1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang

advertisement
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang digunakan sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini adalah
perusahaan yang bergerak dalam industri makanan-minuman dan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapore Exchange (SGX), serta
mempublikasikan laporan keuangan tahunannya yang telah diaudit secara lengkap
mulai tahun 2008 sampai 2012. Terdapat 11 perusahaan untuk industri makananminuman dan 9 perusahaan untuk industri farmasi di BEI. Sedangkan di SGX
terdapat 24 perusahaan untuk industri makanan-minuman dan 9 perusahaan untuk
industri farmasi.
3.2 Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini dimulai dengan perumusan masalah yang ingin
diteliti yaitu apakah terdapat perbedaan pengaruh intellectual capital pada kinerja
keuangan dan nilai pasar perusahaan di dua negara berbeda (Singapura dan
Indoesia), serta antara industri padat IC dan tidak padat IC. Perusahaan yang diteliti
merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri makanan-minuman
yang termasuk ke dalam industri tidak padat IC dan farmasi yang merupakan
perusahaan padat IC sebagai pembanding.
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai tambah intellectual
capital berdasarkan model yang dibuat oleh Pulic (1998) yaitu VAIC beserta ketiga
komponennya (VACE, VAHU, STVA) sebagai variabel independen dan menghitung
kinerja keuangan yang akan digunakan yaitu ratio profitabilitas (ROA & OPM), rasio
produktivitas (ATO) dan nilai perusahaan (MtBV) sebagai variabel dependen.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut kemudian dilakukan uji statistik untuk
mengetahui adanya hubungan antara variabel tersebut (pengujian hipotesis 3),
dengan menggunakan leverage dan size sebagai variabel kontrol. Selain itu untuk
pengujian hipotesis 1, 2 dan 4 akan dilakukan pengujian dengan melakukan
perbandingan atas hasil perhitungan nilai intellectual capital dan rasio kinerja
keuangan dan nilai pasar perusahaan. Setelah itu akan dilakukan pembahasan atas
41
42
hasil pengujian tersebut dan kaitannya dengan hipotesis yang telah dibuat. Setelah itu
penyusunan kesimpulan dan saran.
Berikut pada bagan 3.1 merupakan gambaran rancangan penelitian ini secara
keseluruhan.
Bagan 3.1
Rancangan Penelitian
Rumusan Masalah
Adanya perbedaan intellectual capital
terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaaan padat IC dan tidak padat IC
di Singapura dan Indonesia
Objek Penelitian
Perusahaan manufaktur sektor industri
makanan & minuman
dan3.1
farmasi yang
Bagan
listing di BEI dan SGX periode 20082012
Pengolahan Data
 Penentuan variabel penelitian
Variabel Independen
Variabel Dependen
Intellectual Capital
Kinerja Keuangan
ROA, OPM, ATO
Nilai Pasar
Perusahaan
MtBV
VAIC:
VACA, VAHU,
STVA
Size & Leverage
Variable Kontrol
 Uji statistik atas variable penelitian
Pembahasan dan Penyajian Data
atas hasil pengujian atas variablel
penelitian terkait dengan landasan
teori yang dijadikan acuan
Penarikan kesimpulan atas
pembahasan hasil penelitian dan saran
untuk penelitian selanjutnya
43
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak yang
berkaitan atau dari pihak ketiga. Data sekunder pada penelitian ini berupa laporan
keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Singapore
Exchange untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman
(food & beverage), serta farmasi (pharmaceutical) yang melaporkan posisi
keuangannya tahun 2008-2012. Jenis data yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu
data yang disajikan dalam bentuk angka dan berupa data statistik.
Data laporan keuangan ini berisi informasi keuangan dan non-keuangan yang
bersifat wajib maupun sukarela. Pada saat ini, pengungkapan intellectual capital
masih bersifat sukarela, karena belum ada standar yang mengatur mengenai hal
tersebut, baik skala nasional maupun internasional.
