BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang digunakan sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam industri makanan-minuman dan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapore Exchange (SGX), serta mempublikasikan laporan keuangan tahunannya yang telah diaudit secara lengkap mulai tahun 2008 sampai 2012. Terdapat 11 perusahaan untuk industri makananminuman dan 9 perusahaan untuk industri farmasi di BEI. Sedangkan di SGX terdapat 24 perusahaan untuk industri makanan-minuman dan 9 perusahaan untuk industri farmasi. 3.2 Desain Penelitian Rancangan penelitian ini dimulai dengan perumusan masalah yang ingin diteliti yaitu apakah terdapat perbedaan pengaruh intellectual capital pada kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan di dua negara berbeda (Singapura dan Indoesia), serta antara industri padat IC dan tidak padat IC. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri makanan-minuman yang termasuk ke dalam industri tidak padat IC dan farmasi yang merupakan perusahaan padat IC sebagai pembanding. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai tambah intellectual capital berdasarkan model yang dibuat oleh Pulic (1998) yaitu VAIC beserta ketiga komponennya (VACE, VAHU, STVA) sebagai variabel independen dan menghitung kinerja keuangan yang akan digunakan yaitu ratio profitabilitas (ROA & OPM), rasio produktivitas (ATO) dan nilai perusahaan (MtBV) sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut kemudian dilakukan uji statistik untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel tersebut (pengujian hipotesis 3), dengan menggunakan leverage dan size sebagai variabel kontrol. Selain itu untuk pengujian hipotesis 1, 2 dan 4 akan dilakukan pengujian dengan melakukan perbandingan atas hasil perhitungan nilai intellectual capital dan rasio kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. Setelah itu akan dilakukan pembahasan atas 41 42 hasil pengujian tersebut dan kaitannya dengan hipotesis yang telah dibuat. Setelah itu penyusunan kesimpulan dan saran. Berikut pada bagan 3.1 merupakan gambaran rancangan penelitian ini secara keseluruhan. Bagan 3.1 Rancangan Penelitian Rumusan Masalah Adanya perbedaan intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaaan padat IC dan tidak padat IC di Singapura dan Indonesia Objek Penelitian Perusahaan manufaktur sektor industri makanan & minuman dan3.1 farmasi yang Bagan listing di BEI dan SGX periode 20082012 Pengolahan Data Penentuan variabel penelitian Variabel Independen Variabel Dependen Intellectual Capital Kinerja Keuangan ROA, OPM, ATO Nilai Pasar Perusahaan MtBV VAIC: VACA, VAHU, STVA Size & Leverage Variable Kontrol Uji statistik atas variable penelitian Pembahasan dan Penyajian Data atas hasil pengujian atas variablel penelitian terkait dengan landasan teori yang dijadikan acuan Penarikan kesimpulan atas pembahasan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya 43 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak yang berkaitan atau dari pihak ketiga. Data sekunder pada penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore Exchange untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman (food & beverage), serta farmasi (pharmaceutical) yang melaporkan posisi keuangannya tahun 2008-2012. Jenis data yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka dan berupa data statistik. Data laporan keuangan ini berisi informasi keuangan dan non-keuangan yang bersifat wajib maupun sukarela. Pada saat ini, pengungkapan intellectual capital masih bersifat sukarela, karena belum ada standar yang mengatur mengenai hal tersebut, baik skala nasional maupun internasional. Pengambilan data dilakukan dengan mengunduh laporan keuangan tersebut dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website resmi Singapore Exchange (www.sgx.com), serta website resmi perusahaan yang menjadi objek penelitian. Penetapan periode penelitian adalah 5 tahun, mulai dari tahun 2008-2012. Hal ini dikarenakan data akan semakin handal seiring dengan semakin panjang periode data yang digunakan dan dapat memberikan gambaran yang tepat terkait pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, penulis juga