Firman Sepesial #2 untuk SBC 2008

advertisement
1
Khotbah Malam ke-3 SBC 2008
HIDUPLAH OLEH ROH
Firman : Galatia 5:16-26
Ayat Nats Galatia 5:16 "Maksudku ialah: hiduplah oleh
Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."
Banyak orang berpikiran bahwa semuanya sudah
selesai, apabila sudah diselamatkan dengan percaya pada
Yesus. Karena itu, mereka tidak mau bergumul lagi
perjuangan rohani, lalu menjalani hidup yang hampir sama
seperti orang dunia. Walau menyatakan diri sebagai orang
kristen, namun hidupnya terus dipimpin oleh hawa nafsu
daging seperti dahulu. Kadang mereka juga bertobat atas
hidup yang duniawi, tetapi kehidupannya tidak berubah.
Terhadap kehidupan ini, memang mereka pun
berpikir, “Ah, mengapa hidup saya ini tidak berubah?”.
Kemudian, mereka pun mengalami kebingungan, “Apakah
saya ini orang yang sudah percaya kepada Yesus atau
tidak?” Ketika mereka belajar firman Alkitab dan ikut pada
kebaktian, lalu bila menerima kasih karunia, ia merasa ia
percaya kepada Tuhan. Tetapi sayang sekali, tidak lama
kemudian sepertinya hilang dan lupa segala kasih karunia
Allah begitu saja. Karena itu banyak orang Kristen sering
kecewa dan ragu-ragu atas kasih karunia keselamatan.
Mungkin pergumulan kita pun hampir sama.
Saudara-saudara! Kira-kira mengapa hal-hal seperti
ini terjadi di dalam kehidupan rohani kita? Alasannya
karena yang pertama, daging kita begitu lemah, yang
kedua, kuasa dosa begitu kuat dan menyeluruh di dunia di
mana kita hidup ini. Seandainya daging kita lebih kuat
daripada kuasa dan godaan dosa, atau dunia ini tidak
dikuasai oleh kuasa dosa, hal-hal tadi tidak menjadi
masalah bagi kita. Tetapi kita sering jatuh dalam hawa
nafsu daging dan tertipu oleh godaan ibils, karena kita
lemah dan dunia ini begitu jahat. Jika begitu, apakah kita
terus mempersalahkan keadaan daging kita yang lemah
dan dunia ini yang jahat? Tidak! Kalau begitu, bagaimana
kita yang begitu lemah mampu mengatasi dunia yang
penuh dengan dosa-dosa, lalu mampu mengalami
kemenangan?
Semoga firman hari ini memberi jawaban atas
masalah di atas kepada kita semua. Semoga melalui
message ini kita dapat menyadari siapakah Roh kudus
secara mendalam, lalu menjalani hidup oleh Roh kudus,
dan menjadi murid Yesus yang menghasilkan buah Roh
kudus secara berlimpah-limpah.
Lihat ayat 16. Mari kita baca bersama. "Maksudku
ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti
keinginan daging." Rasul Paulus memberi jawaban yang
jelas atas masalah tadi di dalam satu ayat ini. Jawabannya
dan kuncinya adalah ”Hiduplah oleh Roh!” Rasul Paulus
tidak berkata, ”besarkanlah kekuatan fisik atau staminamu
lewat sepak bola atau bulu tangkis”. Tidak berkata
juga, ”latihanlah ”mind kontrol” untuk mengontrol hati dan
pikiranmu!” Tetapi berkata ”hiduplah oleh Roh kudus!”
Dari kalimat, "Hiduplah oleh Roh!", kita bisa
menyadari siapakah subyek sesungguhnya yang
membimbing hidup kita. Subyek hidup kita adalah Roh
kudus. Dulu siapakah Tuan atau subyek dalam hidup kita?
