pedoman studi kata-kata s. angela

advertisement
PEDOMAN STUDI KATA-KATA S. ANGELA
Komunitas Ursulin
Regula Bab VIII: Ketaatan (bagian I ay 1-6)
1.
2.
3.
4.
5
6.
Kami juga mendesak supaya masing-masing menjalankan ketaatan
suci,
satu-satunya penangkalan sejati dari kehendak pribadi yang di dalam
diri kita bagaikan kegelapan neraka.
Mengenai hal itu Yesus berkata: “Saya tidak datang untuk menjalankan
kehendak-Ku, tetapi kehendak Bapa yang mengutus Aku. “
Sesungguhnyalah, ketaatan adalah terang besar dalam diri manusia
yang membuat setiap karyanya baik dan berkenan.
Kita membaca: Ketaatan lebih baik daripada pengorbanan.
Dan Kanon suci mengatakan: Jika semua tindakan kita ingin dinilai
baik, maka semuanya harus dilakukan dalam ketaatan.
Arti Ketaatan (ayat 1-3)
Angela sangat menghormati kebebasan pribadi. Namun ia menyamakan mengikuti kehendak sendiri dengan kegelapan neraka. Kalau begitu,
apa arti Ketaatan menurut Angela? Apakah sama dengan ‘ikut perintah’?
Perhatikan kata “suci” dan “penangkalan”.
Bandingkan dengan ‘Doa Angela’ “Aku patut dimangsa hidup-hidup
dalam api neraka, melihat dalam diriku begitu banyak kesesatan, begitu
banyak keburukan dan hal-hal yang memalukan, dan begitu banyak binatang buas yang menyeramkan dan menakutkan.” (R V, 21)
Ayat Kitab Suci yang menunjang: “Sebab barangsiapa berbuat jahat,
membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatanperbuatannya yang jahat itu tidak nampak.” (Yoh 5:20)
Buah Ketaatan (ay 4-6)
Terang besar yang membuat setiap karyanya baik dan berkenan.
Angela mengukuhkan pernyataannya dengan 1Sam 15:22 tentang ketidak
taatan Saul: “Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik daripada kurban
sembelihan. Memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba
jantan.”
‘Terang yang besar’ juga mengingatkan kita akan Musa yang bersinar
mukanya setiap kali ia telah berbicara dengan Tuhan: “Ketika Musa turun
dari Gunung Sinai – kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia
turun dari gunung itu – tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya
oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan.” (Kel 34:29).
Mengenai ‘karya yang baik dan berkenan’ bandingkan dengan Rm 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.”
Refleksi dan Sharing
1. Apakah anda ingat ayat lain di mana Yesus mengutamakan kehendak
Bapa?
2. Pernahkah anda mengalami bahwa mengikuti kehendak sendiri sama
dengan ‘kegelapan neraka’?
3. Pernahkah anda mengalami bahwa ketaatan itu merupakan ‘terang
besar’?
PEDOMAN STUDI KATA-KATA S. ANGELA
Brescia. Angela tahu bahwa tidak semua peraturan itu baik. Ia tidak
menyebutnya di sini, tapi dari kalimat-kalimat berikut jelas bahwa ia
menyadari masalah itu.
Komunitas Ursulin
REGULA bab VIII: Ketaatan (bagian II ay 7-18)
Sesudah memberikan dasar teologis Ketaatan, yaitu Yesus yang taat
kepada Bapa, Angela melanjutkan dengan hirarki norma:
1.
7.
Perintah Allah (ay 7) Dasar Kitab Suci Ul 27:26 “Terkutuklah
orang yang tidak menepati hukum dan ajaran Allah dengan perbuatan”
atau Mzm 119:21 “Engkau mengutuk orang yang menyimpang dari
perintah-Mu.” Perlu diingat bahwa kutukan tidak bersifat mutlak. Di
dalamnya tersembunyi pengampunan dan kasih setia Allah.
2. Perintah Bunda Gereja Kudus (ay 8). Bagi Angela, Gereja
selalu “Bunda” dan “kudus”. Gereja tidak terpisahkan dari Kristus.
