KINFlash - Konvensi Injil Nasional

advertisement
Minggu, 28 Juni 2015
Edisi
5
Dari meja redaksi….
Adik-adik yang terkasih
dalam Kristus,
Selamat jalan….
I
Hari Tuhan Menuai
NDONESIA... Hari Penuaian TUHAN tiba!
Sekitar 1.300 remaja Indonesia menjawab
panggilan Tuhan menjadi hamba-Nya dalam
KKR Remaja malam ini. Khotbah yang sangat
berkuasa malam ini... Doktrin Allah. Allah
yang tidak kelihatan, Allah yang mewahyukan
Kitab Suci, dan Allah Tritunggal. Hal ini adalah
ajaran-ajaran paling dasar dalam iman Kristen.
Kita sudah belajar mengenai Allah Anak. Ia
lahir menjadi terang bagi semua orang yang
lahir di dunia ini. Semua orang perlu terang dari
KIN Flash
Yesus. Terang Yesus diperlukan untuk semua
orang, termasuk yang di Perjanjian Lama.
Yesus masuk ke dunia ini dan lalu pergi dari
dunia ini kembali pada Allah Bapa. Ada satu
jalan dengan dua lalu lintas. Datang dari sana
dan kembali ke sana. Hanya Yesus yang bisa
lewat jalan itu. Elia pergi ke Bapa tanpa mati.
Henokh juga tidak mati, keduanya hanya lalu
lintas satu arah. Yesus satu-satunya yang bisa
melalui jalan dua arah. Yesus berkata, “Aku
adalah jalan, kebenaran, dan hidup”.
What a Christ-centered day! Vic. Maria Mazo reminds the teenagers of the spiritual blessing they already possess:
God’s promise that in Christ they are already forgiven. Vic. Jethro Rachmadi points out that our understanding
of Christ’s love towards us—not of any good in us—determines how we will love others. Drawing from Israel’s
deliverance from Egypt, Rev. Billy Kristanto brings the teenagers to see that they are created for worship and that
our wilderness experiences may allow us to encounter God, him only, and nothing else. Vic. Jimmy Pardede underlines that those who fear the Lord will prioritize His work and His people. Rev. Antonius Un invites the teenagers to search for God’s call for them and to realize that it is the Creator and the Redeemer God, not themselves,
who has the right over their lives. In his morning session, Rev. Stephen Tong preaches on the absolute necessity of
Christ’s incarnation: without God coming to the earth, no human can return to the Father. The incarnation of the
Son of God is the greatest mystery, surpassing the wisdom of man, and is only possible because it is the work of
God himself. As part of doing a cultural mandate and to educate the teenagers of good music, the teenagers were
given opportunity to watch a concert performance playing excerpt works from, among others, Wolfgang Amadeus Mozart, Antonio Vivaldi, Frederick Chopin, Ludwig v. Beethoven, and George Frideric Handel. The night
was closed with a gospel rally for teenagers attended by more than 4500 people. Rev. Tong preaches on Christ’s
uniqueness: while the Easter religions search for “the ways” and the Western philosophies search for “the truths,”
and all died in their search, only Christ claims himself to be “The Way,” “The Truth,” and “The Life.” “Religions
can only bring men under God’s wrath; Jesus is the only Life that gives eternal life to us,” shouts Rev. Tong. We
praise God for the ~1000-1200 teenagers answering the altar call to dedicate themselves to be full time servants of
God. Today is the last day of KIN. With prayers we send these teenagers back to their respective places. The One
who calls them is faithful. He will bring his plan for them to completion. Soli Deo Gloria. (dt)
Tanpa terasa sebentar
lagi kita akan saling
berpisah ke tempat-tempat
asal kita. Tanpa terasa
penggemblengan selama
lima hari KIN melatih kita
tidak lagi manja. Kita punya
pengalaman bagaimana
belajar dengan keras.
Mungkin kalian belum pernah
sebelumnya mengikuti retreat
seperti ini. Tetapi dengan itu
kalian juga belum pernah
belajar firman Tuhan dengan
mendalam dan luas seperti
di KIN ini. Apa yang kalian
pelajari harap bisa menjadi
satu pusaka yang indah
seumur hidup kalian.
Setiap hari Sekilas KIN
bisa tiba di tangan kalian,
karena ada rekan-rekan yang
melayani sepanjang hari dan
sepanjang malam. Sepanjang
hari mempersiapkan bahanbahan, meringkas khotbah,
mencari artikel, dan pada
malam hari dilayout dan
dicetak, selesai pada subuh
sekitar pk. 04.00 pagi. Tentu
bukan pekerjaan yang mudah
bukan? Semua ini, karena tim
redaksi ingin agar kalian bisa
mendapatkan bahan dan bisa
belajar yang baik dan limpah.
Ayo kita sama-sama berjuang
untuk kemuliaan Tuhan,
belajar dan bekerja keras
bagi Tuhan.
Bawa semangat KIN kembali
ke tempat kalian masingmasing. Hidup bagi Tuhan,
mencintai jiwa-jiwa yang
belum kembali kepada
Tuhan. Ayo bangun gereja
Tuhan, bangun remajaremaja di daerah kalian
untuk mencintai Tuhan,
menjauhi dosa, hidup takut
akan Tuhan, dan memuliakan
Tuhan. Semua kemuliaan
kembali bagi Tuhan.
Sampai kita bertemu
kembali….
Tim Redaksi.
SEKILAS
Agama paling penting ada di Asia.
Eropa menghasilkan filsafat. Semua
pemikiran epistemologi penting ada
di Eropa. Eropa mencari kebenaran.
Asia mencari jalan. Di dalam kedua
hal itu, Yesus berkata “are you seeking
the way?” Di sini Yesus berkata “I am
the way.” Are you seeking the truth?
Yesus berkata “I am the truth.” Dialah
Kebenaran yang menjadi wahyu Tuhan
yang tertinggi.
Tidak ada orang bisa mendapat jalan
itu. Filsafat yang mencari kebenaran
itu tidak mungkin dapat. Karena otak
manusia terbatas dan terpolusi oleh
dosa. Sehingga tidak bisa berpikir dan
kembali kepada Tuhan.
