- Free Documents

advertisement
PENGAWASAN MUTU PADA PROSES PEMBEKUAN FILLET IKAN TUNA Thunus Sp
BENTUK SAKU DI PT.
TRYDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU JAKARTA UTARA
KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN
Oleh PRENKY LOBURA ...
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN
DAN PERIKANAN AKADEMI PERIKANAN SIDOARJO
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Pengawasan Mutu Pada Proses Pembekuan Fillet Tuna ..Thunnus Sp Bentuk Saku di PT.
Tridaya Eramina Bahari ..Jakarta Utara. Prenky Lobura ... Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan
Nama NIT Jurusan
Karya Ilmiah Praktek Akhir Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Akademi
Perikanan Sidoarjo Tahun Akademi /
Menyetujui Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Dahri Dahar Tanggal
Bowo Priono, A.Pi Tanggal
Mengetahui Direktur Akademi Perikanan Sidoarjo
Endang Suhaedy, A.Pi, MM,M.Si NIP
Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Ujian Akhir Program Diploma III Akademi
Perikanan Sidoarjo Dan Dinyatakan LULUS
Pada Tanggal.................................................. Penyelesaian Revisi
Tanggal..................................................
Tim Penguji
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Ir. Dahri Dahar
Bowo Priono, A.Pi
Sutrisno A,Pi. M.Si
Mengetahui Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Akademi Perikanan
Sidoarjo
Ece Gofar Ismail, A.Pi., S.Pi., MP. NIP
PERSEMBAHAN QOE
Puji syukur q panjatkan kehadirat Swt karena berkat ridho Nya lah q dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA ini. Terima kasih juga q ucapkan buat pembimbing intern
aku Bapak Ir. Dahri Dahar dan Bapak Bowo Priono, A.Pi yang telah membimbing aku
dengan penuh semangat agar karya yang aku buat ini sempurna dan bermanfaat. . Kedua
Orang tua ku yang senantiasa memberikan doanya dan bantuan dalam segi moril dan
materil, Makasih Pa Ma jasa kalian tak akan q lupakan. Buat yang special di hati Yulia
Nandasari makasih ya sayank,,,uda ngasih support n menemaniku disaat q
susah,sedih,sakit,senang kau selalu da buat aku.Teman qoe angkatan X masih banget sob
kalian emang sobat qoe yang Top markotop.Cayo Angkatan XLanjutkan perjuangan kalian
kawan...Mentor ku madya n Remaja n adek tingkat ku yang laen makasih banyak ya atas
bantuan kalian selama nesemoga karya ku ini bermanfaat Amien
RINGKASAN P r e n k y L o b u r a. NIT. . . . . Pengawasan Mutu Pada Proses Pembekuan
Ikan Tuna Thunnus sp Bentuk Saku di PT. Tridaya Eramina Bahari Jakarta Utara. Di bawah
Bimbingan Bapak Ir. Dahri Dahar dan Bapak Bowo Priono, A.Pi. Ikan merupakan salah satu
bahan makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia Murniyati dan Sunarman, .
Pengawetan dan pengolahan ikan bertujuan untuk menghambat atau menghentikan
kegiatan zatzat dan mikroorganisme yang dapat menimbulkan pembusukan kemunduran
mutu dan kerusakan Moeljanto, . Pembekuan berarti menyiapkan ikan untuk disimpan di
dalam suhu rendah cold storage. Maksud dari Kaya Ilmiah Praktek Akhir ini adalah ikut
berpartisipasi langsung dalam pengawasan mutu pada proses pembekuan fillet ikan tuna
bentuk saku, mulai dari penerimaan bahan baku sampai dengan penyimpanan, sedangkan
tujuan dari pelaksanaan KPA ini adalah untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan dan
pengalaman tentang pengawasan mutu pada proses pembekuan fillet ikan tuna bentuk saku.
Menurut Hadiwiyoto , bahwa pengawasan mutu yang dilakukan pada unit pengolahan
pembekuan fillet ikan dengan menerapkan Untuk melakukan upaya pencegahan maka
system pengawasan adalah pengawas terhadap proses produksi mulai tahap awal sampai
produk akhir Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek Akhir KPA ini
adalah metode survey. Sedangkan sistem yang digunakan untuk memperoleh dan
meningkatkan keterampilan adalah sistem magang. Perseroan Terbatas Lautan Niaga Jaya
berada di komplek Pelabuhan Perikanan Samudra Jakarta PPSJ biasa dikenal dengan
sebutan kawasan Fishing Port, Jalan Muara Baru Ujung Blok k No. , Kelurahan Penjaringan,
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Lokasi ini sangat strategis, karena jalan yang sudah
memadai. Sehingga memperlancar alat tranportasi seperti truktruk pengangkut, container
dan kendaraan lain mudah masuk ke lingkungan pabrik. Bahan baku diperoleh dari PT. Bas
dan PT. LBS yang merupakan tempat penyimpanan bahan baku segar. bahan baku dalam
bentuk utuh dan ada juga bahan baku dalam bentuk loin yang telah di beri CO terlebih
dahulu oleh PT. Bas, karena di PT. tridaya Eramina Bahari tidak ada proses pada pemberian
CO. Air yang digunakan pada unit pengolahan ini berasal dari air PAM setempat dan
dilakukan proses pemfilteran air serta disterilkan. Selain air yaitu es, penggunaan es sangat
membantu dalam hal mempertahankan suhu selama proses produksi berlangsung suntuk
menjaga kesegaran ikan dan es yang dibuat atau yang digunakan keadaan harus bersih
serta memenuhi standar air minum. Menurut Kusnandar, dkk pengawasan mutu quality
control adalah suatu tindakan atau kegiatan sehubungan dengan keinginan untuk
menghasilkan suatu produk yang baik, dapat memuaskan konsumen dan produsen, bermutu
tinggi dengan tingkat mutu yang dapat dipertahankan untuk setiap produksinya. Tahapan
proses pengawasan mutu pada proses pembekuan fillet ikan tuna dimulai dari penerimaan
bahan baku, pencucian, penyimpanan sementara, penimbangan I, pemotongan kepala dan
pemfilletan, perapihan I, pembuangan kulit, penimbangan II dan pengemasan I, sortasi
warna daging, pembentukan saku, penimbangan III dan pengemasan II, perapihan kemasan,
pembekuan, penimbangan IV dan pengepakan, dan penyimpanan. Pengawasan mutu pada
proses pembekuan fillet ikan tuna terdiri atas pengawasan terhadap
bahan baku, bahan pembantu, pengawasan mutu selama proses produksi serta
pengawasan mutu terhadap produk akhir. Pengawasan terhadap bahan baku meliputi
pengawasan terhadap suhu dan pengujian secara organoleptik. Sedangkan pengawasan
terhadap bahan pembantu air dan es meliputi pengujian terhadap kualitasnya baik secara
fisik, kimia maupun mikrobiologi di laboratorium internal dan eksternal, aturan penggunaan
dan penyimpanannya. Secara umum bentuk pengawasan mutu selama tahapan proses
produksi meliputi pengawasan terhadap suhu yang harus dipertahankan pada kondisi C,
kondisi peralatan yang harus selalu dalam keadaan bersih, pengkalibrasian alat timbangan,
sebelum digunakan, serta pengawasan terhadap ketepatan dan kebenaran hasil kerja
terutama pada proses pemotongan kepala, pengawasan terhadap kebenaran dan
kebersihan hasil traming, pengawasan terhadap kebersihan bahan pengemas dan sistem
penulisan kode pada tahap pengepakan serta pengawasan terhadap suhu cold storage yang
dijaga pada suhu C C. Hal ini sesuai dengan Badan Standarisasi Nasional bahwa setiap
tahapan proses pembekuan fillet ikan tuna bentuk saku harus dilakukan dengan cepat,
cermat dan saniter untuk mempertahankan suhu produk maksimal Pengawasan mutu
terhadap produk akhir meliputi pengecekan C. terhadap kualitas produk akhir seperti berat
setelah defrost, kenampakan secara fisik yang harus sesuai dengan standar, pengujian
mikrobiologi. Baik mutu bahan baku dan produk akhir selalu diadakan pengawasan. Mulai
dari penerimaan bahan baku, proses produksi sampai dengan produk akhir selalu diawasi
dengan teliti. bahan baku memiliki mutu yang bagus dan telah sesuai dengan standar maka
produk akhir yang dihasilkan bermutu baik Produk PT Tridaya Eramina Bahari ini dipasarkan
ke luar negeri yaitu Eropa, Francis, Jepang dan Amerika dengan menggunakan kontainer
dan diangkut dengan kapal laut. Dapat di simpulkan Pada setiap tahapan proses telah
menerapkan pengawasan mutu yang baik, namun untuk tahap penyimpanan di ruang cold
storage masih banyak karyawan kurang memperhatikan sanitasi dan higienenya. Saran
yang bisa penulis berikan terkait dengan kesimpulan di atas yaitu Untuk menghasilkan
produk akhir yang bermutu haruslah didasari oleh kesadaran dari karyawan itu sendiri
mengenai sanitasi dan higiene serta proses produksi yang baik, maka dari itu haruslah ada
pengawasan dari pihak QC pada setiap tahapan proses.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
serta hidayahNya sehingga Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada . Bapak H. Endang Suhaedy, A.MP, MM, M.Si selaku Direktur
Akademi Perikanan Sidoarjo, yang telah memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti
Kerja Praktek Akhir KPA ini. . Bapak Ece Gofar Ismail, A.Pi., S.Pi., MP selaku Ketua Jurusan
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, yang telah membantu memberikan informasi tentang
Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA ini. . Bapak Ir. Dahri Dahar selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Bowo Priono, A.Pi selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi bimbingan dan
arahan dalam penyusunan Laporan ini. . Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Kerja Praktek Akhir KPA ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga Laporan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Sidoarjo,
Juli,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ LEMBAR
PENGESAHAN ...................................................................... RINGKASAN
.......................................................................................... KATA PENGANTAR
.............................................................................. DAFTAR ISI
........................................................................................... DAFTAR TABEL
.................................................................................... DAFTAR GAMBAR
................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN
............................................................................. I. PENDAHULUAN . Latar Belakang
............................................................................ . Maksud dan Tujuan
.................................................................... .. Maksud
.............................................................................. .. Tujuan
................................................................................ . Pendekatan Masalah
.................................................................. II. TINJAUAN PUSTAKA . Deskripsi Ikan Tuna
.................................................................... .. Klasifikasi Ikan Tuna
.......................................................... . Tingkat Kesegaran Ikan Tuna
..................................................... . Pembekuan
................................................................................. .. Pengertian Pembekuan Ikan Tuna
..................................... .. Prinsip Pembekuan Ikan ..................................................... ...
Proses Pembekuan Ikan ......................................... ... Perubahan Suhu Selama Pembekuan
.................... ... Perubahan Selama Penyimpanan ......................... ... Waktu Pembekuan
................................................. .. Metode Pembekuan .......................................................... .
Pengertian Fillet ......................................................................... .. Macammacam Bentuk
Fillet ............................................. ... Proses Pengolahan Fillet Ikan Tuna................................
i ii iV Vi Vii X Xi Xii
.. Bahan Pembantu ....................................................................... .. Pengawasan Mutu
..................................................................... .. Sanitasi dan Higiene
.................................................................. III. METODOLOGI . Waktu dan
Tempat...................................................................... . Metode
KPA................................................................................ . Sumber
Data............................................................................... . Teknik Pengumpulan Data
.......................................................... . Teknik Pengolahan Data
............................................................. . Analisis Data
............................................................................... . Materi
KPA.................................................................................. . Kegiatan KPA
............................................................................. IV. KEADAAN UMUM . Sejarah
Perusahaan ................................................................... . Lokasi Perusahaan
.................................................................... . Struktur Organisasi
.................................................................... . Pembagian Kerja
....................................................................... . Ketenagakerjaan
........................................................................ . Sarana dan Prasarana Perusahaan
........................................... .. Sarana ............................................................................. ..
Prasarana ........................................................................
V. HASIL DAN PEMBAHASAN . Deskriptif Tuna Bentuk Saku
....................................................... . Sistem Pengadaan Bahan Baku
................................................. . Bahan Pembantu
........................................................................ .. Air
...................................................................................... .. Es
...................................................................................... . Bahan Pengemas
....................................................................... . Proses Pembekuan Fillet Ikan Tuna bentuk
Saku ....................... .. Pengawasan Mutu Pada Penerimaan Bahan Baku .......... .. Pencucian
........................................................................ .. Penyimpanan Sementara
.................................................
.. Penimbangan I ................................................................. .. Pemotongan Kepala Dan
Pemfilletan .............................. .. Perapihan Trimming dan Skinning ................................. ..
Pembuangan Kulit ............................................................ .. Penimbangan II Dana
Pengemasan ................................ .. Sortasi Warna Daging .....................................................
.. Pembentukan Saku ......................................................... .. Penimbangan III dan
Pengemasan II................................ .. Perapihan Kemasan
......................................................... .. Pembekuan
...................................................................... .. Penimbangan IV dan Pengepakan
................................... .. Penyimpanan ................................................................... .
Pengawasan Muutu Pada Produk Akhir ......................................
. Sistem Pemasaran........................................................................... . Penaerapan Sanitasi
dan Hiegiene ................................................... .. Sanitasi dan Higiene Ruang Proses
........................................ .. Sanitasi dan Higiene Karyawan ............................................... ..
Sanitasi dan Higiene Peralatan ............................................... . Pengujian Mutu
................................................................................
VI. KESIMPULAN DAN SARAN . Kesimpulan
................................................................................. . Saran
.......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul Halaman Ciriciri Ikan Segar dan Ikan Yang Mulai Membusuk ................. Kecepatan
Pembekuan Ikan .....................................................
Jumlah Karyawan Berdasarkan Bagian dan Jenis Kelamin .......... Tingkat Pendidikan
Karyawan ...................................................... Tingkat Usia Karyawan
................................................................ Perbedaan Potongan Bentuk Saku
.............................................. Klasifikasi Bentuk Saku
...............................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
. Alur Pendekatan Masalah .........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
. Jadwal Kegiatan Praktek Akhir KPA ................................................ . Struktur Organisasi
PT. Tridaya Eramina Bahari ...............................
