Pengaruh Variasi Waktu Celup Tegangan Terhadap Ketebalan Kekuatan Tarik Baja ST41 Proses Pelapisan Nikel PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP DAN TEGANGAN TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KEKUATAN TARIK BAJA ST41 PADA PROSES PELAPISAN NIKEL Irsyad Dwi Yanuarizal S1 Teknik Mesin Manufaktur, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Arya Mahendra Sakti Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak Pelapisan logam merupakan proses pelapisan yang menggunakan prinsip pengendapan logam dengan cara elektrokimia. Pemilihan jenis material yang digunakan pada penelitian ini adalah baja ST41 yang merupakan baja karbon rendah. Bahan yang digunakan untuk melapisi baja ST41 pada penelitian ini menggunakan nikel. Pelapisan logam dilakukan menggunakan dua variasi, yaitu variasi waktu diantaranya 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Variasi yang kedua adalah variasi tegangan diantaranya 4 volt, 6 volt, dan 8 volt. Pada penelitian ini, baja ST41 melalui proses uji tarik yang dilakukan setelah proses pelapisan nikel serta menganalisa waktu celup dan tegangan. Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui variasi waktu dan variasi tegangan terhadap ketebalan lapisan baja ST41 setelah dilakukan proses pelapisan nikel, dan mengetahui pengaruh ketebalan lapisan terhadap uji tarik. Ketebalan lapisan nikel pada material baja ST41 dengan nilai waktu dan nilai tegangan terendah yaitu pada variasi waktu 15 menit dan variasi tegangan 4 volt sebesar 40,1 μm, sedangkan untuk ketebalan lapisan nikel pada material tertinggi yaitu pada variasi waktu 45 menit dan variasi tegangan 8 volt sebesar 46,0 μm. Kekuatan tarik material terendah yaitu pada variasi waktu 15 menit dan variasi tegangan 4 volt yaitu 26,81 kgf/mm². Kekuatan tarik material tertinggi yaitu pada variasi waktu 45 menit dan variasi tegangan 8 volt yaitu 45,36 kgf/mm². Kata Kunci: Baja ST41, Pelapisan logam, Ketebalan lapisan, Uji Tarik Abstract Metal plating is a coating process that uses the principle electrochemical metal deposition manner. Selection of the type of material used in this study are steel ST41 which is a low carbon steel. The materials used to coat steel ST41 in this study using a nickel. A metal coating is done using two variations, namely variations in the time between 15 minutes, 30 minutes and 45 minutes. The second variation is the voltage variation among 4 volts, 6 volts and 8 volts. In this study, the steel ST41 through tensile test conducted after the nickel coating process and analyze time and voltage dip. The purpose of this study was to determine the time variation and voltage variation of the thickness of the layer of steel ST41 after nickel plating process, and determine the influence of the layer thickness of the tensile test. The thickness of the nickel layer on the steel material ST41 to the value of time and the value of the lowest voltage ie the variation within 15 minutes and 4 volt voltage variation of 40.1 μm, while the thickness of the layer of nickel on the highest material in the variation within 45 minutes and 8 volt voltage variation amounted to 46.0 lm. The tensile strength of the material from the bottom at the time variation of 15 minutes and 4 volt voltage variation is 26.81 kgf / mm². The tensile strength of the material at the highest variation of 45 minutes and 8 volt voltage variation is 45.36 kgf / mm². Keywords: Steel ST41, Metal coatings, Coating thickness, Tensile Test 219 JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 219-226 PENDAHULUAN Pelapisan logam adalah proses pelapisan yang menggunakan prinsip pengendapan logam dengan cara elektrokimia. Spesimen besi atau baja yang akan dilapisi dijadikan katoda (-), sedangkan