6. Saluran Pencernaan Makanan 71actus gastro-intestinalis(saluran pencemaan makanan) adalah 1. suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan dari luar, mencema, dan menyerap bahan yang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencemaan. Yang diserap adalah bahan yang 'dapat' diserap dan bukan bahan yang berguna untuk diserap. Sistem ini meliputi alat-alat tubuh mulai dari mulut sampai lubang dubur atau anus. Secara anatomis, yang dimaksud dengan rongga mulut (oral cavity) adalah suatu rongga di kepala yang dibatasi oleh tulang rahang atas (maxillary bone)dan tulang rahang bawah (mandibular bone) serta tulang-tulang kecillainnya (the palatine dan the hyoid bones) bersama otot-otot dan jaringan lain yang melekat pada tulang-tulang tersebut. Gusi dan gigi merupakan bagian dari tulang rahang atas dan bawah. Gigi yang pertama biasanya keluar (erups,)pada saat manusia berumur 6-7 bulan dan yang terakhir pada usia 18-30 tahun. Susunan gigi yang pertama merupakan gigi susu yang total beIjumlah 20 buah dan terdiri atas gigi seri (incisive) 8, taring (canin) 4, dan gerahan (molar) 8. Gigi ini mulai tanggal pada usia sekitar 7 tahun untuk digantikan dengan gigi tetap yang berjumlah 32 buah dengan susunan: 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi 78 premolar dan 12 gigi geraham. Tempat gigi molar pada anak diganti dengan gigi premolar pada orang dewasa. Setiap gigi terdiri atas mahkota (corona)dan akar (root,radix) gigi. Perbedaan antara macam-macam gigi terletak pada jumlah akar dan bentuk corona-nya.Lapisan gigi paling luar disebut email dan sifatnya sangat keras, di bawahnya terdapat lapisan dentin dan lebih dalam lagi terdapat suatu rongga yang bersisi pembuluh darah dan saraf (pulpa dentis). Tulang rahang atas, di samping membentuk gusi juga membatasi rongga mulut terhadap rongga hidung melalui langit-langit mulut keras. Bila teIjadi gangguan pertumbuhan dalam masa embrio, dapat teIjadi bibir sumbing yang tidak jarang berlanjut ke belakang sampai langit-langit keras ini. Bila hal ini teIjadi dan tidak dilakukan perbaikan secepatnya, anak tersebut akan mempunyai suara bindeng (rhinolalia) permanen. Di belakang langit-langit mulut keras (palatum durum) terdapat langit-langit lunak (palatum moUe) yang dibentuk oleh otot-otot kerongkongan, dengan anak lidah (uvula) di belakangnya. Pada saat men elan anak lidah ini akan menutup hubungan antara kerongkongan dengan rongga hidung, demikian pula pada saat seseorang bernapas melalui mulut. Di sisi langit-langit lunak kiri-kanan terdapat 2 buah pilar yang menuju bawah ke sisi kiri kanan lidah dan disebut arcuspalatoglossus (Palato-glossal arc) dan arcus palato-pharyngicus (Palatopharyngeal arc). Di antara kedua pilar ini, di kiri dan di kanan, terdapat tonsila palatina (palatine tonsil) yang sering disebut 'amandel' bila membesar. Tonsil ini merupakan kelenjar getah bening yang berlungsi untuk menangkap kuman-kuman yang masuk melalui rongga mulut. Di samping sepasang tonsila palatina tadi, masih ada tonsila lingualis (lingual tonsil) pada pangkallidah dan tonsilapharyngica (adenoid)di dinding belakang kerongkongan (pharynx). Bersama-sama ketiga tonsil ini mem79 bentuk rantai pertahanan terhadap infeksi pada anak-anak yang I~I r~ ~~I~II Tonsil yang membesar sering dijumpai pada anak-anak, tetapi pada orang dewasa gangguan ini jarang teIjadi. Tonsil yang membesar menunjukkan adanya proses peradangan atau infeksi yang berlangsung kronis. Infeksi ini menyebabkan gangguan pada tubuh, yang sering kali tidak terlalu jelas dan sering hanya ditunjukkan oleh kekurangmampuan anak dalam berkonsentrasi, terutama dalam belajar. Lidah manusia sebenarnya dibentuk oleh otot-otot yang terbagi atas 2 kelompok, yaitu otot-otot yang hanya terdapat dalam lidah (otot intrinsik) dan otot-otot ekstrinsik yang salah satu ujungnya mempunyai perlekatan di luar lidah, yaitu pada tulang rahang bawah di dasar mulut dan tulang lidah. Otot intrinsik mempunyai serat lebih halus daripada otot ekstrinsik. Otot-otot ini penting dalam proses mengunyah dan mengueapkan kata-kata. Pergerakan lidah diatur oleh saraf otak ke-12. Permukaan belakang lidah yang terlihat pada saat seseorang membuka