Pengambilan data dilakukan dengan mengunduh laporan keuangan tersebut
dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website resmi
Singapore Exchange (www.sgx.com), serta website resmi perusahaan yang menjadi
objek penelitian.
Penetapan periode penelitian adalah 5 tahun, mulai dari tahun 2008-2012. Hal
ini dikarenakan data akan semakin handal seiring dengan semakin panjang periode
data yang digunakan dan dapat memberikan gambaran yang tepat terkait pengaruh
intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, penulis juga
mempertimbangkan adanya data yang tersedia untuk diteliti, dimana untuk tahun
2013 masih banyak perusahaan yang belum mempublikasikan laporan keuangannya,
karena tenggat waktu pengumpulan laporan keuangan tahunan bagi Bursa Efek
Indonesia adalah akhir bulan ke tiga atau tanggal 31 Maret setiap tahunnya.
Penulis juga telah mempertimbangkan pemilihan perusahaan dari Singapura
sebagai pembanding dalam penelitian ini, karena berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Abeysekera (2007) terkait perbedaan pengungkapan intellectual
capital di negara berkembang (Sri Lanka) dan negara maju (Australia), didapatkan
hasil adanya perbedaan dalam pengungkapan tersebut. Hal tersebut dikarenakan
adanya perbedaan faktor ekonomi, sosial dan politik antara negara maju dan negara
berkembang, ditambah lagi negara maju lebih berperan sebagai trend setter yang
mengutamakan inovasi dibanding negara berkembang.
44
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui adanya
perbedaan pengaruh peran intellectual capital di dua negara berbeda secara
kuantitatif, dimana Singapura merupakan negara maju di Asia Tenggara yang
letaknya dekat dengan Indonesia dan adanya perjanjian AFTA (ASEAN Free Trade
Area), sehingga cukup banyak barang impor dari Singapura yang masuk ke
supermarket Indonesia, serta data laporan keuangannya relatif mudah didapat dari
website Singapore Exchange.
3.2.2 Penentuan Jumlah Sampel
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau suatu hal yang menarik
yang akan diteliti atau diinvestigasi oleh peneliti (Sekaran & Bougie, 2009). Populasi
pada penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan Singapore Exchange (SGX) pada industri manufaktur sektor makananminuman dan farmasi yang melaporkan posisi keuangannya pada tahun 2008-2012 di
bursa saham negaranya. Secara keseluruhan terdapat 72 perusahaan, yang merupakan
jumlah dari 16 perusahaan industri makanan dan minuman, dan 10 perusahaan
farmasi dari Bursa Efek Indonesia. Kemudian terdapat 36 perusahaan industri
makanan dan minuman, serta 10 perusahaan farmasi dari Singapore Exchange.
Namun terdapat beberapa catatan untuk beberapa perusahaan yang baru
melakukan IPO (Initial Public Offering) dipertengahan masa periode laporan
keuangan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini (2008-2012),
sehingga belum menerbitkan laporan keuangan perusahaannya ke publik dalam
periode 5 tahun tersebut. Tabel 3.1 merupakan daftar perusahaan yang melakukan
IPO antara tahun 2008-2012.
Tabel 3.1
Perusahaan yang Melakukan IPO Antara Tahun 2008-2012
No.
Nama Emiten
Kode Emiten
IPO
1.
PT. Tri Banyan Tirta Tbk
ALTO
10 Juli 2012
2.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur
ICBP
7 Oktober 2010
3.
PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk
ROTI
28 Juni 2010
4.
PT. Sekar Bumi
SKBM
28 Juni 2010
6.
PT. Industri Jamu & Farmasi Sido SIDO
Muncul Tbk
18 Desember 2013
45
No.
Nama Emiten
Kode Emiten
IPO
7.
Chew’s Group Limited
28 Februari 2011
8.
JB Foods Limited
23 Juli 2013
9.
Neo Group Limited
11 July 2012
10.
Mewah International Inc
24 November 2010
11.
Yamada Green Resources Limited
8 Oktober 2010
Kemudian beberapa perusahaan yang listing di Singapura, melakukan
pergantian nama perusahaan di antara tahun 2008-2012, sehingga mengakibatkan
data-data laporan keuangan atas nama perusahaan yang lama dihapuskan dari SGX.