mempertimbangkan adanya data yang tersedia untuk diteliti, dimana untuk tahun 2013 masih banyak perusahaan yang belum mempublikasikan laporan keuangannya, karena tenggat waktu pengumpulan laporan keuangan tahunan bagi Bursa Efek Indonesia adalah akhir bulan ke tiga atau tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Penulis juga telah mempertimbangkan pemilihan perusahaan dari Singapura sebagai pembanding dalam penelitian ini, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abeysekera (2007) terkait perbedaan pengungkapan intellectual capital di negara berkembang (Sri Lanka) dan negara maju (Australia), didapatkan hasil adanya perbedaan dalam pengungkapan tersebut. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan faktor ekonomi, sosial dan politik antara negara maju dan negara berkembang, ditambah lagi negara maju lebih berperan sebagai trend setter yang mengutamakan inovasi dibanding negara berkembang. 44 Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui adanya perbedaan pengaruh peran intellectual capital di dua negara berbeda secara kuantitatif, dimana Singapura merupakan negara maju di Asia Tenggara yang letaknya dekat dengan Indonesia dan adanya perjanjian AFTA (ASEAN Free Trade Area), sehingga cukup banyak barang impor dari Singapura yang masuk ke supermarket Indonesia, serta data laporan keuangannya relatif mudah didapat dari website Singapore Exchange. 3.2.2 Penentuan Jumlah Sampel Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau suatu hal yang menarik yang akan diteliti atau diinvestigasi oleh peneliti (Sekaran & Bougie, 2009). Populasi pada penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapore Exchange (SGX) pada industri manufaktur sektor makananminuman dan farmasi yang melaporkan posisi keuangannya pada tahun 2008-2012 di bursa saham negaranya. Secara keseluruhan terdapat 72 perusahaan, yang merupakan jumlah dari 16 perusahaan industri makanan dan minuman, dan 10 perusahaan farmasi dari Bursa Efek Indonesia. Kemudian terdapat 36 perusahaan industri makanan dan minuman, serta 10 perusahaan farmasi dari Singapore Exchange. Namun terdapat beberapa catatan untuk beberapa perusahaan yang baru melakukan IPO (Initial Public Offering) dipertengahan masa periode laporan keuangan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini (2008-2012), sehingga belum menerbitkan laporan keuangan perusahaannya ke publik dalam periode 5 tahun tersebut. Tabel 3.1 merupakan daftar perusahaan yang melakukan IPO antara tahun 2008-2012. Tabel 3.1 Perusahaan yang Melakukan IPO Antara Tahun 2008-2012 No. Nama Emiten Kode Emiten IPO 1. PT. Tri Banyan Tirta Tbk ALTO 10 Juli 2012 2. PT. Indofood CBP Sukses Makmur ICBP 7 Oktober 2010 3. PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI 28 Juni 2010 4. PT. Sekar Bumi SKBM 28 Juni 2010 6. PT. Industri Jamu & Farmasi Sido SIDO Muncul Tbk 18 Desember 2013 45 No. Nama Emiten Kode Emiten IPO 7. Chew’s Group Limited 28 Februari 2011 8. JB Foods Limited 23 Juli 2013 9. Neo Group Limited 11 July 2012 10. Mewah International Inc 24 November 2010 11. Yamada Green Resources Limited 8 Oktober 2010 Kemudian beberapa perusahaan yang listing di Singapura, melakukan pergantian nama perusahaan di antara tahun 2008-2012, sehingga mengakibatkan data-data laporan keuangan atas nama perusahaan yang lama dihapuskan dari SGX. Tabel 3.2 merupakan daftar rincian perusahaan yang mengalami perubahan nama di SGX antara tahun 2008-2012. Tabel 3.2 Daftar Rincian Perusahaan yang Mengalami Perubahan Nama di SGX Antara Tahun 2008-2012 No. Nama Perusahaan Lama Nama Perusahaan Baru Tanggal Perubahan Nama 1. Suntar Eco-City Ltd 2. Chaswood Reyphon Agricultural Ltd Resources Asia Silk Holdings Ltd 14 Juni 2012 7 Maret 2012 Holding Ltd 3. Sakae Holdings Ltd Apex-Pal International Pte 4 Mei 2010 Ltd 4. 