mulut ditutupi oleh selaput lendir yang mempunyai tonjolan-tonjolan (paPilla).Pada papilla ini terdapat alat pengeeap (taste-bud)untuk mengenal rasa manis, asin, asam (di ujung depan), dan pahit (di pangkallidah). Di samping itu, lidah juga mempunyai ujung-ujung saraf perasa yang dapat menangkap sensasi panas dan dingin. Rasa pedas tidak termasuk salah satu bentuk sensasi pengeeapan, tetapi suatu rasa panas yang termasuk sensasi umum. Pengeeapan diurus oleh saraf otak ke-7 dan sensasi umum oleh saraf otak ke-5. Bila lidah ditarik sehingga ujungnya mendekati langit-langit mulut, tampak di sebelah bawahnya tepat di garis tengah, suatu lipatan yang disebut frenulum linguae. Di kin kanan lipatan ini terdapat lubang keeil yang merupakan muara kelenjar-kelenjar ludah yang terdapat di bawah lidah (sublingualgland) dan kelenjar 80 yang terdapat di dasar mulut (submandibular gland). Ada lagi kelenjar ludah lain yang besar (parotidgland) terletak di belakang tulang rahang bawah di bawah daun telinga dan mempunyai saluran yang bermuara di depan gigi geraham ke-2 atas. Gondongeun atau parotitis ePidemica merupakan penyakit infeksi virus yang mengenai kelenjar ini. Ludah penting untuk pencemaan tahap pertama makanan yang dikunyah melalui enzym ptyalin yang terkandung di dalamnya. Di samping itu, adanya mineral dalam ludah dapat menyebabkan timbunan pada gigi dekat muara saluran ludah itu, terutama sekitar gigi geraham, membentuk 'karang gigi'. Di sebelah' depan, mulut dibatasi oleh bibir dan otot-otot yang melingkarinya. Bibir ini merupakan peralihan dari kulit dan selaput lendir. Perbedaannya dengan kulit adalah bahwa bibir tidak mempunyai lapis an tanduk dan lapisan epidermisnya tipis. Wama merah pada bibir disebabkan oleh wama merah darah dalam kapiler di bawahnya. Karena kulitnya tipis, bibir juga merupakan bagian yang sensitif pada manusia. Pada orang yang kurang darah (anemia) wamanya pucat, sedangkan pada mereka yang darahnya mengalami gangguan oksigenisasi & karbonisasi darah dapat menjadi kebiru-biruan. Bentuk bibir dapat berubah-ubah sesuai emosi seseorang karena pengaruh otot-otot mimik. wajah. Salah satu otot, m. buccinatorius,melebar ke sisi menjadi otot pipi. Di sebelah dalam otot pipi ini, dekat tulang rahang bawah yang membelok ke atas (mandibular angle) terdapat m.masseter yang merupakan otot pengunyah. Di samping itu, masih ada 3 otot pengunyah lain. Dengan demikian, jelaslah bahwa mulut mempunyai fungsi yang bermacam-macam. Ia dapat dipakai untuk menunjukkan emosi dan mimik muka, untuk mengunyah makanan, mencampur makanan dengan ludah yang mengandung enzym percemaan, mernpunyai alat penggigit, alat pertahanan tubuh, 81 pengecap, perasa, dapat dipakai untuk. bemapas dan penting sehingga penderita merasa nyeri yang hebat. Penyakit akibat hygiene mulut yang kurang baik itu disebut stomatitis aphthosa atau sehari-hari dikenal sebagai sariawan. Ke arah belakang rongga mulut ini berhubungan dengan kerongkongan (pharynx). Pharynx ini sebenamya merupakan rongga seperti pipa yang memanjang dari dasar tengkorak ke bawah sampai peralihannya menjadi oesophagus. Pharynx terbagi atas 3 bagian. Bagian pharynx yang paling atas disebut naso-pharynx karena terletak di belakang rongga hidung (nasal cavity), bagian tengah dinamakan oro-pharynx, sedangkan yang paling bawah atau laryngo-pharynx merupakan bagian yang tidak berapa penting untuk. menelan. Laryngopharynx terletak di belakang mulut memanjang ke bawah. Bagian ini di sebelah depannya berbatasan dengan larynx atau tonggorokan yang merupakan bagian dari sistem pemapasan dan termasuk untuk. alat bicara. Hubungan anatomis yang erat antara kedua organ ini menjelaskan mengapa seseorang sukar bicara pada waktu mengunyah dan mengapa makanan mudah masuk ke tenggorokan bila seseorang berbicara sambil menelan. Pada perbatasan oro-pharynx dengan laryngo-pharynx di sebelah depan terdapat epiglotisyang dibentuk. oleh tulang rawan. Epiglotis ini yang membantu menutup larynx pada waktu menelan. Makanan yang ditelan tidak melalui permukaan epiglotis ini, tetapi melewati celah di kin kanannya yang disebut recessus pyriformis. Oleh karena itu,jika seseorang terkena tulang ikan maka tulang itu