Tabel 3.2 merupakan daftar rincian perusahaan yang mengalami perubahan nama di
SGX antara tahun 2008-2012.
Tabel 3.2
Daftar Rincian Perusahaan yang Mengalami Perubahan Nama di SGX Antara Tahun
2008-2012
No.
Nama Perusahaan Lama
Nama Perusahaan Baru
Tanggal
Perubahan Nama
1.
Suntar Eco-City Ltd
2.
Chaswood
Reyphon Agricultural Ltd
Resources Asia Silk Holdings Ltd
14 Juni 2012
7 Maret 2012
Holding Ltd
3.
Sakae Holdings Ltd
Apex-Pal International Pte 4 Mei 2010
Ltd
4.
5.
Dukang
Distillers Trump Dragon Distillers 13 Mei 2010
Holdings Ltd
Holding Ltd
Oriental Group Ltd
Oriental Food Holdings January 2012
Ltd
6.
SATS Ltd
Singapore
Airport Maret 2010
Terminal Services Limited
7.
Supergroup Ltd
Super
Coffeemix 2010
Manufacturing
8.
Zhongxin Fruit & Juice New Lake Side
Ltd
5 Maret 2012
46
Sampel merupakan suatu bagian di dalam populasi (Sekaran & Bougie, 2009).
Proses penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability
sampling yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Kemudian metode yang digunakan adalah
metode samping jenuh atau sensus, dimana seluruh populasi yang memenuhi kriteria
saja yang dijadikan sebagai objek penelitian. Penggunaan metode sampling jenuh
atau sensus ini bertujuan agar data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini
dapat memberikan penilaian yang menyeluruh yang mewakili jenis perusahaan
makanan-minuman (tidak padat IC) dan farmasi (padat IC), sehingga bisa didapatkan
gambaran atas dampak kinerja intellectual capital pada jenis perusahaan tersebut.
Sampel yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini merupakan perusahaan
yang menerbitkan laporan keuangannya secara rutin mulai dari tahun 2008-2012.
Sebagai contoh, apabila ada perusahaan yang baru melakukan IPO pada tahun 2012
dan hanya menerbitkan laporan keuangan untuk tahun 2012, maka perusahaan
tersebut tidak digunakan sebagai data untuk penelitian ini. Ketersediaan data
merupakan penentu digunakan atau tidaknya suatu objek penelitian sebagai data
dalam penelitian ini.
Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 72
perusahaan, namun karena adanya catatan atas beberapa perusahaan di atas dan
ketidaklengkapan data laporan keuangan atas perusahaan di Indonesia dan
Singapura, maka berdasarkan ketersediaan data laporan keuangan dari tahun 20082012, sampel perusahaan untuk penelitian ini sejumlah 53 perusahaan, yang terdiri
dari 11 perusahaan makanan dan minuman, serta 9 perusahaan farmasi dari
Indonesia. Kemudian terdapat 24 perusahaan makanan dan minuman, serta 9
perusahaan farmasi dari Singapura.
Tabel 3.3 dan tabel 3.4 di bawah ini secara berturut-turut menyajikan nama
perusahaan sektor industri makanan minuman dan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Kemudian tabel 3.5 dan
tabel 3.6 merupakan rincian perusahaan sektor industri makanan minuman dan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Singapura yang menjadi sampel untuk
penelitian ini.
47
Tabel 3.3
Sampel untuk Perusahaan Sektor Industri Makanan & Minuman Terdaftar di BEI
No
Kode Saham
Nama Emiten
1.
ADES
PT Akasha Wira International Tbk
2.
AISA
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
3.
CEKA
PT Cahaya Kalbar Tbk
4.
DLTA
PT Delta Jakarta Tbk
5.
INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
6.
MLBI
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
7.
MYOR
PT Mayora Indah Tbk
8.
PSDN
PT Prashida Aneka Niaga Tbk
9.