I.
PENDAHULUAN
. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia. Bahan makanan ini merupakan sumber protein yang relatif murah,
tetapi beberapa jenis di antaranya mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi untuk
diekspor Murniyati dan Sunarman, . Untuk mempertahankan kesegaran dan mutu ikan
sebaik dan selama mungkin, maka dilakukanlah pengolahan dan pengawetan ikan.
Pengawetan dan pengolahan ikan bertujuan untuk menghambat atau menghentikan
kegiatan zatzat dan mikroorganisme yang dapat menimbulkan pembusukan kemunduran
mutu dan kerusakan Moeljanto, . Tuna merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi, oleh karena itu, metode penanganan dan pengolahan tuna
sangat penting artinya untuk mendapatkan nilai jual tuna yang tinggi. Pemahaman tentang
biologi tuna akan mempermudah penanganan tuna Junianto, . Histamin adalah senyawa
yang terdapat pada daging ikan dari famili scombroidae, atau ikan lain yang telah membusuk
yang di dalam dagingnya terdapat kadar histamin yang tinggi. Mana kita ketahui pada saat
pengangkatan jaring ikan tuna dan cara penanganannya di atas kapal harus dilakukan
dengan hatihati agar ikan tersebut tidak rusak, apa bila ikan tuna tersebut terjadi kerusakan
maka histide yang ada dalam ikan tersebut akan berubah menjadi histamin dan dapat
menyebabkan keracunan histamin pada konsumen, penyakit yang ditimbulkan adalah
gatalgatal dan ginjal. Cara mengatasi agar tidak terjadinya histidine menjadi histamin, pada
saat pengangkutan jaring ikan ke atas kapal, ikan tuna yang tertangkap dipilih dan apa bila
terjadi goresan pada daging
ikan tersebut sebaiknya ikan dilepas dan ikan yang kondisinya masih segar dipisahkan, apa
bila kapal tersebut dilengkapi dengan cold storage maka ikan yang telah dipisahkan
diletakkan didalam cold storage dengan suhu C agar ikan tersebut kesegarannya masih
tetap terjaga. Apa bila dikapal tersebut tidak ada cold storage maka ikan tersebut diletakan di
bak penampung dan di beri es agar kesegaran ikan masih tetap terjaga sampai ikan tersebut
masuk ke perusahaan dan siap dilakukan proses selanjutnya. Hadiwiyoto . Penerapan
teknologi refrigrasi bagi usahan perikanan, terbukti mampu meningkatkan produksi
perikanan. Pendapatan negara dan nelayan sekitar dari nilai produk perikanan yang diekspor
adalah produk yang direfrigrasi Ilyas, . Tetapi ikan juga memiliki kelemahan yaitu ikan
merupakan bahan pangan yang mudah busuk perishable food dan kesegarannya mulai
hilang jika tidak ditangani dengan cepat. Salah satu penanganannya yaitu dengan
memanfaatkan teknik pembekuan ikan. Pembekuan berarti menyiapkan ikan untuk disimpan
di dalam suhu rendah cold storage. Pembekuan ikan harus dilakukan penyusunan yang
benar, sebab jika tidak dilakukan dengan semestinya, pembekuan justru merusak ikan. Baik
pembekuan maupun penyimpanan berikutnya mempunyai banyak aspek yang harus
diperhatikan. Murniyati dan Sunarman, .
. Maksud dan Tujuan .. Maksud Maksud dari KArya Ilmiah Praktek Akhir KIPA ini adalah
Untuk mengikuti secara langsung proses pembuatan fillet ikan tuna bentuk saku dari mulai
penerimaan bahan baku, proses pembekuan hingga penyimpanan produk. Mempelajari
teknik pengawasan mutu pada proses pembekuan fillet ikan tuna bentuk saku. .. Tujuan
Adapun tujuan dari Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA ini adalah untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pengawasan mutu pada proses pembekuan
fillet ikan tuna bentuk saku. . Pendekatan masalah Produk perikanan kita ketahui sangat
banyak mengandung gizi dan protein. Pada umumnya pembekuan fillet ikan tuna bentuk
saku ini merupakan produk perikanan yang sangat penting. Dikatakan penting karena
komoditas ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, serta produksinya tinggi. Namun ikan
tuna ini pula mempunyai sifat yang mudah busuk Perisable Food bila dibandingkan dengan
produk perikanan lainnya. Dengan kondisi yang demikian, diperlukan adanya cara
penanganan dan pengolahan dengan cara cepat, bersih, dingin dan hatihati, agar ikan tuna
tersebut aman di konsumsi oleh manusia. Pengawasan terhadap suhu agar tetap pada suhu
kurang dari C, untuk mencegah perubahan Histamin menjadi Hisidin. Salah satu olahan hasil
perikanann khususnya pada fillet pembekuan ikan tuna bentuk saku harus mampu
mempertahankan sifatsifat alami dari ikan tuna tersebut. Salah satu bentuk pengolahannya
adalah dengan cara
pembekuan.
Sanitasi dan higiene merupakan salah satu cara atau prosedur
dalam suatu unit pengolah ikan yang dapat menghasilkan produk yang aman dikonsumsi,
karena sanitasi higiene merupakan standar kebersihan dan kesehatan yang harus dipenuhi
agar dapat mencegah terjadinya kerusakan pada ikan tersebut dan akan menghasilkan mutu
yang di inginkan. Alur pada pendekatan masalah ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Alur Pendekatan Masalah
Input
Bahan baku tuna Put bahan pembantu sarana amp prasarana Teknik pembeku tuna teknis
sanitasi higiene
Proses
Pengawasn mutu pada proses pembekuan tuna bentuk saku Penerapan Sanitasi dan
Higiene
Out
Produk tuna beku bentuk saku aman untuk dikonsumsi
E
Produk tidak aman di konsumsi
Gambar . Alur Pendekatan Masalah
II. TINJAUAN PUSTAKA
. Deskripsi Ikan Tuna Thunnus sp .. Klasifikasi Ikan Tuna Klasifikasi ikan tuna menurut
Saanin adalah sebagai berikut Phylum Subphylum Class Subclass Ordo Subordo Famili
Genus Spesies Chordata Veterbrata Teleostei Actinopterygii Perciformes Scombrideae
Scombrideae Thunnus Thunnus haynnus maccoyi Tuna sirip biru Thunnus alalungo germo
Katsuwonus pelamis Yellow fin Big eye Tuna albacore Tuna belang Tuna sirip kuning Tuna
mata besar
.. Tingkat Kesegaran Ikan Tuna Ikan dikatakan mempunyai kesegaran yang maksimal
apabila sifatsifatnya masih sama dengan ikan hidup baik rupa, bau, cita rasa, maupun
teksturnya. Apabila penanganan ikan kurang baik maka mutu atau kualitasnya akan turun
Junianto, .
Menurut
Suseno
menjelaskan
bahwa
faktorfaktor
yang
mempengaruhi kesegaran ikan antara lain a. Pengaruh faktor alami dan biologis Jenis ikan,
ada ikan yang mudah dan cepat sekali busuk, tetapi banyak pula yang agak tahan seperti
bandeng dan tuna. Ukuran, umumnya ikan yang berukuran kecil lebih cepat membusuk.
Biologis, ikan yang kenyang saat ditangkap akan lebih cepat busuk.
b. Pengaruh cara penanganan handling Cara penangkapan Cara kematian ikan Cara
handling di kapal Cara bongkar dan pendaratan Cara handling di darat Cara transportasi
Cara distribusi Ikan tuna segar adalah ikan tuna yang kondisinya dipertahankan segar
dengan cara pendinginan yang tidak membeku, sehingga kualitas masih sama atau
mendekati keadaan ikan yang baru ditangkap. Cirriciri ikan segar dan ikan yang mulai
membusuk dapat dilihat pada table .
Tabel . Ciriciri Utama Ikan Tuna Segar dan Ikan Tuna Yang Mulai Membusuk Ikan segar
Ikan yang mulai membusuk
Kulit Warna kulit terang dan jernih Kulit masih kuat membungkus tubuh, tidak mudah sobek,
terutama pada bagian perut. Warnawarna khusus yang ada masih terlihat jelas. Sisik Sisik
menempel kuat pada tubuh sehingga sulit dilepas. Mata Mata tampak terang, menonjol, dan
cembung. Insang Insang berwarna merah sampai merah tua, terang dan lamella insang
terpisah. Insang tertutup oleh lender berwarna terang dan berbau segar seperti bau ikan.
Daging Daging kenyal, menandakan rigor mortis masih berlangsung. Daging dan bagian
tubuh lain berbau segar. Bila daging ditekan dengan jari tidak tampak bekas lekukan. Daging
melekat kuat pada tulang. Daging perut utuh dan kenyal. Warna daging putih.
Kulit berwarna suram, pucat dan berlendir banyak. Kulit mulai terlihat mengendur di
beberapa tempat tertentu. Kulit mudah sobek dan warnawarna khusus sudah hilang.
Sisik mudah terlepas dari tubuh.
Mata tampak suram, tenggelam dan berkerut.
Insang berwarna cokelat suram atau abuabu dan lamella insang berdempetan. Lendir insang
keruh dan berbau asam, menusuk hidung.
Daging lunak, menandakan rigor mortis telah selesai. Daging dan bagian tubuh lain mulai
berbau busuk. Bila ditekan dengan jari tampak bekas lekukan. Daging mudah lepas dari
tulang. Daging lembek dan isi perut sering keluar. Daging berwarna kuning kemerahmerahan
terutama di sekitar tulang punggung.
Bila ditaruh dalam air Ikan segar akan tenggelam.
Ikan yang sudah sangat membusuk akan mengapung di permukaan air.
Sumber Afrianto dan Liviawaty
Persyaratan mutu bahan baku menurut SNI . harus bersih, bebas dari semua bau yang
menandakan pembusukan dan bebas dari tanda dekomposisi yang dapat menurunkan mutu
serta membahayakan kesehatan. Secara organoleptik bahan baku harus memenuhi
karekteristik kesegaran, sebagai berikut Rupa Bau Daging Rasa Bersih, warna daging
spesifik jenis ikan segar Spesifik segar menurut jenis ikannya Elastis, padat dan kompak
Netral agak manis
.. Pembekuan ... Pengertian Pembekuan Ikan Menurut Moeljanto , bahwa pengawetan ikan
dengan pembekuan dengan suhu sampai oC akan mampu menghentikan kegiatan
mikroorganisme, meskipun belum diketahui secara pasti suhu pada saat bakteri betulbetul
sudah mati semuanya. Secara teori dapat dinyatakan, bahwa pada suhu dibawah C proses
pembusukan oleh bakteri terhenti.
... Prinsip Pembekuan Ikan Menurut Adawyah , tentang pembekuan ikan menggunakan suhu
yang lebih rendah, yaitu jauh dibawah titik beku ikan. Pembekuan mengubah hampir seluruh
kandungan air pada ikan menjadi es, tetapi pada waktu ikan beku dilelehkan kembali untuk
digunakan, keadaan ikan harus kembali seperti sebelum dibekukan.
... Proses Pembekuan Ikan Ikan sebagian besar terdiri dari air yaitu sekitar . Selama proses
pembekuan bagian terbesar air itu berubah dari fase cair menjadi fase padat atau es. Proses
pembekuan berarti pengenyahan panas dari ikan agar suhu ikan menurun melalui C dan
terus menurun melalui C, C dan boleh sampai C atau C Moeljanto, . Sedangkan menurut
Adawyah menyatakan bahwa tubuh ikan mengandung air sekitar yang terdiri atas cairan
yang terdapat di dalam sel, jaringan, dan ruanganruangan antar sel. Cairan itu berupa
larutan koloid encer yang mengandung berbagai macam garam terutama kalium fosfat dasar
dan protein. Sebagian besar dari cairan itu berupa free water dan selebihnya berupa bound
water. Bound water merupaka air yang terikat kuat secara kimia dengan substansi lain dari
tubuh ikan. Ikan mulai membeku pada suhu antara ,C sampai C, atau ratarata pada C. Yang
mulamula membeku adalah free water, disusul oleh bound water. Pembekuan dimulai dari
bagian luar dan bagian tengah membeku paling akhir. Tapi sangat sulit sekali membekukan
keseluruhan cairan yang terdapat pada ikan, karena air terikat bound water sangat sulit
dibekukan dan memiliki titik beku yang sangat rendah, serta sulit tercapai dalam kondisi
komersial. Pada umumnya, jika pembekuan sudah mencapai C hingga C dianggap telah
cukup. Ditambahkan pula oleh Murniyati dan Sunarman yang menyatakan bahwa berbeda
dengan ikan segar, ikan beku sangat getas mudah pecah, dan oleh sebab itu ikan beku
harus ditangani dengan hatihati.
... Perubahan Suhu Selama Pembekuan Menurut Adawyah menjelaskan bahwa proses
pembekuan memerlukan pengeluaran panas dari tubuh ikan. Prosesnya terbagi atas
tahapan sebagai berikut a. Tahap pertama, suhu menurun dengan cepat hingga saat
tercapainya titik beku. b. Tahap kedua, suhu turun perlahanlahan karena dua hal Penarikan
panas dari ikan bukan karena penurunan suhu, melainkan karena pembekuan air di dalam
tubuh ikan. Terbentuknya es pada bagian luar dari ikan merupakan penghambat untuk
proses pendinginan dari bagianbagian di dalamnya. c. Tahap ketiga, jika kirakira bagian dari
kandungan air sudah beku, penurunan suhu kembali berjalan cepat.
... Perubahan Selama Penyimpanan Selama penyimpanan ikan beku dapat mengalami
beberapa
perubahan yang dapat menyebabkan kerusakan pada ikan beku, diantaranya adalah a.
