1 Khotbah Malam ke-3 SBC 2008 HIDUPLAH OLEH ROH Firman : Galatia 5:16-26 Ayat Nats Galatia 5:16 "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Banyak orang berpikiran bahwa semuanya sudah selesai, apabila sudah diselamatkan dengan percaya pada Yesus. Karena itu, mereka tidak mau bergumul lagi perjuangan rohani, lalu menjalani hidup yang hampir sama seperti orang dunia. Walau menyatakan diri sebagai orang kristen, namun hidupnya terus dipimpin oleh hawa nafsu daging seperti dahulu. Kadang mereka juga bertobat atas hidup yang duniawi, tetapi kehidupannya tidak berubah. Terhadap kehidupan ini, memang mereka pun berpikir, “Ah, mengapa hidup saya ini tidak berubah?”. Kemudian, mereka pun mengalami kebingungan, “Apakah saya ini orang yang sudah percaya kepada Yesus atau tidak?” Ketika mereka belajar firman Alkitab dan ikut pada kebaktian, lalu bila menerima kasih karunia, ia merasa ia percaya kepada Tuhan. Tetapi sayang sekali, tidak lama kemudian sepertinya hilang dan lupa segala kasih karunia Allah begitu saja. Karena itu banyak orang Kristen sering kecewa dan ragu-ragu atas kasih karunia keselamatan. Mungkin pergumulan kita pun hampir sama. Saudara-saudara! Kira-kira mengapa hal-hal seperti ini terjadi di dalam kehidupan rohani kita? Alasannya karena yang pertama, daging kita begitu lemah, yang kedua, kuasa dosa begitu kuat dan menyeluruh di dunia di mana kita hidup ini. Seandainya daging kita lebih kuat daripada kuasa dan godaan dosa, atau dunia ini tidak dikuasai oleh kuasa dosa, hal-hal tadi tidak menjadi masalah bagi kita. Tetapi kita sering jatuh dalam hawa nafsu daging dan tertipu oleh godaan ibils, karena kita lemah dan dunia ini begitu jahat. Jika begitu, apakah kita terus mempersalahkan keadaan daging kita yang lemah dan dunia ini yang jahat? Tidak! Kalau begitu, bagaimana kita yang begitu lemah mampu mengatasi dunia yang penuh dengan dosa-dosa, lalu mampu mengalami kemenangan? Semoga firman hari ini memberi jawaban atas masalah di atas kepada kita semua. Semoga melalui message ini kita dapat menyadari siapakah Roh kudus secara mendalam, lalu menjalani hidup oleh Roh kudus, dan menjadi murid Yesus yang menghasilkan buah Roh kudus secara berlimpah-limpah. Lihat ayat 16. Mari kita baca bersama. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Rasul Paulus memberi jawaban yang jelas atas masalah tadi di dalam satu ayat ini. Jawabannya dan kuncinya adalah ”Hiduplah oleh Roh!” Rasul Paulus tidak berkata, ”besarkanlah kekuatan fisik atau staminamu lewat sepak bola atau bulu tangkis”. Tidak berkata juga, ”latihanlah ”mind kontrol” untuk mengontrol hati dan pikiranmu!” Tetapi berkata ”hiduplah oleh Roh kudus!” Dari kalimat, "Hiduplah oleh Roh!", kita bisa menyadari siapakah subyek sesungguhnya yang membimbing hidup kita. Subyek hidup kita adalah Roh kudus. Dulu siapakah Tuan atau subyek dalam hidup kita? Ya, betul! Hal itu adalah kita sendiri. Tetapi sebetulnya bukan kita, tetapi dosa dan keinginan hawa nafsu daging yang di dalam diri kita. Dulu kita hidup dengan dipimpin oleh keinginan daging dan hawa nafsu daging. Karena hawa nafsu daging yang bernyala-nyala di dalam diri kita, kita menjalani hidup yang sangat cabul, kotor dan memalukan. Karena keinginan daging kita, kita menjalani hidup yang menderita karena rasa iri hati terhadap orang yang lebih hebat daripada kita. Ada yang dipimpin oleh roh membenci, ada juga yang terkurung oleh rasa minder. Tetapi bagaimana keadaan kita, setelah menerima Yesus? Lihat ayat 24. "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." Orang yang menjadi milik Yesus telah menyalibkan segala hawa nafsu dan keinginannya. Ketika Tuhan Yesus telah disalibkan, segala