STTP
PT Siantar Top Tbk
10.
SKLT
PT Sekar Laut Tbk
11.
ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry And Trading Company
Tbk
Tabel 3.4
Sampel untuk Perusahaan Sektor Industri Farmasi Terdaftar di BEI
No. Kode Saham
Nama Emiten
1.
DVLA
PT Darya Varia Laboratoria Tbk
2.
INAF
PT Indofarma (Persero) Tbk
3.
KAEF
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
4.
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
5.
MERK
PT Merck Tbk
6.
PYFA
PT Pyridam Farma Tbk
7.
SQBB
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia
8.
TSPC
PT Tempo Scan Pasific Tbk
9.
SCPI
Schering Plough Indonesia Tbk
48
Tabel 3.5
Sampel untuk Perusahaan Sektor Industri Makanan & Minuman Terdaftar di SGX
No.
Nama Perusahaan
No.
Nama Perusahaan
1.
ABR Holdings Ltd
13.
Thai Beverage Public Co Ltd
2.
Breadtalk Group Limited
14.
Tung Lok Restaurant Ltd
3.
China Dairy Group Ltd
15.
Wing Tai Holdings Ltd
4.
Luzhou Bio-Chem Technology 16.
Pacific
Limited
Limited
Andes
Holdings
5.
China Fishery Group Limited
17.
Petra Foods Limited
6.
Japan Foods Holding Ltd
18.
United Food Holdings Limited
7.
China Kangda Food Company 19.
Sunmoon
Ltd
Limited
8.
Dairy
Farm
International 20.
Holdings Ltd
9.
Food
Company
Sino Grandness Food Industry
Group Limited
Del Monte Pacific Limited
21.
Soup
Restaurant
Group
Limited
10.
Elite KSB Holdings Limited
22.
Hosen Group Ltd
11.
Etika International Holdings Ltd
23.
Yeo Hiap Seng Ltd
12.
Fraser and Neave Limited
24.
Food Empire Holdings Limited
Tabel 3.6
Sampel untuk Perusahaan Sektor Farmasi Terdaftar di SGX
No
Company Name
1.
Biosensors International Group Ltd
2.
Eu Yan Sang International Ltd
3.
Haw Par Corporation Ltd
4.
Lonza Group Ltd
5.
Pharmesis International Ltd
6.
Star Pharmaceutical Ltd
7.
Tianjin Zhong Xin Pharmaceutical Group Ltd
8.
Transcu Group Ltd
9.
Zagro Asia
49
Berdasarkan periode waktu pengumpulan data, data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan cross sectional studies, karena penelitian dapat dilakukan
melalui satu kali pengumpulan data, bisa atas periode beberapa hari, beberapa bulan
atau beberapa tahun untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian.
3.2.3 Metode Pengumpulan Sampel
Pengumpulan data-data seperti data penelitian, informasi, petunjuk dan literatur
teori yang digunakan untuk melakukan penelitian ini didapatkan penulis melalui
studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari bahan untuk
melengkapi kebutuhan penelitian ini yang bersifat data sekunder. Data sekunder
berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul
dan pengolah data primer maupun pihak lain. Pada penelitian ini data sekunder
diperoleh melalui buku, artikel dan situs internet. Selain itu untuk memperkuat
penelitian ini, peneliti juga menggunakan data sekunder berupa makalah-makalah
dan jurnal baik jurnal dalam negeri maupun internasional terkait dengan penelitian
sejenis dengan konsep yang berbeda-beda sebagai referensi tambahan dalam
penelitian ini. Makalah dan jurnal penelitian terkait intellectual capital sebelumnya
menjadi acuan bagi penulis untuk menentukkan rumusan masalah untuk penelitian
ini.
Terdapat dua jenis metode pengumpulan sampel yang dapat digunakan dalam
melakukan penelitian yaitu metode tes dan metode non tes. Metode non tes dapat
dilakukan melalui observasi atau pengamatan, dokumentasi, kuesioner, wawancara,
autobiografi dan sosiometri.
Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini merupakan metode
dokumentasi, dimana pengumpulan data dilakukan dengan mengkategorikan dan
mengklasifikasikan materi tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Kemudian, metode pengumpulan sampel data penelitian ini dilakukan dengan
cara tidak langsung yaitu melalui pengambilan data di media internet dengan cara
mengunduh (download) laporan keuangan tahunan perusahaan di website BEI
(www.idx.co.id) dan SGX (www.sgx.com.), serta website resmi perusahaan yang
menjadi objek penelitian.
Data dalam laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2008-2012, serta data literatur teori yang
didapat dari hasil studi pustaka yang mendukung penelitian ini.
50
3.2.4 Metode Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan pendekatan teknik analisis kuantitatif. Tujuan utamanya adalah untuk
menjelaskan atau memahami makna (meaning) dibalik fakta-faktanya (Husein,
2004). Pendekatan teknik analisis kuantitatif merupakan sebuah penelitian terhadap
masalah manusia atau sosial, berdasarkan pengujian teori yang terdiri dari variabelvariabel, diukur dengan angka dan dianalisa dengan prosedur stastistik, dalam upaya
untuk menentukan kebenaran teori yang memprediksikan hal secara generalisasi.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji keberadaan teori terkait
intellectual capital dengan melakukan penelitian untuk melihat adanya pengaruh
signifikan intellectual capital dengan kinerja dan nilai perusahaan, serta
perbandingan nilai intellectual capital tersebut antara dua negara berbeda dan
industri berbeda. Oleh karena itu analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang
dibutuhkan dalam melakukan analisis. Pendekatan kuantitatif menggunakan teori
sebagai titik tolak utama dalam menjawab permasalahan penelitian.
Data dalam penelitian ini akan diolah dengan berbagai metode dan dengan
bantuan software untuk memudahkan proses pengolahan data. Software yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel 2007 dan IBM SPSS 22. Data
perhitungan rasio dan elemen VAIC tiap perusahaan, serta perbandingan nilai
intellectual capital antar negara dan industri akan dihitung menggunakan Ms. Excel.
Kemudian data tersebut akan diolah lebih lanjut untuk mengetahui apakah
hipotesis yang telah dibuat terpenuhi atau tidak (pengujian hipotesis), dengan
menggunakan analisis statistik deskriptif untuk melihat sifat setiap variabel dan
regresi linier berganda untuk mengetahui adanya pengaruh antar variabel, jika
variabel dependen dan variabel independennya lebih dari satu dengan menggunakan
SPSS.
3.2.5 Metode Penyajian Data
Hasil pengumpulan dan pengolahan data akan disajikan dalam bentuk tabel
agar data yang dihasilkan lebih mudah dipahami oleh pembaca penelitian ini. Setiap
tabel akan diberikan penjelasan secara naratif dengan mendeskripsikan hasil data
tersebut, guna mempermudah pembaca dalam memahami hasil analisis data yang
telah dilakukan.
51
3.3 Uji Statistik
3.3.1 Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini statistik deskriptif berguna untuk memberikan gambaran
umum dari tiap variabel penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain
mean, maksimal dan minimal. Gambaran tersebut memberikan informasi yang dapat
membantu proses pemahaman data. Contohnya dalam penelitian ini, dengan
gambaran informasi tersebut akan dapat diketahui tingkat rata-rata nilai dan
pengaruh intellectual capital terhadap kinerja dan nilai perusahaan atau melihat
peringkat perusahaan yang memiliki pengaruh intellectual capital paling signifikan.
3.3.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat baik variabel dependen, variabel
independen maupun variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini memiliki
sebaran yang normal atau tidak.
3.3.3 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh satu variabel
independen atau lebih terhadap satu variabel dependen. Data yang dianalisis dengan
regresi merupakan data kuantitatif yang memiliki skala pengukuran minimal interval.
Penggunaan analisis regresi dalam penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan
jawaban atas rumusan masalah yang sudah diidentifikasikan sebelumnya.
