Modul3-WASANTARA

advertisement
GEOPOLITIK DAN
GEOSTRATEGI
Arti Geopolitik
• Geo (=bumi) + politik (politeia = kesatuan masyarakat yg
berdiri sendiri)
• Politics (bhs Inggris) =
1) suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, cara dan alat yg
digunakan utk mencapai cita2/tujuan tertentu
2) kepentingan umum warganegara suatu bangsa
3) policy (kebijakan) utk memperjuangkan tercapainya
tujuan
• Geopolitik = Geografi politik = Ilmu Bumi politik
1) mempelajari fenomena geografi dlm konteks politik
geografi, menyangkut: kependudukan, ekon, sos,
pemerintahan, dll.
2) ilmu penyelenggaraan negara yang segala kebijakannya
dikaitkan dengan masalah-2 geografi tempat rakyat suatu
bangsa berada
 Geopolitik Indonesia adalah Wawasan Nusantara
 Dalam konteks universal dikenal “Wawasan Nasional”
(National Outlook)
GEOSTRATEGI


a.
b.
c.
d.
Strategi = politik dalam pelaksanaan ?
Seni/ilmu bgmn membina dan mengelola sum-da yg
dimiliki ke dlm rencana dan tindakan (diturunkan dari
“Visi”  “Misi”)
Strategi berkait dengan:
upaya bgmn mencapai tujuan/sas. yg diinginkan politik
Seni, krn implementasinya didasari intuisi, perasaan &
hsl pengamatan
Ilmu, krn berkait dengan data & fakta (ada proses
ilmiah)
Biasanya menjangkau masa dpn, disusun bertahap,
serta memperhitungkan faktor2 yg berpengaruh
GEOSTRATEGI
• INGAT teori SWOT (Philipp Kottler)
Stength (kekuatan)..?
Weakness (kelemahan)
Opportunities (Peluang)
Threath (tantangan)
• Mengukur:
- penguasaan medan
- apa yang dimiliki lawan  bandingkan dg yg kita miliki
- seberapa besar kekuatan kita  bandingkan kekuatan lawan
- apa kelebihan kita  apa kelebihan mereka
- apa kekuarangan kita  apa kekuarangan mereka
Geostrategi:
Perumusan strategi nasional dg memperhitungkan kond & konstelasi
geografi sbg faktor utama serta memperhatikan konsisi sos-bud, demografi,
SKA, lingk lokal, nasional, regional & internasional
WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI GEOPOLITIK BANGSA INDONESIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengertian: Geopolitik, Wawasan Nasional
Pengertian, Hakekat dan Kedudukan Wasantara
Latar Belakang Konsepsi Wasantara
Wasantara Sebagai Geopolitik Bangsa Indonesia
Perwujudan Wasantara
Otonomi Daerah di Indonesia
Wawasan Nasional
• Cara pandang suatu bangsa dlm hidup ber: ma-bang-ga serta dlh hub
antar neg yg mrpk hasil perenungan falsafah ttg diri dan lingkungannya
dg memperhatikan sejarah dan kondisi sosial-budaya serta dengan
memanfaatkan konstelasi geografis guna menciptakan dorongan dan
rangsangan dlm usaha mencapai tunas.
• Proses terbentuknya “Wawasan Nasional” suatu bangsa
Diri
Bangsa
Sejarah
Konstitusi
(UUD)
Budaya
Lingkungan
(Geografi)
Wawasan
Nasional
Ideologi
Aspirasi
Bangsa
Falsafah
Dorongan
(Motivator)
Tunas
PENGERTIAN WASANTARA
Wawasan Nusantara = Wawasan Nasional (national outlook)-nya bangsa
Indonesia, artinya Wasantara dijadikan sbg wawasan dalam
penyelenggaraan pemb nasional utk mencapai tujuan nasional.
etimologis
Wasantara
terminologis
Wawasan : (wawas: Jw): pandangan, tinjauan, penglihatan inderawi
= cara pandang - cara melihat
Nusantara: (Nusa + antara), pulau-pulau di antara
Nusantara selanjutnya dipakai sbg pengganti nama Indonesia
Cara pandang dan sikap bgs Ind’sia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dlm penyelenggaraan kehidupan ber-ma-bang-ga
(GBHN 1988)
Cara pandang dan sikap bgs Ind’sia mengenai diri dan lingkungannya yg
serba beragam dan bernilai strategis dg mengutamakan persatuan dan
kesatuan bgs serta kesatuan wil dlm penyelngg kehidp berma-bang-ga
Utk mencapau tujuan nasionalnya
(Pokja Kewiraan Lemhannas, 1999)
Pengertian Wawasan Nusantara
• GBHN 1998
cara pandang dan sikap bgs Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (ber-ma-bang-ga)
• Pokja Wasantara Lemhannas:
cara pandang dan sikap bgs Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, yg serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan berma-bang-ga untuk mencapai
tujuan nasional
Kesimpulan :
 Cara pandang dan sikap (dlm ber-ma-bang-ga)
 Terhadap diri dan lingkungan (geografi dan sos-bud, termasuk ideologi)
 Mengutamakan per-1-an dan ke-1-an bgs – keutuhan wilayah
 Untuk mencapai tunas
Hakekat Wasantara
Sebagai wawasan diri, kita harus memandang diri
kita sebagai apa ?