Dasar KS: Luk 10:16 perutusan para murid: “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku.”
3. Uskup, imam, pembimbing rohani anda (ay 9). Sebelum Konsili
Trente (1545), nepotisme dan kebobrokan moral masyarakat juga
marak di kalangan Gereja. Namun Angela tetap memberi tempat
kepada Uskup, walaupun Kardinal Francesco Cornaro, uskup Brescia,
hampir selalu absen. Tahun 1532 ia diganti oleh kemenakannya,
Kardinal Andrea Cornaro, yang baru mulai menjabat tahun 1546,
setelah absen 14 tahun. Jadi Regula disahkan hanya oleh Vikjen
Lorenzo Muzio, bukan oleh Uskup. “Pembimbing rohani anda”, jadi
masing-masing, bukan pembimbing rohani Kompania (R VII,12)
4. Bapak serta Ibu Pembimbing Kompania (ay 10): Mereka itu
sama dengan “ibu-ibu pembesar dan wali-wali Kompania” (I,7).
Mungkin bagi Angela sendiri belum jelas tugas apa yang akan diberikan
kepada “bapak-bapak” itu. Cozzano menyebut mereka “bapak
pelindung”. Angela tidak menyebut “colonelle” atau pemimpin lokal,
mungkin karena mereka hanya mempunyai wewenang intern dalam
Kompania.
5.
Bapak, ibu dan atasan lain di rumah (ay 11 dan 12): yaitu
orangtua atau majikan di mana mereka tinggal. Bisa dibayangkan
bahwa kebanyakan orangtua tidak mengerti panggilan perawan dibaktikan yang tinggal di luar biara. Maka mereka harus berusaha benar
untuk menjalin relasi kasih dengan orangtua. Angela menasihati
(bukan memerintahkan!) mereka untuk minta maaf dengan rendah
hati sekali seminggu guna mempertahankan cinta kasih.
6. Semua hukum dan peraturan penguasa sipil dan penguasa
pemerintahan (ay 13). Angela menginginkan putri-putrinya menjadi
warganegara yang baik, dan di zamannya itu berarti warga kota
Nasihat dan ilham Roh Kudus (ay 14-16). Kalimat diawali
dengan “Di atas semuanya itu…” menandakan pentingnya pernyataan
ini. Roh Kudus adalah Guru yang paling unggul soal discernment.
Yesus tidak sempat menyampaikan segala pesan-Nya kepada para
murid-Nya. Maka Ia menyerahkan mereka kepada bimbingan Roh
Kudus: “Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran.” (Yoh 16:13). Demikian pula Angela. Ia tidak ragu
mengatakan bahwa “di bawah bimbingan Roh Kudus” mereka akan
bisa menempuh “hidup baru” (N 7,22). Bagaimana kita tahu itu ilham
dari Roh Kudus? Tolok ukurnya adalah “jika hati nurani kita makin
murni dan bersih.” Kelak Carolus Boromeus mengubahnya menjadi
“bila Bapak rohani menilai dan menyetujui itu dari Roh Kudus.” Teks
Angela bersifat rohani dan karismatis. Teks Boromeus bersifat
membatasi dan klerikal.
Kesimpulan: Dengan sangat canggih Angela merangkum semuanya
dalam beberapa kalimat yang mengingatkan pada 1Ptr 2:13 “Tunduklah
karena Allah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja ….”. Tetapi
bagi Angela ketaatan bukan tunduk buta. Tak ada yang lebih tinggi dari
kehormatan Allah, dan yang khas bagi Angela, “integritas kita sendiri”.
Angela minta ketaatan yang dewasa dan matang, dengan pertimbangan
(discerning) dan kritis.
REFLEKSI DAN SHARING
1.
Apa yang paling anda kagumi dalam bab tentang Ketaatan ini?
2. Setelah mendalami Regula S. Angela tentang Ketaatan, adakah sesuatu
yang harus diubah atau dikoreksi dalam pandangan dan penghayatan
anda tentang Ketaatan?