Untuk membuktikan rumusan masalah 3 yaitu apakah Intellectual Capital
(VAIC) dan komponennya (VACA, VAHU, STVA) memberikan pengaruh atas
kinerja keuangan perusahaan, yang diukur melalui profitabilitas perusahaan dengan
melihat ratio Return On Assets (ROA) dan Operating Profit Margin (OPM), dan
untuk produktivitas perusahaan menggunakan ratio Asset Turn Over (ATO), serta
nilai perusahaan melalui rasio Market to Book Value (MtBV) digunakan persamaan
(model) sebagai berikut :
1. ROA t =
+
1
VAIC™t+
2
Leverage t +
3
Size t+ ε
2. OPM t =
+
1
VAIC™t+
2
Leverage t +
3
Size t+ ε
3. ATO t =
+
1
VAIC™t+
2
Leverage t +
3
Size t+ ε
4. MtBV t =
+
1
VAIC™t+
2
Leverage t +
3
Size t+ ε
5. ROA t =
+
1
VACEt +
2
VAHU t +
3
STVA t +
4
Leverage t +
5
Size t + ε
6. OPM t =
+
1
VACEt +
2
VAHU t +
3
STVA t +
4
Leverage t +
5
Size t + ε
52
7. ATO t =
8. MtBV t =
+
1
+
VACEt +
1
2
VACEt +
VAHU t +
2
VAHU t +
3
STVA t +
3
4
STVA t +
Leverage t +
4
Leverage t +
5
Size t + ε
5
Size t +
ε
3.3.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji multi
kolinearitas. Menurut Ghozali (2011) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
adanya korelasi antar variabel independen serta menguji adanya data redundancy
pada model regresi. Data redundancy merupakan duplikasi data atau pengulangan
data, dimana data yang sama disimpan dalam beberapa file, sehingga saat file yang
berbeda digunakan secara bersamaan terdapat data yang sama.
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Mendeteksi multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat
dari nilai variance inflation factor (VIF) pada hasil analisa regresi data.
3.4 Uji Hipotesis
3.4.1 Uji Statistik t (t-test)
Uji statistik t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika angka signifikansi t
lebih kecil dari
(1%, 5%, 10%) maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang
kuat antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.4.2 Uji Statistik f (f-test)
Uji stastistik F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen
yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2011). Pada hasil pengujian ini, nilai f test dilihat dari
angka f-value (Sig).
3.5 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini secara empiris meneliti adanya perbedaan pengaruh intellectual
capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan pada negara maju dan
negara berkembang, serta antara industri padat IC dan tidak padat IC, maka perlu
dilakukan penelitian untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut. Pengujian hipotesis
dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang telah disusun atas variabel-variabel
53
yang diteliti agar mendapat hasil pengujian yang akurat. Operasionalisasi atas
variabel-variabel pada penelitian ini dibagi menjadi variabel independen dan variabel
dependen. Kemudian terdapat variabel kontrol yang dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti.
Berikut ini merupakan gambaran kerangka berpikir atas hubungan antar
variabel independen dan dependen dalam penelitian ini.
Gambar 3.2
Hubungan Variabel Independen dan Variabel Dependen Penelitian
Variabel
Independen
Variabel
Dependen
Intellectual Capital
Kinerja Keuangan
Nilai Pasar
Perusahaan
VAIC:
VACA , VAHU,
STVA
ROA, OPM, ATO
MtBV
Size
Leverage (LEV)
Variable Kontrol
Kemudian langkah-langkah untuk mengembangkan setiap variabel tersebut akan
dijelaskan secara lebih rinci satu per satu pada subbab berikut.
3.5.1
Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah intellectual capital, khususnya kinerja
intellectual capital yang merupakan nilai yang diperoleh atas pengelolaan
intellectual capital. Kinerja intellectual capital diukur berdasarkan value added yang
54
diciptakan oleh physical capital (VACE), human capital (VAHU), dan structural
capital (STVA). Kombinasi dari ketiga elemen value added ini disimbolkan dengan
VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998;1999;2000).
