LAYOUT GENERIK 05.indd

advertisement
Bacaan Rasional Keluarga Sehat
Edisi 05
Maret - April
2009
Mulan Jameela
Merasa Kurang Seksi
Ingin Sehat dan Pintar?
Makanlah Ikan
AUTIS
Bisa Sembuh
RACIK
| Edisi 05 | Maret - April 2009
Akhiri Perdebatan
dengan
Senyuman
Pembaca budiman,
Terjadi perdebatan cukup seru di sidang Redaksi.
Syukurlah, kami bisa mengakhiri perdebatan dengan
senyuman. Masing-masing pihak menjadi pemenang.
Seperti biasa, setelah naik cetak, kami melakukan
rapat evaluasi. Disusul rapat perencanaan. Dalam
rapat evaluasi, kami membahas kekurangan dan halhal yang perlu ditingkatkan kualitasnya. Sedangkan,
dalam rapat perencanaan, ini yang seru, kami
bertarung. Maksudnya, beradu ide dan argumentasi
untuk menentukan isi tiap rubrik pada edisi
mendatang.
Seperti dalam persiapan untuk edisi 05 ini, tiap
anggota Redaksi mengajukan gagasan. Semuanya
bagus. Sayangnya, yang bagus belum tentu cocok atau
sesuai dengan politik Redaksi yang telah digariskan,
sebelum
diterbitkan. Sebelum menerbitkan,
kami (mungkin juga media lainnya) menentukan garis
terlebih dulu untuk menghindari perdebatan yang
tidak perlu. Apabila semua taat azas, ternyata memang
demikian, hanya perdebatan produktif yang muncul
di meja redaksi saat perencanaan materi rubrik.
Nah, setelah perencanaan materi semua rubrik
rampung, terkecuali rubrik Info Utama, suasana
rapat perencanaan makin panas. Banyak ide yang
keluar sehingga kami seakan kehabisan nafas untuk
mengolahnya menjadi ide utuh yang akan kami
sajikan dalam Info Utama. Dari semua ide, tak
satu pun ide yang bisa dikelola menjadi berita khas
.
Calender Event pun kami telusuri. Celakanya,
kami sepakat: tidak ada yang menarik dari calender
event, baik Nasional maupun Internasional. Jika sudah
demikian, sel-sel otak terasa menyusut. Pikiran jadi
buntu.
Untunglah ada seorang anggota Redaksi yang
ingat sebuah calender event, yaitu Hari Autis Dunia.
Event ini dirayakan setiap 2 April. Sebuah event yang
belum populer memang. Pantaslah jika sebagian
besar dari kami terlewatkan. Maka, materi Info
Utama pun telah ditemukan, yakni autis. Legalah
kami. Eit tunggu dulu. Angle-nya apa? Apabila kami
tidak berhasil menemukan angle yang menarik,
autis tidak akan kami garap. Setelah melalui proses
diskusi, akhirnya kami memutuskan mengemas
tulisan yang intinya memberi semangat, terutama
bagi orang tua yang anggota keluarganya menderita
autis.
Pembaca budiman, penentuan materi seperti
tergambar di atas, kami lakukan semata-mata demi
pembaca. Kami yakin, apa yang kami sajikan belum
mampu memenuhi semua keinginan pembaca.
Namun, setidaknya, kami telah dan akan terus
berusaha keras menjadikan tabloid kita ini menjadi
referensi yang menyehatkan bagi semua keluarga.
Amin.
surat PEMBACA
Dukun Cilik Ponari
Dalam pemberitaan di berbagai media,
dukun cilik Ponari dari Jombang, masih saja
kedatangan ribuan pasien. Menurut pasien
yang diwawancarai wartawan, penyakitnya
sembuh setelah minum air yang diberikan
Ponari. Namun, ada pula yang belum
memperoleh kesembuhan.
Praktek Ponari itu kemudian memancing
kontroversi, bahkan ada yang meminta
prakteknya dihentikan. Kenyataannya, pasien
terus berdatangan secara suka rela.
Melihat hal itu, saya mengusulkan
kepada Redaksi agar memuat ulasan tentang
praktek dukun cilik Ponari dari sisi kesehatan.
Misalnya saja, apakah kesembuhan pasien
tersebut bukan karena sugesti saja? Bukan
karena airnya. Dalam praktek kedokteran,
konon sugesti itu penting bagi kesembuhan
pasien. Bagaimana Redaksi, setuju dengan
usulan saya?
(Setiawati, Depok)
Kami setuju dengan Anda. Terima kasih
atas usulannya.
Alamat RS dan Apotek
Melalui Tabloid
, saya ingin
bertanya: apakah dapat dicantumkan
daftar rumah sakit dan apotek di sekitar
Jabodetabek? Mengingat informasi itu
sangat berguna bagi saya di saat-saat urgent.
2
(Safrudin, Jakarta)
Ide bagus. Terima kasih atas
masukannya.
Profil RS Daerah
Sebagai masyarakat yang
membutuhkan pelayanan rumah
sakit, saya menyambut baik Tabloid
menampilkan profil rumah
sakit. Namun apakah dapat juga
ditampilkan profil rumah sakit
daerah (kabupaten). Di mana secara
ekonomi kami hanya sanggup
berobat di jenis rumah sakit
tersebut.
(Suroto, Bekasi)
Beberapa rumah sakit daerah
(kota dan kabupaten) sudah ada
dalam daftar kami. Pada edisi
04 (Januari-Februari 2009), kami
menampilkan RSUD Koja Jakarta.
Artikel tentang
Antibiotika
Masalah kesehatan selalu
menarik, karena berhubungan
secara langsung maupun tidak
langsung kepada kita. Penerbitan
menambah referensi
mengenai hal tersebut. Sayangnya,
saya harus puas membacanya di
klinik. Tanpa bisa membawanya
pulang untuk dibaca bersama
keluarga.
Saya berharap Redaksi memuat
artikel tentang obat-obatan,
khususnya antibiotika dan antalgin
yang sering kami konsumsi. Untuk
mendapatkan Tabloid
,
apakah saya harus mengirim surat
khusus ke Redaksi?
(M. Sahid, Jakarta)
Pucuk dicinta ulam tiba.
Kebetulan edisi ini kami membahas
masalah antibitika di rubrik Kunsultasi.
Anda boleh kirim surat atau email ke
redaksi.
Minta Edisi 05
Waktu saya membeli obat
di sebuah apotek, saya sempat
membaca Tabloid
. Ada
artikel amat menarik, yang sesuai
dengan penyakit yang saya derita.
Saya ingin mendapatkan
edisi 04 (Januari-Februari
2009). Namun, saya kecewa
setelah mengetahui bahwa apotek
mendapatkannya terbatas dan tidak
bisa dibagikan ke pasien. Ketika
saya bertanya, bagaimana cara
mendapatkannya, petugas apotek
menganjurkan saya menghubungi
Indofarma maupun redaksi
.
Melalui emal ini, saya mohon
kiranya redaksi menyediakan
edisi tersebut. Kalau
persediaan masih ada, di mana saya
harus mengambilnya? Terima kasih
atas bantuannya.
Keunggulan Karyawan
S
udahkan kita sebagai
karyawan di sebuah
perusahaan, mengetahui
dan memahami strategi
perusahaan yang ingin dicapai?
Bagaimana pula dengan
sistemnya, apa yang kirakira cocok diterapkan untuk
menghasilkan output yang ingin
kita raih?
Dari pertanyaan tersebut,
muncul dua sudut pandang,
yaitu dari institusi bisnis farmasi
(perusahaan) dan dari insan
yang berkarya di sektor tersebut
(karyawan).
Dari sudut pandang
institusi bisnis farmasi, untuk
memenangkan persaingan bisnis,
maka perlu menetapkan strategi
guna meraih keberhasilan di
tengah kompetisi bisnis farmasi
yang kian ketat. Strategi yang
dimiliki perusahaan harus unik,
yang tidak dimiliki perusahaan
lain.
Dalam rangka usaha
menjalankan strategi, biasanya
perusahaan sering dihadapkan
dengan berbagai permasalahan,
terutama permasalahan eksternal
yang tidak dapat dikontrol
perusahaan, antara lain perubahan
ekonomi dunia. Perusahaan harus
dapat menciptakan kondisi tertentu,
dimana efek positifnya kepada
karyawan adalah senantiasa cepat
beradaptasi atas permasalahan
yang dihadapi. Sebagai contoh,
krisis global yang melanda seluruh
struktur bisnis di dunia harus
dapat disikapi secara profesional
oleh perusahaan, misalnya dengan
memberi informasi kepada
karyawan guna mendapatkan
dukungan dalam mengatasi
permasalahan tersebut. Banyak
sistem yang bisa diaplikasikan,
salah satunya adalah Competency
Based on Human Resources
Management (CBHRM) yang
kiranya mendapat tempat prioritas
dalam pengembangan kompetensi
SDM farmasi.
Sedangkan dari sudut
pandang karyawan sendiri, dapat
dikatakan bahwa setiap individu
yang berkarya di sektor industri
farmasi mempunyai fungsi yang
salah satunya sebagai pemberi
pelayanan informasi obat. Dan
yang tidak boleh dilupakan adalah
insan farmasi memiliki sikap Life
Long Learner. Maksudnya adalah,
insan di bisnis farmasi, terutama
para apoteker, dituntut terusmenerus belajar dan meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilannya
(research and kowledge base). Oleh
karena itu, peningkatan kualitas
atau yang juga disebut dengan
kompetensi tersebut, harus secara
terus menerus dilakukan penilaian
kinerja, yang mana pengembangan
terhadap kompotensi tersebut
terfokus kepada gap yang terjadi
antara standar kompetensi dan hasil
pengkuran kompetensi karyawan.
Maka padu padan dari
pandangan di atas adalah terjadinya
keseimbangan dari perusahaan
dan karyawan yang masingmasing saling memiliki ukuranukuran kompetensi yang sinergi.
Dengan demikian, perusahaan
dengan memiliki daya kompetitif
yang bersumber dari keunggulan
karyawannya akan mudah untuk
mencapai strategi yang telah
tetapkan.
Salam,
Deden Edi Soetrisna
Direktur Keuangan & SDM
daftar ISI
13
6
Inilah cara senang menjadikan kita lebih
pintar, sekaligus tampak awet muda. Ikan.
Itulah rahasianya. Menyantap ikan secara
rutin membuat kebutuhan tubuh akan
nutrisi lebih terjamin.