Otak manusia itu created, limited, and
polluted. Jalan agama tidak mencapai
Allah, tidak ada
kebenaran untuk
mengerti kebenaran Allah. Harus
pewahyuan oleh Roh Kudus untuk
membuka jalan ini. Ini adalah kunci
perbedaan orang yang bersandar
kepada Tuhan dengan yang bersandar
pada pengertian diri.
Saya tidak berani sembarang menghina
orang miskin, tidak bersekolah tinggi.
Banyak yang tidak sekolah punya
bijaksana tinggi sekali. Ada budak yang
K
epercayaan kepada Allah kita
itu sulit diterima. Kita juga
percaya kitab suci yang juga
sulit diterima orang lain. Allah yang
hidup adalah Allah yang berada, dan
tidak mungkin mati. Allah yang hidup
adalah Allah yang berbicara kepada
manusia. Allah yang berbicara kepada
manusia pasti ada catatannya. Kitab
suci mendidik, memberi pengetahuan
mengenai dunia dari mana menuju
ke mana. Kemarin kita sudah sampai
Allah Tritunggal, Pribadi Kedua, yang
menjadi Titik Kontak. Kontak kekekalan
dan sementara adalah suatu titik di
mana Allah turun dari sorga menjadi
manusia, inkarnasi. Peristiwa ini harus
ada, kalau tidak ada inkarnasi tidak
ada penebusan, tidak ada pengenalan
akan Tuhan. Titik permulaan di mana
manusia bisa kembali ke Allah.
Pada waktu Tuhan mengasihi dunia
ini, dan Dia memberikan anak-Nya
yang tunggal, supaya yang percaya
beroleh hidup kekal. Tuhan Yesus harus
tinggalkan tempat yang kekal, menolong
kita yang sementara, membawa kita
menuju ke sorga dan hidup kekal.
2
tulis buku yang memengaruhi presiden,
bahkan orang-orang pandai, berjudul
“Fable of Aesop”. Aesop adalah budak
yang dipukuli tapi dia pintar sekali.
Jangan hina orang miskin, karena
mereka mungkin punya bijaksana.
Banyak orang penting berasal dari kota
kecil.
Waktu Tuhan berkata “I am the way,”
berarti engkau yang cari jalan di agama,
engkau hanya akan menemukan
gang buntu. Waktu Tuhan berkata “I
am the truth”, berarti engkau yang
cari kebenaran, tidak akan mungkin
menemukannya di luar Yesus. Waktu
Tuhan berkata “I am the life”, itu adalah
puncak dari segalanya. Semua pendiri
agama mati, semua filsuf mati, tapi
Yesus adalah satu-satunya yang sudah
mati dan bangkit pula. Yesus menjamin
hidup yang kekal bagi kita.
Semua filsuf terbesar sudah mati.
Confucius, Mohammad, Nabi Yeremia,
semua mati. Hanya Yesus yang sudah
mati dan bangkit lagi. Yesus mati
karena menjadi manusia. Manusia bisa
dibunuh, dikutuk, dan berhenti nafas,
karena ia memiliki tubuh. Tapi setelah
mati Ia bangkit, oleh karena itu jika
Yesus bukan Allah, Ia tidak mungkin
bangkit.
Inkarnasi
Engkau masuk dalam kekekalan dan
dalam keselamatan bersama Tuhan
atau dalam kekekalan tanpa Allah,
terkutuk, dan tersiksa dalam neraka.
Manusia tidak mungkin bisa menghapus
atau menghindar atau menyangkal dari
dosa. Bagaimana menyelesaikan dosa
itu? Harus ada yang menanggung
dosa, harus ada yang turun ke dalam
dunia. Tuhan kirim Pribadi Kedua ke
dalam dunia. Yesus waktu diutus turun,
Dia rela dan mau. Yang tidak terbatas
menjadi terbatas. Tidak ada satu
manusia di dalam sepanjang sejarah,
mengerti keterbatasan yang dialami
Tuhan Yesus. Dari yang tidak terbatas
menjadi manusia yang terbatas. Tetapi
Yesus mengatakan, “Aku rela.” Dibatasi
suku Israel, dihina, dianiaya bangsa
lain. Israel kecil, dijajah; Romawi
besar, menjajah. Tapi Yesus tetap mau.
Yesus akan dikutuk, dipukul, dianiaya,
dan mati. Tetap Dia mau. Ini rahasia
inkarnasi Allah.
Dia dilahirkan dari seorang perempuan.
Semua orang harus dilahirkan dari
perempuan, kecuali Adam dan Hawa.
KIN
Manusia kalau mau kembali pada
Allah harus lewat Yesus. Injil adalah
Kristus mati mengganti kita sebagai
manusia. Kristus yang bangkit sebagai
Allah adalah untuk menyelamatkan
umat manusia. Inilah satu-satunya
Juruselamat, yang beri hidup kekal.
Satu-satunya jalan menuju Allah.
Dengarlah, Yesus berkata bahwa tidak
ada jalan lain kecuali lewat Yesus.
Yesus pernah berkata di Wahyu, Aku
pernah mati, dan sekarang Aku hidup,
dan Aku hidup selama-lamanya. Kalau
ada orang bilang aku pernah mati. Pasti
kamu lari karena ia mungkin hantu.
Tapi Yesus berkata sekarang Aku hidup
selama-lamanya. Aku pernah mati tapi
tidak dikalahkan maut, dan tubuh-Ku
tidak rusak. Yesus adalah satu-satunya
Juruselamat.
Agustinus berkata “Aku beriman supaya
aku mengetahui, aku mengetahui
supaya aku lebih beriman.” Itu adalah
iman orang Kristen. Engkau harus
mengetahui siapa yang engkau
percaya, dan setelah engkau percaya
maka engkau akan menuju kepada
iman yang lebih berakar dan lebih
bertanggung jawab.
Kenapa Dia tidak diciptakan seperti
Adam? Allah harus melalui seorang
perempuan, seorang gadis? Supaya
Yesus Kristus ada hubungan dengan
umat manusia. Maka kita mau tanya
lagi, bagaimanakah mungkin? Tuhan
pakai Maria yang dilindungi dan
dinaungi oleh Roh Kudus. Ini adalah
suatu hal yang baru yang tidak pernah
terjadi dalam sejarah.
