6. Saluran Pencernaan Makanan

advertisement
6. Saluran Pencernaan
Makanan
71actus gastro-intestinalis(saluran pencemaan makanan) adalah
1. suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan
menerima makanan dari luar, mencema, dan menyerap bahan
yang dapat diserap, serta mengeluarkan sisa-sisa pencemaan.
Yang diserap adalah bahan yang 'dapat' diserap dan bukan bahan
yang berguna untuk diserap. Sistem ini meliputi alat-alat tubuh
mulai dari mulut sampai lubang dubur atau anus.
Secara anatomis, yang dimaksud dengan rongga mulut (oral
cavity) adalah suatu rongga di kepala yang dibatasi oleh tulang
rahang atas (maxillary bone)dan tulang rahang bawah (mandibular bone) serta tulang-tulang kecillainnya (the palatine dan the
hyoid bones) bersama otot-otot dan jaringan lain yang melekat
pada tulang-tulang tersebut.
Gusi dan gigi merupakan bagian dari tulang rahang atas dan
bawah. Gigi yang pertama biasanya keluar (erups,)pada saat
manusia berumur 6-7 bulan dan yang terakhir pada usia 18-30
tahun. Susunan gigi yang pertama merupakan gigi susu yang total
beIjumlah 20 buah dan terdiri atas gigi seri (incisive) 8, taring
(canin) 4, dan gerahan (molar) 8. Gigi ini mulai tanggal pada
usia sekitar 7 tahun untuk digantikan dengan gigi tetap yang berjumlah 32 buah dengan susunan: 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi
78
premolar dan 12 gigi geraham. Tempat gigi molar pada anak
diganti dengan gigi premolar pada orang dewasa.
Setiap gigi terdiri atas mahkota (corona)dan akar (root,radix)
gigi. Perbedaan antara macam-macam gigi terletak pada jumlah
akar dan bentuk corona-nya.Lapisan gigi paling luar disebut email
dan sifatnya sangat keras, di bawahnya terdapat lapisan dentin
dan lebih dalam lagi terdapat suatu rongga yang bersisi pembuluh
darah dan saraf (pulpa dentis).
Tulang rahang atas, di samping membentuk gusi juga membatasi rongga mulut terhadap rongga hidung melalui langit-langit
mulut keras. Bila teIjadi gangguan pertumbuhan dalam masa
embrio, dapat teIjadi bibir sumbing yang tidak jarang berlanjut
ke belakang sampai langit-langit keras ini. Bila hal ini teIjadi dan
tidak dilakukan perbaikan secepatnya, anak tersebut akan mempunyai suara bindeng (rhinolalia) permanen.
Di belakang langit-langit mulut keras (palatum durum) terdapat
langit-langit lunak (palatum moUe) yang dibentuk oleh otot-otot
kerongkongan, dengan anak lidah (uvula) di belakangnya. Pada
saat men elan anak lidah ini akan menutup hubungan antara
kerongkongan dengan rongga hidung, demikian pula pada saat
seseorang bernapas melalui mulut.
Di sisi langit-langit lunak kiri-kanan terdapat 2 buah pilar yang
menuju bawah ke sisi kiri kanan lidah dan disebut arcuspalatoglossus (Palato-glossal arc) dan arcus palato-pharyngicus (Palatopharyngeal arc). Di antara kedua pilar ini, di kiri dan di kanan,
terdapat tonsila palatina (palatine tonsil) yang sering disebut
'amandel' bila membesar. Tonsil ini merupakan kelenjar getah
bening yang berlungsi untuk menangkap kuman-kuman yang
masuk melalui rongga mulut. Di samping sepasang tonsila
palatina tadi, masih ada tonsila lingualis (lingual tonsil) pada
pangkallidah dan tonsilapharyngica (adenoid)di dinding belakang
kerongkongan (pharynx). Bersama-sama ketiga tonsil ini mem79
bentuk rantai pertahanan terhadap infeksi pada anak-anak yang
I~I
r~ ~~I~II
Tonsil yang membesar sering dijumpai pada anak-anak, tetapi
pada orang dewasa gangguan ini jarang teIjadi. Tonsil yang membesar menunjukkan adanya proses peradangan atau infeksi yang
berlangsung kronis. Infeksi ini menyebabkan gangguan pada
tubuh, yang sering kali tidak terlalu jelas dan sering hanya ditunjukkan oleh kekurangmampuan anak dalam berkonsentrasi,
terutama dalam belajar.
Lidah manusia sebenarnya dibentuk oleh otot-otot yang terbagi atas 2 kelompok, yaitu otot-otot yang hanya terdapat dalam
lidah (otot intrinsik) dan otot-otot ekstrinsik yang salah satu ujungnya mempunyai perlekatan di luar lidah, yaitu pada tulang rahang
bawah di dasar mulut dan tulang lidah. Otot intrinsik mempunyai
serat lebih halus daripada otot ekstrinsik. Otot-otot ini penting
dalam proses mengunyah dan mengueapkan kata-kata. Pergerakan lidah diatur oleh saraf otak ke-12.
