sosiodrama untuk meningkatkan kecerdasan

advertisement
SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KEBAKKRAMAT
TAHUN AJARAN 2014/2015
JURNAL
Oleh :
DAY SHELLA ELQURAHMA CITRA PAMUDYA
K3110017
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
November 2014
SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT
TAHUN AJARAN 2014/2015.
Day Shella dan Sri Wiyanti
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK
Day Shella Elqurahma Citra Pamudya. SOSIODRAMA UNTUK
MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII
SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
November 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas sosiodrama untuk
meningkatkan kecerdasan emosi peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1
Kebakkramat Tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Subjek penelitian
adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat yang memiliki
kecerdasan emosi rendah. Subjek penelitian ini berjumlah 60 orang. Subjek dibagi
menjadi dua kelompok yaitu 30 orang menjadi kelompok eksperimen dan 30
orang menjadi kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket
kecerdasan emosi. Validasi data menggunakan teknik Bivariate Pearson dengan
bantuan SPSS 18. Analisis data menggunakan teknik t-test dengan bantuan SPSS
18.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan t hitung 8,463 dan t tabel 1,672
dengan nilai signifikansi 0,000, artinya bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil
data pretest postest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Simpulan penelitian eksperimen ini
sosiodrama efektif untuk
meningkatkan kecerdasan emosi peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1
Kebakkramat tahun ajaran 2014/2105.
Kata Kunci : Sosiodrama, Kecerdasan Emosi
ABSTRACT
Day Shella Elqurahma Citra Pamudya. SOCIODRAMA FOR INCREASING
STUDENT’S EMOTIONAL INTELLIGENCE OF THE EIGHT GRADE
AT SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT IN THE ACADEMIC YEAR OF
2014/2015. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret
University. November 2014.
The purpose of this research is to test the effectiveness of sociodrama in
increasing students’ emotional intelligence of the eight grade at SMP Negeri 1
Kebakkramat in the academic year of 2014/2015
The research is Quasi Experimental Design. Subjects of this research are
the students of eight grade at SMP Negeri 1 Kebakkramat who have low
emotional intelligence. The subjects numbering 60 persons. This subject will be
divided into two groups of 30 persons into the experimental group and 30 persons
control group. The collection technique of data use emotional intelligence
questionnaire. Validate data use Pearson bivariate techniques with SPSS.18. The
analysis of the data in this research use SPSS.18 with t-test formula.
The result of the analysis showed that the result of t-test is 8.463 and ttable is 1.672 with significance value of 0.000, so it can be concluded that there is
significance difference between pretest posttest of experimental group who get
sociodrama treatment, with control group who do not get sociodrama treatment,
Conclusions this research sociodrama is effective in increasing students’
emotional intelligence of the eight grade of SMP N 1 Kebakkramat in the
academic year of 2014/2015.
Key Word: Sociodrama, Emotional intelligence
A. PENDAHULUAN
Pada
kemudian lingkungan teman sebaya,
masa
remaja
selanjutnya
lingkungan
sekolah
mengalami perkembangan mencapai
merupakan tempat yang memberikan
kematangan fisik, mental, sosial, dan
wawasan baru bagi remaja. Sekolah
emosional, karena berada pada masa
menengah merupakan tempat belajar
peralihan antara masa anak – anak
bagi remaja, selain keluarga dan
menuju masa dewasa, status remaja
lingkungan
menjadi kabur, baik bagi dirinya
sekolah juga memberikan pengaruh
sendiri maupun bagi lingkungannya.
terhadap perkembangan psikososial
Salah
perkembangan
remaja. Selama belajar di sekolah
remaja adalah mencapai kematangan
terjadi interaksi dengan guru dan
emosi. Remaja memiliki energi yang
teman sebaya yang memberi peluang
besar, semangat yang menggebu,
besar
emosi yang tinggi, tetapi dalam
kemampuan dan keterampilan sosial
pengendalian diri belum sempurna.
serta memperoleh pengetahuan yang
Apabila
lingkungan
beragam.
kondusif
akan
satu
tugas
tersebut
sekitar,
untuk
lingkungan
mengembangkan
mempermudah
Remaja melakukan sesuatu
pencapaian kematangan emosi pada
tanpa berpikir panjang, meskipun
remaja.
tahu resiko yang akan dihadapi.
Proses perkembangan emosi
dipengaruhi
oleh
Perilaku menentang yang dilakukan
lingkungan
oleh remaja terkait dengan kurang
keluarga dan teman sebaya. Goleman
mampunya remaja dalam mengelola
(dalam Andreas Hartono, 2012: 112)
emosi yang dirasakan, Oleh karena
mengatakan
keluarga
itu agar terhindar dari hal negatif
merupakan sekolah yang pertama
mereka perlu memiliki kecerdasan
untuk
emosi dengan cara mengontrol emosi
“kehidupan
mempelajari
emosi”.