Perubahan protein Protein ikan berubah secara permanen selama pembekuan dan
penyimpanan. Kecepatan perubahan itu lebih banyak bergantung pada suhu. Pada suhu
tidak jauh dari titik beku, misalnya pada C, perubahan protein terjadi dengan cepat. Bahkan
pada C perubahan itu berlangsung sedemikian cepat sehingga produk yang semula baik
menjadi rusak dalam beberapa minggu. Meskipun demikian, kerusakan akibat denaturasi
protein dapat
diperlambat dengan penyimpanan pada suhu serendah mungkin. Ikan yang tidak disimpan
dengan baik tidak kelihatan cerah dan cemerlang, tetapi memutih dan
pucat. Kekenyalan ikan beku juga berkurang, tetapi daging bertambah keras dan jika
dicairkan akan sangat banyak drip yang terjadi. Semuanya ini disebabkan oleh denaturasi
protein. Denaturasi dapat dihambat dengan suhu penyimpanan yang lebih rendah dari C
Murniyati dan Sunarman, . b. Perubahan lemak Lemak ikan berubah menjadi tengik selama
penyimpanan. Penambahan bahan kimia yang disebut antioksidan sebelum penyimpanan,
sejauh ini belum berhasil baik. Tetapi ikan berlemak dapat dilindungi dengan selimut es atau
dengan mengepaknya di dalam kantong hampa. Oksidasi lemak berlangsung lebih cepat
pada suhu yang lebih tinggi. Penyimpanan pada suhu rendah berarti menghambat proses
ini. Pada ikan lemak mudah tercampur dengan oksigen, mereka bereaksi karena dipengaruhi
enzim. Reaksi ini menyebabkan perubahan bau, rasa, dan warna ikan sehingga daging
menjadi tengik. Warnanya berubah menjadi kuning atau cokelat dan mengerak. Kejadian
demikian dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu menghindarkan ikan dari udara,
menurunkan suhu penyimpanan, menghindarkan ikan dari prooksidan unsur kimia yang
dapat mempercepat proses oksidasi pada lemak ikan seperti tembaga, besi dan beberapa
garam, penggunaan antioksidan Murniyati dan Sunarman, . c. Perubahan warna Mutu ikan
sering dinilai dari penampilannya. Oleh karena itu, perubahan warna dapat menimbulkan
penurunan mutu ikan. Perubahan di dalam daging ikan merupakan penyebab perubahan
warna tersebut. Perubahan warna dapat terhambat dengan penyimpanan pada suhu yang
lebih rendah Murniyati dan Sunarman, . d. Dehidrasi Dehidrasi terjadi jika terdapat ruang
kosong di dalam pembungkus dan suhu ruang berfluktuasi. Jika ikan mengalami dehidrasi
hebat, permukaannya
menjadi kering, putih pucat dan lembek berlubanglubang seperti spons. Makin lama keadaan
ini akan merembet juga ke dalam daging hingga akhirnya ikan tampak seperti serat dan
menjadi ringan. Hal ini menimbulkan kerugian terutama kehilangan berat. Proses
pengeringan ini harus dicegah yaitu dengan cara glazing, pengepakan, dan pengaturan
kondisi penyimpanan pengaturan suhu dan kecepatan udara dalam cold storage Murniyati
dan Sunarman, . e. Drip loss Drip adalah cairan yang berwarna putih pucat yang tidak
terserap kembali oleh jaringan daging ikan beku ketika dicairkan. Drip mengandung air yang
melarutkan protein dan unsureunsur nitrogen lain, vitamin, mineral, komponen pembentuk
rasa dan lainlain. Pembentukan drip harus dibatasi sekecil mungkin dengan memperhatikan
faktorfaktor yang mempengaruhinya yaitu jenis ikan, kecepatan pembekuan, jangka waktu
penyimpanan, kestabilan suhu
penyimpanan dan suhu pelelehan. Drip dapat dikurangi dengan menggunakan larutan garam
atau larutan polifosfat Murniyati dan Sunarman, .
... Waktu Pembekuan Menurut Adawyah menyatakan bahwa waktu pembekuan adalah
waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu produk dari suhu awal hingga mencapai
suhu tertentu pada bagian tengah produk. Kebanyakan tata cara pembekuan menetapkan
bahwa ratarata atau keseimbangan suhu ikan setara dengan suhu penyimpanan di dalam
cold storage. Oleh karena itu, suhu final bagian tengah ikan harus dipilih sebagai acuan
dalam menetapkan agar ratarata suhu ikan sama dengan suhu penyimpanan. Masih
menurut Adawyah menyatakan berdasarkan cepat
lambatnya waktu pembekuan, pembekuan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
. Pembekuan cepat quick freezing, yaitu pembekuan dengan thermal arrest time tidak lebih
dari dua jam sehingga kristalkristal es yang dihasilkan kecilkecil di dalam jaringan daging
ikan. Jika dicairkan kembali, kristalkristal yang mencair diserap kembali oleh daging dan
hanya sejumlah kecil yang lolos keluar sebagai drip. Sebaiknya membekukan ikan harus
dilakukan dengan quick freezing. . Pembekuan lambat slow freezing atau sharp freezing,
yaitu bila thermal arrest time lebih dari dua jam sehingga kristalkristal es yang dihasilkan
besarbesar. Kristal es ini mendesak dan merusak susunan jaringan daging. Tekstur daging
ketika dicairkan menjadi kurang baik, menjadi beronggarongga dan banyak sekali drip yang
berbentuk. Selain itu pembekuan lambat juga menyebabkan pengumpulan dari garam dan
enzim di dalam sel daging dalam bentuk larutan, menyebabkan enzim menjadi lebih aktif dan
membuat perubahanperubahan tekstur dan rasa yang tidak dikehendaki. Beberapa tata cara
dan anjuran dalam pembekuan ikan menetapkan kecepatan pembekuan berdasarkan tebal
ikan per satuan waktu. Namun pembekuan selalu lebih cepat pada permukaan ikan yang
bersinggungan langsung dengan medium pendingin, dan lebih lambat pada bagian tengah.
Oleh karena itu, kecepatan pembekuan merupakan ratarata yang tidak menunjukkan apa
yang benarbenar terjadi. Kecepatan ratarata berkisar antara mm/jam dan mm/jam seperti
pada Tabel . Tabel . Kecepatan Pembekuan Ikan mm/jam mm/jam mm/jam mm/jam Di
dalam bulk air blast freezer yang lambat Di dalam tunnel air blast freezer atau plate freezer
Pembekuan cepat pada produkproduk kecil Pembekuan ultra cepat dengan cairan nitrogen
atau karbondioksida
Sumber Murniyati dan Sunarman Faktorfaktor yang mempengaruhi waktu pembekuan ikan
adalah sebagai berikut. Menurut Murniyati dan Surnaman . Jenis freezer, sangat
mempengaruhi pada waktu pembekuan. Suhu kerja, semakin rendah suhu freezer semakin
cepat ikan membeku. Freezer dirancang bekerja pada suhu beberapa derajat di bawah suhu
cold storage. Kecepatan udara di dalam air blast freezer, waktu pembekuan akan berkurang
jika kecepatan udara ditingkatkan. Suhu produk sebelum pembekuan, semakin rendah suhu
produk maka semakin cepat proses pembekuan berlangsung. Biasanya pada penanganan
ikan harus didinginkan terlebih dahulu selain mencegah kerusakan selama proses juga untuk
mempercepat proses pengeringan. Tebal produk, semakin tebal produk maka proses
pembekuan akan berlangsung semakin lambat. Bentuk produk, bentuk ikan dan kemasan
berpengaruh terhadap waktu pembekuan. Luas permukaan persinggungan dan kepadatan
produk, di dalam plate freezer persinggungan yang buruk antara produk dengan pelat
pembeku akan meningkatkan kecepatan pembekuan. Pengepakan produk, cara
pengepakan, jenis, dan tebal bahan kemasan dapat berpengaruh terhadap kecepatan
pembekuan. Udara yang
terperangkap di antara produk dan kemasan sering menjadi penghambat pemindahan panas
yang lebih besar dari bahan kemasan itu sendiri. Jenis ikan, semakin tinggi kandungan
lemak ikan maka semakin rendah kandungan airnya. Sebagian besar panas yang
dikeluarkan dari ikan pada
proses pembekuan adalah untuk membekukan air, jika airnya sedikit maka semakin sedikit
pula panas yang diambil untuk membekukan ikan. .. Metode Pembekuan Ilyas menyebutkan
bahwa metode pembekuan yang dapat digunakan adalah Sharp freezing Produk yang
dibekukan ditaruh di atas lilitan pipa evaporator refrigerated coil. Pembekuan berlangsung
lambat, pembekuan lambat slow freezing, teknik ini tidak dianjurkan, kecuali pada wadah
kecil. Alatnya digolongkan ke dalam pembeku lambat sharp freezing. Air blast freezing
Produk yang dibekukan ditaruh dalam ruangan yang ditiupkan udara beku di dalam blower
yang kuat. Pembekuan berlangsung cepat, teknik ini dianjurkan. Alatnya digolongkan ke
dalam air blast freezer. Contact plate freezing Membekukan produk di antara rakrak yang
direfrigerasi, pembekuan berlangsung cepat, teknik ini dianjurkan. Alatnya adalah contanct
plate freezer. Immersion freezing Membekukan produk dalam air larutan garam yang
direfrigerasi, pembekuan berlangsung cepat, sering dipraktekkan di kapal penangkap udang
dan tuna. Alatnya adalah brine freezer. Cryogenic freezing Membekukan produk dengan
semprotan bahan kriogen, misalnya karbon dioksida cair dan nitrogen cair. Pembekuan
berlangsung sangat cepat. Alatnya adalah liquid carbon dioxide freezer dan liquid nitrogen
freezer.
.. Pengertian Fillet Proses pengawetan bentuk fillet dengan cara pembekuan juga berlaku
untuk daging. Daging ikan tanpa tulang yang disebut dengan fillet bahkan sering kali untuk
ikanikan tertentu yang berharga mahal tidak hanya isi perutnya, tulang dan kepala saja yang
dibuang, tetapi juga kulitnya, sehingga dagingdaging ikan itu tanpa tulang, tanpa kulit dan
tanpa sirip yang disebut fillet bersih Hadiwiyoto, . .. MacamMacam Bentuk Fillet Pada proses
fillet ikan ada beberapa macam bentuk pemotongan daging fillet ikan bilamana diketahui
sesuai spesifikasi produk. Menurut Annonymous , ada macam jenis pemotongan daging fillet
yaitu Natural Cut atau One Cut Yaitu fillet daging ikan yang dipotong menjadi dua bagian
yang dipotong dengan cara dipotong miring. Sehingga masingmasing potongan
membentuk/menyerupai bangun segitiga. Portian Cut Yaitu fillet daging ikan dipotong
menjadi tiga bagian atau lebih dengan cara dipotong miring sedemikian rupa sehingga
masingmasing potongan membentuk bangun segitiga. Fillet Saku Yaitu fillet daging ikan
yang dipotong menjadi dua bagian yang dipotong miring, setelah itu dibentuk persegi
panjang sama rata.
.. Proses Pengolahan Fillet Ikan Tuna Menurut Moeljanto , produk pengolahan ikan beku
dimulai dari tempat penerimaan bahan baku sampai dengan tempat penyimpanan fillet ikan
beku, tahapan proses fillet ikan beku adalah Penerimaan Bahan Baku Receiving
Penanganan bahan baku merupakan faktor penting dalam menentukan produk akhir karena
mutu produk akhir ditentukan pula oleh mutu bahan baku yang digunakan. Bahan baku yang
masuk ke bagian produksi harus diteliti mutunya. Pengawasan mutu yang dilakukan melalui
pengawasan organoleptik, meliputi warna merah cerah, insang berwarna merah cerah, kulit
masih elastis dan bau masih segar. Suwedo, Hadiwiyoto, Sortasi Sortizing Sortasi dilakukan
untuk memilih bahan baku yang masih segar atau sudah mendekati busuk. Serta memilih
ukuran bahan baku dan melihat dari kenampakan dan bau ikan tersebut. Adawyah,
Penimbangan Weighing Proses selanjutnya adalah penimbangan yang bertujuan untuk
mengetahui berat awal ikan sebelum dilakukan proses selanjutnya. Alat yang untuk
penimbangan menurut Illyas adalah calibrated scale. Pencucian Washing Menurut Murniyati
dan Sunarman yang menyatakan bahwa pencucian pada ikan harus dilakukan dengan
menggunakan air yang bersih dan mengalir deras supaya kotoran ikan bisa langsung
terbuang dan tidak mengkontaminasi ikan yang lainnya. Tujuan dari pencucian pertama ini
adalah untuk menghilangkan sisik dan lendir yang masih menempel pada ikan tersebut.
Pergantian air dilakukan apabila ikan yang dicuci sudah sampai dua keranjang
atau sekitar kg yang tujuannya adalah memperkecil kontaminasi kotoran terhadap ikan yang
lainnya. Ikan yang sudah dicuci kemudian ditampung dalam keranjang yang sudah diberi
alas es curai yang bertujuan untuk menjaga supaya tidak terjadi kenaikan suhu pada ikan
yang bisa menyebabkan mutu dari ikan tersebut menjadi turun. Pemfilletan Filleting Tuna
saku menurut Moeljanto adalah bagian dari daging ikan yang berwarna putih dan langsung
dibekukan di dalam cold storage. Cara pembekuan tuna saku adalah sebagai berikut Ikan
tuna utuh atau masih segar kemudian disiangi dan dipisahkan isi perutnya. Lakukan
pemotongan kepala ikan tuna. Badan ikan tuna dibelah dan tulang rusuk serta durinya
dipisahkan. Dari satu ekor ikan didapat belahan daging. Tiaptiap belahan daging ikan diambil
bagian daging yang berwarna putih dan merah harus dipisahkan. Perapihan Trimming Alat
yang digunakan adalah pisau, fungsinya untuk membuang tulang, baik daging merah dan
daging putih serta kulit. Tulang, daging dan kulit yang tidak terpakai dikumpulkan di dalam
bak sampah. Pembekuan Freezing Setelah dilakukan penyusunan, dilakukan menurut
garisgaris tertentu, jika tidak dilakukan dengan harus segera dilakukan pembekuan agar
tetap menjaga mutu ikan . Pembekuan ikan harus semestinya, pembekuan justru dapat
merusak ikan. Pembekuan berarti mengubah kandungan cairan itu menjadi es.