Permukaan belakang lidah yang terlihat pada saat seseorang
membuka mulut ditutupi oleh selaput lendir yang mempunyai
tonjolan-tonjolan (paPilla).Pada papilla ini terdapat alat pengeeap
(taste-bud)untuk mengenal rasa manis, asin, asam (di ujung depan),
dan pahit (di pangkallidah). Di samping itu, lidah juga mempunyai ujung-ujung saraf perasa yang dapat menangkap sensasi
panas dan dingin. Rasa pedas tidak termasuk salah satu bentuk
sensasi pengeeapan, tetapi suatu rasa panas yang termasuk sensasi
umum. Pengeeapan diurus oleh saraf otak ke-7 dan sensasi umum
oleh saraf otak ke-5.
Bila lidah ditarik sehingga ujungnya mendekati langit-langit
mulut, tampak di sebelah bawahnya tepat di garis tengah, suatu
lipatan yang disebut frenulum linguae. Di kin kanan lipatan ini
terdapat lubang keeil yang merupakan muara kelenjar-kelenjar
ludah yang terdapat di bawah lidah (sublingualgland) dan kelenjar
80
yang terdapat di dasar mulut (submandibular gland). Ada lagi
kelenjar ludah lain yang besar (parotidgland) terletak di belakang
tulang rahang bawah di bawah daun telinga dan mempunyai saluran yang bermuara di depan gigi geraham ke-2 atas. Gondongeun
atau parotitis ePidemica merupakan penyakit infeksi virus yang
mengenai kelenjar ini. Ludah penting untuk pencemaan tahap
pertama makanan yang dikunyah melalui enzym ptyalin yang
terkandung di dalamnya.
Di samping itu, adanya mineral dalam ludah dapat menyebabkan timbunan pada gigi dekat muara saluran ludah itu, terutama
sekitar gigi geraham, membentuk 'karang gigi'.
Di sebelah' depan, mulut dibatasi oleh bibir dan otot-otot
yang melingkarinya. Bibir ini merupakan peralihan dari kulit
dan selaput lendir. Perbedaannya dengan kulit adalah bahwa
bibir tidak mempunyai lapis an tanduk dan lapisan epidermisnya
tipis. Wama merah pada bibir disebabkan oleh wama merah
darah dalam kapiler di bawahnya. Karena kulitnya tipis, bibir
juga merupakan bagian yang sensitif pada manusia.
Pada orang yang kurang darah (anemia) wamanya pucat,
sedangkan pada mereka yang darahnya mengalami gangguan
oksigenisasi & karbonisasi darah dapat menjadi kebiru-biruan.
Bentuk bibir dapat berubah-ubah sesuai emosi seseorang
karena pengaruh otot-otot mimik. wajah. Salah satu otot, m.
buccinatorius,melebar ke sisi menjadi otot pipi. Di sebelah dalam
otot pipi ini, dekat tulang rahang bawah yang membelok ke atas
(mandibular angle) terdapat m.masseter yang merupakan otot
pengunyah. Di samping itu, masih ada 3 otot pengunyah lain.
Dengan demikian, jelaslah bahwa mulut mempunyai fungsi
yang bermacam-macam. Ia dapat dipakai untuk menunjukkan
emosi dan mimik muka, untuk mengunyah makanan, mencampur makanan dengan ludah yang mengandung enzym percemaan, mernpunyai alat penggigit, alat pertahanan tubuh,
81
pengecap, perasa, dapat dipakai untuk. bemapas dan penting
sehingga penderita merasa nyeri yang hebat. Penyakit akibat
hygiene mulut yang kurang baik itu disebut stomatitis aphthosa
atau sehari-hari dikenal sebagai sariawan.
Ke arah belakang rongga mulut ini berhubungan dengan
kerongkongan (pharynx). Pharynx ini sebenamya merupakan
rongga seperti pipa yang memanjang dari dasar tengkorak ke
bawah sampai peralihannya menjadi oesophagus.
Pharynx terbagi atas 3 bagian. Bagian pharynx yang paling
atas disebut naso-pharynx karena terletak di belakang rongga
hidung (nasal cavity), bagian tengah dinamakan oro-pharynx,
sedangkan yang paling bawah atau laryngo-pharynx merupakan
bagian yang tidak berapa penting untuk. menelan.
Laryngopharynx terletak di belakang mulut memanjang ke
bawah. Bagian ini di sebelah depannya berbatasan dengan larynx
atau tonggorokan yang merupakan bagian dari sistem pemapasan
dan termasuk untuk. alat bicara. Hubungan anatomis yang erat
antara kedua organ ini menjelaskan mengapa seseorang sukar
bicara pada waktu mengunyah dan mengapa makanan mudah
masuk ke tenggorokan bila seseorang berbicara sambil menelan.
Pada perbatasan oro-pharynx dengan laryngo-pharynx di
sebelah depan terdapat epiglotisyang dibentuk. oleh tulang rawan.
Epiglotis ini yang membantu menutup larynx pada waktu menelan. Makanan yang ditelan tidak melalui permukaan epiglotis
ini, tetapi melewati celah di kin kanannya yang disebut recessus
pyriformis. Oleh karena itu,jika seseorang terkena tulang ikan maka
tulang itu akan menempel di sisi kin atau kanan kerongkongan.