Allah menciptakan Adam, tanpa laki
tanpa perempuan. Allah menciptakan
Hawa, pakai laki-laki tapi tidak pakai
perempuan, pakai rusuknya Adam.
Ketika Allah menciptakan kita, pakai
laki-laki dan perempuan, papa dan
mama. Ini tiga macam cara yang sudah
dipakai oleh Allah. Tapi satu-satunya
yang tidak pernah dipakai Allah, yaitu
hanya pakai perempuan, melahirkan
Yesus Kristus. Dari sini kita tahu,
ini kedaulatan Allah, Dia tidak bisa
dibatasi. Tuhan Yesus turun dari sorga
hanya pakai perempuan. Maria adalah
wanita yang berbahagia yang dipakai
Tuhan menjadi alat untuk melahirkan
Yesus Kristus.
SEKILAS
KIN
Panggilan
Sorgawi
P
anggilan sorgawi adalah panggilan
kepada setiap orang percaya,
untuk melakukan kehendak Allah
di tengah dunia ini. Panggilan sorgawi
ini dinyatakan dalam Ibrani 3:1 yang
mengatakan bahwa kita dipanggil untuk
dilibatkan sebagai satu pasukan, satu
kelompok minoritas, yang menjalankan
tugas sorga, dan menjadi saksi Tuhan
di atas bumi. Orang Kristen dipanggil
untuk keluar dari ikatan dosa, kenajisan
hidup, dan kebinasaan dunia ini yang
telah dibuang oleh Tuhan. Kita dipanggil
untuk berbagian dalam sifat moral Allah,
sehingga kita bisa memiliki kesucian,
keadilan, kebenaran, kebajikan, dan
cinta kasih dari Allah.
karena kita telah berbagian di dalam
hidup terang itu. Memang yang
dicipta berbeda secara kualitatif dari
Pencipta, tetapi kita bisa berbagian di
dalam sifat moral ilahi-Nya. Di dalam
Theologi Reformed kita berharap untuk
dapat berpikir sesuai dengan pikiran
Tuhan, merasa seperti perasaan
Tuhan, menghendaki apa yang Tuhan
kehendaki. Yesus berkata, “Bukankah
seharusnya hati-Ku selalu berada di
rumah Bapa-Ku?” Dengan demikian
hidup kita disinkronkan dengan hidup,
kehendak, kuasa, dan rencana Tuhan,
sehingga kita boleh menjadi saksi Dia
di dalam dunia. Kita dipanggil untuk
menjadi orang seperti demikian.
Paulus berkata, “Teladanilah aku,
sama seperti aku meneladani Kristus.”
Orang yang meneladani Kristus berhak
berseru agar orang lain meneladani
dirinya. Kalau seorang pemimpin tidak
mengikuti dan meneladani Tuhan
Yesus, dia tidak memiliki hak dan kuasa
untuk memanggil orang lain mengikut
dia lalu mengajak orang bersama-sama
dipimpin mengikut Tuhan Yesus. Dari
sejak Kejatuhan, Tuhan selalu berseru,
“Kembalilah
kepada-Ku,
tetapkan
hatimu pada-Ku, dan janganlah
sesat.” Tuhan berseru agar kita tidak
tersesat, tidak menyeleweng, dan tidak
berbuat dosa. Inilah panggilan sorgawi.
Panggilan sorgawi bukan hanya arah,
tetapi seluruh hidup, pikiran, jiwa, dan
tindakan kita kembali kepada Tuhan.
Setiap inci hidup kita harus dikuasai
kembali oleh Tuhan. Ini yang dikatakan
oleh seorang theolog dan negarawan
Belanda yang bernama Abraham
Kuyper.
Tuhan
bukan
pengemis
yang
membutuhkan apa yang kita miliki.
Ia adalah Tuan yang berhak memiliki
seluruh hidup kita. Ia menginginkan
seluruh hidup kita. Ia menuntut
penyerahan total kita kepada-Nya
bukan sisa-sisa hidup kita. Ia meminta
seluruh yang terbaik dari hidup kita,
karena Ia Pemilik hidup kita. Sering
orang hanya menyediakan sisa waktu
dan uangnya untuk Tuhan. Berikan yang
terbaik untuk Tuhan karena Ia yang
memberikan hidup-Nya kepadamu.
Mengapa
perusahaan-perusahaan
besar di dunia berhak mendapatkan
otak-otak yang paling pandai hanya
karena mereka bisa memberi gaji yang
besar, sementara Tuhan diberikan otak
yang paling bebal?
Kita dipanggil untuk menyatakan
kekudusan Tuhan, yang memanggil
kita dari gelap kepada terang-Nya
yang ajaib. Kini kita bisa menyatakan
itu ke tengah dunia. Kita bisa bersaksi
Mengapa kita dipanggil? Kita dipanggil
secara umum untuk menjadi saksi.
“Kamu adalah terang dunia; kamu
adalah garam dunia.” Di mana sinar
bercahaya, pasti kelihatan; sedangkan
di mana garam mencairkan diri, itu tidak
kelihatan. Cahaya yang bersinar dan
garam yang menghancurkan diri dalam
masakan, keduanya bersama-sama
berinisiatif. Ketika cahaya mau terus-
menerus menerangi, maka dia harus
terus menghancurkan diri. Ketika garam
mau terus-menerus menggarami, dia
harus terus menerus melelehkan diri.
Tanpa penyangkalan dan pengorbanan
diri, tidak ada berkat bagi orang lain,
tidak ada kesaksian bagi kemuliaan
Tuhan. Yang penting bukan engkau
dari keluarga kaya atau miskin, engkau
bergelar apa, tetapi yang terpenting
adalah engkau menyala bagi kemuliaan
Tuhan. Itulah pelayanan.
