LAPORAN PRAKTIKUM OBJEK, FENOMENA, DAN PERSOALAN BIOLOGI DI ALAM SEKITAR OLEH: KELOMPOK I 1. FANENI INTAN HARTIKA 11312241001 2. NOVIASTRI HERDINAWATI 11312241002 3. OKAFANI SARI MULIAWATI 11312241003 4. LINA SAFITRI 11312241004 5. RATIH DWI UTAMI 11312241041 PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 HALAMAN PENGESAHAN Laporan Praktikum biologi yang berjudul Objek, Fenomena, dan persoalan biologi di alam sekitar kita disusun oleh Kelompok I pada : Hari/tanggal : Kamis, 15 September 2011 Berdasarkan hasil bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 15 – 21 september 2011. Disetujui oleh Dosen Pembimbing, Ekosari R, M.P. 2 A. TUJUAN 1. Mengidentifikasi berbagai macam objek biologi beserta fenomena-fenomena objek ataupun fenomena-fenomena peristiwa yang terdapat di lingkungan sekitar. 2. Mengidentifikasi tingkat oraganisasi kehidupan dari objek yang kami observasi. 3. Menemukan persoalan biologi menurut BSCS berdasarkan fenomena yang kami amati. B. KAJIAN PUSTAKA Biologi berasal dari kata bios, artinya hidup dan logos, artinya ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat membantu manusia memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kajian biologi mencakup berbagai tingkat organisasi kehidupan, meliputi sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, bahkan sampai dengan bioma. Tingkat molekul dipelajari dalam biologi molekuler. Dengan demikian, kita dapat mengetahui tingkat-tingkat metabolisme berbagai jenis makhluk hidup. Biologi sel merupakan ilmu yang membahas organel-organel yang terkandung dalam sel berkaitan dengan fungsi dan peranannya bagi kehidupan, berkat adanya ketekunan para ilmuwan yang mengkajinya. Jaringan tubuh makhluk hidup memperoleh perhatian khusus para ahli bidang histologi. Dengan mempelajari histologi, dokter dapat memperbaiki wajah yang rusak karena terbakar melalui operasi. Tingkat organisasi kehidupan berupa organ dapat dipelajari dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Adapun ekologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam tingkatan individu (spesies dan koloni), populasi (kumpulan individu dalam suatu tempat dan waktu yang sama), ekosistem (hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik lingkungan), serta bioma (gabungan berbagai ekosistem) Biologi sebagai ilmu mempunyai cirri tertentu. BSCS (biological Science Curriculum study) menggambarkan struktur keilmuan biologi secara sederhana sebagai bangun 3 dimensi yang meliputi objek, tingkat organisasi kehidupan, tema persoalan. Biologi sebaga ilmu memiliki objek tertentu, tingkatan di mana objek 3 dipelajari dan tema yang merupakan persoalan dari objek tertentu. Adapun gambaran bangun 3 dimensi keilmuan biologi menurut BSCS adalah sebagai berikut : Tema persoalan melekat pada objek antara lain menurut BSCS sebagai berikut : evolusi, keragaman dan keanekaragaman, genetika berkelanjutan, organism dan lingkungan regulasi, perilaku, struktur fungsi, dan regulasi. Dua tema (science inquiry dan history biological consepts) merupakan tema persoalan yang melekat pada wawasan keilmuan bukan pada objek ataupun kejadian lain. Salah satu cara mempelajari objek biologi dan fenomenanya adalah dengan observasi. Observasi merupakan kemampuan untuk menggunakan pancaindra, tanpa ataupun menggunakan alat bantu untuk menemukan sejumlah fakta atau fenomena. Alat bantu yang digunakan dalam melakukan observasi antara lain : melalui lensa dalam mikroskop, lup, dan lain-lain. Diharapkan dalam melakukan observasi tidak dicampur adukkan dengan persepsi (pikiran-pikiran berdasarkan pengalaman) sehingga data yang diperoleh objektif. Makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat terorganisasi. Struktur kehidupan tersusun mulai dari yang paling sederhana yaitu molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, sampai yang paling luas dan kompleks yaitu bioma. Oleh karena itu, kajian terhadap makhluk hidup dilakukan secara hierakis, mulai dari tingkat molekul hingga bioma. 