akan menempel di sisi kin atau kanan kerongkongan. Dinding pharynx dibentuk oleh otot-otot melingkar dari belakang ke depan. Di belakang, otot-<>totini melekat pada jaringan ikat di garis tengah dan bersifat stabil, sedangkan di depan otot-<>totini melekat pada langit-langit mulut, larynx dan jaringan 82 ikat yang akan bergerak pada saat otot pharynx tersebut berkontraksi. Hal ini memungkinkan makanan seeara aktif terdorong ke bawah pada waktu menelan. Pharynx selanjutnya akan bersambungan dengan oesophagus. Peralihan antara kedua bagian ini teIjadi di sebelah belakang salah satu rawan (cricoidcartilage)dari larynx (tenggorok). Adanya tulang rawan ini merupakan penyebab makanan yang agak besar dan tak terkunyah sempurna dapat terganjal dan mengalami kesulitan untuk melewatinya (karena snat rawan yang kaku). Oesophagus selanjutnya akan turun ke dalam rongga thorax (dada) di belakang batang tenggorok (trachea) sampai trachea ini bereabang menjadi bronchi.Selanjutnya, ia terletak di belakang jantung dan kemudian menembus sekat rongga badan (diafragma) untuk meneapai lambung. Panjang oesophaguspada orang dewasa kurang lebih 25 em dan pada keadaan istirahat lumen Qubang)nya berada dalam keadaan tertutup. Bagian oeshophagus yang bermuara pada lambung disebut cardia dan berfungsi sebagai katup (sphincter). Cardia terletak 12 em di bawah diafragma, di daerah epigastrium (uluati) sedikit di kiri garis tengah. Lambung memanjang di bawah cardia dan melebar ke kiri. Dengan oesophagusyang tertutup pada waktu istirahat dan cardia sebagai sphincter,udara tak dapat masuk ke dalam lambung keeuali pada saat menelan. Selain itu, sphincter cardia juga berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh karena ia akan berkontraksi bila ada zat irritatif yang merangsangnya (misalnya sublimate pada kasus bunuh diri) sehingga zat tersebut hanya akan merusak oesophagustanpa memasuki bagian yang lebih jauh. Sebaliknya, sphincter cardia juga meneegah makanan dalam lambung serta asam lambung membalik ke atas pada keadaan normal. Pada waktu muntah, sphincter ini berelaksasi seeara refleks, sehingga mudah dilalui makanan dart lambung. 83 Oesophagus bagian atas mempunyai ~bffi~ olM scl~cl b~~~r ~1~ selaput lemlir yang ~~I i i~~ i~~ oleh sel-sel silindris yang sebagian menghasilkan lemlir. Lemlir ini penting untuk membasahi pennukaan dan melindungi diri dari asam lambung yang tereeeer ke atas, sedangkan sel berlapis gepeng perlu untuk mengatasi gesekan oleh makanan yang masih keras. Berbeda dengan proses menelan yang aktif di pharynx, bahan makanan menuruni oesophagusdengan bantuan gerakan peristaltik clan gaya berat. Dalam keadaan normal, makanan akan menempuh jarak kira-kira 25 em dari oesophagusdalam waktu 1-2detik. Pada orang tua, gerakan peristaltik yang melambat karena pengaruh usia memperlambat pu1a pengaruh gravitasi sehingga proses itu bisa berlangsung selama beberapa menit Ada 3 tempat penyempitan oesophagusdi mana makanan dapat tersangkut, yaitu pada pangkalnya di leher belakang larynx, pada tempat di sebelah belakang pereabangan batang tenggorok (trachea) menjadi bronchus di tengah dada, dan pada tempat ia menembus sekat rongga badan (diafragma). Persarafan parasimpatis oesophagusdiatur oleh saraf otak ke10 (vagus). Pada bagian bawah oesophagusterdapat jaringan vena yang biasa berhubungan dengan sistem pembu1uh balik di hati. Bila teIjadi kerusakan hati yang akan membendung sistem pembu1uh balik di hati tersebut, bendungan ini akan diteruskan ke vena yang di oesophagusini. Pada keadaan bendungan yang berat vena ini akan peeah dan penderitanya mengalami muntah darah. Jadi, muntah darah merupakan gejala penyakit hati yang berat Makanan yang telahmelewatioesophagus akan masuk ke dalam lambung untuk proses peneemaan selanjutnya. Sampai tingkat ini umumnya makanan belum dieema sempuma dan diserap, keeuali beberapa jenis makanan tertentu. Lambung ini terdapat pada perut bagian atas agak ke kin. Ukuran dan bentuknya 84 berbeda-beda dan bentuknya juga berubah-ubah menurut perubahan posisi tubuh. Di sebelah kiri lambung dalam rongga perut terdapat limpa (spleen),di belakangnya terdapat kelenjar pankreas dan di sebelah kanannya, hati (liver).Pada