GANGGUAN UMUM DIGESTIVE R BAYU KUSUMAH N Abnormalitas Bibir • Seilitis Aktinik : iritasi bibir, bibir pecah-pecah. Penyebab terlalu sering tekena sinar matahari. Penetalaksanaan sebaiknya pasien menghindari paparan sianar matahari terlalu lama. • Herpes simplek : vesikel nyeri dan bisa pecah dan menyebar, penyebab virus herpes simplek, terjadi pada px yang mengalami penurunan imun. Penanganan (salep asiklovir, analgetik, hindari makanan yang mengiritasi) Count... • Dermatitis kontak : area kemerahan atau ruam gatal, penyebab (reaksi alergi pada lipstik, salep kosmetik, atau bahkan pasta gigi. Penanganan (kortikosteroid sesuai resep), minta px utk menghindari penyebab • Kankre : lesi kemerahan melingkar, penyebab lesi primer dari sifilis, sangat menular, penanganan perawatan mulut, berikan antibiotik , cari penyebab. Abnormalitas mulut • Kandidiasis (sariawan) plak putih, sering terjadi perdarahan. Penyebab jamur kandida albican, bisa juga karena diabetes, atau antibiotik dan imunosupresan. Penanganan, obat2an anti jamur, minta pasien untuk berkumur. • Stomatitis (sariawan) : bagian putih dengan batas kemerahan, serasa terbakar, kesemutan, dan bengkak pada membran mukosa mulut atau lidah, penyebabnya bisa karena kelelahan, stress, faktor hormonsl, trauma minur sprti tergigit, makanan asam, alergi, atau bisa karena inveksi HIV. Penanganan, kumur salin, diet lunak dan halus, antibiotik. Count... • Leuklopakia : bercak perokok, penyebab iritasi kronis oleh karies, tembakau, perbaikan gigi yang kurang baik, bisa juga kerna sifilis. Penanganan Cari penyebabnya. Abnormalitas Gusi • Gingvitis (nyeri gusi, bengkak, s.d berdarah). Penyebab hygiene oral jelek, plak bakteri, respon pubertas, pada kehamilan. Ajarkan pasien oral hygiene yang baik DISFAGIA Definisi • Gangguan pada proses menelan merupakan suatu sistem yang kompleks, adanya gangguan pada salah satu unsur menelan dapat menyebabkan gangguan menelan dan gangguan koordinasi. Selain itu, integrasi pada unsur-unsur tersebut juga dapat menyebabkan gangguan menelan (Briggs, 2000). • Etiologi disfagia bersifat multifaktoral dan diklasifikasikan dalam beberapa kondisi : - sumbatan mekanik - kelainan neurologis - kelainan kongenital - inflamasi/radang - benda asing - trauma esofagus - gangguan neoplasma - letrogenik seperti akibat operasi, kemoterapi, dan radiasi ESOFANGITIS Definisi • Esofagitis Merupakan peradangan pada mukosa esofagus, resfon peradangan pada mukosa esofagus disebabkan oleh multifaktor. Patofisilogi pada esofagitis bergantung pada penyebabnya, penyebab dari esofagitis diantaranya adalah infeksi, penurunan fungsi imun, refluks gastroesogeal, dan trauma kimia • Infeksi ini bisa juga berhubungan dengan resfon penurunan sistem imun pada setiap individu. KANKER ESOFAGUS Kanker esofagus • Kanker esofagus merupakan suatu keganasan yang terjadi pada esofagus. • Kanker ini pertama kali di deskripsikan oleh frank torek pada tahun 1913, pada abad ke-19 yaitu tahun 1930an di oshinawa jepang dan marshall amerika berhasil melakukan pembedahan pertama dengan metode transtorak esofagotomi dengan rekonstruksi (Fisichella, 2009) • Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat sekarang intervensi untuk kanker bisa melalui kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan memberikan dampak pada asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan kanker esofagus. etiologi Penyebab pasti kanker esofagus belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menjadi predisposisi yang diperkirakan berperan dalam patogenesis kanker. Predisposisi ini biasanya berhubungan dengan terpajanya mukosa esofagus dari agen berbahaya atau stimulus toksik, yang kemudian menghasilkan terbentuknya displasia yang bisa