hawa nafsu dan keinginan daging kita juga telah disalibkan. Bahwa kita percaya pada kematian Yesus di kayu salib sama dengan kita percaya akan kematian diri kita juga di atas kayu salib bersama dengan Yesus. Kita telah disalibkan dan keinginan daging kita sudah mati. Setelah kita mati, kini Kristus Yesus hidup di dalam kita. Sehingga kita menjadi milik Yesus, karena Yesus menyelamatkan kita dan diam di dalam kita sebagai Tuhan kita. Kitab Galatia 2:19b-20a berbunyi, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Tuhan Yesus hidup di dalam diri kita dengan Roh Kristus Yesus. Roh Yesus diam di dalam diri kita. Kitab Roma 8:9 berbunyi, "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." Roh Kristus adalah Roh Kudus. Oleh karena itu arti bahwa kita percaya pada salib Yesus adalah kita percaya pada Tuhan Yesus yang disalibkan untuk menebus dosa kita. Dan begitu pula kita percaya bahwa Yesus telah diam di dalam diri kita dengan Roh Kudus. Saudara-saudari yang terkasih, Apakah anda percaya Roh kudus diam di dalam dirimu sendiri saat ini? Amin!!! Roh Kudus diam di dalam kita. Dan itulah suatu keajaiban yang amat besar. Kita yang telah mati karena dosa Adam dan dosa kita, kini telah menjadi orang yang hidup oleh Roh Kudus ini. Jika begitu, siapakah Roh Kudus? Roh Kudus adalah Roh yang dikirim oleh Yesus. Tuhan Yesus telah berjanji bahwa Dia akan mengirim Roh Kudus, setelah Dia naik ke sorga, yaitu kepada Bapa Allah. Injil Yohanes 14:16-17 berbunyi, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." Roh Kudus adalah Penolong kita dan Roh Kebenaran. Roh Kudus ini akan menyertai kita selamalamanya. Roh Kudus ini akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Injil Yohanes 16:13a berbunyi, "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" Roh Kudus 2 adalah Roh kebenaran yang diam di dalam diri kita dan membimbing kita ke dalam kebenaran. Roh Kudus ini menjadi Tuhan kehidupan kita. Sedangkan kita adalah obyek yang dipimpin oleh Roh Kudus. Oleh karena itu kita harus mendengarkan suara Roh Kudus dan taat kepada-Nya. Dulu kita sendiri mengambil keputusan di dalam semua hal sesuka hati kita. Jika kita mau tidur, kita tidur! Jika kita mau main, kita main saja. Jika kita mau marah, kita langsung melampiaskan kemarahan dan emosi kita. Jika kita mau pergi, kita pergi saja, jika kita mau nonton TV, kita nonton saja, walaupun dilarang. Sambil bicara ”’Tidak apa-apa kan tidak mati koh” Kita melakukan semuanya sesuai dengan keingingan kita sendiri, karena tuan kehidupan kita adalah kita sendiri. Tetapi andaikata kita adalah tuan atas hidup kita, kita sendiri harus tanggung jawab atas hidup kita, dan kehidupan kita menjadi kosong, sia-sia, dan tidak berhasil. Yang lebih parahnya adalah kita akan mengalami kehancuran. Tetapi sekarang, tuan kehidupan kita telah diubah. Tuan atas hidup kita adalah bukan lagi kita sendiri, tetapi Roh Kudus. Karena itu Roh kuduslah Pembimbing kita. Kalau begitu, ada yang mungkin protes, seakanakan kita menjadi budak setelah kehilangan segala kebebasan, seperti kita menjadi sebuah Robot. Tetapi Roh Kudus adalah bukan diktator. Roh kudus membimbing hidup kita masing-masing dengan rencana yang paling baik. Roh Kudus membimbing kita ke tempat yang paling bagus, tempat yang jauh lebih bagus daripada kita bayangkan. Roh kudus sedang membantu semua bagian kehidupan kita, sambil diam dalam diri kita masing-masing. Dia memberi sukacita dan damai sejahtera di hati kita. Dia memberi semangat, pengharapan, kehidupan dan visi. Dia memberi penghiburan, ketika kita sedih. Ketika kita gagal, Dia juga sedih di dalam hati kita. Dan ketika kita jatuh dalam dosa, Dia kuatir, sedih dan