5. Dukang Distillers Trump Dragon Distillers 13 Mei 2010 Holdings Ltd Holding Ltd Oriental Group Ltd Oriental Food Holdings January 2012 Ltd 6. SATS Ltd Singapore Airport Maret 2010 Terminal Services Limited 7. Supergroup Ltd Super Coffeemix 2010 Manufacturing 8. Zhongxin Fruit & Juice New Lake Side Ltd 5 Maret 2012 46 Sampel merupakan suatu bagian di dalam populasi (Sekaran & Bougie, 2009). Proses penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Kemudian metode yang digunakan adalah metode samping jenuh atau sensus, dimana seluruh populasi yang memenuhi kriteria saja yang dijadikan sebagai objek penelitian. Penggunaan metode sampling jenuh atau sensus ini bertujuan agar data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini dapat memberikan penilaian yang menyeluruh yang mewakili jenis perusahaan makanan-minuman (tidak padat IC) dan farmasi (padat IC), sehingga bisa didapatkan gambaran atas dampak kinerja intellectual capital pada jenis perusahaan tersebut. Sampel yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang menerbitkan laporan keuangannya secara rutin mulai dari tahun 2008-2012. Sebagai contoh, apabila ada perusahaan yang baru melakukan IPO pada tahun 2012 dan hanya menerbitkan laporan keuangan untuk tahun 2012, maka perusahaan tersebut tidak digunakan sebagai data untuk penelitian ini. Ketersediaan data merupakan penentu digunakan atau tidaknya suatu objek penelitian sebagai data dalam penelitian ini. Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 72 perusahaan, namun karena adanya catatan atas beberapa perusahaan di atas dan ketidaklengkapan data laporan keuangan atas perusahaan di Indonesia dan Singapura, maka berdasarkan ketersediaan data laporan keuangan dari tahun 20082012, sampel perusahaan untuk penelitian ini sejumlah 53 perusahaan, yang terdiri dari 11 perusahaan makanan dan minuman, serta 9 perusahaan farmasi dari Indonesia. Kemudian terdapat 24 perusahaan makanan dan minuman, serta 9 perusahaan farmasi dari Singapura. Tabel 3.3 dan tabel 3.4 di bawah ini secara berturut-turut menyajikan nama perusahaan sektor industri makanan minuman dan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Kemudian tabel 3.5 dan tabel 3.6 merupakan rincian perusahaan sektor industri makanan minuman dan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Singapura yang menjadi sampel untuk penelitian ini. 47 Tabel 3.3 Sampel untuk Perusahaan Sektor Industri Makanan & Minuman Terdaftar di BEI No Kode Saham Nama Emiten 1. ADES PT Akasha Wira International Tbk 2. AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3. CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 4. DLTA PT Delta Jakarta Tbk 5. INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 6. MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 7. MYOR PT Mayora Indah Tbk 8. PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk 9. STTP PT Siantar Top Tbk 10. SKLT PT Sekar Laut Tbk 11. ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk Tabel 3.4 Sampel untuk Perusahaan Sektor Industri Farmasi Terdaftar di BEI No. Kode Saham Nama Emiten 1. DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk 2. INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 3. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 4. KLBF PT Kalbe Farma Tbk 5. MERK PT Merck Tbk 6. PYFA PT Pyridam Farma Tbk 7. SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia 8. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 9. SCPI Schering Plough Indonesia Tbk 48 Tabel 3.5 Sampel untuk Perusahaan Sektor Industri Makanan & Minuman Terdaftar di SGX No. Nama Perusahaan No. Nama Perusahaan 1. ABR Holdings Ltd 13. Thai Beverage Public Co Ltd 2. Breadtalk Group Limited 14. Tung Lok Restaurant Ltd 3. China Dairy Group Ltd 15. Wing Tai Holdings Ltd 4. Luzhou Bio-Chem Technology 16. Pacific Limited Limited Andes Holdings 5. China Fishery Group Limited 17. Petra Foods Limited 6. Japan Foods Holding Ltd 18. United Food Holdings Limited 7. China Kangda Food Company 19. Sunmoon Ltd Limited 8. Dairy Farm International 20. Holdings Ltd 9. Food Company Sino Grandness Food Industry Group Limited Del Monte Pacific Limited 21. Soup Restaurant Group Limited 10. Elite KSB Holdings Limited 22. Hosen Group Ltd 11. Etika International Holdings Ltd 23. Yeo Hiap Seng Ltd 12. Fraser and Neave Limited 24. Food Empire Holdings Limited Tabel 3.6 Sampel untuk Perusahaan Sektor Farmasi Terdaftar di SGX No Company Name 1. Biosensors International Group Ltd 2. Eu Yan Sang International Ltd 3. Haw Par Corporation Ltd 4. Lonza Group Ltd 5. Pharmesis International Ltd 6. Star Pharmaceutical Ltd 7. Tianjin Zhong Xin Pharmaceutical Group Ltd 8. Transcu Group Ltd 9. Zagro Asia 49 Berdasarkan periode waktu pengumpulan data, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan cross sectional studies, karena penelitian dapat dilakukan melalui satu kali pengumpulan data, bisa atas periode beberapa hari, beberapa bulan atau beberapa tahun untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. 