Ya, betul! Hal itu adalah kita sendiri. Tetapi sebetulnya
bukan kita, tetapi dosa dan keinginan hawa nafsu daging
yang di dalam diri kita. Dulu kita hidup dengan dipimpin
oleh keinginan daging dan hawa nafsu daging. Karena
hawa nafsu daging yang bernyala-nyala di dalam diri kita,
kita menjalani hidup yang sangat cabul, kotor dan
memalukan. Karena keinginan daging kita, kita menjalani
hidup yang menderita karena rasa iri hati terhadap orang
yang lebih hebat daripada kita. Ada yang dipimpin oleh roh
membenci, ada juga yang terkurung oleh rasa minder.
Tetapi bagaimana keadaan kita, setelah menerima
Yesus? Lihat ayat 24. "Barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya." Orang yang menjadi milik Yesus
telah menyalibkan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ketika Tuhan Yesus telah disalibkan, segala hawa nafsu
dan keinginan daging kita juga telah disalibkan. Bahwa kita
percaya pada kematian Yesus di kayu salib sama dengan
kita percaya akan kematian diri kita juga di atas kayu salib
bersama dengan Yesus. Kita telah disalibkan dan
keinginan daging kita sudah mati. Setelah kita mati, kini
Kristus Yesus hidup di dalam kita. Sehingga kita menjadi
milik Yesus, karena Yesus menyelamatkan kita dan diam
di dalam kita sebagai Tuhan kita. Kitab Galatia 2:19b-20a
berbunyi, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku
hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku." Tuhan Yesus hidup di
dalam diri kita dengan Roh Kristus Yesus. Roh Yesus
diam di dalam diri kita. Kitab Roma 8:9 berbunyi, "Tetapi
kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika
memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang
tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." Roh
Kristus adalah Roh Kudus. Oleh karena itu arti bahwa kita
percaya pada salib Yesus adalah kita percaya pada Tuhan
Yesus yang disalibkan untuk menebus dosa kita. Dan
begitu pula kita percaya bahwa Yesus telah diam di dalam
diri kita dengan Roh Kudus.
Saudara-saudari yang terkasih, Apakah anda
percaya Roh kudus diam di dalam dirimu sendiri saat ini?
Amin!!! Roh Kudus diam di dalam kita. Dan itulah suatu
keajaiban yang amat besar. Kita yang telah mati karena
dosa Adam dan dosa kita, kini telah menjadi orang yang
hidup oleh Roh Kudus ini.
Jika begitu, siapakah Roh Kudus? Roh Kudus
adalah Roh yang dikirim oleh Yesus. Tuhan Yesus telah
berjanji bahwa Dia akan mengirim Roh Kudus, setelah Dia
naik ke sorga, yaitu kepada Bapa Allah. Injil Yohanes
14:16-17 berbunyi, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia
akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh
Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia
tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di
dalam kamu." Roh Kudus adalah Penolong kita dan Roh
Kebenaran. Roh Kudus ini akan menyertai kita selamalamanya. Roh Kudus ini akan memimpin kita ke dalam
seluruh kebenaran. Injil Yohanes 16:13a berbunyi, "Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" Roh Kudus
2
adalah Roh kebenaran yang diam di dalam diri kita dan
membimbing kita ke dalam kebenaran.
Roh Kudus ini menjadi Tuhan kehidupan kita.
Sedangkan kita adalah obyek yang dipimpin oleh Roh
Kudus. Oleh karena itu kita harus mendengarkan suara
Roh Kudus dan taat kepada-Nya. Dulu kita sendiri
mengambil keputusan di dalam semua hal sesuka hati kita.
Jika kita mau tidur, kita tidur! Jika kita mau main, kita main
saja. Jika kita mau marah, kita langsung melampiaskan
kemarahan dan emosi kita. Jika kita mau pergi, kita pergi
saja, jika kita mau nonton TV, kita nonton saja, walaupun
dilarang. Sambil bicara ”’Tidak apa-apa kan tidak mati koh”
Kita melakukan semuanya sesuai dengan keingingan kita
sendiri, karena tuan kehidupan kita adalah kita sendiri.