Dengan pengetahuan
masyarakat yang kian luas,
anak penderita autis semakin
berpeluang disembuhkan.
Peran orang tua menentukan
masa depan si anak.
(Lanny Agustine, Jakarta)
10
Untuk sementara ini,
dibagikan gratis ke apotek, rumah
sakit, dan institusi kesehatan lainnya.
Pembagiannya memang masih
terbatas.
Redaksi menerima surat dari pembaca yang berisi ide, kritik, dan hal lain yang
berhubungan dengan Tabloid
dan masalah kesehatan. Surat hendaknya
dilengkapi identitas diri, dikirim ke bagian redaksi di Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat,
Bekasi 17530 atau melalui fax: 021-88323972 dan email: [email protected]
salam SAPA
| Edisi 05 | Maret - April 2009
6 | HERBAL
13 | NUTRISI
8 | IBU & ANAK
14 | GAYA HIDUP
10 | INFO UTAMA
15 | LENSA
12 | KONSULTASI
16 | SIAPA DIA
Sambiloto: Atasi Asam Urat
4
4 | HALO MITRA
Public Wing RSCM:
Nyaman di ruang ber-AC
Menyetir Untuk Melatih Refleks dan
Insting
Box: Suka Ngintip Dapur Resto
Cara Ampuh Melawan Kanker Payudara
Autis Bisa Sembuh
Antibiotika Harus Dihabiskan
Ingin Sehat dan Pintar? Makanlah Ikan
Pilates; Segarkan Jiwa Raga
Bahagia Saat HKN
DITERBITKAN OLEH
PT Indofarma (Persero), Tbk
PENASIHAT
Direksi PT Indofarma (Persero), Tbk
PENANGGUNG JAWAB
Corporate Secretary
REDAKSI
Ichsan Muchtar,
Ade Rachmawati, Hilda Yani,
Ermi Yusnita, Guntoro
KONSULTAN
PT DUTA MUTIARA CITRA
REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN
Jl. Indofarma No. 1
Cikarang Barat
Tel. (021) 88 323 971-75
Fax. (021) 88 323 972
E-mail:
[email protected]
Mulan Jameela; Glenn Fredly
3
halo MITRA
| Edisi 05 | Maret - April 2009
| Edisi 05 | Maret - April 2009
P
Nyaman
Public Wing namanya.
Gedung rawat inap
RSCM ini memberi
kenyamanan luar biasa
pada pasien. Sebuah
percontohan yang
patut ditiru rumah
sakit lain.
dr. Fathema
Public Wing RSCM
di ruang ber-AC
A
pa yang ada di benak Anda,
jika disebutkan sebuah rumah
sakit pemerintah? Jorok, dekil,
dan kata-kata semacamnya yang kerap
diberikan pada daerah kumuh.
Namun, cobalah sekarang Anda
tengok Instalasi Rawat Inap Terpadu
Gedung A (Public Wing) Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto
Mangunkusumo, Jakarta. Kesan jorok
pasti tidak akan Anda dapatkan di sana.
”Pembangunan Public Wing itu
sebagai bentuk komitmen RSCM
untuk terus berusaha meningkatkan
mutu pelayanan,” kata dr. Fathema
D Rachmat.SpB.BTKU, Kepala Unit
Rawat Inap Terpadu Gedung A RSCM,
di sela-sela kegiatan RSCM Expo 2009,
akhir Februari lalu.
Public Wing dibangun 8 lantai
dengan 169 kamar, dilengkapi 900
tempat tidur, dan didukung 300 dokter
spesialis. Pelayanan terintegrasi dengan
9 departemen yang ada di RSCM, yakni
kandungan dan kebidanan, bedah,
bedah syaraf, THT, penyakit dalam,
Dr.dr. H. Bimanesh Sutarjo, Sp.PD.KGH
Dalam mencapai derajat
kesehatan optimal, Dr.dr.
H. Bimanesh Sutarjo
Sp.Pd.KGH , Kepala
SMF Penyakit Dalam RS
Kepolisian Pusat Raden
Said Sukanto, Jakarta,
melakukannya secara
sederhana. Semua orang
bisa menirunya, asal
memiliki kemauan kuat.
4
Apa yang Anda lakukan untuk menjaga
kesehatan setiap hari?
Kesehatan dimulai dari makanan
dan pola hidup kita. Setiap hari, saya
mengkonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna, hasil olahan istri. Ke kantor
biasanya saya membawa makanan dari
rumah.
Selain makanan, apalagi yang membuat
Anda bugar?
Oh ya, mengenai pola hidup. Saya
sering menyetir mobil sendiri ke kantor.
Itu melatih otak saya. Dengan menyetir,
saya bisa melatih refleks dan insting. Ini
agar analisis saya biar cepat. Di situ kita
bisa mencegah proses penuaan. Saya
berusia 54 tahun, Alhamdulillah belum
terkena penyakit degeneratif. Sedangkan
banyak teman yang lebih muda,
terserang penyakit. Itu karena mereka
kurang bijak mengatur waktu kerja dan
anastesi, mata, kulit dan kelamin, dan
geriatri.
Untuk menambah kenyamanan,
semua kamar di Public Wing dilengkapi
dengan fasilitas pendingin ruangan
(AC), flowmeter oxygen, pancuran air
untuk mandi (shower), toilet dan sistem
panggil perawat (nurse call).
Dari 169 kamar tersebut, dibagi
menjadi ruang kelas 3 dan 2, serta
ruang perawatan khusus yang
dilengkapi penambahan fasilitas,
seperti telepon, televisi kabel, lemari
es, dispenser dan electric bed otomatis.
Dengan fasilitas tambahan sudah pasti
tarif pun berbeda. Untuk kelas III,
biaya kamar dan dokter Rp 83.000,00/
hari sedangkan kamar khusus Rp
1.200.000,00/hari.
Dengan Public Wing, kata dr.
Fathema, semua pasien rawat inap
dirawat di sana. Tidak ada lagi
ruang rawat inap di gedung lama.
Pembenahan ruang rawat inap ke
gedung baru nan megah itu, sejalan
dengan visi dan misi RSCM. ”Kami
ingin menjadikan Public Wing
sebagai percontohan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan
prima kepada masyarakat,” kata kata
dr. Fathema.
Untuk pasien jaminan Askeskin
atau Surat Keterangan Tidak Mampu
(SKTM) misalnya, bila di masa
lalu mereka harus kesana-kemari
mengurus administrasi, sekarang
hal itu tidak akan terjadi. Setelah
pasien melengkapi syarat-syarat yang
diperlukan, semua urusan administrasi
akan di urus dan diselesaikan oleh
petugas. Bahkan setelah selesai, pasien
tidak dimintakan biaya apa pun.
“Pelayanan demikian kami
berikan kepada pasien, termasuk
pasien seperti Gakin, Jamkesmas,
Askes, SKTM dan lainnya. Itu
salah satu perubahan besar yang
kami lakukan. Semua kami layani
sesuai dengan standar keselamatan
pasien,” ujar dr Fathema, sambil
menambahkan 90% yang dilayani di
Public Wing adalah pasien jaminan.
ada awalnya, saat berdiri
pada 2000, PT Indofarma
Global Medika (IGM)
sebagai distributor obat produksi PT
Indofarma (Persero) Tbk. Dengan
IGM, Indofarma lebih piawai
mendistribusikan obat sehingga
jangkauan pemasarannya menjadi lebih
luas.
Namun, dalam perjalanannya,
IGM membutuhkan strategi bisnis
tertentu sesuai dengan tuntutan
pengembangan perusahaan. Tanpa ada
strategi bisnis baru, IGM diperkirakan
akan sulit bersaing dengan perusahaan
sejenis yang bergerak lincah.
Maka, IGM melakukan perubahan
(restrukturisasi) yang difokuskan pada
3 hal, yaitu Good Product, Good System,
dan Good People.
Langkah tersebut, sesuai dengan
prediksi manajemen, berhasil
meningkatkan pendapatan IGM. Dari
Rp 240 miliar pada 2003, meningkat
menjadi Rp 600 miliar pada satu tahun
berikutnya.
Tahun demi tahun, revenue IGM
terus membesar. Pada 2008 lalu, IGM
memetik revenue Rp 1,4 triliun. ”Pada
tahun 2011, kami memiliki target
revenue sebesar Rp 2,5 triliun,” kata
Ary Gunawan, Direktur Utama IGM.
Revenue tersebut didapat karena
IGM berhasil menerapkan strategi
kemitraan (partnership) dengan
perusahaan farmasi lain di Indonesia.
Jadi, IGM tidak hanya menyalurkan
obat dan alat kesehatan Indofarma.
Revenue Rp 1,4 triliun pada tahun
2008, sekitar Rp 900 juta (60%) berasal
dari kontribusi non Indofarma.
Strategi tersebut dilakukan sejak
2004, beberapa perusahaan farmasi
dan penyedia alat-alat kesehatan diajak
kerjasama dalam unit distribusi. Salah
Ary Gunawan
Strategi
kemitraan IGM
satu di antaranya adalah PT Erita
Farma. Dengan Erita, IGM bekerja
sama mendistribusikan 20 merek obat
untuk kandungan, paru, anak, dan
syaraf. Perusahaan lain yang telah
berhasil diajak kerjasama antar lain PT
DV International, PT Bintang Saudara,
PT Acoma X’ray Indonesia, PT
Topmed Indonesia, dan PT Atra Widya
Agung. Strategi kemitraan itulah yang
memungkinkan IGM berhasil menuai
keuntungan lebih besar pada tahun
berikutnya.
Ke depan, IGM tengah menggodok
strategi untuk mengembangkan
perusahaan dan meningkatkan daya
saing. Rencana pengembangan itu akan
diwujudkan dengan membentuk divisi
baru, yaitu IGM Maintenance, IGM
Raw Material, dan IT System.
”IGM Maintenance bergerak dalam
bidang pemeliharaan alat kesehatan.
Devisi ini akan akan bekerja sama
dengan institusi yang menggunakan
alat kesehatan, rumah sakit misalnya,”
Menyetir untuk Melatih Refleks dan Insting
istirahat. Kerja dari pagi hingga tengah
malam, eh pukul 04:00 sudah berangkat
kerja lagi. Kalau seperti itu terus, pada
usia tertentu, banyak penyakit yang
datang.
Sama halnya dengan menyetir, apalagi
yang kira-kira bisa melatih untuk
reflek?
