Capaian MDGs Penurunan Angka Kematian Anak

advertisement
Capaian MDGs Penurunan Angka Kematian Anak
di Polewali Mandar
Polewali Mandar Sulawesi Barat.– Pada postingan sebelumnya penulis menyajikan hasil
pencapaian MDGs Peningkatan Kesehatan ibu di Polewali Mandar, dengan membandingkan
beberapa sumber data yaitu hasil Survei MDGs, Hasil Pencapaian Sektor Pemerintah Kabupaten
Polewali Mandar yang terlibat dan Beberapa Hasil Survei Lainnya misalnya saja Riset Kesehatan
Dasar Depkes RI Untuk Kabupaten Polewali Mandar.
Berikut ini penulis mencoba menyajikan kembali Capaian MDGs dengan Goals penurunan
Angka Kematian Anak di Polewali Mandar. Goal ini sekaligus juga merupakan target yang harus
dicapai diakhir tahun 2015. Untuk mendukung pencapai target dan goal ini, ada empat indikator
yang harus diupayakan agar dapat dimaksimalkan pencapaiannya. Indiktor tersebut adalah :
1.
2.
3.
4.
Angka kematian balita dikurangi 2/3 nya dengan batasannya 45 per 1.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi dikurangi 3/4nya dengan batasannya 35 per 1.000 kelahiran hidup
Presentnase pemberian vitamin A pada balita harusnya 90 %
Proporsi Anak Usia 1 Tahun yang diimunisasi Campak harusnya 80%
Angka Kematian Balita
Angka kematian balita disini dikhususkan untuk Anak Balita (AKABA) umur 1-5 tahun adalah
Angka Kematian Anak Balita per 1.000 kelahiran hidup. Seperti halnya dengan Angka Kematian
ibu dan Bayi , AKABA ini juga dapat memberikan gambaran status kelangsungan hidup di
suatu wilayah. Ditahun 2007 Angka Kematian anak balita di Kabupaten Polewali Mandar per
6.985 kelahiran hidup dan per 6.839 kelahiran hidup di tahun 2008 berdasarkan pengumpulan
data sektor dapat ditemukan hanya ada 6 kematian anak balita di tahun 2007 dan 3 kematian
anak balita ditahun 2008.
Berdasarkan batasan Capaian Indikator MDGs Angka Kematian Anak balita diharapkan berada
dibawah 45 per 1000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian anak balita di Kab. Polewali
Mandar ditahun 2007 sebanyak 6 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup 6.985 di kali 1000
maka diperoleh kurang lebih 1 kematian per 1.000 kelahiran hidup, masih berada dibawah
batasan MDGs, demikian juga ditahun 2008 kematian anak balita hanya kurang lebih 1 kematian
per 1000 kelahiran hidup. Artinya sudah cukup rendah kejadian kematian anak balita di
Kabupaten Polewali Mandar ditahun 2007-2008.
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi adalah Angka Kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, sama halnya
dengan Angka Kematian Anak Balita, Angka Kematian bayi juga dapat memberikan gambaran
status kelangsungan hidup di suatu wilayah, dipengaruhi oleh status kesehatan anak dan
didukung oleh adanya status pelayanan kesehatan anak yang optimal.
Berdasarkan batasan Capaian Indikator MDGs Angka Kematian Bayi diharapkan berada
dibawah 35 per 1000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian di Kab. Polewali Mandar
ditahun 2007 sebanyak 46 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup 6.985 di kali 1000 maka
diperoleh 7 kematian, masih berada dibawah batasan MDGs, demikian juga ditahun 2008
kematian bayi hanya ditemukan sebanyak 7 kematian per 1000 kelahiran hidup. Diperkirahkan
jumlah kematian bayi di Kab. Polewali Mandar masih lebih banyak jika dibandingkan dengan
yang ditemukan dan dilaporkan oleh Puskesmas dan jaringannya, bahkan kematian bayi akan
lebih banyak lagi bila dilihat dari kematian perinatal, Laporan RSUD Polewali saja jumlah
Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR) merupakan kematian yang paling banyak ditemukan dari
seluruh kematian yang ada. Sistem pencatatan dan pelaporan kematian bayi yang melibatkan
desa dan toko agama merupakan salah satu solusi yang dapat mencakup seluruh kematian yang
ada di kabupaten Polewali Mandar.