PEDOMAN STUDI KATA-KATA
KATA S. ANGELA
Komunitas Ursulin
Regula bab IX: Mengenai Keperawanan ((R IX, 1 – 5)
Susunan:
1. Pengantar
2. Alasan Keperawanan
:
:
ayat 1 - 2
ayat 3 - 5
Pengantar (ayat 1-2)
Bab ini ditujukan sepada setiap anggota Kompania, walaupun di
antara mereka ada satu atau dua janda.
Tekanan ada pada kata mempertahankan. Seluruh bab merupa
merupakan uraian dari satu kata ini. Angela sadar akan banyaknya bahaya
dan jerat yang mengancam putri-putri
putri yang muda dan polos itu, dan
ingin mengingatkan mereka.
Keperawanan suci: lebih tepat kudus, sacra virginitade
virginitade, berbeda dengan Ketaatan yang disebut santa obedienti
obedientia. Keperawanan
mencakup hati yang tak terbagi, kurban yang dipersembahkan
kepada Allah, persembahan diri yang total kepada Allah. Pada
hakekatnya keperawanan merupakan relasi kasih dengan Allah,
lahir dari kontemplasi dan aksi,
ksi, pemberian dan pelepasan, kes
kesediaan dan pilihan yang dibuat dengan kehendak bebas. Yang men
menjadi keprihatinan Angela adalah kemurnian relasi itu, bukan segi
teologis atau fisik dari kaul. Pada akhir bab ini Angela menyebu
menyebutnya
“permata yang begitu suci” (ayat 23)
“Bukan berkaul karena ajakan manusia, melainkan sukarela…”
ini merupakan gema dari bab I tentang penerimaan calon, bahwa dia
harus masuk dengan gembira atas “kemauan sendiri” (R I,3
I,3-4).
Mula-mula
mula keperawanan merupakan kaul privat, tetapi 30 tahun
kemudian, ketika anggotanya bertambah banyak dan karena penga ruh Karolus Boromeus, menjadi kaul publik.
Alasan Keperawanan (ayat 3-5)
3. membuat kita saudari dari semua malaikat
4. pemenang atas semua keinginan dan ratu semua kebajikan
5. memiliki semua kebaikan.
Setelah mengimbau supaya masing-masing
masing mempertahankan
keperawanan kudus, Angela memberi alasannya. Ia sering memakai
kata “karena” di seluruh tulisannya. Di mana mungkin, ia memberi
alasan dari setiap peraturan. Itu sudah pasti. Walaupun Angela
mengutip hukum Gereja, ada ayat Injil yang menunjang: “Pada
waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan, melain kan hidup seperti malaikat di surga.” (Mat 22:30)
Angela memberi alasan lain lagi: Keperawanan mampu mengu asai nafsu badani dan alami yang kuat. Keperawanan adalah
kebajikan yang paling unggul, bahkan ratu dari segala kebajikan,
keba
karena merupakan cinta tingkat yang paling tinggi, memiliki semua
kebaikan.
Dalam Prakata Regula, 17, Angela sudah membayangkan kebakeba
jikan ini ketika ia berkata …”kita
…
dipanggil untuk suatu kehidupan
yang mulia menjadi mempelai Putra Allah dan ratu di surga.” Kita
ingat Kidung Agung 2:16 “Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepu nyaan Dia.”
Refleksi dan Sharing
1. Manakah berkat-berkat
berkat rohani yang saya
s
alami sebagai buah
dari kaul keperawanan?
2. Melihat situasi dunia dan masyarakat zaman ini, apa yang
merupakan bahaya dan ancaman bagi keperawanan kita?
3. Apa yang menolong saya untuk mempertahankan keperawanan
kudus sampai sekarang?