logam yang melapisi benda kerja dijadikan sebagai anoda (+). Kedua elektroda berada dalam larutan elektrolit dan dihubungkan dengan satu daya arus searah yaitu DC Power Supply. Elektrolit yang digunakan merupakan larutan yang mengandung ion-ion logam yang sama dengan logam yang digunakan sebagai pelapis atau anoda. Permukaan logam anoda akan melepaskan atau membentuk ion-ion logam yang larut dalam larutan elektrolit. Ion-ion logam ini bergerak ke arah katoda atau benda kerja dan mengendap pada permukaan spesimen. Aplikasi baja ST41 pada penelitian ini digunakan untuk peralatan gym. Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja karbon rendah. Salah satu spesifikasi baja karbon rendah yaitu baja ST41. Pelapisan logam nikel berfungsi sebagai dekoratif untuk membuat permukaan logam menjadi rata dan mengkilat. Pelapisan logam nikel pada penelitian ini diaplikasikan pada peralatan gym guna menambah daya tahan terhadap korosi dan mengubah penampilan produk. Pelapisan logam dikembangkan untuk menambah ketebalan dari logam tersebut serta menambah nilai dekoratif suatu produk. Tetapi didalam melakukan proses pelapisan logam tidak lepas dari suatu masalah, baik masalah yang ditimbulkan oleh kualitas material yang akan diproses ataupun masalah yang ditimbulkan oleh proses pelapisan logam itu sendiri, sehingga dapat menurunkan mutu atau kualitas logam yang telah melalui proses pelapisan logam. Berdasarkan uraian tersebut dan juga dari definisi pelapisan logam itu sendiri, timbul suatu pertanyaan sejauh mana pengaruh waktu dan pengaruh tegangan penahanan celup baja pada proses pelapisan logam nikel pada logam khususnya pada bahan baja ST41. Pada penelitian ini, proses pelapisan nikel dengan variasi waktu dan variasi tegangan akan menghasilkan ketebalan material yang berbeda-beda, sehingga dari ketebalan material tersebut dapat mempengaruhi kekuatan tarik baja ST41 melalui proses uji tarik yang dilakukan setelah proses pelapisan nikel. Variasi waktu dan variasi tegangan pada penelitian ini dianjurkan oleh UKM Adi Djoyo Chrom dan Vernekel untuk menggunakan waktu maksimal 30 menit dan tegangan sebesar 6volt, menurut pengakuan UKM tersebut pada waktu 30 menit dan tegangan 6 volt terbukti baik hasil pelapisannya. Uji tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan mekanik suatu material. Hal ini membuat pentingnya dilakukan pengujian tarik pada baja ST 41 yang di terapkan pada peralatan gym. Uji tarik sendiri dalam peralatan gym diperlukan untuk mengetahui besar karakteristik kekuatan mekanik dari baja ST 41 tersebut. Sehingga menjadi factor untuk mempertimbangkan baja ST 41 dapat diaplikasikan pada bagian mana pada suatu produk peralatan gym. Berdasarkan uraian latar belakang, timbul masalah yang dapat diidentifikasi antara lain: (1) Peralatan gym yang membutuhkan tampilan menarik serta memiliki daya tahan terhadap korosi; (2) Proses pelapisan yang baik dan benar sedikit banyak berpengaruh terhadap material; (3) Perlu informasi tentang kekuatan tarik material yang akan digunakan sebagai peralatan gym. Berdasarkan dari latar belakang, maka dalam penelitian ini peneliti mengajukan permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaruh variasi waktu dan variasi tegangan terhadap pelapisan nikel pada material baja ST41 setelah dilakukan proses pelapisan; (2) Bagaimana pengaruh ketebalan lapisan material baja ST41 setelah dilakukan pelapisan nikel terhadap uji tarik; (3) Bagaimana pengaruh variasi waktu dan variasi tegangan terhadap kekuatan tarik. Untuk mempertegas ruang lingkup penelitian ini, maka diperlukan batasan-batasan masalah antara lain: (1) Bahan pelapis yang digunakan dalam penelitian ini adalah nikel; (2) Lama waktu proses pelapisan logam yang dipilih adalah 15, 30, dan 45 menit dan besar tegangan listrik yang dipilih adalah 4volt, 6volt, dan 8volt; (3) Waktu 30 menit dan tegangan 6volt merupakan referensi dari UKM Adi Djoyo Chrom dan Verneke. