2 PENDAHULUAN Latar Belakang Biomaterial didefinisikan sebagai suatu bahan material yang dapat digunakan untuk mengganti bagian atau fungsi tubuh yang aman, dapat diandalkan, ekonomis, dan diterima secara fisiologis. Biomaterial diklasifikasikan menjadi biomaterial sintetik (logam, keramik, polimer) dan biomaterial alami yang dihasilkan dari tanaman, hewan, atau manusia. Material biomedis dapat digunakan sebagai pengganti material dalam suatu sistem kehidupan yang dapat di implan di dalam tubuh.1 Metal atau logam merupakan salah satu biomaterial sintetik yang memiliki kelebihan diantaranya, kuat, keras, dan elastik. Namun adapun kekurangnnya yaitu, dapat terkorosi, padat, pejal, dan sulit untuk dibentuk. Contoh yang sudah ada saat ini adalah, gigi pengganti, pengganti persendian, penyambung tulang, dsb. Hal yang harus diperhatikan bahwa logam tidak tahan korosi sehingga dapat berakibat buruk pada tubuh manusia.1 Dapat dilakukan surface treatment untuk meningkatkan kualitas pada permukaan logam sesuai dengan keinginan. Pada dasarnya perlakuan permukaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dengan menambah unsur sehingga mengubah komposisi kimianya (nitridasi, karburasi, dan karbonitridasi), sedangkan yang kedua dengan cara mengubah fasa atau struktur kristalnya melalui pemanasan pada temperatur tertentu yang kemudian diikuti dengan pendinginan cepat ataupun lambat, tergantung fasa atau struktur bagaimana yang diinginkan.2 Nitridasi merupakan perlakuan permukaan dengan melibatkan difusi nitrogen pada suatu logam pada temperatur dan jangka waktu tertentu. Proses nitridasi meliputi nitridasi gas, nitridasi liquid, dan nitridasi plasma yang dapat dilakukan kepada material target diantaranya paduan baja, stainless steel, atau material lain yang mengandung unsur padual alumunium, krom, dan tungsten. Sedangkan karburasi dan karbonitridasi lebih cocok dilakukan pada baja karbon untuk meningkatkan kekerasannya.3 Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah KS01 (Krakatau Steel 01). Sampel tersebut diproduksi di dalam negeri, mudah didapat dan dapat ditingkatkan ketahanan korosinya dengan cara nitridasi. Nitridasi dalam bidang biomaterial memiliki keuntungan diantaranya meningkatkan ketahanan korosi, menahan terlepasnya partikel-partikel unsur yang terdapat dalam bahan, dan meningkatkan kekerasan bahan.4 Namun ada syarat penting yang harus dipenuhi yaitu sampel harus tahan korosi terhadap cairan tubuh manusia. Dalam pengujian ini kami menggunakan pengganti cairan tersebut dengan cairan tubuh buatan yaitu simulation body fluid (SBF). Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : a. melakukan nitridasi pada permukaan KS01 menggunakan amoniak dan urea. b. Mengetahui ketebalan lapisan nitrida, fasa dan ketahanan korosi dari KS01 yang telah dinitridasi. TINJAUAN PUSTAKA Nitridasi Proses nitridasi pertama kali dikembangkan pada awal 1900-an dan hingga saat ini memainkan peran penting dalam banyak aplikasi industri seperti pada komponen pesawat terbang, otomotif, mesin tekstil, dan lain sebagainya. Proses nitridasi adalah perlakuan pengerasan permukaan atau proses termokimia feritik dengan melibatkan difusi nitrogen ke dalam fasa ferit suatu logam pada temperatur tertentu dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu tergantung dari ketebalan lapisan atau aplikasi dari material yang diinginkan.3