PEDOMAN STUDI KATA-KATA S. ANGELA
Komunitas Ursulin
Regula bab IX: Mengenai Keperawanan (R IX, 6-23)
Susunan:
o Tingkahlaku yang benar
o Tingkahlaku yang harus dihindari
o Kesimpulan
:
:
:
ayat 6 – 12
ayat 13 – 20
ayat 21 – 23
Tingkahlaku yang benar (ayat 6 – 12)
Ay 6. “mempelai yang Mahatinggi”. Ini perluasan dari Prakata
Regula ay 7, 8 dan 23: dipilih menjadi mempelai… menyadari
keluruhan panggilan ini… berusaha hidup sebagai mempelai Allah
yang sejati… Itu mencakup sikap batin maupun sikap yang bisa
dilihat orang lain.
Ay 7: “Di atas segalanya” yang dianggap paling penting oleh
Angela adalah: “… kemurnian hati, kejernihan nurani”: Hal itu juga
disebut dalam R VIII, 15 dihubungkan dengan suara Roh Kudus
supaya terdengar makin jelas.
“Dari setiap pikiran jahat”:
Ay 7: Setiap pikiran jahat
8: rasa iri dan kemauan jahat
9: setiap perselisihan dan kecurigaan
10: setiap keinginan dan maksud jahat lainnya.
Semua itu dilihat sebagai “bayangan” yang menghambat terang ilahi
sehingga tidak bisa masuk untuk memurnikan hati.
Ay 11: Tiba-tiba nada berubah menjadi “gembira”. Calon diharapkan masuk “dengan gembira” (R I,3). Lalu Angela menyebut ketiga kebajikan ilahi tapi dalam urutan berbeda dari lazimnya: kasih,
iman dan harapan. (Biasanya iman, harapan, kasih)
Ay 12. Referensi Kitab Suci dari Flp 4:5 “Hendaklah kebaikan
hatimu diketahui semua orang” (TB). Boleh jadi Angela mengutip
dari teks Vulgata (terjemahan Alkitab dalam bahasa Latin). Kata
yang dipakai ialah “modestia” yang mempunyai arti yang luas:
sederhana, rendah hati, tidak berlebihan, tahu ukuran, hati-hati,
toleran, sabar, lemah lembut, jujur. Kata itu juga dipakai dalam R II,
1 tentang pakaian dan diartikan sebagai “sopan, sederhana”.
Tingkahlaku yang harus dihindari (13-20)
13 jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.
14. jangan bersumpah, tapi katakan tidak = tidak, ya = ya
15 menjawab dengan sombong
16 melakukan sesuatu dengan enggan
17 marah terus menerus
18 mengerutu
19 menyebarkan gossip
Dalam ay 14 dikutip Mat 5: 37. Daftar tingkahlaku yang harus dihindari cukup sederhana dan konkret. Mungkin itulah yang disaksikan oleh Bunda Angela: Para anggota berasal dari latar belakang
yang bermacam ragam; mungkin anggota dari lingkungan kaya suka
menjawab dengan sombong. Mungkin mereka enggan melayani
karena biasa dilayani. Kalau saling bertemu, ada abrolan, ada
gossip….
Kesimpulan (ayat 20-23)
Angela menunjukkan keahliannya dalam membuat kesimpulan.
Ay 20: Angela yang rendah hati menyebut diri “hamba Yesus
Kristus yang tak pantas” tapi ia tak pernah menyebut orang lain
“hamba” kecuali seluruh kelompok.
Ay 21: “teladan” dari kata latin aedes = bait, dan facere =
membuat dari sesuatu. Jadi dengan kaul keperawanan mereka
menjadi bait Allah yang hidup
Ay 22: Dalam bait Allah itu, yaitu hati, ada api yang berkobar
“api cinta kasih.” R V,37 Doa Angela: bakarlah semua nafsu dan
keinginan jahat dalam perapian cinta ilahi-Mu yang berkobar.”
Ay 23: Angela ingat St. Ursula dkk yang mati sebagai martir,
maka ia berkata bahwa para pengikutnya pun harus “bersedia mati
daripada menodai dan mencemarkan permata yang begitu suci.”
Permata dalam bahasa Italia = gioia, juga berarti sukacita. Jadi
Angela mau mengatakan bahwa keperawanan mereka adalah
anugerah berharga dari Allah dan sukacita harus mencirikan hidup
yang telah mereka pilih.