Dinding pharynx dibentuk oleh otot-otot melingkar dari
belakang ke depan. Di belakang, otot-<>totini melekat pada jaringan ikat di garis tengah dan bersifat stabil, sedangkan di depan
otot-<>totini melekat pada langit-langit mulut, larynx dan jaringan
82
ikat yang akan bergerak pada saat otot pharynx tersebut berkontraksi. Hal ini memungkinkan makanan seeara aktif terdorong
ke bawah pada waktu menelan.
Pharynx selanjutnya akan bersambungan dengan oesophagus.
Peralihan antara kedua bagian ini teIjadi di sebelah belakang
salah satu rawan (cricoidcartilage)dari larynx (tenggorok). Adanya
tulang rawan ini merupakan penyebab makanan yang agak besar
dan tak terkunyah sempurna dapat terganjal dan mengalami
kesulitan untuk melewatinya (karena snat rawan yang kaku).
Oesophagus
selanjutnya akan turun ke dalam rongga thorax
(dada) di belakang batang tenggorok (trachea) sampai trachea
ini bereabang menjadi bronchi.Selanjutnya, ia terletak di belakang
jantung dan kemudian menembus sekat rongga badan (diafragma)
untuk meneapai lambung. Panjang oesophaguspada orang dewasa
kurang lebih 25 em dan pada keadaan istirahat lumen Qubang)nya
berada dalam keadaan tertutup.
Bagian oeshophagus yang bermuara pada lambung disebut
cardia dan berfungsi sebagai katup (sphincter). Cardia terletak 12 em di bawah diafragma, di daerah epigastrium (uluati) sedikit
di kiri garis tengah. Lambung memanjang di bawah cardia dan
melebar ke kiri.
Dengan oesophagusyang tertutup pada waktu istirahat dan
cardia sebagai sphincter,udara tak dapat masuk ke dalam lambung
keeuali pada saat menelan. Selain itu, sphincter cardia juga berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh karena ia akan berkontraksi
bila ada zat irritatif yang merangsangnya (misalnya sublimate
pada kasus bunuh diri) sehingga zat tersebut hanya akan merusak
oesophagustanpa memasuki bagian yang lebih jauh. Sebaliknya,
sphincter cardia juga meneegah makanan dalam lambung serta
asam lambung membalik ke atas pada keadaan normal. Pada
waktu muntah, sphincter ini berelaksasi seeara refleks, sehingga
mudah dilalui makanan dart lambung.
83
Oesophagus bagian
atas mempunyai
~bffi~ olM scl~cl b~~~r
~1~
selaput lemlir yang
~~I i i~~ i~~
oleh sel-sel silindris yang sebagian menghasilkan lemlir. Lemlir
ini penting untuk membasahi pennukaan dan melindungi diri
dari asam lambung yang tereeeer ke atas, sedangkan sel berlapis
gepeng perlu untuk mengatasi gesekan oleh makanan yang masih
keras.
Berbeda dengan proses menelan yang aktif di pharynx, bahan
makanan menuruni oesophagusdengan bantuan gerakan peristaltik
clan gaya berat. Dalam keadaan normal, makanan akan menempuh
jarak kira-kira 25 em dari oesophagusdalam waktu 1-2detik. Pada
orang tua, gerakan peristaltik yang melambat karena pengaruh
usia memperlambat pu1a pengaruh gravitasi sehingga proses itu
bisa berlangsung selama beberapa menit
Ada 3 tempat penyempitan oesophagusdi mana makanan
dapat tersangkut, yaitu pada pangkalnya di leher belakang larynx,
pada tempat di sebelah belakang pereabangan batang tenggorok
(trachea) menjadi bronchus di tengah dada, dan pada tempat ia
menembus sekat rongga badan (diafragma).
Persarafan parasimpatis oesophagusdiatur oleh saraf otak ke10 (vagus). Pada bagian bawah oesophagusterdapat jaringan vena
yang biasa berhubungan dengan sistem pembu1uh balik di hati.
Bila teIjadi kerusakan hati yang akan membendung sistem pembu1uh balik di hati tersebut, bendungan ini akan diteruskan ke
vena yang di oesophagusini. Pada keadaan bendungan yang berat
vena ini akan peeah dan penderitanya mengalami muntah darah.
Jadi, muntah darah merupakan gejala penyakit hati yang berat
Makanan yang telahmelewatioesophagus
akan masuk ke dalam
lambung untuk proses peneemaan selanjutnya. Sampai tingkat
ini umumnya makanan belum dieema sempuma dan diserap,
keeuali beberapa jenis makanan tertentu. Lambung ini terdapat
pada perut bagian atas agak ke kin. Ukuran dan bentuknya
84
berbeda-beda dan bentuknya juga berubah-ubah menurut perubahan posisi tubuh. Di sebelah kiri lambung dalam rongga perut
terdapat limpa (spleen),di belakangnya terdapat kelenjar pankreas
dan di sebelah kanannya, hati (liver).Pada bagian bawah lambung
terdapat pembungkus yang melebar ke bawah menutupi usus
halus dan disebut omentum majus (minyak jala).