Membaca. Dengan membaca, kita
bisa menghindari kepikunan. Setelah
membaca, kita menulisnya, karena
membaca itu baru satu arah. Tapi setelah
menulisnya, kita bisa merangkum
apa yang sudah kita baca. Itu sangat
membantu kerja otak.
Kembali ke masalah makanan. Ada
sumber yang menyatakan, bahwa
penyakit itu datang dari makanan yang
kita konsumsi sehari-hari. Bagaimana
pendapat Anda?
Itu betul. Makanan bisa membuat
kita sakit, kalau pola makannya tidak
baik. Seperti penelitaian di Israel, orang
sehat yang diberi makanan berprotein
tinggi, pada akhirnya orang tersebut
menderita gangguan ginjal. Jadi,
makanan yang polanya satu macam
itu bisa menyebabkan gangguan ginjal.
Sebaiknya kita mengkonsumsi makanan
lebih bervariatif, sehingga kebutuhan
tubuh bisa terpenuhi.
Untuk kesehatan ginjal, apa perlu
banyak minum air putih?
Yang utama memang banyak
minum air putih, kalau ginjal kita masih
sehat. Itu disarankan. Kita hidup negara
tropis, jika berat badan kita kurang lebih
50 kg, paling tidak kita butuh 50-100 cc
dalam sehari. Kalau kita hitung, antara
2-2,5 liter per hari. Jadi, kalau ingin
mempertahankan kesehatan ginjal,
banyaklah minum air putih. Jika kurang
cairan, ginjal bekerja lebih keras yang
pada akhirnya bisa tidak berfungsi.
Mengenai obat generik, bagaimana
menurut Anda?
Saya mengkonsumsi obat generik
sejak tahun 1986, pada awal obat generik
itu diperkenalkan kepada masyarakat.
Dan, sampai sekarang saya dan keluarga
selalu memakai obat generik jika jatuh
sakit.
Anda sering memberikan resep obat
generik kepada pasien?
Sebetulnya obat generik sangat
menolong masyarakat, apalagi untuk
pasien yang butuh perawatan jangka
panjang. Itu sangat membantu. Tapi
selama in, saya selektif terhadap pasien.
Biasanya saya tawarkan, tidak sedikit
yang bersedia memakai obat generik.
Jadi, menurut saya, tidak ada masalah
dengan obat generik.
Apa yang perlu dilakukan agar
sosialisasi penggunaan obat generik
berjalan lancar?
Kalau boleh saya berharap,
pemerintah seharusnya membuat
bagaimana caranya supaya masyarakat
punya pandangan, bahwa obat generik
itu memang bagus.
Anda pernah survei akan kualitas obat
generik?
Ya, saya pernah melakukannya.
Kebetulan saya bertugas di RS Polri,
dan kebanyakan pasien saya terkena
penyakit diabetes. Lalu saya coba
bandingkan pasien yang memakai
obat generik dan branded. Hasilnya,
ternyata obat generik tidak kalah
bagus.
kata Ary. Sedangkan, lanjut Ary, IGM
Raw Material, akan bergerak dalam
bidang pengadaan bahan baku obat dan
alat kesehatan. Devisi ini akan banyak
bekerjasama dengan perusahaan
importir.
Untuk menunjang kinerja
perusahaan dan devisi baru tersebut,
IGM memiliki program meningkatkan
standar kualitas layanan dengan
membangun sistem TI (teknologi
informasi). Saat ini, sistem TI berjalan
secara integratif dengan pengawasan
real time di seluruh cabang. Dengan
demikian, jalur distribusi dan
persediaan produk misalnya, bisa
dikomunikasikan sewaktu-waktu
sesuai dengan kondisi yang ada di tiap
cabang. IGM memiliki 30 cabang yang
menyebar di seluruh Indonsia.
”Kami sudah menganggarkan Rp 10
miliar untuk pengadaan infrastruktur,
” kata Ary. Agar pengadaan sistem TI
tersebut menjadi efisien, sambung Ary,
IGM berencana menawarkan sistem
Kinerja bisnis PT
Indofarma Global
Medika (IGM) dari
tahun ke tahun
semakin mantap. Di
tengah krisis global,
IGM justru siap
membidik sektor
bisnis lain dengan
strategi jitu.
tersebut ke perusahaan lain yang
membutuhkan layanan TI.
Melalui langkah-langkah strategis
itu, IGM siap menghadapi persaingan
bisnis yang semakin kompetitif, di
tengah pasar bebas sekali pun.
Suka Ngintip
DAPUR RESTO
M
emilih bahan makanan
yang baik sudah menjadi
kebiasaan keluarga Dr.dr. H.
Bimanesh Sutarjo, Sp.PD-.KGH, Kepala
SMF Penyakit Dalam RS Kepolisian Pusat
Raden Said Sukanto, Jakarta. Dengan
prinsip demikian, keluarganya tidak
sembarangan dalam berbelanja.
Apabila tidak sempat berbelanja di
supermarket, cukup di pasar tradisional.
Kebetulan istrinya mengenal pedagang
yang dapat dipercaya. Jadi, tidak perlu
khawatir mendapatkan bahan makanan
yang dikelola secara tidak sehat.
“Seperti kangkung, biasanya
mereka, setelah memetiknya, lalu
mencucinya di kali. Bahkan ada juga
yang menanamnya di rawa-rawa
pinggiran kota Jakarta,” kata Bimanesh,
memberi salah satu alasan berbelanja
sehat.
”Sama halnya
jika makan di
restoran, kalau
dapurnya kotor,
saya hanya membeli minumannya. Itu
pun saya pilih yang dalam kemasan
kaleng atau botol, yang ada izin Depkes,”
kata Bimanesh, yang lahir di New Delhi
(Mumbai), India, 21 Februari 1955, ini.
Dalam daftar riwayat hidup,
konsultan ginjal dan hipertensi tersebut
menamatkan Sekolah Dasar di Mumbai,
SMP di Stockholm, Swedia. Beberapa
tahun menjalani pendidikan SMA juga di
Stockholm, sebelum lulus SMA IV, Jakarta,
pada 1974.
Lulus Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia pada 1980, lalu mengambil
spesialisasi Ilmu Penyakit Dalam. Pada
tahun 2000, meraih gelar doktor dalam
program studi Biologi.
5
bedah RESEP
| Edisi 05
Pemakaian Obat
Ibarat Bunuh Nyamuk
dengan Bom
E
ra pengobatan sudah berubah.
Dalam proses pengobatan,
pasien bukan lagi sebagai objek
yang tidak tahu menahu mengenai
penyakit dan obat yang diberikan
dokter padanya.
Saat ini, pasien diposisikan sebagai
mitra yang berhak mengetahui proses
diagnosa di ruang praktek dokter
hingga penerimaan obat di apotek.
Dalam menggunakan haknya itu, pasien
dituntut pro aktif saat berhadapan
dengan dokter maupun apoteker.
Mengajukan pertanyaan kepada
dua tenaga kesehatan tersebut tidak
lain demi kepentingan pasien sendiri,
terutama dalam hal pemakaian obat.
Dengan pengetahuan cukup mengenai
obat yang diterima dari apotek/depo
obat, kesalahan pilih dan minum obat
bisa dihindari sehingga penggunaan
obat secara rasional bisa dilakukan.
Sayangnya sikap demikian masih
menjadi angan-angan belaka. Belum
terwujud. Dan, penggunaan obat secara
rasional pun belum sepenuhnya terjadi.
Hal itu disebabkan banyak hal, yang
semuanya berpangkal pada sikap pasien,
dokter, dan apoteker.
Menurut Dra. Retnosari, PhD,
dosen Departemen Farmasi MIPA
Universitas Indonesia, penerapan
pemakaian obat secara rasional masih
perlu ditingkatkan. Apabila dibuatkan
skor: 5 kurang, 9 sempurna, saat ini
penerapan pemakaian obat secara
rasional masih menduduki angka 6.
Masih jauh dari harapan.
”Itu yang saya lihat di Jakarta, saya
tidak tahu di daerah lain. Untuk hal ini,
kita perlu melakukan penelitian lebih
luas lagi. Nilai 6 itu rata-rata, baik dari
kalangan dokter, apoteker maupun
pasien,” kata Retnosari.
Ada beberapa hal yang mendorong
pemakaian obat menjadi tidak rasional.
Salah satu contohnya adalah pasien
sering meminta obat ini-itu. Untuk
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
misalnya, pasien atau orang tuanya
sering minta antibiotika. Padahal
sebetulnya tidak diperlukan antibiotika
dalam pengobatannya.
Di kalangan rakyat kecil ada
anggapan, bahwa kalau tidak disuntik,
penyakitnya tidak akan sembuh.
Sedangkan kalangan berpendapatan
tinggi cenderung meminta obat berharga
mahal, karena menganggap obat mahal
lebih berkualitas dibandingkan obat
murah. Bahkan mereka sering meminta
obat lebih banyak, karena ingin cepat
sembuh.
”Mungkin memang tepat indikasi,
tapi terlalu berlebihan. Ibaratnya, mau
membunuh nyamuk dengan bom,” ujar
Retnosari.
Selain pasien, penyebab pemakaian
Maret - April 2009
obat tidak rasional adalah sikap
dokter. Selain kurang tegas menolak
terhadap tuntutan meresepkan
obat berlebihan dari pasien, dokter
sering tergoda untuk meresepkan
obat produksi industri farmasi
tertentu. Sejauh terkait dengan
obatnya, sebenarnya tidak menjadi
masalah. Misalnya untuk obat
dengan nama generik sama, dokter
bisa memilih obat nama dagang dari
beberapa pabrik. Kalau kemudian
menambahkan yang tidak perlu
karena hanya terkait dengan promosi,
ini menjadi kurang rasional.
Kemudian di tingkat apotek, kata
Retnosari, sudah banyak diributkan
oleh kalangan kedokteran bahwa
pasien atau masyarakat dengan mudah
sekali mendapatkan obat keras di
apotek. Padahal untuk mendapat
obat keras harus disertai resep dokter,
karena obat keras harus digunakan
secara benar. Penggunaan secara
sembarangan bisa menimlbulkan efek
buruk pada tubuh.
Kemudahan membeli obat
keras di apotek, menurut Retnosari,
dipicu ketidakhadiran apoteker di
lingkungan apotek, sehingga pasien
dilayani asisten apoteker. ”Kita tahu,
untuk di lingkungan Jakarta saja,
sedikit sekali apoteker yang ada di
apotek melakukan praktek, ” katanya.
