Mata kuliah : J0782 - Kepemimpinan Entrepreneurial Global Tahun : 2010 Pembelajaran Organisasi di Era Bisnis Global Chapter 13 LEARNING ORGANIZATION : FENOMENA ERA BISNIS GLOBAL Perubahan yang cepat, adalah sebuah ciri dari bisnis era globalisasi. Pengorganisasian kerja dan berbagai aspek yang lainnya dalam organisasi dan manajemen bisnis masa kini, kalau diamati dengan saksama, telah banyak mengalami perubahan. Kalau sejak sebelum dekade 1970-an para pelaku bisnis berpikir tentang penerapan konsep ’scientific management’, dan hampir sepanjang dekade 1980an ramai-ramai mempraktikkan ”organisasi orkestra”, maka fenomena yang terjadi awal 1990-an yang kini telah menunjukkan jati diri keberhasilannya adalah praktik dari konsep ’learning organization’, yang dapat ditemukan pada hampir setiap organisasi bisnis di mana-mana. Tidak saja hal tersebut menjadi tuntutan bagi organisasi bisnis bertaraf global, tetapi juga yang tergolong kelas menengah, bahkan terjadi juga dalam usaha skala kecil. Hal itu terjadi karena pengaruh dinamika yang terjadi pada segenap aspek yang ada dalam lingkungan bisnis, baik pada usaha di bidang jasa maupun bidang manufaktur. Lebih-lebih dalam kaitan globalisasi yang fenomenanya telah mulai dirasakan sejak awal dekade 1990-an. Latar dan Landasan Perubahan-perubahan berkelanjutan dapat disaksikan pada kebutuhan pasar, pemakaian teknologi, perancangan produk-produk baru unggulan, perancang ulang produk, peta persaingan, kebijakan harga, sumber-sumber modal, kiat-kiat pemasaran, dan banyak hal lainnya yang membutuhkan pengetahuan dan kiat-kiat baru untuk mengantisipasinya. Sedangkan upaya mengantisipasinya banyak bersandar pada ketersediaan individu-individu unggul dalam organisasi. Mutu SDM Kehadiran organisasi bisnis masa kini sangat jelas ditandai oleh hadirnya orang-orang muda terpelajar yang motivasi kerjanya adalah keinginan yang kuat untuk menunjukkan highest achievement. Sementara sebagian dari mereka telah menunjukkan dirinya sebagai high-flyers. Persaingan antar mereka diteruskan di arena bisnis. Dan itu hanya bisa terjadi melalui proses belajar yang berkelanjutan. Tentu saja wujudnya dapat berupa belajar mandiri, program pelatihan formal, latihan dalam kerja, diskusi-diskusi informal, bahkan dari pengalaman mengalami kesalahan-kesalahan. Keberadaan mutu unggulan SDM dalam perusahaan akan sangat ditentukan oleh sistem kepegawaian yang berlaku. Sistem rekrutmen yang mampu menjangkau dan menarik kandidat-kandidat unggulan, diperlukan baik dalam menentukan sumber-sumber recruiting maupun proses recruiting-nya sendiri. Sedang sistem pengembangan karier, iklim kerja, dan tingkat penghasilan, adalah aspek-aspek pengelolaan SDM yang akan menentukan apakah mereka dapat bertahan dalam perusahaan tempat mereka bekerja. Dinamika Sikap orang-orang dalam organisasi yang tidak pernah merasa puas dengan pengetahuan yang dimilikinya, adalah dasar yang kokoh bagi tumbuh dan tegaknya ’learinig organization’ yang akan mampu menyikapi fenomena-fenomena sebagai ciri bisnis global seperti disebutkan di muka. Secara singkat keberadaan organisasi berdasarkan konsep ini adalah mempersyaratkan adanya individu-individu unggulan dan pengetahuan (knowledge). Untuk keberadaannya, yang diperlukan adalah iklim dan suasanya perusahaan yang mampu mengakomodasikan perpedaan-perpedaan, silang pendapat yang argumentatif, keterbukaan yang tulus tetapi bertanggung jawab, objektivitas, dan iklim kerja yang sinergetik. Kondisi yang