Lambung (stomach,gaster, ventriculus)ini terdiri dari beberapa
bagian. Bagian atas yang dinamakan fundus terletak di bawah
kubah diafragma sebelah kiri dan selalu terisi udara. Lengkung
yang lebih pendek di sisi kanan disebut kurvatura minor (lesser
curvature) dan yang panjang di kiri kurvatura major (greatercurvature). Bagian ujung bawah gaster disebut daerah pylorus dengan
katup atau sphincter-nya.
Selaput lendir lambung dibentuk oleh sel-sel silindris yang
sebagian besar berfungsi sebagai kelenjar. Di daerah kurvatura
minor selaput lendir ini terlipat teratur membentuk saluran memanjang sepanjang lengkungan ini (magenstrassewaldeyer) untuk
tempat lalu air yang diminum, sedangkan pada corpus ventriculi
selaput lendir ini berlipat-lipat tidak teratur.
Di bawah mikroskop terlihat bahwa selaput lendir ini membentuk sumur-sumur (gastricpits) dan di antara sel-sel yang membentuk dinding sumur ini terdapat sel yang menghasilkan asam
lambung, pepsin dan mucus. Produksi asam lambung (HCI) dapat
dirangsang oleh saraf, oleh pikiranjemosi dan makanan yang
terdapat dalam mulut atau lambung.
Dinding lambung diperkuat oleh otot-otot yang memanjang,
melintang, dan otot yang be1jalan serong. Kedua jenis otot pertama terdapat pada saluran pencemaan yang lain, tetapi otot serong
hanya terdapat di lambung. Di bagian akhir organ ini, pada
pylorus, otot melintang terdapat lebih tebal dan berfungsi sebagai
sphincter yang menahan isi lambung untuk tidak langsung turun
ke usus 12jari (duodenum)walaupun lam bung aktif berkontraksi.
85
--
I.
Setelah dicema di lambung, makanan akan diteruskan ke
dwmen=
~flli.~
~~~I~ ~~
sphincterpylorus. Pembukaan dan penutupan katup ini ditentukan
oleh keadaan di dalam duodenum, jenis makanan dan pengaruh
honnon-honnon yang dihasilkan saluran pencemaan makanan.
Makanan yang banyak mengandung lemak memperlambat waktu
pengosongan lambung.
Pada penderita 'sakit-maag' dapat dijumpai kerusakan dinding
lambung sebagai akibat keluamya asam lambung saat lambung
tidak terisi makanan. Salah satu faktar penyebabnya adalah suatu
refleks yang mengatur lambung untuk mengeluarkan asam tersebut
pada waktu sesuai kebiasaan makan (biologicalclock) seseorang.
Pada orang yang makan sangat tidak teratur, pengaturan saat
pengeluaran asam menjadi terganggu. Selain itu, produksi asam
lambung juga dipengaruhi situasi emosi seseorang. Itulah sebabnya penyakit ini disebut penyakit psikosomatis.
Pada keadaan ringan penyakit ini hanya berupa peradangan
dinding lambung yang mudah disembuhkan, tetapi ada bentuk
yang menyebabkan teIjadinya kerusakan berupa 'tukak' yang
dalam (gastric ulcer).
Kelainan pada lambung dapat diperiksa dengan menggunakan sinar rontgen setelah penderita makan cairan berisi barium.
Pemeriksaan lain dapat dilakukan dengan memasukkan slang
dengan teropong atau endoscopy.
Duodenum merupakan lanjutan dari lambung. Bagian usus
ini mempunyai ukuran panjang sekitar 25 em (setara lebar 12jari
yang dijejerkan) dan terdiri atas 4 bagian, yaitu bagian superior,
descendens,
inferior, ascendens.
Bagian descendens dan inferiorterletak di luar rongga perut Berlawanan dengan suasana asam yang
terdapat di lambung, suasana dalam duodenum bersifat alkalis
oleh enzim-enzim yang dikeluarkannya. Pada duodenum (usus 12
jari) ini bennuara juga saluran empedu dari hati dan saluran dari
86
pankreas pada daerah peralihan bagian superior dan deseendens,
produk dari kedua organ ini sangat diperlukan dalam proses peneernaan di usus halus. Muara saluran empedu dan kelenjar pankreas
bergabung bersama pada penonjolan yang disebut ampulla Vateri
dengan sphincter yang dibentuk oleh musculus sphincter odi.
Kebersamaan saluran ini menerangkan mengapa seseorang
yang selesai makan makanan berlemak berlebihan dapat terserang penyakit pada pankreas. Pada kondisi itu empedu yang
dibutuhkan untuk meneerna lemak 'teralirkan' ke saluran kelenjar
pankreas sehingga merusak kelenjar terse but. Penyakit pankreas
itu (pancreatitis)sangat berbahaya jika penderita sendirian karena
biasanya menyebabkan rasa sakit yang berat sehingga penderita
sulit bergerak untuk meminta pertolongan.