Menyadari kelemahan dalam
penggunaan obat secara rasional
tersebut, Ratnosari mengusulkan, agar
dilakukan pendidikan lebih intensif
pada masyarakat. Apabila masyarakat
bersikap kritis, setidaknya mereka
mengetahui cara penggunaan obat
secara benar.
Demikian pula dengan dokter
dan apoteker, sebaiknya tidak bosan
memberi informasi dan kesempatan
untuk bertanya dan menganggap
pasien adalah mitra agar sasaran
pengobatan tercatat. Beri mereka
informasi selengkapnya mengenai
penyakit dan obat-obatan serta cara
penggunaannya, sehingga pasien
selalu taat dalam menggunakan obat
meski pun di luar pengawasan dokter/
apoteker.
Yang Perlu Diperhatikan
A
da berbagai hal yang harus
diperhatikan agar kita
dapat menggunakan obat
secara rasional. Hal-hal tersebut
adalah:
- Gunakan obat sesuai aturan yang
telah tertulis pada etiket/label obat
dan yang diinformasikan oleh
dokter/apoteker, mengenai: cara
menggunakan, waktu penggunaan
dan lama penggunaan.
- Tanyakan kepada apoteker/dokter
6
bila ada yang tidak/kurang dipahami
mengenai kegunaan /manfaat dan
resiko obat, aturan penggunaan, lama
penggunaan serta hal-hal lain terkait
obat. Mintalah leaflet obat pada
apotek bila perlu.
- Bila akan menggunakan obat
tanpa resep dokter: konsultasikan
kepada apoteker untuk mengetahui
apakah benar dibutuhkan obat dan
bila dibutuhkan minta saran untuk
pemilihan obatnya.
- Tidak semua gejala yang dirasakan
selalu membutuhkan obat
- Tidak semua demam harus diobati
dengan antibiotik.
- Bila demam sudah hilang tidak
diperlukan lagi obat penurun
demam.
- Minumlah obat dengan air putih.
- Diskusikan dengan dokter/apoteker
bila harga obat tidak terjangkau agar
dapat dipilihkan obat yang tepat dan
terjangkau harganya.
- Bila
mengalami
reaksi/hal yang tidak sesuai akibat
penggunaan obat segera laporkan pada
apoteker atau dokter.
- Catatlah reaksi alergi atau reaksi lain
yang tidak dinginkan/efek samping
obat yang pernah dialami dan beritahu
kepada dokter/apoter pada saat berobat/
mengambil obat.
| Edisi 05 | Maret - April 2009
HERBAL
Tanaman obat yang tumbuh
subur di Bumi Pertiwi ini
dikenal memiliki khasiat
yang tidak kalah dengan
obat kimiawi. Banyak pasien
berhasil disembuhkan dengan
obat herbal tersebut.
Sambiloto
S
eorang warga Bekasi, Jawa Barat,
menderita pegal-pegal. Pada
awalnya, warga tersebut (sebut
saja Iin), menganggap enteng karena
pegal itu mereda jika diolesi param
kocok. Ia baru ke dokter setelah pegal
datang menghebat, menimbulkan rasa
sakit luar biasa terutama di persendian.
Setelah dokter memintanya
melakukan cek darah, diketahui bahwa
Iin menderita asam urat. Namun,
rasa pegalnya timbul lagi setelah
obat yang dibeli di apotek (atas resep
dokter) habis. Atas saran kerabatnya, ia
lantas mencoba obat herbal. Ramuan
sambiloto menjadi pilihannya. Dua
pekan kemudian, rasa sakitnya
berangsur hilang.
Itu hanya sebuah contoh mengenai
khasiat sambiloto (Andrographis
paniculata). Selain sambiloto, banyak
produk yang menawarkan solusi untuk
mengatasi asam urat. Namun, dengan
pertimbangan efek samping, banyak
orang, seperti Iin misalnya, memilih
obat berbahan alami (herbal).
Dari sisi farmakologi, sambiloto
dikenal memiliki efek imunostimulan
(merangsang peningkatan kekebalan
tubuh), anti inflamasi (anti radang),
antipiretik (penurun panas dan
demam), dan anti bakteri.
Atasi Asam Urat
Dengan kegunaan yang demikian
banyak (multiguna), tanaman perdu
tersebut laris manis menjadi bahan
penelitian perusahaan obat dalam dan
luar negeri. Di luar negeri, sambiloto
sudah dibuat dalam bentuk tablet, obat
cair, dan obat suntik dengan merek
dagang. Kang Yan Table, Chuanxinlian
Table, Chuan Xin Lian Antiphologistic
Pill, Yamdepieng, dan Chuanxinlian
Ruangas & Injection, adalah contoh
obat bermerek yang diproduksi
perusahaan farmasi di luas negeri.
Di Tanah Air, BPOM, menetapkan
sambiloto sebagai salah satu dari
sembilan tanaman obat unggulan yang
sudah diuji secara klinis. Langkah
lebih jauh dilakukan PT Indofarma
(Persero) Tbk. Perusahaan farmasi di
Cibitung, Jawa Barat, tersebut bahkan
telah memproduksi ProUric. Produk
herbal itu terbukti secara empiris dapat
membantu mengatasi nyeri sendi
yang disebabkan asam urat. ProUric
dalam sediaan kapsul itu diramu
dari sambiloto, temulawak (Curcuma
xanthorriza), tempuyung (Sunchus
arvensis), dan lada (Piper nigrum), dan
rumput teki (Cyperus rotundus).
Ermi Yusnita, Product Manager
PT Indofarma, menjelaskan, dari
kelima jenis tanaman obat itu,
komposisi sambiloto mencapai 35%.
Paling dominan di antara bahan
lainnya.
Kapsul ProUric sebenarnya bukan
hanya untuk mengatasi nyeri karena
asam urat, melainkan juga mempunyai
efek diuretika (memperlancar
pembuangan air seni dan zat racun
tertentu dari dalam tubuh), analgetika
(anti nyeri), meningkatkan daya
fagositosis, dan hepatoprotector.
Berbagai khasiat tersebut didapat
karena ramun ProUric terdiri berbagai
jenis bahan herbal tersebut. Masingmasing jenis tanaman dalam ramuan
ProUric itu memiliki peran berbeda
namun saling mendukung dalam
mengatasi kelebihan asam urat.
Sambiloto, misalnya, mengandung
lakton dan kolmegin yang memberi
efek antidepresan untuk mengurangi
peradangan dan pembengkakan sendi.
Sedangkan, temulawak
mengandung kurkumin dan minyak
atsiri, bekerja memperbaiki kerja
ginjal agar pengeluaran asam urat dari
dalam tubuh bisa meningkat. Dan,
daun tempuyung kaya akan kalium,
berkhasiat untuk memperlancar buang
air kecil sehingga meningkatkan
pembuangan asam urat melalui air
seni.
Lada, yang mengandung piperin,
piperanin, dan chavaicin, berguna
memberi stimulus kelenjar pencernaan
untuk mempercepat pembakaran
lemak sehingga melancarkan
pengeluaran asam urat dari dalam
tubuh.
7
ibu&ANAK
| Edisi 05 | Maret - April 2009
IPTEK
| Edisi 05 | Maret - April 2009
Cara Ampuh
Melawan Kanker Payudara
Walau sejak 1990 rata-rata
kematian akibat kanker
payudara telah menurun,
penyakit ini tetap menjadi
momok bagi kaum hawa.
Kanker ini, di Indonesia
menduduki urutan kedua
terbanyak diderita wanita,
setelah kanker leher rahim.
dr. Sonar Soni Panigoro
T
idak ada cara ampuh melawan keganasan
kanker payudara (Carcinoma mammae)
selain deteksi dini. Kanker, yang di Tanah
Air menduduki urutan kedua setelah kanker leher
rahim tersebut, bisa diberangus hingga akarnya jika
seseorang mengenalinya sejak dini.
Benjolan kecil yang tidak nyeri di sekitar
payudara merupakan gejala dini kanker payudara.
Pada kondisi seperti itu, kanker masih terbilang pada
stadium nol. Tentu saja, penderita memiliki peluang
sembuh total jauh lebih besar.
Sayangnya, banyak wanita kurang mampu
mengenali benjolan tersebut. Lantaran benjolan tidak
terasa nyeri itulah, seorang penderita menjadi kurang
menyadari ancaman dari keganasan sel kanker.
Apabila dibiarkan, benjolan tersebut akan membesar
dan melekat pada kulit yang pada akhirnya timbul
borok di seputar payudara. Pada fase ini, sel kanker
biasanya sudah menyebar (metastase) ke tulang dan
getah bening.
Apabila sudah mengalami metastase, sel kanker
jauh lebih sulit ditangani jika dibanding pada stadium
awal. Untuk itulah, melakukan deteksi dini sangat
penting bagi tiap wanita, terutama yang mempunyai
riwayat kanker dari keluarganya.
Sejauh ini belum ada alat yang pas untuk
mengidentifikasi kanker payudara secara dini.
Maka dari itu, peran penderita amat penting dalam
mengidentifikasi gejala kanker. Makin dini diketahui,
makin besar pula peluang untuk terbebas dari kanker.
Dengan melakukan deteksi dini, seorang
penderita juga mempunyai kesempatan lebih besar
SADARI Itu Penting
S
ampai saat ini penyebab kanker payudara
belum diketahui secara pasti. Tanpa
mengetahui penyebabnya, upaya
pencegahannya pun juga tidak bisa ditentukan.
Satu-satunya yang bisa dilakukan wanita adalah
menemukan gejalanya sedini mungkin.
”Belum ada alat yang pas untuk mengidentifikasi
kanker payudara. Namun, jika ada yang merasakan
ada benjolan, nyeri, atau luka, dan indikasi lain yang
mengarah pada kanker, tidak ada salahnya segera
memerikasanya ke dokter. Atau minimal Anda
melakukan Sadari setiap bulan sekali,” ujar dr. Sonar
Soni Panigoro, ahli bedah Onkologi RSCM.
Untuk urusan Sarari/Sadari (pemeriksaan
payudara sendiri), Anda-lah yang lebih berperan.
Bukan dokter. Upaya ini dinilai paling efektif dalam
melakukan deteksi dini. Lakukan Sadari secara teratur,
setidaknya sebulan sekali, setelah haid. Bagi wanita
menopause, bisa dilakukan kapan saja.
