PROSIDING ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:111-120 PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP FOTOSINTESIS Vandalita Maria Magdalena Rambitan 1), Yunita Dwi Kusumawati 2) 1) 2) , FKIP Universitas Mulawarman [email protected] Abstrak-Penelitian untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis sudah dilakukan di kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan only posttest control group. Populasi penelitian terdiri dari 10 kelas yaitu kelas VIII–1 sampai dengan kelas VIII–10, sedangkan kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII–1 dan VIII–4 sebagai kelas eksperimen, serta kelas VIII–2 sebagai kontrol. Sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling, masing-masing 30 siswa untuk kelas eksperimen TGT (VIII – 1), kelas eksperimen TAI (VIII – 4) dan kelas kontrol. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji Anakova dibantu dengan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perbedaan hasil belajar diperoleh nilai FHitung sebesar 48,24 sedangkan FTabel sebesar 2,70 pada taraf signifikan 0,05, dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis. Kata Kunci : TAI, TGT, Hasil Belajar PENDAHULUAN untuk meningkatkan kualitas pen- didikan (Supriyadi, 2005). Pendidikan berkualitas Pembelajaran di dalam kelas merupakan hal penting yang mendasari merupakan bagian yang penting dalam kualitas manusia Indonesia. Perubahan proses pendidikan. Di mana pendidik kurikulum pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam yang selalu terjadi dalam jangka waktu mengorganisasikan kelas sebagai bagian yang cepat selama 30 tahun terakhir dari proses pembelajaran dan peserta merupakan didik sebagai subyek yang sedang pemerintah wujud dan upaya sistem dari pendidikan 112 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 belajar. Kemampuan pendidik dalam pembelajaran kooperatif. Hal ini sesuai mengemas dengan suatu pembelajaran yang rancangan bermutu teori Vygotsky dalam tentu Handayani (2010), menyatakan bahwa dimulai dari persiapan belajar yang fungsi mental yang lebih tinggi akan matang. muncul Menurut Kuswana dalam dalam percakapan atau Mariati (2011), salah satu kemampuan kerjasama antar individu. Implikasi dari yang harus dimiliki oleh guru adalah teori ini adalah pembelajaran kooperatif, memilih dan menentukan model yang dimana pembelajaran kooperatif dapat tepat dalam proses mengajar. meningkatkan pencapaian prestasi para Kenyataan dan fakta di lapangan memperlihatkan bahwa siswa, juga akibat-akibat positif lainnya terjadi yang dapat mengembangkan hubungan permasalahan antara lain: (1) rendahnya antar kelompok, penerimaan terhadap aktivitas dalam pembelajaran, (2) masih teman sekelas yang lemah dalam bidang kurang akademik, dan meningkatkan rasa harga memuaskan dan belum meratanya hasil belajar siswa, (3) diri (Slavin, 2010). pembelajaran masih terpusat pada guru, Pembelajaran kooperatif (4) model yang digunakan guru belum merujuk pada berbagai macam model bervariasi, yang pengajaran di mana para siswa bekerja dilaksanakan cenderung monoton, dan dalam kelompok-kelompok kecil untuk kurang membangkitkan minat belajar saling membantu satu sama lainnya siswa. Untuk itu diperlukan adanya dalam mempelajari materi pelajaran, berbagai kegiatan termasuk pelajaran Biologi, khususnya dibutuhkan pada konsep Fotosintesis. Beberapa model pembelajaran yang konstruktif pembelajaran kooperatif yang dapat dan tidak menjemukan. diadaptasikan pada sebagian besar mata (5) pembelajaran variasi pembelajaran, dalam termasuk Peningkatan hasil belajar siswa pelajaran, termasuk Biologi dan tingkat dapat dilakukan dengan cara guru kelas menerapkan berbagai strategi dan model kooperatif pembelajaran yang efektif, kontekstual, Individualization dan Game bermakna. pembelajaran sesuai hal Salah yang tersebut satu model dikembangkan adalah model adalah model tipe pembelajaran Team (TAI) Tournament Assisted dan (TGT). Teams TAI merupakan salah satu tipe pembelajaran Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |113 kooperatif yang aplikatif terhadap skala Permasalahan dalam penelitian tingkat