4 Struktur organisasi kehidupan dalam berbagai tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tingkat molekul Setiap inti sel makhluk hidup memiliki molekul organic yang berperan mengendalikan struktur dan fungsi setiap sel. Molekul organic tersebut yaitu DNA yang berfungsi membawa informasi genetic yang diturunkan dan RNA yang berperan dalam mengatur sintesis protein di dalam sel. 2. Tingkat Sel Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil. 3. Tingkat Jaringan Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. 4. Tingkat Organ Organ merupakan kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu. 5. Tingkat Sistem Organ System organ disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi dalam melaksanakan fungsi dari dalam tubuh. 6. Tingkat Individu] Di tingkat individu, berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena koordinasi dan regulasi bermacam-macam system tubuh. 7. Tingkat Populasi Populasi adalah kumpulan individu yang berada pada waktu dan tempat yang sama 8. Tingkat komunitas Kumpulan populasi yang berada pada waktu dan tempat yang sama disebut komunitas. 9. Tingkat Ekosistem Ekosistem adalah interaksi antara populasi-populasi penyusun komunitas dengan lingkungan abiotiknya. 10. Tingkat Bioma Kumpulan ekosistem yang melingkupi wilayah yang luas akan membentuk bioma. Objek atau kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu kini telah dikelompokkan atau diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi 5 Kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera). Selain kelima kingdom tersebut ada 5 satu objek lain yang juga dikaji dalam Biologi, yaitu Virus. Virus dipisahkan dari kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan oleh asam nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun atas banyak sel (bagi organisme multiseluler). Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang menyusunnya. Pengelompokkan ini sesuai dengan sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. B. Whittaker pada tahun 1969. Perhatikan Tabel 1 berikut mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup menurut Whittaker. Bahkan dalam perkembangan terakhir, dunia makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu: Plantae, Animalium, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria. Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan kemajuan IPTEK, sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit. Adapun kajian tersebut meliputi berbagai tema persoalan biologi antara lain menurut Biological Science Curriculum Study (B.S.C.S.), 1996 adalah sebagai berikut: • Evolusi: bentuk-bentuk dan hasil-hasil perubahan. • Interaksi dan saling ketergantungan. • Genetika berkelanjutan. • Pemeliharaan dari suatu keseimbangan yang dinamis. • Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi. • Energi, materi dan organisasi. • Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi dan Masyarakat. Untuk memudahkan mempelajari tema tersebut ataupun melandasi suatu penelitian, objek-objek tersebut dipilah-pilah menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling berhubungan. Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk hidup dan karakteristik dasar makhluk hidup sendiri, antara lain: 6 - Makhluk hidup terdiri oleh sel - Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan - Makhluk hidup melakukan proses metabolism - Makhluk hidup memberikan respon rangsang - Makhluk hidup melakukan reproduksi - Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu cara mempelajari objek biologi dan fenomenanya adalah dengan observasi. Observasi merupakan kemampuan untuk menggunakan panca indera, tanpa ataupun dengan alat bantu untuk menemukan sejumlah fakta atau fenomena. Alat bantu yang digunakan dalam melakukan observasi antara lain: melalui lensa dan mikroskop, lup, dan lain-lain. Kawasan kajian menggambarkan pula cabang-cabang keilmuan baru dalam biologi berikut ini: a. Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada objek Misalnya: b. - botani (tentang tumbuhan) - Zoology (tentang hewan) - Mikrobiologi (tentang jasad renik) - Entomologi (tentang serangga) - Ornitologi (tentang burung) - Mikologi ( tentang jamur) Cabang ilmu biologi yang didasarkan pada tema permasalahan Misalnya: c. - morfologi (tentang bentuk luar tubuh) - Fisiologi (tentang faal atau proses kerja tubuh) - Genetika (tentang sifat keturunan/pewarisan sifat) - Ekologi (tentang “rumah” oranisme) - Taksonomi Cabang ilmu biologi yang didasarkan atas tingkat organisasi kehidupan 7 Misalnya: d. - sitology - Histologi - Organology - Biologi populasi Cabang ilmu yang dikembangkan berdasarkan kombinasi antara objek, tema, permasalahan, dan tingkat organisasi Misalnya: C. - morfologi tumbuhan - Genetika manusia - Anatomi hewan - Fisiologi tumbuhan METODE PRAKTIKUM 1. 2. 3. Tempat dan waktu a. Tempat : Depan Laboratorium Biologi b. Waktu : Kamis, 15 September 2011 Alat dan Bahan a. Objek : Objek dan gejala biologi, berbagai referensi b. Alat : Plastik,Lup Prosedur : Menentukan lokasi untuk observasi Mengidentifikasi objek biologi yang dapat ditemukan pada lokasi observasi yang sudah kami pilih Memfokuskan observasi terhadap organ atau bagian individu, individu atau sekelompok individu organisme yang menarik perhatian Mengamati ciri atau fenomena objek ataupun peristiwa yang tampak dan mencatat hasil observasi ke dalam tabel 8 Mengidentikasi macam objek biologi, meningkatkan organisasi kehidupan, dan macam persoalan dari ciri atau fenomena yang kita amati berdasarkan struktur keilmuan biologi menurut BSCS D. HASIL PENGAMATAN TABEL HASIL OBSERVASI No Lokasi Macam Fenomena Objek Observasi Objek dan atau Peristiwa Biologi Tingkatan Persoalan Organisasi Biologi Kehidupan Menurut Struktur Keilomuan BSCS 1. 2. 3. 4. Depan R. Plantae Kulit buah bertingkat- Kalab (buah tingkat mikrobiotik srikaya) Depan Plantae Batang Kalab (tanaman rambut mikrobiotik melon) terdapat sulur Depan Animalia Merambat di batang- Kalab (semut batang pohon mikrobiotik merah) Depan Plantae Terdapat bintik-bintik Kalab (daun di bagian bawah daun mikrobiotik tanaman R. R. R. terdapat halus Organ Struktur fungsi Organ Struktur fungsi Individu Organisme dan dan lingkungan Organ Struktur fungsi Populasi Genetika paku) 5. Depan lab. Animalia Warna bulu anak sama Kimia (induk dan dengan induknya dasar anak berlanjut kucing) 6. Taman Protista Jamur tumbuh 9 di komunitas dekat lab. (jamur) taman Kebun Plantae Fenomena objek Biologi (bunga Kelopak 5, mahkota 4, kamboja) putik 1, benang sari Kebun Plantae Fenomena objek Biologi (euphorbia) Warna bunga dalam Fisika dasar 7. 8. Organ Strukture and function Organ Diversity and unity satu pohon berbedabeda 9. Kebun Animalia Fenomena peristiwa biologi (lebah Saat kembali madu) sarang setiap Populasi Behavior Populasi Organisme and ke lebah membawa madu 10. Kebun Animalia Fenomena peristiwa Biologi (semut) Setiap bertemu dengan semut environment lain saling bertabrakan 11. 