bagian bawah lambung terdapat pembungkus yang melebar ke bawah menutupi usus halus dan disebut omentum majus (minyak jala). Lambung (stomach,gaster, ventriculus)ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian atas yang dinamakan fundus terletak di bawah kubah diafragma sebelah kiri dan selalu terisi udara. Lengkung yang lebih pendek di sisi kanan disebut kurvatura minor (lesser curvature) dan yang panjang di kiri kurvatura major (greatercurvature). Bagian ujung bawah gaster disebut daerah pylorus dengan katup atau sphincter-nya. Selaput lendir lambung dibentuk oleh sel-sel silindris yang sebagian besar berfungsi sebagai kelenjar. Di daerah kurvatura minor selaput lendir ini terlipat teratur membentuk saluran memanjang sepanjang lengkungan ini (magenstrassewaldeyer) untuk tempat lalu air yang diminum, sedangkan pada corpus ventriculi selaput lendir ini berlipat-lipat tidak teratur. Di bawah mikroskop terlihat bahwa selaput lendir ini membentuk sumur-sumur (gastricpits) dan di antara sel-sel yang membentuk dinding sumur ini terdapat sel yang menghasilkan asam lambung, pepsin dan mucus. Produksi asam lambung (HCI) dapat dirangsang oleh saraf, oleh pikiranjemosi dan makanan yang terdapat dalam mulut atau lambung. Dinding lambung diperkuat oleh otot-otot yang memanjang, melintang, dan otot yang be1jalan serong. Kedua jenis otot pertama terdapat pada saluran pencemaan yang lain, tetapi otot serong hanya terdapat di lambung. Di bagian akhir organ ini, pada pylorus, otot melintang terdapat lebih tebal dan berfungsi sebagai sphincter yang menahan isi lambung untuk tidak langsung turun ke usus 12jari (duodenum)walaupun lam bung aktif berkontraksi. 85 -- I. Setelah dicema di lambung, makanan akan diteruskan ke dwmen= ~flli.~ ~~~I~ ~~ sphincterpylorus. Pembukaan dan penutupan katup ini ditentukan oleh keadaan di dalam duodenum, jenis makanan dan pengaruh honnon-honnon yang dihasilkan saluran pencemaan makanan. Makanan yang banyak mengandung lemak memperlambat waktu pengosongan lambung. Pada penderita 'sakit-maag' dapat dijumpai kerusakan dinding lambung sebagai akibat keluamya asam lambung saat lambung tidak terisi makanan. Salah satu faktar penyebabnya adalah suatu refleks yang mengatur lambung untuk mengeluarkan asam tersebut pada waktu sesuai kebiasaan makan (biologicalclock) seseorang. Pada orang yang makan sangat tidak teratur, pengaturan saat pengeluaran asam menjadi terganggu. Selain itu, produksi asam lambung juga dipengaruhi situasi emosi seseorang. Itulah sebabnya penyakit ini disebut penyakit psikosomatis. Pada keadaan ringan penyakit ini hanya berupa peradangan dinding lambung yang mudah disembuhkan, tetapi ada bentuk yang menyebabkan teIjadinya kerusakan berupa 'tukak' yang dalam (gastric ulcer). Kelainan pada lambung dapat diperiksa dengan menggunakan sinar rontgen setelah penderita makan cairan berisi barium. Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan memasukkan slang dengan teropong atau endoscopy. Duodenum merupakan lanjutan dari lambung. Bagian usus ini mempunyai ukuran panjang sekitar 25 em (setara lebar 12jari yang dijejerkan) dan terdiri atas 4 bagian, yaitu bagian superior, descendens, inferior, ascendens. Bagian descendens dan inferiorterletak di luar rongga perut Berlawanan dengan suasana asam yang terdapat di lambung, suasana dalam duodenum bersifat alkalis oleh enzim-enzim yang dikeluarkannya. Pada duodenum (usus 12 jari) ini bennuara juga saluran empedu dari hati dan saluran dari 86 pankreas pada daerah peralihan bagian superior dan deseendens, produk dari kedua organ ini sangat diperlukan dalam proses peneernaan di usus halus. Muara saluran empedu dan kelenjar pankreas bergabung bersama pada penonjolan yang disebut ampulla Vateri dengan sphincter yang dibentuk oleh musculus sphincter odi. Kebersamaan saluran ini menerangkan mengapa seseorang yang selesai makan makanan berlemak berlebihan dapat terserang penyakit pada pankreas. Pada kondisi itu empedu yang dibutuhkan untuk meneerna lemak 'teralirkan' ke saluran kelenjar pankreas sehingga merusak kelenjar terse but. Penyakit pankreas itu (pancreatitis)sangat berbahaya jika penderita sendirian karena biasanya menyebabkan rasa sakit