PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap perubahan iklim. Hal ini berkaitan dengan kondisi Indonesia yang merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau yang sangat banyak.Perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan dampak yang besar terhadap masyarakat pesisir di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Perubahan iklim telah dirasakan masyarakat pesisir di Indonesia. Keadaan ini diindikasikan dari banyaknya pemberitaan media massa mengenai banjir rob di beberapa daerah. Adanya isu tentang perubahan iklim dan pemanasan global menyebabkan meningkatnya kewaspadaan masyarakat di Indonesia akan dampak dari masalah tersebut, terutama masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Kawasan pemukiman yang berada di pesisir dihadapkan kepada permasalahan banjir pasang (rob) akibat fluktuasi muka air laut. Permasalahan tersebut diperparah jika secara geografis lebih rendah dibanding dari permukaan laut. Fenomena naiknya muka air laut ini dikenal dengan sebutan Sea Level Rise (SLR). Fenomena ini menimbulkan ancaman terhadap kota-kota yang terletak di wilayah pesisir. Perubahan iklim dapat dianggap sebagai suatu situasi ketidakpastian yang dihadapi oleh masyarakat pesisir. Padahal bagi masyarakat pesisir pengetahuan lokal mengenai cara-cara menghadapi perubahan musim telah menjadi keseharian mereka. Kenaikan muka air laut pada daerah pesisir akan bertambah dari tahun ke tahun sehingga berdampak pada perubahan garis pantai dan mempertinggi gelombang pasang. Untuk itu diperlukannya gambaran mengenai daerah yang rentan banjir dan dampak yang mungkin terjadi serta kewaspadaan terhadap wilayah tersebut. Perumusan Masalah Pengaruh Pemanasan global yang terjadi di permukaan bumi menimbulkan dampak seperti kenaikan muka air laut. Akibatnya, permukaan wilayah pesisir akan lebih rendah atau hampir sama dengan permukaan air laut sehingga wilayah pesisir akan rentan banjir yang berasal dari pasang air laut. Oleh sebab itu perlu diketahui pengaruh masukan air laut dan ketinggian banjir rob di wilayah pesisir, dengan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah banjir rob air laut mengganggu daerah perumahan dan aktivitas warga pesisir Kota Medan? 2. Bagaimana dampak kenaikan muka air laut terhadap wilayah pesisir Kota Medan? Kerangka Pemikiran Kasusbanjir rob merupakan masalah yang sering terjadi didaerah pesisirpantai. Hal ini dikarenakan daerah permukaan tanah lebih rendah atau sama dibandingkan permukaan air laut. Selain itu juga dikarenakan naiknya permukaan air laut sehingga pada saat pasang air laut akan menggenangi daerah pesisir. Kejadian ini tentu menimbulkan keresahan dan kerugian pada masyarakat.Berikut merupakan kerangka pemikiran yang digambarkan sebagai penelitian mengenai dampak kenaikan muka air laut yang terjadi di wilayah pesisir Kota Medan hingga diketahui kerentanan wilayah pesisirnya dapat dilihat pada Gambar 1. Terjadinya Banjir Rob di Wilayah Pesisir Kota Medan Peningkatan Volume Genangan pada Wilayah Pesisir Kota Medan Analisis terhadap Pengaruh Banjir Rob Kepadatan Penduduk Kota Medan Bentuk Topografi Kota Medan yang Landai Ketinggian Muka Air Laut Tahun 2015 yang Terus Meningkat Luasan Genangan Pengkajian Resiko Bencana Kerentanan Wilayah Pesisir Kota Medan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kenaikan Muka Air Laut yang terjadi di PesisirKota Medan Provinsi Sumatera Utara akan diketahui melalui peningkatan tinggi genangan tiap tahunnya, dengan mengumpulkan data tinggi genangan dan tinggi permukaan daratan di Kota Medan sedangkan kerentanan wilayah pesisir diketahui melalui pengkajian resiko bencana banjir. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis keadaan banjir rob air laut di wilayah pesisir Kota Medan. 2. Tersedianya peta kerentanan terhadap kenaikan muka air laut di Pesisir Kota Medan. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai data dasar dalam mengetahui dampak kenaikan muka air laut daribanjir rob diwilayah pesisir Kota Medan. 2. Sebagai acuan kepada penduduk disekitar lingkungan wilayah pesisir dan pemerintah yang berwenang sebagai bahan informasi untuk mengambil kebijakan dalam mengatasi banjir rob sehingga lingkungan tetap terjaga dengan baik.