laporan praktikum objek, fenomena, dan persoalan biologi di alam

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
OBJEK, FENOMENA, DAN PERSOALAN BIOLOGI DI
ALAM SEKITAR
OLEH:
KELOMPOK I
1. FANENI INTAN HARTIKA
11312241001
2. NOVIASTRI HERDINAWATI
11312241002
3. OKAFANI SARI MULIAWATI
11312241003
4. LINA SAFITRI
11312241004
5. RATIH DWI UTAMI
11312241041
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum biologi yang berjudul Objek, Fenomena, dan persoalan biologi di alam
sekitar kita disusun oleh Kelompok I pada :
Hari/tanggal
: Kamis, 15 September 2011
Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 15 – 21 september
2011.
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing,
Ekosari R, M.P.
2
A.
TUJUAN
1.
Mengidentifikasi berbagai macam objek biologi beserta fenomena-fenomena
objek
ataupun fenomena-fenomena peristiwa yang terdapat di lingkungan
sekitar.
2.
Mengidentifikasi tingkat oraganisasi kehidupan dari objek yang kami observasi.
3.
Menemukan persoalan biologi menurut BSCS berdasarkan fenomena yang kami
amati.
B.
KAJIAN PUSTAKA
Biologi berasal dari kata bios, artinya hidup dan logos, artinya ilmu. Biologi
adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Biologi
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat membantu manusia
memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian biologi mencakup berbagai tingkat organisasi kehidupan, meliputi sel,
jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bahkan sampai dengan bioma. Tingkat
molekul dipelajari dalam biologi molekuler. Dengan demikian, kita dapat mengetahui
tingkat-tingkat metabolisme berbagai jenis makhluk hidup. Biologi sel merupakan
ilmu yang membahas organel-organel yang terkandung dalam sel berkaitan dengan
fungsi dan peranannya bagi kehidupan, berkat adanya ketekunan para ilmuwan yang
mengkajinya.
Jaringan tubuh makhluk hidup memperoleh perhatian khusus para ahli bidang
histologi. Dengan mempelajari histologi, dokter dapat memperbaiki wajah yang rusak
karena terbakar melalui operasi. Tingkat organisasi kehidupan berupa organ dapat
dipelajari dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Adapun ekologi merupakan ilmu yang
mempelajari makhluk hidup dalam tingkatan individu (spesies dan koloni), populasi
(kumpulan individu dalam suatu tempat dan waktu yang sama), ekosistem (hubungan
timbal balik antara faktor biotik dan abiotik lingkungan), serta bioma (gabungan
berbagai ekosistem)
Biologi sebagai ilmu mempunyai cirri tertentu. BSCS (biological Science
Curriculum study) menggambarkan struktur keilmuan biologi secara sederhana
sebagai bangun 3 dimensi yang meliputi objek, tingkat organisasi kehidupan, tema
persoalan. Biologi sebaga ilmu memiliki objek tertentu, tingkatan di mana objek
3
dipelajari dan tema yang merupakan persoalan dari objek tertentu. Adapun gambaran
bangun 3 dimensi keilmuan biologi menurut BSCS adalah sebagai berikut :
Tema persoalan melekat pada objek antara lain menurut BSCS sebagai berikut
: evolusi, keragaman dan keanekaragaman, genetika berkelanjutan, organism dan
lingkungan regulasi, perilaku, struktur fungsi, dan regulasi. Dua tema (science inquiry
dan history biological consepts) merupakan tema persoalan yang melekat pada
wawasan keilmuan bukan pada objek ataupun kejadian lain.
Salah satu cara mempelajari objek biologi dan fenomenanya adalah dengan
observasi. Observasi merupakan kemampuan untuk menggunakan pancaindra, tanpa
ataupun menggunakan alat bantu untuk menemukan sejumlah fakta atau fenomena.
Alat bantu yang digunakan dalam melakukan observasi antara lain : melalui lensa
dalam mikroskop, lup, dan lain-lain. Diharapkan dalam melakukan observasi tidak
dicampur adukkan dengan persepsi (pikiran-pikiran berdasarkan pengalaman)
sehingga data yang diperoleh objektif.
Makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat terorganisasi. Struktur
kehidupan tersusun mulai dari yang paling sederhana yaitu molekul, sel, jaringan,