Petrus berkata kita dipanggil untuk
mengikuti jejak kaki dari Yesus
Kristus. Mulai dari Betlehem yang
melambangkan inkarnasi, turun dari
kemuliaan, kehormatan, dan takhta
yang tinggi lalu turun ke kandang
binatang merendahkan diri. Inilah jejak
langkah Kristus. Dan langkah terakhir di
bumi adalah Dia naik ke salib, dipaku,
digantung, dikutuk, diludahi, dan diejekejek oleh orang. Yesus telah menjadi
teladan di dalam segala zaman dan
kita dipanggil untuk mengikuti teladanNya. Jika selama engkau melayani
pernah diejek, difitnah, pernah dicacimaki, dikutuk, dihina, dan dipermalukan
karena
nama-Nya,
bersyukurlah
karena engkau berada di dalam jejak
kaki Yesus Kristus. Pelayanan yang
terus minta dipuji dan dihormati, akan
mengakibatkan engkau lebih mirip
setan, sedangkan pelayanan yang
banyak diejek, dilawan, diiri, dibenci,
dan dikutuk akan mengakibatkan
engkau lebih mirip Kristus.
Dua Macam Pelayanan
Panggilan pelayanan ada dua macam,
yang pertama adalah pelayanan penuh
waktu (full-time) sebagai utusan Injil.
Pelayanan yang kedua adalah melayani
sebagai pimpinan jemaat di dalam
status pelayan awam (part-time). Yang
dipanggil menjadi full-time tidak berhak
melarikan diri lalu pilih menjadi part-
3
SEKILAS
time. Yang dipanggil part-time tidak
berhak dan tidak boleh memberanikan
diri ke wilayah full-time.
Di setiap zaman ada tiga jabatan yang
dikaruniakan kepada Gereja oleh Tuhan
secara langsung, yaitu: 1) Pengabar
Injil, 2) Gembala, dan 3) Pengajar/Guru.
Ketiga jabatan ini diberikan Tuhan
kepada Gereja dalam setiap zaman. Itu
sebabnya majelis tidak lebih tinggi dari
guru Injil. Di banyak gereja ada majelis
yang begitu berkuasa menentukan
nasib guru Injil. Mereka seolah-olah
mempunyai hak penuh untuk mengusir
atau untuk menganiaya para gembala
atau guru Injil. Lalu para gembala atau
guru Injil tidak memiliki jalan lain karena
harus taat pada orang kaya yang ada
di gereja. Ini bukan ajaran Alkitab. Apa
tugas majelis? Majelis dipilih untuk
mengurus hal sehari-hari, seperti
memberi makan para janda, sehingga
para rasul bisa mempunyai waktu yang
cukup untuk pelayanan firman dan
doa. Maka majelis bukan pilihan Tuhan
Allah, tetapi pemberian Tuhan Allah
untuk jabatan gerejawi yang dipilih oleh
manusia dari kalangan awam. Maka
pejabat-pejabat gereja ini dipilih dari
tengah-tengah jemaat untuk mengurus
bagian-bagian pelaksanaan pelayanan.
Tiga jabatan khusus yaitu penginjil,
penggembala, dan pengajar, dipilih
oleh Allah. Sedangkan tiga jabatan lain
yaitu penatua, majelis, dan pelayan
awam dipilih oleh manusia sebagai
orang yang melayani. Semuanya
bersama-sama menggenapi rencana
Tuhan.
Penginjil
penting
karena
tanpa
penginjilan
tidak
ada
pelebaran
kerajaan Tuhan Allah. Lebih baik
menginjili lalu dibunuh daripada tidak
menginjili lalu dibuang oleh Tuhan.
Injil bukan untuk kalangan sendiri.
Pengabaran Injil itu penting karena
seperti seorang perempuan yang bisa
melahirkan. Gereja yang hebat, besar,
kaya tidak ada gunanya kalau tidak
mengabarkan Injil dan tidak melahirkan
orang baru menjadi orang Kristen.
Melalui penginjilan, gereja bertumbuh.
Melalui melahirkan banyak anak, gereja
bertumbuh. Melalui transmigrasi, gereja
bertumbuh dan yang terbaik dan terkuat
adalah melalui penginjilan kepada
orang-orang yang belum mengenal
Tuhan.
KIN
Sesudah
menginjili,
kita
harus
menggembalakan.Sesudah
menggembalakan, orang-orang itu
perlu mendapat pengajaran. Maka
gereja Reformed menekankan tiga
hal ini, yaitu harus memberitakan injil,
menggembalakan,
dan
mengajar.
Gereja yang baik harus memikirkan
untuk melaksanakan ketiga tugas Gereja
ini dengan seimbang, baik penginjilan,
penggembalaan,
dan
pengajaran,
sehingga jemaat bisa terus bertambah
dan bertumbuh dan semua itu kembali
untuk kemuliaan Tuhan. Di sini kita bisa
melihat pelayan penuh waktu (full-time)
bekerja sama dengan pelayan paruh
waktu (part-time) untuk mengerjakan
pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia
ini. Sudahkah kalian menggenapkan
panggilan sorgawi yang Allah berikan
untuk menjadi orang-orang Kristen yang
melayani dan mengerjakan kesaksian
demi kemuliaan-Nya? Amin
Pdt. Dr. Stephen Tong
Sumber
http://www.buletinpillar.org/transkrip/panggilansorgawi
Mengapa Orang Kristen Bernyanyi?
Nyanyikanlah pujian bagi Tuhan hai
orang-orang yang dikasihi-Nya dan
persembahkanlah syukur kepada namaNya yang Kudus. (Mzm. 30:4)
Pertanyaan di atas mungkin pernah kita
tanyakan kepada diri kita, yang takut
bernyanyi, yang tidak suka bernyanyi,
atau yang ragu-ragu untuk menyanyi.
Banyak ketakutan yang muncul dalam
bentuknya seperti suara saya fals, saya
tidak biasa menyanyi, saya lebih suka
mendengar orang lain bernyanyi, dan
banyak alasan lain yang dicari-cari.
Tetapi syukurlah bahwa Allah yang
Mahakuasa tidak pernah mengatakan
“kalau engkau merasa enak tentang
keadaan dirimu, bernyanyilah.” Namun
Alkitab berkata bahwa memuji Tuhan
bukanlah sebuah kegiatan pilihan yang
tergantung kondisi dan situasimu.