Secara sederhana, Sadari cukup dengan
melakukan tahapan berikut:
1. Pengamatan
Berdirilah di depan cermin, perhatikan payudara
Anda. Apakah ada perubahan dari biasanya, baik
bentuk dan ukuran keduanya, posisi puting, dan
8
kulit permukaan. Pengamatan demikian sebaiknya
diulangi, kali ini dengan kedua tangan lurus terangkat
ke atas. Ulang lagi, dengan posisi berkacak pinggang,
dada dibusungkan, lalu kedua siku ditarik ke belakang.
Pengamatan ini bertujuan mendeteksi tumor di dekat
kulit permukaan.
2. Memijat
Pijat lembut kedua payudara Anda dari tepi hingga
ke puting. Ini bertujuan mengetahui ada-tidaknya cairan
yang keluar dari puting susu.
3. Meraba
Tahap ini dilakukan dengan cara berbaring. Pada
pemeriksaan payudara kanan, ganjalah bahu kanan
Anda dan rentangkan lengan kanan ke atas. Setelah
itu, lakukan perabaan jari kiri dengan gerakan memutar
(seakan membuat lingkaran kecil), mulai dari tepi
payudara hingga ke puting susu. Lakukan perabaan terus
menerus hingga seluruh bagian payudara.
Dalam melakukan perabaan, gunakan tingkat
penekanan berbeda, setidaknya dengan tiga tingkatan
tekanan. Tekanan lembut untuk mendeteksi benjolan
dekat permukaan kulit, tekanan sedang untuk
mendeteksi benjolan di tengah jaringan payudara,
dan tekanan kuat untuk mendeteksi benjolan di dasar
payudara, dekat dengan tulang dada/iga.
terhindari
dari kematian
atau pengangkatan
payudara. ”Saat ini yang
bisa disembukan jika kanker masíh dalam stadium
nol. Untuk itu, jika merasakan gejala-gejala kanker,
secepatnya periksalah ke dokter,” kata dr. Sonar Soni
Panigoro, ahli bedah Onkologi RSCM, di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Salemba,
Jakarta, pertengahan Februari lalu.
Secara umum, proses penyembuhan kanker
payudara bisa dengan menggunakan cara operasi,
radiasi, hormonal, dan kemoterapi, bergantung pada
stadium klinik penyakit. ”Operasi harus mengangkat
seluruh akarnya, agar sel kanker tidak menjalar ke
bagian lain,” ujar Sonar.
Setelah operasi, seorang penderita masíh harus
menggunakan obat-obatan. Pengobatan kanker
memang memelukan waktu relatif lama, lebihlebih bagi stadium lanjut. Untuk itu, penderita
kanker payudara janganlah berputus asa untuk terus
berobat. “Kita harus terus berusaha, kesembuhan itu
datangnya dari Tuhan, ” ujar Sonar.
Dengan kata lain, seseorang harus sabar dalam
berikhtiar mencari kesembuhan. Tuhan-lah yang
menentukan.
1
2
3a
3b
4
Agar pendeteksian lebih sempurna, langkah pada
posisi berbaring tersebut sebaiknya diulangi
dalam posisi berdiri.
4. Meraba Ketiak
Meraba ketiak dan area di sekitar payudara ini
bertujuan mendeteksi benjolan anak sebar kanker.
Langkah-langkah tersebut hanyalah untuk
menemukan gejala kanker secara dini. Namun
Anda jangan keburu panik jika menemukannya,
karena benjolan itu belum tentu merupakan
gejala kanker.
apoteku.com
Solusi Tepat Kelola Apotek
Salah satu jenis usaha yang tahan
terhadap krisis adalah apotek. Penyakit
datang tidak mengenal situasi ekonomi.
Maka, jangan kaget jika melihat
persaingan bisnis apotek tetap saja ketat.
Lihat saja, apotek tumbuh di mana-mana
bak jamur di musim hujan.
P
ersaingan tersebut mau tidak
mau memaksa para pemilik
atau pengelola apotek harus
lebih lihai mengelola apotek, sehingga
dapat berjalan dengan efisien,
menghasilkan profit, dan memperoleh
pelanggan yang loyal.
Salah satu permasalahan yang
sering terjadi di apotek adalah
pengelolaan inventory, jika tidak
cermat bisa terjadi over stock atau stock
out. Jika terjadi stock out, transaksi
penjualan obat tidak terlayani.
Akibatnya, terjadi kerugian. Begitu juga
jika terjadi over stock.
Permasalahan lain adalah pemilik
atau pengelola apotek tidak dapat
mengetahui secara pasti berapa nilai
rupiah dari persediaan obat yang ada,
tidak mengetahui secara pasti rugi
– laba bisnis, dan tidak mengenali
pelanggan yang datang ke Apotek.
Sebagai produsen utama obat
generik berlogo di Indonesia, PT
Indofarma, (Persero), Tbk menyadari
bahwa apotek sebagai partner kerja
perlu dicarikan solusi tepat guna
mengatasi hal tersebut. Untuk itu, pada
awal tahun 2009, divisi obat generik
berlogo PT Indofarma meluncurkan
program Software Pengelolaan Apotek
(SPA). Ini merupakan sebuah program
kemitraan antara PT Indofarma dan
apotek prioritas PT Indofarma yang
berupa fasilitas software apoteku.com,
yang akan membantu manajemen
mengelola apotek supaya lebih baik,
efisien, cepat, dan akurat.
Software yang dinamakan apoteku.
com berisi 5 modul utama yang
terintegrasi, yaitu modul Pembelian,
Inventory, Point of Sales (POS),
Penjualan, dan Report. Software
apoteku.com telah dikembangkan
sejak tahun 2002 oleh PT Winusa
Mediakom. Cikal bakalnya berasal dari
software yang digunakan di bisnis ritel
baik ritel skala kecil sampai ritel skala
besar, sehingga dapat disimpulkan
bahwa apoteku.com dikembangkan
berdasarkan best business practices.
Software apoteku.com ini dibangun
diatas platform teknologi Java, sehingga
software ini dapat dijalankan di
beberapa basis operating system seperti
windows, linux, atau solaris. Teknologi
Java ini juga sanggup mengelola data
jutaan transaksi per hari dan lebih
stabil terhadap serangan virus.
Keunggulan lain dari apoteku.com
adalah :
• Satu-satunya software apotek di
Indonesia yang berbasis web.
• Sistem terintegrasi dari bagian
terdepan apotek (kasir) hingga
bagian manajemen apotek
• Real time transaction (transaksi
yang melibatkan pembelian,
inventory, penjualan, dan
laporan-laporan dapat diketahui
saat itu juga).
• Dapat diaplikasikan untuk
beberapa tempat atau lokasi
• Dapat mengelola jutaan transaksi
per hari
• Dapat digunakan untuk
mengelola pelanggan (customer
relation management)
Jika dibandingkan dengan software
lain yang sudah digunakan di apotek
atau bisnis ritel, keunggulan apoteku.
com ini adalah satu-satunya software di
Indonesia yang berbasis web. Dengan
berbasis web, softrware ini dapat
dijalankan melalui internet, sehingga
sangat bermanfaat bagi pemilik apotek,
ataupun pengelola apotek untuk
memantau bisnis apotek dari tempat
lain melalui jaringan internet. Dengan
demikian, pemilik apotek yang
memiliki beberapa apotek ataupun
apotek jaringan, akan sangat terbantu
dengan fasilitas ini.
Program SPA ini disambut cukup
baik oleh pemilik atau pengelola
apotek. Ini terbukti dengan banyaknya
apotek yang ingin mendapatkan
fasilitas ini. Fasilitas training dan
technical support juga akan diberikan
PT Indofarma. Kurang apa coba?
Tunggu apa lagi, manfaatkan
apoteku.com. Prosedurnya gampang.
Sebagai langkah awal, cobalah hubungi
Hilda Yani (Product Manager OGB) di
08129992076 atau kirimkan email ke :
[email protected]
9
info UTAMA
| Edisi 05 | Maret - April 2009
| Edisi 05 | Maret - April 2009
Yulia Suryanggana S Dergagunarsa
AUTIS
Bisa Sembuh
Dengan
pengetahuan
masyarakat
yang kian luas,
anak penderita
autis semakin
berpeluang
disembuhkan.
Peran orang tua
menentukan masa
depan si anak.
D
alam sebuah acara keluarga,
seorang anak sekitar 1,5 tahun
tampak jauh lebih pendiam
dibandingkan anak seusianya. Bahkan
ia, tidak menjawab saat ditanya sesuatu.
Ia baru merespon ketika ditawari
permen. Namun, ketika dipaksa
mengucapkan terima kasih, ia
mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa
dimengerti artinya. Ibunya mengatakan,
anak tersebut memang belum bisa
merangkai kata-kata menjadi sebuah
kalimat.
Dari acara itulah, orang
tuanya mendapat informasi bahwa
kemungkinan si anak menderita autis.
Ketidakmampuan bicara adalah salah
satu gejala autisme. Setelah melakukan
konsultasi, ternyata benar. Si anak
menderita autis.
Itu hanya salah satu contoh
kasus, betapa banyak orang tua belum
mengerti benar akan kesehatan
mental anaknya. ”Banyak orang
Muhammad Rizal Amd OT SKM
10
tua menganggap wajar jika anaknya
mengalami ganguan simpel yang
umum dialami penderita autis,” kata
Muhammad Rizal Amd OT SKM,
Koordinator Terapis Center Tumbuh
Kembang CTK JMC, Jakarta.
Gangguan simpel yang dimaksud
Rizal berupa: belum bisa bicara pada
usia satu tahun, tidak merespon saat
dipanggil, asyik dengan main sendiri,
dan tidak mempedulikan lingkungan
sekitar. Apabila mendapati anak
dengan gangguan tersebut, sebaiknya
segera dibawa ke dokter spesialis anak.
Semakin dini diketahui, keberhasilan
terapi menjadi semakin besar.
Hal senada disampaikan dr.
Hardiono, Sp A., yang mendalami
neurologi anak. Dokter yang bertugas
di FK UI/RSCM ini mengatakan,
dengan mengetahui gejala dini,
perkembangan autis bisa dihambat
atau bahkan dihilangkan.
”Dulu ada anggapan, autis tidak
bisa sembuh. Hal tersebut mungkin
benar bagi anak-anak yang mulai
diterapi saat sudah besar. Namun saat
ini, kita bisa melihat perbaikan yang
sangat bermakna bila terapi mulai
dilakukan pada anak berusia sekitar 2
tahun,” kata Hardiono.
