrokarbon
Pemilihan
hidrokarbon
sebagai
refrigeran
alternatif
ramah
lingkungan pengganti CFC dan HCFC harus memperhatikan beberapa hal
diantaranya titik didih pada tekanan normal , kapasitas volumetrik dan
efisiensi energi. Titik didih harus diperhatikan untuk menjamin apakah
tekanan operasi sama dengan CFC untuk menghindari keperluan
penggantian peralatan tekanan tinggi seperti kompresor. Ada tiga
refrigerant jenis hidrokarbon yaitu R600, Duracool dan Musicool. Salah
satu refrigeran hidrokarbon yang digunakan sebagai contoh dalam
makalah ini adalah Musicool.
o
Duracool
Duracool Refrigerant adalah refrigerant dengan bahan hydrocarbon yang
di produksi di Edmonton, Alberta Canada. Duracool Refrigerant telah
memenuhi persyaratan teknis sebagai refrigerant, meliputi sifat fisika,
thermodinamika serta uji kinerja pada siklus refrigerant. Duracool
Refrigerant telah banyak di gunakan di benua Amerika dan sekarang ini
mulai dipasarkan di Eropa dan Asia, dimana PT GENDAINDO
PRATAMA menjadi sole agent Duracool Refrigerant pertama di Asia dan
satu-satunya di Indonesia.Hasil pengujian pada beban pendingin yang
sama, Duracool Refrigerant memiliki banyak keunggulan dibandingkan
refrigerant sintetik, diantaranya beberapa parameter memberikan indikasi
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
data lebih kecil seperti : kerapatan bahan (density), rasio tekanan
kondensasi terhadap evaporasi dan nilai viskositas, sedangkan beberapa
parameter memberikan indikasi data lebih besar seperti : efek refrigerasi,
COP (Coeficient of Performance), kalor laten dan konduktivitas bahan.
o
Musicool
Musicool merupakan jenis refrigerant dengan bahan dasar hidrokarbon
alam dan termasuk dalam kelompok refrigerant ramah lingkungan (EcoFriendly), dirancang sebagai alternatif pengganti freon yang merupakan
refrigerant sintetis kelompok atau golongan halokarbon seperti CFC R-12,
HCFC R-22 dan HFC R-134a yang masih memiliki potensi merusak alam.
Musicool yang diproduksi oleh Pertamina Unit pengolahan III Plaju. Sifat
fisika
refrigeran
hidrokarbon
Musicool
berdasarkan
pengujian
laboratorium Pertamina ditampilkan pada Tabel 2, yang menunjukkan
bahwa hidrokarbon Musicool (MC) mampu menggantikan refrigeran
sintetik (CFC, HCFC, HFC) secara langsung tanpa penggantian komponen
sistem refrigerasi. MC-12 menggantikan R-12, MC-22 menggantikan R-22
dan MC-134 menggantikan R-134a. Seperti peraturan pemerintah melalui
Departemen Perindustrian dan Perdagangan (41/M-IND/PER/5/2014)
kemudian (40/M-DAG/PER/7/2014) dan (55/M-DAG/PER/9/2014) bahwa
pada tahun 2015 akan mulai diberlakukan implementasi HPMP (HCFC
atau
Hidroklorofluorokarbon
Phase-Out
Management
Plan).
Pada
peraturan tersebut juga dituliskan untuk penghapusan HCFC-22 atau lebih
dikenal dengan Freon R22 pada sektor refrigerasi, Air Conditioner. Syarat
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan ketentuan Impor BPO (Bahan Perusak Ozon) dan larangan impor
produk yang mengandung Refrigerant R22. Jadi menurut bahasa awamnya, semua pabrikan AC di Indonesia DILARANG memproduksi, mengimport ataupun menjual produk AC yang masih menggunakan Refrigerant
atau Freon R22 mulai Januari 2015. Namun pihak dealer atau toko AC
masih boleh menjual semua stok produk mereka sampai habis. Sedangkan
untuk keperluan service dan spare part Freon R22 masih boleh digunakan
sampai tahun 2030, dimana pada tahun tersebut pemerintah menetapkan
penghapusan R22 dari Indonesia.