Di bawah ini adalah alasan dan contoh
yang diberikan pada kita:
1. Musa (Kel. 15:1-2): Aku menyanyi
untuk Tuhan karena Ia adalah
4
kekuatanku, dan pujianku. dan Ia telah
menjadi keselamatanku.
2. Deborah dan Barak (Hak. 5:3):
Arah pujian jelas yaitu kepada
Tuhan,
melodi
kita
nyanyikan.
3. Raja Daud (2Sam. 22:50-51): Tuhan
yang menganugerahkan keselamatan.
Orang yang mengasihi Tuhanlah yang
memuji Dia (Mzm. 5:11), orang yang
hatinya penuh syukur (Mzm. 9:1-2).
4. Maria (Lk. 1:46-47): jiwa dan roh yang
memuliakan dan meninggikan Tuhan.
5. Perintah Tuhan bagi umat-Nya yang
Kudus (Mzm. 30:4-5), (Mzm. 33:1-4).
6. Teladan dari para malaikat dan orang
kudus di sorga yang memuji Tuhan
(Yes. 6:3; Why. 4:8,11; 5:13; 11:7).
7.
Orang-orang
yang
menang
menyanyikan nyanyian kemenangan
(Why. 19:1-2).
8. Yesus yang bernyanyi sebelum Dia
disalibkan (Mat. 26:30).
2. Karya keselamatan dan pekerjaanNya di dunia ini dan terlebih atas umatNya.
3. Allah memerintahkan kita bernyanyi.
4. Aktivitas di dalam kekekalan yang
diturunkan ke dunia.
5. Teladan dari orang kudus.
Alasan kita menyanyi adalah:
1. Atribut Allah sendiri yang suci, mulia,
agung.
Sumber
Martin Luther pernah berkata bahwa
musik adalah karunia Tuhan. Dalam
hal ini kita patut mengembalikan musik
yang baik dan indah kepada Tuhan.
John Calvin pernah berkata saat kita
bernyanyi kita juga berdoa. Di sini kita
tidak melihat Calvin memisahkan antara
berdoa dan bernyanyi.
Masihkah kita ada alasan untuk tidak
bernyanyi bagi Tuhan jikalau kita
sudah mengalami keselamatan dari
Tuhan, menikmati atribut-Nya, dan mau
menaati perintah-Nya?
Jones, Paul S. “Singing and Making Music” P&R
Publisher New Jersey: 2006.
SEKILAS
S
Mengenal: Sdr. Harly Tambunan
alah seorang yang cukup sering
muncul di acara KIN Remaja
ini adalah Sdr. Harly. Dengan
gayanya yang khas, dia menjadi hamba
Tuhan yang memiliki banyak fans di
berbagai kota di mana dia melayani.
Ketrampilannya berkomunikasi dengan
pemuda dan remaja, bahkan hingga ke
anak-anak, tidak kalah dibanding dengan
komunikasinya dengan orang dewasa.
Itu membuat dia bisa menjangkau
segala kalangan. Tetapi tentu itu tidak
terjadi begitu saja. Pembentukan yang
dialami tidak mudah.
Harly Erikson Tambunan, dilahirkan
di Minas, sebuah desa kecil dekat
Pekanbaru, pada 20 Agustus 1983. Ia
dilahirkan di tengah keluarga Kristen
yang taat beribadah, namun bertumbuh
di tengah lingkungan non Kristen di
Pekanbaru. Dari sejak kecil, ia hampir
tidak pernah membolos ke gereja,
kecuali sakit sampai tidak bisa bangun.
Namun, dari kecil ia juga tidak suka
dengan guru sekolah minggu dan para
pendeta yang berkhotbah di mimbar.
Dia menilai mereka hanyalah omong
kosong, jual obat, asal bicara yang tidak
didukung dengan kesaksian hidup yang
baik, sehingga kehidupan hamba Tuhan
yang tidak beres membuatnya semakin
membenci mereka.
Di dalam kesombongannya, hingga
tamat SMA ia masih tetap suka
menghina hamba Tuhan. Akhirnya
Tuhan menghajar dirinya. Ia gagal dan
tidak lulus masuk ke universitas yang ia
sangat dambakan.
Tahun 2001, ia merantau ke Medan.
Di sana ia mulai kuliah dan mengalami
pertobatan. Saat itu ia melihat kehidupan
dua orang hamba Tuhan yang memiliki
teladan yang baik. Mereka berkhotbah
dengan pengertian yang mendalam
dan mengabarkan Injil yang sejati
dengan begitu giat. Ia akhirnya berlutut
di hadapan Tuhan dan menangis
memohon pengampunan. Sejak saat
itu, ia mulai bergiat memberitakan Injil
ke mana pun ia pergi.
Selesai kuliah pada tahun 2004, pertama
kali ia melihat seorang pendeta tua yang
bernama Stephen Tong, berkhotbah
dengan begitu berapi-api menjelaskan
tema: Iman, Pengharapan, dan Kasih,
selama tiga hari berturut-turut dengan
begitu mendalam. Pada hari terakhir
seminar tersebut ada panggilan dan ia
menyerahkan diri untuk mau dipakai
Tuhan menjadi hamba Tuhan sepenuh
waktu.
Tak lama kemudian ia pulang
menghadap orang tuanya untuk
memberitahu mereka akan panggilan
yang ia terima dari Tuhan. Namun, orang
tuanya marah dan tidak menyetujuinya,
karena mereka tahu dulu ia suka sekali
menghina hamba Tuhan. Enam tahun
ia bersabar untuk menunggu, tetapi
"Orang agung, sudah mati masih memengaruhi yang hidup.
Orang kerdil, masih hidup pun orang mau matikan."
- Stephen Tong TERMINAL @ Bandara Soekarno Hatta
1A
1B
Lion Air : Sulawesi, Kalimantan, Surabaya, dan NTT
Wings Air
Lion Air : Sumatera
Sriwijaya Air
Batik Air
1C
Citilink
Airfast
Kalstar
2D/E
2F
3
KIN
Tujuan Internasional kecuali Air Asia
Garuda
Lion Air : Denpasar, Semarang, Jogja, Solo, Lombok
Air Asia (Domestik / Internasional)
ayahnya tetap saja tidak menyetujuinya.