organ, individu, populasi, komunitas, sampai yang paling luas dan kompleks yaitu
bioma. Oleh karena itu, kajian terhadap makhluk hidup dilakukan secara hierakis,
mulai dari tingkat molekul hingga bioma.
4
Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Tingkat molekul
Setiap inti sel makhluk hidup memiliki molekul organic yang berperan mengendalikan
struktur dan fungsi setiap sel. Molekul organic tersebut yaitu DNA yang berfungsi
membawa informasi genetic yang diturunkan dan RNA yang berperan dalam
mengatur sintesis protein di dalam sel.
2. Tingkat Sel
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil.
3. Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
4. Tingkat Organ
Organ merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu.
5. Tingkat Sistem Organ
System organ disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi dalam
melaksanakan fungsi dari dalam tubuh.
6. Tingkat Individu]
Di tingkat individu, berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena
koordinasi dan regulasi bermacam-macam system tubuh.
7. Tingkat Populasi
Populasi adalah kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama
8. Tingkat komunitas
Kumpulan populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut
komunitas.
9. Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas dengan
lingkungan abiotiknya.
10.
Tingkat Bioma
Kumpulan ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan membentuk bioma.
Objek atau kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu kini telah
dikelompokkan atau diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi
5 Kingdom
(Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera). Selain kelima kingdom tersebut ada
5
satu objek lain yang juga dikaji dalam Biologi, yaitu Virus. Virus dipisahkan dari
kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan oleh asam
nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima
kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun atas
banyak sel (bagi organisme multiseluler). Kelima kingdom diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang
menyusunnya.
Pengelompokkan
ini
sesuai
dengan
sistem
klasifikasi
yang
dikemukakan oleh Robert H. B. Whittaker pada tahun 1969. Perhatikan Tabel 1
berikut mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup menurut Whittaker.
Bahkan dalam perkembangan terakhir, dunia makhluk hidup diklasifikasikan
menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu: Plantae, Animalium, Fungi, Protista,
Archaebacteria, dan Eubacteria.
Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan
kemajuan IPTEK, sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit.
Adapun kajian tersebut meliputi berbagai tema persoalan biologi antara lain menurut
Biological Science Curriculum Study (B.S.C.S.), 1996 adalah sebagai berikut:
• Evolusi: bentuk-bentuk dan hasil-hasil perubahan.
• Interaksi dan saling ketergantungan.
• Genetika berkelanjutan.
• Pemeliharaan dari suatu keseimbangan yang dinamis.
• Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi.
• Energi, materi dan organisasi.
• Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi dan Masyarakat.
Untuk memudahkan mempelajari tema tersebut ataupun melandasi suatu
penelitian, objek-objek tersebut dipilah-pilah menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai
dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas,
ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling
berhubungan.
Objek yang dipelajari dalam
ilmu biologi adalah makhluk hidup dan
karakteristik dasar makhluk hidup sendiri, antara lain:
6
-
Makhluk hidup terdiri oleh sel
-
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan
-
Makhluk hidup melakukan proses metabolism
-
Makhluk hidup memberikan respon rangsang
-
Makhluk hidup melakukan reproduksi
-
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Salah satu cara mempelajari objek biologi dan fenomenanya adalah dengan