o R600
Refrigrant R600 (Butana) juga termasuk kedalam hidrokarbon
selain musicool atau duracool. Karena refrigerant R600 memiliki ODP dan
GWP rendah maka dapat digunakan untuk sebagai pengganti R22 dan kali
ini saya akan membandingkan refrigerant R22 dengan refrigerant R600
untuk saya rekomendasikan kepada managemen di Bintaro Plaza
Dengan adanya peraturan pemerintah tentang pelarangan penggunaan
refrigerant yang dapat merusak lingkungan untuk itu, refrigerant
Hidrokarbon dapat menjadi alternatif yang dapat digunakan suntuk
kebutuhan industry dan menggantikan freon yang berpotensi tinggi
merusak lapisan ozon.
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.14 Refrigerant R600
Sumber : www.alibaba.com/cache/R600-ethane-solvent-refrigerant_1482074795
Gambar 2.15 P-H diagram R600
Sumber : https://teachintegration.wordpress.com/hvac-forum/pressure-enthalpydiagram/
P-H diagram R600 kegunaanya sama dengan P-H diagram R22 yaitu untuk
melihat kondisi refrigerant pada kondisi tekanan untuk melihat berapa besar
enthalpy refrigerant tersebut, namun dari diagram ini pun kita dapat melihat
temperature dan entropi suatu refrigerant.
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.9. Analisa Thermodinamika Water Chiller
Analisa thrmodinamika chiller berpendingin air menggunakan siklus
kompresi uap, yaitu dengan menggunakann bantuan dari diagram tekanan –
enthalphi dan menggunakan persamaan – persamaan dibawah ini :
a. COP (Coefficient of Perfomance)
Istilah perfoermasi didalam sistem refrigrasi lebih dikenal dengan
“koefisien prestasi”. Identic dengan efisiensi didalam mesin kallor. Kalau
efisiensi harganya lebih kecil daripada 1, maka koefisien prestasi harganya
lebih besar dari 1. Makin besar harga koefisien prestasi ini maka dikatakan
sistem tersebut makin baik prestasinya. Koefisien prestasii merupakan
perbandingan antara efek refrigerasi dengan kerja kompresi yang terjadi
didalam kompresor. Besaran koefisien prestasi (COP) ini merupakan besaran
tanpa dimensi.
Besarnya nilai COP didapat dari rumus :
……………………………...................................
(2.5)
Keterangan :
h1
: entalpi masuk kompresor
h2
: entalpi keluar kompresor
h3
: entalpi keluar kondensor
b. Peralatan Audit
Peralatan yang diizinkan digunakan oleh pembimbing untuk saya mencoba
mengukur suhu dan aliran refrigerant adalah :
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.16 Thermometer
Sumber : laporan audit
Thermometer ini berbeda cara penggunannya dengan thermometer untuk
mengukur suhu tubuh pada manusia. Thermometer dalam peralatan audit
energy digunakan dengan cara menembkan sinar pada pipa yand
didalamnya
terdapat
refrigerant
temperature
refrigerant
didalam
sehingga
pipa.
kita
dapat
Walaupun
mengetahui
berbeda
cara
penggunaanya tetapi memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengetahui
temperature.
Gambar 2.17 Flow Meter
Sumber : laporan audit
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Flow meter adalah alat untuk mengkur laju aliran refrigerant, alat
digunakan dengan cara seperti menempelkan benda seperti plat ke pipa
yang sudah dibersihkan terlebih dahulu agar lebih presisi lalu secara
otomatis akan keluar angka yang menyatakan pengkuran laju aliran massa
pada refrigerant didalam pipa.
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download