yang berat sehingga penderita sulit bergerak untuk meminta pertolongan. Keempat bagian duodenum bersama-sama membentuk huruf "C" dengan kaki bawah yang dibentuk oleh bagian inferior terletak 2 em di atas pusat (umbilicus).Kaki atas huruf C ini dibentuk oleh pars superior yang terletak di dalam rongga perut seperti pars ascendens. Lekukan atau eelah yang dibentuk oleh lengkungan duodenum di luar rongga perut (retroperitoneal) diisi oleh bagian dari kelenjar pankreas. Bagian ujung bawah duodenum atau bagian ascendens diikat pada dinding belakang perut oleh ligamentum duodenojejunalis (Treitz), dan tempat ini menandai peralihannya menjadi usus halus atau jejunum. Peralihan dari duodenum menjadi bagian usus halus yang lain (jejunum) seeara makroskopis tidak begitu tegas, keeuali ditandai oleh adanya ligamentum Treitz; tetapi gambarannya di bawah mikroskop menunjukkan perbedaan. Hal serupa juga teIjadi pada peralihan antara usus halus bagian atas (jejunum) dan bagian bawah (ilium). Usus halus ini bergantung pada rongga perut melalui mesenterium yang berbentuk kipas dengan dasar sepanjang kira-kira 20 em 87 --- dan bagian akhir yang melekat pada usus halus sepanjang kira- .111'1[11~llilill~~ ~ ~~ ~I I~ dari mesenterium(radix) ini dimulai pada ligamentum Treitz di kin atas sampai peraJihan iliumdengan colon(ususbesar) di kanan bawah. Jejunum dan lanjutannya, ilium, lebih sering kita kenal sebagai usus halus, sedangkan duodenum dikenal sebagai usus 12 jari walaupun sebenarnya usus halus dibentuk oleh ketiga bagian itu bersama-sama. Panjang jejunum dan ilium bersama-sama beIVariasi antara 4-6meter dan bergantung pada dinding belakang melalui mesenterium yang panjangnya kira-kira 20-25 em. Perlekatannya beIjalan miring dari kin atas ke kanan bawah. Pada orang yang gemuk sering didapatkan usus halus yang lebih panjang daripada orang kurus. Karena usus berasal dari jaringan endodermmaka orang gemuk itu dikelompokkan sebagai golongan endomorfik; sebaliknya orang kurus yang biasanya ditandai dengan kepala atau otak yang besar dinamakan ektomorfik. Mereka yang atletis dengan otot (berasal dari mesoderm) yang dominan dikelompokkan sebagai golongan mesomorfik. Kondisi ini bersifat bawaan dan sering menyulitkan usaha seseorang untuk menurunkan atau menaikkan berat badannya. Sebenarnya, semua alat peneemaan yang terdapat di dalam rongga perut atau rongga peritoneum dilapisi oleh selaput peritoneum juga. Lanjutan selaput yang melapisi lambung memanjang ke bawah membentuk omentum majus (greateromentum, minyak jala), bagian yang menghubungkan dinding perut dengan usus halus dinamakan mesenterium,sedangkan yang menghubungkannya dengan colon(usus besar) disebut mesocolon.Di antara lapisan selaput yang membentuk mesenterium dan mesocolon, terdapat pembuluh darah, lymph dan saraf yang mengurus usus. Darah vena yang berasal dari usus tidak diangkut ke jantung, tetapi melalui vena porta dialirkan ke hati untuk diambil zat makanan yang dikandungnya. 88 Bila dilihat dari sebelah dalam tampak selaput lendir usus halus (duodenum,jejunum, dan ilium) berlipat-lipat secara sirkular. Di bawah mikroskop akan tampak bahwa lipatan-lipatan iOO dibentuk oleh selaput lendir (mucosa)iOOsendiri berupa villi dan oleh lapisan submucosaberupa plica circularis. Villi dan plica ini berguna untuk memperluas permukaan dan memudahkan penyerapan. Peralihan dari jejunum menjadi ilium tidak teIjadi secara drastis. Pada duodenum dan jejunum terdapat kira-kira 40 villi per mm2, sedangkan pada ilium hanya sekitar 18 buah per mm2 sehingga tampak bahwa bagian awal usus halus merupakan bagian penting untuk penyerapan makanan. Plica circularis mulai terdapat 2 cm dari pylorus dan mencapai tinggi maksimal di jejunum (8 mm) tetapi jwnlah dan tingginya mengurang lagi di ilium. Sebaliknya, bercak Peyer (kelenjar lymph) hanya sedikit di duodenum dan jejunum tetapi banyak terdapat di ilium. Berbeda dengan gaster yang bersuasana asam, pH usus halus bersifat alkalis. Pencemaan dan penyerapan bahan makanan berakhir pada ilium. Setelah melewati ilium dan masuk ke colon (usus besar) hanya air, elektrolit clanzat-zattertentu saja yang diserap. Peralihan dari ilium menjadi colontampak tegas