Lebih jauh Hardiono menjelaskan,
autis bisa disembuhkan bahkan tanpa
menggunakan obat-obatan. Yang
penting memang terapi, bukan obat.
Dengan terapi yang tepat, anak
autis bisa tumbuh sebagaimana anak
lainnya. Angka pasti belum diketahui,
namun lebih dari 50% yang berhasil
dr. Hardiono, Sp A.
disembuhkan. Tergantung jenis
autisnya, berat- ringan gejala, dan
terapi yang diberikan.
Setelah sembuh, perkembangan
mentalnya juga sebagus anak seusianya.
”Jangan salah duga. IQ penyandang
autis sebagian besar normal, sebagian
lagi bahkan sangat tinggi. Hanya sedikit
yang mengalami retardasi mental. Dulu
dianggap, retardasi mental terjadi pada
50% kasus, tetapi itu adalah hitungan
50% dari kasus gangguan autistik
berat,” tandas Hardiono.
Kesembuhan penderita autis,
menurut Yulia Suryanggana S
Dergagunarsa, dosen Psikologi
Universitas Tarumanegara, Jakarta,
lebih banyak terletak pada tingkat
pemahaman dan perlakuan masyarakat,
khususnya keluarga, saat menjembatani
dunia anak autis dan dunia di luar
diri si anak. Untuk itu, masyarakat,
khususnya keluarga, harus terlibat aktif
dan intens dalam mengajarkan dan
melatih anak autis agar memperoleh
kemajuan.
Yulia memberikan beberapa
catatan berkaitan dengan gejala yang
umumnya ditemui dari pendekatan
psikologis. Pertama dan hal penting
yang harus dipahami adalah, bahwa
ekses penyakit autis muncul pada
perilaku si anak. Metode paling
ampuh yang dapat memberikan
kemajuan bagi sang anak, adalah teknik
pendampingan yang bersifat jangka
panjang.
Oleh karena itu, Yulia sangat
menekankan peran keluarga dan juga
masyarakat dalam mendampingi,
mengajarkan, dan melatih seorang
pengidap autis untuk dapat
menciptakan sinergi dengan sesuatu
di luar dirinya. Metodenya dapat
diajarkan lewat beberapa hal,
bergantung pada kemauan sang anak
dan kesabaran sang pendamping,
dalam hal ini orang tua.
Salah satunya adalah pelatihan
dengan metode pengulangan. Hal ini
dapat membantu seorang anak dalam
memahami sesuatu hingga akhirnya
dapat menciptakan sebuah konsep
perihal apa yang telah diajarkan
orang tua. Namun, Yulia menekankan
kembali pentingnya kesabaran saat
mendampingi, karena pengidap
Autis sangat mudah menarik diri dan
menolak untuk membuka diri kembali.
Karena itu, Yulia sangat menolak caracara keras saat mendidik seorang anak
Autis.
Menyangkut kesabaran, Rizal
mengatakan, hasil terapi autis tidak
dapat terlihat langsung. Berbeda
dengan terapi terhadap penyakit
tertentu, begitu diberi obat, dalam
beberapa jam atau hari, sudah
terlihat perubahannya. ”Untuk autis
tidak demikian, karena terapinya
menyangkut perilaku yang dilakukan
berulang-ulang,” katanya.
Untuk itulah, orang tua harus
memiliki kesabaran tinggi. Dan, tentu
saja, kesabaran tersebut tidak datang
secara tiba-tiba. Semuanya, baik
kemajuan si anak dan kesabaran orang
tua, melalui tahap selangkah demi
selangkah.
Farhan:
Jangan Malu
M
uhammad Farhan (39 tahun), presenter
kondang, sekarang lebih rileks dalam
menghadapi Muhammad Ridzky Khalid (9
tahun), anak pertamanya yang menderita autis. Berkat
terapi dan kesabarannya, Ridzky tidak ubahnya seperti
anak lainnya. Dalam perkawinannya dengan Ariyatri,
dikarunia dua putra.
Ia banyak mendapat simpati atas keberhasilannya
mengasuh anak autis. Lebih-lebih saat ikut terlibat
kampanye ”Peduli Autis”. Untuk mengetahui jurus
mengasuh anak autis,
mewawancarai Farhan
secara khusus.
Bagaimana membagi waktu untuk anak di tengah
kesibukan Anda?
Yang terpenting dalam seminggu saya meluangkan
sehari untuk anak-anak. Kalau ada acara keluar kota,
begitu pulang saya biasa meluangkan waktu sehari
dengan mereka. Dan setiap pagi, sebelum saya berangkat
kerja, ada waktu satu jam bareng mereka, biasanya kami
sarapan bareng.
Anak autis butuh perhatian penuh. Bagaimana Anda
melakukannya di tengah kesibukan?
Masalah terberat memang pada membagi tugas antara
ayah dan ibu anak autis. Untuk itulah, kalau memilik anak
autis, sebaiknya kedua orang tua tidak bekerja dalam waktu
bersamaan. Salah satu saja yang bekerja mencari nafkah,
satunya lagi mengawasi anak. Hal itu agar pengawasan anak
menjadi lebih intens.
Pola pendidikan apa yang diterapkan?
Saya menerapkan lebih pada perilaku dulu, lalu
attitude. Itu yang menjadi dasar utama. Anak saya sekarang
menempuh pendidikan di sekolah umum biasa, bercampur
dengan anak-anak lain.
Apa tips Anda dalam mendidik anak autis?
Yang terpenting, kita terima saja mempunyai anak autis.
Jangan disangkal dan jangan ditutup-tutupi. Anak tersebut
tidak ada yang bermasalah, yang bermasalah itu adalah
persepsi kita. Ada lho orang tua yang malu mempunyai
anak autis dan menutup-nutupi. Sebaiknya kita terbuka saja,
jangan malu.
Dalam mengisi waktu luang, mengajak anak-anak ke
mana?
Saya biasanya ke rumah saudara, karena saya sendiri
tidak suka jalan-jalan ke mall.
Berkaitan dengan autis, bagaimana awalnya Anda
mengenai anak tersebut autis?
Saya mengenali beberapa cirinya, salah satunya eye
contact-nya jelek. Saat kami berbicara, anak kami tidak
pernah melakukan kontak mata. Dalam menyampaikan
komunikasinya, anak autis juga kurang.
Apa hambatan dalam menghadapi anak autis?
Menurut saya sama saja. Cuma bedanya, kalau
menghadapi anak normal, pola yang kita pakai mengikuti
perkembangan si anak. Sedangkan untuk anak yang
autis, kita siapkan polanya dan kita paksa si anak untuk
berkembang sesuai dengan pola yang kita buat.
11
KONSULTASI
| Edisi 05 | Maret - April 2009
Ingin Sehat dan Pintar?
Oleh: dr. Suharti K. Suherman, SpFK
Makanlah Ikan
Antibiotika Harus Dihabiskan
Pada saat sakit dan berobat ke dokter, saya dan keluarga
sering diberi obat antibiotika. Sesuai dengan dosisnya,
obat tersebut saya minum secara teratur. Gejala penyakit
biasanya menghilang sebelum obat habis. Pada kondisi
demikian, saya juga berhenti minum obat. Sedangkan
obat yang tersisa, saya simpan. Sayang kalau dibuang.
Saat sakit lagi, kami minum obat sisa tersebut. Saya
berpikir, dengan gejala sama, obatnya pasti juga sama.
Apakah boleh mengkonsumsi antibiotika yang
sudah pernah diminum tanpa konsultasi ke dokter?
Ayu Setyorini, Jl. Ampera, Jakarta.
Jawaban:
Antibiotika (AB) adalah golongan obat “keras” .
Hanya dapat dibeli dengan resep dokter di apotek,
jangan sekali-kali menggunakan AB tanpa petunjuk
dokter.
Golongan AB hanya digunakan untuk penyakit
infeksi, yaitu penyakit akibat masuknya bakteri patogen
dalam tubuh (kuman yang dapat menyebabkan
gejala penyakit infeksi). Bakteri tersebut menyebabkan
kerusakan bagian tubuh yang terserang, misalnya
bronkhitis, penyakit infeksi, kuman menyerang jalan
nafas, menyebabkan gejala klinik demam dan batuk.
Apabila terlalu lama tidak diatasi, timbul sesak nafas.
Di sini harus digunakan AB yang dapat membunuh
kuman, atau terapi kausal untuk mengatasi
penyebabnya, dan obat lain untuk mengatasi demam
dan batuknya (mengatasi gejala kliniknya).
AB hanya berguna bila digunakan secara benar.
Artinya, dosisnya sesuai (sehari berapa kali), begitu pula
cara makannya ( sesudah atau sebelum makan), lama
penggunaan (minimal 5 – 6 –7hari, tergantung jenis AB
dan jenis penyakitnya). Dokter memberikan jumlah AB
yang cukup untuk suatu periode (5–6–7hari) .
Apabila AB tidak dihabiskan, misalnya karena
pasien sudah merasa enak, akan menyebabkan kuman
malah bertambah banyak; atau kuman menjadi kebal
terhadap AB yang baru digunakan. Apabila terserang
infeksi lagi, pasien tidak tidak lagi dapat menggunakan
jenis AB tersebut.
Itu sama bahayanya jika pasien menggunakan AB
tanpa konsultasi dokter. Bahayanya mungkin AB yang
digunakan tidak sesuai dengan kuman penyebab. Jadi,
selain obatnya mubazir, fungsi organ penting pasien
bisa terganggu. Ingat setiap obat ada efek samping
dan kontraindikasi. Jadi, obat tersebut tidak boleh
diminum oleh pasien dengan penyakit tertentu atau
pada usia tertentu; misal fluoroquinolon tidak boleh
untuk anak karena dapat merusak tulang rawan;
gentamisin tidak boleh untuk orang dengan gangguan
fungsi ginjal.
Hal sama juga untuk sirup antibiotika. Sisa
sirup tidak boleh diminum lagi, meski pun dalam
penyimpanan yang baik. Apa sebab? Sama persis
uraian di atas. Setiap Anda dapat resep AB, gunakan
sampai habis, baik dalam bentuk sirup, kapsul ataupun
tablet.
Nah, dari uraian di atas jelaslah, sangat berbahaya
kalau mengkonsumsi antibiotika tanpa setahu dokter.