observasi. Observasi merupakan kemampuan untuk menggunakan panca indera, tanpa
ataupun dengan alat bantu untuk menemukan sejumlah fakta atau fenomena. Alat
bantu yang digunakan dalam melakukan observasi antara lain: melalui lensa dan
mikroskop, lup, dan lain-lain.
Kawasan kajian menggambarkan pula cabang-cabang keilmuan baru dalam
biologi berikut ini:
a.
Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada objek
Misalnya:
b.
-
botani (tentang tumbuhan)
-
Zoology (tentang hewan)
-
Mikrobiologi (tentang jasad renik)
-
Entomologi (tentang serangga)
-
Ornitologi (tentang burung)
-
Mikologi ( tentang jamur)
Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada tema permasalahan
Misalnya:
c.
-
morfologi (tentang bentuk luar tubuh)
-
Fisiologi (tentang faal atau proses kerja tubuh)
-
Genetika (tentang sifat keturunan/pewarisan sifat)
-
Ekologi (tentang “rumah” oranisme)
-
Taksonomi
Cabang ilmu biologi yang didasarkan atas tingkat organisasi kehidupan
7
Misalnya:
d.
-
sitology
-
Histologi
-
Organology
-
Biologi populasi
Cabang ilmu yang dikembangkan berdasarkan kombinasi antara objek,
tema, permasalahan, dan tingkat organisasi
Misalnya:
C.
-
morfologi tumbuhan
-
Genetika manusia
-
Anatomi hewan
-
Fisiologi tumbuhan
METODE PRAKTIKUM
1.
2.
3.
Tempat dan waktu
a.
Tempat : Depan Laboratorium Biologi
b.
Waktu : Kamis, 15 September 2011
Alat dan Bahan
a.
Objek : Objek dan gejala biologi, berbagai referensi
b.
Alat
: Plastik,Lup
Prosedur :
Menentukan lokasi untuk observasi
Mengidentifikasi objek biologi yang dapat ditemukan pada lokasi observasi
yang sudah kami pilih
Memfokuskan observasi terhadap organ atau bagian individu, individu
atau sekelompok individu organisme yang menarik perhatian
Mengamati ciri atau fenomena objek ataupun peristiwa yang tampak dan
mencatat hasil observasi ke dalam tabel
8
Mengidentikasi macam objek biologi, meningkatkan organisasi
kehidupan, dan macam persoalan dari ciri atau fenomena yang kita amati
berdasarkan struktur keilmuan biologi menurut BSCS
D.
HASIL PENGAMATAN
TABEL HASIL OBSERVASI
No
Lokasi
Macam
Fenomena
Objek
Observasi
Objek
dan atau Peristiwa
Biologi
Tingkatan
Persoalan
Organisasi
Biologi
Kehidupan
Menurut
Struktur
Keilomuan
BSCS
1.
2.
3.
4.
Depan
R.
Plantae
Kulit buah bertingkat-
Kalab
(buah
tingkat
mikrobiotik
srikaya)
Depan
Plantae
Batang
Kalab
(tanaman
rambut
mikrobiotik
melon)
terdapat sulur
Depan
Animalia
Merambat di batang-
Kalab
(semut
batang pohon
mikrobiotik
merah)
Depan
Plantae
Terdapat bintik-bintik
Kalab
(daun
di bagian bawah daun
mikrobiotik
tanaman
R.
R.
R.
terdapat
halus
Organ
Struktur fungsi
Organ
Struktur fungsi
Individu
Organisme dan
dan
lingkungan
Organ
Struktur fungsi
Populasi
Genetika
paku)
5.
Depan lab.
Animalia
Warna bulu anak sama
Kimia
(induk dan
dengan induknya
dasar
anak
berlanjut
kucing)
6.
Taman
Protista
Jamur
tumbuh
9
di
komunitas
dekat
lab.
(jamur)
taman
Kebun
Plantae
Fenomena objek
Biologi
(bunga
Kelopak 5, mahkota 4,
kamboja)
putik 1, benang sari
Kebun
Plantae
Fenomena objek
Biologi
(euphorbia)
Warna bunga dalam
Fisika
dasar
7.
8.
Organ
Strukture
and
function
Organ
Diversity
and
unity
satu pohon berbedabeda
9.
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
biologi
(lebah
Saat
kembali
madu)
sarang
setiap
Populasi
Behavior
Populasi
Organisme and
ke
lebah
membawa madu
10.
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
Biologi
(semut)
Setiap
bertemu
dengan
semut
environment
lain
saling bertabrakan
11.
12.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
Organ
biologi
(anggur)
Batangnya merambat
Kebun
Plantae
Fenomena peristiwa
biologi
(pepaya)
Ketika buah pepaya
dilukai
akan
mengeluarkan
getah
Structure
and
function
Organ
Regulasi
Individu
behavior
Organ
Genetika
putih
13.
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
biologi
(kupu-
Kupu-kupu
kupu)
menghindar
didekati
setiap
dengan
tangan
14.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(bunga
Bunga
euphorbia)
merah
berwarna
dan