12. Kebun Plantae Fenomena objek Organ biologi (anggur) Batangnya merambat Kebun Plantae Fenomena peristiwa biologi (pepaya) Ketika buah pepaya dilukai akan mengeluarkan getah Structure and function Organ Regulasi Individu behavior Organ Genetika putih 13. Kebun Animalia Fenomena peristiwa biologi (kupu- Kupu-kupu kupu) menghindar didekati setiap dengan tangan 14. Kebun Plantae Fenomena objek biologi (bunga Bunga euphorbia) merah berwarna dan 10 kuning berkelanjutan kemerahan dan berkelipatan 2 15. Kebun Plantae Fenomena objek biologi (pohon Daun menyirip, kaku kamboja) Batang ada individu Struktur dan fungsi yang membesar dan bercabang 16. Kebun Buah Fenomena peristiwa biologi srikaya dan Buah semut diselubungi komunitas Perilaku Organ Struktur srikaya segerombolan semut 17. 18. Kebun Plantae Fenomena objek biologi (bunga Bunga bakung) mahkota Kebun Plantae Fenomena objek biologi (bunga X) Daun memanjang dan dengan satu dan fungsi Organ Struktur dan fungsi berbuku-buku Setiap ruas ditumbuhi daun 19. Kebun Lebah dan Fenomena peristiwa biologi bunga Lebah komunitas Behavior Individu Genetic membawa serbuk sari dari bunga 20. Kebun Plantae Daun hijau kasar, biologi (tanaman batang berduri euphorbia) bercabang, dan continuity bunga berwarna merah, kelipatannya 2 21. Kebun Plantae Daun hijau agak tebal biologi (tanaman dan kamboja) halus kaku, batang bercabang, bunga merah muda, kelopak luar berwarna putih, akar tunggang, 11 Ekosistem Structure function and terdapat semut 22. Kebun Plantae Daun hijau lebar, buah biologi (tumbuhan berbentuk X) bola ekosistem setengah karena Structure and function buah berkembang dari pangkal bunga, batang halus, tumbuh yang duri bergerombol, akarnya serabut, ada semutnya 23. Kebun Plantae Daun meruncing biologi (tanaman warna hijau tua, di anggrek bagian bawah darat) berbentuk seperti Populasi Structure and function kipas, tidak berbatang, akar serabut 24. Kebun Plantae Daun hijau, menyirip, biologi (pohon kasar srikaya) bawah, batang besar di Individu bagian Structure and function bercabang, buah bulat tidak rata 25. 26. Kebun Animalia Fenomena peristiwa biologi (semut Jalan-jalan di batang hitam) pohon sawo Kebun Plantae Fenomena objek biologi (batang Berduri Populasi Tingkah laku Organ Struktur dan fungsi euphorbia) 27. 28. Kebun Plantae Fenomena objek biologi (batang X) Berwarna merah Kebun Plantae Fenomena objek biologi (daun X) Berwarna hijau lurik Organ Struktur dan fungsi Individu Struktur dan fungsi kuning 29. Kebun Plantae Fenomena peristiwa 12 Individu Organisme dan biologi (anggrek) Menumpang di pohon lingkungan sawo 30. Kebun Animalia Fenomena peristiwa biologi (nyamuk) Beterbangan di sekitar Populasi Tingkah laku individu Organisme dan pepohonan 31. 32. 33. Kebun Animalia Fenomena objek biologi (belalang) Menempel di daun Kebun Plantae Fenomena objek biologi (daun X) Berbintik-bintik Kebun Plantae Fenomena objek biologi (daun Berwarna ungu lingkungan Organ Struktur dan fungsi Individu Struktur dan fungsi jengger) 34. 35. 36. Kebun Plantae Fenomena objek Individu biologi (tanaman Daun berwarna merah X) berduri Kebun Animalia Fenomena peristiwa biologi (serangga) Sedang kawin Kebun Plantae Fenomena objek biologi (daun X) Berwarna Struktur dan fungsi Populasi Tingkah laku Organ Struktur dan fungsi merah(bawah) seperti baju tentara(atas) 37. 38. 39. 