Keempat bagian duodenum bersama-sama membentuk huruf
"C" dengan kaki bawah yang dibentuk oleh bagian inferior terletak 2 em di atas pusat (umbilicus).Kaki atas huruf C ini dibentuk
oleh pars superior yang terletak di dalam rongga perut seperti
pars ascendens.
Lekukan atau eelah yang dibentuk oleh lengkungan duodenum di luar rongga perut (retroperitoneal) diisi oleh bagian dari
kelenjar pankreas. Bagian ujung bawah duodenum atau bagian
ascendens diikat pada dinding belakang perut oleh ligamentum
duodenojejunalis (Treitz), dan tempat ini menandai peralihannya
menjadi usus halus atau jejunum.
Peralihan dari duodenum menjadi bagian usus halus yang lain
(jejunum) seeara makroskopis tidak begitu tegas, keeuali ditandai
oleh adanya ligamentum Treitz; tetapi gambarannya di bawah
mikroskop menunjukkan perbedaan. Hal serupa juga teIjadi pada
peralihan antara usus halus bagian atas (jejunum) dan bagian
bawah (ilium).
Usus halus ini bergantung pada rongga perut melalui mesenterium
yang berbentuk kipas dengan dasar sepanjang kira-kira 20 em
87
---
dan bagian akhir yang melekat pada usus halus sepanjang kira-
.111'1[11~llilill~~
~ ~~
~I I~
dari mesenterium(radix) ini dimulai pada ligamentum Treitz di kin
atas sampai peraJihan iliumdengan colon(ususbesar) di kanan bawah.
Jejunum dan lanjutannya, ilium, lebih sering kita kenal sebagai
usus halus, sedangkan duodenum dikenal sebagai usus 12 jari
walaupun sebenarnya usus halus dibentuk oleh ketiga bagian
itu bersama-sama. Panjang jejunum dan ilium bersama-sama
beIVariasi antara 4-6meter dan bergantung pada dinding belakang
melalui mesenterium yang panjangnya kira-kira 20-25 em. Perlekatannya beIjalan miring dari kin atas ke kanan bawah.
Pada orang yang gemuk sering didapatkan usus halus yang
lebih panjang daripada orang kurus. Karena usus berasal dari
jaringan endodermmaka orang gemuk itu dikelompokkan sebagai
golongan endomorfik; sebaliknya orang kurus yang biasanya ditandai dengan kepala atau otak yang besar dinamakan ektomorfik.
Mereka yang atletis dengan otot (berasal dari mesoderm) yang
dominan dikelompokkan sebagai golongan mesomorfik. Kondisi
ini bersifat bawaan dan sering menyulitkan usaha seseorang untuk
menurunkan atau menaikkan berat badannya.
Sebenarnya, semua alat peneemaan yang terdapat di dalam
rongga perut atau rongga peritoneum dilapisi oleh selaput peritoneum juga. Lanjutan selaput yang melapisi lambung memanjang
ke bawah membentuk omentum majus (greateromentum, minyak
jala), bagian yang menghubungkan dinding perut dengan usus
halus dinamakan mesenterium,sedangkan yang menghubungkannya dengan colon(usus besar) disebut mesocolon.Di antara lapisan
selaput yang membentuk mesenterium dan mesocolon, terdapat
pembuluh darah, lymph dan saraf yang mengurus usus. Darah
vena yang berasal dari usus tidak diangkut ke jantung, tetapi
melalui vena porta dialirkan ke hati untuk diambil zat makanan
yang dikandungnya.
88
Bila dilihat dari sebelah dalam tampak selaput lendir usus
halus (duodenum,jejunum, dan ilium) berlipat-lipat secara sirkular.
Di bawah mikroskop akan tampak bahwa lipatan-lipatan iOO
dibentuk oleh selaput lendir (mucosa)iOOsendiri berupa villi dan
oleh lapisan submucosaberupa plica circularis. Villi dan plica ini
berguna untuk memperluas permukaan dan memudahkan penyerapan.
Peralihan dari jejunum menjadi ilium tidak teIjadi secara
drastis. Pada duodenum dan jejunum terdapat kira-kira 40 villi per
mm2, sedangkan pada ilium hanya sekitar 18 buah per mm2 sehingga tampak bahwa bagian awal usus halus merupakan bagian
penting untuk penyerapan makanan. Plica circularis mulai terdapat 2 cm dari pylorus dan mencapai tinggi maksimal di jejunum
(8 mm) tetapi jwnlah dan tingginya mengurang lagi di ilium.
Sebaliknya, bercak Peyer (kelenjar lymph) hanya sedikit di duodenum dan jejunum tetapi banyak terdapat di ilium.
Berbeda dengan gaster yang bersuasana asam, pH usus halus
bersifat alkalis. Pencemaan dan penyerapan bahan makanan
berakhir pada ilium. Setelah melewati ilium dan masuk ke colon
(usus besar) hanya air, elektrolit clanzat-zattertentu saja yang diserap.
Peralihan dari ilium menjadi colontampak tegas karena ilium
berakhir dengan membentuk sudut tegak lurus dengan colon
ascendens. Pada muaranya ini terdapat katup berdaun dua yang
berfungsi mencegah isi colon membalik ke atas atau ke ilium.