10
kuning
berkelanjutan
kemerahan
dan
berkelipatan 2
15.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(pohon
Daun menyirip, kaku
kamboja)
Batang
ada
individu
Struktur
dan
fungsi
yang
membesar
dan
bercabang
16.
Kebun
Buah
Fenomena peristiwa
biologi
srikaya dan
Buah
semut
diselubungi
komunitas
Perilaku
Organ
Struktur
srikaya
segerombolan semut
17.
18.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(bunga
Bunga
bakung)
mahkota
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(bunga X)
Daun memanjang dan
dengan
satu
dan
fungsi
Organ
Struktur
dan
fungsi
berbuku-buku
Setiap ruas ditumbuhi
daun
19.
Kebun
Lebah dan
Fenomena peristiwa
biologi
bunga
Lebah
komunitas
Behavior
Individu
Genetic
membawa
serbuk sari dari bunga
20.
Kebun
Plantae
Daun
hijau
kasar,
biologi
(tanaman
batang
berduri
euphorbia)
bercabang,
dan
continuity
bunga
berwarna
merah,
kelipatannya 2
21.
Kebun
Plantae
Daun hijau agak tebal
biologi
(tanaman
dan
kamboja)
halus
kaku,
batang
bercabang,
bunga merah muda,
kelopak luar berwarna
putih, akar tunggang,
11
Ekosistem
Structure
function
and
terdapat semut
22.
Kebun
Plantae
Daun hijau lebar, buah
biologi
(tumbuhan
berbentuk
X)
bola
ekosistem
setengah
karena
Structure
and
function
buah
berkembang
dari
pangkal bunga, batang
halus,
tumbuh
yang
duri
bergerombol,
akarnya serabut, ada
semutnya
23.
Kebun
Plantae
Daun
meruncing
biologi
(tanaman
warna hijau tua, di
anggrek
bagian
bawah
darat)
berbentuk
seperti
Populasi
Structure
and
function
kipas, tidak berbatang,
akar serabut
24.
Kebun
Plantae
Daun hijau, menyirip,
biologi
(pohon
kasar
srikaya)
bawah, batang besar
di
Individu
bagian
Structure
and
function
bercabang, buah bulat
tidak rata
25.
26.
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
biologi
(semut
Jalan-jalan di batang
hitam)
pohon sawo
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(batang
Berduri
Populasi
Tingkah laku
Organ
Struktur
dan
fungsi
euphorbia)
27.
28.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(batang X)
Berwarna merah
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(daun X)
Berwarna hijau lurik
Organ
Struktur
dan
fungsi
Individu
Struktur
dan
fungsi
kuning
29.
Kebun
Plantae
Fenomena peristiwa
12
Individu
Organisme dan
biologi
(anggrek)
Menumpang di pohon
lingkungan
sawo
30.
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
biologi
(nyamuk)
Beterbangan di sekitar
Populasi
Tingkah laku
individu
Organisme dan
pepohonan
31.
32.
33.
Kebun
Animalia
Fenomena objek
biologi
(belalang)
Menempel di daun
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(daun X)
Berbintik-bintik
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(daun
Berwarna ungu
lingkungan
Organ
Struktur
dan
fungsi
Individu
Struktur
dan
fungsi
jengger)
34.
35.
36.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
Individu
biologi
(tanaman
Daun berwarna merah
X)
berduri
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
biologi
(serangga)
Sedang kawin
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(daun X)
Berwarna
Struktur
dan
fungsi
Populasi
Tingkah laku
Organ
Struktur
dan
fungsi
merah(bawah) seperti
baju tentara(atas)
37.
38.
39.
40.
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(tanaman
Pangkal
X)
berduri
Kebun
Plantae
Fenomena objek
biologi
(bunga
Ada
euphorbia)
merah, pink
Kebun
Animalia
Fenomena peristiwa
biologi
(ulat)
Makan daun
Kebun
Animalia
Fenomena objek
biologi
(kepompon
Ulat jadi kepompong,
g)
berwarna
yang
batang
Individu
hijau
Struktur
dan
fungsi
kuning,
pinggirnya merah
13
Individu
Struktur
dan
fungsi
Populasi
Tingkah laku
Populasi
Struktur
fungsi
dan
41.
42.
Kebun
Animalia
Objek dan peristiwa
Individu
Perilaku
biologi
(undur-
Berjalan mundur, kaki
Organ
Struktur
undur)
belakang kecil
Kebun
Animalia
Peristiwa
biologi
(semut)
Ketika bertemu saling
dan
fungsi
Populasi
Perilaku
Organ
Struktur
menyentuhkan kepala
43.
Kebun
Plantae
Objek
biologi
(jeruk
Batang berduri
dan
fungsi
nipis)
44.
45.
Kebun