40. Kebun Plantae Fenomena objek biologi (tanaman Pangkal X) berduri Kebun Plantae Fenomena objek biologi (bunga Ada euphorbia) merah, pink Kebun Animalia Fenomena peristiwa biologi (ulat) Makan daun Kebun Animalia Fenomena objek biologi (kepompon Ulat jadi kepompong, g) berwarna yang batang Individu hijau Struktur dan fungsi kuning, pinggirnya merah 13 Individu Struktur dan fungsi Populasi Tingkah laku Populasi Struktur fungsi dan 41. 42. Kebun Animalia Objek dan peristiwa Individu Perilaku biologi (undur- Berjalan mundur, kaki Organ Struktur undur) belakang kecil Kebun Animalia Peristiwa biologi (semut) Ketika bertemu saling dan fungsi Populasi Perilaku Organ Struktur menyentuhkan kepala 43. Kebun Plantae Objek biologi (jeruk Batang berduri dan fungsi nipis) 44. 45. Kebun Plantae Objek Populasi biologi (euphorbia) Warna bunga Kebun Plantae Objek biologi (enceng Daun tebal Keanekaragam an Organ Struktur dan fungsi gondok) 46. 47. 48. Kebun Animalia Objek Individu biologi (capung) Warna merah Kebun Plantae Objek biologi (paku) Daun berspora Kebun Plantae Objek biologi (anggrek) Bentuk daun berbeda- Struktur dan fungsi Organ Struktur dan fungsi komunitas Keanekaragam an beda 49. Kebun Plantae Objek Populasi biologi (bougenvil) Warna bunga Keanekaragam an bermacam-macam 50. Kebun Plantae Objek Organ biologi (begonia) Permukaan daun Struktur dan fungsi berbulu 51. 52. Kebun Plantae Daun berwarna hijau Jaringan Structure depan lab. (daun dan runcing dan organ function Biologi cemara) Kebun Plantae Di komunitas Organisme and depan lab. (pohon tumbuhan parasit Biologi melinjo) batang 14 ada and envirenment 53. Kebun Plantae Ada bekicot mati depan lab. (populasi Biologi Roediscolo komunitas Organisme and environment ur) 54. 55. Kebun Animalia Menjilat badan, depan lab. (seekor bersembunyi Biologi kucing) tidak ada orang Kebun Komunitas Ada bunga teratai, ada depan lab. kolam air kecebong dan hydrila depan Plantae Batangnya besar lab. biologi (Pohon ,berwarna cokelat, mangga A) terdapat sayatan besar individu Behavior komunitas Diversity bila and unity Biologi 56. Di yang mengeluarkan getah berwarna Individu Regulasi Individu Struktur cokelat tua. 57. Depan lab. Plantae Batangnya sedang, Biologi (pohon memiliki cabang lurus mangga B) namun, cabang tersebut terdapat dan fungsi cabang dari tanaman lain yang tidak sejenis. 58. Depan lab. Protista ( Berbentuk Biologi jamur payung payung) cokelat seperti Individu berwarna muda Organism dan lingkunganya. dan putih, tinggi kira-kira 5 cm, tumbuh sendiri di sekitar tanaman lain. 59. Depan lab. Plantae Daunnya berwarna Biologi (pohon hijau, cokelat muda cemara) serta cokelat 15 tua, Individu Diversity unity dan batang pohon bercabang banyak berwarna cokelat tua, daun yang berada pada batang bagian bawah mongering. 60. Depan lab. Animalia Berwarna hitam dan Biologi (sekelompo menempel di bawah k daun hewan Populasi Diversity dan unity kutu daun) 61. 62. Depan lab. Plantae Fenomenanya bunga Biologi (bunga tersebut ungu) ungu Depan lab. Plantae Objek Biologi (daun muda) Daun yang lebih muda Individu berwarna cenderung Genetic Continuity Organ Behavior Organ Struktur berwarna lebih terang, berukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan daun yang sudah tua 63. Depan lab. Plantae Objek Biologi (batang Kulit pohon X) permukaannya pecah- luar pecah, batang dan fungsi berwarna coklat dan tekstur kasar 64. 65. Depan lab. Plantae Objek Biologi (daun Daun terlihat kuning kuning) cerah Depan lab. Plantae Objek Biologi (akar Akar gantung) pohon bringin terlihat Organ 16 pada dan fungsi Organ gantung Struktur Struktur fungsi dan bergelantungan, berwarna cokelat, berdiameter kecil dan menggantung pada batang-batang yang bercabang. 