berduka. Roh kudus bukan suatu energi, bukan juga suatu mesin, tetapi Dia adalah Tuhan yang memiliki kepribadian, sehingga Dia dapat merasakan segala perasaan seperti diri kita, baik sedih, senang, sukacita, dukacita dll. Oleh karena itu Dia ingin menemani kita. Dia ingin berbicara dengan kita. Dia ingin bergaul dengan kita. Dia ingin menjadi satu dengan kita dengan tinggal dalam kita. Kita masing-masing menjadi bait Roh Kudus, di mana Roh Kudus diami. Kitab Korintus 3:16 berkata ”Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” Kita menjadi bait Roh Kudus, bukan karena kita ini orang kudus, tetapi karena Roh Kudus yang sedang diam di dalam diri kita. Oleh karena itu kita harus menyambut Roh Kudus di dalam diri kita secara antusias. Kita harus menyambut Roh Kudus dengan hati yang terbuka, menghormati dengan hati yang rindu, lalu bergaul dengan Dia secara aktif. Tetapi masalahnya, hawa nafsu dosa di dalam diri kita terlalu kuat. Lihat ayat 17. “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Di dalam hati kita selalu terjadi perlawanan antara dua kekuatan yaitu, keinginan daging dan kehendak Roh kudus, keinginan dosa dan kehendak kudus. Akan tetapi ketika kita bergumul dengan kekuatan atau tekad diri kita sendiri, pasti kita akan kalah. Seperti kita ketahui, Rasul Paulus seorang tokoh yang mempunyai karakter kuat. Namun, ia berteriak di dalam kitab Roma 7, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” Tidak bisa menang dengan kekuatan dan tekad manusiawi. Karena itu kita harus berandal kepada Roh Kudus. Lihat ayat 16 lagi. “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Untuk mengatasi keinginan daging, jangan perhatian kita berfokus pada bagaimana kita dapat memecahkan keinginan daging, tetapi pada Roh Kudus sambil mengakui kita sebagai manusia yang lemah dan tidak punya kekuatan. Cara melepaskan kekuatan keinginan daging, bukan berusaha menghapuskan keinginan daging, tetapi berfokus dan berserah pada Roh kudus secara total, yaitu hidup oleh Roh Kudus. Lihat ayat 18. ”Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” Menurut ayat ini, kita harus menyerahkan hidup kita, agar Roh Kudus membimbing kita. Kita harus siap taat kepada keinginan Roh Kudus dan menyerahkan hidup kita secara total kepada Roh Kudus agar hidup kita benar-benar dipimpin oleh Roh Kudus. Jika begitu Apa yang kita harus lakukan untuk hidup oleh Roh Kudus atau dipimpin oleh Roh kudus? Terlebih dahulu harus kita menyadari dan yakin akan keberadaan Roh Kudus di dalam diri kita. Banyak orang Kristen tidak memperhatikan Roh kudus yang diam di dalam dirinya, lalu Roh Kudus dipojokkan di dalam diri mereka. Lewat hal itu, Roh Kudus bagaikan api dipadamkan dan membuat Roh Kudus tidak dapat bekarja dalam diri kita. Sebagai akibatnya, kita juga tidak bisa merasakan kerjanya Roh Kudus di dalam diri kita. 1 Tesalonika 5:19, berkata, “Janganlah padamkan Roh”. Karena itu kita terlebih dahulu ingat dan yakin bahwa Roh Kudus diam di dalam kita masing-masing. Andrew Meray, yaitu seorang hamba Tuhan yang terkenal berkata demikian, “Untuk dipimpin oleh Roh kudus, terlebih dahulu yang diperlukan adalah keyakinan yang penuh tentang diri sendiri sebagai bait Roh Kudus dengan membaca dan merenungkan Firman Allah. Lalu menyunyikan hati dirinya sendiri di hadapan Roh Kudus, agar mendengarkan suara Roh Kudus yang lembut seperti suara angin sepoi-poi.” Seperti dikatakan oleh Andrew Meray kita harus yakin dan merasakan Roh Kudus diam di dalam kita. Jika kita tidak dapat merasakanaNya, kita membaca Firman Allah sambil merenungkan-Nya untuk api Roh Kudus dinyalakan 3 kembali di dalam diri kita. Apakah kita percaya Roh kudus sedang diam di dalam diri kita masing-masing? Amin. Jika demikian hati kita masing-masing sudah siap untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Kapan pun dan di mana pun kita berada, kita harus selalu sadar bahwa Roh Kudus sedang bersama di dalam kita. Pada saat itu Roh Kudus pun memperhatikan langkah langkah kehidupan kita. Yang kedua, Renungkanlah firman Allah siang dan malam sampai dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh kudus adalah Roh kebenaran, yaitu Roh Firman Allah. Firman Allah telah diilhamkan oleh Roh Kudus. 