Plantae
Objek
Populasi
biologi
(euphorbia)
Warna bunga
Kebun
Plantae
Objek
biologi
(enceng
Daun tebal
Keanekaragam
an
Organ
Struktur
dan
fungsi
gondok)
46.
47.
48.
Kebun
Animalia
Objek
Individu
biologi
(capung)
Warna merah
Kebun
Plantae
Objek
biologi
(paku)
Daun berspora
Kebun
Plantae
Objek
biologi
(anggrek)
Bentuk daun berbeda-
Struktur
dan
fungsi
Organ
Struktur
dan
fungsi
komunitas
Keanekaragam
an
beda
49.
Kebun
Plantae
Objek
Populasi
biologi
(bougenvil)
Warna
bunga
Keanekaragam
an
bermacam-macam
50.
Kebun
Plantae
Objek
Organ
biologi
(begonia)
Permukaan
daun
Struktur
dan
fungsi
berbulu
51.
52.
Kebun
Plantae
Daun berwarna hijau
Jaringan
Structure
depan lab.
(daun
dan runcing
dan organ
function
Biologi
cemara)
Kebun
Plantae
Di
komunitas
Organisme and
depan lab.
(pohon
tumbuhan parasit
Biologi
melinjo)
batang
14
ada
and
envirenment
53.
Kebun
Plantae
Ada bekicot mati
depan lab.
(populasi
Biologi
Roediscolo
komunitas
Organisme and
environment
ur)
54.
55.
Kebun
Animalia
Menjilat
badan,
depan lab.
(seekor
bersembunyi
Biologi
kucing)
tidak ada orang
Kebun
Komunitas
Ada bunga teratai, ada
depan lab.
kolam air
kecebong dan hydrila
depan
Plantae
Batangnya
besar
lab. biologi
(Pohon
,berwarna
cokelat,
mangga A)
terdapat sayatan besar
individu
Behavior
komunitas
Diversity
bila
and
unity
Biologi
56.
Di
yang
mengeluarkan
getah
berwarna
Individu
Regulasi
Individu
Struktur
cokelat tua.
57.
Depan lab.
Plantae
Batangnya
sedang,
Biologi
(pohon
memiliki cabang lurus
mangga B)
namun,
cabang
tersebut
terdapat
dan
fungsi
cabang dari tanaman
lain
yang
tidak
sejenis.
58.
Depan lab.
Protista
(
Berbentuk
Biologi
jamur
payung
payung)
cokelat
seperti
Individu
berwarna
muda
Organism
dan
lingkunganya.
dan
putih, tinggi kira-kira
5 cm, tumbuh sendiri
di
sekitar
tanaman
lain.
59.
Depan lab.
Plantae
Daunnya
berwarna
Biologi
(pohon
hijau, cokelat muda
cemara)
serta
cokelat
15
tua,
Individu
Diversity
unity
dan
batang
pohon
bercabang
banyak
berwarna cokelat tua,
daun
yang
berada
pada batang bagian
bawah mongering.
60.
Depan lab.
Animalia
Berwarna hitam dan
Biologi
(sekelompo
menempel di bawah
k
daun
hewan
Populasi
Diversity
dan
unity
kutu daun)
61.
62.
Depan lab.
Plantae
Fenomenanya
bunga
Biologi
(bunga
tersebut
ungu)
ungu
Depan lab.
Plantae
Objek
Biologi
(daun muda)
Daun yang lebih muda
Individu
berwarna
cenderung
Genetic
Continuity
Organ
Behavior
Organ
Struktur
berwarna
lebih
terang,
berukuran lebih kecil
bila
dibandingkan
dengan
daun
yang
sudah tua
63.
Depan lab.
Plantae
Objek
Biologi
(batang
Kulit
pohon X)
permukaannya pecah-
luar
pecah,
batang
dan
fungsi
berwarna
coklat
dan
tekstur
kasar
64.
65.
Depan lab.
Plantae
Objek
Biologi
(daun
Daun terlihat kuning
kuning)
cerah
Depan lab.
Plantae
Objek
Biologi
(akar
Akar
gantung)
pohon bringin terlihat
Organ
16
pada
dan
fungsi
Organ
gantung
Struktur
Struktur
fungsi
dan
bergelantungan,
berwarna
cokelat,
berdiameter kecil dan
menggantung
pada
batang-batang
yang
bercabang.
67.
Plantae dan
Objek
Kalab
animalia
Di
mikrobiotik
(kolam)
terdapat
Depan
R.
komunitas
dalam
kolam
Diversity
and
unity
beberapa
populasi antara lain:
tumbuhan teratai yang
tumbuh bergerombol
dipermukaan
populasi
kolam,
kecebong,
lumut yang tumbuh di
dinding
kolam
dan
berair keruh,
68.
69.
Animalia
Peristiwa
Kalab
(semut
Saat berpapasan saling
mikrobiotik
merah)
berjabat antena
Depan
Animalia
Objek
(lebah)
Adanya
Depan
R.
R.
Kalab
mikrobiotik
Behavior
Individu
Structur
alat
penyengat
jarum
Populasi
di
function
berupa
belakang
abdomen.
E.
PEMBAHASAN
Amat banyak objek, fenomena, dan persoalan biologi yang terjadi di sekitar
kita yang dapat kita amati. Objek biologi yang dapat diamati di sekitar kita
diantaranya dimulai dari kelompok protista, plantae, hingga animalia
17
and
1.
Animalia (Semut merah)
Pada observasi ini macam objek biologi yang kami temukan adalah semut yang
termasuk dalam animalia. Berdasarkan pengamatan ciri – ciri morfologi semut yang
kami temukan adalah sebagai berikut :