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui variasi waktu dan variasi tegangan terhadap pelapisan nikel pada material baja ST41 setelah dilakukan proses pelapisan; (2) Untuk mengetahui pengaruh ketebalan lapisan material baja ST41 setelah dilakukan pelapisan nikel terhadap uji tarik; (3) Untuk mengetahui pengaruh variasi waktu dan variasi tegangan terhadap kekuatan tarik. Pengaruh Variasi Waktu Celup Tegangan Terhadap Ketebalan Kekuatan Tarik Baja ST41 Proses Pelapisan Nikel ST41 yang telah bersih, kemudian dilakukan proses elektroplating atau pelapisan, dengan variasi waktu 15 menit, 30 menit, dan 45 menit serta variasi tegangan 4volt, 6volt, dan 8volt. Setelah baja ST41 selesai dilakukan proses elektroplating atau pelapisan, baja ST41 dibilas dengan air bersih. METODE Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen ini, penulis menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang merupakan hasil dari perhitungan dan pengukuran dalam bentuk grafik. Uji Ketebalan Tempat, Waktu, dan Obyek Penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tiga tempat. Tempat penelitian pertama merupakan tempat dimana peneliti melakukan pemotongan material di rumah peneliti. Tempat penelitian kedua dilakukan di UKM ADI DJOYO CHROM dan VERNEKE Jl. Suko Legok Sukodono - Sidoarjo untuk melakukan proses pelapisan logam. Tempat penelitian ketiga dilakukan di Balai Latihan Kerja Surabaya, Jalan Dukuh Menanggal 3, 29 Surabaya untuk melakukan uji tarik pada baja yang telah dilakukan pelapisan logam. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 2 bulan, mulai bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan peneliti adalah baja karbon rendah yaitu baja jenis ST41 yang kemudian dilakukan pelapisan logam dengan menggunakan jenis nikel. Gambar 2. Time TT260 Alat Uji Ketebalan Pada proses uji ketebalan baja ST41, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat. Setelah alat dikalibrasi, pasang sensor pada alat sesuai dengan bahan yang akan diuji, yaitu sensor untuk kategori material ferrous dan non ferrous. Kemudian letakkan sensor di permukaan material tersebut, tunggu beberapa menit karena angka akan bergerak terus sampai muncul angka yang tetap. Catat hasil pengujian tersebut. Lalu tekan clear. Kemudian tekan zero untuk memulai pengujian di material lain Rancangan Penelitian Proses Pelapisan Nikel Proses Uji Tarik Gambar 1. Proses Pelapisan Nikel Pada proses pelapisan nikel, baja ST41 dilakukan pembersihan terlebih dahulu dengan sabun. Setelah bersih, baja ST41 dibersihkan menggunakan larutan HCl sebanyak 600 ml dengan pH 3. Kemudian, baja ST41 dibersihkan kembali dengan air sabun hingga bersih, lalu baja ST41 dibilas dengan air untuk menghilangkan sisa sabun yang masih menempel hingga benar-benar bersih. Bak elektroplating diisi dengan larutan elektrolit NiSO4 sebanyak 500 ml dengan pH 2.68, kemudian larutan tersebut dipanaskan sampai 60°C untuk pelapisan nikel. Baja Gambar 3. Mesin Uji Tarik Pada proses uji tarik, ambil material yang akan diuji, kemudian beri tanda garis menggunakan spidol ditengah-tengah material. Lalu hitung panjang awal material (Lo), ukur gauge length material, kemudian posisikan hand lever pada posisi tekan. Setelah itu gerakkan tuas perseneling pada posisi cepat. Lalu naikkan lower damping head. Tunggu sampai posisi lower damping head pas dengan material. Pasang benda kerja pada upper damping head. Pastikan 221 JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 219-226 benda kerja tercekam dengan baik. Kemudian gerakan hand lever pada kecepatan persneling paling lambat. Hidupkan mesin, lalu amati dan membaca besarnya tegangan saat yield. Kemudian melepas material dari pencekam. Teknik Analisis Data pelapisan, maka akan dilakukan analisa data dan pembahasan, untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan. Proses penelitian telah selesai dilakukan sesuai dengan prosedur. