Obat yg bekerja pada GIT Tractus Gastro Intestinal

advertisement
By : Drh. Pambangun M
[email protected]
0812 335 5757
SM IV PKH UB , 2013
Obat yg bekerja Pada mulut, pharyng :
Sialagago, anti sialagago,demulsansia,
antiseptik
Pada oesophagus : phenothiazin
Pada lambung :
Stomatika, Demulsansia, Adsorbensia,
Adstrengensia, Carminativa, Antasida, Emetika,
An Emetika
Pada Usus : katartika, laksansia
anti diare
OBAT YG BEKERJA PADA MULUT DAN
PHARYNG
Sialagago > 1. reflex sialagago
2. direct sialagago
Reflex sialagago  stimuli bud of the
tounge, meningkatkan volume dan
kenceran saliva digunakan untuk
pengobatan hypoptyalismus
saliva meningkat > asam lambung
meningkat,->stomatika/ gastric stimulant
Contoh :
calumba, quassia ,nux vomica, gentian,
cinchona, quassia
simple bitters : orange,lemon peel
non aromatic simple bitters : gentian,
calumba, quassia
Except carnivore  anjing/kucing
Direct sialagago  stimuli parasympathetics
nervus system sensory half of salivary
reflex
Contoh :
carbamoylcholine, arecoline, pilocarpine,
physostigmine (neuromuscular purgative /
intestine)
Appetite Suppressants  sympathomimetics
amine, mengurangi nafsu makan:
dexamphetamine,
chlorphentermine>obesitas anjing
Anti sialagago
Obat ini biasanya untuk menurunkan
kelebihan saliva yang diakibatkan oleh
anestesi inhalasi .
Mereduksi sekresi glandula alimentarius
dan gland.respiratorius pada waktu yang
sama.
contoh: atropine
Kerja pada CNS (Central Nervous
System) dgn dosis terapi tdk terlihat efek
negatif pada cerebral .
Hati-hati , dosis Atropin harus tepat
Sedikit diatas dosis normal, ada stimuli dan
kadang konvulsi pada kortek cerebralis.
Dosis ditambah menstimuli medulla,
ditambah lagi berefek pada spinal cord.
Overdosis yang berlebihan mengakibatkan
medullary depression, coma dan kematian.
Kerja pada PNS (Peripheral Nervous
System) menyebabkan paralysis of the
muscarinic part of the parasympathetic
division of the autonomic nervous system.
demulsansia
Obat ini berfungsi sebagai pelumas melindungi
membranamukosa saluran pencernaan mulai dari mulut,
pharyng, oesophagus dan gastrium dari iritasi substansi
kimia atau bacteri.
Berdasar perbedaan susunan kimia ada 5 golongan
demulsansia:
1. gula/ sugars : sucrose expectoran,
lactose, madu, molasses > acetonemia ,
malt extract/ bir, starch/kanji, flour/tepung, linseed
mucilages / biji rami.
2. gums / getah : acacia/ gum Arabic dan tragacanth.
3. protein hewan : albumin > good demulcent and nutritional
supplement , emetica local pada anjing dan kucing , dan
gelatin.
4. minyak sayur dan glycerol
5. Senyawa lain seperti liquorice powder/kayumanis, bentonite
Antiseptik Buccopharingeal
Contoh : - Sodium perborat , phenol,hexitidin, dibromo
dropamid, biasanya berbentuk cair
berfungsi sebagai pencuci mulut dan mengontrol
pertumbuhan bakteri 
Untuk terapi pengobatan ginggivitis dan stomatitis
contoh lain : povidon
iodine 1%
OBAT YG BEKERJA PADA OESOPHAGUS
Obat obatan parasympathomimetic (arecoline dan
pilocarpine) selain menstimuli sekresi saliva, juga
meningkatkan peristaltic oesophagus untuk
membebaskan choke/sumbatan pada oesophagus.
Pada sapi dan kuda, adanya benda asing
(kentang,umbi umbian) .
Phenothiazine dirivat tranquilizer menyebabkan
relaksasi oesophagus membebaskan choke.
Obat yg bekerja pada lambung
Stomatika : meningkatkan aktivitas lambung
dan sekresi lambung, melalui peningkatan ekskresi
dan motilitas.
Contoh :
- muskarinik agen
- antagonis dopamin 
metoclopramid”(efekAntidopaminergik di CTZ/chemo
Receptor Triger Zone)
- garam alkali
- histamin
metoclopramid  peristaltik meningkat tanpa
meningkatkan sekresi saliva ataupun asam lambung
Utk terapi mual karena obat antikanker, pemberian
bahan radiologi,cegah muntah pasca operasi
Kontra indikasi : analgetic narcotic
 Perdarahan saluran cerna,perforasi
Efek samping :
 Mengantuk, lesu
Interaksi Obat :
 Tdk boleh bersama dgn Atropin atau obat
anti cholinergic lain dan analgesic narcotic