Ikan mulai membeku pada suhu antara ,oC sampai oC. Suhu penyimpanan ikan beku sekitar
oC. Murniyati dan Sunarman,. Pengemasan Packing Pengemasan bertujan untuk melindungi
produksi ikan beku segar agar tidak mengalami kerusakan akibat proses pembekuan atau
kontaminasi dari bakteri. Bahan pengemas yang digunakan pada umumnya karton yang
dilapisi dengan wax yaitu jenis lilin sehingga tidak mudah rusak atau hancur oleh air.
Meskipun demikian sebelum ikan dikemas dalam karton, biasanya dikemas dahulu dengan
plastik. Plastik yang digunanakan juga plastik saniter dan tidak meracuni produk. Hadiwiyoto,
. Penyimpanan Cold Storage Moeljanto , menyatakan bahwa penyimpanan beku tergantung
dari nilainya. Sebab untuk ikanikan yang mahal seperti ikan sebelah, salmon dan lainlain,
sebelum disimpan umumnya dikemas dulu dengan bahan pengemas yang mempunyai
sifatsifat khusus guna menghambat kemunduran mutu. Suhu pada ruang penyimpanan yaitu
oC. Tahap penyimpanan yaitu pemeliharaan kondisi beku ikan dari dalam gudang dengan
melindungi terhadap panas, udara, pencernaan, dan lainlai agar tidak mengalami perubahan
mutu .. Bahan Pembantu Bahan pembantu pada proses pembekuan ikan terdiri dari air dan
es. Air Air merupakan salah satu bahan yang sangat mutlak berpengaruh terhadap proses
pembekuan ikan. Volumenya harus dapat menunjang efisiensi produksi terutama dalam
proses pencucian maupun sebagai media pembeku. Volume air yang tersedia kirakira kali
volume bahan baku yang diproduksi.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat standart air minum, diantaranya tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak berasa Murniyati dan Sunarman, . Es Es yang digunakan untuk
pembekuan fillet ikan harus higienis dari air bersih. Dalam menggunakan es harus ditangani
dan disimpan dengan baik agar terhindar dari penularan dan kontaminasi. Pencucian di
lakukan dengan menggunakan larutan air, es, chlorin dengan kadar ppm.Ini bertujuan untuk
mengurangi tingkat bakteri pada ikan tuna, membersihkan kotoran pada tubuh ikan tuna,
mempercerah warna kulit pada tubuh ikan tuna.
.. Pengawasan Mutu Menurut Hadiwiyoto , bahwa pengawasan mutu yang dilakukan
pada init pengolahan pembekuan fillet ikan dengan menerapkan prinsipprinsip yang meliputi
Upaya pencegahan preventive measure Upaya pencegahan dilakukan untuk meperoleh
produk akhir yang benarbenar terjamin, aman, mutu konsisten serta terjamin yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada konsumen. Pengawasan terhadap proses produksi
Inprocess inspection Untuk melakukan upaya pencegahan maka system pengawasan
adalah pengawas terhadap proses produksi mulai tahap awal sampai produk akhir.
Pengujian Laboratorium Pengujian Laboratorium merupakan bagian penunjang dari
keseluruhan system yang dilakukan pada tempat dan waktu sesuai keperluan.
.. Sanitasi dan Higiene Menurut Suryani , kesehatan dan kebersihan karyawan merupakan
hal yang penting dalam industri pembekuan ikan karena karyawan yang tidak sehat dapat
menjadi sumber kontaminan bagi produk. Kesehatan karyawan harus diperiksa secara
periodik, dengan tujuan untuk menjamin agar tidak seorang karyawan pun yang menderita
penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan dan bertindak sebagai pembawa
mikroorganisme penyakit. Masalah sanitasi dan higiene dalam pengolahan ikan masih harus
diperhatikan karena ini berkaitan dengan produk akhir yang dihasilkan, apakah produk itu
aman untuk dikonsumsi atau tidak. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam sanitasi dan
higiene itu antara lain Semua peralatan yang kontak langsung dengan bahan dan produk
harus mudah dibersihkan. Menghindari adanya tempat yang sulit dibersihkan dan tempat
yang menjadi akumulasi kotoran. Membiasakan diri bekerja dengan baik, disiplin mengikuti
prosedur yang berlaku. Membiasakan diri mencuci perlatan sebelum dan sesudah proses.
Membersihkan ruangan, lantai setelah akhir proses serta membersihkan bangunan
menyeluruh secara periodik.
III. METODOLOGI
. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek Akhir KPA ini akan dilaksanakan mulai
tanggal Maret sampai dengan Mei di PT. TRIDAYA ERAMINA BAHARI MUARA BARU
JAKARTA UTARA. . Metode KPA Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan Kerja
Praktek Akhir KPA ini adalah metode survey. Sedangkan sistem yang digunakan untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan adalah sistem magang. Metode survey adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh faktafakta dari gejalagejala yang ada dan
mencari keteranganketerangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau
politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah Nazir, . Sedangkan metode survey
menurut Suparmoko , adalah teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari
sekelompok manusia sebagai sampel yang biasanya menggunakan daftar pertanyaan.
Magang adalah penulis mengikuti serta berpartisipasi secara langsung dalam semua
kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi yang dilaksanakan di tempat Kerja
Praktek Akhir KPA dibawah bimbingan pembimbing eksternal.
. Sumber Data Menurut Narbuko dan Achmadi , data yang dikumpulkan meliputi data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui
wawancara, observasi serta partisipan di lapangan dalam bentuk pengamatan dan terjun
langsung mengikuti kegiatankegiatan yang berkaitan dengan pengawasan mutu pada proses
pembekuan fillet ikan tuna bentuk saku, serta sarana dan prasarana yang menunjang proses
tersebut. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi literatur yang berkaitan
dengan pokok bahasan yang diperoleh dari sumber pustaka dan melalui pencatatan atau
keterangan keterangan yang ada di perusahaan pembekuan ikan di PT. Tridaya Eramaina
Muara Baru Jakarta Utara. . Teknik Pengumpulan Data Dalam kegiatan Kaya Ilmiah Praktek
Akhir KIPA teknik pengumpulan data primer akan dilaksanakan dengan Observasi
Partisipan, menurut Narbuko dan Achmadi , yang dimaksud dengan observasi partisipan
yaitu apabila orang yang melakukan observasi turut ambil bagian atau berada dalam
keadaan obyek yang diobservasi disebut observess. Wawancara, menurut Husein Umar ,
wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya
dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat pula
secara tidak langsung.
. Teknik Pengolahan Data Menurut Nazir , data primer dan data sekunder yang terkumpul
akan dilakukan pengolahan data melalui Editing pemeriksaan kembali data yang terkumpul
untuk mengetahui apakah semua data sudah sesuai dengan yang diharapkan. Tabulating
menyajikan data dalam bentuk tabel untuk mempermudah analisa data selanjutnya.
Analizing melakukan suatu analisa data sehingga dapat ditarik kesimpulan, analisa data
diambil melalui metode deskriptif sehingga pembaca mengetahui keadaan sesungguhnya di
lapangan dengan membaca keterangan yang dilakukan. . Analisis Data Data yang diperoleh
akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan cara menggambarkan keadan
subyek berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana mestinya sehingga dapat
disimpulkan Nazir, .
. Materi KPA Kegiatan Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA tentang Pengawasan Mutu Pada
Proses Pembekuan Fillet Tuna bentuk Saku meliputi Penerimaan Bahan Baku Receiving
Sortasi Sortizing Penimbangan Weighing Pencucian I Washing Pemfilletan bentuk Saku
Filleting Perapihan Trimming Pembekuan Freezing Pengemasan Packing Penyimpanan
Cold Storage .. Kegiatan KPA Adapun kegiatan Karya Ilmiah Praktek Akhir KIPA tersusun
dalam jadwal kegiatan seperti yang terlampir pada lampiran .
IV. KEADAAN UMUM
. Sejarah Perusahaan PT. Tridaya Eramina Bahari TEB berdiri pada awal agustus tahun di
Bondet Cirebon. PT. Tridaya Eramina Bahari didirikan berdasarkan Akte Notaris H. Asmawel
Amin, SH. No. pada tanggal November dan telah mendapatkan pengesahan dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.//PK/XII/ sesuai dengan
Keputusan Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada tanggal Desember . Pendiri PT.
Tridaya Eramina Bahari terdiri dari tiga orang yaitu bapak H.Danuri selaku Komisaris, Bapak
H.Dayat Suntoro selaku Direktur Utama dan ibu Mulwanti selaku Manager Keuangan. Nama
Tridaya Eramina Bahari diambil dari berdasarkan dari tiga unsur atau daya yang ada dalam
diri manusia yaitu berfikir, bersikap dan bertindak. Pada awal berdirinya, PT. Tridaya
Eramina Bahari bergerak dibidang usaha pengolahan rajungan karena sulitnya mencari
bahan baku dan pasar ekspor maka perusahaan ini mengalami kemunduran sehingga tidak
dapat berproduksi. Hal itu membuat para pendiri perusahaan menjadi patah semangat.
Dengan sisa modal yang ada PT. Tridaya Eramina Bahari menyewa satu ruang proses di
PT. PUMAR sekarang PT. Timur Jaya Cold Storage yang terletak di Perum Prasarana
Perikanan Samudera Jakarta PPPSJ pada tahun yang terletak dibidang pengolahan ikanikan
besar seperti ikan Tuna Thunnus sp., Black Marlin Makaira Indica, Striped marlin Tetrapturus
audax, Swordfish Xiphias gladius, Gindara Lemadang dan Layaran Istiophorus orientalis.
Dengan modal kerja keras dan ketekunan, PT. Tridaya Eramina Bahari mulai berkembang
dan sudah mempunyai pasar sendiri. Pada tahun , PT. Tidaya Eramina Bahari menyewa
tempat diruang proses no. Jakarta Utara
. Seiring dengan perkembangan perusahaan PT. Tridaya Eramina Bahari mampu mendirikan
bangunan senndiri dan memiliki sarana prasarana produksi yang memadai. Bulan mei PT.
Tridaya Eramina Bahari sudah menempati bangunan sendiri yang terletak di Jalan Muara
Baru Ujung Blok K No. Jakarta Utara . Selain memiliki perusahaan induk yang berada di
jakarta, PT. Tridaya Eramina Bahari juga mencoba membuka perusahaan cabang di Bali.
Karena mengalami kesulitan dalam hal manajemen dan keuangan akhirnya perusahaan
cabang tersebut ditutup. Untuk saat ini PT. Tridaya Eramina Bahari lebih konsentrasi pada
perusahaan induk di Jakarta agar lebih berkembang dan mampu bersaing dengan
perusahaan lain. . Lokasi Perusahaan PT. Tridaya Eramina Bahari terletak dikawasan Prum
Prasarana Perikan Samudra Jakarta PPPSJ, tepatnya di Jalan Muara Baru Ujung Blok K No.
Kelurahan Penjaringan Kecamatan Penjaringan jakarta Utara . Adapun batasbatas PT.
Tridaya Eramina Bahari adalah Sebelah Timur Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah
Selatan PT. Gabungan Era Mandiri PT. Gabungan Era Mandiri PT. Red Ribbon Indonesia
Coorporation PT. Sandi Mas
PT. Teb memiliki area tanah seluas m dengan luas area bangunan m, dengan status lahn
bangunan adalah hak guna usaha dari Perum Prasarana Perikanan Samudera Jakarta
PPPSJ. Pemilihan lokasi perusahaan bedasarkan beberapa pertimbangan yaitu Berdekatan
dengan sumber bahan baku, karena bahan baku merupakan kunci utama perusahaan dalam
mengelola dan menghasilkan produk
Tenaga kerja mudah didapat, karena lokasi perusahaan berdekatan dengan perkampungan
penduduk.
Saran transportasi mudah didapat, karena dekat dengan stasiun kota, terminal bis kota,
bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Adanya fasilitas penunjang yang disediakan oleh Perum Prsarana Perikanan Samudera
Jakarta PPPSJ yang meliputi listrik, bahan baku pendukung berupa es dan air yang dapat
memperlancar kegiatan produksi.
. Struktur Organisasi Struktur organisai yang digunakan oleh PT. Tridaya Eramina Bahari
adalah struktur organisasi fungsional. Yang ditandai dengan adanya spesialisasi jabatan
dalam perusahaan. Keunggulan dari struktur organisasi ini dapat memungkinkan karyawan
perusahaan memusatkan perhatiannya hanya pada satu aspek dari tugas yang perlu
dijalankan sehingga dapat mengembangkan keahlian karyawan dan mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi. Kelemahan adalah beberapa kegiatan penting perusahaan selain untuk
bidang produksi ditandai langsung oleh pemimpin perusahaan sehingga tidak memudahkan
pengembangan caloncalon manager. Disamping itu keahlian karyawan yang diperoleh
melalui spesialisasi dapat menyebabkan wawasan terbatas. Struktur organsasi dapat dilihat
pada Lampiran . . Pembagian Kerja Pembagian kerja atau Job Description adalah
pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi tugastugas, tanggung jawab, wewenang,
kondisi kerja dan aspekaspek pekerjaan tertentu lainnya Handoko dan T. Hani, . Job
Description yang dibuat oleh PT. Tridaya Eramina Bahari bertujuan sebagai pedoman dan
pegangan bagi karyawannya sehingga ada pada batasan yang jelas antara tugas dan
tanggung jawab. Adapun pembagian tugas dan tanggung
jawab dari masingmasing bagian telah ditetapkan secara tertulis oleh perusahaan sebagai
berikut . Direktur a. Tugas dan Tanggung Jawab Memimpin dan melaksanakan fungsi
manajemen setiap perusahaan di bawah PT. Tridaya Eramina Bahari serta bekerjasama
dengan bagianbagian dibawahnya agar dapat tercapai tujuan secara optimal. b.
Pelaksanaan Kerja Pertama melaksanakan kebijakan perusahaan yang berlaku di
perusahaan yang dipimpinnya dalam rangka pencapaian tugas yang telah ditetapkan. Kedua
melakukan pengarahan dan pembinaan serta menjaga hubungan yang harmonis dengan
karyawan dibawahnya. Ketiga melaksanakan prosedur dan sistem yang berlaku
diperusahaan yang dipimpinnya. Keempat bertanggung jawab terhadap keberadaan semua
aset yang dimiliki perusahaan, dan kelima membina hubungan yang harmonis dengan pihak
luar atau pemerintah daerah setempat. . Plant Manager a. Tugas dan Tanggung Jawab
Melaksanakan tugastugas yang telah diberikan oleh pimpinan dan bertanggung jawab atas
semua yang merupakan pekerjaannya. b. Pelaksanan Kerja Membuat dan menetapkan
rencana dan target produksi,
mengkoordinasikan stafnya secara selaras atas segala tindakan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dan mengambil keputusan dan melaksanakan kontrol terhadap intruksi
direktur. Dan keempat menetapkan tindakan yang dijalankan perusahaan.