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sebelum proses pelapisan nikel dilakukan, material terlebih dahulu dibersihkan menggunakan HCl sampai kotoran dan karat yang menempel pada material hilang, kemudian dibilas menggunakan air bersih. Setelah bersih, material siap untuk dilakukan pelapisan nikel. Pelapisan nikel pada penelitian ini menggunakan bak pelapisan nikel yang berisi nikel dan NiSO4 , kemudian material dicelupkan pada bak pelapisan nikel tersebut. Pada saat material dicelupkan, atur DC Power Supply dengan tegangan 4 volt, 6 volt, dan 8 volt dan atur waktu pencelupan 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Material yang telah melewati proses pelapisan nikel sesuai dengan variasi tegangan dan waktu, material dikeluarkan dari bak pelapisan nikel kemudian ditiriskan. Setelah ditiriskan, material dijemur di bawah sinar matahari secara langsung sampai material kering. Setelah melalui proses pelapisan nikel, masingmasing material akan dilakukan uji ketebalan di setiap 9 titik uji. Pengujian ini menggunakan alat uji ketebalan Tickness Gauge yang ada di laboratorium uji bahan Universitas Negeri Surabaya, berikut rincian gambar lokasi titik uji di masing-masing material : Gambar 4. Diagram Alur Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian berupa eksperimen, diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan untuk dilakukan pelapisan pada baja ST41 dan larutan elektrolit NiSO4 dengan pH 2.68. Pelapisan dilakukan menggunakan dua variasi, yaitu variasi waktu diantaranya 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Variasi yang kedua adalah variasi tegangan diantaranya 4 volt, 6 volt, dan 8 volt. Setelah proses pelapisan dilakukan dengan baik dan benar, maka akan terbentuk hasil produk pelapisan. Kemudian dilakukan pengukuran ketebalan dari setiap hasil produk pelapisan. Jika pengukuran pada setiap hasil produk pelapisan telah dilakukan, maka proses berikutnya adalah mempersiapkan alat dan bahan untuk kemudian dilakukan uji tarik. Uji tarik dilakukan dengan menggunakan kekuatan tarik sebesar 0,5 ton. Setelah dilakukan uji tarik pada setiap hasil produk Gambar 5. Titik Uji Ketebalan Material disiapkan dibagian landasan yang rata, lalu dikenai sensor dengan kategori material ferrous, tunggu beberapa detik untuk melihat hasil ketebalan pada tiap titik material. Dari hasil pengujian ketebalan yang sudah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Pengaruh Variasi Waktu Celup Tegangan Terhadap Ketebalan Kekuatan Tarik Baja ST41 Proses Pelapisan Nikel Tabel 4. Titik Uji Ketebalan yang di Uji Tarik Tabel 1. Nilai Ketebalan Lapisan Material Dengan Variasi Waktu 15 Menit Tabel 5. Hasil Kekuatan Tarik Material Tabel 2. Nilai Ketebalan Lapisan Material Dengan Variasi Waktu 30 Menit Tabel 3. Nilai Ketebalan Lapisan Material Dengan Variasi Waktu 45 Menit Gambar 6. Grafik Perbandingan Hasil Kekuatan Tarik Tabel 6. Hasil Analisa Varian Waktu Dan Tegangan Terhadap Kekuatan Tarik 223 JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 219-226 Hipotesis waktu : H0 : Tidak ada pengaruh waktu terhadap kekuatan tarik H1 : Ada pengaruh waktu terhadap kekuatan tarik Daerah Kritis : Tolak H0, jika Fhitung > Ftabel atau Pvalue < α Statistik Uji : F waktu = 4,38 Keputusan : Gagal tolak H0, karena Fhitung (4,38) < Ftabel (6,94) atau Pvalue (0.098) > (0.05) Kesimpulan : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada waktu terhadap