Pemberian Vitamin A pada Balita
Pemberian Vitamin A pada Balita dapat mencegah terjadinya kelainan/penyakit pada mata
(Xeroftalmia). Kata Xeroftalmia berarti “mata kering” atau dalam bahasa Mandar diartikan ”buta
Rarang” karena terjadi kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva) dan selaput bening (kornea)
mata dan apabila tidak segera diobati dapat menimbulkan kebutaan. Vitamin A juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga ketika anak mengalami sakit, anak tersebut
sakitnya tidak terlalu parah ini artinya dapat mencegah kematian pada anak.
Untuk memberikan gambaran persentase pemberian Vitamin A pada tiap kecamatan, dari 15
Kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar sudah mencapai target 80 %. Dari Hasil
pengumpulan data sektoral MDGs diatas menunjukkan bahwa pemberian Vitamin A dosis tinggi
telah mencapai target dalam pelaksanaan Program pemerintah yakni pemberian kapsul vitamin A
secara periodik pada bulan februari dan agustus di Kab. Polewali Mandar.
Data presentase pemberian vitamin A sektor ini sangat tinggi, bila dibandingkan dengan data
hasil survei MDGs Kab. Polewali Mandar tahun 2007 yaitu hanya dicapai sebesar 67,10%.
Beberapa penyebab dari Perbedaan ini adalah jumlah kapsul vitamin A habis diberikan kepada
sasaran yang kadang tidak masuk dalam sasaran balita usia 1-5 tahun misalnya saja pemberian
pada anak usia 5-6 tahun (pemberian pada anak TK) tetap dimasukan jumlahnya, sehingga
cakupan pemberian akan nampak lebih besar namun pada dasarnya ada beberapa balita yang
belum mendapatkan vitamin A, terutama bagi balita yang pada bulan pemberian atau tanggal
posyandu tidak berada ditempat.
Imunisasi Campak
Imunisasi Campak memberikan kekebalan Aktif terhadap penyakit campak, imunisasi ini
diberikan sebanyak 2 kali yakni pada usia 9 bulan (sebelum usia 1 tahun dan campak 2 pada usia
5-7 Tahun. Penyakit campa ini sangat menular, kematian biasanya terjadi ketika penderita telah
mengalami komplikasi.
Presentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi Campak di Kab. Polewali Mandar pada tahun
2007 adalah 73,5 % dan pada tahun 2008 adalah 85 %, telah berada diatas target SPM yaitu 80%.
Pencapaian tersebut dapat juga menunjukkan pencapaian target imunisasi lengkap, karena
sebelum usia 9 bulan bayi biasanya sudah mendapatkan diimunisasi lainnya yaitu BCG, Polio,
DPT dan hepatitis.
Pencapaian data imunisasi campak oleh sektor ini cukup jauh berbeda dengan hasil survei
MDGs 2007 Kabupaten Polewali Mandar yaitu 63.67%. Penentuan sasaran bayi yang tidak
mencakup keseluruhan bayi yang ada (real) sebagai target bayi yang akan diimunisasi adalah
salah satu penyebab tingginya pencapaian imunisasi campak oleh sektor, sehingga upaya
perbaikan data sasaran real adalah solusinya.
Kesimpulannya. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sedikitnya telah berhasil menurunkan
kematian anak, namun demikian kualitas pelayanan kesehatan termasuk data sasaran anak masih
harus terus ditingkatkan, agar kematian anak tidak terjadi peningkatan sampai akhir tahun 2015.
1. Angka kematian balita dikurangi 2/3 nya dengan batasannya 45 per 1.000 kelahiran
hidup, di Kabupaten Polewali Mandar capaiannya telah berada pada angka 1 per 1.000
kelahiran hidup
2. Angka kematian bayi dikurangi 3/4nya dengan batasannya 35 per 1.000 kelahiran hidup.
Di kabupaten Polewali Mandar telah dicapai angka 7 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Presentnase pemberian vitamin A pada balita harusnya 90 % dicapai menurut survei
MDGs tahun 2007 hanya dicapai 67.10%, berbeda dengan laporan yang dicapai Dinas
Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yaitu kurang lebih 90%. Penentuan sasaran
pemberian merupakan penyebab dari perbedaan capaian tersebut.
Proporsi Anak Usia 1 Tahun yang diimunisasi Campak seharusnya di atas 80 % hanya dicapai
63.67% menurut survei MDGs kabupaten Polewali Mandar tahun 2007. berbeda dengan laporan
yang dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yaitu kurang lebih 75 %. Sama
halnya dengan pemberian Vitamin A Penentuan sasaran bayi yang akan dimunisasi merupakan
penyebab dari perbedaan capaian tersebut.
Download