karena ilium berakhir dengan membentuk sudut tegak lurus dengan colon ascendens. Pada muaranya ini terdapat katup berdaun dua yang berfungsi mencegah isi colon membalik ke atas atau ke ilium. Jika seseorang muntah, bahan yang dimuntahkan hanya berasal dari bahan yang terdapat di usus halus. Walaupun demikian, pada keadaan sakit tertentu, seseorang masih bisa memuntahkan isi colon. Wakoo yang dibutuhkan untuk mengosongkan lambung hingga mencapai ujung usus halus diperkirakan sekitar 3-4 jam, dan bisa lebih lama tergantungjenis makanan yang dimakannya. Lambung sendiri pada diet yang seimbang sudah kosong setelah sekitar 90 menit 89 Jika seseorang melakukan gerakan tubuh yang berlebihan gerakan yang tidak normal. Adakalanya usus itu melilit sedemikian sehingga tak dapat terlepas tanpa operasi pembedahan. Sebagai akibat kekurangsempurnaan pertumbuhan sebelum lahir, ada bagian dinding rongga perut yang kurang kuat. Jika yang bersangkutan melakukan gerakan berlebih, atau seringjuga tanpa sebab, ususnya bisa keluar melalui bagian yang kurang kuat itu. Keadaan ini dinamakan hernia (burnt, usus turun) dan dapat teIjadi di beberapa bagian perut. Yang paling sering di dekat lipat paha dan dinamakan hernia inguinalis. Biasanya usus yang keluar itu dapat dikembalikan ke dalam rongga perut dengan dorongan halus atau masuk dengan sendirinya. Pada suatu ketika, hernia ini dapat mengalami komplikasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam rongga perut. Keadaan demikian memaksa tindakan pembedahan. Usus besar mempunyai panjang total kira-kira 1,5 meter, membentuk huruf "U" terbalik sepanjang sisi rongga perut. Bagian usus besar yang pertama disebut caecum (usus buntu) dengan appendix vermiformis (umbai cacing) di ujungnya. Caecum melanjutkan diri sebagai colonascendensyang menuju atas di sisi kanan rongga perut, lalu membelok di bawah hati membentuk colontransversumyang menuju kiri dan terletak di sebelah bawah (inferior) lambung. Dekat limpa ia akan membelok ke bawah membentuk colon descendens di sisi kiri tubuh, lalu di panggul sebelah kiri melanjutkan diri sebagai colonsigmoid. Colonsigmoid ini melanjutkan diri menjadi rectumyang terletak di dalam rongga panggul bagian bawah dan berakhir sebagai anus. Istilah sakit usus buntu yang digunakan sehari-hari, sebenarnya suatu istilah yang kurang tepat. Penyakit ini merujuk pada infeksi dan peradangan pada appendixyang namanya umbai cacing, bukan pada caecumyang merupakan usus buntu itu. Istilah 90 kedokterarmya adalah appendicitis acuta. Penyakit usus buntu relatif sering dijumpai, tetapi dalarn mendiagnosis penyakit ini hams <!J.perhatikanbahwa pada wanita di lokasi yang sarna dapat teIjadi penyakit dengan gejala serupa akibat kehamilan di luar kandungan yang pecah, dan gangguan pada indung telur. Caecum merupakan lokasi temp at bersarangnya cacing di dalarn usus pada orang yang mengidap penyakit itu. Cacing yang sering ditemukan adalah cacing gelang atau ascaris lumbricoides dan cacing tambang (ankylostoma). Di dalarn colon tidak teIjadi lagi proses pencemaan tetapi teIjadi penyerapan air serta unsur-unsur lain. Dengan adanya kemarnpuan absorpsi ini, pemberian obat tertentu dapat dilakukan melalui anus sehingga obat terse but akan memasuki peredaran darah melalui selaput lendir rectum. Gangguan penyerapan air oleh colon ditandai oleh buang air besar yang cair/encer (diarrhea); dan pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada din ding anus menyebabkan kelainan yang disebut wasir (haemorrhoid). Bila dilihat dari luar tampak juga perbedaan bentuk usus halus dan usus besar. Usus halus mempunyai bentuk luar yang halus sedangkan colonmempunyai 3 pita (taeniacolt)dengan jaringan lemak sepanjang pita itu (appendices epicloicae)dan dindingnya membentuk garnbaran seperti rangkaian kantung (haustrae). Taenia coli dibentuk oleh serabut otot longitudinal yang bergabung, terlihat mulai dari appendix vermiformis dan berakhir pada pangkal rectum. Pada usus halus terdapat pergerakan yang bersifat peristaltik, yang bersifat pendular dan segmental, pada colonisinya dipindahkan oleh adanya mass reflex. Dengan mass reflex ini sebagian isi colonlangsung digeser ke bagian ujung, tidak sebagian-sebagian. Perasaan ingin ke belakang (huang air besar) timbul bila dinding rectumteregangoleh isinya. 