3.2.3 Metode Pengumpulan Sampel Pengumpulan data-data seperti data penelitian, informasi, petunjuk dan literatur teori yang digunakan untuk melakukan penelitian ini didapatkan penulis melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari bahan untuk melengkapi kebutuhan penelitian ini yang bersifat data sekunder. Data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul dan pengolah data primer maupun pihak lain. Pada penelitian ini data sekunder diperoleh melalui buku, artikel dan situs internet. Selain itu untuk memperkuat penelitian ini, peneliti juga menggunakan data sekunder berupa makalah-makalah dan jurnal baik jurnal dalam negeri maupun internasional terkait dengan penelitian sejenis dengan konsep yang berbeda-beda sebagai referensi tambahan dalam penelitian ini. Makalah dan jurnal penelitian terkait intellectual capital sebelumnya menjadi acuan bagi penulis untuk menentukkan rumusan masalah untuk penelitian ini. Terdapat dua jenis metode pengumpulan sampel yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian yaitu metode tes dan metode non tes. Metode non tes dapat dilakukan melalui observasi atau pengamatan, dokumentasi, kuesioner, wawancara, autobiografi dan sosiometri. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini merupakan metode dokumentasi, dimana pengumpulan data dilakukan dengan mengkategorikan dan mengklasifikasikan materi tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kemudian, metode pengumpulan sampel data penelitian ini dilakukan dengan cara tidak langsung yaitu melalui pengambilan data di media internet dengan cara mengunduh (download) laporan keuangan tahunan perusahaan di website BEI (www.idx.co.id) dan SGX (www.sgx.com.), serta website resmi perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data dalam laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2008-2012, serta data literatur teori yang didapat dari hasil studi pustaka yang mendukung penelitian ini. 50 3.2.4 Metode Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan teknik analisis kuantitatif. Tujuan utamanya adalah untuk menjelaskan atau memahami makna (meaning) dibalik fakta-faktanya (Husein, 2004). Pendekatan teknik analisis kuantitatif merupakan sebuah penelitian terhadap masalah manusia atau sosial, berdasarkan pengujian teori yang terdiri dari variabelvariabel, diukur dengan angka dan dianalisa dengan prosedur stastistik, dalam upaya untuk menentukan kebenaran teori yang memprediksikan hal secara generalisasi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji keberadaan teori terkait intellectual capital dengan melakukan penelitian untuk melihat adanya pengaruh signifikan intellectual capital dengan kinerja dan nilai perusahaan, serta perbandingan nilai intellectual capital tersebut antara dua negara berbeda dan industri berbeda. Oleh karena itu analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan analisis. Pendekatan kuantitatif menggunakan teori sebagai titik tolak utama dalam menjawab permasalahan penelitian. Data dalam penelitian ini akan diolah dengan berbagai metode dan dengan bantuan software untuk memudahkan proses pengolahan data. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel 2007 dan IBM SPSS 22. Data perhitungan rasio dan elemen VAIC tiap perusahaan, serta perbandingan nilai intellectual capital antar negara dan industri akan dihitung menggunakan Ms. Excel. Kemudian data tersebut akan diolah lebih lanjut untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah dibuat terpenuhi atau tidak (pengujian hipotesis), dengan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk melihat sifat setiap variabel dan regresi linier berganda untuk mengetahui adanya pengaruh antar variabel, jika variabel dependen dan variabel independennya lebih dari satu dengan menggunakan SPSS. 3.2.5 Metode Penyajian Data Hasil pengumpulan dan pengolahan data akan disajikan dalam bentuk tabel agar data yang dihasilkan lebih mudah dipahami oleh pembaca penelitian ini. Setiap tabel akan diberikan penjelasan secara naratif dengan mendeskripsikan hasil data tersebut, guna mempermudah pembaca dalam memahami hasil analisis data yang telah dilakukan. 