kekuatan tarik. Hipotesis Tegangan : H0 : Tidak ada pengaruh tegangan terhadap kekuatan tarik H1 : Ada pengaruh tegangan terhadap kekuatan tarik Daerah Kritis : Tolak H0, jika Fhitung > Ftabel atau Pvalue < α Statistik Uji : F tegangan = 14,93 Keputusan : Tolak H0, karena Fhitung (14,93) > Ftabel (6,94) atau Pvalue (0.014) < (0.05) Kesimpulan : Ada pengaruh signifikan pada tegangan terhadap kekuatan tarik Tabel 7. Hasil Uji Duncan Waktu Terhadap Kekuatan Tarik KEKUATAN_TARIK Duncan WAKTU N Subset for alpha = 0.05 1 15 MENIT 3 32.3567 30 MENIT 3 33.5467 45 MENIT 3 37.8433 Tabel 8. Hasil Uji Duncan Tegangan Terhadap Kekuatan Tarik KEKUATAN_TARIK Duncan TEGANGAN N Subset for alpha = 0.05 1 2 4 VOLT 3 28.7333 6 VOLT 3 35.8533 8 VOLT 3 39.1600 Pembahasan Dari hasil uji ketebalan lapisan material, didapatkan hasil ketebalan material baja ST41 setelah mengalami proses pelapisan nikel dengan variasi 15 menit dengan tegangan 4 volt, 6 volt, dan 8 volt menghasilkan rata-rata sebesar 40,1 μm, 41,6 μm, dan 42,9 μm. Dari hasil uji ketebalan lapisan material, didapatkan hasil ketebalan ketebalan baja ST41 setelah mengalami proses pelapisan nikel dengan variasi 30 menit dengan tegangan 4 volt, 6 volt dan 8 volt menghasilkan rata-rata sebesar 40,7 μm, 42,4 μm, dan 43,9 μm. Dari hasil uji ketebalan lapisan material, didapatkan hasil ketebalan material baja ST41 setelah mengalami proses pelapisan nikel dengan variasi 45 menit dengan tegangan 4 volt, 6 volt, dan 8 volr menghasilkan rata-rata sebesar 43,8 μm, 44,9 μm, dan 46,0 μm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variasi waktu berpengaruh terhadap ketebalan lapisan material. Hal ini dapat dibuktikan dengan variasi waktu yang digunakan pada penelitian ini yaitu 15 menit, 30 menit, dan 45 menit menunjukkan semakin lama waktu pada pelapisan nikel maka proses pelapisan akan semakin banyak logam pelapis yang menempel dan membuat lapisannya semakin tebal maka ketebalan yang dihasilkan semakin tebal dan merata. Selain itu luas penampang material juga menentukan hasil dari pelapisan nikel, yaitu semakin kecil luas penampang material akan berpengaruh terhadap logam pelapis yang menempel pada permukaan material, hal ini dikarenakan oleh luas penampangnya yang kecil membuat proses penempelan logam nikel ke material semakin cepat, rapat, dan tebal dibandingkan yang lebih luas dimensinya. Variasi tegangan berpengaruh terhadap ketebalan lapisan material. Hal ini dapat dibuktikan dengan variasi tegangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu 4volt, 6volt, dan 8volt menunjukkan semakin besar tegangan pada pelapisan nikel maka semakin besar tegangan yang diberikan akan membuat proses Pengaruh Variasi Waktu Celup Tegangan Terhadap Ketebalan Kekuatan Tarik Baja ST41 Proses Pelapisan Nikel pelapisan semakin cepat, hal ini dikarenakan oleh semakin besar tegangan akan membuat semakin besar beda potensial pada logam katodanya. Sehingga logam dikutub anoda akan semakin cepat terkikis dan menempel di kutub katodanya sehingga ketebalan yang dihasilkan semakin tebal. Hasil ketebalan lapisan dan kekuatan tarik material menunjukkan material yang telah dilakukan proses pelapisan nikel dengan variasi waktu 15 menit dan variasi tegangan 4, 6, dan 8 volt menghasilkan ketebalan lapisan material dengan rata-rata 51,4 μm, 53,5 μm, dan 54,9 μm dengan hasil kekuatan tarik material yaitu 26,81 kgf/mm², 34,57 kgf/mm², dan 35,69 kgf/mm². Waktu 30 menit dan variasi tegangan 4, 6, dan 8 volt menghasilkan ketebalan lapisan material dengan rata-rata 50,5 μm, 51,2 μm, dan 54,4 μm dengan hasil kekuatan tarik material yaitu 27,85 kgf/mm², 36,36 kgf/mm², dan 36,43 kgf/mm². Selanjutnya Waktu 45 menit dan variasi tegangan 4, 6, dan 8 volt menghasilkan ketebalan lapisan material dengan