1 - sipadu isi surakarta

advertisement
1. PENGANTAR
Profesi desainer interior selalu bekerja dengan kelompok profesi lain,
seperti arsitek, sipil, mekanikal, elektrikal, fashion, furniture craftman dan lain-lain.
Dalam berkomunikasi dengan yang lain kelompok kerja tersebut menggunakan
bahasa, baik berupa bahasa verbal dengan kata-kata maupun berupa bahasa visual
seperti teks, kalimat dan bentuk rupa. Desain adalah salah satu media komunikasi
visual yang diwujudkan dalam bentuk bahasa gambar. Bahasa gambar berisi norma –
norma keseragaman gambar rencana untuk mempermudah komunikasi antar profesi
yang berbeda dan menghindari kesalahan penafsiran dalam penyelesaian suatu objek
desain. Bahasa gambar dalam profesi desain interior menggunakan kaidah gambar
teknik dan menggunakan beberapa standar yang disepakati secara internasional
seperti, Standar ISO ( Intenational Organization for Standardisation), DIN ( Deutche
Industrie Norm / Norma Industri Jerman), SI (Sisteme International d Unite), BSI
(British Standart Instrument) dan beberapa pedoman literature seperti Architects
Data, Interior Graphic and Design Standart dan lain – lain.
2. BENTUK & TUJUAN GAMBAR TEKNIK
A. Sketsa
Ide awal desain berupa garis besar rancangan yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kasar / free hand dan belum terukur secara tepat.
Dalam profesi desain interior tahap ini disebut tahap pre-liminary
design, adalah tahap dimana seorang desainer membutuhkan masukan
dari owner agar didapatkan desain yang sesuai dengan keinginan owner /
pemesan
B. Gambar Pengembangan
Tahap selanjutnya rancangan dikembangkan melalui bentuk gambar
pengembangan.
Pada
tahap
ini
muncul
berbagai
alternative
pengembangan desain, dalam profesi desain interior disebut tahap design
development. Hasil rancangan sudah tampak, baik proporsi maupun
garis besar detailnya.
C. Gambar Rencana
Gambar sudah berisi informasi secara lengkap yang mencakup
visualisasi tampak, potongan dan detail disertai ukuran dengan skala,
notasi keterangan bahan dan lain - lain sebagai landasan penyelesaian
terhadap suatu objek rancangan, dalam profesi desain interior gambar
rencana disebut juga gambar dokumen proyek.
D. Gambar Grafis
Gambar yang dibuat dengan visualisasi grafis yang baik, bertujuan
memberikan gambaran tentang bentuk / arah desain, komposisi warna,
material, suasana ruang (mood/ atmosphere). Gambar grafis dapat
berupa gambar perspektif 2D/3D maupun tampak potongan berwarna
E. Gambar Mal
Gambar ukuran skala 1 ; 1 /ukuran sebenarnya, sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan khusus, misalnya pada pekerjaan mebel atau
detail khusus
3. DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK
A. Format Kertas
(menurut DIN 823 & SI, Sisteme International d Unite)
Format
Ukuran ( mm )
A0
841 X 1189
A1
594 X 841
A2
420 X 594
A3
297 X 420
A4
210 X 297
A5
148 X 210
A6
105 X 148
A7
74 X 105
B. Jenis Garis
1. Garis Penuh Tebal
Untuk sisi yang terlihat dan garis bentuk ( outline / kontur ).
Kontur benda tampak (elevasi ) menggunakan rapido ukuran 0,2
dan semua sisi benda / bidang terpotong menggunakan rapido 0,5
2. Garis Penuh Tipis
Untuk sambungan, garis bantu, garis ukuran, garis bantu ukuran,
arsir dan symbol material bidang potongan menggunakan rapido
ukuran 0,1
3. Garis Putus-putus
Untuk sisi benda yang tidak terlihat, panjang garis putus
disesuaikan dengan fungsi garis. Penggunaan garis untuk benda tak
terlihat, arah bukaan pintu, jendela menggunakan rapido ukuran
0,1.
4. Garis- titik- garis
Untuk garis tanda potongan dan as suatu bidang / benda. Garis
Potongan dan as suatu bidang / benda menggunakan rapido ukuran
0,5 dengan garis putus yang lebih panjang.
5.Garis titik titik garis
Untuk sisi yang terletak didepan atau diatas bidang potong dan
garis batas untuk bagian yang berbatasan. Garis untuk menandai
section suatu obyek menggunakan rapido ukuran 0,3
C. Skala
Pada setiap gambar, skala dicantumkan pada bidang judul gambar. Skala
yang digunakan pada desain interior ( menurut DIN 823 & ISO 5455 )
adalah sebagai berikut,
Skala
Penggunaan
1 : 1000 / 1 : 500
Site Plan
1 : 200
1 : 100
Denah situasi, Denah arsitektural dan
lingkungan
Denah Proyek Bangunan / existing,
Rencana Grouping & Zoning Ruangan,
Analisis Pola Sirkulasi
1 : 50
1 : 20
1 : 10 / 1 : 5
Denah Rencana Layout, Lantai, Ceiling,
Lighting, Utilitas, Potongan Ruang.
Potongan Ruang Spesial, Gambar Detail
Gambar Detail Furniture, Detail Interior
1:2/1:1
Treatment, Detail Konstruksi
Detail Khusus, Gambar Mal
D. Lettering ( Penulisan Teks )
Bagian lain yang penting dalam gambar adalah tulisan. Tujuannya
adalah menginformasikan sesuatu yang tidak dapat disampaikan dalam
gambar, misalnya keterangan notasi ukuran, jenis bahan / warna yang
digunakan dan lain – lain. Syarat utama tulisan dalam gambar teknik
adalah mudah / jelas dibaca, tipografi ( font ) / bentuk huruf seragam
dan jarak antar huruf berkesan sama secara optic. Cara penulisan dapat
menggunakan lettermal / sablon, CAD komputer maupun freehand.
Terdapat 3 jenis bentuk huruf ( font ) dalam gambar teknik yaitu,