51 3.3 Uji Statistik 3.3.1 Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini statistik deskriptif berguna untuk memberikan gambaran umum dari tiap variabel penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain mean, maksimal dan minimal. Gambaran tersebut memberikan informasi yang dapat membantu proses pemahaman data. Contohnya dalam penelitian ini, dengan gambaran informasi tersebut akan dapat diketahui tingkat rata-rata nilai dan pengaruh intellectual capital terhadap kinerja dan nilai perusahaan atau melihat peringkat perusahaan yang memiliki pengaruh intellectual capital paling signifikan. 3.3.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat baik variabel dependen, variabel independen maupun variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini memiliki sebaran yang normal atau tidak. 3.3.3 Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh satu variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen. Data yang dianalisis dengan regresi merupakan data kuantitatif yang memiliki skala pengukuran minimal interval. Penggunaan analisis regresi dalam penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang sudah diidentifikasikan sebelumnya. Untuk membuktikan rumusan masalah 3 yaitu apakah Intellectual Capital (VAIC) dan komponennya (VACA, VAHU, STVA) memberikan pengaruh atas kinerja keuangan perusahaan, yang diukur melalui profitabilitas perusahaan dengan melihat ratio Return On Assets (ROA) dan Operating Profit Margin (OPM), dan untuk produktivitas perusahaan menggunakan ratio Asset Turn Over (ATO), serta nilai perusahaan melalui rasio Market to Book Value (MtBV) digunakan persamaan (model) sebagai berikut : 1. ROA t = + 1 VAIC™t+ 2 Leverage t + 3 Size t+ ε 2. OPM t = + 1 VAIC™t+ 2 Leverage t + 3 Size t+ ε 3. ATO t = + 1 VAIC™t+ 2 Leverage t + 3 Size t+ ε 4. MtBV t = + 1 VAIC™t+ 2 Leverage t + 3 Size t+ ε 5. ROA t = + 1 VACEt + 2 VAHU t + 3 STVA t + 4 Leverage t + 5 Size t + ε 6. OPM t = + 1 VACEt + 2 VAHU t + 3 STVA t + 4 Leverage t + 5 Size t + ε 52 7. ATO t = 8. MtBV t = + 1 + VACEt + 1 2 VACEt + VAHU t + 2 VAHU t + 3 STVA t + 3 4 STVA t + Leverage t + 4 Leverage t + 5 Size t + ε 5 Size t + ε 3.3.4 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji multi kolinearitas. Menurut Ghozali (2011) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antar variabel independen serta menguji adanya data redundancy pada model regresi. Data redundancy merupakan duplikasi data atau pengulangan data, dimana data yang sama disimpan dalam beberapa file, sehingga saat file yang berbeda digunakan secara bersamaan terdapat data yang sama. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Mendeteksi multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) pada hasil analisa regresi data. 3.4 Uji Hipotesis 3.4.1 Uji Statistik t (t-test) Uji statistik t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika angka signifikansi t lebih kecil dari (1%, 5%, 10%) maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. 3.4.2 Uji Statistik f (f-test) Uji stastistik F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Pada hasil pengujian ini, nilai f test dilihat dari angka f-value (Sig). 3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian ini secara empiris meneliti adanya perbedaan pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan pada negara maju dan negara berkembang, serta antara industri padat IC dan tidak padat IC, maka perlu dilakukan penelitian untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut. Pengujian hipotesis dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang telah disusun atas variabel-variabel 53 yang diteliti agar mendapat hasil pengujian yang akurat. Operasionalisasi atas variabel-variabel pada penelitian ini dibagi menjadi variabel independen dan variabel dependen. Kemudian terdapat variabel kontrol yang dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Berikut ini merupakan gambaran kerangka berpikir atas hubungan antar variabel independen dan dependen dalam penelitian ini. Gambar 3.2 Hubungan Variabel Independen dan Variabel Dependen Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen Intellectual Capital Kinerja Keuangan Nilai Pasar Perusahaan VAIC: VACA , VAHU, STVA ROA, OPM, ATO MtBV Size Leverage (LEV) Variable Kontrol Kemudian langkah-langkah untuk mengembangkan setiap variabel tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci satu per satu pada subbab berikut. 