Tetapi andaikata kita adalah tuan atas hidup kita, kita
sendiri harus tanggung jawab atas hidup kita, dan
kehidupan kita menjadi kosong, sia-sia, dan tidak berhasil.
Yang lebih parahnya adalah kita akan mengalami
kehancuran. Tetapi sekarang, tuan kehidupan kita telah
diubah. Tuan atas hidup kita adalah bukan lagi kita sendiri,
tetapi Roh Kudus. Karena itu Roh kuduslah Pembimbing
kita.
Kalau begitu, ada yang mungkin protes, seakanakan kita menjadi budak setelah kehilangan segala
kebebasan, seperti kita menjadi sebuah Robot. Tetapi Roh
Kudus adalah bukan diktator. Roh kudus membimbing
hidup kita masing-masing dengan rencana yang paling
baik. Roh Kudus membimbing kita ke tempat yang paling
bagus, tempat yang jauh lebih bagus daripada kita
bayangkan.
Roh kudus sedang membantu semua bagian
kehidupan kita, sambil diam dalam diri kita masing-masing.
Dia memberi sukacita dan damai sejahtera di hati kita. Dia
memberi semangat, pengharapan, kehidupan dan visi. Dia
memberi penghiburan, ketika kita sedih. Ketika kita gagal,
Dia juga sedih di dalam hati kita. Dan ketika kita jatuh
dalam dosa, Dia kuatir, sedih dan berduka. Roh kudus
bukan suatu energi, bukan juga suatu mesin, tetapi Dia
adalah Tuhan yang memiliki kepribadian, sehingga Dia
dapat merasakan segala perasaan seperti diri kita, baik
sedih, senang, sukacita, dukacita dll. Oleh karena itu Dia
ingin menemani kita. Dia ingin berbicara dengan kita. Dia
ingin bergaul dengan kita. Dia ingin menjadi satu dengan
kita dengan tinggal dalam kita.
Kita masing-masing menjadi bait Roh Kudus, di
mana Roh Kudus diami. Kitab Korintus 3:16 berkata ”Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa
Roh Allah diam di dalam kamu?” Kita menjadi bait Roh
Kudus, bukan karena kita ini orang kudus, tetapi karena
Roh Kudus yang sedang diam di dalam diri kita. Oleh
karena itu kita harus menyambut Roh Kudus di dalam diri
kita secara antusias. Kita harus menyambut Roh Kudus
dengan hati yang terbuka, menghormati dengan hati yang
rindu, lalu bergaul dengan Dia secara aktif.
Tetapi masalahnya, hawa nafsu dosa di dalam diri
kita terlalu kuat. Lihat ayat 17. “Sebab keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan
apa yang kamu kehendaki.” Di dalam hati kita selalu terjadi
perlawanan antara dua kekuatan yaitu, keinginan daging
dan kehendak Roh kudus, keinginan dosa dan kehendak
kudus. Akan tetapi ketika kita bergumul dengan kekuatan
atau tekad diri kita sendiri, pasti kita akan kalah. Seperti
kita ketahui, Rasul Paulus seorang tokoh yang mempunyai
karakter kuat. Namun, ia berteriak di dalam kitab Roma 7,
“Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan
aku dari tubuh maut ini? Sebab bukan apa yang aku
kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan
apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku
perbuat.” Tidak bisa menang dengan kekuatan dan tekad
manusiawi.
Karena itu kita harus berandal kepada Roh Kudus.
Lihat ayat 16 lagi. “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Untuk
mengatasi keinginan daging, jangan perhatian kita
berfokus pada bagaimana kita dapat memecahkan
keinginan daging, tetapi pada Roh Kudus sambil mengakui
kita sebagai manusia yang lemah dan tidak punya
kekuatan. Cara melepaskan kekuatan keinginan daging,
bukan berusaha menghapuskan keinginan daging, tetapi
berfokus dan berserah pada Roh kudus secara total, yaitu
hidup oleh Roh Kudus.