Berwarna merah

Memiliki 2 antenna

Memiliki 3 pasang kaki

Terdapat 3 segmen tubuh
Dalam observasi pada semut ini fenomena dan persoalan biologi yang terjadi
adalah pada saat semut berpapasan dengan semut lain semut saling bersentuhan atau
berjabatan antena satu dengan yang lain. Peristiwa saling bersentuhannya antena
terjadi pada semut memiliki berbagai macam tujuan antara lain memberi sinyal
melalui antena di kepala semut apakah di lingkungan sekitarnya ada makanan atau ada
musuh.
Menurut sumber literatur yang kami temukan fenomena bersentuhan antena
juga memiliki tujuan antara lain, dimulainya makan, ajakan dan pertemuan sosial agar
teman – teman sesarang bisa saling mengenal. Yang paling mencolok pada fenomena
ini adalah sentuhan dapat diajukan untuk komunikasi yaitu semut memberi makan
semut lain dengan makanan yang disimpan dalam temboloknya, dengan cara
mengeluarkan makanan itu dari mulutnya dengan sentuhan pendek. (Harun
Yahya,1987:30)
Dalam tingkatan organisasi kehidupan semut digolongkan dalam tingkat suatu
populasi. Karena pada observasi kami mengamati terdapat sekumpulan semut yang
menempati satu habitat yang sama. Dan persoalan biologi menurut struktur keilmuan
BSCS adalah behavior atau perilaku semut.
2.
Plantae (Daun Putri Malu)
Tumbuhan putri malu termasuk dalam plantae. Mimosa pudica (putri malu) ini
memiliki susunan daun kecil teratur simetris sepanjang tangkai daun. Tiap daun
ditopang oleh suatu pembengkakan di pangkal lekatannya pada ranting. Sedang tiap
ranting mempunyai pembengkakan serupa di pangkalnya pada batang. Pembengkakan
18
ini (pulvinus) merupakan bagian yang peka terhadap rangsangan. Struktur ini mampu
menimbulkan gerak daun-daun atau anak daun, yaitu gerak buka-tutup.
Pada obervasi kali ini kami mengamati perilaku tumbuhan putri malu saat
menerima rangsang sentuhan.Fenomena yang terjadi pada daun tumbuhan putri malu
adalah daunnya mengatup apabila menerima rangsang sentuhan. Rangsangan tersebut
juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti,
yang dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh gerakan tigmonasti
daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Hal ini disebabkan
oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Pusat reaksinya terletak
pada bantalan daun, yaitu bagian kecil yang menggembung pada ujung-ujung daun
yang menempel pada rantingnya.
Daun putri malu dapat menguncup seketika dalam beberapa detik saja, namun
memerlukan waktu beberapa menit kemudian untuk dapat mengembang kembali
seperti semula. Ini disebabkan karena tanaman harus kembali memompa dan
menebarkan kembali cairan ke seluruh bagian tubuh secara merata.
Dalam pengamatan terhadap perilaku daun putri malu saat menerima rangsang
termasuk dalam tingkat organisasi kehidupan sebagai salah satu organ pada tumbuhan.
Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur
serta perilaku daun putri malu.
3.
Plantae (Daun kuning)
Pada observasi, kami menemukan pohon yang mempunyai daun berwarna
kuning. Dalam pengamatan yang kami lakukan ciri – ciri daun yang kami temukan
adalah sebagai berikut :

Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna kuning.

Daun ditopang oleh tangkai daun.

Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun.

Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh
angkut.
Berdasarkan literature fenomena yang terjadi pada daun, daun yang menguning
dapat disebabkan oleh factor sebagai berikut :
19

Tanah kering

Cahaya terlalu terang

Perubahan mendadak dalam lingkungan

System akar yang rusak

Kekurangan gizi (nitrogen dan besi)
Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan daun dalam
tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat organ. Dan persoalan biologi berdasarkan
biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur daun.
4.
Plantae (batang pohon X pecah-pecah)
Pada observasi, kami menemukan pohon yang mempunyai batang pecah-
pecah. Dalam pengamatan yang kami lakukan ciri – cirri batang yang kami temukan
adalah sebagai berikut :

Berwarna coklat

Kulit batang terlihat pecah-pecah

Terlihat seolah tumpang tindih

Tekstur kayu kasar
Batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan
dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang
sama seperti jaringan epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat
serta berkutikula pada akar dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan
tumbuh, baik secara sekunder maupun primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi
pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal
(ujung batang) tepatnya pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang
juga sama dengan jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di
dalamnya. Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang
mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus.
Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan batang dalam
tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat organ. Dan persoalan biologi berdasarkan
biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur batang.
5.
Animalia (Lebah)
20
Pada observasi kali ini, yang menjadi objek kajian biologi adalah lebah.
Adapun ciri-ciri morfologi yang bias diobservasi sebagai berikut :

Jumlah kaki tiga pasang

Terdapat tiga segmen tubuh, yaitu kepala, dada dan perut.

Memiliki jumlah antenna dua.

Warna tubuh coklat kekuningan.