kondusif seperti itu, diperlukan agar ladang yang bernama inovasi dan kreativitas, akan memberikan buah kinerja yang dapat dipermanen perusahaan. Kemudian, kepemilikan para individu atas kemauan dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang cepat, tak terduga, bersifat dadakan, berkelanjutan, tak menentu dan tanpa pola serta tanpa preseden. Perencanaan yang valid dengan situasi bisnis yang turbulance, adalah perencanaan yang sangat lentur yang mampu setiap saat dihadapkan pada ketidakpastian dan dadakan-dadakan. Oleh karenanya sebenarnya perencanaan yang baku itu dalam kenyataannya tidak ada dan tidak diperlukan lagi, karena selalu berkembangnya kondisi-kondisi lingkungan bisnis yang setiap waktu menuntut penyesuaian-penyesuaian. Pilar-Pilar Konsep ’learning organization’ menpersyaratkan keberhasilannya melalui penerapan tiga pilar penentu yaitu: operationalisasi budaya perusahaan yang kuat, sistem recruiting yang profesional, dan sistem pelatihan yang bersifat link & match. Dari sudut budaya perusahaan, terwujudkannya iklim ketebukaan, persaingan yang sehat, dan dorongan pengembangan profesionalisme serta kemandirian dan peningkatan mutu secara berkelanjutan pada segenap aspek perusahaan. Sedangkan dari sudut sistem rekrutmen, bahwa sistem ini harus mampu menarik pribadi-pribadi unggulan yang segera dapat disiapkan untuk melakukan persaingan keras. Adapun dari sudut sistem pelatihan bahwa sistem ini harus berisikan elemen-elemen dasar yang mengacu pada tujuan mendorong pengembangan diri setiap individu dalam organisasi secara berkelanjutan. Beberapa Ciri Organisasi Bisnis Masa Depan Dominasi atas peranan teknologi komputer dalam organisasi bisnis sejak beberapa dekade berselang sudah semakin sangat dirasakan. Banyak unsur latar belakang yang menjadikannya secara demikian, antara lain karena tuntutan efisiensi, persaingan semakin menyengat dan dorongan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. Salah satu hal yang merupakan dampaknya ialah semakin menyurutnya kebutuhan akan jumlah tenaga kerja yang peranannya semakin diambil alih teknologi komputer tersebut. Namun, tidak berarti bahwa kebutuhan dunia bisnis akan tenaga kerja berkualitas menjadi semakin berkurang karena di balik itu ada perkembangan yang sangat pesat pada pertumbuhan berbagai bidang bisnis di lain pihak. Sejalan dengan perubahan paradigma organisasi bisnis modern yang semakin mengarah pada tiga hal dasar, yang meliputi simplifikasi kerja (work – simplification), fleksibilitas (flexibilities) dalam pelayanan, dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam organisasi bisnis masa kini dan masa depan yang dekat akan menampakkan ciri-ciri sistem manajemen dan pengorganisasian kerja, seperti dibawah ini. • Struktur semakin pipih, karena adanya dua alasan persyaratan memotong garis hierarki dan untuk menciptakan arus informasi atas bawah dan sebaliknya agar semakin cepat dan sampai lebih utuh. • Sisdur semakin sederhana. Proses kerja yang semakin sederhana dan mudah. • Kepuasan pelanggan sebagai fokus. • SDM kualitas tinggi. Berarti dibutuhkan suatu iklim kerja yang mampu mewujudkan learning organization dalam perusahaan. • Fleksibilitas semakin diperlukan. Pelanggan semakin menuntut keluwesan, baik jenis produk, harga, pelayanan, maupun unsur-unsur yang lainnya. • Manajemen Mutu • Tele-working semakin menggejala. Di masa depan yang sangat dekat sistem kerja dengan kehadiran penuh segenap jajaran pegawai di kantor akan semakin menyurut.