rata-rata 58,5 μm, 59,6 μm, dan 60,9 μm dengan hasil kekuatan tarik material yaitu 31,54 kgf/mm², 36,63 kgf/mm², dan 45,36 kgf/mm². Dan yang terakhir yaitu kekuatan tarik material tanpa proses pelapisan nikel adalah 34,07 kgf/mm². Dari hasil uji anova dapat disimpulkan bahwa waktu berpengaruh terhadap kekuatan tarik, namun waktu 15 menit, 30 menit, dan 45 menit hasilnya tidak berbeda nyata karena hasil uji anova menunjukan waktu kurang dari alpha 0,05 dan tegangan 4 volt, 6 volt, dan 8 volt memberi pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan tarik karena hasil uji anova menunjukan tegangan lebih dari alpha 0,05. Waktu berpengaruh terhadap kekuatan tarik namun hasil anova pada setiap variasi waktu menunjukan tidak signifikan dan tegangan berpengaruh terhadap kekuatan tarik karena hasil anova pada setiap variasi tegangan menunjukan signifikan. Saran Beberapa saran yang dapat diajukan: (1) Memoles keseluruhan material yang akan dilapisi nikel agar hasil pelapisannya lebih halus. (2) Menambah waktu dan tegangan agar mendapatkan hasil pelapisan yang lebih maksimal. (3) Memberi holder pada material ketika proses uji ketebalan agar material yang diujikan lebih presisi dan memudahkan peneliti. (4) Menimbang dan mengukur kembali material sebelum melalui proses uji tarik agar lebih maksimal data yang dikeluarkan. DAFTAR PUSTAKA Alat Uji. 2015. Ketebalan. www.alatuji.com. Diakses tanggal 20 Mei 2016. Alat Uji. 2015. Ukur Ketebalan dengan Tickness Gauge. www.alatuji.com. Diakses tanggal 20 Mei 2016. Askeland. 1985. The Science And Engineering Of Materias. Dieter, G. terjemahan oleh Sriati Djaprie. 1987. Metalurgi Mekanik. Jilid 1. edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. Davis, H.E., Troxell, G.E., Wiskocil, C.T. 1955. The Testing and Inspection of Engineering Materias. New York USA: McGraw-Hill Book Company. PENUTUP Simpulan Ketebalan lapisan nikel pada baja ST41 dengan pengaruh variasi waktu dan tegangan terendah yaitu pada variasi waktu 15 menit dan tegangan 4 volt sebesar 40,1 μm, sedangkan untuk ketebalan lapisan nikel pada baja ST41 tertinggi yaitu pada variasi waktu 45 menit dan tegangan 8 volt sebesar 46,0 μm. Kekuatan tarik material setelah dilakukan pelapisan nikel dengan nilai kekuatan tarik material terendah yaitu pada variasi waktu 15 menit dan variasi tegangan 4volt yaitu 26,81 kgf/mm² jauh di bawah kekuatan tarik baja ST41 yaitu 34,07 kgf/mm². Sedangkan kekuatan tarik material setelah dilakukan proses pelapisan nikel dengan nilai kekuatan tarik material tertinggi yaitu pada variasi waktu 45 menit dan variasi tegangan 8 volt yaitu 45,36 kgf/mm² di atas kekuatan tarik baja ST41 yaitu 34,07 kgf/mm². Kelompok. 2014. Laporan Penelitian Pengujian Bahan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Raharjo, Samsudi. 2010. Pengaruh Variasi Tegangan Listrik dan Waktu Proses Elektroplating terhadap Ketebalan serta Kekerasan Lapisan pada Baja Karbon Rendah dengan Krom. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: PPs Universitas Diponegoro. Rahman Hakim, Arif. 2015. Uji Tarik. www.docslide.us. Diakses tanggal 18 Mei 2016. Rustandi, Didit. 2013. Elektroplating. http://makalaheletrolpating.blogspot.co.id. Diakses tanggal 10 Mei 2016. - Sastranegara, Azhari. 2009. Mengenal Uji Tarik dan Sifat-sifat Mekanik Logam. http://www.infometrik.com. Diakses tanggal 10 Mei 2016. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 225 JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 219-226 Ulfah, Mirathul, Sumiati, dan Wilastri Hurun’in. 2015. Kimia Anorganik II Nikel. Mataram: Universitas Mataram. Wikipedia. 2016. Nikel. https://id.wikipedia.org/wiki. Diakses tanggal 2 Mei 2016. Yurizd. 2013. Nikel (Ni). www. yurizd.wordpress.com. Diakses tanggal 12 Mei 2016