Marketing a. Tugas dan Tanggung Jawab Mengatur dan bertanggung jawab atas seluruh
kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran produk. b. Pelaksanaan Kerja Mencari pasar
untukproduk yang dihasilkan, melakukan kegiatan pemasaran terhadap produk yang
diproduksi oleh PT.Tridaya Eramina Bahari. dan mencari tahu keadaan pasar internasional
maupun lokal. Quality Control a. Tugas dan Tanggung Jawab Menjalankan wewenang dan
melaksanakan tugas quality control yang mencangkup pengawas terhadap semua mutu
produk akhir yang siap diekspor. b. Pelaksanaan Kerja Pertama melakukan pengujian
terhadap mutu produk yang mencangkup kualitas grade, size dan timbangan mulai dari
kedatangan bahan baku sampai prduk akhir yang siap diekspor dan melakukan analisis
terhadap kualitas produk dalam rangka peningkatan mutu produk. Serta mengawasi
bagianbagian yang berada dibawahnya. Kepala Bagian Produksi
a. Tugas dan Tanggung Jawab Memimpin dan menjalankan wewenang serta melaksanakan
fungsi manajemen dalam bidang produksi, serta bekerjasama dengan bagian lain agar
tercapai hasil produk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. b. Pelaksanaan
Kerja Pertama mengkoordinasikan pekerjaan produksi yang mencangkup perencanaan dan
pengelolaan aktivitas produksi. Kedua melakukan pengawasan terhadap proses produksi
untuk mendapatkan produk yang bermutu. Ketiga
bekerjasama dengan bagian lainnya. Keempat melakukan analisis produksi untuk mencapai
hasil produksi yang optimal sesuai dengan yang telah ditargetkan oleh perusahaan. Dan
kelima melakukan penilaian terhadap prestasi kerja karyawan dibawahnya dan mengusulkan
serta mempromosikan ke tingkat yang lebih tinggi. Administration and Finance a. Tugas dan
Tanggung Jawab Memimpin dan menjalankan wewenang serta melaksanakan fungsi
manajemen dalam bidang administrasi dan keuangan, serta bekerjasama dengan bagian
lain agar tercapai laporan administrasi dan keuangan yang akurat dan tepat waktu sesuai
dengan yang dijadualkan oleh perusahaan. b. Pelaksanaan Kerja . memimpin dan
menjalankan wewenang serta melaksanakn fungsi manajemen dalam bidang administrasi
dan keuangan serta bekerjasama dengan kegiatan lain agar tercapai laporan keuangan yang
akurat dan tepat waktu. . Mengkoordinasikan pekerjaan administrasi dan keuangan yang
mencangkup aktivitas pengelolaan administrasi dan keuangan yang menunjang kelancaran
operasional perusahaan. . Mengawasi dan mengarahkan pembelanjaan agar sesuai dengan
anggaran. . Melakukan pengendalian biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan operasional.
. Melakukan pengawasan terhadap arus dana agar cashflow dapat terjaga dengan baik.
. Melakukan analisis keuangan dalam rangka mencari solusi untuk mencapai keuntungan
yang optimal dengan biaya yang seefisien mungkin. . Melakukan pengawasan terhadap
kekayaan perusahaan. . Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas perpajakan yang mencakup
perhitungan, pemotongan, penyetoran dan pelaoran pajak. Operasional Proses a. Tugas dan
Tanggung Jawab Menjalankan wewenang serta melaksanakan tugas operasional prose,
mulai dari strategi, pengalokasian sumberdaya manusia dan kegiatan sistematik lainnya
seperti pelaksanaan, operasi dan evaluasi seluruh rangkaian proses. b. Pelaksanaan
Pekerjaan Mengawasi secara terus menerus terhadap alur produksi mulai dari penerimaan
bahan baku sampai dengan penyimpanan hasil produk yang mencakup rantai dingin, size,
timbangan dan mutu, dan menyediakan segala kebutuhan yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan. serta membantu penyelesaian masalah produksi yang
timbul seharihari. Laboratorium a. Tugas dan Tanggung Jawab Menjalankan wewenang
serta melaksanakan pengujian terhadap segala sesuatu yang mencakup kegiatan proses
produksi. b. Pelaksanaan Pekerjaan Melakukan pengujian terhadap mutu produk yang
mencakup pengujian dengan media untuk menguji kandungan bakteri yang sudah
distandarkan dan melakukan kerjasama dengan pihak lain agar tercapai mutu produk yang
baik mutunya dan higienes.
Sanitation dan Hygiene a. Tugas dan Tanggung Jawab Menjalankan wewenang serta
melaksanakan kebersihan perusahaan yang mencakup kebersihan dalam proses produksi
agar tercapai kebersihan produk. b. Pelaksanaan Pekerjaan Melakukan pengawasan
terhadap kebersihan peralatan dan ruang proses yang mencakup kedisiplinan pekerja dan
menangani proses produksi dan bekerjasama dengan pihak lain agar tercipta kebersihan
ruang produksi dan produk yang dihasilkan. Room Equipment a. Tugas dan Tanggung
Jawab Melaksanakan tugas pengelolaan terhadap peralatanperalatan yang mencakup
pengamanan persediaan di room equipment dalam rangka kelancaran proses produksi atau
kelancaran operasional perusahaan. b. Pelaksanaan Kerja . Melayani pengambilan bahan
pembantu yang diperlukan . Menerima barangbarang yang masuk, membuat tanda terima
dan mengatur penempatannya agar mudah diambil pada saat dibutuhkan . Menjaga dan
mengamankan barangbarang produksi yang ada . Mencatat dan membukukan semua
transaksi akan mutasi berkenaan dengan keluar masuknya barang . Mengarsipkan semua
bukti penerimaan dan pengeluaran barang secara tertib dan teratur . Melaksanakan tugas
lain yang berhubungan dengan barangbarang produksi.
Human Sanitation
a. Tugas dan Tanggung Jawab Melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kebersihan
pekerja
mencakup kebersihan pakaian dan kebersihan pekerja itu sendiri. b. Pelaksanaan Kerja
Memperhatikan kebersihan karyawan, mengawasi karyawan dalam kegiatan produksi dan
melengkapi perlengkapan yang harus dipakai oleh karyawan dalam proses produksi. Pest
Control a. Tugas dan Tanggung Jawab Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap
ruangan agar terhindar dari segala jenis binatang pengerat dan serangga lainnya. b.
Pelaksanaan Kerja Mengecek alat pembasmi serangga setiap hari, menyingkirkan
seranggaserangga yang menempel pada dinding ruangan maupun pada ikan dan
mengawasi ruangan agar tidak dimasuki oleh binatang pengerat. a Purchasing Tugas dan
Tanggung Jawab Memimpin dan menjalankan wewenang serta melaksanakan fungsi
manajemen pembelian bahan baku serta bekerjasama dengan bagian lain agar tercapai
hasil pembelian bahan baku yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. b Pelaksanaan
Kerja Pertama melakukan survei lapangan yang mencakup bahan baku, harga bahan baku,
dan keberadaan pesaing untuk mengukur kemampuan pembelian. kedua melakukan
negosiasi harga atas dasar patokan harga yang ditetapkan perusahaan dengan pedagang
pemasok supplier ketiga melakukan
penimbangan, pencatatan dan memeriksa kembali bahan baku yang datang dari pemasok
supplier. Keempat bekerjasama dengan bagian lain dalam rangka menjaga mutu bahan
baku yang dibeli dan menjaga hubungan baik dengan pemasok supplier. Dan kelima
mencari solusi dan memecahkan masalah yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan
pembelian bahan baku. a. Proccesing Tugas dan Tanggung Jawab Menjalankan wewenang
serta melaksanakan fungsi dari produksi yang mencakup tugastugas proses produksi yang
dilakukan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan. b.
Pelaksanaan Kerja Melakukan tugas dalam proses produksi, melakukan perlakuan terhadap
produk sesuai dengan yang telah ditentukan dan bekerjasama dengan pihak lain agar
tercapainya tujuan yang diinginkan. a. Packing Tugas dan Tanggung Jawab menjalankan
wewenang yang ditugaskan terhadap pengemasan hasil produksi. b. Pelaksanaan Kerja
melakukan ketepatan kualitas pengemasan mencakup jumlah kuantitas yang disimpan serta
mutasi stock, memperhatikan produk yang masuk dan keluar, serta mencatat pada kemasan
secara tepat apa yang harus diisi.
a.
Cold Storage Tugas dan Tanggung Jawab Menjalankan wewenang serta melaksanakna
fungsi manajemen dalam
bidang pembekuan, serta bekerjasama dengan bagian lain agar tercapai hasil produksi yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan biaya yang efisien dan efektif. b.
Pelaksanaan Kerja Mengatur ketepatan waktu pembekuan, mengatur kecepatan
pembekuan, dan menjaga kualitas hasil pembekuan serta menjaga kuantitas hasil
pembekuan. a. Export Tugas dan Tanggung Jawab Melaksanakan kegiatan ekspor yang
mencakup tugastugas pengelolaan kontainer yang sesuia dengan yang diperlukan oleh
perusahaan serta pengurusan dokumendokumen yang diperlukan dalam proses ekspor. b.
Pelaksanaan Kerja Menyiapkan sample terhadap barang yang akan diekspor, melakukan
pengurusan dokumendokumen yang diperlukan sehubungan dengan kegiatan ekspor dan
melakukan pengisian kedalam kontainer stuffing serta melakukan penyegelan terhadap
kontainer yang telah terisi produk.
. Ketenagakerjaan Tenaga kerja yang terdapat di PT. Tridaya Eramina Bahari berjumlah
orang. Jumlah karyawan wanita sebanyak orang dan karyawan pria sebanyak orang.
Karyawan tersebut terdiri dari karyawan bagian umum, bagian mekanik, bagian produksi
serta bagian pembelian. Sebagian besar karyawan berada dibagian proses produksi.
Karyawan di PT. Tridaya Eramina Bahari dibedakan menjadi tiga jenis karyawan yaitu
karyawan tetap, karyawan kontrak, dan karyawan harian borongan. Karyawan tetap yaitu
karyawan yang memenuhi syaratsyarat yang ditentukan, diterima dan dipekerjakan serta
mendapat balas jasa setiap bulannya dan terikat pada hubungan kerja dengan perusahaan
yang tidak terbatas
waktunya. Karyawan kontrak yaitu karyawan yang terikat kontrak kerja dalam waktu yang
telah ditentukan atau disepakati antar karyawan dengan perusahaan serta mendapat balas
jasa setiap bulannya. Karyawan harian borongan merupakan karyawan dengan sistem
pengupahan berdasarkan atas prestasi kerja yang dikerjakan setiap harinya serta mendapat
balas jasa setiap harinya. Pengklasifikasian karyawan ini didasarkan atas perbedaan tingkat
upah atau sistem penggajiannya serta perbedaan tingkat pendidikan pendidikan karyawan
yang bersangkutan. Perbandingan jumlah antara ketiga jenis karywan tersebut adalah orang
karyawan tetap, orang orang karyawan kontrak dan orang karyawan harian borongan.
Perbandingan jumlah karyawan berdasarkan bagian dan jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel .
Tabel . Jumlah Karyawan Berdasarkan Bagian dan Jenis Kelamin PT.TEB. Karyawan
Karyawan Karyawan Juml tetap Kotrak Harian ah No Bagian orang orang orang ora ng L P L
P L P Direktur Plan manager Marketing Qualitu control Manajer produksi Administrasi
Keuangan Mekanik HRD Dokumen Laboratorium Security Cleaning service Ware house
Pemasaran lokal Proccesing Sanitasi Purchasing Receiving Filleting amp cutting Trimming
Packing ABF amp cold storage JUMLAH Sumber PT. Tridaya Eramina Bahari, . Latar
belakang pendidikan karyawan PT. Tridaya Eramina Bahari bervariasi mulai dari SLTP,
SLTA sampai Perguruan Tinggi. Namun kebanyakan dari karyawan adalah berlatar belakang
pendidikan SLTA.Tingkat pendidikan karyawan PT. Tridaya Eramina Bahari dapat dilihat
pada Tabel . Tabel . Tingkat Pendidikan Karyawan PT. Tridaya Eamina Bahari. Jenis
Kelamin Jumlah No Tingkat Pendidikan orang L P SLTP SLTA D III SI Sumber PT. Tridaya
Eramina Bahari, . Untuk usia karyawan berada pada rentang usia sampai dengan tahun hal
ini dapat dilihat pada Tabel .
Tabel . Tingkat Usia Karyawan PT. Tridaya Eramina Bahari Rentang Usia Lakilaki
Perempuan No Tahun orang orang lt Sumber PT. Tridaya Eramina Bahari, .
Jumlah orang
Jumlah hari kerja yang berlaku di PT. Tridaya Eramina Bahari mulai hari Senin sampai hari
Sabtu, sedangkan untuk hari minggu dan hari besar berlaku sebagai hari libur. Apabila pada
hari libur karyawan diharuskan bekerja maka dihitung sebagai lembur. Jam kerja dimulai dari
pukul sampai pukul WIB, Kecuali hari Sabtu dimulai pukul sampai WIB. Khusus untuk bagian
keamanan dan mekanik yang jam kerjanya terus menerus diberlakukan sistem shift. Sistem
shift yang berlaku di PT. Tridaya Eramina Bahari adalah jam. Untuk karyawan mwkanik
sistem shift berlaku untuk setiap orang dalm satu shift. Sedangkan untuk satpam dua orang
dalam satu shift. . Sarana dan Prasarana .. Sarana Sarana yang dimiliki oleh PT. Tridaya
Eramina Bahari antara lain Air Blast Freezer ABF Alat yang digunakan untuk pembekuan
dengan hembusan udara dingin berjumlah buah dengan kapasitas masingmasing ton.