Lihat ayat 18. ”Akan tetapi jikalau kamu memberi
dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah
hukum Taurat.” Menurut ayat ini, kita harus menyerahkan
hidup kita, agar Roh Kudus membimbing kita. Kita harus
siap taat kepada keinginan Roh Kudus dan menyerahkan
hidup kita secara total kepada Roh Kudus agar hidup kita
benar-benar dipimpin oleh Roh Kudus.
Jika begitu Apa yang kita harus lakukan untuk
hidup oleh Roh Kudus atau dipimpin oleh Roh kudus?
Terlebih dahulu harus kita menyadari dan yakin
akan keberadaan Roh Kudus di dalam diri kita. Banyak
orang Kristen tidak memperhatikan Roh kudus yang diam
di dalam dirinya, lalu Roh Kudus dipojokkan di dalam diri
mereka. Lewat hal itu, Roh Kudus bagaikan api
dipadamkan dan membuat Roh Kudus tidak dapat bekarja
dalam diri kita. Sebagai akibatnya, kita juga tidak bisa
merasakan kerjanya Roh Kudus di dalam diri kita. 1
Tesalonika 5:19, berkata, “Janganlah padamkan Roh”.
Karena itu kita terlebih dahulu ingat dan yakin bahwa Roh
Kudus diam di dalam kita masing-masing. Andrew Meray,
yaitu seorang hamba Tuhan yang terkenal berkata
demikian, “Untuk dipimpin oleh Roh kudus, terlebih dahulu
yang diperlukan adalah keyakinan yang penuh tentang diri
sendiri sebagai bait Roh Kudus dengan membaca dan
merenungkan Firman Allah. Lalu menyunyikan hati dirinya
sendiri di hadapan Roh Kudus, agar mendengarkan suara
Roh Kudus yang lembut seperti suara angin sepoi-poi.”
Seperti dikatakan oleh Andrew Meray kita harus yakin dan
merasakan Roh Kudus diam di dalam kita. Jika kita tidak
dapat merasakanaNya, kita membaca Firman Allah sambil
merenungkan-Nya untuk api Roh Kudus dinyalakan
3
kembali di dalam diri kita. Apakah kita percaya Roh kudus
sedang diam di dalam diri kita masing-masing? Amin. Jika
demikian hati kita masing-masing sudah siap untuk
dipimpin oleh Roh Kudus. Kapan pun dan di mana pun kita
berada, kita harus selalu sadar bahwa Roh Kudus sedang
bersama di dalam kita. Pada saat itu Roh Kudus pun
memperhatikan langkah langkah kehidupan kita.
Yang kedua, Renungkanlah firman Allah siang dan
malam sampai dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh kudus
adalah Roh kebenaran, yaitu Roh Firman Allah. Firman
Allah telah diilhamkan oleh Roh Kudus. 2 Timotius 3:16a
berkata “Segala tulisan yang diilhamkan Allah”. Segala
firman Allah ditulis dan diilhamkan Roh Kudus. Oleh
karena itu ketika kita merenungkan firman Allah yang
diilhamkan oleh Roh Kudus, secara otomatis kita dapat
dipunuhi oleh Roh kudus lalu dipimpin oleh Roh Kudus.
Ketika kita merenungkan firman Allah siang dan malam,
hati kita dipenuhi oleh Roh Kudus, dan Roh Kudus
membimbing kita ke jalan kebenaran. Melalui Firman Allah
yang kita renungkan, Roh kudus akan mengajari kita
siapakah Allah itu, dan memberi kesadaran siapakah kita
ini di hadapan Allah dan menunjukkan apa yang harus kita
lakukan. Lewat hal itu, kita tidak akan tersesat, kerohanian
kita tidak akan layu, bahkan kita tetap bisa tinggal dalam
kebenaran, sehingga kita bisa menghasilkan banyak buah
di dalam kehidupan maupun hati kita. Kitab Mazmur 1:2-3
berbunyi “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia
seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang
menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak
layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”
Ketika kita merenungkan firman Allah siang dan malam,
Roh Kudus membimbing kita ke jalan yang terbaik,
sehingga kehidupan kita menghasilkan banyak buah dan
apa saja yang kita perbuat berhasil.