Anti stomatika :
menurunkan aktivitas dan sekresi lambung
Contoh :
- anti muskarinik
- adrenergik drugs
- spasmodik gastrium : morfin, kodein
- antagonik reseptor H2  cimetidin,
ranitidin
Pelapis Mukosa Lambung
Demulsansia, merupakan senyawa dengan
masa molekul besar dan larut air
Contoh :
- zat gula
- gums
- protein hewani
- minyak tumbuhan
- gliserol
Mekanisme kerja >
melapisi, meniadakan iritasi, melindungi
membrana mukosa saluran pencernaan bagian
atas
Adsorbensia
Contoh :
kaolin,hydrated aluminium
silicate>adsorbsi internal dan eksternal
bentonit hydrated colloidal aluminium
silicate>adsorbsi
norit, adsorben
pektin, sbg adsorben dan demulsansia
bekerja dengan jalan: melapisi dan
mengabsorbsi toxin, bakteri
untuk dikeluarkan dari G.I
 terapi : diare,ulserasi ,kolitis, keracunan
Adstringensia
Contoh :
- acidum tanikum
- mineral adstrengensia
Mekanisme :
Melapisi dgn jalan presipitasi
Terapi : - diare
- luka bakar
Kasus diare
Adstringensia presipitasi pada
permukaan usus > lapisan pelindung
> Menurunkan peristaltik
>Menunda transmisi isi usus
>>>>>>penyerapan air pada ingesta
>>>>konstipasi
Karminativa
Obat yang dapat meningkatkan
pengeluaran gas dari lambung.
Umumnya karminativa berupa minyak
volatil yang dieliminasikan lewat
paru-paru, ginjal dan kulit.
Contoh :Terpentin,Pipermin, serbuk anisi
Ginger,Camphor,menthol
Mekanisme kerja :
Iritasi pada mukosa G.I 
merelaksasi spinter kardia  gas keluar
Terapi : bloat , tympani dan kolik
terapi :
timpani & bloat
Kolik
Contoh karminativa yang beredar di pasaran :
- anti bloat
: dimetikon
- bloat remedy
: dimetikon + suspensi
silikat
- neometeoryl
: trigliserida polioksietilen
- therabloat
: poloxalene
-tympasol
: formaldehid + as. kresol
sulfonat
dimetil polioksan
Antasida:Yaitu obat yang menetralisir dan
mengikat as. lambung yang berlebihan.
Umumnya bersifat basa, tetapi bukan suatu
basa karena tidak berisi radikal OH
Sifat farmakologi dibagi atas :
Antasida sistemik :
Antasida yang ion-ionnya dapat diserap usus
halus sehingga mengubah keseimbangan asam
basa dan elektrolit dalam tubuh dan dapat
terjadi alkalosis
Contoh : Na. Bikarbonat NaHCO3 + HCl 
Na Cl + H2O + CO2
Daya larut tinggi. CO2 yang terbentuk akan
Antasida non sistemik
Antasida yang kationnya membentuk senyawa
yang tidak larut dalam usus,dan tdk diabsorbsi
sehingga tdk mempengaruhi keseimbangan
asam basa dalam tubuh
Contoh :
-aluminium hidroksid
-magnesium hidroksid
-kalsium karbonat. antasida yg kuat, murah
Proses penetralan asam kalsium karbonat
diubah menjadi kalsium klorida.
CaCO2 + HCl
- CaCl2 + H2O + CO2
Efek samping : hiperkalsemia
Alumunium hidroksida ( Al(0H)3)