Contact Plate Freezer CPF Alat yang digunakan untuk membekukan produk dengan
pembeku berpelat dengan rakrak yang terbuat dari kumparankumparan pipa yang
menyalurkan pendingin. Alat pembeku ini berjumlah buah yang mempunyai kapasitas kwintal
ton untuk masingmasing contact plate.
Ruangan penyimpanan Cold Storage Ruangan untuk menyimpan produk beku yang
mempunyai suhu
penyimpanan C yang terbagi menjadi ruangan. ruangan adalah cold storage dan yang satu
merupakan anteroom. Tiaptiap cold storage mempunyai kapasitas ton Mesin Metal Detector
Alat ini digunakan untuk mengecek ada/tidaknya serpihan logam yang terdapat pada produk.
Keranjang plastik Keranjang plastik ini terdapat beberapa ukuran tergantung
penggunaannya. Mesin penghancur es Ice Crusher Mesin penggiling yang digunakan untuk
menghancurkan es balok menjadi es curai. Timbangan duduk Timbangan ini digunakan
untuk menimbang bahan baku ikan pada penerimaan bahan baku yang berkapasitas kg.
Timbangan digital Timbanan ini digunakan untuk menimbang bahan baku setelah disortir
yang akan disusun dalam long pan dan untuk menimbang ikan yang akan dipacking. Kereta
dorong Terbuat dari bahan stainless steel, digunakan untuk memindahkan ikan
ataupun es curai yang sudah diletakkan dalam keranjang sehingga mempercepat kegiatan
karyawan. Bak penampungan Bak ini terbuat dari fiberglass dan plastik, yang digunakan
untuk menampung ikan yang belum diproses.
Bak pencucian Bak terbuat dari plastik yang digunakan untuk mencuci ikan. Meja proses
Terbuat dari bahan stainless stell. Untuk menghindari kontaminasi peralatan terhadap ikan.
Setiap meja dilengkapi dengan penerangan yang cukup untuk memudahkan dalam
melakukan kegiatan proses. Inner pan atau Long pan Digunakan sebagai wadah untuk
menyusun ikan pada saat dilakukan pembekuan. Kereta pembekuan Digunakan untuk
tempat inner pan atau long pan pada saat pembekuan. Bak cuci tangan wastafel Digunakan
sebagi tempat cuci tangan untuk karyawan dengan jumlah delapan kran. .. Prasarana
Prasarana yang dimiliki oleh perusahaan antara lain . Ruang proses . Ruang ganti . Gudang
bahan pengemas . Transportasi . Bengkel Ruang istirahat . Tempat parkir . Jalan raya .
Mushollah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
. Deskriptif Tuna Bentuk Saku Ikan tuna yang dibekukan ini dalam bentuk saku karena
permintaan konsumen itu sendiri yang ingin dibuatkan bentuk saku. Pada awalnya, daging
ikan di fillet menjadi bagian menjadi bentuk loin. Setelah dikeluarkan dari chilling room, ikan
dikeluarkan dari bungkusan untuk segera dipotong bentuk saku, jika dilihat seperti persegi
panjang, dengan ukuran panjang cm, Lebar cm dan Tebal ,, cm.
. Sistem Pengadaan Bahan Baku Ikan Tuna sirip kuning Yellow fin dan tuna mata besar Big
eye, merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan bentuk Saku di PT. Tridaya
Eramina Bahari. Bahan baku diperoleh dari PT. BAS Benua Agri Sejahtera dan PT. LBS
Lautan Bahari Sejahtera yang merupakan tempat penyimpanan bahan baku segar yang
berasal dari kapal. PT. BAS Benua Agri Sejahtera tersebut mempunyai kapal sendiri. Semua
Ikan yang ada di PT. BAS tersebut ada yang dalam bentuk tanpa insang dan isi perut dan
ada juga yang bentuk utuh whole gill and gutted, ikanikan tersebut dibawa menggunakan
mobil pickup dan truk yang telah diberi es curai setelah itu di tutup
menggunakan terpal agar ikan tersebut tetap dalam kondisi segar sampai di perusahaan.
Dimana lokasi tempat pembeliaan ikan tersebut PT. BAS tidak jauh dari perusahaan. Bahan
baku yang datang tidak semuanya mempunyai mutu yang baik. Bahan baku yang di terima
di PT. Tridaya Eramina Bahari adalah bahan baku yang dalam bentuk utuh dan ada juga
bahan baku yang bentuk loin yang telah di beri gas CO terlebih dahulu oleh PT. BAS, karna
di PT. Tridaya Eramina Bahari tidak ada proses pada pemberian gas CO tersebut.
Untuk mengetahui mutu bahan baku yang diterima oleh PT. Tridaya Eramina Bahari maka
dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian
organoleptik, pengujian mikrobiologi, dan pengujian kimia.
. Pengujian Fisik organoleptik
Pengujian organoleptik yang dilakukan meliputi bau, tekstur, rasa, warna/kenampakandan
pengecekan suhu ikan. Pengujian organoleptik ini dilakukan oleh seorang pengawas bahan
baku didalam ruang proses pemotongan bahan baku. Untuk mengetahui tekstur daging ikan
tuna digunakan sebuah alat bantu yaitu cheker yang berbentuk pipa panjang terbuat dari
stainless steel dengan panjang cm. Cara penggunaan alat ini adalah dengan cara menekan
cheker ke salah satu bagian daging dibawah sirip dada, sedikit diputar dan kemudian ditarik
ke luar. Daging ikan yang ditekan oleh cheker akan ikut terbawa. Dari daging ikan tersebut
dapat dilihat tekstur daging apakah daging ikan tuna yang diterima keras atau lunak dan
warna daging ikan / bahan baku. Selain itu, daging ikan itu juga dimakan untuk mengetahui
rasa daging dan dicium untuk mengetahui bau daging apakah masih segar atau sudah
busuk. Pengecekan suhu bahan baku menggunakan themometer digital. Themometer digital
ditancapkan ke salah satu bagian tubuh ikan dan didiamkan beberapa detik sampai angka
yang ditunjukkan oleh themometer digital diam, kemudian suhu dicatat. Cara ini dilakukan ke
beberapa ikan / bahan baku yang tersedia. Standar suhu bahan yang ditetapkan oleh PT.
Tridaya Eramina Bahari adalah lt C. Hal ini sesuai dengan pendapat Badan Standardisasi
Nasional yang meyatakan bahwa ikan yang akan ditangani bersuhu tetap atau kurang dari
C. Penanganan bahan baku yang memiliki suhu pusat gt C dengan cara menurunkan suhu
pusat ikan dengan menggunakan es. Tubuh ikan
direndam dengan air yang telah dicampurkan es di bak penampungan sementara sehingga
suhu pusat ikan turun dan bisa diproduksi.
. Pengujian Kimia
Pengujian kimia yang dilakukan oleh PT. Tridaya Eramina Bahari adalah meliputi pengujian
histamin. Pengujian kimia dilakukan untuk mengetahui kadar histamin yang terkandung pada
ikan tuna segar bahan baku Biasanya pengujian histamin ini dilakukan pada end product
yang akan dikirim atau diekspor. Pengujian histamin ini dilakukan di Laboratorium
Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan LPPMHP. . Pengujian Mikrobiologi Salah
satu yang menentukan mutu bahan baku yang akan digunakan adalah kandungan
mikrobiologi yang dapat mengganggu kesehatan tubuh manusia. Mikrobiologi yang
dimaksud adalah E. coli dan Salmonella. Pengujian E. coli dan Salmonella dilakukan setiap
bulan sekali oleh PT. Tridaya Eramina Bahari di LPPMHP Jakarta. . Bahan Pembantu .. Air
Bahan pembantu yang digunakan PT. Tridaya Eramina Bahari adalah air, air yang
digunakan pada unit pengolahan ini berasal dari air PAM setempat dan dilakukan proses
pemfilteran air serta disterilkan menggunakan ozon. Air tersebut digunakan untuk pencucian
ikan, pencucian kaki, pencucian tangan, pencucian peralatan, pembuatan es, dan pencucian
ruang proses. Bak penampungan air di perusahaan tersebut setiap minggu sekali dilakukan
pencucian yang dilakukan oleh orang sanitasi dan orang teknisi. Oleh karena itu air yang
digunakan selalu bersih dan saniter. Air yang digunakan oleh perusahaan ini telah sesuai
dengan standar air minum. Hal ini sesuai dengan
pendapat Purwaningsih , bahwa pengawasan terhadap air yang dipakai untuk kegiatan unit
pengolahan harus memenuhi persyaratan air minum dan secara kontinyu diperiksa ke
laboratorium yang telah di akreditasi oleh pemerintah. .. Es Es merupakan salah satu bahan
pembantu yang sangat penting dalam proses pembekuan ikan. Penggunaan es dalam
proses pembekuan ikan adalah untuk mempertahankan suhu ikan selama proses
pengolahan supaya tetap rendah sehingga menghindarkan terjadinya kerusakan maupun
pembusukan ikan selama proses. Proses pengolahan ikan beku di PT. Tridaya Eramina
Bahari ini menggunakan es dalam bentuk es balok. dibuat dengan menggunakan mesin
pembekuan ABF. Es dibuat dari air bersih dan dalam penggunaannya es harus ditangani
dan disimpan dengan baik agar terhindar dari penularan dan kontaminasi. Air yang
digunakan untuk membuat es adalah air PDAM yang
sudah diolah sehingga layak untuk digunakan untuk proses pembuatan es Hal ini sesuai
dengan pendapat Purwaningsih , yang menyatakan bahwa es harus terbuat dari air bersih
yang memenuhi persyaratan air minum. Adapun Hasil pengujian air dan es yang diuji di Balai
Pengujian Mutu Pengolahan Hasil Perikanan BPMPHPK Pemprov DKI Jakarta
. Bahan Pengemas Bahan pengemas yang digunakan yaitu jenis kemasan primer dan
sekunder. Bahan pengemas jenis primer merupakan wadah yang bersentuhan langsung
dengan produk. Sedangkan untuk bahan pengemas jenis sekunder yaitu bahan pengemas
yang tidak bersentuhan langsung dengan produk. Dalam hal ini bahan sekunder yang
digunakan yaitu master carton dengan spesifikasi
tebal mm, dan menggunakan doble layer dengan ketebalan , cm, sedangkan untuk ukuran
master carton MC untuk bentuk saku yaitu p x l x t cmxcmxcm . Proses Pembekuan Fillet
Ikan Tuna bentuk Saku .. Pengawasan Mutu Pada Penerimaan Bahan Baku Bahan baku
yang diterima oleh PT. Tridaya Eramina Bahari adalah berupa ikan tuna segar tanpa insang,
sirip pungung, sirip anus, dan tanpa isi perut. Ikan tuna yang didapatkan berasal dari supplier
dan nelayan setempat yaitu di daerah pelabuhan muara baru yang sudah berkerjasama
dengan PT. Tridaya Eramina Bahari. Bahan baku yang diterima biasanya adalah ikan tuna
jenis yellow fin dan big eye. Sedangkan berat yang diterima adalah antara kg. Jenis ikan
tuna yang diterima pada perusahaan ini adalah ikan tuna bentuk utuh. Sebelum ikan
diproses dilakukan pengecekan kualitas ikan dan dilakukan pengecekan suhu ikan. Adapun
suhu ikan adalah oC. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya peningkatan histamin.
Menurut Wibowo , Histamin terbentuk karena senyawa amin yang dihasilkan dari proses
dekarboksilase histidin CHNO bebas aminainidosal asam propionat. Proses pembentukan
histamin pada ikan tuna sangat dipengaruhi oleh aktifitas enzim LHistidine Decarboxylase
HDC dimana enzim ini dihasilkan oleh bakteri kelompok Enterobacteriaceae misalnya
Enterobacter agglomerans, Enterobacter cloacae, Enterobacter intermedium, Hafnia alvei,
Klebsiella pneumoniae, dan Morganella morganii. Adapun karakteristik bakteri ini adalah
memiliki kemampuan membentuk histamin dalam jumlah besar dan diketahui membentuk
histamin pada ikan dan kultur cair. Baketri ini bersifat anaerob, termasuk gram negatif, tidak
berspora,
berbentuk batang, stabil pada suhu kamar, akan mati bila dilakukan pemanasan oCoC dan
hidup pada pH . Pengangkutan bahan baku dari pelabuhan mara baru ke PT. Tridaya
Eramina Bahari menggunakan mobil pick up, namun dalam pengangkutan tidak
menggunakan es. Hal ini tidak baik dilakukan karena jika ikan tuna tidak ditutupi es, maka
suhu ikan akan meningkat dan ini akan menyebabkan terjadinya histamin yang dapat
membuat mutu ikan yang akan dihasilkan tidak baik untuk dikonsumsi karena ini sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsi. Hal ini tidak sesuai dengan
pendapat Suryanti , perlu diterapkan rantai dingin Cold Chain System. Salah satu usaha
untuk menghambat terebntuknya histamin pada ikan tuna adalah dengan penyimpanan pada
suhu oC sampai pada proses pengolahan selanjutnya. Bahan baku yang datang dibongkar
langsung oleh orang karyawan yang bertugas di bagian bahan baku, setelah di bongkar ikan
langsung di susun dengan rapi di atas fallet dan langsung di angkat dengan menggunakan
forled mobil pengangkut barang dan ada yang langsung dimasukkan kedalam ruangan
penyimpanan bahan baku Cold Storage dan ada juga yang langsung di lakukan proses.
Sebelum bahan baku dimasukkan ke dalam ruang proses, ikan tuna dicek organoleptiknya
dan suhu pusat ikan dan dicatat ke dalam sebuah form oleh seorang karyawan yang
dipercaya. Pengukuran suhu menggunakan thermometer digital. Termometer ditegakkan,
diamkan sebentar dan lihat suhu yang tercantum pada termometer. Adapun pada saat
pengukuran suhu terlihat suhu ikan adalah o C. Bahan baku merupakan hal yang paling
berpengaruh terhadap suatu produk. Apabila bahan baku yang diterima bermutu baik maka
end product yang dihasilkan juga akan bagus, tapi bahan baku yang diterima dengan mutu
rendah
atau jelek maka end product juga akan tidak bagus atau jelek. Oleh sebab itu perlu adanya
pengawasan yang sangat ketat pada saat penerimaan bahan baku yang akan digunakan.