Huruf Miring ( Italic ), ketentuan huruf miring ke kanan dengan
sudut 15 derajat

Huruf Kotak ( Gothic ), ketentuan proporsi lebar dan tinggi huruf
sama

Huruf Tegak, ketentuan ukuran tinggi huruf lebih besar daripada
lebar huruf
Bentuk penulisan dapat menggunakan tinta tebal (rapido 0,3 / 0,5…)
untuk membuat tulisan tebal ( bold lettering ) dan untuk membuat
tulisan tipis ( thin lettering ) menggunakan tinta tipis (rapido 0,1 & 0,2 ).
Ketentuan bentuk penulisan, tinta tebal untuk menuliskan judul gambar,
notasi huruf arah potongan. Sedangkan tinta tipis untuk menuliskan
notasi huruf (keterangan material,warna dan finishing ), angka (ukuran).
E. Proyeksi
Gambar teknik digunakan untuk menyampaikan informasi secara visual
maupun secara teknik. Hal tersebut dapat dicapai apabila bahasa gambar
yang digunakan mengikuti aturan, norma dan ketentuan yang jelas, baik
bagi drafter ( pembuat gambar ) maupun pelaksana ( penerima gambar )
sehingga gambar ditafsirkan sama. Menurut Standarisasi Internasional
( BSI, British Standart Instrument ,PD 6479, Symbol & Other Graphics
convention for building production drawings recommendation ) gambar
teknik dalam gambar kerja interior harus menggunakan kaidah / asasasas proyeksi. Secara garis besar penerapan asas proyeksi adalah sebagai
berikut,

Proyeksi Normal, adalah proyeksi pararel sudut siku-siku yang
bertujuan untuk menampilkan benda tiga dimensi dengan ukuran
sebenarnya pada sebuah bidang. Biasanya diperlukan minimal 3
bidang proyeksi ( tampak atas, tampak depan, tampak samping )
dan disusun siku satu dengan yang lain, berjalan pararel dan tegak
lurus terhadap bidang proyeksi yang bersangkutan. Penerapan
dalam gambar kerja interior adalah pada gambar tampak
(elevation) ruangan maupun furniture, gambar detail khusus yang
membutuhkan 3 / lebih gambar

tampak dan lain- lain.
Proyeksi Bayangan Cermin ( reflection ) , digunakan dalam
membuat rencana desain langit – langit ( ceiling ).

Proyeksi dengan Metode Anak Panah ( Arrows Methods ), interior
dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan tidak selalu dapat
divisualisasikan dengan menggunakan proyeksi normal. Untuk
mengatasi hal tersebut digunakan metode proyeksi menggunakan
metode anak panah. Dalam gambar denah, anak panah ditempatkan
/ dirahkan pada sisi yang akan diperlihatkan pada gambar tampak.
Penerapan dalam gambar kerja interior adalah pada gambar
rencana potongan ( section ) ruangan maupun furniture.