Yang ketiga, Akuilah masalah kita dan
dengarkanlah arah Roh kudus atas masalah kita melalui
doa. Roh kudus adalah Sang Penghibur yang luar biasa
dan Penasihat ajaib. Injil Yohanes 14:26 berkata, “tetapi
Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa
dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan
semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Roh kudus akan
mengajarkan segala sesuatu kepada kita dan
mengingatkan kita akan semua yang telah difirmankan
Tuhan. Ketika kita berdoa terhadap masalah kita, Roh
kudus ini akan memberi arah rohani yang tepat dengan
mendasarkan firman Allah. Ketika kita memberitahukan
segala masalah dan keluhan di hati, Roh kudus sendiri
mendengar dan menemani kita secara pribadi. Sebelum
kita melakukan sesuatu atau mengambil suatu keputusan,
bertanyalah kepada Roh Kudus yang diam di dalam hati
kita. Roh Kudus pasti mengajari kita bagaimana harus kita
lakukan. Ketika kita memperhatikan kehidupan Daud di
dalam 1 dan 2 Samuel, kita bisa melihat Daud selalu tanya
kepada Tuhan Allah atas arah kehidupannya. Tetapi yang
menakjubkan kita adalah dia selalu mendengarkan suara
Allah dan mengikuti-Nya. 2Samuel 2:1,2a berkata,
"Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya:
"Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?"
Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud:
"Ke mana aku pergi?" Firman-Nya: "Ke Hebron." Lalu
pergilah Daud ke sana.” Seperti Daud ini, kehidupan kita
juga harus dipimpin oleh Roh Kudus dengan mengikuti
arah rohani yang diberi oleh Allah. Tetapi bagaimana kita
dapat mendengar suara Roh Kudus? Kita perlu latihan
untuk mendengarkan suara Roh Kudus, karena mata dan
telinga rohani kita tidak begitu tajam. Karena itu, kita perlu
latihan untuk mendengarkan suara Roh Kudus, karena
mata dan telinga rohani kita tidak begitu tajam. Tetapi jika
kita bertanya kepada Roh Kudus, seperti ‘bagaimana saya
bisa mendapat uang banyak secara gampang?”, Atau ‘Apa
yang harus saya lakukan untuk juara 1 di dalam kelompok
saya?’, suara Roh Kudus dapat dimanupulasi oleh
keinginan hawa nafsu kita. Sebagai akibatnya, kita salah
menangkap arah Roh Kudus, lalu akan gagal. Karena itu
kita perlu latihan dengan masalah yang terkait dengan
kepribadian, misalnya, ‘Bagaimana saya taat kepada
perintah Tuhan, lalu bisa mengasihi si anuh yang selama
ini menyakiti hati saya?’, ‘Apa yang harus saya lakukan
untuk menjadi orang yang penuh semangat?’. Ketika kita
bertanya kepada Roh Kudus, lalu memperhatikan suara
Roh Kudus yang diam di dalam kita, kita bisa menangkap
kehendak dan arah Roh kudus yang diberi secara lembut.
Memang perlu juga menguji, arah Roh Kudus yang kita
dengar itu memang suara dari Roh Kudus atau tidak
dengan melihat kepribadian Allah dan Firman di Alkitab.
Setelah lewat proses pengujian ini, kita dapat
menganggap arah rohani itu sebagai arah Roh kudus, lalu
dapat berbuat sesuai dengan arah rohani sambil
memperhatikan bagaimana Roh Kudus bekerja. Dengan
cara seperti ini, ketika kita dibantu dan bergaul dengan
Roh Kudus, kita mampu menjalani hidup yang dipimpin,
dikuasai dan dikehendaki oleh Roh Kudus. Kemudian, kita
dapat bersekutu dengan Roh Kudus.