Jika seseorang muntah, bahan yang dimuntahkan hanya berasal
dari bahan yang terdapat di usus halus. Walaupun demikian,
pada keadaan sakit tertentu, seseorang masih bisa memuntahkan
isi colon. Wakoo yang dibutuhkan untuk mengosongkan lambung
hingga mencapai ujung usus halus diperkirakan sekitar 3-4 jam,
dan bisa lebih lama tergantungjenis makanan yang dimakannya.
Lambung sendiri pada diet yang seimbang sudah kosong setelah
sekitar 90 menit
89
Jika seseorang melakukan gerakan tubuh yang berlebihan
gerakan yang tidak normal. Adakalanya usus itu melilit sedemikian sehingga tak dapat terlepas tanpa operasi pembedahan.
Sebagai akibat kekurangsempurnaan pertumbuhan sebelum
lahir, ada bagian dinding rongga perut yang kurang kuat. Jika
yang bersangkutan melakukan gerakan berlebih, atau seringjuga
tanpa sebab, ususnya bisa keluar melalui bagian yang kurang
kuat itu. Keadaan ini dinamakan hernia (burnt, usus turun) dan
dapat teIjadi di beberapa bagian perut. Yang paling sering di
dekat lipat paha dan dinamakan hernia inguinalis. Biasanya usus
yang keluar itu dapat dikembalikan ke dalam rongga perut
dengan dorongan halus atau masuk dengan sendirinya. Pada
suatu ketika, hernia ini dapat mengalami komplikasi sehingga
tidak dapat masuk kembali ke dalam rongga perut. Keadaan
demikian memaksa tindakan pembedahan.
Usus besar mempunyai panjang total kira-kira 1,5 meter,
membentuk huruf "U" terbalik sepanjang sisi rongga perut.
Bagian usus besar yang pertama disebut caecum (usus buntu)
dengan appendix vermiformis (umbai cacing) di ujungnya. Caecum
melanjutkan diri sebagai colonascendensyang menuju atas di sisi
kanan rongga perut, lalu membelok di bawah hati membentuk
colontransversumyang menuju kiri dan terletak di sebelah bawah
(inferior) lambung. Dekat limpa ia akan membelok ke bawah
membentuk colon descendens di sisi kiri tubuh, lalu di panggul
sebelah kiri melanjutkan diri sebagai colonsigmoid. Colonsigmoid
ini melanjutkan diri menjadi rectumyang terletak di dalam rongga
panggul bagian bawah dan berakhir sebagai anus.
Istilah sakit usus buntu yang digunakan sehari-hari,
sebenarnya suatu istilah yang kurang tepat. Penyakit ini merujuk
pada infeksi dan peradangan pada appendixyang namanya umbai
cacing, bukan pada caecumyang merupakan usus buntu itu. Istilah
90
kedokterarmya adalah appendicitis acuta. Penyakit usus buntu
relatif sering dijumpai, tetapi dalarn mendiagnosis penyakit ini
hams <!J.perhatikanbahwa pada wanita di lokasi yang sarna dapat
teIjadi penyakit dengan gejala serupa akibat kehamilan di luar
kandungan yang pecah, dan gangguan pada indung telur.
Caecum merupakan lokasi temp at bersarangnya cacing di
dalarn usus pada orang yang mengidap penyakit itu. Cacing yang
sering ditemukan adalah cacing gelang atau ascaris lumbricoides
dan cacing tambang (ankylostoma).
Di dalarn colon tidak teIjadi lagi proses pencemaan tetapi
teIjadi penyerapan air serta unsur-unsur lain. Dengan adanya
kemarnpuan absorpsi ini, pemberian obat tertentu dapat dilakukan melalui anus sehingga obat terse but akan memasuki peredaran darah melalui selaput lendir rectum. Gangguan penyerapan air oleh colon ditandai oleh buang air besar yang cair/encer
(diarrhea); dan pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada
din ding anus menyebabkan
kelainan yang disebut wasir
(haemorrhoid).
Bila dilihat dari luar tampak juga perbedaan bentuk usus halus
dan usus besar. Usus halus mempunyai bentuk luar yang halus
sedangkan colonmempunyai 3 pita (taeniacolt)dengan jaringan
lemak sepanjang pita itu (appendices epicloicae)dan dindingnya
membentuk garnbaran seperti rangkaian kantung (haustrae).
Taenia coli dibentuk oleh serabut otot longitudinal yang bergabung, terlihat mulai dari appendix vermiformis dan berakhir
pada pangkal rectum.
Pada usus halus terdapat pergerakan yang bersifat peristaltik,
yang bersifat pendular dan segmental, pada colonisinya dipindahkan oleh adanya mass reflex. Dengan mass reflex ini sebagian isi
colonlangsung digeser ke bagian ujung, tidak sebagian-sebagian.
Perasaan ingin ke belakang (huang air besar) timbul bila dinding
rectumteregangoleh isinya.