Kita memandang diri kita dengan “nusantara”
sebagai kesatuan.
Jadi, hakekat Wasantara adalah keutuhan bangsa
serta kesatuan wilayah.
(Ingat! GBHN : “persatuan dan kesatuan bangsa
serta keutuhan wilayah”)
Artinya, Bangsa Indonesia yang dari segi sos-bud
beragam (heterogen), serta dari segi kewilayahan
bercorak nusantara, kita pandang sebagai
kesatuan yang utuh.
Kedudukan Wasantara
• Sebagai “Visi Bangsa”,
Visi = keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yg diinginkan
• Kedudukan Wasantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaraan RI
dapat dilihat dalam gambar :
Paradigma Nasional
Ketatanegaraan RI
Pancasila / Pembukaan UUD 194
UUD 1945
Landasan Idiil
Landasan Konstitusional
Wawasan Nusantara
Landasan Visional
Ketahanan Nasional
Landasan Konsepsional
Dokumen Rencana Pembangunan
PEMBANGUNAN NASIONAL
Landasan Operasional
Segi Geografis dan Sosial Budaya
• Ind sbg neg-bangsa dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa
yg heterogen (multi : etnik, kultur, religi, etc.)
• Keunikan dan heterogenitas bgs  mengharuskan bgs Ind miliki visi utk
menjadi bgs yg bersatu dan utuh
Data dan fakta GEOGRAFIS dan SOSBUD Indonesia adalah:
 Negara kepulauan (an archipelagic state), 17.508 pulau; 6.044 telah
bernama
 Luas wilayah 5.193.250 km2, (terdiri 2.027.087 km2 daratan dan
3.166.167 km2 perairan) 2/3 bag perairan
 Jarak utara-selatan 1.888 km dan jarak timur-barat 5.110 km
 Posisi silang dua benua (Asia-Australia), dan dua samudera (samudera
Hindia dan samudera Pasifik)
 Pada lintasan garis khatulistiwa
 Iklim tropis dengan dua musim
 Pertemuan dua jalur pegunungan : Mediterania dan Sirkum Pasifik
 Batas-batas pada titik 60 LU dan 110 LS dan 910 BT 1460 BT
 …
Geografis Indonesia (lanjutan) ….
 Wilayah yang subur dan habitable (dapat dihuni)
 Jumlah penduduk yang besar 218 jutaan jiwa, persebarannya tidak
merata
 Kekayaan alam (efektif dan potensial) : flora, fauna, tambang, kekayaan
laut, dsb.
 Memiliki etnik (suku-suku) yang sangat banyak (mencapai 500an suku)
Posisi yang demikian dikatakan sebagai posisi strategis
Keunikan dan heterogenitas bangsa tsb berdampak : segi positif dan segi
negatif sekaligus.
Segi positif:
Menjadi modal utk memperkuat bgs menuju cita-cita
Segi negatif:
Mudah menimbulkan perpecahan dan infiltrasi pihak luar
O.k.i peluang ke arah perpecahan  hrs dtnaggulangi/dicegah
Peluang ke arah keutuhan/persatuan hrs terus digalang dan diupayakan
scr terus-menerus salah satunya adalah dengan mengembangkan
“konsepsi Wawasan Nusantara”
Posisi Silang Nusantara (tambahan)
• Geografis : dua samudera (Hindia dan Pasifik) dan dua
benua
• Demografis : wilayah penduduk tipis (selatan) dan
penduduk padat (utara) Australia : 15 juta jiwa, RRC : 1
milyar jiwa lebih
• Ideologis : faham liberalisme (selatan) dan faham komunis
(utara)
• Politis : Demokrasi parlementer (selatan) vs. “diktator
proletariat”
• Ekonomi : sistem ekon liberal – kapitalis di selatan vs.
sistem ekon terpusat di utara
• Sistem sosial : individualisme vs. sosialis-komunisme
• Sistem budaya: kebudayaan barat (selatan) vs. kebudayaan
timur
• Sistem Hankam : sistem kontinental (darat) di utara vs.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN POSISI GEOGRAFIS INDONESIA
KEUNTUNGAN:
1.
Menjadi jalur la-lin perdag internasional
2.
Meningkatkan penerimaan devisa negara
3.