Tahap pertama pengembangan variabel independen VAIC yaitu menghitung
tiga komponen pencipta nilai tambah pada perusahaan sebagai berikut :
a. Value Added Capital Employed (VACE)
VACE adalah perbandingan antara value added (VA) dengan modal fisik yang
bekerja (CE). Rasio ini adalah sebuah indikator untuk VA yang dibuat oleh satu unit
modal fisik dengan formula sebagai berikut:
VA = OUT – IN
VA = Value added
OUT = Output : Total Penjualan
IN = Input : Beban Penjualan dan Biaya-biaya lain (kecuali beban gaji dan
tunjangan)
Kemudian, nilai VACE akan didapat dari persamaan berikut :
VACE= VA/CE
CE = Capital Employed : dana yang tersedia (ekuitas)
Pulic mengasumsikan bahwa jika sebuah unit CE menghasilkan return yang
lebih besar di sebuah perusahaan daripada perusahaan yang lain, maka perusahaan
tersebut lebih mengutamakan pemanfaatan CEnya. Jadi pemanfaatan CE secara
maksimal adalah bagian dari intellectual capital perusahaan. Ketika membandingkan
lebih dari sebuah kelompok perusahaan, VACE menjadi sebuah indikator
kemampuan intelektual perusahaan untuk memanfaatkan modal fisik lebih baik.
b. Value Added Human Capital (VAHU)
VAHU adalah besar nilai tambah (VA) yang diperoleh dari pengeluaran dana
untuk pekerja. Hubungan antara VA dan human capital (HC) mengindikasikan
kemampuan sumber daya manusia membuat nilai pada sebuah perusahaan.
Formulanya adalah sebagai berikut:
VAHU = VA/HC
55
VA = Value Added
HC = Human capital : Beban karyawan (gaji)
Ketika VAHU memiliki nilai yang lebih dari sebuah kelompok perusahaan, VAHU
menjadi sebuah indikator kualitas sumber daya manusia perusahaan.
c. Structural Capital Value Added (STVA)
STVA menunjukan kontribusi modal struktural (SC) dalam pembentukan nilai
tambah. Dengan kata lain, seberapa besar jumlah SC yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 rupiah nilai tambah. Dalam model Pulic, SC didapat dengan
mengurangkan VA dengan HC. Kontribusi SC dapat dihitung dengan formula sebagai
berikut:
STVA = SC/VA
VA = Value Added
SC = Structural Capital : VA – HC
Setelah didapat hasil perhitungan atas tiga komponen pembentuk nilai tambah
tersebut maka koefisien dari nilai tambah yang diciptakan oleh kemampuan intelektual
yang dimiliki perusahaan (VAIC) dapat dihitung dengan menjumlahkan ketiga
komponen tersebut yaitu VACE, VAHU dan STVA. Perhitungan VAIC adalah sebagai
berikut:
VAIC = VACA + VAHU + STVA
3.5.2
Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya
variabel independen (bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
a. Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Retun On Asset
(ROA), Operating Profit Margin (OPM) dan Assets Turn Over (ATO).
Rumus perhitungan ratio kinerja perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Return on Asset (ROA)
Return on asset (ROA) berguna untuk mengukur laba yang dapat dihasilkan
dari penggunaan semua total aset yang dimiliki perusahaan.
56
Rumus untuk menghitung ROA adalah :
ROA = Laba Operasi / Total Aset
2. Operating Profit Margin (OPM)
OPM berfungsi untuk mengukur besarnya laba operasi perusahaan dari
seluruh pendapatan. Semakin tinggi nilai OPM menandakan perusahaan memiliki
sistem kontrol biaya yang baik atau biaya yang dikeluarkan cukup rendah, atau dapat
juga mengindikasikan penjualan meningkat jauh lebih cepat daripada biaya.