kelas, mata pelajaran, serta ini adalah apakah ada perbedaan model karakteristik sekolah dan kelas yang pembelajaran luas Individualization (Slavin, 2010). Model Team (TAI) Assited dan Teams pembelajaran TGT merupakan model Game Tournament (TGT) terhadap hasil pembelajaran dimana seorang pendidik belajar bisa Fotosintesis? menerapkan beberapa pembelajaran dalam pembelajaran, misalnya metode satu rencana pada saat Biologi Tujuan pada konsep penelitian mengetahui untuk perbedaan model Team Assited penyajian materi pendidik menerapkan pembelajaran metode ceramah, pada saat belajar Individualization kelompok pendidik menerapkan metode Game Tournament (TGT) terhadap hasil diskusi, dan pada saat turnamen bisa belajar diterapkan Fotosintesis. model permainan atau sejenis perlombaan tertentu. Dengan penerapan berbagai Biologi dan Teams pada konsep METODE PENELITIAN model Penelitian ini merupakan quasi- pembelajaran, pengalaman belajar yang experiment research atau eksperimen diperoleh peserta didik semakin banyak. semu Aktivitas belajar dengan permainan menggunakan seluruh subjek dalam yang TGT kelompok belajar (intact group) untuk memungkinkan peserta didik belajar diberi perlakuan (treatment), bukan lebih rileks, disamping menumbuhkan menggunakan tanggung jawab, kerjasama, persaingan secara acak. Menurut Sugiyono (2010), sehat, dan keterlibatan belajar. metode penelitian quasi eksperimen, dirancang Berdasarkan macam (TAI) dalam uraian di atas, yakni jenis penelitian subjek yang yang diambil yaitu metode penelitian yang digunakan maka peneliti tertarik untuk melakukan untuk penelitian mengenai Perbedaan Model tertentu terhadap yang lain dalam Pembelajaran Assited kondisi yang terkendali. Teams Waktu dan Tempat Penelitian Individualization Team (TAI) dan mencari pengaruh perlakuan Game Tournament (TGT) Terhadap Penelitian ini dilaksanakan pada Hasil Belajar Biologi Pada Konsep bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Fotosintesis. Juni 2013 di SMP Negeri 6 Samarinda. 114| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 Variabel dan Definisi Operasional kemampuan/pengetahuan siswa setelah Penelitian diterapkan model TAI dan TGT. Test Variabel bebas dalam penelitian ini adalah akhir (posttest) berupa soal-soal uraian model pembelajaran Team yang dikerjakan secara individu yang Asissted Individualization (TAI) dan terdiri dari 5 soal uraian (Sugiyono, Teams 2011). Game Tournament (TGT). Variabel terikat adalah hasil belajar Teknik Analisa Data biologi pada konsep Fotosintesis di Analisis data penelitian kelas VIII SMPN 6 Samarinda. dilakukan melalui analisis kovarian Populasi dan Sampel (Anakova), dengan variabel (X) sebagai Populasi dalam penelitian ini kovarian adalah nilai rata-rata ulangan adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN harian siswa pada materi sebelumnya 6 Samarinda, sedangkan sampel dalam dan variabel (Y) yaitu hasil belajar penelitian ini adalah sebagian siswa dari siswa kelas VIII–1, VIII–2 dan VIII–4, di posttest setelah menggunakan model setiap kelas diambil 30 siswa dengan pembelajaran TAI dan TGT dalam menggunakan kriteria kehadiran siswa proses belajar mengajar (Sudjana, 2002). dan nilai rata-rata tertinggi dan terendah Analisis data lebih lanjut setelah siswa, sehingga total sampel sebanyak Anakova dilakukan melalui uji Dunnett, 90 siswa. dimana Instrumen Penelitian membandingkan Instrumen yang uji berupa ini nilai rata-rata digunakan dua untuk kelompok penelitian eksperimen yaitu kelas TAI dan TGT menggunakan tes hasil belajar untuk terhadap kelas kontrol. Cara pengujian mengukur seberapa besar kemampuan dibantu dengan aplikasi SPSS versi 20.0 pemahaman Rancangan Penelitian biologi konsep siswa pembelajaran terhadap materi Penelitian dirancang dengan Fotosintesis yang telah dipelajari. menggunakan quasi experiment model Teknik Pengumpulan Data Only Postest Control Group Design. Data dikumpulkan melalui posttest yang diberikan kepada siswa setelah selesai proses belajar mengajar. Tujuannya untuk mengetahui Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |115 HASIL PENELITIAN DAN sebesar 10,50 antara TGT