3.5.1 Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah intellectual capital, khususnya kinerja intellectual capital yang merupakan nilai yang diperoleh atas pengelolaan intellectual capital. Kinerja intellectual capital diukur berdasarkan value added yang 54 diciptakan oleh physical capital (VACE), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga elemen value added ini disimbolkan dengan VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998;1999;2000). Tahap pertama pengembangan variabel independen VAIC yaitu menghitung tiga komponen pencipta nilai tambah pada perusahaan sebagai berikut : a. Value Added Capital Employed (VACE) VACE adalah perbandingan antara value added (VA) dengan modal fisik yang bekerja (CE). Rasio ini adalah sebuah indikator untuk VA yang dibuat oleh satu unit modal fisik dengan formula sebagai berikut: VA = OUT – IN VA = Value added OUT = Output : Total Penjualan IN = Input : Beban Penjualan dan Biaya-biaya lain (kecuali beban gaji dan tunjangan) Kemudian, nilai VACE akan didapat dari persamaan berikut : VACE= VA/CE CE = Capital Employed : dana yang tersedia (ekuitas) Pulic mengasumsikan bahwa jika sebuah unit CE menghasilkan return yang lebih besar di sebuah perusahaan daripada perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut lebih mengutamakan pemanfaatan CEnya. Jadi pemanfaatan CE secara maksimal adalah bagian dari intellectual capital perusahaan. Ketika membandingkan lebih dari sebuah kelompok perusahaan, VACE menjadi sebuah indikator kemampuan intelektual perusahaan untuk memanfaatkan modal fisik lebih baik. b. Value Added Human Capital (VAHU) VAHU adalah besar nilai tambah (VA) yang diperoleh dari pengeluaran dana untuk pekerja. Hubungan antara VA dan human capital (HC) mengindikasikan kemampuan sumber daya manusia membuat nilai pada sebuah perusahaan. Formulanya adalah sebagai berikut: VAHU = VA/HC 55 VA = Value Added HC = Human capital : Beban karyawan (gaji) Ketika VAHU memiliki nilai yang lebih dari sebuah kelompok perusahaan, VAHU menjadi sebuah indikator kualitas sumber daya manusia perusahaan. c. Structural Capital Value Added (STVA) STVA menunjukan kontribusi modal struktural (SC) dalam pembentukan nilai tambah. Dengan kata lain, seberapa besar jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah nilai tambah. Dalam model Pulic, SC didapat dengan mengurangkan VA dengan HC. Kontribusi SC dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: STVA = SC/VA VA = Value Added SC = Structural Capital : VA – HC Setelah didapat hasil perhitungan atas tiga komponen pembentuk nilai tambah tersebut maka koefisien dari nilai tambah yang diciptakan oleh kemampuan intelektual yang dimiliki perusahaan (VAIC) dapat dihitung dengan menjumlahkan ketiga komponen tersebut yaitu VACE, VAHU dan STVA. Perhitungan VAIC adalah sebagai berikut: VAIC = VACA + VAHU + STVA 3.5.2 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel independen (bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Retun On Asset (ROA), Operating Profit Margin (OPM) dan Assets Turn Over (ATO). Rumus perhitungan ratio kinerja perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Return on Asset (ROA) Return on asset (ROA) berguna untuk mengukur laba yang dapat dihasilkan dari penggunaan semua total aset yang dimiliki perusahaan. 