Memudahkan Indonesia berinteraksi dengan negara lain
4.
Mempercepat perkemb TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
5.
Mempercepat proses akselerasi budaya yg sesuai dg nilai2 luhur bud
bgs
6.
Peluang pegang peran dlm penyelesaian konflik di neg tetangga
7.
Lainnya…
KERUGIAN / TANTANGAN
1.
Terganggungnya ketertiban dan keamanan nasional
2.
Terjadi pencurian ikan dan sdy laut lainnya
3.
Marak terjadinya perompakan kapal laut yang melintasi perairan Ind
4.
Potensi penyelundupan dan perdag gelap
5.
Lainnya….
Tinjauan Historis dan Yuridis Formal Wawasan Nusantara
1.
2.
3.
4.
Wasantara sbg landasan bagi Konsepsi Tannas
Wasantara sbg Wawasan Bangnas
Wasantara sbg Wawasan Hankamneg
Wasantara sbg Wawasan Kewilayahan
1. Wasantara sbg landasan bagi Konsepsi Tannas
Konsepsi Wasantara sbg konsepsi politik ketatanegaraan dlm upaya
mewujudkan tunas.
Bahwa Tannas merupakan geostrategi nasional utk mencapai sasaransasaran yg telah digariskan dlm Wasantara. Karena itu Tannas perlu dibina
dipelihara dan ditingkatkan dengan berpedoman pada Wasantara.
2. Wasantara sbg Wawasan Bangnas
MPR menetapkan GBHN (psl 3 UUD 1945) s/d th 1998
Sekarang (pasca 1998) GBHN  diganti dengan : RPJP : 25 tahunan
RPJM : 5 tahunan
APBN : 1 tahunan
Pengejawantahan Pancasila sebagai Tujuan Nasional
PANCASILA
(5 sila)
Negara Persatuan
Pokok Pikiran I
Keadilan Sosial
Pokok Pikiran II
Neg yg berked. rkyt
Pokok Pikiran III
Neg yg berkeThn+KmnsPEMBUKAAN
Pokok Pikiran IV
UUD 1945
BAB I s.d. Bab XVI
Pasal 1 s.d Pasal 37 (69 pasal)
BATANG TUBUH
UUD 1945
PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJP-D
RPJP 25th
RPJM-D
RPJM 5 th
APBD
APBN 1th
GBHN
(dahulu)
2. Wasantara sbg Wawasan Bangnas (lanjutan…)
Wasantara sbg cara pandang dan sikap bgs Ind mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bgs
serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan ber: mabang-ga mencakup:
• Perwujudan kepulauan nusantara sbg satu kesatuan politik
• Sbg satu kesatuan ekonomi
• Sbg satu kesatuan sos-bud
• Sbg satu kesatuan hankam
3. Wasantara sbg Wawasan Hankamneg
• Wasantara mrpk pandangan “geopolitik” Ind dlm
mengartikan tanah air Ind sbg satu kesatuan yg meliputi
seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara
• Sbg kesatuan hankamneg, berarti bhw ancaman thd
sebagian wil di manapun, pada hakekatnya mrpk
ancaman seluruh bangsa Ind
4. Wasantara sbg Wawasan Kewilayahan
Sbg wawasan kewilayahan, Wasantara mengalami pasang surut terutama
dari segi luasnya seiring dengan perkembangan sejarah kekuasaan
negara, yakni:
I. Ordonantie 1939 (masa pemerintahan kolonial Belanda)
“Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie”
lebar laut wilayah : 3 mil (ditarik dari garis air pasang-surut),
atas setiap pulau-pulau.
Akibatnya:
1) Tiap-2 pulau punya laut teritorial sendiri
2) Di antara tiap laut teritorial terdapat perairan internasional
(laut bebas)
3) wilayah Indonesia “dipisahkan” oleh kantong-2 laut sbg
laut bebas
II. Deklarasi Djuanda (13 Desember 1957)
KRONOLOGIS
• TZMKO (Ordonantie 1939)
• Deklarasi Djuanda 13 Des 1957
• Koferensi Jeneva (Swiss) perjuangkan asas
negara kepulauan
• PERPU No.4 Tahun 1960 (UU No.4/Prp, 1960)
memberi landasan yuridis Deklarasi Djuanda
• PP No. 8 Th 1962 Jaminan Lalin Damai di
perairan Pedalaman Indonesia
• Deklarasi Landas Kontinen: 17 Februari 1969
• Deklarasi ZEEI : 21 Maret 1980
• UNCLOS 1982
Wilayah Indonesia Ordonantie 1939
Teritoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie
(Ordonantie 1939)
Deklarasi Djuanda (13 Desember 1957)
dikeluarkan PM Ir. Djoeanda, utk dikembalikan pada gagasan “konsepsi
negara kepulauan” (archipelagic principles)
Cakupan Deklarasi Djuanda :
Konsiderans: (Dasar pertimbangan)
1) Bentuk geografis Ind sbg “negara kepulauan”, memiliki sifat dan corak
tersendiri
2) Bahwa semenjak dahulu secara historis kepulauan2 Ind sbg satu
kesatuan
3) Bhw Ordonantie 1939 memecah-belah keutuhan teriotorial wilayah RI
Diktum : (Isi pokok deklarasi)
 Lebar laut wilayah Ind 12 mil (tidak 3 mil), diukur atas dasar point to
point theory, dengan ditarik garis lurus (straight base line) bukan low
water line (garis air pasang-surut)