terhadap PEMBAHASAN kontrol, dan selisih nilai 6,7 antara TAI Hasil penelitian diperoleh nilai terhadap kontrol. Nilai rata-rata kelas rata-rata hasil posttest siswa kelas VIII– TGT sedikit lebih tinggi yaitu 88,98 1 (TAI) sebesar 88,98, dan kelas VIII–2 sedangkan kelas TAI 85,22, sehingga (kontrol) sebesar 78,48 dan kelas VIII– selisih antara model TAI dan TGT 4 Untuk sebesar 3,8 dan hal ini menunjukkan menganalisis perbedaan dari ketiga bahwa model pembelajaran TGT lebih sampel maka dilakukan uji Anakova, berpengaruh sehingga peneliti menggunakan nilai Biologi pada konsep Fotosintesis siswa ulangan harian sebelumnya sebagai kelas VIII SMPN 6 Samarinda. faktor kovariat (x) dan dan nilai posttest Berdasarkan sebagai (y). menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas (TGT) sebesar 85,22. Berdasarkan perhitungan, VIII–1 terhadap yang hasil hasil belajar analisis menggunakan data model diperoleh nilai Fhitung sebesar 48,245 pembelajaran TGT yaitu 88,98 lebih yang lebih besar dibandingkan dengan besar dari kelas kontrol VIII–2 yaitu Ftabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 78,48 berarti hasil belajar siswa yang 2,70, yang berarti ada pengaruh model menggunakan pembelajaran kooperatif pembelajaran TAI dan TGT terhadap TGT jauh lebih baik dibandingkan hasil hasil belajar Biologi pada konsep belajar Fotosintesis. Untuk lebih mengetahui pembelajaran langsung. Hasil analisis adanya perbedaan antara perlakuan juga terhadap kontrol, maka dilakukan uji perbedaan yang signifikan antara model Dunnett. pembelajaran TAI dan TGT tetapi kedua Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa menunjukkan pembelajaran menggunakan bahwa ini terdapat memiliki perbedaan nilai yang sangat signifikan signifikan antara model pembelajaran dengan model pembelajaran langsung TAI tipe yang diterapkan pada kelas kontrol. pembelajaran ini memiliki perbedaan Dengan selisih angka nilai sebesar yang sangat signifikan dengan model 10,50 antara TGT terhadap kontrol dan pembelajaran langsung yang diterapkan selisih angka nilai 6,7 antara TAI pada kelas kontrol. Dengan selisih nilai terhadap kontrol. Dalam hal ini tipe TGT pengaruh yang yang dan terdapat tipe siswa tetapi kedua 116| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 pembelajaran TAI dan TGT keduanya dan kontribusinya dalam kelompok, baik digunakan dalam pembelajaran atau dalam istilahnya disebut three C’s namun jika dilihat dari nilai rata-rata (capable, connect, and contribute)”. dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata Pemberian poin merupakan salah satu kelas TGT sedikit lebih tinggi yaitu bentuk 88,98 sedangkan 85,22, dengan pendapat Nur dalam Handayani sehingga selisih nilai antara model TAI (2009) bahwa “guru harus menciptakan dan pembelajaran TGT kelas TAI sebesar menunjukkan 3,8 dan bahwa ini model motivasi ekstrinsik, yang sesuai mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih karena berpengaruh terhadap hasil belajar IPA- menjadikan Biologi siswa kelas VIII. kegiatan akademik”. Dengan adanya Perbedaan hasil belajar ini terjadi hadiah, membuat para siswa lebih karena TGT memiliki motivasi lebih bersemangat dan merasa sangat puas, kuat bagi siswa dalam bersaing demi walaupun hadiah itu harganya tidak mencapai nilai tertinggi atau dalam mahal. Sedangkan pada pembelajaran model TGT untuk menjadi pemenang langsung, proses pembelajaran sering dalam diadakan, membuat para siswa menjadi bosan, tanggung jawab yang diterima oleh karena hanya berputar pada penjelasan masing-masing guru dan tugas, sehingga hasil belajar dalam turnamen yang anggota mengumpulkan kelompok motivasi akan terlibat dalam siswa dalam siswa cenderung jarang meningkat. turnamen memberikan motivasi bagi Sedangkan pada TAI sudah memiliki siswa bahwa mereka mampu dan ikut motivasi bagi siswa, namun tampaknya berperan untuk mengantarkan kelompok tidak begitu kuat seperti TGT, karena mereka menjadi pemenang, pengakuan setelah diadakan diskusi siswa hanya terhadap mempresentasikan hasil diskusi yang apa yang poin dengan mereka raih membuat siswa tersebut percaya diri, diwakilkan hal ini sesuai dengan