Mempunyai sepasang sayap

Bagian belakang abdomen terdapat alat penyengat seperti jarum.
Tubuh lebah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala, dada dan perut.
Seperti halnya insekta, lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut,
tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin
dan menutupi organ dalam. Seperti serangga pada umumnya, lebah mempunyai tiga
pasang kaki dan sepasang antenna. Di alam, ditemukan bermacam-macam warna pada
lebah, diantaranya kuning kecoklatan, kuning kehitaman, dan hitam. (Wikipedia,
2006:1-2)
Berdasarkan observasi pada lebah ini terdapat fenomena biologi yaitu adanya
alat penyengat berupa jarum di belakang abdomen. Alat ini digunakan oleh lebah
sebagai alat pertahanan diri dari musuh. Menurut literature alat penyengat lebah
mengandung racun, racun ini menyebar melalui pembuluh darah sehingga terjadi
pembengkakan kecil yang menyumbat peredaran darah apabila terkena sengatannya.
Dalam observasi ini , lebah kami golongkan dalam tingkat organisasi
kehidupan sebagai suatu individu. Karena dalam pengamatan kami hanya menemukan
satu ekor lebah. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS
adalah structur and function.
6.
Protista (Jamur payung)
Jamur merupakan tanaman heterotrof yang tidak dapat membuat makanan
sendiri dengan cara berfotosintesis karena jamur tidak memiliki klorofil sehingga
jamur bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit
Cara hidup jamur adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur dapat
mencari makanannya dengan cara menyerap makanan dari organisme lain dan sebagai
timbal baliknya jamur akan menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur
21
hidup di tempat yang lembab. Habitat jamur berada di darat (terestrial) dan di tempat
lembab. Meskipun demikian banyak pula jamur yang hidup pada organisme atau sisasisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang
asam.
Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan jamur dalam
tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat individu. Dan persoalan biologi
berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah organisme dan lingkungan.
F.
KESIMPULAN
Dari hasil observasi, praktikan dapat menyimpulkan bahwa :
1.
Di alam sekitar terdapat berbagai macam objek kajian biologi beserta
fenomena-fenomena objek maupun fenomena-fenomena peristiwa. Adapun
objek kajian yang berhasil diamati praktikan adalah:
a.
Plantae (daun putri malu, daun kuning, dan batang pecah-pecah pada
pohon “X”)
2.
b.
Animalia (semut merah dan lebah)
c.
Protista (jamur payung)
Objek biologi daun putri malu, daun yang sudah kuning dan batang pecahpecah pada pohon “X” memiliki tingkat organisasi kehidupan tingkat organ (
daun dan batang merupakan kumpulan jaringan yang membentuk struktur
fungsional sehingga membentuk organ) sedangkan pada objek biologi jamur
payung dan hewan lebah memiliki tingkat organisasi kehidupan sebagai
organisme (individu) . Objek biologi hewan semut memiliki tingkat organisasi
kehidupan populasi (kumpulan individu semut satu spesies hidup di wilayah
yang sama dan di waktu bersamaan pula)
3.
Terdapat fenomena dan persoalan pada objek biologi yang telah diobservasi,
antara lain struktur dan fungsi (daun yang telah menguning, batang pecahpecah pada pohon X dan lebah), tingkah laku (semut merah berpapasan dengan
semut lain saling bersentuhan atau berjabatan antena satu dengan yang lain
serta daun putri malu yang akan mengatup bila ada rangsangan sentuhan), serta
organisme dan lingkungan (jamur payung yang hidup di sekitar tanaman lain di
tempat yang lembab).
22
G.
SARAN
Dalam observasi yang telah kami lakukan, kami sadar pastinya masih banyak
cela dan kekurangan. Agar praktikan dapat memperoleh hasil observasi yang lebih
baik lagi, ada beberapa saran yang kami anjurkan antara lain:
1.
Praktikan lebih jeli dalam mencari dan memilih objek biologi beserta
fenomena-fenomena objek maupun peristiwa yang ada di alam sekitar kita
yang menarik untuk diobservasi
2.
Praktikan lebih teliti dalam menentukan tingkatan organisasi kehidupan dan
persoalan biologi pada objek biologi yang diamati
3.
Praktikan lebih cermat dan teliti selama proses observasi (penelitian), serta
lebih rajin dalam mencari kajian pustaka mengenai objek biologi yang sedang
diamati.
H.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ag.ndsu.edu/pubs/plantsci/landscap /pp744w.htm / Pp744w.htm
http://www.mobot.org/gardeninghelp/plantfinde
http://www.mobot.org/gardeninghelp/plantfinde
r/Hortline.asp?code=3750
r
/
Hortline.asp? kode = 3750
http://dedesander.blogspot.com/2011/06/pelajaran-hidup-dari-semut.html
http://blogsr0812.blogspot.com/2011/01/mengapa-daun-putri-malu-menguncup-biladisentuh
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan_19.html
Wikipedia.
2011.
Jamur.
Diambil
pada
16
September
2011
dari
pada
16
September
2011
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi
Wikipedia.
2011.
Jamur.
Diambil
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur
23
Dipostkan
oleh
Siregar.
Ameilia
2011.
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/penelitian-dalam-biologi/biologisebagai-ilmu-pengetahuan/.. Diambil pada tanggal 15 Desember 2011
LAMPIRAN
Batang pohon yang pecah pecah
24
Semut merah yang saling menyentuhkan antenanya
25
26
Daun kuning(daun yang telah menguning)
27
Putri Malu
Daun menguncup setelah diberi rangsangan
28
Jamur
29
Bunga Ungu
30
Komunitas kolam
31
Akar gantung
32
Download