Proyeksi Multyview, adalah proyeksi yang menampilkan 6 bidang
tampak. Pada gambar kerja digunakan untuk menginfomasikan
detail gambar yang mempunyai tingkat kompleksitas desain yang
tinggi, sehingga diperlukan gambar tampak atas, depan, samping
kiri, samping kanan, belakang dan bawah. Misalnya pada gambar
speciality furniture.

Proyeksi dengan titik lenyap, disebut juga perspektif dengan titik
lenyap bertujuan untuk menampilkan ide secara plastis baik ruang
maupun benda ( furniture ).
F. Notasi
Notasi / keterangan bantu pada gambar dapat berupa angka maupun
keterangan singkat dengan susunan kalimat. Notasi dalam interior
bertujuan untuk menginformasikan ukuran, pemakaian bahan, warna
finishing dan lain–lain. Beberapa norma yang harus diperhatikan dalam
pemberian notasi yaitu, Benda dan ukuran pada gambar harus jelas dan
terbaca, hanya notasi penting dalam pengerjaan dan fungsional yang
dicantumkan, setiap ukuran/ notasi hanya dicantumkan satu kali saja
dalam gambar dan gunakan satu jenis satuan ukuran dalam seluruh
rangkaian gambar kerja.

Notasi Ukuran, adalah notasi yang memberikan keterangan tentang
ukuran / dimensi pada gambar. Elemen notasi ukuran terdiri dari
garis ukuran, garis bantu ukuran, batas garis ukuran dan angka
ukur. Ketentuan pembuatan garis ukuran digambar terpisah dan
agak jauh dari gambar benda (minimal 1-1,5 cm ), garis ukuran
pararel berjarak 7 – 10 mm satu dengan yang lain dan ukuran
terbesar / terluar object terletak pada garis urutan terluar juga ,
sedangkan angka ukur prinsipnya adalah menjauhi bidang gambar
terletak
centering
diantara
batas
ukuran.
Semua
garis
menggunakan garis tipis 0,1 ( lihat Gbr. ) Satuan Ukuran, satuan
ukuran adalah millimeter ( mm), derajat pada sudut , diameter dan
lain-lain

Notasi Zero Point, adalah cara memberikan notasi / tanda
pengukuran bertingkat. Zero point atau titik nol digunakan sebagai
patokan untuk menentukan titik awal dalam pengukuran. Dari titik
nol secara vertical ditempatkan ukuran seluruhnya, ukuran yang
lebih besar dari nol ditambah awalan (+), ukuran yang lebih
kecil/rendah dari nol ditambah awalan (-) dan sama dengan nol
ditambah awalan (+/-), contoh penulisan nya adalah sebagai
berikut, +/- 0,00 artinya posisi awal / patokan awal dari
pengukuran / titik terendah , +0,50 artinya kenaikan 50 cm dari
titik nol, -0,50 artinya penurunan 50cm dari titik nol. Cara
pengukuran zero point dapat digunakan dalam rencana lantai dan
ceiling untuk menginformasikan ketinggian level masing-masing
bagian. Dalam standarisasi gambar teknik Amerika dikenal dengan
istilah ffl (finished floor level ) atau level ukuran jadi/ finish suatu
permukaan.

Notasi Kalimat, adalah notasi yang menerangkan sesuatu pada
gambar yang tidak cukup dengan notasi angka saja, berupa
rangkaian kalimat berisi spesifikasi teknis, estetis dan fungsional
pada gambar, dan untuk menerangkan material tertentu pada
elemen interior, ditulis dengan format sebagai berikut, nama / jenis
material, item code / warna, ex ( setara dengan ) merk/ jenis
produk tertentu yang dijadikan spesifikasi terpilih, ukuran,
finishing/ treatment khusus. Contoh,
Granit Tile( Rosso Alicante ) ex. Citatah Marmer,
80 x 80cm, Fin. Polished
( ffl position )
Gypsum Board, Fin.Cat Tembok ex.Dulux
(D8745) GooseWings
( ffl position )

Notasi Koordinat, adalah notasi untuk mengetahui koordinat letak
suatu elemen, misalnya pada coloumb/ beam struktur bangunan.
Notasi vertical menggunakan huruf dan notasi horizontal
menggunakan angka. Notasi ini sangat diperlukan dalam
pengecekan dilapangan, terutama menyangkut pekerjaan teknis
interior, arsitektur, sipil ( plumbing ) dan ME ( mekanikal dan
elektrikal ). Perlu dicatat notasi ini hanya untuk kolom struktur
sedangkan kolom praktis tidak perlu.( lihat gbr. )
G. Simbol
Simbol bertujuan untuk melambangkan material / jenis elemen
tertentu dalam gambar kerja. Beberapa symbol dibuat mengikuti
ketentuan norma ( BSI 9617 Symbol, graphic & schemes, ISO 410 Signs
& Symbol Building Instalation) ,dibagi menjadi 2 ( dua ) jenis symbol
yaitu ,