Berkat apa yang dianugerahkan kepada orang
yang hidup oleh Roh Kudus? Lihat ayat 22, 23. “Tetapi
buah Roh ialah: kasih, sukacita,….. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.” Ketika kita menjalani hidup oleh
Roh Kudus, kita mampu menghasilkan buah Roh Kudus,
yaitu kasih yang Allah menyerahkan Anak-Nya yang
sulung kepada manusia berdosa, sukacita yang
(nyani)adalah sukacita di hatiku, damai sejahtera yang
diberi oleh Yesus yang memecahkan kuasa maut,
kesabaran yang mampu menerima keselamatan pada saat
penderitaan, kemurahan yang mampu menerima siapapun
dengan berbelas kasihan, kebaikan yang Allah saja yang
baik, kesetiaan yang Tuhan Yesus puji, kelemahlembutan
yang mampu merangkul sepuluh bangsa di dalam hatinya,
penguasaan diri yang mampu melakukan apa yang harus
kita lakukan bukan apa yang mau kita lakukan. Ketika Roh
kudus diam di dalam hati kita, lalu menguasai kehidupan
kita, dan bekerja keras di dalam diri kita, kepribadian kita
pun semakin akan bertumbuh dan menghasilkan buah.
Dengan buah Roh kudus tersebut kepribadian kita
4
semakin dipulihkan sehingga makin menjadi serupa
dengan Allah, yaitu mengalami pengudusan (santification).
Akhirnya kita akan mengalami glorifikasi di dalam
Kerajaaan Sorga yang begitu mulia.
Tetapi bagaimana orang yang menuruti keinginan daging?
Lihat ayat 19~21. “Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang
telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan halhal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah.” Jika orang tidak hidup oleh Roh Kudus,
tetapi menuruti keinginan daging, hanya dinyatakan
perbuatan daging. Ketika orang yang menuruti keinginan
daging dan hidup sesuai dengan keinginan daging, pasti ia
tidak dapat menghasilkan buah apapun, tetapi
kehidupannya semakin hancur. Akhirnya orang yang
seperti ini tidak dapat beroleh bagian dalam Kerajaan Allah.
Seperti pohon yang tidak menghasilkan buah akan
ditebang dan dibuang ke dalam api, mereka akan dibuang
ke dalam neraka yang bernyala api selama-lamanya
sebagai BBM, yaitu Bahan Bakar Manusia.
Melalui firman ini, yaitu “Hiduplah oleh Roh.”, saya
belajar bagaimana Roh Kudus memimpin kehidupan
seorang Kristen. Saya diutus ke Indonesia sebagai
seorang penginjil pada tahun 1998. Walapun saya belum
bisa berbahasa Indonesia, Tuhan memberi domba-domba
untuk diPAkan. Dengan kasih karunia Tuhan, saya bisa
memPAkan domba-domba Tuhan. Walaupun saya rajin
melayani mereka, domba-domba yang pernah saya layani
pergi satu per satu. Hati saya sedih dan kecewa karena
kegagalan yang terus saya alami. Melalui hal ini saya terus
merenungkan apa masalah saya dan apa yang harus saya
lakukan untuk menggembalakan domba-domba Tuhan,
sambil merenungkan firman Allah. Tidak lama kemudian,
saya diberi arah rohani oleh kitab Mazmur 1:2,
“Berbahagilah orang….yang kesukaannya ialah Taurat
TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.” sebagai ayat nats tahunan 2005. Sehingga saya
memperhatikan baca Firman Allah, dan mendengarkan
juga firman Allah melalui khotbah-khotbah yang penuh
dengan kasih karunia. Melalui bergumulan ini sepertinya
Tuhan menunjukkan arah rohani di dalam hati saya atas
apa yang harus saya lakukan untuk menggembalakan
domba-domba Tuhan. Terlebih dahulu Tuhan berharap
supaya saya harus menjadi hamba firman Allah. Melalui
firman Allah, saya sadar Tuhan ingin bergaul dengan saya,
agar saya mengenal Tuhan secara pribadi dan lebih dalam.