Selama 6 tahun penantian itu, Tuhan
membentuk dia dengan bekerja
sebagai guru di sebuah sekolah di
Medan. Ia semakin giat memberitakan
Injil di kalangan siswa. Rupanya Tuhan
memang
sedang
mempersiapkan
dirinya untuk kelak dipakai Tuhan
menjadi pelayan Tuhan yang banyak
harus melayani para remaja dan
pemuda.
Akhirnya, setelah enam tahun penantian,
ia tetap memberanikan diri masuk ke
Sekolah Theologi tanpa restu orang
tuanya. Ia mendaftar dan diterima di
STT Reformed Injili Internasional. Tuhan
memberikan kepadanya anugerah
yang semakin besar. Semangat dan
teladan Pdt. Dr. Stephen Tong sangat
banyak memengaruhinya. Sekalipun
harus melewati studi yang sangat berat,
namun STTRII memberinya banyak
kesempatan untuk bisa memberitakan
Injil ke berbagai kalangan. Adanya KKR
Regional Siswa menjadikan ia semakin
banyak bisa memberitakan Injil di
kalangan siswa di seluruh Indonesia.
Talenta yang Tuhan beri dan latih
semakin bersinar. Ia banyak menjadi
berkat bagi para remaja yang
mendengar khotbahnya. Kuasa Injil telah
membebaskan dia dan memanggilnya
untuk memberikan sukacita penuh di
dalam mengabarkan Injil Kristus.
Kiranya semua peserta KIN juga
mendapatkan berkat dari pelayanannya
sebagai panitia inti di dalam acara KIN
Remaja ini.
5
SEKILAS
Sambungan dari hal.8
Stephen Tong....
Di hati Pak Tong terjadi perlawanan
yang sangat keras yang akan menjadi
penentu hidupnya selanjutnya. Di sana
ia harus memilih apakah Tuhan itu ada
atau tidak ada. Jika ada maka ia akan
serahkan hidupnya sepenuhnya bagi
Tuhan, tetapi jika tidak ada maka ia
akan hidup menjadi atheis, tidak lagi
ke gereja, tidak lagi berdoa, dan tidak
lagi membaca Alkitab. Pada malam
penentuan itu ia takut sekali ikut
kebaktian dan dengar khotbah sehingga
ia bersembunyi di kamar mandi. Namun
keberadaan Tuhan bukan ditentukan
oleh manusia mau percaya atau tidak.
Tuhan itu ada dan nyata sehingga
Tuhan tidak mungkin hilang ketika
manusia tidak mau memercayai-Nya.
Maka Tuhan menyatakan diri-Nya pada
malam itu kepada anak remaja yang
sangat berani melawan-Nya dan Tuhan
menaklukkan hati remaja itu dengan
membuatnya berlutut dengan air
mata membasahi seluruh pakaiannya
menyerahkan diri seumur hidup bagi
Tuhan dan berjanji untuk pergi ke
seluruh dunia demi menjawab segala
pertanyaan anak-anak muda yang
berada dalam pergumulan hidup yang
sulit.
Tuhan setia kepada orang yang dipanggil
menjadi hamba-Nya. Tuhan menolong
anak-anak-Nya untuk menggenapi apa
yang pernah mereka janjikan. Pak Tong
membuktikan bahwa janjinya pada
waktu itu bukanlah omong kosong.
Dalam anugerah Tuhan beliau sungguhsungguh pergi dari desa paling kecil di
Indonesia sampai ke kota terbesar di
luar negeri. Berkhotbah di lebih dari 600
kota di lebih dari 1.500 gereja. Melayani
anak kecil sampai orang dewasa, dari
orang sederhana sampai kepada orang
yang paling intelektual, dari orang
paling miskin sampai yang kaya raya.
Ini menyatakan bahwa Tuhan yang
beliau percaya adalah Tuhan yang
benar dan Ia hidup sampai hari ini. Dan
di dalam pertolongan Tuhan kepada
beliau, tetap ada satu ciri yang tidak
pernah berubah, yaitu memeras dirinya
terus menerus. Usia yang semakin tua,
tenaga yang tidak lagi sekuat anak
muda, tidak menghentikan Pak Tong
untuk terus memeras dirinya untuk
diberikan kepada Tuhan. Bahkan ia
sudah siap mati bagi Tuhan. Suatu
JADWAL KEBERANGKATAN
ke BANDARA dan STASIUN
Tanggal 28 Juni
Bandara
Kereta api/Bus
Berangkat
dari RMCI
Jadwal Flight
St. Gambir
St. Senen
12.45
15.45 - 17.30
Bangunkarta
Gumarang
-
Gajayana
-
Damri
14.45
17.55 - 19.30
16.45
19.45 - 22.00
20.15
-
16.15
17.15
22.00
-
Majapahit
Senjata Utama Solo
01.30 (tgl 29)
Tanggal 29 Juni
Brkt dr RMCI
dan SPRII
Bandara
-
St. Senen
01.45
05.00
-
-
07.45 - 10.15
-
Fajar Utama Jogja
-
-
02.45
04.45
06.45
12.15
14.15
6
05.45 - 07.30
10.30 - 11.30
15.00 - 16.00
18.00 - 19.30
-
-
-
-
KIN
minggu pagi di Jakarta Pak Tong
dibawa ke rumah sakit setelah beliau
berkhotbah dan dokter mewajibkannya
tetap istirahat di rumah sakit. Namun
karena sorenya harus pimpin KKR di
Singapura, Pak Tong langsung bangun
dan meninggalkan rumah sakit dan
pergi ke Singapura serta berkhotbah
dengan semangat yang berapi-api.
Tahun 2013 Pak Tong harus dioperasi,
namun ia menunda 1 minggu karena
harus khotbah di Konvensi Injil Nasional
(KIN). Dokter katakan mungkin sekali
dia akan mati di sana jika ia berkhotbah
lebih dari 20 menit. Namun Pak Tong
selama 5 hari di KIN harus berkhotbah
setiap pagi dan malam dan di setiap
khotbahnya bisa melebihi 1 jam. Beliau
memeras diri sampai kekuatan terakhir
yang tersisa namun tetap dipelihara
oleh Tuhan.