91 Perasaan ini dapat dikontrol melalui otot-otot sphincter luar ~II [0 1[11111 If~ ~~~~II ~~~~! pada wanita yang melahirkan pertama kali tanpa digunting (episiotomz),penderita tidak dapat menahan keinginan buang air besar. Kelainan serupa dapat teIjadi pada penderita kelainan saraf. Untuk meneegah teIjadinya komplikasi itu pada wanita yang melahirkan dilakukan pengguntingan untuk mengontrol kemungkinan perobekan. Appendix vermiformis (appendix vermicularis)atau umbai eacing merupakan bagian tubuh yang belum jelas fungsinya. Panjangnya berkisar antara 5-7 em dan posisinya terhadap caecumbermaeammaeam. Seeara mikroskopis tampak appendix ini mempunyai banyak kelenjar lymph. 6.1 Kelenja Kelenjar Pencernaan Di samping semua bagian saluran peneernaan yang disebutkan di atas, proses peneernaan masih membutuhkan beberapa kelenjar dan alat tubuh lain yang terdiri dari 3 pasang kelenjar ludah, hati (liver, hepar), dan pancreas. Kelenjar ludah Yang kita kenal sebagai ludah sebenarnya adalah sekresi dari kelenjar parotisyang tereampur dengan sekresi kelenjar suhlingualis, suhmandihularis dan kelenjar-kelenjar kedl yang tersebar di lidah, bibir, pipi, dan langit-Iangit mulut. Kelenjar ludah yang terbesar adalah glandula parotis yang terletak di bawah tulang pipi di depan telinga. Sebagian dari kelenjar ini terletak di sebelah luar tulang rahang bawah menutupi m.masseter dan sebagian lagi terletak di sebelah dalam tulang itu. Hubungan yang demikian erat dengan tulang rahang bawah menimbulkan rasa nyeri pada waktu mengunyah makanan jika 92 te1jadi radang atau infeksi pada kelenjar ini. Saluran keluar kelenjar ini bennuara di depan mahkota gigi molar kedua atas. Kelenjar ludah yang lain, yaitu glandula submandibularis terletak di dasar mulut dekat sudut tulang rahang bawah. Salurannya menuju rongga mulut dan bennuara di kiri-kanan frenulum linguae. Lubang ke luar saluran ini kadang-kadang merupakan juga saluran keluar dari glandula sublingualis walaupun sering saluran kelenjar terakhir ini mempunyai muara sendiri di dasar mulut di bawah lidah. Glandula sublingualis sendiri terletak di dasar mulut di bawah lidah. Hati (liver, hepar) Hati adalah organ berwarna merah kecokelatan (karena berisi darah) dengan konsistensi lunak dan merupakan salah satu kelenjar terbesar di tubuh dengan berat sekitar 1500 gram. Pada bayi ukurannya relatll besar dan mengisi 2/5 volwne rongga perut Sebagai kelenjar, hati mengeluarkan empedu yang penting untuk proses pencemaan makanan berlemak. Di samping itu, sel-sel hati juga mengeluarkan unsur-unsur makanan ke dalam aliran darah sebagai hasil proses metabolisme zat makanan yang diangkut vena porta dari usus. Hati manusia terletak dalam rongga perut sebelah kanan. Bagian terbesar terlindung oleh tulang-tulang iga dan pennukaan atasnya melekat pada sekat rongga badan (diafragma). Karena fungsinya yang kompleks dan penting, hati mendapat aliran darah yang banyak. Karena itu juga luka perdarahan pada hati, bila tidak segera diatasi, dapat menyebabkan kematian. Di bawah mikroskop tampak jaringan hati terdiri dari kwnpulan sel-selyang tersusun dalam lobulusyang teratur. Darah mengalir melalui deretan sel hati sambil melepaskan "isi"-nya berupa makanan yang diserap dan oxygen,lalu menyatu kembali pada pembuluh balik (vena) yang terdapat di tengah lobulus tersebut untuk se93 lanjutnya dialirkan ke jantung. Pada penderita penyakit hati, lain, sel hati akan mati dan pada stadium lanjut sel-sel yang mati ini tak dapat tumbuh kembali dengan sempurna sehingga diganti oleh jaringan ikat. Empedu yang dihasilkan sel hati dialirkan oleh pembuluh empedu (bile duct). Saluran yang paling besar, hasil gabungan saluran-saluran keeil, disebut ductus hepaticus (hepatic duct). Empedu yang dihasilkan akan disalurkan oleh ductus hepaticus untuk selanjutnya disimpan dalam kandung empedu bila sedang tak dibutuhkan atau melalui ductus choledochus(commonbile duct) ke duodenum pada saat yang bersangkutan makan lemak. Di dalam kandung empedu (vesica felea) yang terletak di bawah hati kira-kira pada perpotongan iga bawah dengan garis