Al(OH)3 + 3 HCl Al Cl3 + 3 H2O
Daya menetralkan as lambung lambat ,
efek kerja lama
Bereaksi dengan fosfat -> Al fosfat,
sukar di absorbsi
Ion Al bereaksi dengan protein > adstringensia
Al juga berefek dengan sebagai demulsansia dan
adsorbensia
Efek samping : osteomalasia
Gangguan abs. vitamin + tetrasiklin
Magnesium Hidroksida
Mg (OH)2 + HCl-- Mg Cl2 + H2O
Kelarutannya lama >kerja netralisir as.
Lambung lama
Mg(OH) 2 menyebabkan pelunakan tinja/efek
katartika karena Mg tidak terabsorbsi dan
menahan air.>> efek samping diare
Dikombinasi dengan al. hidroksida.
Penggunaan Antasida
Pd. Hewan lambung tunggal > ulserasi
peptikum
Pd. Ruminansia > acidosis
emetika
 Emesis merupakan mekanisme
perlindungan tubuh dan kejadian emesis
menunjukkan bahwa hewan telah
memakan bahan yang bersifat iritasi.
 Proses emesis tidak biasa terjadi pada
kuda, ruminansia dan tikus dan
umumnya terjadi pada kucing dan anjing.
Hal ini disebabkan pada anjing dan
kucing pertumbuhan dan perkembangan
pusat muntah di otak sangat baik dan
Fisilogi emesis, dimulai dari rasa mual/nausea
Etiologi dari pusat muntah
1.Stimulasi pusat muntah dari proyeksi thalamus,
korteks, hipothalamus, karena sensasi sakit,
takut.
2.aktivitas yang tinggi dalam sistem retikuler
3.obat-obat atau toksin yang berefek pada
kemoreseptor triger zone
4.kenaikan tekanan intra kranial
5.tumor pada pusat muntah
6.epilepsi
7.hiperkalsemia
Etiologi dari perifer
1. stimulasi saraf vagus pada pharing/laring
2. stimulasi cabang pulmo dari nervus vagus
3. cardia aritmia
4. hepatitis
5. iritasi GIT
6. faktor-faktor penyebab stasis
7. antikolinesterase
8. glaukoma
Obat yang menyebabkan muntah disebut emetika
yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
-emetika sentral
-emetika lokal/reflek emetika
sentral emetika
- menstimulasi pusat muntah:
- - apomorfin hidroklorid
- zylazin/rompun
- prostaglandin
- glikosida jantung
lokal emetika:
menginduksi muntah dengan jalan mengiritir
epitel oesophagus, lambung dan pharing.
contoh :
- natrium klorida
- natrium karbonat
- Cu SO4
- antimon
- kalium tartat
- ipecacuanha : emetin
cephalin
Antiemetika
Yaitu obat yang menekan pusat muntah.
Prinsip kerja antiemetika:
- blokir reseptor dopaminergik
- blokir pusat muntah
- melindungi GIT dari iritasi
Penggunaan antiemetika:
- hewan yang ditransportasi
- terapi gastritis yang kronis
- kemoterapi kanker (obat-obat citotoxic)
- gangguan vestibuler, radiasi dan uremia
Agen antiemetika
a. Antiemetika yang berefek perifer
- agen pelindung : garam bismuth, pektin dan
kaolin
- sedativa lambung lokal dan antasida :
garam alkali, Na bikarbonat, Ca karbonat