Adapun pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Tridaya Eramina Bahari adalah
dilakukan beberapa pengujian yaitu, pengujian organoleptik dan pengukuran suhu pusat
ikan. .. Pencucian Pada tahap ini yang sangat perlu diperhatikan adalah suhu air dan kondisi
air yang digunakan. Ikan tuna segar yang baru datang dan telah dicek mutunya dicuci
dengan air yang mengalir untuk membersihkan darah, lendir dan bakteribakteri lainya.
Kemudian ikan dicuci kembali dengan menggunakan air tawar dingin dengan suhu air OC
yang ditambahkan dengan larutan klorin ppm. Hal ini sesuai dengan pendapat Badan
Standarisasi Nasional , Sedangkan untuk pencucian ikan seharusnya menggunakan air yang
bersuhu C Tujuan pencucian ini adalah untuk membersihkan kotorankotoran dan
darah yang masih menempel pada tubuh ikan yang dapat mengakibatkan kontaminasi pada
tubuh ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hariadi , pencucian I bertujuan untuk
membersihkan sisasisa kotoran yang masih ada sekaligus mengurangi bakteri. ..
Penyimpanan Sementara Apabila ikan yang datang diperusahaan terlalu banyak kemudian
dilakukan penyimpanan sementara, ikan disimpan dalam ruang pendingin yang telah
disanitasi dan diberi alas terpal agar terhindar dari kontaminasi. Ikan yang telah dimasukkan
kedalam ruang chiling kemudian ditata rapi dan ditumpuk dengan suhu oC sampai dengan
oC Selain itu dilakukannya pengecekan suhu ikan dan ruang pendingin secara teratur.
.. Penimbangan I Proses selanjutnya yaitu penimbangan I, proses ini dilaksanakan di ruang
potong cutting room. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat utuh ikan. Ikan yang
berada didalam bak penampungan sementara, saat akan ditimbang ikan ditarik dengan
ganco yang berukuran , cm dan terbuat dari stainless steel. Selain itu, juga perlu
diperhatikan kebersihan alat dan karyawan yang menangani penimbangan ini. ..
Pemotongan Kepala dan Pemfilletan Pemotongan dimulai dari bawah sisi penutup insang
dan ditarik keatas hingga bertemu pada bagian rahang bawah ikan, kemudian dibalik
dilakukan hal sama pada sisi yang berlawanan. Setelah itu kepala ikan tuna akan ditarik
keatas hingga terpisah dari tubuh ikan tuna. kepala ikan yang telah dipotong langsung
dibuang ke dalam baskom yang khusus untuk penampungan kepala ikan. Setelah itu di
lakukan pemotongan ekor ikan, sisa pemotonga ekor ikan juga di buang ke dalam baskom
yang khusus untuk penampung ekor ikan. Setelah
pemotongan kepala dan ekor ikan selanjutnya adalah pemfilletan yang dibentuk menjadi loin,
maksudnya dari proses fillet dibagi menjadi bagian sehingga menjadi bentuk loin. Dimana
pada PT. Tridaya ini alat pemotong semuanya menggunakan mesin contohnya mesin
pemotong kepala, mesin pemfilletan, dan mesin pembuanggan tulang. Proses pemfilletan
dimulai dari arah bawah ikan atau dari bagian pangkal ekor kemudian di fillet menuju ke
bagian kepala hingga membentuk bagian potongan. Mesin dan meja yang digunakan dicuci
terlebih dahulu kemudian disemprot alkohol . Alkohol digunakan untuk membunuh bakteri
yang masih menempel pada peralatan dan meja.
Pada saat pemotongan berlangsung juga dilakukan pembersihan alatalat dan meja produksi
dengan menggunakan air bersih standar air minum. .. Perapihan I Trimming / Skinning
Perapihan ini bertujuan untuk memperbaiki kenampakan loin, membuang daging gelap,
daging perut dan sisasisa tulang yang masih tertinggal. Daging gelap harus dibuang sampai
habis karena akan mempengaruhi mutu daging yang dihasilkan. Pembuangan daging gelap
dilakukan dengan cara memotong daging gelap yang ada pada potongan loin dengan
menggunakan pisau yang telah dibersihkan terlebih dahulu yang terbuat dari stenless.
Pembuangan daging gelap ini dilakukan dengan cepat agar suhu ikan tetap dingin. Daging
gelap yang telah dipotong kemudian dibuang ditempat sampah untuk mencegah terjadinya
kontaminasi pada produk. Tulang yang masih terdapat pada potongan loin biasanya adalah
tulang iga. Tulang iga dibuang dengan menggunakan pisau yang tajam dan harus bersih.
Tulang yang telah dipotong kemudian dibuang ditempat sampah yang telah diberi plastik
terlebih dahulu. Selama proses perapihan yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daging
gelap, tulang iga, dan perut yang telah dibuang pada potongan loin. Sisasisa daging hitam
dan isi perut biasanya di jual kemasyaraket kalangan bawah untuk di buat bakso ikan. Selain
itu, juga perlu diperhatikan kebersihan alat dan karyawan yang menangani perapihan ini.
Selama proses berlangsung, meja dan alatalat yang dipakai harus bersih. Apabila meja dan
peralatan yang digunakan terlihat kotor oleh darah ikan, maka meja dan peralatan tersebut
dicuci dan kemudian disemprotkan alkohol. Ini dilakukan berulang kali oleh karyawan dan
diawasi oleh seorang pengawas. Air yang digunakan bersuhu C. Kemudian, tangan
disemprot dengan alkohol .
..
Pembuangan Kulit Proses pembuangan kulit akan disesuaikan dengan permintaan buyer.
Hal ini sesuai dengan pendapat Moeljanto bahwa dalam pembuangan kulit harus dilakukan
mulai dari pangkal ekor menuju pangkal kepala. Adapun pengawasan yang dilakukan dalam
proses pembuangan kulit ini adalah sanitasi karyawan dan peralatan, pengawasan dalam
pemotongan daging dan
pembuangan kulit secara visual dan suhu harus dipantau dan dicatat dalam form
.. Penimbangan II dan Pengemasan I Setelah dilakukan pembuangan kulit, daging ditimbang
dan dicatat oleh seorang petugas khusus pencatatan tally, kemudian dilakukan pengelapan
menggunakan busa yang sebelumnya telah disemprotkan alkohol. Pengelapan tersebut
bertujuan untuk menghilangkan sisasisa potongan daging setelah di trimming. Setelah itu
dilakukan proses pengemasan menggunakan plastik jenis polyetylen PE yang berukuran p x
l x tebal cm x cm x ,cm. Pemilihan plastik ini didasarkan pada ketahananya terhadap suhu
dingin. Pengemasan tersebut berfungsi untuk melindungi bahan pangan dan memikat daya
tarik konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Hadiwiyoto , bahwa pengemasan dapat
berfungsi untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada produk. .. Sortasi Warna Daging
Daging yang berada di dalam chilling room selama jam dikeluarkan untuk dilakukan sortasi
kecerahan warna. Pertama, daging yang baru dikeluarkan dalam chilling room dibawa ke
ruang smoke untuk dilakukan pembukaan plastik, dengan cara membuka plastik
menggunakan pisau. setelah itu dibawa menuju meja sortasi dan kemudian daging
dikeluarkan dan diletakan
dimeja sortasi. Pada saat sortasi dilakukan oleh QC, proses sortasi mempunyai ketentuan .
Jika daging berwarna merah segar, maka dipilih untuk dibuat bentuk saku. . Jika daging
berwarna merah pucat, maka dipilih untuk dibuat bentuk loin dan steak. . Jika daging masih
berwarna agak hitam / warna seperti bahan baku awal, maka daging dikembalikan ke
penyuplai untuk dilakukan penyuntikan CO kembali.
.. Pembentukan Saku Setelah dilakukan sortasi, daging ikan langsung dibentuk saku. Dalam
pembentukan saku tidak diukur dari berat, tetapi di ukur panjang, lebar, dan tebal potongan
serta mempunyai kenampakkan serat yang mempunyai ukuran berbeda yang dapat dilihat
pada Tabel di bawah ini Tabel . Perbedaan Potongan Bentuk Saku Ukuran Panjang Lebar
Tebal SAKU A cm cm , , cm SAKU AA amp SAKU AAA cm cm , , cm
Sumber PT. Tridaya Eramina Bahari .
Tabel . Klasifikasi antara bentuk Saku A , AA dan AAA. GRADE Kenampakkan banyak
seratnya SAKU A warna merah pucat sedikit serat SAKU AA warna daging merah tidak
berserat SAKU AAA warna daging merah segar Sumber PT. Tridaya Eramina Bahari .
Sebelum ikan dimasukkan dalam plastik kemasan, daging tersebut dilap dengan
menggunakan busa yang sudah disemprot dengan alkohol, yang bertujuan agar tidak ada
daging kecilkecil yang mungkin masih menempel pada potongan daging tersebut yang akan
dikemas. .. Penimbangan III dan Pengemasan II Pengemasan vacum dilakukan dengan
menggunakan vakum sealer selama kurang lebih detik yang berfungsi sebagai alat hampa
udara dengan menggunakan ozon yang digunakan dalam pengemasan agar produk tersebut
terlindungi dari kontaminasi oleh udara yang dapat mengakibatkan produk menjadi bau
tengik rancidity karena teroksidasi dengan oksigen. Apabila terjadi kebocoran pada plastik
maka akan dilakukan penggantian plastic yang baru dan dilakukan pengemasan vacum
ulang. lembek big eye agak kenyal fin Yellow fin Tekstur Daging kenyal Jenis ikan Big eye
amp yellow
.. Perapihan Kemasan Proses perapihan disini yaitu proses perapihan pada kemasan
setelah vakum karena bentuknya masih belum rapih dan pelaksanaannya dilakukan oleh
karyawan. Tujuannya adalah untuk merapihkan kemasan agar tampak menarik, dan juga
untuk memeriksa adanya kebocoran. Biasanya kebocoran plastik akan terdeteksi pada saat
proses perapihan. Ciriciri plastik mengalami kebocoran yaitu terdapat udara didalam
kemasan atau mengembung, hal ini dapat terjadi karena pada saat vakum, karena pada saat
mulai melakukan vakum mesin perekatannya tidak diseting secara benar. Jika ada terjadi
kebocoran pada
daging yang telah di vakum, maka daging di masukkan kedalam plastik yang baru dan
dilakukan vakum ulang. Selain itu juga harus di perhatikan kebersihan dan alat perlengkapan
karyawan yang sedang melakukan perapihan. .. Pembekuan . Pembekuan yang dilakukan
oleh PT. Tridaya Eramina adalah menggunakan Air Blast Freezer ABF. Pembekuan
dilakukan selama jam dengan suhu pembekuan adalah C. Sehingga suhu pusat daging tuna
loin mencapai
C. Hal ini sesuai dengan pendapat Moeljanto yang
menyatakan bahwa, ikan yang dibekukan hingga suhu pusat thermal ikan mencapai C
sedangkan suhu pembekuan mencapai sampai C. Pada saat suhu tersebut aktifitas
mikroorganisme dapat dihambat. Hal ini sesuai dengan pendapat Moeljanto , pengawetan
dengan pembekuan akan mampu menghentikan kegiatan mikroorganisme meskipun belum
diketahui secara pasti suhu pada saat bakteri betulbetul sudah mati semuanya. Pengawasan
mutu yang dilakukan adalah mengontrol kesempurnaan pembekuan dan mengontrol
kebersihan dan kesempurnaan alat pembeku. Pengawasan dilakukan oleh QC.
.. Penimbangan IV dan Pengepakan Didalam proses pengepakan, dilakukan penimbangan
terlebih dahulu dengan berat untuk pc styrofoam , , kg. Setelah ditimbang saku tersebut di
lap dengan busa yang sudah diberi alkohol, dilakukannya pengelapan bertujuan untuk
menghilangkan bunga es yang menempel pada produk tersebut, Lalu disusun ke dalam
stearofoam dengan tertata rapih. Untuk pc master carton terdapat pc sterofoam, sehingga
berat untuk pc master carton
berkisar , , kg. Adapun ukuran stearofoam ialah p x l x t x tebal cmxcmxcmxcm, sedangkan
untuk ukuran master carton MC untuk bentuk saku yaitu p x l x t cmxcmxcm. Pengawasan
yang dilakukan adalah mongontrol kebenaran
pembungkusan plastik dan kebersihannya, mengontrol ketepatan pembungkusan ke dalam
master carton, mengontrol penulisan berat pada label, penulisan label sesuai dengan batch,
tahun dan buyer, serta mengontrol ada tidaknya pengaruhpengaruh pembekuan.
Pengawasan dilakukan oleh pengawas bagian
pengepakan dan QC. .. Penyimpanan Pengawasan yang dilakukan pada tahap ini adalah
mengontrol suhu dalam cold storage, mengontol penyusunan produk di dalam cold storage,
mengawasi karyawan agar pada saat membuka tutup pintu tidak terlalu lama dan lebar.
Pengontrolan dilakukan oleh QC dan dikontrol setiap jam sekali. Dalam proses penyimpanan
harus dilaksanakan dengan cepat agar produk tidak mengalami penurunan suhu dan sistem
yang digunakan adalah sistem FIFO first in first out yaitu yang pertama dimasukkan dan
pertama dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Moeljanto bahwa dalam penyimpanan
digunakan sistem FIFO first in first out artinya produk yang pertama masuk dan
pertama dikeluarkan. Ruang penyimpanan yang digunakan yaitu cold storage dengan suhu
C yang bekerja secara otomatis. Yang dimaksud dengan bekerja secara otomatis yaitu pada
mesin pembekuan, jadi jika suhu telah mencapai C, mesin akan mati, sebaliknya jika suhu
tersebut naik, maka mesin akan menyala dengan sendirinya. Ikan yang di simpan dalam cold
storage harus memenuhi ketentuan dalam penyimpanan yaitu produk tidak
bersinggungan langsung dengan lantai, akan tetapi memakai pallet.