Refleksi dan Sharing
1. Dalam hidup kita sehari-hari tingkah laku mana merupakan
bayangan yang menghambat terang Tuhan masuk ke dalam hati?
2. Paus Fransiskus sering bicara tentang gossip sebagai sesuatu
yang merusak persatuan. Menurut anda manakah cara yang
paling efektif untuk menghentikan gossip? Bagaimana merubahnya menjadi sesuatu yang positif dan membangun?
3. Pernahkah anda mengalami bahwa keperawanan merupakan
anugerah luar biasa yang memenuhi hati dengan sukacita?
Tolong sharingkan.
PEDOMAN STUDI KATA-KATA S. ANGELA
Komunitas Ursulin
Regula bab X: Mengenai Kemiskinan (R X, 1-7)
Sebagai anak angkat S. Fransiskus, Angela sejak kecil tertarik pada cara hidup yang mengutamakan matiraga, doa dan kemiskinan. Angela
memberi kepada para pengikutnya petunjuk-petunjuk tentang kemiskinan
yang berakar pada sabda Kristus dan cara hidupnya sendiri yang sarat
dengan lakutapa. Tapi tentu tidak lepas juga dari pengaruh Fransiskan
yang ia dapat dari para gurunya. Dalam bab ini ada banyak sekali kutipan
dari Kitab Suci, menandakan keakrabannya dengan sabda Allah dan
hasratnya untuk menimba inspirasi dari sumber kehidupan ini.
Susunan
a. Kemiskinan material (ay 1-2)
b. Kemiskinan rohani (ay 3-7)
a. Kemiskinan material:
1. Akhirnya kami mendorong anda semua untuk menghayati kemiskinan
2. tidak hanya sebagai penolakan harta duniawi.
Kata ‘mendorong’ dan ‘menghayati’ (= merangkul) menunjuk pada
komitmen yang total dan penuh kasih. Sebuah studi tentang kehidupan S.
Angela membuat kita lebih memahami apa yang ia maksud dengan
kemiskinan. Keluarganya memiliki tanah dan ternak yang cukup untuk
menghidupi enam atau tujuh orang. Sebuah daftar pajak tahun 1523 di
Desenzano menunjukkan bahwa Angela harus membayar pajak atas tanah
pertanian dan kebun anggur atas namanya. Waktu itu ia sudah anggota
Ordo Ketiga. Apakah tanah itu milik keluarganya? Apakah ia menjualnya?
Kita tidak tahu. Tapi itu menunjukkan keterpautannya dan cintanya kepada
tanah. Ia lahir di pedesaan dan tetap wanita pedesaan.
b. Kemiskinan rohani
3 Tetapi terutama untuk menjalankan kemiskinan rohani yang sejati.
Dengan demikian manusia membebaskan hatinya dari semua kelekatan
4 dan keinginan akan harta yang fana dan duniawi
5 dan dari dirinya sendiri.
6 Dalam diri Allah ia memiliki semua kekayaan dan di luar Allah ia tidak
memiliki apa-apa dan tidak berarti apa pun, sedangkan bersama Allah
ia memiliki segala-galanya.
7 Bukankah Kebenaran mengatakan: Berbahagialah orang yang bersemangat miskin karena mereka memiliki Kerajaan Surga?
Dengan cepat Angela beralih kepada kemiskinan rohani. Kata
‘terutama’ menunjukkan bahwa kita perlu memberi perhatian kepada hal
berikut. Angela terus terang: Untuk menjalankan kemiskinan rohani yang
sejati perlu membebaskan hati dari semua kelekatan dan keinginan akan
harta yang fana dan duniawi termasuk diri sendiri. Ia tidak menolak
barang-barang fana itu sendiri, melainkan kelekatan dan keinginan yang
terkait dengan barang-barang itu.
