Apa itu isotop, isoton, dan isobar? Di alam, yang namanya atom tidak selalu ditemukan dalam bentuk yang seperti kita pelajari di sekolah. Mereka mempunyai varian-varian masingmasing. Jika diamati dari nomor atom (jumlah proton), neutron, dan elektronnya, atom-atom di alam punya hubungan yang unik. Di Alam kita bisa menemukan unsur oksigen dengan rumus atom 1H1 dan 1H2. Mereka mempunyai jumlah proton yang sama tapi mempunyai jumlah massa yang berbeda. itu yang disebut dengan hubungan unik isotop (isotope). Selain isotop, masih ada yang namanya isoton dan isobar. Apa sebenarnya isotop, isoton, dan isobar itu? mari simak rangkuman berikut. Isotop (isotope) adalah unsur yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda. Nomor atom sama karena mereka adalah unsur tersebut sama. Perbedaan nomor massa di karenakan jumlah neutron dalam satu jenis atom tersebut bisa berbeda-beda. Contohnya isotop dari unsur klor mereka mempunyai 17 proton pada inti, tetapi jumlah netronya berbeda, yaitu masing masing 20 (37-17) dan 18 (35-17). Hampir semua unsur mempunyai isotopnya di alam. Dari isotop suatu atom dan persentase kelimpahannya di alam kita bisa menentukan masa atom relatifnya. Sebagai contohUnsul klor (klorin) di alam mempunyai dua isotop dengan massa atom masing-masing 34,9 dan 36, 9. Jika kelimpahan untuk masing-masing isotop tersebut di alam adalah 74% dan 26% maka berapa masa atom relatifnya? Jawab. = [74 = 35,42 U x 34,9 + 26 x 36,9]/100 Isobar (Isobars) Kalau isotop nomor atom sama dengan masa berbeda, isobar kebalikannya, Isobar adalah unsur yang mempunyai masa sama tapi dengan nomor atom yang berbeda. Karena nomor atom yang berbeda, maka isobar memiliki sifat kimia yang berbeda. Untuk lebih mudah mengingatnya sobat hitung ingat saja kalau ISOTOP >< ISOBAR Contoh Isobar Isobar besi / ferrum (Fe) dan Nikel (Ni) masing masing mempunyai massa atom yang sama yaitu 58 satuan atom. Demikian juga dengan isobar Cesium dan Selenium, nomor atom mereka berbeda tapi punya nomor massa yag sama. Isoton (isotone)Isoton adalah unsur yang memiliki jumlah netron yang sama. contoh isoton Isoton antara Phospor dengan Sulfur (Belerang) masing-masing mempunyai jumlah neutron yang sama yaitu sebanyak 16. untuk lebih mudah mengerti apa itu isotop, isoton, dan isobar sobat ingat saja kalau Jenis sama Isotop nomor atom sobar nomor masssa Isoton jumlah neutron Kelimpahan Isotop di Alam Unsur yang terdapat di alam kebanyakan terdapat sebagai campuran isotop. Massa atom relatif (Ar/Mr) dari suatu unsur dapat dicari dengan menjumlahkan persentase masing-masing isotop dari atom terhadap nomor massanya. Karena setiap isotop mempunyai massa yang berbeda, maka harga massa atom setiap unsur merupakan harga rata-rata seluruh isotopnya. Kelimpahan isotop dialam dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Massa 1 atom X rata-rata = {(%X1.massa X1) + (%X2.massa X2)} Dimana : %X = persentase atom Massa X1 = massa isotop ke-1 Massa X2 = massa isotop ke-2 Contoh : Diketahui di alam terdapat 59,98% isotop . Bila Ar Cl 36,2 dan Cl mempunyai 2 isotop, maka nomor massa isotop yang lain adalah …. Penyelesaian Cl ke-1 = 59,98% à NM = 37 Cl ke-2 = (100 – 59,98)% = 40,02 % à NM= …? Ar Cl = (%Cl-1. Massa Cl-1) + (%Cl-2. Massa Cl-2) 36,2 = (59,98%. 37) + (40,02%. NM Cl-2) 36,2 = (22,19926) + (40,02%. NM Cl-2) NM Cl-2 = = x 100 = 35,001 sehingga Nomor massa isotop yang lain adalah 35 . Menentukan massa atom relatif Contoh : Dengan adanya spektrostokopi massa diketahuilah atom-atom dari satu unsur (unsurnya sama) ternyata ada sedikit perbedaan yaitu ada yang berbeda massanya (berisotop). Seperti unsur khlorin diketahui memiliki 2 iostop, yaitu khlorin-35 dengan kelimpahan di alam sebanyak 75% dan khlorin-37 dengan kelimpahan di alam sebanyak 25%. Tentukan massa atom relatif unsur khlorin ! Penyelesaian Untuk menghitung massa atom relatif khlorin, kita harus mengetahui terlebih dahulu massa rata-rata 1 atom khlorin. Dari soal tidak ada massa rata-rata 1 atom khlorin, hanya ada isotopisotop khlorin. Oleh karena itu kita harus menghitung terlebih dahulu massa rata-rata 1 atom khlorin dari isotop-isotpnya. Khlorin punya 2 isotop, yaitu : 1. Khlorin-35 sebanyak 75% 2. Khlorin-37 sebanyak 25% Massa rata-rata unsur khlorin = [(massa isotop 1) x persennya]+[(massa isotop 2) x persennya] = [35 gram x 75%] + [37 gram x 25%] = [2625%] + [ 925%] = 35500% = 35,5 gram Jadi massa rata-rata satu atom khlorin = 35,5 gram Kemudian kita hitung massa atom relatif khlorin (dilambangkan Ar Cl) Ar Khlorin = massa rata-rata 1 atom Khlorin / (massa 1 atom C-12 / 12) = 35,5 gram / (12 gram /12) = 35,5 (catatan : massa 1 atom C-12 = 12 gram) Jadi massa atom relatif khlorin = 35,5 Alat Praktikum Fisika: Merangkai Alat Statif Dalam praktikum fisika, terdapat alat yang