pendapat Albert Pembelajaran dalam Suyato (2004) yang menyatakan model TGT secara empiris terbukti lebih bahwa “disamping siswa membutuhkan berpengaruh terhadap hasil belajar IPA- pengakuan Biologi siswa dibandingkan dengan akan kemampuannya, mereka juga perlu diakui keberadaannya oleh beberapa dengan orang. menggunakan model pembelajaran langsung. Temuan Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |117 ini sesuai dengan penelitian Ammaria dapat dikatakan bahwa kedua tipe (2011) tentang efektivitas model pembelajaran TAI dan TGT ini lebih pembelajaran Teams Games baik dari pembelajaran langsung. Hasil Tournament (TGT) dalam pengujian hipotesis menunjukkan meningkatkan hasil belajar siswa kelas adanya pengaruh model pembelajaran VIII SMP Hasanuddin 6 Semarang tipe TAI dan TGT terhadap hasil belajar kompetensi dasar gerak pada tumbuhan. IPA-Biologi, Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 20.0 dan berdasarkan hasil pengujian Dunnett juga menunjukkan bahwa pada kedua model pembelajaran perhitungan manual dengan anakova terlihat serta menunjukkan lumayan signifikan antara siswa yang bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas diajari melalui model pembelajaran tipe VIII–4 model TAI dan tipe TGT, hal ini dikarenakan pembelajaran tipe TAI yaitu 85,22 lebih keduanya merupakan teknik belajar besar dari kelas kontrol VIII–2 yaitu berkelompok. Tingkat kesulitan antara 78,48 dengan selisih angka sebesar 6,7 keduanya pun tidak jauh berbeda. yang berarti hasil belajar siswa yang Model pembelajaran tipe TAI memiliki menggunakan pembelajaran kooperatif tingkat tipe baik penggabungan jawaban hasil diskusi, dibandingkan hasil belajar siswa yang sedangkan model pembelajaran tipe menggunakan pembelajaran langsung. TGT memiliki tingkat kesulitan pada Hal ini sesuai dengan penelitian Mariati saat proses turnamen. hasil penelitian yang TAI menggunakan juga jauh lebih (2011) mengenai Efektifitas Model Pembelajaran (Team Kooperatif Assisted Tipe TAI Individualization) perbedaan kesulitan pengaruh pada yang proses Berbedanya hasil belajar kelas VIII–1 (TGT) dan kelas VIII–4 (TAI) ini kemungkinan dipengaruhi oleh Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa beberapa faktor di antaranya faktor Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam internal dan faktor eksternal. Faktor di SMTI Negeri Banda Aceh. internal yang mempengaruhi hasil Kedua tipe model pembelajaran belajar siswa yaitu kondisi baik fisik eksperimen memiliki perbedaan hasil maupun psikologis siswa pada saat belajar yang sangat jauh signifikan pada mengikuti pembelajaran. Siswa yang model pembelajaran langsung sehingga sedang sakit atau kelelahan pasti akan 118| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 mempengaruhi hasil belajarnya. bersemangat pada jam pelajaran Demikian pula kondisi psikologis siswa, pertama daripada jam pelajaran terakhir. berbedanya setiap kemampuan siswa Siswa dalam memahami materi pembelajaran. bersemangat pada siang hari karena Adanya permasalahan baik di rumah kelelahan dan bosan setelah mengikuti ataupun dapat berbagai macam pelajaran sebelumnya, proses selain itu kebanyakan siswa berpikir persiapan untuk jam pelajaran di sekolah agar di sekolah juga menyebabkan terganggunya pembelajaran, kurangnya siswa dapat juga menyebabkan rendahnya prestasi kurangnya pemahaman menjadi kurang cepat berakhir. siswa, Adapun kendala-kendala secara umum pada yang dihadapi selama proses penelitian materi pelajaran sebelumnya juga jelas di antaranya: pada saat pembagian mempengaruhi, karena pelajaran IPA- kelompok, ada sebagian siswa yang Biologi merupakan pelajaran mengenai tidak bersedia dikelompokkan dengan mahluk hidup yang dimana antara bab temannya dalam satu kelompok yang satu telah ditentukan oleh guru dengan dengan belajar akan bab siswa lainnya saling berkaitan sesuai dengan pendapat Trianto (2012) bahwa biologi pilihannya sendiri dan tidak cocok mempelajari dengan teman yang dikelompokkan kehidupan oleh peneliti, ada saja siswa yang mahluk hidup, yang mana antara konsep mendominasi atau mau menang sendiri materi yang satu dan yang lainnya