Empat puluh tahun kemudian seorang mistik Spanyol, Yohanes dari
salib mengatakan yang sama, memakai kata-kata seperti di ay 6: ‘nada’
(tidak apa-apa) dan ‘todo’ (segalanya). Angela memakai kata Italia ‘niente’
dan ‘tutto’. Angela mengatakan kepada pra pengikutnya bahwa mereka
bukan apa-apa dan tidak memiliki apa-apa, supaya Allah bisa mengisi
‘kekosongannya’, dan mereka akan memiliki ‘segalanya’. Kristuslah kekayaan mereka yang sejati, satu-satunya harta mereka (N 5, 43). Dalam ay 7
ia mengutip Mat 5:3. Tidak mengherankan kalau gagasan Angela kita
temukan dalam Yohanes dari Salib. Keduanya mistik, berbicara bahasa
kasih.
Dalam Regula S. Angela yang direvisi oleh Carolus Boromeus, awal bab
ini diubah menjadi: “Kemiskinan rohani berhubung dengan barang-barang
fana…” Dengan demikian perbedaan antara kemiskinan material dan
rohani menjadi kabur. Itu menunjukkan bahwa Angela mempunyai
pandangan yang lebih dalam mengenai kaul kemiskinan daripada petinggi
gerejani yang bertanggung jawab atas revisi Regula di Milan.
Refleksi dan Sharing
“Gesu Cristo Unico Tesoro” –
“Yesus Kristus satu-satunya harta.”
Andaikata terjadi kebakaran di biara, dan anda bisa
menyelamatkan satu barang saja, apa yang anda bawa?
Mengapa?
Bagaimana anda menghayati “Yesus Kristus satusatunya harta” dalam idup religius anda? Bagaimana
hal itu menjiwai pandangan dan perilaku anda dalam
hidup sehari-hari?
PEDOMAN STUDI KATA-KATA S. ANGELA
Komunitas Ursulin
Regula bab X: Mengenai Kemiskinan (R X, 8-18)
Susunan:
c Bagaimana memperoleh kemiskinan sejati (ay 8-13)
d Percaya akan Penyelenggaraan Ilahi (ay 14-18)
c
8
9
10
11
12
13
Bagaimana memperoleh kemiskinan sejati (ay 8-13)
Karena itu masing-masing harus berusaha melepaskan semua hal
dan meletakkan seluruh kekayaannya dan cintanya dan kesenangannya tidak dalam memiliki banyak,
bukan dalam makanan dan keserakahan,
bukan dalam sanak keluarganya dan sahabat,
ataupun dalam dirinya sendiri, kemampuan atau pengetahuannya,
melainkan hanya dalam Allah dan dalam Penyelenggaraan-Nya yang
lemah lembut dan tak terbayangkan.
Angela melanjutkan apa yang sudah ia katakan dalam ayat 6 bahwa
dengan menjadikan diri miskin dan tidak memiliki apa pun, kita menjadi
kaya, sebab dalam Allah kita memiliki segalanya. Bila kita mengizinkan
Allah menjadi segalanya bagi kita, “kekayaan, cinta, kesenangan” kita,
maka segala cinta dan keterikatan yang lain menjadi relatif dan terbatas.
Rasa puas diri dan kepentingan diri lebih menjadi rasa syukur atas segala
anugerah dan bakat dari Allah demi meluaskan Kerajaan-Nya.
Kita ingat perkataan Paulus: “Segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya.
Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggap
nya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. (Fil 3:8).
Terlebih, Yesus sendiri bila berbicara tentang apa yang perlu untuk
menjadi murid-Nya berkata: “Barangsiapa mengasihi bapanya atau ibunya
lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mengasihi anaknya
laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mat 10:37-39)
Angela menyapa Allah dengan sebutan pribadi dan akrab ”satu-satunya
kehidupan dan harapanku” (RV,35). Ia biasa menempatkan “kekayaan,
cinta dan kesenangannya” hanya dalam “Allah dan Penyelenggaraan-Nya
yang lemah lembut dan tak terbayangkan.” (ay 13). Maka tidak mengherankan ia kembali ke Penyelenggaraan Allah dalam bagian terakhir bab ini.
D. Percaya akan Penyelenggaraan Ilahi (ay 14-18)
14 Injil berkata: “Carilah pertama-tama Kerajaan Allah, dan semua ini
akan diberikan kepadamu.”