 Titik-titik terluar dari setiap pulau terluar (Selebar 12 mil) yang termasuk
dlm wil RI ditarik garis lurus
4. Wasantara sbg Wawasan Kewilayahan (lanjutan….)
Prinsip pemerintah Indonesia dalam Deklarasi Djuanda :
1.
Lalin damai bagi kapal2 asing tetap dijamin
2.
Pendirian Ind (ttg neg kepulauan) diperjuangkan dalam konferensi
Hukum Laut Internasional
3.
Pemerintah Ind menghormati hukum laut internasional sesua tata
pergaulan internasional
Tujuan Deklarasi Djuanda :
1.
Perwujudan bentuk wil NKRI yang utuh dan bulat
2.
Penentuan batas2 wil neg Ind disesuaikan dengan “asas negara
kepulauan” (archipelagic state principles) bukan asas “Island State”
3.
Pengaturan lalin damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan
dan keamanan NKRI
Catatan:
Momentum Deklarasi Djuanda dijadikan sbg hari besar nasional “Hari
Nusantara” diperingati setiap tanggal 13 Desember
•
Undang-Undang Nomor 4/Prp tahun 1960
(Perpu No. 4/1960)
tentang : Perairan Indonesia, dikeluarkan untuk
memperkokoh Deklarasi Djuanda, berisi :
a. Perairan Ind adalah laut wilayah Ind beserta perairan
pedalaman Ind
b. Laut Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
c. Perairan pedalaman Ind adalah semua perairan yg terletak
pada sisi dalam dari garis dasar
Keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 tersebut melahirkan konsepsi
“wawasan nusantara” di mana laut tidak lagi sebagai pemisah tetapi
sebagai penghubung pulau-pulau.
Luas wilayah Indonesia menjadi :
a. Daratan : 2.027.087 km2
b. Perairan : 3.166.167 km2
5.193.250 km2
•
PP No. 8 Tahun 1982  tentang Lalu-lintas Damai bagi
kapal-kapal asing
Asas-asas dalam Hukum Laut Internasional
• RES NULLIUS
Laut tidak ada yang memiliki
• RES COMMUNIS
Laut milik masy dunia, tak dapat dimiliki oleh masing-masing negara
• MARE LIBERUM
Laut adalah bebas bagi semua negara
• MARE CLAUSUM
Hanya laut sepanjang pantai saja, sejauh yg dapat dikuasai dari darat (3
mil) dapat dimiliki suatu negara
• ARCHIPELAGIC STATE PRINCIPLE
konsep negara kepulauan yg dapat dijadikan dasar dalam Konvensi
PBB tentang Hukum Laut
Deklarasi Landas Kontinen Indonesia (17 Feb 1969)
Isi pokok:
• Kekayaan alam di landas kontinen adalah milik negara
bersangkutan
• Batas landas kontinen yg terletak di antara dua negara
adalah garis tengahnya
(dikukuhkan dengan UU No. 1 Tahun 1973 ttg Landas
Kontinen Indonesia)
ZEEI
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (21 Maret 1980)
1) Lebar ZEEI: 200 mil diukur dari garis pangkal laut wil Ind
2) Hak berdaulat utk menguasai kekayaan sumber alam di
ZEEI
3) Lautan ZEEI tetap mrpk lautan bebas untuk pelayaran
internasional
ZEEI diterima oleh hampir seluruh peserta Konferensi
UNCLOS di Jamaika 1982
ZEEI  dikukuhkan dg UU No. 5 tahun 1983
• Dengan adanya ZEEI, sdy hayati & sdy alam lain yg ada di
laut, dasar laut, dan bawah laut menjadi hak eksklusif RI
LANDAS KONTINEN
Konferensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982
• United Nations Confererence on the Law of the Sea
 Prinsip negara kepulauan diperjuangkan Indonesia
 Prinsip ini ditandatangani oleh hampir seluruh peserta
konferensi, sehingga sejak 1982 ini perjuangan panjang
RI berhasil
Gambar
LAUT KEWENANGAN INDONESIA (NUSANTARA)
LAUT
WILAYAH
(12 mil)
ZONA
TAMBAHAN
(12 mil)
ZEEI (2OO mil)
LANDAS KONTINEN (350 mil)
200 Meter
GarIs dasar
PERAIRAN
NUSANTARA
LANDAS
Ekslorasi
Eksploitasi
Penelitian
Instalasi
KONTINEN INDONESIA
LAUT LEPAS
KRONOLOGIS
• TZMKO (Ordonantie 1939)
• Deklarasi Djuanda 13 Des 1957
• Koferensi Jeneva (Swiss) perjuangkan asas
negara kepulauan
• PERPU No.4 Tahun 1960 (UU No.4/Prp, 1960)
memberi landasan yuridis Deklarasi Djuanda
• PP No. 8 Th 1962 Jaminan Lalin Damai di
perairan Pedalaman Indonesia
• Deklarasi Landas Kontinen: 17 Februari 1969
• Deklarasi ZEEI : 21 Maret 1980
• UNCLOS 1982
Hierarkhi Peraturan Perundang-undangan RI
TAP XX/MPRS/1966
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UUD 1945
KETETAPAN MPR
UU / PERPPU
PP
KEPPRES
PERATURAN
PELAKSANA LAIN:
a.