91
Perasaan ini dapat dikontrol melalui otot-otot sphincter luar
~II
[0 1[11111 If~ ~~~~II
~~~~!
pada wanita yang melahirkan pertama kali tanpa digunting
(episiotomz),penderita tidak dapat menahan keinginan buang air
besar. Kelainan serupa dapat teIjadi pada penderita kelainan
saraf. Untuk meneegah teIjadinya komplikasi itu pada wanita
yang melahirkan dilakukan pengguntingan untuk mengontrol
kemungkinan perobekan.
Appendix vermiformis (appendix vermicularis)atau umbai eacing
merupakan bagian tubuh yang belum jelas fungsinya. Panjangnya
berkisar antara 5-7 em dan posisinya terhadap caecumbermaeammaeam. Seeara mikroskopis tampak appendix ini mempunyai
banyak kelenjar lymph.
6.1 Kelenja Kelenjar Pencernaan
Di samping semua bagian saluran peneernaan yang disebutkan
di atas, proses peneernaan masih membutuhkan beberapa kelenjar
dan alat tubuh lain yang terdiri dari 3 pasang kelenjar ludah,
hati (liver, hepar), dan pancreas.
Kelenjar ludah
Yang kita kenal sebagai ludah sebenarnya adalah sekresi dari
kelenjar parotisyang tereampur dengan sekresi kelenjar suhlingualis,
suhmandihularis dan kelenjar-kelenjar kedl yang tersebar di lidah,
bibir, pipi, dan langit-Iangit mulut.
Kelenjar ludah yang terbesar adalah glandula parotis yang
terletak di bawah tulang pipi di depan telinga. Sebagian dari
kelenjar ini terletak di sebelah luar tulang rahang bawah menutupi
m.masseter dan sebagian lagi terletak di sebelah dalam tulang
itu. Hubungan yang demikian erat dengan tulang rahang bawah
menimbulkan rasa nyeri pada waktu mengunyah makanan jika
92
te1jadi radang atau infeksi pada kelenjar ini. Saluran keluar
kelenjar ini bennuara di depan mahkota gigi molar kedua atas.
Kelenjar ludah yang lain, yaitu glandula submandibularis terletak di dasar mulut dekat sudut tulang rahang bawah. Salurannya
menuju rongga mulut dan bennuara di kiri-kanan frenulum linguae. Lubang ke luar saluran ini kadang-kadang merupakan
juga saluran keluar dari glandula sublingualis walaupun sering
saluran kelenjar terakhir ini mempunyai muara sendiri di dasar
mulut di bawah lidah. Glandula sublingualis sendiri terletak di
dasar mulut di bawah lidah.
Hati (liver, hepar)
Hati adalah organ berwarna merah kecokelatan (karena berisi
darah) dengan konsistensi lunak dan merupakan salah satu
kelenjar terbesar di tubuh dengan berat sekitar 1500 gram. Pada
bayi ukurannya relatll besar dan mengisi 2/5 volwne rongga perut
Sebagai kelenjar, hati mengeluarkan empedu yang penting untuk
proses pencemaan makanan berlemak. Di samping itu, sel-sel hati
juga mengeluarkan unsur-unsur makanan ke dalam aliran darah
sebagai hasil proses metabolisme zat makanan yang diangkut
vena porta dari usus.
Hati manusia terletak dalam rongga perut sebelah kanan.
Bagian terbesar terlindung oleh tulang-tulang iga dan pennukaan
atasnya melekat pada sekat rongga badan (diafragma).
Karena fungsinya yang kompleks dan penting, hati mendapat
aliran darah yang banyak. Karena itu juga luka perdarahan pada
hati, bila tidak segera diatasi, dapat menyebabkan kematian.
Di bawah mikroskop tampak jaringan hati terdiri dari kwnpulan sel-selyang tersusun dalam lobulusyang teratur. Darah mengalir
melalui deretan sel hati sambil melepaskan "isi"-nya berupa makanan yang diserap dan oxygen,lalu menyatu kembali pada pembuluh
balik (vena) yang terdapat di tengah lobulus tersebut untuk se93
lanjutnya dialirkan ke jantung. Pada penderita penyakit hati,
lain, sel hati akan mati dan pada stadium lanjut sel-sel yang mati
ini tak dapat tumbuh kembali dengan sempurna sehingga diganti
oleh jaringan ikat.
Empedu yang dihasilkan sel hati dialirkan oleh pembuluh
empedu (bile duct). Saluran yang paling besar, hasil gabungan
saluran-saluran keeil, disebut ductus hepaticus (hepatic duct).
Empedu yang dihasilkan akan disalurkan oleh ductus hepaticus
untuk selanjutnya disimpan dalam kandung empedu bila sedang
tak dibutuhkan atau melalui ductus choledochus(commonbile duct)
ke duodenum pada saat yang bersangkutan makan lemak.
Di dalam kandung empedu (vesica felea) yang terletak di
bawah hati kira-kira pada perpotongan iga bawah dengan garis
tegak lurus melalui puting susu, empedu ini akan dipekatkan
dengan diserap aimya. Pada penyakit kandung empedu fungsi
penyerapan ini terganggu. Penyakit yang sering terdapat di
kandung empedu adalah tetjadinya batu kandung empedu.