Karena janji kepada Tuhan dan
gaya hidup squeezism, Pak Tong
juga membangun gereja terbesar di
Indonesia, concert hall terbaik 10 besar
di dunia, museum dengan jenis koleksi
paling menyeluruh, sekolah theologi
internasional, Kebaktian Pembaruan
Iman Nasional di lebih dari 100 kota
dalam waktu 3 tahun, dan banyak lagi
mukjizat yang Tuhan berikan dalam
pelayanan Pak Tong demi kemuliaan
Tuhan sendiri.
Banyak orang bertanya kepada Pak
Tong, apa rahasia untuk bisa sanggup
menjalankan hidup yang memeras
diri dan berbuah banyak? Pak Tong
memiliki jawaban yang tidak pernah
berubah, yaitu “menyenangkan hati
Tuhan”. Waktu muda, beliau juga
hampir tidak percaya dirinya bisa setia
sampai mati, karena faktanya ia melihat
banyak pendeta berkompromi dan tidak
setia. Maka ia mengirim sebuah surat
kepada penginjil besar yang masih
setia ketika sudah tua yaitu Dr. Andrew
Gih. Ia menulis di sebuah kertas, “Apa
rahasia menjadi hamba Tuhan yang
setia sampai mati?” kemudian Pak
Tong menempelkan fotonya di surat
itu lalu pergi memberikannya pada
pendeta Andrew Gih. Jawaban yang
diberikan sangat menginspirasinya dan
diingatnya terus menerus. Andrew Gih
menjawab, “Jika kau emas, mengapa
takut api?!”
Refleksi Hari ke-4
SEKILAS
KIN
Vic. Maria W. Mazo, M.Div.
Tanpa Kristus tidak mungkin kita diterima oleh Allah. Hanya di dalam Kristus kita menerima
kasih karunia Allah yang mengubah hidup kita, bahkan memengaruhi dunia ini dengan terang
kebenaran-Nya. Di dalam Kristus, kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Segala berkat
rohani pun kita terima hanya di dalam Kristus. Semua ini sudah Allah rencanakan sebelum
dunia diciptakan, Ia memilih kita. Roh Kudus yang memberi kelahiran baru dan memampukan
kita beriman dan hidup kudus di hadapan Allah. Karena itu hiduplah dalam kekudusan.
Vic. Jethro Rachmadi B.Mus., M.Th.
Kasih adalah identitas orang Kristen. Paulus menyatakan bahwa kasih mencakup 2 hal yaitu
perasaan dan tindakan. Kasih yang hanya perasaan tanpa ada tindakan adalah kasih yang
belum terbukti dengan jelas, perasaan kasih dinyatakan dalam tindakan kasih, inilah pola
pertama. Pola kedua adalah tindakan kasih yang menghasilkan perasaan kasih, mengasihi
melalui tindakan kasih di saat sulit untuk mengasihi. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil
untuk memiliki perasaan sekaligus tindakan kasih dengan terlebih dahulu dikasihi oleh Kristus
yang mati bagi kita.
Pdt. Billy Kristanto, Ph.D, Th.D.
Manusia berbahagia jika ia beribadah kepada Tuhan karena kita diciptakan untuk beribadah
walaupun dosa membuat ibadah menjadi ancaman bagi manusia berdosa. Tetapi sebagaimana
melalui Musa Israel dibebaskan dari Mesir, kita pun dibebaskan dari dosa untuk beribadah
kepada Tuhan. Sehingga hidup kita adalah hidup yang dipisahkan untuk dipersembahkan
seluruhnya bagi kemuliaan Tuhan. Melalui ibadah ini juga kita diberikan iman yang teguh untuk
mengalahkan ketidakpercayaan yang akan kita hadapi di sepanjang perjalanan rohani kita. Ini
adalah hal yang harus kita ulangi supaya iman yang sejati terus dipelihara dari generasi ke
generasi. Beribadahlah dengan benar sejak engkau remaja.
Vic. Jimmy Pardede, S.E., M.Th.
Orang Kristen yang sejati hidupnya takut akan Allah dan semakin hari semakin berhikmat,
sebagaimana Yusuf secara berhikmat menghadapi berbagai peristiwa dalam hidupnya.
Dengan hikmat Ia tidak membiarkan ketidakjujuran kakak-kakaknya. Di dalam takut akan
Allah ia menolak rayuan istri Potifar, si wanita bodoh itu, untuk tidur bersamanya. Dengan
bijaksana, Yusuf menafsirkan mimpi Firaun dan mengelola pangan Mesir di dalam menghadapi
masa kelaparan. Sebagai orang muda yang masih memiliki waktu hidup yang panjang,
bagaimanakah engkau akan hidup? Di dalam kebebalan atau di dalam hikmat dan takut akan
Allahkah ?
Pdt. Antonius Un, S.Kom., M. Hum., M.Th.
Hidup hanya satu kali, siapakah yang berhak untuk mengaturnya? Tuhan yang menciptakan
hidup ini. Karena itu dalam hidup kita harus mencari apa yang menjadi panggilan Tuhan atas
hidup kita. Dalam pergumulan mencari panggilan Tuhan, kita harus selalu mempelajari firman
Tuhan, serta mempertimbangkan apa yang jadi bakat dan talenta kita. Tidak semua orang
dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan (full-time), ini adalah panggilan yang mulia, serius,
dan menuntut ketaatan, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat lari meskipun sulit. Bila
panggilan itu datang, akan taatkah engkau ?
”Istilah ‘cinta’ sudah menjadi begitu murah, sudah membanjiri zaman ini. Tetapi setiap
kali kita mengucapkan ‘cinta’, apalagi kepada Tuhan, biarlah cinta itu diuji. Every love
should be tested by sacrifice. Pengorbanan menyatakan kasih yang sungguh.”
Pdt. Dr. Stephen Tong
7
SEKILAS
KIN
Stephen Tong
(1940 - present)
The Man who Squeezes
His Life for God
“Challenge your limit! For the Glory of God.”
“Dream big prayerfully.”
Hidup keseharian pendeta Stephen
Tong merupakan kisah yang hampir
tidak bisa dipercaya.