Es dan Gorengan
Perparah Batuk
Saya menyukai es dan gorengan. Baru-baru ini, saya
mendapat informasi jika sedang batuk pilek, penderita
tidak boleh minum es dan makan gorengan. Mengapa
demikian, mohon penjelasan. Terima kasih.
Andang Sasmita, Bogor, Jawa Barat.
Jawaban:
Batuk adalah suatu refleks saluran nafas, sebagai
jawaban dari adanya suatu iritasi atau benda asing,
atau terlalu banyak sekret/lendir di saluran nafas.
Semua itu menyebabkan rangsang batuk.
Es atau sesuatu yang dingin menyebabkan
penyempitan. Sedangkan gorengan menyebabkan
iritasi/minyak (apalagi minyak jelantah yang sudah
keruh) di saluran nafas sedemikian rupa, hingga terjadi
rangsang batuk. Namun, sensitif terhadap hawa
dingin juga bisa menyebabkan batuk. Demikian pula
pilek, artinya ada radang di saluran nafas atas / hidung,
keluarlah sekret / lendir. Tetapi umumnya pilek tidak
ada hubungannya dengan gorengan.
Alergi Belum Tentu
Turunan
Anak saya sering gatal-gatal jika berada di tempat
berdebu dalam sebuah ruangan. Saya curiga, gatalgatal itu timbul karena alergi. Apakah alergi merupakan
keturunan, mengingat neneknya juga mengalami hal
sama?
Lisa Dewayanti, Tangerang, Jawa Barat.
Jawaban:
Ada beberapa jenis reaksi alergi atau
hipersensitivitas, tergantung jenis penyebab dan
antibodi yang berperan. Namun, tidak selalu
berhubungan dengan turunan. Beberapa pakar
menyatakan alergi dalam bentuk dermatitis atopik
atau asthma, ada hubungan dengan turunan.
12
NUTRISI
| Edisi 05 | Maret - April 2009
Inilah cara senang menjadikan
kita lebih pintar, sekaligus
tampak awet muda. Ikan.
Itulah rahasianya. Menyantap
ikan secara rutin membuat
kebutuhan tubuh akan nutrisi
lebih terjamin.
I
kan, telur, susu, dan daging,
merupakan jenis makanan hewani
yang mempunyai komposisi
asam amino sesuai dengan komposisi
jaringan tubuh kita. Dengan kondisi
demikian, protein jenis makanan
tersebut dikatakan bernilai gizi tinggi.
Hanya saja, ikan mempunyai
banyak keunggulan. Daging ikan
mempunyai serat protein lebih pendek
daripada serat protein daging sapi atau
ayam misalnya. Oleh karena itu, ikan
banyak dimanfaatkan oleh mereka yang
mengalami kesulitan pencernaan. Itu
karena protein ikan mudah dicerna
dan langsung dapat diabsorsi jaringan
tubuh.
Kandungan protein pada ikan
bervariasi, tergantung kandungan
lemak dan habitatnya. Pada umumnya,
ikan mengandung 13-20% protein.
Protein ini dapat membantu
pertumbuhan sel otak, sehingga
ikan sering disebut sebagai makanan
penunjang kecerdasan.
Daging ikan juga mengandung
vitamin A, B, D, thiamin, riboflavin,
dan niacin. Juga mengandung mineral
yang kurang lebih sama banyaknya
dengan mineral yang ada dalam
susu sapi. Selain itu, daging ikan
juga terdapat phosphor, magnesium,
iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan
selenium.
Dalam tubuh kita, selenium
bekerjasama dengan vitamin E
sebagai zat antioksidan untuk
memperlambat oksidasi asam-asam
lemak tak jenuh. Selenium bersama
vitamin E mempertahankan elastisitas
jaringan. Apabila kandungan selenium
berkurang, sel-sel kita akan mengalami
penuaan dini (premature aging), yaitu
suatu keadaan di mana seseorang
tampak lebih tua dari umurnya
Tidak berlebihan jika banyak ahli
gizi menganjurkan, agar kita lebih
banyak mengkonsumsi ikan, terutama
ikan laut, agar
penuaan dini
bisa dicegah
dan tampak awet
muda.
Bukan hanya
vitamin dan mineral,
daging ikan juga kaya akan asam lemak
tak jenuh (Omega-3). Thomas Yannios
MD dalam The Heart Disease Breakthrough, menyampaikan, Omega-3
mampu memperbaiki kadar kolesterol
dan lemak dalam darah.
Dalam penelitian disebutkan,
Omega-3 terbukti menurunkan kadar
trigleserida, mengurangi partikel LDL
(kolesterol jahat), dan menaikkan HDL
(kolesterol baik).
Dengan demikian, boleh dikatakan
bahwa banyak makan ikan akan
menjadikan jantung dan otak kita
sehat. Juga, itu tadi, menjadikan
kita tampak awet muda. Maka,
perbanyaklah makan ikan.
Cara Pilih Ikan Segar
Bagi sebagian orang, memilih ikan segar ternyata lebih
sulit dibandingkan dengan memasaknya. Apapun yang
kita masak, sebaiknya mengurangi penggunaan minyak
goreng. Aturan ini juga berlaku pada ikan.
D
alam memasak ikan,
upayakan tidak memakai
minyak goreng. Dengan
menggoreng misalnya, daging ikan
akan terkontaminasi minyak goreng
(lemak jenuh, yang dalam tubuh
kita pada akhirnya akan
berubah menjadi
kolesterol). Lagi
pula,
selama proses penggorengan,
kandungan minyak ikan akan terbuang
percuma. Pepes, kukus, dan panggang,
lebih disarankan jika kita hendak
memasak ikan.
Perlu kita ketahui, apa pun jenis
masakannya, yang lebih menentukan
adalah tingkat kesegaran ikan. Harap
disadari, ikan mudah mengalami
kerusakan karena kandungan air
yang tinggi. Ikan juga mengandung
enzim pengurai protein yang
menyebabkan aroma
kurang sedap jika
salah simpan
misalnya.
Maka,
untuk mempertahankan ”kesegaran”,
simpanlah dalam freezer. Tentu saja,
pastikan yang Anda simpan benarbenar ikan segar berkualitas.
Tanpa bekal pengalaman,
memilih ikan segar menjadi
persoalan cukup pelik. Secara umum,
sebenarnya mudah mengenali ikan
segar atau sudah busuk. Ingin tahu
caranya? Gampang. Taruhlah ikan
yang akan Anda pilih (beli) ke dalam
air. Jika mengambang, pastilah ikan
tersebut kurang segar. Persoalannnya,
amat jarang penjual (baik di pasar
maupun di swalayan) menyediakan
air dalam baskom untuk mengetes
kesegarannnya. Untuk itu, kenalilah
ciri-ciri ikan segar berikut ini:
Sisik melekat kuat, mengkilat, dan
tertutup lendir bening.
Daging bewarna cerah dan elastis
(bila ditekan, tidak menimbulkan
bekas permanen).
Lendir bening (tidak berwarna ).
Mata jernih, kornea bening, pupil
hitam, dan cembung.
Insang berwarnar merah segar.
Aroma segar berbau khas ikan.
13
gaya HIDUP
| Edisi 05 | Maret - April 2009
PRODUK
| Edisi 05 | Maret - April 2009
Penderita klamidia
pada umumnya tidak
merasakan gejala
klinis, sehingga datang
ke dokter sudah dalam
keadaan parah. Rapid
test menjadi solusi
dalam mengatasi
situasi tersebut.
Pilates
Segarkan Jiwa Raga
Lentur dan kuat.
Memiliki tubuh
dengan spesifikasi
demikian tentu
menjadi idaman
banyak orang. Pilates
memungkinkan kita
membentuk tubuh
dengan otot padat
tapi tidak kehilangan
kelenturan.
P
ilates kian popular saja di
kalangan middle-up Ibu Kota
sebagai metode pembentuk
postur tubuh idaman. Bukan karena
ikut-ikutan selebriti Hollywood
semacam Sharon Stone, Madonna,
dan Michelle Pfeiffer, yang gemar
melakukan latihan (exercise) pilates. Itu
karena pilates memang telah terbukti
membawa banyak manfaat untuk
menguatkan dan membentuk tubuh
tanpa disertai pembesaran otot. Apalagi
latihan tidak harus menggunakan alat,
hanya dengan matras pun jadi.
Berdasarkan gerakan senam,
metode ini difokuskan untuk kelenturan
dan fleksibilitas seluruh bagian tubuh.
Dengan melakukan latihan pilates,
postur tubuh yang kurang sempurna
dapat diperbaiki. Bahkan pada masalah
yang berhubungan dengan kelainan
tulang belakang.
Pilates merupakan penggabungan
seni olah tubuh dari Timur dan Barat,
yang dikembangkan Joseph Pilates pada
awal abad ke-20. Di antara gerakan
pilates, ada pula yang menggunakan
alat. Namun, tiap gerakannya
menggunakan teknik pernapasan
khusus dengan mengandalkan
diafragma, sekat antara rongga dada
dan perut. Bandingkan jika kita
biasa menarik nafas, pada umumnya
menggunakan dada dan perut secara
langsung.
Ada sekitar 34 gerakan dalam
pilates, yang pada intinya meliputi:
konsentrasi, pernapasan, pemusatan
gerakan, kontrol dan presisi gerakan,
dan isolasi terhadap otot yang dilatih.
Gerakan tersebut lebih banyak
melatih otot perut, punggung bagian
bawah, sekitar panggul, dan bokong.
Yang dilatih bukan hanya otot luar,
melainkan juga otot dalam (deep
muscle) yang jarang dijadikan fokus
latihan senam biasa. Pemberdayaan
otot dalam tubuh itulah yang akan
menghasilkan kekuatan dan fleksibilitas
otot.
Tidak seperti taebo atau aerobik,
gerakan pilates terlihat ringan dan
tidak dilakukan berulang-ulang seperti
jika melakukan kedua jenis senam
tersebut. Namun, seseorang dituntut
berkonsentrasi penuh karena inti pilates
adalah akurasi gerakan dan pengaturan
nafas.
Walau gerakannya tampak ringan,
pilates sebaiknya tidak dilakukan anak
yang masih dalam pertumbuhan. Dan,
lakukan pilates dibawah pengawasan
instruktur berkompeten. Pemilihan
instruktur ini tidak lain agar pilates
dilakukan secara benar, sehingga
membuahkan hasil optimal.