56 Rumus untuk menghitung ROA adalah : ROA = Laba Operasi / Total Aset 2. Operating Profit Margin (OPM) OPM berfungsi untuk mengukur besarnya laba operasi perusahaan dari seluruh pendapatan. Semakin tinggi nilai OPM menandakan perusahaan memiliki sistem kontrol biaya yang baik atau biaya yang dikeluarkan cukup rendah, atau dapat juga mengindikasikan penjualan meningkat jauh lebih cepat daripada biaya. Rumusnya : OPM = laba operasi/total pendapatan 3. Assets Turn Over (ATO) Rasio Assets Turn Over merupakan ratio aktivitas, berfungsi untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan, mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam menggunakan atau memanfaatkan sumber daya (aset) yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan dan meningkatkan pendapatan. Rumusnya : ATO = total pendapatan/total aset Pemilihan ketiga ratio tersebut sebagai alat ukur kinerja perusahaan dikarenakan ketiganya saling berkaitan. Jika rumus rasio OPM dikalikan dengan rumus ATO maka akan menghasilkan rumus untuk ROA. Dapat disimpulkan bahwa OPM dan ATO merupakan penentu besarnya nilai ROA. b. Nilai Pasar Perusahaan Market value atau nilai pasar adalah suatu nilai saham yang mencerminkan aktivitas bersama dari pembeli dan penjual dipasar modal. Market to Book Value (MtBV) menunjukan nilai sebuah perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai pasar perusahaan market value (M) dengan nilai bukunya book value (B). Dalam Ghost dan Wu (2007) nilai market to book value dihitung dengan rumus sebagai berikut : MtBV = Nilai pasar saham beredar Nilai buku saham beredar 57 Dimana : Nilai pasar (M) = Jumlah saham yang beredar x Harga saham pada akhir tahun Nilai buku (B) = nilai buku ekuitas pemegang saham – modal disetor saham preferen 3.5.3 Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel kontrol yang banyak digunakan untuk menganalisis nilai perusahaan. Variabel kontrol disini berfungsi untuk memberikan standar gangguan pada analisis regresi, guna meningkatkan kekuatan dan relevansi hasil penelitian. Menurut Chan (2009), variabel kontrol yang biasa digunakan dalam penelitiansejenis ini adalah leverage dan size. Berikut ini adalah variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian: Size Size merupakan ukuran dari besar atau kecilnya perusahaan, yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. Pemilihan size sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini dikarenakan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengaruh intellectual capital yang dimilikinya. Perusahaan yang besar akan cenderung memiliki sumber daya yang besar pula. Hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap besarnya jumlah modal fisik yang digunakan (VACE) oleh perusahaan. Perusahaan besar dapat memperoleh keuntungan melalui pengungkapan informasi yang memadai dalam laporan keuangannya, seperti menjual saham dan mendapatkan dana dari pasar modal. Sedangkan untuk perusahaan kecil lebih sulit mendapatkan dana dari pasar modal, karena adanya pembatasan ukuran aset bila terjun ke bursa. Kemudian hal tersebut didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Puspitasari (2011), yang menyimpulkan bahwa perusahaan yang berukuran besar juga memiliki nilai perusahaan yang besar pula, karena investor cenderung berinvestasi pada perusahaan yang besar. Hal tersebut berkaitan dengan nilai pasar suatu perusahaan, karena besarnya ukuran perusahaan dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya dengan harapan 58 akan mendapat pengembalian yang memadai atas investasinya. Perhitungan ukuran perusahaan menggunakan rumus berikut : natural log (LN) dari total aset Leverage Leverage menunjukan tingkat ketergantungan perusahaan pada hutang untuk membiayai kegiatan operasinya dan leverage ini kemudian menjadi biaya tetap yang merupakan bagian dari total biaya operasi perusahaan, karena biaya ini bersifat tetap, sehingga jumlahnya harus mampu ditutup pada berbagai tingkat volume kegiatan sekalipun badan usaha tidak melakukan kegiatan operasi. Setiap perusahaan yang menggunakan aktiva tetap dalam kegiatan operasinya pasti memiliki leverage. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki tingkat leverage yang kecil. Perusahaan yang memiliki proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur permodalannya cenderung memiliki kinerja keuangan yang buruk, karena adanya kewajiban lebih untuk melunasi hutang-hutang tersebut. LEV=Total Liabilities/Total Asset