b.
c.
Peraturan Menteri…..
Instruksi Menteri ….
Lainnya ……….
TAP No. III/MPR/2000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
UUD 1945
KETETAPAN MPR
UU
PERPPU
PP
KEPPRES
PER-DA
UU No.10 Tahun 2004
Ttg: Pembentukan
Peraturan Per-UU-an
1.
2.
3.
4.
5.
UUD 1945
UU / PERPPU
PP
PERATURAN PRESIDEN (Perpres)
PER-DA
a. Perda Provinsi
b. Perda kab/kota
c. Perdes
Potensi Laut Indonesia
 Luas wil perairan
 Luas wil Laut Ter
 Luas wil laut ZEEI
: 5.877.879 Km².
: 3.100.000 Km².
: 2.700.000 Km².
1. Keunggulan luas wilayah
2. Posisi strategis Indonesia
 Panjang Grs Pantai :
 Panjang Base Line :
 Jumlah Pulau
:
81.000 Km.
13.179 Km.
17.499 Pulau.
Kenapa kekayaan yang berupa sumber daya kelautan
yang berlimpah tersebut tidak dapat dinikmati oleh
bangsa Indonesia secara merata ?
1. Adanya pergeseran orientasi ke daratan yang cukup
lama.
2. sektor kelautan selalu diposisikan sebagai anak tiri
dalam pembangunan ekonomi nasional.
3. kebijakan pemerintah masih cenderung berupa kegiatankegiatan simbolik yang populis namun belum ada
followupnya.
4. Sektor pendidikan sebagai wahana sosialisasi
pembangunan kelautan belum mendapatkan perhatian
yang maksimal dari pemerintah.
3 Unsur Dasar Wasantara (Wadah, Isi, Tatalaku)
I.
Wadah Wawasan Nusantara
a.
Batas ruang lingkup
- Nusantara
- Manunggal dan utuh menyeluruh
Tata susunan pokok/Tata inti Organisasi (bersumber UUD 1945)
- Bentuk dan Kedaulatan (ps. 1)
- Kekuasaan pemerintah negara (ps. 4, 5, : ttg “Presiden”)
- Sistem Pemerintahan Negara (7 kunci pokok Penjels Umum)
Tata Susunan Pelengkap / Kelengkapan Organisasi
- Aparatur Negara
- Kesadaran politik rakyat dan kesadaran bernegara
- Peran Media Massa (pers)
b.
c.
II. Isi Wawasan Nusantara
a.
b.
c.
Tujuan
alinea IV Pemb UUD 1945 “… membentuk suatu
pemerintah neg Indonesia yang MSS, MKU, MKB, IMKD
yang berdasarkan …..”
Sifat dan Ciri-ciri
- Manunggal : serasi & seimbang scr dinamis seluruh
aspek
kehidupan sesuai semangat “bhinneka tunggal ika”
- Utuh menyeluruh tak dpt dipecah-belah oleh apapun/
siapapun
sesuai semangat “satu nusa, satu bangsa, satu bahasa”
Cara Kerja
selalu berpedoman pd Pancasila sbg pandangan hidup,
dasar negara jiwa dan kepribadian bangsa yg di dalamnya
telah terkandung pula cita2, asas2 serta nilai-2 filosofis
III. Tata Laku Wawasan Nusantara
• Tatalaku batiniah
tumbuh dan ternbentuk karena karena kondisi dalam proses
pertumbuhan hidupnya, pengaruh agama/keyakinan dan
tuntunan budi pekerti yang luhur
• Tatalaku lahiriah
manunggalnya kata dan perbuatan yang dituangkan dalam
suatu tatalaksana (manajemen) Sistem Manajemen
Nasional (Sismenas)
PODC, PODCC, POAC, POSDCORB, dll.