Selain kekuatan dan kelenturan
tubuh, latihan pilates juga melancarkan
peredaran darah sehingga pikiran
menjadi lebih rileks. Dengan kata lain,
jika jiwa raga Anda ingin segar bugar,
lakukanlah pilates.
Tercipta di Sebuah Kamp
B
Joseph Pilates
14
erawal dari kondisi tubuh
yang sakit-sakitan, Joseph
Pilates berhasil menciptakan
sebuah metode olah tubuh yang
kemudian dikenal sebagai senam
pilates. Pada masa anak-anak, Joe
(demikian Joseph Pilates biasa
dipanggil) dirundung asma, rematik,
dan rakitis.
Ia lahir di Dusseldorf, Jerman,
pada 1880, dari ayah seorang
pesenam dan ibu seorang ahli
naturopatis (naturopath). Menyadari
kondisi fisik seperti itu, ia
mendedikasikan seluruh hidupnya
untuk memperkuat tubuh. Ia pun giat
berlatih yoga, senam, dan binaraga.
Pada usia 14 tahun, tubuhnya sudah
cukup terlihat oke berkat latihan
rutin yang dilakukannya.
Pada 1912 Pilates hijrah ke
Inggris, mengawali kehidupan
sebagai petinju, pemain sirkus, dan
pelatih beladiri. Selama Perang Dunia
I, bersama warga keturunan Jerman
lainnya, ia diasingkan dalam sebuah
kamp oleh pihak berwenang Inggris.
Di situlah dia melatih fitnes dan olah
tubuh lainnya para penghuni kamp.
Dan, dari situ pulalah metode Pilates
mulai ditemukan bentuknya.
Seusai Perang Dunia I, kirakira 1925, ia berlayar ke Amerika
Serikat (AS). Di atas kapal, ia
berjumpa dengan Clara, yang
kemudian menjadi istrinya. Pasangan
itu mendirikan sebuah studio di
New York City. Metode latihan di
studionya diberi nama Contrology,
sesuai dengan metode pilates yang
intinya mendorong penggunaan
pikiran untuk mengontrol otot
tubuh. Pasangan tersebut segera
kesohor di kalangan penari dan
komunitas performing-arts di New
York.
Dari pusat bisnis AS tersebut,
senam pilates menyebar seantero
AS. Lalu, ke seluruh dunia. Sampai
sekarang, latihan pilates banyak
dilakukan masyarakat, terutama
yang berdiam di kota besar.
Joseph Pilates menulis beberapa
buku, di antaranya. Return to Life
trough Contrology dan Your Health.
Ia meninggal pada 1967 pada usia
87 tahun di New York.
Klamidia
Butuh Rapid Test
S
esama PSM (Penyakit Seksual
Menular), klamidia tidak
seterkenal gonorrhea (GO) dan
sifilis. Itu yang menjadikan klamidia
masih banyak diabaikan. Padahal,
klamidia tidak kurang bahaya
dibandingkan dengan GO dan sifilis.
Pada umumnya infeksi klamidia
tidak menimbulkan gejala sakit.
Sekitar 57% penderitanya, tidak
merasakan gejalanya. Kalau toh
muncul, hanya berupa keputihan
yang tidak khas. Itu pun, setelah 1-2
bulan sejak infeksi klamidia. Selain
keputihan, gejalanya antara lain: rasa
terbakar saat buang air kemih, bercak
darah di luar masa menstruasi, dan
keluhan nyeri perut.
Namun, sekali lagi, gejala
tersebut belum tentu dirasakan oleh
penderita. Ini justru membahayakan
penderita, karena penangannya
menjadi terlambat.
Dalam hal gejala, infeksi
klamidia mirip dengan GO, yang
juga sama-sama tidak dirasakan
penderita. Tetapi, klamidia lebih
bandel terhadap antibiotika. Apabila
infeksi klamidia dan GO terjadi
bersamaan, pengobatan infeksi dua
mikroorganisme tersebut menjadi
lebih sulit, karena gejala klinis
yang ditimbulkan infeksi keduanya
sulit dibedakan. Dalam proses
pengobatan, sering didapatkan
klamidia tetap bertahan dalam tubuh,
meskipun GO telah disembuhkan.
Menyadari fakta demikian,
Ditjen PP & PL Depkes RI
Pengendalian Penyakit & Penyuluhan
Lingkungan, menganjurkan,
pengobatan klamidia dan GO
dilakukan bersamaan pada saat
diagnosa telah ditegakkan. Untuk
mendapatkan kepastian diagnosa,
seorang pasien harus menjalani tes
laboratorium.
Hanya saja, tes klamidia
memakan waktu cukup lama.
Sebuah laboratorium klinik di
kawasan Mampang, Jakarta, bahkan
melakukan tes hanya seminggu
sekali. Menunggu hingga jumlah
tertentu, tes baru dilakukan.
Dalam proses laboratorium, tes
membutuhkan beberapa jam hingga
mengelaurkan hasil. ”Pagi dilakukan
tes, sore sudah ada hasilnya,” ujar
seorang paramedis di laboratorium
klinik tersebut.
Saat ini, setidaknya ada empat
jenis tes klamidia yang dikenal:
1. NATT (Nucleic Acid Amplification
Tests). Tes yang mencari susunan
DNA dari bakteri klamidia
ini, dinilai paling akurat. Pada
umumnya tes ini menggunakan
urin atau lendir di area genital.
2. Nucleic acid hybridization tests
(DNA probe test). Ini juga
akurat, meskipun kurang sensitif
dibandingkan dengan NAAT.
3. Enzyme-linked Immunosorbent
Assay (ELISA/EIA) dan Direct
fluorescent antibody test (DFA).
Kedua tes ini untuk mengetahui
antigen klamidia dalam sampel.
4. Tes pembiakan (kultur) klamidia.
Oh ya, ada sebuah jenis tes
lagi dari Dr Helen Lee, peneliti
dari University of Cambridge,
Inggris. Alat tes tersebut diberi
nama Firstburst, yang praktis
penggunaannya dengan hasil yang
diklaim sangat akurat.
Firstburst dikatakan dapat
mendeteksi infeksi klamidia hanya
dalam hitungan menit. Cara
penggunaannya sangat mudah,
mirip penggunaan strip pendeteksi
kehamilan. Hanya saja, Firstburst
menggunakan urin dan lendir
di daerah genital. Hasil tes bisa
didapatkan dalam 25 menit.
Mengenai akurasi, kemudahan,
dan kecepatan, SD Clamydia yang
dipasarkan PT Indofarma (Persero)
Tbk, tidaklah kalah. Bahkan hasil
tes bisa didapatkan hanya dalam 15
menit.
Ketersediaan beberapa jenis tes
tersebut bukan hanya membantu
dokter dalam menegakkan diagnosis,
melainkan juga menyelamatkan
penderita dari akibat infeksi
klamidia.
One step Chlamydia antigen rapid test
One Step
Simple
Rapid
Accurate
Even No Symptoms,
Need a Test.
Result in 15 mins.
High sensitivity & specificity
All materials provided
Ready - to - use reagent
Easy-to-read color band
15
siapa DIA
| Edisi 05 | Maret - April 2009
MULAN JAMEELA
Merasa Kurang
Seksi
P
adat berisi. Itulah tubuh
yang diinginkan Mulan
(26 tahun). Maka, ibu dua
anak ini pun pernah mengikuti
program manajemen berat badan.
Tidak tanggung tanggung, dia
menggunakan jasa seorang doker
untuk tujuan itu.
Tubuh yang kurang berisi, bagi
wanita berkulit langsat ini, membuat
dirinya merasa kurang seksi. Walau
begitu, dia tidak terganggu dengan
bentuk tubuhnya saat ini. Tetap
saja wanita asli Garut, Jawa Barat,
ini tampil percaya diri di hadapan
publik. Senyumnya selalu renyah.
“Menurut aku, tubuh saya ini kurus
banget,” katanya suatu ketika kepada
wartawan.
Namun, pada satu sisi, pelantun
tembang Makhluk Tuhan Paling
Sexy ini merasa bersyukur memiliki
tubuh kecil. Dengan kondisi tubuh
seperti itu, ia tidak menerapkan
pantangan seperti kebanyakan
selebriti. Jenis makanan apa saja,
dilahapnya. Burger dan jenis fast food
lainnya, nasi goreng, es krim, bahkan
makanan kalengan, juga ia makan.
Meskipun demikian, tubuhnya tetap
saja kecil.
Dia juga tak secara khusus
melakukan olah raga untuk menjaga
berat badannya. Bahkan dia suka
tidur jika tidak ada kegiatan. “Kalau
tidak ada syuting atau nyanyi,
aku pasti ’pelor’, nempel molor,
alias tidur,” katanya. ”Pelor” juga
merupakan sebuah anugerah juga,
ya?
G L E N N F R E D LY
Sembuh
Berkat OGB
B
ermain musik, bagi Glenn Fredly
sudah menjadi pilihan hidup.
Kegiatan dan aktivitas selalu
berkaitan dengan musik.
Meski demikian, penyanyi
berlesung pipit ini, ternyata paham
betul seluk beluk obat generik berlogo
(OGB). Dengan pengetahuannya itu, ia
menyarankan agar pemerintah lebih
mempopulerkan penggunaan OGB di
masyarakat.
Khasiat OGB, kata Glenn, sangat
ampuh. Tidak beda dengan obat paten.
Sayangnya, informasi dan pengetahuan
masyarakat tentang OGB masih minim.
“Obat generik yang berkhasiat
dan dijual dengan harga murah
menurut gue, sangat bagus karena
sangat bermanfaat buat masyarakat.
Cuma sayang, mungkin karena
keterbatasan publikasi atau sosialisasi,
16
akhirnya program OGB kurang dikenal
masyarakat. Atau mungkin juga
karena ada kepentingan tertentu yang
memang mereka sangat dirugikan
kalau obat generik mendapat hati di
masyarakat,” katanya.
Sebagai entertainer yang selalu
dituntut tampil prima dalam berbagai
pementasan, ia mengaku tidak asing
dengan OGB. Itu tak lain karena ia juga
pengguna OGB.
”Gue menggunakan obat generik
bukan karena harga, melainkan karena
khasiat dan keampuhannya. Khasiat
dan kegunaannya sama dengan obat
paten. Yang membedakan antara obat
generik dengan obat paten, hanya soal
harga dan kemasannya saja. Selebihnya
sama. Buktinye, waktu gue sakit pake
generik, sembuh juga,” ungkap Glenn.
Download