. Pengawasan Mutu Pada Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan harus sesuai dengan
standar SNI dan persyaratan yang ditetapkan oleh negara pengimpor. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hariadi , persyaratan mutu produk akhir ditentukan melalui standar mutu yang
telah ditetapkan oleh negaranegara pengimpor. Pengawasan mutu pada produk akhir
dilakukan oleh QC. Pengawasan pada produk akhir yang dilakukan oleh PT. Tridaya
Eramina Bahari adalah berupa pengujian histamin, uji E. coli, uji Salmonella, dan uji TPC.
Pengujian dilakukan dengan cara
mengirimkan contoh sampel yang akan di ekspor ke Laboratorium Pembinaan dan
Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Pegujian dilakukan untuk bahan baku dan untuk produk
akhir. PT. Tridaya Eramina Bahari menyatakan bahwa apabila bahan baku memiliki mutu
yang bagus dan telah sesuai dengan standar maka produk akhir yang dihasilkan akan
bermutu baik pula. Selain itu, mereka yakin bahwa rantai dingin yang telah terapkan dapat
mempertahan suhu dan mutu ikan tuna yang diolah. Pengujian pada produk akhir tetap
dilakukan oleh PT.Tridaya Eramina Bahari, namun dilakukan beberapa hari sebelum produk
dikirim. Sampel yang digunakan pada produk akhir berupa produk Bermutu A.
Untuk pengujian produk akhir dilakukan sebelum produk dikirim biasanya seminggu sekali
dan kadang kala dilakukan setelah sampel dikumpulkan dalam beberapa minggu biasanya
tidak kurang dari dua minggu. Pengujian pada produk akhir biasanya meliputi pengujian
histamin, uji E. coli, uji Salmonella, dan uji TPC. Jika hasil pengujian tidak sesuai dengan
standar perusahaan, SNI dan standar negara pengimpor, maka pihak perusahaan tidak jadi
mengirimkan barang atau menarik kembali barang yang telah dikirim dan akan melakukan
evaluasi dengan mengadakan pengujian kembali pada setiap jenis produk yang dibuat pada
batch yang tidak sesuai tersebut. Untuk produk yang telah memenuhi persyaratan setelah
dilakukan pengujian ke dua akan tetap dikirim ke negara pengimpor. . Sistem Pemasaran
Pemasaran adalah hal yang paling menentukan dalam memperoleh laba. Pemasaran
merupakan tujuan akhir dari suatu proses produksi. Proses produksi yang dilakukan oleh PT.
Tridaya Eramina Bahari untuk memenuhi pesanan sesuai dengan permintaan buyer.
Pemasaran dilakukan dengan cara mengekspor barang ke luar negeri berupa produk beku
sesuai dengan pemesanan dan dikirim menggunakan transportasi Laut Shiping. Negara
tujuan ekspor PT. Tridaya Eramina Bahari Ini Adalah Eropa, Francis, Jepang, dan Amerika
dengan menggunakan container dan di angkut dengan kapal laut.
. Penerapan Sanitasi dan Higiene Sanitasi dan hegiene sangat pentinng dalam suatu industri
terutama dalam industri pembekuan ikan tuna karena mempengaruhi mutu produk.
Sanitasi dan higiene yang diterapkan dalam industri pembekuan tuna di PT. Tridaya Eramina
Bahari adalah .. Sanitasi dan Higiene Ruang Proses Ruang proses memegang peranan
yang sangat penting terhadap keberhasilan proses produksi. Oleh karena itu desain unit
pengolahan harus dirancang sedemikian rupa agar tidak terjadi kontaminasi silang,
disamping itu juga kebersihan ruang proses harus mendapat perhatian yang cukup. Hal ini
sesuai dengan Annonymous , unit pengolahan dirancang sedemikian rupa sehingga aliran
proses pengolahan dapat berjalan lancar, cepat dan tidak terjadi kontaminasi silang.
Kebersihan dijaga oleh seluruh karyawan. Lantai terlihat selalu bersih karena karyawan
kebersihan setiap saat menyapu dan membersihkan lantai tersebut. Pembersihan lantai dan
dinding menggunakan air bersih, pembersihan menggunakan sikat dan sapu dan dilakukan
dengan hatihati pada saat pembilasannya, supaya tidak terjadi kontaminasi terhadap poduk.
Operasi sanitasi ini harus dilakukan dengan hatihati selama proses produksi. Kebersihan
saluran air selalu dijaga dan dibersihkan setiap dua hari sekali. Ruangan proses dilengkapi
dengan insect killer sebanyak buah yang ditempatkan pada pintu masuk dan didalam ruang
proses. Pengawasan terhadap binatang pengerat dilakukan secara terus menerus,
perusahaan sudah menggunakan jasa terminix untuk mengatasi masalah serangga, tikus,
dan kecoa. .. Sanitasi dan Higiene Karyawan PT Tridaya Eramina Bahari telah menerapkan
aturanaturan mengenai higiene karyawan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Purnawijayanti , menjelasakan higiene perorangan dalam pengolahan
makanan perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan makanan,
disamping untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular. Seseorang yang telah
diterima menjadi karyawan diperusahaan tersebut terlebih dahulu diberi pengarahan.
Karyawan diharuskan melepas cincin, kalung, arloji, gelang dan diwajibkan memotong kuku,
serta memakai peralatan atau seragam dengan benar. Pakaian karyawan setiap dua hari
sekali harus diganti dan dicuci. Sepatu dan apron harus dicuci setiap selesai proses,
kemudian di gantung ditempat yang telah disediakan. Karyawan yang akan masuk keruang
proses terlebih dahulu ganti seragam kerja di ruang ganti, pakaian kerja tidak boleh dibawa
ke toilet. Sepatu, pakain kerja, afron, sarung tangan, penutup kepala beserta maskernya
harus sudah dipasang sebelum masuk ke ruang proses. Pintu masuk dilengkapi dengan dua
buah bak pencucian kaki dengan konsentrasi ppm. Setiap pagi dan siang saat karyawan
masuk ruang proses, asisten QC bertugas menjaga dan memperingatkan karyawan yang
tidak cuci tangan dan belum memakai masker. Karyawan tidak diperkenankan makan,
minum, merokok, dan meludah diruang proses. Bila diketahui ada karyawan yang tidak
menjalankan aturan, maka asisten QC atau QC memberi teguran dan peringatan. .. Sanitasi
dan Higiene Peralatan Peralatan harus terjaga kebersihannya karena peralatan kontak
langsung dengan produk. Sebelum proses dimulai semua peralatan harus dicuci dengan air
bersih untuk menghilangkan debu dan bakteri yang ada yang memungkinkan tertinggal pada
peralatan tersebut sehingga harus dibilas dengan air bersih. Setelah proses selesai,
peralatan tersebut juga dibersihkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwaningsih , bahwa
peralatan dan perlengkapan pembantu yang bersentuhan dengan bahan yang diolah, kecuali
terhadap produk akhir yang dikemas, harus selalu dibersihkan sekurangkurangnya satu kali
dalam satu gilir kerja, pencucican peralatan di PT. Tridaya Eramina Bahari dilakukan dengan
menggunakan sabun dan dibilas dengan menggunakan campuran air bersih dan sodium
hipoklorit dan lalu ditiriskan Peralatan yang telah dicuci bersih kemudian disusun di atas
meja stainless dalam keadaan terbalik. Pencucian keranjang dilakukan dengan
menggunakan air tawar yang sudah dicampurkan dengan klorin. Meja proses dibersihkan
dengan cara mengelap dengan air sabun kemudian disemprotkan dengan air bersih.
Peralatan yang sudah rusak dan tidak layak pakai dilakukan pergantian dan tidak
ditempatkan diruang proses.
. Pengujian Mutu Selama Kerja Praktek Akhir KPA berlangsung, PT. Tridaya Eramina Bahari
melakukan pengujianpengujian diantaranya adalah pengujian
organoleptik, pengujian Fisika dan pengujian histamin yang dilakukan oleh pihak luar yang
sudah dikontrak oleh PT. Tridaya Eramina Bahari.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan Pada setiap tahapan proses
telah menerapkan pengawasan mutu yang baik, namun untuk tahap penyimpanan di ruang
cold storage masih banyak karyawan kurang memperhatikan sanitasi dan higienenya.
Pengawasan mutu yang dilakukan PT. Tridaya Eramina Bahari adalah dengan pengawasan
langsung dari QC dan pengujian laboratorium milik perusahaan serta diuji di Balai Pengujian
Mutu Pengolahan Hasil Perikanan BPMPHPK Pemprov DKI Jakarta. Lokasi PT Tridaya
Eramina Bahari sangat strategis karena jalan sudah memadai sehingga memperlancar alat
transportasi baik untuk
penyediaan bahan baku dan pemasaran. Bahan baku di PT. Tridaya Eramina Bahari yaitu
ikan Tuna jenis BE big eye dan YF yellow fin yang didatangkan dari Pelabuhan Perikanan
Samudra Jakarta. Karena pabrik tersebut berada di kompleks pelabuhan, sehingga bahan
baku tidak terlalu lama di perjalanan, jika terlalu lama diperjalanan dapat menyebabkan ikan
mengalami kemunduran mutu. Bahan baku yang datang tidak semuanya mempunyai mutu
baik, karena masih ada saja ikan yang tidak dipotong karena tidak memenuhi standar mutu
yang baik. Hal ini dapat terjadi karena keryawan di lapangan kurang teliti terhadap pemilihan
bahan bahan baku. Pengecekan atau pemeriksaan kesegaran ikan pada saat penerimaan
bahan baku kurang optimal, sehingga masih terdapat bahan baku yang tidak memiliki
standar kesegaran pada saat proses
. SARAN Berdasarkan kesimpulan dapat disarankan . Untuk menghasilkan produk akhir
yang bermutu haruslah didasari oleh kesadaran dari karyawan itu sendiri mengenai sanitasi
dan higiene serta proses produksi yang baik, maka dari itu haruslah ada pengawasan dari
pihak QC pada setiap tahapan proses. . Pada saat ikan datang sebaiknya karyawan yang
berada di pelabuhan mengecek mutu ikan terlebih dahulu dengan supaya ikan yang bermutu
kurang baik tidak ikut terbawa ke pabrik. . Memberi alas pada dasar bak mobil truk pada saat
pengangkutan bahan baku sehingga ikan tidak terkena kontaminasi bakteri yang akan
mempengaruhi mutu produk. . Dalam setiap proses produksi kontinuitas pemberian es curai
harus lebih di perhatikan, hal ini bertujuan untuk menjaga agar produk tetap segar sehingga
tidak terjadi penurunan mutu produk. . Dalam kegiatan produksi, diharapkan PT. Triidaya
Eramina Bahari lebih memperhatikan kebersihan alatalat produksi untuk menghindari
kontaminasi yang akan menyebabkan penurunan mutu pada produk.
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. /. Petunjuk Teknis dan Sanitasi Hygine. Direktorat Jenderal Perikanan.
Jakarta. Anonnymous. . http//www.google.co.id/searchhlidampqmacammacam bentuk filtet
pada ikanampbtnGTelusuriampmeta Rabu febuari . Adawyah. . Pengolahan dan
Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta. Afrianto, E dan Evi Liviawati. . Pengawetan dan
Pengolahan Ikan. Kanisius. Jakarta. Suseno, A. . Diktat Penanganan Hasil Perikanan.
Akademi Perikanan Sidoarjo. Sidoarjo. Hariadi, S. . Pengolahan Udang Beku. Karya Anda.
Surabaya. Hadiwiyoto, S . Mengapa Daging Ikan Berwarna
http//wong.wordprees.com////mengapa daging berwana merah atau putih. Rabu febuari .
Hadiwiyoto, S. . Yogyakarta. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Putih. ikan
Liberty.
Hariadi, S. . Pengolahan Udang Beku. Karya Anda. Surabaya. Ilyas, S . Teknologi
Refrigerasi Hasil Perikanan. Jilid . CV. PARIPURNA. Jakarta. Junianto. . Teknik Penanganan
Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. Kusmiadi R. . Cara Memilih Ikan Segar.
http//tekhnologihasilpertanian.blogspot.com///cara Memilih Ikan Segar. Rabu febuari .
Moeljanto. . Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Murniati, AS dan Sunarman. . Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius.
Yogyakarta. Narbuko, Cholid dan Abu achmadi. H. . Metode penelitian. Bumi Aksara. Jakarta
Nazir, M. . Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Purwaningsih, S. . Teknologi
Pengolahan Udang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Purnawijayanti H. A. . Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan.
Kanisius.Yogyakarta. Saanin, H. . Taksonomi dan Kuncu Identifikasi Ikan, Bina Cipta.
Jakarta. http//damandiri/empirospiatiipbbab.com Rabu februari . Suryanti. . Kandungan
Histamin Pada Beberapa Produk Perikanah. Pusat Riset Pengolahan Produk Kelautan
Perikanan. http//www.dkp.go.id Rabu Febuari . Suparmoko. . Metode Penelitian Praktis.
BPFE. Yogyakarta. Suseno, A. . Diktat Penanganan Hasil Perikanan. Akademi Perikanan
Sidoarjo. Sidoarjo. Wibowo, Dkk. . Seleksi dan Pengujian Aktivitas Enzim LHistidine
Decarboxylase Dari Bakteri Pembentuk Histamin. http//www.dkp.go.id Rabu Febuari .
Lampiran . Jadwal Kegiatan KIPA No Jenis Kegiatan I Berangkat Dari APS melapor ke
instansi Pengenalan Lingkungan Kerja Partisipasi pada proses pembekuan fillet ikan tuna
bentuk saku. Pengumpulan Data Penyusunan Konsep KPA Evaluasi hasil kerja Kembali ke
APS Minggu Maret II III IV April V VI VII VIII Mei IX X
Lampiran . Struktur Organisasi PT. Tridaya Eramina Bahari
DIRECTOR
PLAN MANAGER
MARKETIN G
QUALITY CONTROL
PRODUCTION
ADMISTRATION AND FINANCE
OPERASIONA L PROSES
LABORATOR Y
SANITATION AND HYGIENE
ROOM EQUIMENT
HUMAN SANITATIO N
PEST CONTROL
PURCHASIN G
PROCCESIN G
PACKING
COLD STORAGE
EXPOR T
Sumber PT. Tridaya Eramina Bahari, .
Download