Rumusnya :
OPM = laba operasi/total pendapatan
3. Assets Turn Over (ATO)
Rasio Assets Turn Over merupakan ratio aktivitas, berfungsi untuk melihat
tingkat produktivitas perusahaan, mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan
dalam menggunakan atau memanfaatkan sumber daya (aset) yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan dan meningkatkan pendapatan. Rumusnya :
ATO = total pendapatan/total aset
Pemilihan ketiga ratio tersebut sebagai alat ukur kinerja perusahaan dikarenakan
ketiganya saling berkaitan. Jika rumus rasio OPM dikalikan dengan rumus ATO
maka akan menghasilkan rumus untuk ROA. Dapat disimpulkan bahwa OPM dan
ATO merupakan penentu besarnya nilai ROA.
b. Nilai Pasar Perusahaan
Market value atau nilai pasar adalah suatu nilai saham yang mencerminkan
aktivitas bersama dari pembeli dan penjual dipasar modal. Market to Book Value
(MtBV)
menunjukan
nilai
sebuah
perusahaan
yang
diperoleh
dengan
membandingkan nilai pasar perusahaan market value (M) dengan nilai bukunya book
value (B).
Dalam Ghost dan Wu (2007) nilai market to book value dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
MtBV =
Nilai pasar saham beredar
Nilai buku saham beredar
57
Dimana :
Nilai pasar (M) = Jumlah saham yang beredar x Harga saham pada akhir tahun
Nilai buku (B) = nilai buku ekuitas pemegang saham – modal disetor saham preferen
3.5.3
Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua
variabel kontrol yang banyak digunakan untuk menganalisis nilai perusahaan.
Variabel kontrol disini berfungsi untuk memberikan standar gangguan pada analisis
regresi, guna meningkatkan kekuatan dan relevansi hasil penelitian.
Menurut Chan (2009), variabel kontrol yang biasa digunakan dalam
penelitiansejenis ini adalah leverage dan size. Berikut ini adalah variabel kontrol
yang digunakan dalam penelitian:
 Size
Size merupakan ukuran dari besar atau kecilnya perusahaan, yang dapat
dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan.
Pemilihan size sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini dikarenakan adanya
hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengaruh intellectual capital yang
dimilikinya. Perusahaan yang besar akan cenderung memiliki sumber daya yang
besar pula. Hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap besarnya jumlah modal
fisik yang digunakan (VACE) oleh perusahaan.
Perusahaan besar dapat memperoleh keuntungan melalui pengungkapan informasi
yang memadai dalam laporan keuangannya, seperti menjual saham dan mendapatkan
dana dari pasar modal. Sedangkan untuk perusahaan kecil lebih sulit mendapatkan
dana dari pasar modal, karena adanya pembatasan ukuran aset bila terjun ke bursa.
Kemudian hal tersebut didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Puspitasari (2011), yang menyimpulkan bahwa perusahaan yang
berukuran besar juga memiliki nilai perusahaan yang besar pula, karena investor
cenderung berinvestasi pada perusahaan yang besar. Hal tersebut berkaitan dengan
nilai pasar suatu perusahaan, karena besarnya ukuran perusahaan dapat menjadi
indikasi bahwa perusahaan memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan
kinerjanya, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya dengan harapan
58
akan mendapat pengembalian yang memadai atas investasinya. Perhitungan ukuran
perusahaan menggunakan rumus berikut :
natural log (LN) dari total aset
 Leverage
Leverage menunjukan tingkat ketergantungan perusahaan pada hutang untuk
membiayai kegiatan operasinya dan leverage ini kemudian menjadi biaya tetap yang
merupakan bagian dari total biaya operasi perusahaan, karena biaya ini bersifat tetap,
sehingga jumlahnya harus mampu ditutup pada berbagai tingkat volume kegiatan
sekalipun badan usaha tidak melakukan kegiatan operasi. Setiap perusahaan yang
menggunakan aktiva tetap dalam kegiatan operasinya pasti memiliki leverage.
Perusahaan yang baik seharusnya memiliki tingkat leverage yang kecil.
Perusahaan yang memiliki proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur
permodalannya cenderung memiliki kinerja keuangan yang buruk, karena adanya
kewajiban lebih untuk melunasi hutang-hutang tersebut.
LEV=Total Liabilities/Total Asset
Download