67. Plantae dan Objek Kalab animalia Di mikrobiotik (kolam) terdapat Depan R. komunitas dalam kolam Diversity and unity beberapa populasi antara lain: tumbuhan teratai yang tumbuh bergerombol dipermukaan populasi kolam, kecebong, lumut yang tumbuh di dinding kolam dan berair keruh, 68. 69. Animalia Peristiwa Kalab (semut Saat berpapasan saling mikrobiotik merah) berjabat antena Depan Animalia Objek (lebah) Adanya Depan R. R. Kalab mikrobiotik Behavior Individu Structur alat penyengat jarum Populasi di function berupa belakang abdomen. E. PEMBAHASAN Amat banyak objek, fenomena, dan persoalan biologi yang terjadi di sekitar kita yang dapat kita amati. Objek biologi yang dapat diamati di sekitar kita diantaranya dimulai dari kelompok protista, plantae, hingga animalia 17 and 1. Animalia (Semut merah) Pada observasi ini macam objek biologi yang kami temukan adalah semut yang termasuk dalam animalia. Berdasarkan pengamatan ciri – ciri morfologi semut yang kami temukan adalah sebagai berikut : Berwarna merah Memiliki 2 antenna Memiliki 3 pasang kaki Terdapat 3 segmen tubuh Dalam observasi pada semut ini fenomena dan persoalan biologi yang terjadi adalah pada saat semut berpapasan dengan semut lain semut saling bersentuhan atau berjabatan antena satu dengan yang lain. Peristiwa saling bersentuhannya antena terjadi pada semut memiliki berbagai macam tujuan antara lain memberi sinyal melalui antena di kepala semut apakah di lingkungan sekitarnya ada makanan atau ada musuh. Menurut sumber literatur yang kami temukan fenomena bersentuhan antena juga memiliki tujuan antara lain, dimulainya makan, ajakan dan pertemuan sosial agar teman – teman sesarang bisa saling mengenal. Yang paling mencolok pada fenomena ini adalah sentuhan dapat diajukan untuk komunikasi yaitu semut memberi makan semut lain dengan makanan yang disimpan dalam temboloknya, dengan cara mengeluarkan makanan itu dari mulutnya dengan sentuhan pendek. (Harun Yahya,1987:30) Dalam tingkatan organisasi kehidupan semut digolongkan dalam tingkat suatu populasi. Karena pada observasi kami mengamati terdapat sekumpulan semut yang menempati satu habitat yang sama. Dan persoalan biologi menurut struktur keilmuan BSCS adalah behavior atau perilaku semut. 2. Plantae (Daun Putri Malu) Tumbuhan putri malu termasuk dalam plantae. Mimosa pudica (putri malu) ini memiliki susunan daun kecil teratur simetris sepanjang tangkai daun. Tiap daun ditopang oleh suatu pembengkakan di pangkal lekatannya pada ranting. Sedang tiap ranting mempunyai pembengkakan serupa di pangkalnya pada batang. Pembengkakan 18 ini (pulvinus) merupakan bagian yang peka terhadap rangsangan. Struktur ini mampu menimbulkan gerak daun-daun atau anak daun, yaitu gerak buka-tutup. Pada obervasi kali ini kami mengamati perilaku tumbuhan putri malu saat menerima rangsang sentuhan.Fenomena yang terjadi pada daun tumbuhan putri malu adalah daunnya mengatup apabila menerima rangsang sentuhan. Rangsangan tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Pusat reaksinya terletak pada bantalan daun, yaitu bagian kecil yang menggembung pada ujung-ujung daun yang menempel pada rantingnya. Daun putri malu dapat menguncup seketika dalam beberapa detik saja, namun memerlukan waktu beberapa menit kemudian untuk dapat mengembang kembali seperti semula. Ini disebabkan karena tanaman harus kembali memompa dan menebarkan kembali cairan ke seluruh bagian tubuh secara merata. Dalam pengamatan terhadap perilaku daun putri malu saat menerima rangsang termasuk dalam tingkat organisasi kehidupan sebagai salah satu organ pada tumbuhan. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur serta perilaku daun putri malu. 3. Plantae (Daun kuning) Pada observasi, kami menemukan pohon yang mempunyai daun berwarna kuning. Dalam pengamatan yang kami lakukan ciri – ciri daun yang kami temukan adalah sebagai berikut : Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna kuning. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Berdasarkan literature fenomena yang terjadi pada daun, daun yang menguning dapat disebabkan oleh factor sebagai berikut : 19 Tanah kering Cahaya terlalu terang Perubahan mendadak dalam lingkungan System akar yang rusak Kekurangan gizi (nitrogen dan besi) Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan daun dalam tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat organ. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur daun. 4. Plantae (batang pohon X pecah-pecah) Pada observasi, kami menemukan pohon yang mempunyai batang pecah- pecah. Dalam pengamatan yang kami lakukan ciri – cirri batang yang kami temukan adalah sebagai berikut : Berwarna coklat Kulit batang terlihat pecah-pecah Terlihat seolah tumpang tindih Tekstur kayu kasar Batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada akar dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara sekunder maupun primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang) tepatnya pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang juga sama dengan jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di dalamnya. Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus. Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan batang dalam tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat organ. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah struktur batang. 5. Animalia (Lebah) 20 Pada observasi kali ini, yang menjadi objek kajian biologi adalah lebah. Adapun ciri-ciri morfologi yang bias diobservasi sebagai berikut : Jumlah kaki tiga pasang Terdapat tiga segmen tubuh, yaitu kepala, dada dan perut. Memiliki jumlah antenna dua. Warna tubuh coklat kekuningan. Mempunyai sepasang sayap Bagian belakang abdomen terdapat alat penyengat seperti jarum. Tubuh lebah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala, dada dan perut. Seperti halnya insekta, lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalam. Seperti serangga pada umumnya, lebah mempunyai tiga pasang kaki dan sepasang antenna. Di alam, ditemukan bermacam-macam warna pada lebah, diantaranya kuning kecoklatan, kuning kehitaman, dan hitam. (Wikipedia, 2006:1-2) Berdasarkan observasi pada lebah ini terdapat fenomena biologi yaitu adanya alat penyengat berupa jarum di belakang abdomen. Alat ini digunakan oleh lebah sebagai alat pertahanan diri dari musuh. Menurut literature alat penyengat lebah mengandung racun, racun ini menyebar melalui pembuluh darah sehingga terjadi pembengkakan kecil yang menyumbat peredaran darah apabila terkena sengatannya. Dalam observasi ini , lebah kami golongkan dalam tingkat organisasi kehidupan sebagai suatu individu. Karena dalam pengamatan kami hanya menemukan satu ekor lebah. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah structur and function. 