2 Timotius 3:16a berkata “Segala tulisan yang diilhamkan Allah”. Segala firman Allah ditulis dan diilhamkan Roh Kudus. Oleh karena itu ketika kita merenungkan firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus, secara otomatis kita dapat dipunuhi oleh Roh kudus lalu dipimpin oleh Roh Kudus. Ketika kita merenungkan firman Allah siang dan malam, hati kita dipenuhi oleh Roh Kudus, dan Roh Kudus membimbing kita ke jalan kebenaran. Melalui Firman Allah yang kita renungkan, Roh kudus akan mengajari kita siapakah Allah itu, dan memberi kesadaran siapakah kita ini di hadapan Allah dan menunjukkan apa yang harus kita lakukan. Lewat hal itu, kita tidak akan tersesat, kerohanian kita tidak akan layu, bahkan kita tetap bisa tinggal dalam kebenaran, sehingga kita bisa menghasilkan banyak buah di dalam kehidupan maupun hati kita. Kitab Mazmur 1:2-3 berbunyi “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Ketika kita merenungkan firman Allah siang dan malam, Roh Kudus membimbing kita ke jalan yang terbaik, sehingga kehidupan kita menghasilkan banyak buah dan apa saja yang kita perbuat berhasil. Yang ketiga, Akuilah masalah kita dan dengarkanlah arah Roh kudus atas masalah kita melalui doa. Roh kudus adalah Sang Penghibur yang luar biasa dan Penasihat ajaib. Injil Yohanes 14:26 berkata, “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Roh kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kita dan mengingatkan kita akan semua yang telah difirmankan Tuhan. Ketika kita berdoa terhadap masalah kita, Roh kudus ini akan memberi arah rohani yang tepat dengan mendasarkan firman Allah. Ketika kita memberitahukan segala masalah dan keluhan di hati, Roh kudus sendiri mendengar dan menemani kita secara pribadi. Sebelum kita melakukan sesuatu atau mengambil suatu keputusan, bertanyalah kepada Roh Kudus yang diam di dalam hati kita. Roh Kudus pasti mengajari kita bagaimana harus kita lakukan. Ketika kita memperhatikan kehidupan Daud di dalam 1 dan 2 Samuel, kita bisa melihat Daud selalu tanya kepada Tuhan Allah atas arah kehidupannya. Tetapi yang menakjubkan kita adalah dia selalu mendengarkan suara Allah dan mengikuti-Nya. 2Samuel 2:1,2a berkata, "Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?" Firman-Nya: "Ke Hebron." Lalu pergilah Daud ke sana.” Seperti Daud ini, kehidupan kita juga harus dipimpin oleh Roh Kudus dengan mengikuti arah rohani yang diberi oleh Allah. Tetapi bagaimana kita dapat mendengar suara Roh Kudus? Kita perlu latihan untuk mendengarkan suara Roh Kudus, karena mata dan telinga rohani kita tidak begitu tajam. Karena itu, kita perlu latihan untuk mendengarkan suara Roh Kudus, karena mata dan telinga rohani kita tidak begitu tajam. Tetapi jika kita bertanya kepada Roh Kudus, seperti ‘bagaimana saya bisa mendapat uang banyak secara gampang?”, Atau ‘Apa yang harus saya lakukan untuk juara 1 di dalam kelompok saya?’, suara Roh Kudus dapat dimanupulasi oleh keinginan hawa nafsu kita. Sebagai akibatnya, kita salah menangkap arah Roh Kudus, lalu akan gagal. Karena itu kita perlu latihan dengan masalah yang terkait dengan kepribadian, misalnya, ‘Bagaimana saya taat kepada perintah Tuhan, lalu bisa mengasihi si anuh yang selama ini menyakiti hati saya?’, ‘Apa yang harus saya lakukan untuk menjadi orang yang penuh semangat?’