PANDANGAN PEMIKIR-PEMIKIR GEOPOLITIK
• Frederick Ratzel dan Rudolf Kjellen (1844-1904)
1. Teori Ruang (Lebensraum) : F Ratzel
Neg/bangsa = organisme (makhluk hidup),
mengalami siklus: lahirtumbuh
besarberkembangmempertahankan hidup
menyusutmati.
Maka butuh ruang hidup. Bangsa yg semakin besar
membutuhkan ruang hidup semakin luas
Ekspansi dilakukan thd bgs yg primitif
2. Teori Kekuatan (Rudolf Kjellen)
Neg sbg satuan biologis dan satuan politik yg
memiliki intelektualitas
Dengan kekuatan intelektualitasnya bangsa ybs
mengeksploitasi bgs lain yang lemah
• Karl Houshofer (1869- 1946) : Teori Pan Region
Pd hakekatnya dunia terbagi dlm 4 kawasan dipimpin negara unggul
Teori ruang dan teori kekuatan sbg hasil penelitiannya
Isi Teori :
1. Lebensraum (ruang hiduo) yang cukup
2. Autarkhi (swasembada)
3. Dunia dibagi 4 “Pan region”: Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan RusiaIndia, dan Pan Eropa-Afrika
• Sir Halford Mackinder (1867-1947) Teori Daerah Jantung
(Heartland)  Wawasan Benua (Darat)
Isinya:
1. Who rules Europe commands the Heartland
2. Who rules the Heartland commands the world Island
3. Who rules the world Heartland commands the world
• Alfred Thayer Mahan (1840-1914)  Teori Kekuatan
Maritim  Wawasan Maritim
Siapa menguasai laut akan menguasai perdagangan dunia,
menguasai perdagangan dunia = menguasai dunia
Laut adalah vital bagi pertumbuhan, kemakmuran dan keamanan
• Giulio Douhet (1869-1930): Teori Kekuatan Udara 
Wawasan Dirgantara
Kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan, serta
kemenangan akhir ditentukanoleh kekuatan udara
• Nicholas J. Spykman (1893-1943)  Teori Daerah Batas
(Rimland Theory)
Penguasaan daerah jantung harus memiliki akses ke laut dan
hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia
Prinsip-prinsip
• Nicholas J. Spykman (1893-1943)  Teori Daerah Batas
(Rimland Theory)
1.
2.
3.
4.
Penguasaan daerah jantung harus memiliki akses ke laut dan
hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia
Prinsip-prinsip Teori Daerah Batas :
Dunia terbagi 4 : daerah jantung, bulan sabit luar, bulan sabit dalam
(rimland), dan dunia baru (benua Amerika)
Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut dan udara utk kuasai
dunia
Daerah bulan sabit dalam (rimland) lebih besar pengaruhnya
Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat
•
1.
2.
3.
Prinsip Bangsa Indonesia ?
Ruang hidup bangsa ada batasnya, sesuai aturan
internasional
Semua bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga
perdamaian dunia
Kekuatan bangsa utk mempertahankan eksistensi dan
kemakmuran rakyat
KETAHANAN NASIONAL
(NATIONAL RESILIENCE)
Sebagai
GEOSTRATEGI INDONESIA
GEOSTRATEGI


a.
b.
c.
d.
Strategi = politik dalam pelaksanaan ?
Seni/ilmu bgmn membina dan mengelola sum-da yg
dimiliki ke dlm rencana dan tindakan (diturunkan dari
“Visi”  “Misi”)
Strategi berkait dengan:
upaya bgmn mencapai tujuan/sas. yg diinginkan politik
Seni, krn implementasinya didasari intuisi, perasaan &
hsl pengamatan
Ilmu, krn berkait dengan data & fakta (ada proses
ilmiah)
Biasanya menjangkau masa dpn, disusun bertahap,
serta memperhitungkan faktor2 yg berpengaruh
GEOSTRATEGI
• INGAT teori SWOT (Philipp Kottler)
Stength (kekuatan)..?