6. Protista (Jamur payung) Jamur merupakan tanaman heterotrof yang tidak dapat membuat makanan sendiri dengan cara berfotosintesis karena jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit Cara hidup jamur adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur dapat mencari makanannya dengan cara menyerap makanan dari organisme lain dan sebagai timbal baliknya jamur akan menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur 21 hidup di tempat yang lembab. Habitat jamur berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula jamur yang hidup pada organisme atau sisasisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam. Dalam pengamatan yang kami lakukan kami menggolongkan jamur dalam tingkatan organisasi kehidupan pada tingkat individu. Dan persoalan biologi berdasarkan biologi menurut keilmuan BSCS adalah organisme dan lingkungan. F. KESIMPULAN Dari hasil observasi, praktikan dapat menyimpulkan bahwa : 1. Di alam sekitar terdapat berbagai macam objek kajian biologi beserta fenomena-fenomena objek maupun fenomena-fenomena peristiwa. Adapun objek kajian yang berhasil diamati praktikan adalah: a. Plantae (daun putri malu, daun kuning, dan batang pecah-pecah pada pohon “X”) 2. b. Animalia (semut merah dan lebah) c. Protista (jamur payung) Objek biologi daun putri malu, daun yang sudah kuning dan batang pecahpecah pada pohon “X” memiliki tingkat organisasi kehidupan tingkat organ ( daun dan batang merupakan kumpulan jaringan yang membentuk struktur fungsional sehingga membentuk organ) sedangkan pada objek biologi jamur payung dan hewan lebah memiliki tingkat organisasi kehidupan sebagai organisme (individu) . Objek biologi hewan semut memiliki tingkat organisasi kehidupan populasi (kumpulan individu semut satu spesies hidup di wilayah yang sama dan di waktu bersamaan pula) 3. Terdapat fenomena dan persoalan pada objek biologi yang telah diobservasi, antara lain struktur dan fungsi (daun yang telah menguning, batang pecahpecah pada pohon X dan lebah), tingkah laku (semut merah berpapasan dengan semut lain saling bersentuhan atau berjabatan antena satu dengan yang lain serta daun putri malu yang akan mengatup bila ada rangsangan sentuhan), serta organisme dan lingkungan (jamur payung yang hidup di sekitar tanaman lain di tempat yang lembab). 22 G. SARAN Dalam observasi yang telah kami lakukan, kami sadar pastinya masih banyak cela dan kekurangan. Agar praktikan dapat memperoleh hasil observasi yang lebih baik lagi, ada beberapa saran yang kami anjurkan antara lain: 1. Praktikan lebih jeli dalam mencari dan memilih objek biologi beserta fenomena-fenomena objek maupun peristiwa yang ada di alam sekitar kita yang menarik untuk diobservasi 2. Praktikan lebih teliti dalam menentukan tingkatan organisasi kehidupan dan persoalan biologi pada objek biologi yang diamati 3. Praktikan lebih cermat dan teliti selama proses observasi (penelitian), serta lebih rajin dalam mencari kajian pustaka mengenai objek biologi yang sedang diamati. H. DAFTAR PUSTAKA http://www.ag.ndsu.edu/pubs/plantsci/landscap /pp744w.htm / Pp744w.htm http://www.mobot.org/gardeninghelp/plantfinde http://www.mobot.org/gardeninghelp/plantfinde r/Hortline.asp?code=3750 r / Hortline.asp? kode = 3750 http://dedesander.blogspot.com/2011/06/pelajaran-hidup-dari-semut.html http://blogsr0812.blogspot.com/2011/01/mengapa-daun-putri-malu-menguncup-biladisentuh http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-tumbuhan_19.html Wikipedia. 2011. Jamur. Diambil pada 16 September 2011 dari pada 16 September 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi Wikipedia. 2011. Jamur. Diambil http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur 23 Dipostkan oleh Siregar. Ameilia 2011. http://www.chem-is- try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/penelitian-dalam-biologi/biologisebagai-ilmu-pengetahuan/.. Diambil pada tanggal 15 Desember 2011 LAMPIRAN Batang pohon yang pecah pecah 24 Semut merah yang saling menyentuhkan antenanya 25 26 Daun kuning(daun yang telah menguning) 27 Putri Malu Daun menguncup setelah diberi rangsangan 28 Jamur 29 Bunga Ungu 30 Komunitas kolam 31 Akar gantung 32