. Ketika kita bertanya kepada Roh Kudus, lalu memperhatikan suara Roh Kudus yang diam di dalam kita, kita bisa menangkap kehendak dan arah Roh kudus yang diberi secara lembut. Memang perlu juga menguji, arah Roh Kudus yang kita dengar itu memang suara dari Roh Kudus atau tidak dengan melihat kepribadian Allah dan Firman di Alkitab. Setelah lewat proses pengujian ini, kita dapat menganggap arah rohani itu sebagai arah Roh kudus, lalu dapat berbuat sesuai dengan arah rohani sambil memperhatikan bagaimana Roh Kudus bekerja. Dengan cara seperti ini, ketika kita dibantu dan bergaul dengan Roh Kudus, kita mampu menjalani hidup yang dipimpin, dikuasai dan dikehendaki oleh Roh Kudus. Kemudian, kita dapat bersekutu dengan Roh Kudus. Berkat apa yang dianugerahkan kepada orang yang hidup oleh Roh Kudus? Lihat ayat 22, 23. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,….. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Ketika kita menjalani hidup oleh Roh Kudus, kita mampu menghasilkan buah Roh Kudus, yaitu kasih yang Allah menyerahkan Anak-Nya yang sulung kepada manusia berdosa, sukacita yang (nyani)adalah sukacita di hatiku, damai sejahtera yang diberi oleh Yesus yang memecahkan kuasa maut, kesabaran yang mampu menerima keselamatan pada saat penderitaan, kemurahan yang mampu menerima siapapun dengan berbelas kasihan, kebaikan yang Allah saja yang baik, kesetiaan yang Tuhan Yesus puji, kelemahlembutan yang mampu merangkul sepuluh bangsa di dalam hatinya, penguasaan diri yang mampu melakukan apa yang harus kita lakukan bukan apa yang mau kita lakukan. Ketika Roh kudus diam di dalam hati kita, lalu menguasai kehidupan kita, dan bekerja keras di dalam diri kita, kepribadian kita pun semakin akan bertumbuh dan menghasilkan buah. Dengan buah Roh kudus tersebut kepribadian kita 4 semakin dipulihkan sehingga makin menjadi serupa dengan Allah, yaitu mengalami pengudusan (santification). Akhirnya kita akan mengalami glorifikasi di dalam Kerajaaan Sorga yang begitu mulia. Tetapi bagaimana orang yang menuruti keinginan daging? Lihat ayat 19~21. “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan halhal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Jika orang tidak hidup oleh Roh Kudus, tetapi menuruti keinginan daging, hanya dinyatakan perbuatan daging. Ketika orang yang menuruti keinginan daging dan hidup sesuai dengan keinginan daging, pasti ia tidak dapat menghasilkan buah apapun, tetapi kehidupannya semakin hancur. Akhirnya orang yang seperti ini tidak dapat beroleh bagian dalam Kerajaan Allah. Seperti pohon yang tidak menghasilkan buah akan ditebang dan dibuang ke dalam api, mereka akan dibuang ke dalam neraka yang bernyala api selama-lamanya sebagai BBM, yaitu Bahan Bakar Manusia. Melalui firman ini, yaitu “Hiduplah oleh Roh.”, saya belajar bagaimana Roh Kudus memimpin kehidupan seorang Kristen. Saya diutus ke Indonesia sebagai seorang penginjil pada tahun 1998. Walapun saya belum bisa berbahasa Indonesia, Tuhan memberi domba-domba untuk diPAkan. Dengan kasih karunia Tuhan, saya bisa memPAkan domba-domba Tuhan. Walaupun saya rajin melayani mereka, domba-domba yang pernah saya layani pergi satu per satu. Hati saya sedih dan kecewa karena kegagalan yang terus saya alami. Melalui hal ini saya terus merenungkan apa masalah saya dan apa yang harus saya lakukan untuk menggembalakan domba-domba Tuhan, sambil merenungkan firman Allah. Tidak lama kemudian, saya diberi arah rohani oleh kitab Mazmur 1:2, “Berbahagilah