15 Injil juga berkata: “Janganlah kuatir akan apa yang kamu makan atau
apa yang akan kamu minum, karena Bapamu di surga tahu benar bahwa kamu membutuhkan semua itu.”
16 Dengan kata lain: Janganlah kuatir akan kebutuhanmu yang fana.
17 Karena Allah sendiri tahu, mampu dan akan menyediakan segalanya.
18 Ia tak menginginkan apa pun kecuali kebaikan dan kebahagiaan anda.
“Carilah pertama-tama…” Angela menekankan ajaran Kristus bahwa
hati kita harus pertama-tama diarahkan kepada Kerajaan Allah, menjadikan Allah pusat hidup kita, menjadikan Dia cinta pertama dan hasrat hidup
kita. Maka segala yang lain akan mendapat tempatnya yang benar. Jadi
bukan menolaknya, tapi menempatkannya di urutan kedua. Kalau urutannya benar, maka semuanya beres.
Ay 16 “Dengan kata lain”: Kata-kata asli Angela: “Seolah mau dikatakan
dengan jelas:” Dalam teks Turlino kata “yang jelas” dihilangkan. Mungkin
dengan pertimbangan bahwa Angela wanita desa sederhana, jadi tak
mampu memberi tafsiran yang jelas dari Kitab Suci. Padahal Gallo
memberi kesaksian di bawah sumpah bahwa banyak teolog dan pengkhotbah datang kepada Angela minta penjelasan tentang teks-teks Kitab Suci.
Angela mengakhiri bab ini dengan nada gembira. Allah Penyelenggara
melihat dan tahu segala kebutuhan mereka. Ia melakukan segalanya demi
kebaikan dan kebahagiaan mereka. Untuk “kebahagiaan” Angela memakai
kata “gaudio” yang punya arti istimewa buat kita, karena salah satu
dokumen Vatikan yang penting dibuka dengan kata-kata: “Gaudium et
Spes”: Sukacita dan Harapan.
Catatan terakhir: Waktu Kompania S. Ursula disahkan dengan Bulla
1544, yang diterbitkan tahun 1546, Paus Paulus III a.l. mengizinkan para
perawan memiliki mas kawin atau warisan lainnya sama seperti orang yang
masuk biara monastik atau menikah. Dengan itu para anggota Kompania,
terlebih yang miskin, mempunyai jaminan finansial tertentu. Bukankah
Bunda Angela telah berjanji: “Saya menjamin setiap permohonan anda
pada Allah pasti dipenuhi dan saya sendiri berada di antara anda untuk
menyampaikan doamu.”
Refleksi dan Sharing:
1. Apa yang sering anda kuatirkan?
2. Ceritakanlah sebuah pengalaman yang menunjukkan bahwa kekuatiran
anda tidak beralasan, karena memang benar bahwa Allah tahu apa
yang kita butuhkan. Ia menyediakan segalanya, dan hanya menginginkan kebaikan dan kebahagiaan kita.
PEDOMAN STUDI KATA-KATA S. ANGELA
Komunitas Ursulin
Regula bab XI: Mengenai Pipinan (R XI)
Mengherankan bahwa bab yang paling ‘kering’ ini, juga paling banyak
menampilkan ide-ide baru Angela, kebijaksanaan dan pandangannya ke
depan. Di sini kita merasakan kekuatan rohani Angela, otoritas dan visinya.
Mungkin kita tidak terlalu heran kalau merenungkan kata-katanya: “…
setelah memilih saya, Dia juga memberikan rahmat-Nya untuk membimbing Kompania ini menurut kehendak-Nya.” (N 3,5). Kata-kata itu dipilih
untuk mengawali bab tentang Pimpinan dalam Konstitusi kita (sebelum #
152). Di balik kata-kata itu ada dorongan dan inspirasi ilahi, namun sekaligus yang berbicara adalah sang Madre, penuh keprihatinan bagi kesejahteraan rohani dan jasmani masing-masing anggota, terlebih yang muda dn
lanjut usia, yang sakit dan yang dekat ajal.