Pancreas
Pancreas atau kelenjar ludah perut merupakan kelenjar exocrine dan endocrinesekaligus. Sebagai kelenjar exocrineia menghasilkan enzim-enzim peneemaan dan fungsi endocrine kelenjar
ini dilaksanakan oleh pulau-pulau Langerhans yang mengandung
sel-sel alpha dan sel beta. Sel alpha dari pulau Langerhans menghasilkan hormon glucagon, sedangkan sel beta menghasilkan
hormon insulin. Dapat dimengerti bahwa pada kerusakan kelenjar
pancreas yang luas, pulau-pulau Langerhans juga akan mengalami
kerusakan sehingga hormon yang dihasilkan menurun. Glucagon dan insulin penting untuk metabolisme karbohidrat sehingga
kerusakan pulau Langerhans dapat menyebabkan gangguan
metabolisme ini, yaitu pada penyakit diabetes mellitus.
94
Saluran keluar kelenjar pancreas, yaitu ductus pancreaticus
major bergabung dengan ductus choledochusdan bennuara pada
ampulla vateri di duodenum.
Oesophagus
Ascending colon
Caecum
Appendix verm.
Rectum
Gbr.6-1
Gbr.6-1 menunjukkan skema saluran pencernaan makanan beserta kelenjar
pendukungnya. Parotid gland terletak di depan telinga, kelenjar sublingual
dan submandibular
adalah kelenjar ludah di dasar mulut di bawah lidah.
Oesophagus mempunyai pangkal pada ujung larynx, sebagai lanjutan dari
pharynx. Lambung terletak di garis tengah agak ke kiri di bagian yang sering
dinamakan 'ulu-hati'. Liver atau hati mengisi rongga perut bagian kanan atas,
beratnya sekitar 1500 gr. Kelenjar pancreas di dinding belakang perut di
sebelah bawah lambung dikelilingi usus 12 jari atau duodenum. Duodenum
melanjutkan diri menjadi jejunum dan jejunum lalu beralih menjadi ilium. Usus
12 jari mempunyai panjang yang sama dengan lebar 12 jari dijejerkan.
Ilium bermuara di colon ascendens (ascending colon). Di bawahnya
terdapat caecum atau usus buntu dan appendix vermicularis atau umbai cacing.
Colon ascendens dan colon descendens berturut-turut mengisi perut bagian
kanan dan kiri, keduanya dihubungkan oleh colon transversum (transverse
colon); isi colon descendens dikeluarkan ke colon sigmoid yang melengkung
seperti huruf S. Colon sigmoid melanjutkan diri menjadi rectum dan anus.
95
RAHANG ATAS
Gbr.6-2 menunjukkan
perbedaan
gigi-gigi manusia. Di rahang atas dan
II
I. .
rahang baWa,
atau mClslVUSatau
gigi seri ber-jumlah 4; C adalah
caninus atau gigi taring berjumlah 2;
P adalah premolar ber-jumlah 4.
Ketiga jenis gigi ini mempunyai
mahkota yang berbeda tetapi semua
mempunyai 1 akar yang tertanam
Gbr.6-2
pada rahang.
Gigigerahamatau molar(M) di rahangatas dan bawahbe~umlah6. Perhatikan bahwa akar gigi rahang atas tidak sama dengan akar gigi rahang bawah.
~!1VV~~~
Sinus
maxiUaris
x
Incisor
Canine
Premolar
Molar
Gbr.6-3
Gbr.6-3 memperlihatkan posisi saraf yang mengurus gigi. Pada penyuntikan di sekitar titik (X) obat pemati rasa dapat mengenai saraf yang
mengurus gigi rahang bawah, tetapi untuk menda-patkan efek yang sama di
rahang atas perlu penyuntikan di sekitar tiap gigi karena posisi serabut saraf
di dalam tulang. Karena posisi lingual nerve yang mengurus lidah, penyuntikan
pada titik X juga menyebabkan lidah terkena pengaruh suntikan.
Pada gambar ini terlihat pula hubungan akar gigi rahang atas dengan
sinus maxillaris. Gasserian ggl adalah ganglion saraf otak nomor 5 yang
mengurus saraf perasa di wajah dan organ-organ di kepala.
96
Gingiva
Incisor
Canine
Molar
Molar
Premolar
Canine
Incisor
Gbr.6-4
Pada Gbr.6-4 terlihat mulut dalam posisi terbuka. Bibir ditarik agar gigi
mudah terlihat. Celah antara bibir serta pipi dengan rahang atas/bawah disebut
vestibulum oris. Di celah ini de kat gigi M3 atas bermuara saluran ke luar ludah
dari kelenjar parotis.
Di belakang langit-Iangit mulut (yang terdiri dari palatum durum dan
palatum mol/e) terlihat anak lidah atau uvula. Dari uvula ini terlihat lengkungan
dinding dengan tonsil (palatine tonsil, amandel) di bagian bawahnya.
Isthmus atau lengkapnya isthmus faucium adalah nama untuk lubang
yang menghubungkan
rongga mulut dengan kerongkongan
(pharynx).
97
---
Download