- antikolinergik : hyoscine, glycopirolat
b. Antiemetika yang berefek sentral
mekanisme kerja belum jelas, >antihistamin
memblokir stimulasi perifer(yang berasal dari
perifer)pusat muntah.
Per oral diabsorbsi dgn baik sal cerna,
dimetabolisme oleh hati, metabolit di ekskresi
dlm urine.
- antidopaminergik , sebagai antagonis dopamin
(obat yg memblokir reseptor dopamin) secara
sentral menghambat stimulasi CTZ ,
mempunyai efek prokinetik.
-
golongan antihistamin
(antihistamin antiemetik) :
difenhidramin,
siklizin hidroklorid,
buklizin hidroklorid,dll
contoh:
metoclopramide, domperidone
C. Antiemetika broad spectrum
Terutama untuk muntah yang disebabkan
karena radiasi, anestesi, uremia
Contoh :
trimethobenzamid hidroklorid (tigan) > dpt
menimbulkan gejala ekstrapiramidal seperti
distonia akut >>> obat harus dihentikan
Farmakologi rumen
Pengertian :
Rumen merupakan suatu kantung besar untuk
menyimpan makanan sementara dan tempat
berlangsungnya proses fermentasi
Microorganisme dalam rumen
(protozoa,yeast,bacteria- Streptococcus bovis )
Antara Mikroorganisme tsb dgn ruminansia
terjad Simbiosis mutualisme
Proses fermentasi terjadi pada lingkungan rumen
yang anaerob
Inaktif sbg estrogen
Contoh inaktivasi :
1. kloramfenikol reduksi menjadi amina.
2. glikosida digitalis dirusak isi rumen
3. Saponin mengalami degradasi
4. Oxalate dlm pakan dirusak enzym
oxalase dlm cairan rumen
5. Phyto estrogenik iso flavin inaktiv sbg
estrogen
Contoh aktivasi :
1. miserotoxin (nitro sugar) dimetabolisasi menjadi
3 nitro-1propanol senyawa toksik
2. cyanogenik glucosida akan membebaskan
cyanida atas bantuan microbia glukosidase
3. garam-garam an organik mengalami reduksi
Nitrat reduksi menjadi ammonia
4. tryptophan dan asam indol acetat dirubah
menjadi 3 methyl indole merupakan metabolit
yang toksik
e. Absorbsi obat
Epirumino retikulum bersifat permeabel
untuk obat larut lemak dan
impermeabel terhadap ion
transfer obat > secara difusi non ion
Faktor yang mempengaruhi abs. obat
dari Ruminoretikulum :
 jumlah
vol. cairan ingesta
 stasis rumen
 aliran darah
Obat yg bekerja pada usus
1. katartika
obat yang menyebabkan intensifikasi
aktivitas usus sehingga menyebabkan
isi usus keluar dari kolon ke rektum
Prinsip : mempercepat gerakan
peristaltik usus  defekasi
Aplikasi :
terapi konstipasi
pengeluaran zat yang bersifat racun
pengeluaran gas pada fermentasi
pengobatan oedem dan cacingan
efek buruk :
- mengganggu abs. bahan gizi
-menghambat sintesa vit. Oleh bakteri
-mengganggu abs. mineral
kontra indikasi :
- gastritis
-hewan bunting
Prinsip kerja katartika :
 Mempercepat peristaltik usus  defikasi