Symbol Elemen, adalah symbol elemen tertentu pada gambar
rencana, misalnya symbol dinding, coloumb, elektrikal, pintu,
jendela, sanitary, curtain, vitrage, basic furniture dan lain-lain.
Penggambarannya menggunakan bentuk grafis, dapat dilihat pada
buku Interior & Graphic Design Standards , SC. Reizhnikoff (
beberapa contoh terdapat dalam lampiran )

Symbol Penampang, adalah symbol jenis material yang digunakan
dalam rencana. Symbol penampang digambar dengan bantuan arsir
maupun raster. Fungsi arsir adalah untuk menunjukkan arah serat,
jenis bahan & sambungan. Dalam gambar kerja yang dibuat secara
manual arsir menggunakan tinta / rapido ukuran 0,1, contoh
penampang dinding, kolom struktur, kolom praktis, bahan kayu,
kayu olahan, besi/ logam, batu alam, kaca/ cermin, lapisan isolasi ,
karpet, keramik dan lain-lain ( beberapa contoh dapat dilihat pada
lembar lampiran)
4. GAMBAR TEKNIK DALAM GAMBAR KERJA INTERIOR
Gambar kerja / gambar dokumen dalam profesi desain interior adalah gambar
kerja proyek yang menjelaskan secara lengkap dan jelas dengan notasi, ukuran,
legenda dan detail yang dibutuhkan. Gambar dibuat semaksimal mungkin sesuai
dengan pengerjaan dilapangan. Sebuah gambar /desain selalu melalui suatu
proses ( lihat kembali alur langkah kerja perencanaan) sehingga suatu gambar
desain selalu terintegrasi dengan gambar yang lain baik secara fungsi, teknis
dan estetis. Secara garis besar gambar yang harus dipersiapkan dalam gambar
kerja interior adalah sebagai berikut,
A. Site Plan, adalah gambar situasi lokasi proyek / obyek perencanaan
yang menjelaskan kondisi/ letak dimana bangunan / obyek
tersebut meliputi arah mata angin, lingkungan ( nama ruas jalan, no,
nama kota, propinsi ), bangunan disekitar obyek, accessability (
pencapaian dengan beberapa jenis kendaraan, traffic satu atau dua arah
) dan lain – lain. Gambar denah site plan dibuat dengan skala 1 :
1000 / 1 : 500 / NTS ( not to scale ) / dibuat sejelas-jelasnya dan denah
dibuat dengan posisi arah mata angin utara berada diatas.
B. Existing, adalah gambar denah yang menjelaskan kondisi obyek
sebenarnya / biasa disebut denah asal / awal.
C. Denah Grouping & Zoning, denah untuk menganalisa kebutuhan
ruang, hubungan antar ruang dan pola sirkulasi manusia & barang /
dokumen. Ada beberapa cara dalam membuat denah grouping &
zoning yaitu dengan gambar terskala dan tidak terskala. Denah yang
tidak ter skala biasanya dilampirkan table analisa secara tertulis dan
diaplikasikan langsung pada tahap gambar rencana. Posisi gambar
Main Entrance berada dibawah.
D. Gambar Rencana adalah gambar yang sudah berisi informasi secara
lengkap disertai ukuran dengan skala, notasi keterangan bahan dan
lain - lain sebagai landasan penyelesaian terhadap suatu objek
rancangan. Gambar rencana berisi,

Denah Rencana Layout, denah yang menjelaskan tata letak
furniture, asesoris, kelengkapan bangunan seperti pintu, jendela,
tangga, lift, posisi AHU ( Air Handling Unit) dan penjelasan yang
lain. Denah layout dibuat dalam skala 1 : 100 / 1 : 50, dan posisi
Main Entrance berada dibawah. Apabila ingin menjelaskan
beberapa detail tertentu yang lebih spesifik, denah layout dapat
dibuat dengan skala 1 : 20. Terdapat Legenda / table yang memuat
informasi penjelasan kode jenis furniture / pengisi ruangan yang
terletak di pojok kanan atas.