Secara rutin
setiap pekan berada di lima negara dan
setiap tahun harus naik pesawat lebih
dari 300 kali! Mungkin beliau adalah
salah satu orang yang paling sibuk dan
yang paling capek hari ini. Aktivitas
padat ini sudah dimulainya sejak 15
tahun yang lalu dan masih berlanjut
sampai sekarang (2015). Selama 58
tahun melayani Tuhan, Pak Tong –
demikianlah biasanya beliau disapa –
telah berkhotbah lebih dari 32.000 kali
kepada lebih dari 32.000.000 orang
dan 250.000 di antaranya pernah
menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan
di kebaktian yang beliau pimpin. Bukan
hanya berkhotbah, Pak Tong juga
melayani Tuhan dengan dampak yang
sangat luar biasa dalam bidang musik,
arsitektur, filsafat, dan kebudayaan.
Dalam menjalankan tugas yang sangat
berat ini, Pak Tong sering menyebut
suatu istilah baru sebagai gaya hidupnya
yaitu “squeezism”. Istilah ini berasal
dari kata squeeze dalam bahasa Inggris
yang berarti memeras. Memeras hidup
bagi Tuhan berarti memberikan tenaga,
waktu, dan segala yang kita miliki bukan
saja dalam jumlah yang banyak, namun
sampai yang masih tersisa pun kita
berikan pada Tuhan karena Ia sanggup
memakainya untuk hal yang besar di
luar dugaan kita.
Namun untuk menjadi orang yang rela
memeras dirinya bagi Tuhan bukanlah
hal yang mudah. Tuhan melatih anakanak-Nya sejak mereka masih muda
dan bahkan sejak kecil. Pak Tong
lahir di Xiamen, Tiongkok, pada masa
peperangan Jepang. Pada saat berusia
2 tahun ia digendong oleh ibunya
yang berlari menghindari peluru dan
bom dalam peperangan dan melewati
banyak orang yang sudah terkapar
di jalan. Pak Tong masih mengingat
suara-suara ledakan yang terjadi
saat itu. Tahun berikutnya ayahnya
meninggal sehingga ibunya seorang
diri harus membesarkan 8 orang anak
dalam keadaan yang sangat miskin.
Mereka pernah di dalam 10 hari tidak
ada makanan dan hanya makan kulit
singkong demi menyambung hidup.
Ibunya setiap jam 5 pagi berdoa
selama 1 jam sebelum pergi menjahit
pakaian, “Tuhan, tolonglah saya
seorang janda, berkatilah anak-anak
saya yang tidak memiliki ayah, berikan
kekuatan untuk mendidik mereka
menjadi orang berguna, berilah mereka
niat perjuangan untuk menjadi orang
yang tidak bersandar pada orang lain.
Engkau Allahku, Engkau Bapaku…”
Pak Tong mengenal kesulitan hidup
sejak kecil dan berlatih bagaimana
memeras diri. Beliau hidup dengan
sangat hemat. Selama sekolah tidak
pernah pergi ke kantin membeli teh.
Beliau diberikan uang ongkos naik
becak untuk pergi les piano namun ia
pergi berjalan kaki, uangnya ditabung
dan bahkan pernah diberikan kepada
kakek tua yang membutuhkannya.
Sejak berusia 14 tahun beliau sudah
bekerja dan tidak lagi menerima uang
dari ibunya. Pak Tong sungguh-sungguh
menjalankan ajaran ibunya untuk tidak
bergantung pada orang lain.
Kehidupan yang sulit tidak membuat
dirinya malas belajar dan malas
melayani. Pak Tong sangat rajin
melayani di gereja. Beliau bahkan
sejak remaja sudah menjadi solois,
memimpin koor di gerejanya, dan
mampu menciptakan banyak lagu
rohani yang sampai hari ini banyak
dinyanyikan di berbagai gereja. Pak
Tong tidak gampang puas dengan apa
yang telah dicapainya. Lukisan yang
dihasilkannya sangat mirip dengan
foto asli. Beliau sanggup menggambar
peta dunia dalam waktu kurang dari 1
menit. Pak Tong tidak pernah berhenti
untuk belajar sesuatu yang baru.
Pak Tong juga rajin membaca Alkitab
dan buku-buku dari para tokoh dunia
yang berpemikiran mutakhir dan rumit
sehingga wawasannya sangat luas
melihat dunia ini.
Tetapi saat umurnya mendekati 17,
Pak Tong mengalami pencobaan
terbesar dalam hidupnya yaitu godaan
untuk meninggalkan Tuhan seumur
hidupnya. Mengapa? Karena ia percaya
kepada ideologi-ideologi yang melawan
Tuhan. Ia mulai menerima pemikiran
komunisme Karl Marx, evolusionisme
Charles Darwin, dan pemikiran atheisme
lainnya. Pemikiran mereka kelihatannya
sangat masuk akal dan membuat
Alkitab seolah-olah tidak masuk akal.
Dalam keadaan seperti ini, Pak Tong
harus memilih apakah mengikuti ajaran
ibunya yang ketinggalan zaman karena
masih percaya Tuhan atau ikut ajaran
para pemikir modern yang sangat
intelektual namun tidak percaya Tuhan.
Saat umur 17 tahun, ia dipaksa oleh
ibunya untuk mengikuti sebuah retreat
remaja di kota Malang yang dipimpin
oleh pendeta Andrew Gih. Ia terpaksa
ikut demi menyenangkan hati ibunya. Ia
mengetahui di malam terakhir retreat itu
akan ada khotbah dan tantangan untuk
menjadi hamba Tuhan seumur hidup.
Bersambung ke hal.6
TIM REDAKSI SEKILAS KIN: Penasihat: Pdt. Dr. Stephen Tong; Redaktur umum: Pdt. Sutjipto Subeno M.Th.; Tim Redaksi: Vic. Edward Oei M.C.S., Vic. Dr. David Tong,
Mitra Kumara, Johan Murjanto; Rubrik: Vic.Elsa Pardosi, Simon Lukmana; Layout: Johannes Kornelius, Adhya Kumara, Nanie K.; Produksi: Adi Lou, Iwan Darwins,
Evalina Kwok, Saut P., Yohanes Irwan
8
Download