Pembagian menurut ayat-ayatnya:
o 1-19
Anggota Pimpinan Kompania dan tugas-tugas mereka
o 20-21 Prosedur pemilihan
o 22-24 Administrasi keuangan
o 25-36 Perhatian bagi para anggota dengan kebutuhan khusus.
Para anggota Pimpinan dan tugas mereka (1-19)
(a) Empat perawan yang dianggap paling mampu, sudah membaktikan
diri bertindak sebagai guru dan pembimbing hidup rohani (1, 4).
Tugas khusus mereka: Mengunjungi semua perawan yang tersebar di
seluruh kota kurang lebih 2 minggu sekali menurut kebutuhan, untuk:
 meneguhkan mereka,
 membantu mereka bila menghadapi kesulitan atau gangguan
jasmani atau rohani;
 jika atasan memperlakukan mereka dengan keliru, menghalangi
mereka berbuat baik, menjuruskan mereka ke dalam bahaya
melakukan sesuatu yang salah.
Bila mereka tidak mampu mengatasi hal itu, mereka mengajukannya kepada para ibu. (7-13)
(b) Empat orang janda, sekurang-kurangnya, yang bijaksana dan
terhormat hidupnya, yang bertindak sebagai ibu yang memperhatikan
kesejahteraan putri-putri dan saudari-saudari rohani mereka (2, 5). Mereka
membantu para perawan dalam kesulitan yang tidak bisa mereka atasi.
Kalau para ibu juga tidak bisa, mereka semua, para perawan, ibu dan keempat pria, berkumpul bersama menyelesaikan kesulitan itu. (14)
(c) Empat pria dewasa dan berpengalaman, yang bertindak sebagai
wali bahkan sebagai bapa untuk memenuhi kebutuhan Kompania (3, 6).
Mereka bertindak dengan kebaikan hati seorang bapa untuk menangani
masalah yang tidak bisa diatasi oleh para perawan dan ibu dan membantu
sesuai dengan kebutuhannya dalam hal:
 seorang saudari yang yatim piatu tidak menerima warisan;
 seorang saudari bekerja sebagai pelayan, pembantu atau semacam
itu, yang karena suatu hal tidak menerima upahnya,
 bila terjadi hal-hal seperti itu yang memaksa dia berurusan dengan
pengadilan dan menghadapi prosedur hukum
 atau untuk mencapai penyelesaian damai (itu cara yang terbaik).
(15-19)
Prosedur Pemilihan (20-21)
Kompania harus berkumpul bila seorang anggota pimpinan berkurang
untuk memilih orang baru untu memenuhi jumlah yang ditentukan.
Berkurangnya anggota bisa disebabkan oleh
 kematian
 dibebaskan dari jabatannya
 tidak mampu memenuhi tugasnya
 bil berkelakuan buruk, diberhentikan dari kepemimpinannya.
Keterangan
Keempat Perawan disebut “colonelli” dalam Nasihat S. A. Mereka adalah
Pemimpin Kompania (Pemimpin Lokal) yang bertanggung jawab atas
formatio dan kesejahteraan jasmani dan rohani (terlebih rohani) para
anggota. Untuk itulah mereka mengunjungi para anggota yang tersebar di
seluruh kota. Untuk memahami bab ini perlu mengetahui sejarah abad
pertengahan. Para wanita umumnya tidak bersekolah dan tidak mempunyai hak. Mereka sering diperlakukan tak adil, seperti bekerja di luar batas,
tidak digaji, dll. Angela mengangkat 4 pria untuk melindungi mereka
terlebih di bidang hukum. Pemilihan anggota pimpinan baru dilakukan
oleh semua, tua muda, terpelajar dan buta huruf.
Refleksi dan Sharing
1. Tunjukkanlah dalam ke-21 ayat ini:
 kebijaksanaan Angela,
 terobosan-terobosan baru yang ia buat
 keberanian Angela
 keibuan Angela
2
Melihat situasi dan permasalahan zaman ini, apa yang perlu ditingkatkan atau ditekankan supaya kepemimpinan kita lebih bernafaskan
Santa Angela?
Download