Weakness (kelemahan)
Opportunities (Peluang)
Threath (tantangan)
• Mengukur:
- penguasaan medan
- apa yang dimiliki lawan  bandingkan dg yg kita miliki
- seberapa besar kekuatan kita  bandingkan kekuatan lawan
- apa kelebihan kita  apa kelebihan mereka
- apa kekuarangan kita  apa kekuarangan mereka
Geostrategi:
Perumusan strategi nasional dg memperhitungkan kond & konstelasi
geografi sbg faktor utama serta memperhatikan konsisi sos-bud, demografi,
SKA, lingk lokal, nasional, regional & internasional
KETAHANAN NASIONAL
Kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan
yang
mengandung
kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung maupun tidak
langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
tujuan perjuangan nasionalnya
LATAR BELAKANG TANNAS
• Pengalaman Sejarah  sejak merdeka mengalami TAHG
(Tantangan Ancaman Hambatan Gangguan)
DALAM NEGERI :
 PKI Madiun
 DI/TII
 PRRI/Permesta
 G30S/PKI
Mampu ditangkal
karena:
memiliki keuletan dan
ketangguhan
LUAR NEGERI
 Agresi Belanda II
Keuletan dan ketangguhan mengembangkan seluruh
kekuatan nasional
Tri Gatra
Apa saja kekuatan nasional kita ?
Panca Gatra
TANNAS SECARA SKEMATIS
Kondisi Dinamik
Keuletan
&
Ketangguhan
Tantangan
Ancaman
Hambatan
Gangguan
Kemampuan
Mengembangkan
Kekuatan nasional
Trigatra
Pancagatra
membahayakan
Unsur:
Integritas
Identitas
Kelangsungan
Langsung/Tidak
Dalam/Luar
TRI GATRA KETAHANAN NASIONAL
1. Kondisi Geografi
2. Keadaan dan Kekayaan Alam
3. Keadaan dan Kemampuan
Penduduk
(Si Kaya Mampu)
PANCA GATRA KETAHANAN NASIONAL
1. Bidang Ideologi (kondisi mental bangsa terhadap
pancasila)
2. Bidang Politik (kondisi politik bangsa bertumpu pada
pengembangan demokrasi pancasila dan UUD 1945)
3. Bidang Ekonomi (kondisi perekonomian bangsa
berlandasan pancasila UUD 1945)
4. Bidang Sosial Budaya (kehidupan SOSBUD menjiwai
kepribadian nasional berdasarkan Pancasila)
5. Bidang Pertahanan Keamanan (kondisi daya tangkal
bangsa di landasi kesadaran bela negara)
Disingkat:
I - POL - EK - SOSBUD - HANKAM
TRI GATRA
+
TRI GATRA
ASTA GATRA
Kesejahteraan
dan Keamanan
1.
2.
3.
4.
5.
Ketahanan Bidang Ideologi
Ketahanan Bidang Politik
Ketahanan Bidang Ekonomi
Ketahanan Bidang Sosial-budaya
Ketahanan Bidang Hankam
SIFAT KETANAHAN
NASIONAL
1.
2.
3.
4.
5.
Manunggal
Mawas ke dalam
Berkewibawaan
Dinamis
Tidak membenarkan sikap adu kekuatan
dan kekuasaan
6. Percaya kepada diri sendiri
7. Tidak bergantung kepada pihak lain
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETANAHAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA
1. Tradisi masyarakat
2. Pendidikan
3. Kepemimpinan para penyelenggara
negara
4. Tujuan nasional
5. Kepribadian nasional
6. Pertahanan dan keamanan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN
DI BIDANG HANKAM
1. Hankam yang tangguh
2. Wawasan Nasional
3. Kondisi Geografis Negara
4. Manusia
5. Integrasi TNI dan POLRI dengan rakyat
6. Pendidikan Bela Negara
7. Material
8. IPTEK
9. Manajemen
10. Pengaruh Luar Negeri
11. Kepemimpinan
MANFAAT SOSBUD SEBAGAI KEKUATAN
BANGSA
1. Perekat bangsa
2. Kekuatan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3. Dasar kekuatan untuk menyemangati
operasional manakalah ada ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan
terhadap ketahanan nasional
DI/TII
Kartosuwiryo
PKI Madiun
1948
UUD ’45
Reformasi
RIS
UUD ‘45
Or - Ba
UUD ‘45
Or-La
G 30 S
PKI
Konst
UUD S
1950
PRRI/
PERMESTA
UUD ‘45
SBY (II)
SBY ( I )
Pileg-Pilpres
Pileg-Pilpres
Pileg-Pilpres 1999
1973 1978 1983 1988 1993 1998 2004 2009
Pemilu 1997
11 Maret
GBHN GBHN GBHN GBHN GBHN
Tragedi
Jakarta
5 Juli
Pemilu 1971
17 Ags
GBHN
Pemilu 1992
27 Des
1966
Pemilu 1987
18 Ags
1959
Pemilu 1982
1949 1950
MALARI
1945
Soeharto
(6 kali Pemilu)
Pemilu 1977
Soekarno
Gus Dur
Soeharto
Tidak Pemilu
SEJARAH KONSITUSI NEGARA INDONESIA
UUD ’45 Amandemen
Reformasi
Potensi Laut Indonesia
 Luas wil perairan
 Luas wil Laut Ter
 Luas wil laut ZEEI
: 5.877.879 Km².