menjadi karsinoma 1. Defisiensi vitamin dan mineral (Doyle C, 2006) 2. Sigaret pada rokok dan penggunaan alkohol secara kronik meningkatkan resiko kanker (Edmondso, 2008) 3. Infeksi papilomavirus pada manusia dan Helicobacter pylori (Fisichella, 2009) Keluhan saluran cerna : • Disfagia • Nyeri dada • Nyeri /rasa panas epigastrium • Kembung • Nausea/mual • Vomitus/muntah • Cepat kenyang • Colic, mules • Diare • Melena • Hematokezia • konstipasi Gastritis • Definisi Radang mukosa lambung ok iritasi etiologi : Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS),asam lambungļ«, Helikobacter pylori • Gastritis Akut: iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan, zat korosif dll Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif gejala : nyeri epigastrium, nausea, hematemesis-melena diagnosis : gastroskopi terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI, sitoprotektif • Gastritis Kronis: Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi Helikobacter pylori Asam Lambung 17 GASTRITIS AKUT 18 GASTRITIS EROSI 19 GASTRITIS EROSI 20 GASTRITIS KRONIS Ulkus Gaster • Luka pada lambung • Terputusnya kontinuitas/integritas mukosa lambung • Edema Etiologi • Faktor asam lambung (difusi H+) • Disfungsi Pilorik (refluks empedu dan motilitas antrum) • H. Pylori Kanker lambung • Kanker yang berkembang di lambung dan dapat menyebar ke esopagus • Berasal dari sel epitel dinding lambung Etiologi • H. Pylori • Makanan yang diasinkan serta diasapi • Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran • Genetik • Gastritis Kronik • Anemia • Merokok dan minum alkohol Gejala • Nyeri pada bagian epigastrik • Perasaan kenyang/kembung (distensi) • Mual dan muntah • Penurunan berat badan dan kelelahan • Melena I. Konstipasi Defenisi karakteristik Konstipasi : 1. Menurunnya frekuensi BAB 2. BAB keras dan kering. 3. BAB yang tertahan, susah BAB 4. Sakit pada saat defekasi 5. Nyeri abdominal 6. Distensi abdomen 7. Tekanan pada rektum dan perasaan penuh 8. Teraba massa fecal 9. Sakit kepala 10. Nafsu makan kurang 11. Selalu membutuhkan bantuan untuk defekasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi konstipasi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kebiasaan BAB yang tidak teratur Kebiasaan penggunaan laxativis berlebihan Meningkatnya stress psikologi Diet yang tidak seimbang. Kurangnya cairan Medication Kurangnya aktivitas Usia Proses penyakit II. Fecal Impaction • Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi feses yang lama. • Gejala : anorexia, distensi abdomen, mual dan muntah • Penyebab : kebiasaan BAB yang tidak teratur dan konstipasi, penggunaan barium untuk radiologi, menurunnya aktivitas, diet rendah serat, kelemahan otot. III. Diare Keluarnya BAB yang cair dan meningkatnya frekuensi BAB akibat cepatnya masa feses melalui usus besar akibat gerakkan peristaltik yang meningkat IV. Incontinensia Hilangnya kemampuan secara sadar untuk mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui sprinter anal V. Flatulence • • 1. 2. 3. • • Udara/gas didalam saluran pencernaan (flatus) Penyebab : Adanya bakteri pada Chyme Udara yang bergerak lambat Udara yang berdifusi dari pembuluh darah ke usus.(N = 0,6 ltr gas diabsopsi di kapiler intestinal) Dewasa terjadi Flatus di usus besar 7-10 ltr selama 24 jam Gas terdiri dari CO2 , Methana, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen.Sebagian gas dikeluarkan dengan eructation (Belching) sendawa dan melalui colon. VI. Hemorroid • Terjadi pelebaran vena di anus • Penyebab : Meningkatnya tekanan pada daerah anus karena konstipasi yang kronik , tekanan yang kuat selama BAB, kehamilan dan obesitas. • Macam : 1. Internal = terjadi pada anus 2. Ekternal = prolaps melalui anus Terima kasih