Dosis kecil sbg katartika , ditambah sbg
laksansia, yg efek ringan sbg lenitiva,
yg efek kuat sbg drastika

Macam –macam Katartika :
A. Lubricant laksansia :
 Mekanisme kerja :
 Mengemulsi feses, melapisi mukosa dan
melicinkan sehingga mempermudah
keluarnya feses

Keburukannya :
 Konstipasi kronismengurangi iritasi
gerak feses lambat
Pelapis mukosa usus  mengganggu
absorbsi Protein, KH, Lemak dan Vitamin
 Contoh : parafin liquidum,
 Dioctyl sodium Sulfosuccinat (Dioctyl
NaSS)

B. Bulk purgativa
Memperbesar isi intestinum distensi
dinding usus  Kontraksi muskulus
Gerakan peristaltik meningkat
1.simple bulk purgativa
- agar
- metil selulose
- laktulosa
- karboksi metilselulosa (CMC)
2.saline bulk purgativa / osmotik purgativa
- mencegah reabsorsi air
- menarik air intestinum
contoh : garam yang sukar diabsorbsi.
Garam inggris
Garam epsom / magnesium sulfat
Garam glauber /sodium sulfat
saline bulk purgative kurang nyata pada
kuda
C. Iritant purgativa
 Efek langsung / Direct Irritant Purgative
Contoh : - kalomel/merkuri klorida
- fenolftalin
- castrol oil (olium ricini)
- olium rini
- minyak nabati proses laksasi
 saponifikasi


Glyserol  pelunak feses
Sabun yg mengandung Na dan K iritasi
Efek tidak langsung /
 Indirect Irritant Purgative
Contoh :
- Aloes
- Cascara Sagrada
- Rheum
D. Neuromuscular Purgatives
Obat ini berisi parasympathomimetic
agents dan reversible cholinesterase
inhibitors.
Contoh :
Arecoline
Carbachol
Physostigmine Salicylate / eserine
salicylate
E. Enemata
Contoh :
Air hangat
Air mengandung sabun
Gliserine
Sodium Dioctylsulphosuccinate
ANTI DIARE

Diare : proses fisiologis untuk
mengeluarksn cairan dan zat zat yang
tidak berguna

Diare merupakan mekanisme perlindungan
tubuh dari gangguan penyakit






Etiologi diare :
Zat kimia
Keracunan makanan
Alergi
Infeksi : virus, bakteri, protozoa, jamur,
cacing
Pengaruh syaraf
Mekanisme terjadinya diare :
sekresi cairan dan elektrolit dari sel epithel
usus ke dalam lumen usus.
Peningkatan osmolaritas cairan usus
karena intoleransi disakarida (laktosa)
peningkatan motilitas usus halus
Terapi diare :
cairan elektrolit
antidiare.
Berdasarkan mekanisme kerja
dibedakan atas :
obat pengubah konsistensi tinja.
obat anti motilitas
- anti sekretorik
- anti mikrobia
Obat pengubah konsistensi tinja
adsorbensia : kaolin, pektin, attapulgite,
norit (tabonal/zat arang aktif)
prinsip : menyerap mengikat toksin
adstringensia : tanalbumin, garam-garan
bismuth, garam alumunium
Anti Motilitas
golongan opium
derivat petidin (difenoksilat, loperamid)
antikolinergik
Anti sekretorik
indometasin, bismuth sub salisilat
gol. Fenotiazin
somatostatin
Anti mikrobia
bakteri kolera : - sulfonamid
shigella spp. : - sulfonamid
- kotrimoksasol
- kloramfenikol
- ampisilin
- tetrasiklin
entamuba : - senyawa oksikinolin
- senyawa nitro imidazol

Cacing :

piperasin
- albendazol
- niclosamide
- Fungi : ketokonazol
nystatin
-
 Selamat
belajar
 Semoga
berhasil
See the next slides>>>>>>>>>>>>>>>>>
Belajar
menjawab >
Apa yang dimaksud dengan stomatika
dan antistomatika ?
 Jelaskan mekanisme terjadinya bloat dan
bagaimana terapinya !
 Jelaskan mekanisme emesis.
 Jelaskan proses biokimiawi obat dalam
rumen.
 Bagaimana prinsip terapi diare?


Mekanisme kerja laksansia,
adstrengensia, antiemetika/an emetika,
dll.

Jelaskan obat yg bekerja pada mulut ,
pharyng dan oesophagus

Jelaskan obat yg bekerja pada
intestinum
Download