: 3.100.000 Km².
: 2.700.000 Km².
1. Keunggulan luas wilayah
2. Posisi strategis Indonesia
 Panjang Grs Pantai :
 Panjang Base Line :
 Jumlah Pulau
:
81.000 Km.
13.179 Km.
17.499 Pulau.
Paradigma Negara Maritim
Posisi strategis yang ditunjang kekayaan sumber daya baik
hayati maupun non-hayati merupakan modal yang sampai
sekarang belum dimanfaatkan secara optimal untuk
mengentaskan bangsa ini dari keterpurukan.
Mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan secara
berkelanjutan membutuhkan penguasaan sains dan teknologi
dan penerapannya secara terpadu.
Dibutuhkan visi dan strategi yang tepat untuk merubah
paradigma pembangunan, dari paradigma agraris menuju
paradigma maritim. Paradigma pembangunan yang akan
mengantarkan bangsa ini kembali ke puncak kejayaan.
Kenapa kekayaan yang berupa sumber daya kelautan
yang berlimpah tersebut tidak dapat dinikmati oleh
bangsa Indonesia secara merata ?
1. Adanya pergeseran orientasi ke daratan yang cukup
lama.
2. sektor kelautan selalu diposisikan sebagai anak tiri
dalam pembangunan ekonomi nasional.
3. kebijakan pemerintah masih cenderung berupa kegiatankegiatan simbolik yang populis namun belum ada
followupnya.
4. Sektor pendidikan sebagai wahana sosialisasi pembangunan
kelautan belum mendapatkan perhatian yang maksimal
dari pemerintah.
Hikmah sejarah bahari bagi pembentukan paradigma negara maritim :
1) Perlu adanya dukungan dan pemerintah (Politics Power) baik berupa kebijakan
maupun perundang-undangan di dalam bangsa ini membangun kembali
kebudayaan bahari yang telah lama ditinggalkan.
2) Perlu adanya percepatan pembangunan pada sektor kelautan dalam rangka
pelaksanaan pembangunan perekonomian nasional (The Economic).
3) Perlu adanya pembangunan desa pesisir dan pulau-pulau terpencil dalam
rangka peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan dan masyarakat desa
pesisir (The People's) hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan terhadap
pemerintah (Trust Building).
4) Perlu adanya peningkatan eksploitasi dan eksplorasi serta pemanfaatan
sumberdaya alam kelautan (Geographic Strength-Wearness).
5) Perlu adanya penguasaan llmu dan Teknologi sektor kelautan dalam rangka
pelaksanaan eksploitasi dan eksplorasi serta pemanfaatan sumber daya
kelautan (The Scientific and Technological Base).
6) Perlu adanya percepatan pengembangan dan pembangunan kekuatan armada
kapal perang (The Military Establishment).
STRUKTUR SISTEM HANKAMNEG RI
(Kep Menhankam No.KEP/17/X/1991, 5 Okt. 1991 : Doktrin Hankamneg RI)
PEMBELAAN NEGARA
KEPENTINGAN PERTAHANAN KEAMANAN NEGARA
KEPENTINGAN SOSIAL-BUDAYA
KEPENTINGAN EKONOMI
KEPENTINGAN POLITIK
SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA
PERANG RAKYAT SEMESTA
PERLAWANAN RAKYAT SEMESTA
PERLAWANAN RAKYAT BERSENJATA
PERLAWANAN RAKYAT
TIDAK BERSENJATA
TNI
RAKYAT YANG TETAP
BERTUGAS SESUAI BIDANG
PROFESINYA
RAKYAT YANG DISIAPKAN
UNTUK MELAKSANAKAN
FUNGSI PERLINDUNGAN
MASYARAKAT:
PALANG MERAH
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
PENGUNGSIAN
DLL.
BALA SEMESTA
BALA NYAATA
ABRI
KEKUATAN
SIAP
TNI-AD
TNI-AL
TNI-AU
POLRI
KEKUATAN
CADANGAN
CADANGAN:
TNI-AD
TNI-AL
TNI-AU
BALA POTENSIAL
RAKYAT YG TELAH
DILATIH
KEPRAJURITAN UTK
MELAKSANAKAN
FUNGS:
TIBUM
LINMAS
KAMRA
WANRA
WIL. NEGARA, SDA & BUATAN., PRASARANA & SARANA
NAS. SBG.PENUNJANG
Analisis kekalahan Timnas 3-0 atas Malaysia
• Internal Lebih pd faktor non teknisbeban psikologis
1. kelelahanbanyaknya agenda keg non OR
2. Beban harus menang
3. Lima kali pertandingan sebelumnya yg selalu
menang besar
• Eksternal
Download