tegak lurus melalui puting susu, empedu ini akan dipekatkan dengan diserap aimya. Pada penyakit kandung empedu fungsi penyerapan ini terganggu. Penyakit yang sering terdapat di kandung empedu adalah tetjadinya batu kandung empedu. Pancreas Pancreas atau kelenjar ludah perut merupakan kelenjar exocrine dan endocrinesekaligus. Sebagai kelenjar exocrineia menghasilkan enzim-enzim peneemaan dan fungsi endocrine kelenjar ini dilaksanakan oleh pulau-pulau Langerhans yang mengandung sel-sel alpha dan sel beta. Sel alpha dari pulau Langerhans menghasilkan hormon glucagon, sedangkan sel beta menghasilkan hormon insulin. Dapat dimengerti bahwa pada kerusakan kelenjar pancreas yang luas, pulau-pulau Langerhans juga akan mengalami kerusakan sehingga hormon yang dihasilkan menurun. Glucagon dan insulin penting untuk metabolisme karbohidrat sehingga kerusakan pulau Langerhans dapat menyebabkan gangguan metabolisme ini, yaitu pada penyakit diabetes mellitus. 94 Saluran keluar kelenjar pancreas, yaitu ductus pancreaticus major bergabung dengan ductus choledochusdan bennuara pada ampulla vateri di duodenum. Oesophagus Ascending colon Caecum Appendix verm. Rectum Gbr.6-1 Gbr.6-1 menunjukkan skema saluran pencernaan makanan beserta kelenjar pendukungnya. Parotid gland terletak di depan telinga, kelenjar sublingual dan submandibular adalah kelenjar ludah di dasar mulut di bawah lidah. Oesophagus mempunyai pangkal pada ujung larynx, sebagai lanjutan dari pharynx. Lambung terletak di garis tengah agak ke kiri di bagian yang sering dinamakan 'ulu-hati'. Liver atau hati mengisi rongga perut bagian kanan atas, beratnya sekitar 1500 gr. Kelenjar pancreas di dinding belakang perut di sebelah bawah lambung dikelilingi usus 12 jari atau duodenum. Duodenum melanjutkan diri menjadi jejunum dan jejunum lalu beralih menjadi ilium. Usus 12 jari mempunyai panjang yang sama dengan lebar 12 jari dijejerkan. Ilium bermuara di colon ascendens (ascending colon). Di bawahnya terdapat caecum atau usus buntu dan appendix vermicularis atau umbai cacing. Colon ascendens dan colon descendens berturut-turut mengisi perut bagian kanan dan kiri, keduanya dihubungkan oleh colon transversum (transverse colon); isi colon descendens dikeluarkan ke colon sigmoid yang melengkung seperti huruf S. Colon sigmoid melanjutkan diri menjadi rectum dan anus. 95 RAHANG ATAS Gbr.6-2 menunjukkan perbedaan gigi-gigi manusia. Di rahang atas dan II I. . rahang baWa, atau mClslVUSatau gigi seri ber-jumlah 4; C adalah caninus atau gigi taring berjumlah 2; P adalah premolar ber-jumlah 4. Ketiga jenis gigi ini mempunyai mahkota yang berbeda tetapi semua mempunyai 1 akar yang tertanam Gbr.6-2 pada rahang. Gigigerahamatau molar(M) di rahangatas dan bawahbe~umlah6. Perhatikan bahwa akar gigi rahang atas tidak sama dengan akar gigi rahang bawah. ~!1VV~~~ Sinus maxiUaris x Incisor Canine Premolar Molar Gbr.6-3 Gbr.6-3 memperlihatkan posisi saraf yang mengurus gigi. Pada penyuntikan di sekitar titik (X) obat pemati rasa dapat mengenai saraf yang mengurus gigi rahang bawah, tetapi untuk menda-patkan efek yang sama di rahang atas perlu penyuntikan di sekitar tiap gigi karena posisi serabut saraf di dalam tulang. Karena posisi lingual nerve yang mengurus lidah, penyuntikan pada titik X juga menyebabkan lidah terkena pengaruh suntikan. Pada gambar ini terlihat pula hubungan akar gigi rahang atas dengan sinus maxillaris. Gasserian ggl adalah ganglion saraf otak nomor 5 yang mengurus saraf perasa di wajah dan organ-organ di kepala. 96 Gingiva Incisor Canine Molar Molar Premolar Canine Incisor Gbr.6-4 Pada Gbr.6-4 terlihat mulut dalam posisi terbuka. Bibir ditarik agar gigi mudah terlihat. Celah antara bibir serta pipi dengan rahang atas/bawah disebut vestibulum oris. Di celah ini de kat gigi M3 atas bermuara saluran ke luar ludah dari kelenjar parotis. Di belakang langit-Iangit mulut (yang terdiri dari palatum durum dan palatum mol/e) terlihat anak lidah atau uvula. Dari uvula ini terlihat lengkungan dinding dengan tonsil (palatine tonsil, amandel) di bagian bawahnya. Isthmus atau lengkapnya isthmus faucium adalah nama untuk lubang yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (pharynx). 97 ---