Denah Rencana Lantai, denah yang menjelaskan rencana jenis
material lantai, finishing, warna, ukuran material, pola lantai,
grains pattern ( arah serat ) dan level lantai (FFL / Finished Floor
Levels ). Pada beberapa kasus dilapangan diperlukan notasi khusus
yang menjelaskan arah dan patokan awal pemasangan lantai
dengan notasi anak panah. Denah dibuat dengan skala 1 : 100 / 1 :
50 dan pada kasus tertentu dapat menggunakan skala 1 : 20

Denah Rencana Ceiling, denah yang menjelaskan rencana jenis
material ceiling, finishing, warna, ukuran material ( apabila
berbentuk modul / paneling ), pola ceiling,list profil, level ceiling ,
pola ceiling, pelmet
(vitrage, curtain, blind) dan ceiling features.
Ceiling features adalah beberapa elemen yang berada pada ceiling
misalnya electrical feature ( lampu & armature) mechanical
feature ( fan, exhaust, difusser grill, return grill, springkle, fire &
smoke detector, alarm, Close Circuit TV dan lain – lain ). Idealnya
dalam rencana ceiling juga memuat feature elektrikal dan
mekanikal
pada dinding seperti posisi stopkontak, switch, wall
lamp, standing lamp, table lamp dan lain-lain. Denah dibuat
dengan skala 1 : 100 / 1 : 50 dan pada kasus tertentu dapat
menggunakan skala 1 : 20

Gambar Potongan, adalah gambar yang merupakan hasil dari
proyeksi denah rencana layout, lantai dan ceiling sehingga
menghasilkan beberapa gambar tampak secara frontal. Gambar
potongan menjelaskan arah bentuk desain secara jelas sehingga
dapat dipahami secara teknis, estetis dan suasana ( atmosphere )
yang tercipta. Gambar Potongan memuat informasi FFL, notasi
ketinggian & level ceiling, jenis material, warna, ukuran, finishing,
treatment dinding dan semua elemen yang direncanakan pada
unsur pembentuk ruang. Gambar Potongan dibuat minimal 4 buah /
tampak pada setiap ruang dan dipilih sisi yang dapat mewakili
bentuk desain / pada sisi yang memerlukan penangan khusus.
Gambar dibuat dengan skala 1 : 100 / 1 : 50 / 1 : 20 dan pada kasus
tertentu dapat ditambahkan pewarnaan / rendering sebagai gambar
presentasi.

Gambar Detail, adalah gambar yang menjelaskan detail teknis
konstruksi, sambungan, treatment / perlakuan khusus ( wall daddo,
niche, pedestal, jamb, dinding akustik ), detail elemen khusus (
ukiran, turning
/bubutan, moulding dan pola-pola khusus).
Gambar dibuat dengan skala 1 : 10/ 1 : 5 / 1 : 2 / 1 : 1

Gambar Furniture, adalah gambar yang khusus menjelaskan
rencana furniture / elemen pengisi ruang yang akan di pakai. Satu
jenis furniture membutuhkan gambar yang menjelaskan bentuk
desain ( tampak atas, depan dan samping ), detail konstruksi,
keterangan notasi ukuran, material, finishing dan warna. Gambar
dibuat
menggunakan
azas
proyeksi
yang
benar
dengan
menggunakan skala 1 : 5 dan detailnya menggunakan skala 1 : 2 /
1: 1

Gambar Fixed Perspektif , adalah gambar perspektif berwarna
yang merupakan visualisasi ruang secara plastis hasil dari
perencanaan, bertujuan untuk memberi gambaran bentuk desain,
komposisi bahan dan warna serta suasana yang tercipta. Dipilih
beberapa ruang
yang dapat mewakili hasil dari tujuan dan
sasaran perencanaan, misalnya pada object rumah makan dibuat
perpektif dining area, pada hotel dibuat perspektif
lobby,
restaurant, ballroom dan standrat room / VIP Room.

Material & Colour Board / Swatch Colour / Skema bahan dan
warna, bertujuan untuk memperlihatkan / mendekatkan visualisasi
komposisi material dan warna yang sesungguhnya. Skema bahan
dan warna disusun pada sebuah papan.
Bahas juga simbol notasi pada
Dinding pada skala 1;100,50,20
Kolom praktis, struktur
Jendela, pintu, kusen pada skala 1:100,50,20
Bukaan / envelope code pada pintu jendela
Posisi entrance, site plan
Rencana Lantai dan notasi
Rencana ceiling dan notasi
Potongan dan notasi
Simbol material, kayu, logam, kaca, multiplek dll
Download