dinamakan statif. Untuk menggunakan alat statif ini terlebih dahulu kita harus merangkainya. Berikut alat- alat yang diperlukan untuk merangkai alat statif: 1. Dasar Statif Dasar statif digunakan ketika merangkai alat statif. Berfungsi sebagai dasar penumpunya batang statif. Dasar statif ini terletak di bagian bawah alat statif 2. Batang Statif Terdapat 2 jenis batang statif. Batang statif panjang dan batang statif pendek. Batang statif ini digunakan untuk sebagai tiang- tiang penyangga pada alat statif. Batang statif ini dipasang pada dasar statif. Batang statif panjang diletakkan vertikal di lubang bagian tengah dasar statif. Dan pada lubang di bagian samping, batang statif dipasang secara horizontal, lalu kemudian pada ujungnya dipasang kaki statif. 3. Kaki Statif Terletak di bagian bawah, sejajar dengan dasar statif yang dihubungkan dengan batang statif. Kaki statif berfungsi untuk menyangga alat statif sehingga posisinya lebih seimbang. 4. Balok Pendukung Diletakkan pada batang statif panjang yang vertikal terhadap dasar statif. Pasang di bagian atas. 5. Jepit Penahan Dipasang pada balok pendukung. Jepit penahan berfungsi untuk menggantung neraca pegas atau pegas spiral. Rangkai alat- alat tersebut membentuk alat statif seperti tampak pada gambar paling atas yang kemudian dapat digunakan dalam praktikum selanjutnya. Berikut gambar- gambar penggunaan alat statif dalam praktikum fisika: TABEL ISOTOP Z unsur A massa (u) – electron 0 1 0,000549 kelimpahan % Z unsur A massa (u) 5 Boron 8 8,0246072 9 9,0133288 kelimpahan % ( elektron ) 0 + 1 neutron proton 1 1 1,008665 1 10,0129370 0 19,9 1 11,0093054 1 80,1 1 12,0143521 2 1,007276 1 13,0177802 3 ( Hidroge n) ( Hydroge n) 1 Protium 1 1,007825032 07 99,985 6 Carbon 1 10,0168532 0 ( Karbon ) Deuteriu 2 2,014101777 m 8 Tritium 0,015 1 11,0114336 1 1 12 2 3 3,016049277 7 1 13,003354837 3 8 2 Helium 3 3,016029319 1 0,000137 1 14,003241989 4 4 4,002603254 15 99,999863 1 15,0105993 5 98,9 1,1 5 5,01222 7 Nitroge 1 12,0186132 n 2 1 13,00573861 3 3 Lithium 5 5,01254 ( Litium 6 ) 6,015122795 7 8 9 7,01600455 7,5 1 14,003074004 4 8 99,634 1 15,000108898 5 2 0,366 1 16,0061017 6 92,5 1 17,008450 7 8,02248736 9,0267895 8 Oxyge 1 14,00859625 n 4 ( 1 Oksige 15,0030656 5 n) 4 Berylliu 7 m 7,01692983 1 15,994914619 6 56 99,762 ( Berilium 8 8,00530510 ) 1 16,99913170 7 0,038 1 17,9991610 8 0,2 9 9,0121822 100 1 10,0135338 0 1 19,003580 9 1 11,021658 1 2 20,0040767 0 Persamaan Reaksi Inti Reaksi pada Inti Reaksi yang terjadi di inti atom dinamakan reaksi nuklir. Jadi Reaksi nuklir melibatkan perubahan yang tidak terjadi di kulit elektron terluar tetapi terjadi di inti atom. Reaksi nuklir memiliki persamaan dan perbedaan dengan reaksi kimia biasa. Persamaan reaksi nuklir dengan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut. a. Ada kekekalan muatan dan kekekalan massa energi. b. Mempunyai energi pengaktifan. c. Dapat menyerap energi (endoenergik) atau melepaskan energi (eksoenergik). Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut. a. Nomor atom berubah. b. Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi, sedangkan dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya. c. Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol. d. Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop. Reaksi nuklir dapat ditulis seperti contoh di atas atau dapat dinyatakan seperti berikut. Pada awal dituliskan nuklida sasaran, kemudian di dalam tanda kurung dituliskan proyektil dan partikel yang dipancarkan dipisahkan oleh tanda koma dan diakhir perumusan dituliskan nuklida hasil reaksi. Contoh Ada dua macam partikel proyektil yaitu: a. Partikel bermuatan seperti , atau atom yang lebih berat seperti b. Sinar gamma dan partikel tidak bermuatan seperti neutron. Contoh 1. Penembakan dengan partikel alfa 2. Penembakan dengan proton 3. Penembakan dengan neutron a. Reaksi Pembelahan Inti Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang diperoleh jika uranium ditembak dengan neutron. Otto Hahn dan F. Strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan II A, yang diperoleh dari penembakan uranium dengan neutron. Mereka menemukan bahwa jika uranium ditembak dengan neutron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi. Contoh reaksi fisi. Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai. b. Reaksi Fusi Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar daripada energy yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama. Perhatikan reaksi fusi dengan bahan dasar antara deuterium dan litium berikut. Reaksi-reaksi fusi biasanya terjadi pada suhu sekitar 100 juta derajat celsius. Pada suhu ini terdapat plasma dari inti dan elektron. Reaksi fusi yang terjadi pada suhu tinggi ini disebut reaksi termonuklir. Energi yang dihasikan pada reaksi fusi