Tuhan ingin bersatu dengan saya dengan cara inkarnasi,
seperti firman injil Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.” Selanjutnya melaluni firman ini, saya diberi
keinginan Tuhan, yaitu saya tidak boleh melayani karya
pemuridan dengan kekuatan diri saya sendiri, tetapi saya
harus bersama dan tinggal bersama dengan dombadomba Tuhan, agar firman Allah di dalam saya dapat
bekerja kepada domba-domba-Nya. Karena itu pada awal
tahun 2006, PD Sabtu di kampus UI diubahkan dengan
“main bola” sama dengan domba-domba siapapun,
sehingga selama ini terus diadakan baik sinar matahai
kuat atau hujan deras tanpa berhenti. Dan supaya saya
terus ingat akan visi Allah ini, nomor belakang kostum
sepak bola saya, mengambil dari angka ayat ini, yaitu 14.
Melalui main bola saya bisa bergaul dengan dombadomba Tuhan, Allah juga bisa membangkitkan karya
pemuridan Yesus. Tetapi sukacita yang diberikan kepada
saya secara pribadi adalah Tuhan memberi keyakinan,
itulah kehendak dan rencana Allah, dan arah rohani yang
diperoleh adalah domba-domba Tuhan jangan dijadikan
murid saya atau murid persekutuan kita, tetapi harus
dijadikan murid Yesus. Karena itu saya serahkan hasil
atau panggilan atas domba-domba kepada Allah, tetapi
saya hanya melayani saja mereka dengan hati Allah.
Waktu itu hati saya menjadi tenang, tidak goyang-goyang
dan tetap terus bisa berdoa. Melalui hal itu saya
menyadari Allah dan firman Allah bekerja di dalam hati
domba-domba, sehingga mereka dipimpin oleh Allah
secara pribadi masing-masing. Melalui hal ini saya belajar
ketika saya menjalani hidup oleh Roh Kudus,
kehidupannya akan lancar dan berhasil maupun bisa
menikmati misi yang Tuhan beri. Ketika saya mencari arah
Roh kudus sambil berdoa, dan berusaha untuk menuruti
arah Roh Kudus, kehidupan saya sepertinya menjadi
lancar. Ketika saya terus mencari arah Roh kudus sambil
membaca dan merenungkan Firman Allah, Tuhan
memenuhi hati saya dengan visi-visi Allah. Orang yang
penuh dengan visi Allah, dipenuhi juga oleh Roh kudus,
sehingga menghasilkan banyak buah. Semoga saya tetap
mencari kehendak Allah dengan rajin membaca dan
merenungkan Firman Allah, sehingga mampu dipimpin
oleh Roh kudus agar Roh kudus banyak menghasilkan
buah di dalam hati saya maupun di dalam kehidupan saya.
Amin!
Sebagai kesimpulan, kita telah disalibkan sama
dengan Tuhan Yesus, sehingga kita menjadi milik Yesus
dan Roh Kudus diam di dalam kita. Tetapi keinginan
daging di dalam diri kita masih kuat dan mampu
membinaskan hidup kita. Oleh karena itu, apabila kita tidak
menyadari keberadaan Roh kudus dan tidak bersandar
kepadaNya, kita akan mendukakan Roh Kudus yang ada
di hati kita. Oleh karena itu kita harus berusaha
mendengarkan suara Roh kudus dengan membaca dan
merenungkan Firman Allah dan berdoa atas apa yang
harus kita lakukan, agar kita menjalani hidup yang
dipimpin oleh Roh kudus. Pada saat itu Allah akan
memenuhi hati kita dengan visi Allah dan kepenuhan Roh
kudus agar kita menyatakan buah Roh kudus dan
kemuliaan Allah. Semoga kita menjadi orang yang hidup
oleh Roh Kudus, lalu menjadi orang yang menghasilkan
banyak buah Roh Kudus.
Download