orang….yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” sebagai ayat nats tahunan 2005. Sehingga saya memperhatikan baca Firman Allah, dan mendengarkan juga firman Allah melalui khotbah-khotbah yang penuh dengan kasih karunia. Melalui bergumulan ini sepertinya Tuhan menunjukkan arah rohani di dalam hati saya atas apa yang harus saya lakukan untuk menggembalakan domba-domba Tuhan. Terlebih dahulu Tuhan berharap supaya saya harus menjadi hamba firman Allah. Melalui firman Allah, saya sadar Tuhan ingin bergaul dengan saya, agar saya mengenal Tuhan secara pribadi dan lebih dalam. Tuhan ingin bersatu dengan saya dengan cara inkarnasi, seperti firman injil Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Selanjutnya melaluni firman ini, saya diberi keinginan Tuhan, yaitu saya tidak boleh melayani karya pemuridan dengan kekuatan diri saya sendiri, tetapi saya harus bersama dan tinggal bersama dengan dombadomba Tuhan, agar firman Allah di dalam saya dapat bekerja kepada domba-domba-Nya. Karena itu pada awal tahun 2006, PD Sabtu di kampus UI diubahkan dengan “main bola” sama dengan domba-domba siapapun, sehingga selama ini terus diadakan baik sinar matahai kuat atau hujan deras tanpa berhenti. Dan supaya saya terus ingat akan visi Allah ini, nomor belakang kostum sepak bola saya, mengambil dari angka ayat ini, yaitu 14. Melalui main bola saya bisa bergaul dengan dombadomba Tuhan, Allah juga bisa membangkitkan karya pemuridan Yesus. Tetapi sukacita yang diberikan kepada saya secara pribadi adalah Tuhan memberi keyakinan, itulah kehendak dan rencana Allah, dan arah rohani yang diperoleh adalah domba-domba Tuhan jangan dijadikan murid saya atau murid persekutuan kita, tetapi harus dijadikan murid Yesus. Karena itu saya serahkan hasil atau panggilan atas domba-domba kepada Allah, tetapi saya hanya melayani saja mereka dengan hati Allah. Waktu itu hati saya menjadi tenang, tidak goyang-goyang dan tetap terus bisa berdoa. Melalui hal itu saya menyadari Allah dan firman Allah bekerja di dalam hati domba-domba, sehingga mereka dipimpin oleh Allah secara pribadi masing-masing. Melalui hal ini saya belajar ketika saya menjalani hidup oleh Roh Kudus, kehidupannya akan lancar dan berhasil maupun bisa menikmati misi yang Tuhan beri. Ketika saya mencari arah Roh kudus sambil berdoa, dan berusaha untuk menuruti arah Roh Kudus, kehidupan saya sepertinya menjadi lancar. Ketika saya terus mencari arah Roh kudus sambil membaca dan merenungkan Firman Allah, Tuhan memenuhi hati saya dengan visi-visi Allah. Orang yang penuh dengan visi Allah, dipenuhi juga oleh Roh kudus, sehingga menghasilkan banyak buah. Semoga saya tetap mencari kehendak Allah dengan rajin membaca dan merenungkan Firman Allah, sehingga mampu dipimpin oleh Roh kudus agar Roh kudus banyak menghasilkan buah di dalam hati saya maupun di dalam kehidupan saya. Amin! Sebagai kesimpulan, kita telah disalibkan sama dengan Tuhan Yesus, sehingga kita menjadi milik Yesus dan Roh Kudus diam di dalam kita. Tetapi keinginan daging di dalam diri kita masih kuat dan mampu membinaskan hidup kita. Oleh karena itu, apabila kita tidak menyadari keberadaan Roh kudus dan tidak bersandar kepadaNya, kita akan mendukakan Roh Kudus yang ada di hati kita. Oleh karena itu kita harus berusaha mendengarkan suara Roh kudus dengan membaca dan merenungkan Firman Allah dan berdoa atas apa yang harus kita lakukan, agar kita menjalani hidup yang dipimpin oleh Roh kudus. Pada saat itu Allah akan memenuhi hati kita dengan visi Allah dan kepenuhan Roh kudus agar kita menyatakan buah Roh kudus dan kemuliaan Allah. Semoga kita menjadi orang yang hidup oleh Roh Kudus, lalu menjadi orang yang menghasilkan banyak buah Roh Kudus.