ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM Indonesia diposisi silang samudera dan benua 92 pulau terluar overfishing PENCEMARAN KEMISKINAN 12 bioekoregion Ancaman kerusakan sumberdaya 11 WPP PETA TINGKAT EKSPLORASI SUMBER DAYA IKAN DI 11 WPP-RI Lampiran III : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor KEP.45/MEN/2011 tentang Estimasi Potensi Sumber Daya Ikan di Wilaya Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 2 KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG YANG BAIK EKOSISTEM TERUMBU KARANG YANG HANCUR EKOSISTEM MANGROVE YANG BAIK EKOSISTEM BAKAU YANG RUSAK PENAMBANGAN PASIR LAUT SAMPAH • Coral mining and illegal trading • Penangkapan biota laut yang dilindungi PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau—Pulau kecil adalah suatu proses perencanaan pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil antar sektor, antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (UU 27/2007)) PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN SECARA TERPADU Prinsip 1: Wilayah pesisir adalah suatu sistem sumberdaya yang unik, yang memerlukan pendekatan khusus Prinsip 2: Air merupakan faktor kekuatan penyatu utama dalam ekosistem wilayah pesisir dan lautan. Prinsip 3: Tata ruang daratan dan lautan harus direncanakan serta dikelola secara terpadu. Prinsip 4: Daerah perbatasan antara laut dan darat hendaknya dijadikan fokus utama dalam setiap program pengelolaan wilayah pesisir. Prinsip 5: Batas suatu wilayah pesisir harus ditetapkan berdasarkan pada isu dan permasalahan yang hendak dikelola serta bersifat adaptif. • Prinsip 6: Fokus utama dari pengelolaan wilayah pesisir dan lautan adalah untuk mengkonservasi sumberdaya milik bersama (common property resources). • Prinsip 7: Pencegahan kerusakan akibat bencana alam dan konservasi sumberdaya alam harus dikombinasikan dalam satu program PWPLT (Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu). Prinsip 8: Semua tingkat pemerintahan dalam suatu negara harus diikutsertakan dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan. Prinsip 9: Pendekatan pengelolaan yang disesuaikan dengan sifat dan dinamika alam adalah tepat dalam pembangunan wilayah pesisir dan lautan. Prinsip 10: Evaluasi manfaat ekonomi dan sosial dari ekosistem pesisir serta partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan wilayah pesisir dan lautan. Prinsip 13: Pemanfaatan multiguna (multiple uses) merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan wilayah pesisir dan lautan secara berkelanjutan. Prinsip 14: Pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan secara tradisional harus dihargai. Prinsip 15: Analisa dampak lingkungan sangat penting bagi pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara efektif. Tujuan Pengelolaan Pesisir Terpadu 1. Mengurangi laju kerusakan sumberdaya pesisir dan habitatnya dari pemanfaatan yang tidak ramah lingkungan 2. Mengurangi Konflik Pemanfaatan 3. Menjaga proses proses ekologis utama, sistem pendukung mahluk hidup, dan keanekaragaman biologis di wilayah pesisir dan lautan,, 4. Mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat TANTANGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR DAN LAUT SOSIAL PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT PESISIR DAN KEPULAUAN KESEJAHTERAAN MENGUBAH POLA KONSUMSI & PRODUKSI YG TIDAK BERKELANJUTAN DAN RAMAH LINGKUNGAN EKONOMI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI EKOSISTEM DAN BIOTA LAUT YANG TERANCAM PUNAH EKOLOGI NUSA TENGGARA TIMUR DAN ISU GLOBAL Kantong makanan laut (Seafood) Dunia Perairan Laut NTT seluas + 200.000 Km2, menyimpan potensi berbagai jenis biota, seperti ikan, udang, cumi-cumi,rumput laut dan biota laut lainnya. Di tahun 2012 produksi perikanan tangkap mencapai 54.677 ton.