dalam kelompok, dan adanya perbedaan saling berkaitan, sehingga pemahaman karakter konsep materi awal sangat berpengaruh kelompok pada kesulitan untuk saling bekerjasama merupakan tentang ilmu yang teori-teori dasar pemahaman selanjutnya. Faktor konsep materi alasan mau berkelompok antar siswa dalam dengan setiap mengakibatkan siswa eksternal yang Kreativitas seorang guru untuk belajar siswa dapat mengatur waktu secara matang, misalnya letak jam pelajaran yang tidak mengelola kelas, meningkatkan dan sama. Pembelajaran biologi pada jam merangsang minat siswa untuk belajar pelajaran pertama dan jam pelajaran dan terakhir akan dapat memberikan hasil memahami karakter dan kemampuan belajar yang berbeda. Siswa akan lebih yang dimiliki oleh siswa dalam mempengaruhi hasil seorang guru harus dapat Vandalita dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |119 menerima materi pembelajaran. Jika Tournament (TGT) memperoleh nilai siswa itu cenderung pasif dan lambat rata-rata sebesar 88,98 dan kelas menerima pelajaran sebaiknya diberikan yang bimbingan ataupun motivasi agar bisa pembelajaran setara dengan yang lain, karena pada Individualization (TAI) memperoleh dasarnya siswa seumuran nilai sangatlah mudah untuk SMP diberikan pengaruh yang baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, karena sifat mereka yang selalu ingin tahu dan masih haus menggunakan Team rata-rata sebesar Assisted 85,22 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,48. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah akan informasi. dilakukan, KESIMPULAN beberapa saran sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian dan model peneliti menyampaikan 1) Bagi guru-guru biologi disarankan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: untuk menerapkan model 1) Ada pengaruh model pembelajaran pembelajaran TAI dan TGT dalam Team Assisted Individualization (TAI) pembelajaran untuk meningkatkan dan Teams Game Tournament (TGT) hasil belajar siswa. terhadap hasil belajar Biologi pada 2) Bagi peneliti lain disarankan untuk konsep Fotosintesis, sesuai dengan menerapkan model pembelajaran tipe nilai Fhitung (48,245) > Ftabel (2,70). Teams Game Tournament (TGT) dan 2) Model pembelajaran TAI dan TGT Team Assisted Individualization (TAI) berpengaruh terhadap hasil belajar pada konsep lain, sehingga dapat Biologi pada konsep Fotosintesis, diketahui apakah pembelajaran ini dan cocok digunakan untuk semua materi kedua menyebabkan model adanya tersebut perbedaan pada pelajaran Biologi. hasil belajar yang signifikan, akan tetapi memiliki belajar yang terhadap perbedaan sangat model hasil signifikan pembelajaran langsung. Hasil belajar pada kelas yang menggunakan pembelajaran Teams model Game DAFTAR RUJUKAN Ammaria, Hani. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Hasanuddin 6 Semarang 120| Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 Kompetensi Dasar Gerak Pada Tumbuhan. (Online) http://library.walisongo.ac.id/dig ilib/files/disk1/119/jtptiain-gdlhaniammari-5926-1073811030.pdf. Diakses tanggal 01 Juni 2013 Handayani, Fitri. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, No. 2 Serui Papua. (Online) http://journal.unnes.ac.id/sju/ind ex.php/eeaj/article/download/53 8/585. Diakses tanggal 21 Januari 2013. Mariati. 2011. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMTI Negeri Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu Vol. 10 No. 1. FKIP Universitas Serambi Mekkah: Banda Aceh. (Online) http://lemlit.serambimekkah.ac.i d/jurnal/jurnalseptember2011.pd f. Diakses tanggal 5 Maret 2013 Slavin, Robert. E . 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset, and Praktik. Nusa Media: Bandung. Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta: Bandung. Supriayadi, Dedi. 2005. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Suyato. 2004. Teams Game Tournament: Memadukan unsur Competitive dan Cooperative Dalam rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn. Jurnal Pendidikan FISE UNY. (Online) http://digilib.uny.ac.id/UNY/Suy ato_0 Diakses 10 Maret 2013 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara: Jakarta.