Pemaparan tersebut dapat dijelaskan
diri
lebih lanjut bahwa perkembangan
lingkungan sekitar yang terjadi tidak
emosi
dimulai
keluarga,
dalam
dari
lingkungan
sesuai
merupakan
lingkungan
Enung
yang pertama kali dikenal sejak lahir,
menghadapi
dengan
yang
Fatimah
menjelaskan
diharapkan.
(2010:
bahwa
kondisi
114)
kecerdasan
emosi
terlihat
upaya
Kecerdasan emosi sangat penting
memberikan kesan baik emosi diri
bagi perkembangan remaja, banyak
sendiri, berusaha menyetarakan diri
dijumpai di sekolah peserta didik
dengan lingkungan, mengendalikan
yang cerdas dan mendapat prestasi
perasaan dan mengungkapkan reaksi
bagus tetapi memiliki sifat mudah
emosi sesuai kondisi. Penjelasan
marah dan mudah putus asa, hal
tersebut
tersebut
dapat
dalam
dimaknai
bahwa
diakibatkan
remaja yang memiliki kecerdasan
ketidakmampuannya
emosi dapat dilihat dari kemampuan
mengelola
berinteraksi
lain
keadaan tersebut dapat diketahui
emosi,
betapa pentingnya mengelola emosi
mengungkapkan reaksi emosi dengan
dan memiliki kecerdasan emosi yang
tepat, dan mampu mnenyetarakan
harus ditanamkan pada remaja saat
diri
ini.
meliputi
dengan
orang
mengendalikan
dengan
lingkungan
sesuai
dengan kondisi, sehingga terjalin
dalam
emosi.
Fenomena
Berdasarkan
di
lapangan
interaksi yang lancar dan efektif.
terdapat peserta didik di sekolah
Goleman (dalam desmita, 2009: 170)
yang memiliki kecerdasan emosi
mengemukakan bahwa kecerdasan
rendah,
emosi merujuk pada kemampuan
sekolah SMP N 1 Kebakkramat.
mengenali perasaan diri sendiri dan
Hasil observasi pada hari Senin
perasaan orang lain, kemampuan
tanggal 14 Juli 2014 di SMP N 1
memotivasi
dan
Kebakkramat kelas VIII terdapat
emosi
peserta didik yang mudah emosional
dengan baik. Penjelasan tersebut
dan kurang mampu mengendalikan
menunjukkan
yang
emosi. Peserta didik yang mudah
berpengaruh dalam kecerdasan emosi
putus asa, serta peserta didik yang
tidak
emosi
kurang bisa bergaul dan lebih suka
tentang diri sendiri saja melainkan
menyendiri karena perasaan minder.
kemampuan
Peserta
kemampuan
hanya
diri
sendiri
mengelola
bahwa
pemahaman
untuk
perasaan orang lain.
memahami
seperti
didik
yang
kurang
terjadi
di
memiliki
motivasi untuk semangat belajar,
bahkan ada yang cenderung pesimis.
Kondisi
tersebut
bahwa
kecerdasan
menunjukkan
yang
emosi
tersebut menunjukan bahwa dalam
yang
dimiliki peserta didik masih rendah.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan
untuk
mengatasi
dimaksudkan”.
kegiatan
Penjelasan
bimbingan
kelompok
pelaksanaannya
dilakukan
bersama-sama
pada
sejumlah
rendahnya kecerdasan emosi peserta
individu
didik
individu dapat memahami kegiatan
adalah
kelompok.
didukung
melalui
bimbingan
Pernyataan
oleh
tersebut
penelitian
yang
sehingga
secara
bimbingan
masing-masing
yang
sedang
dilaksanakan.
dilakukan oleh Nurnaningsih pada
Bimbingan
kelompok
peserta didik kelas VII SMP Negeri
memiliki beberapa teknik yang dapat
2 Cicalengka tahun ajaran 2010/2011
diterapkan sesuai dengan kebutuhan,
yang berjudul Bimbingan Kelompok
salah satu teknik adalah sosiodrama.
untuk
Tatiek
Meningkatkan
Kecerdasan
Romlah
(2006:
104)
Emosi Peserta didik. Hasil penelitian
mengungkapkan “sosiodrama adalah
tersebut
bahwa,
permainan peranan yang ditujukan
bimbingan kelompok efektif untuk
untuk memecahkan masalah sosial
meningkatkan
yang timbul dalam hubungan antar
menunjukkan
kecerdasan
Bimbingan
emosi.
kelompok
direkomendasikan
untuk
manusia”.
Penjelasan
menunjukan
bahwa
sosiodrama
dipertimbangkan sebagai salah satu
bertujuan
kerangka
dalam
masalah sosial dengan cara bermain
dan
peran, masalah sosial yang diungkap
kerja
pengembangan
konseling
bimbingan
untuk
meningkatkan
dalam
untuk
tersebut
memecahkan
sosiodrama
kecerdasan emosi peserta didik. Sitti
bertemakan
Hartinah (2009: 4) mengemukakan
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan
“bimbingan kelompok merupakan
pembahasan
bimbingan yang dilaksanakan secara
peserta didik dapat belajar dari
kelompok
pengalaman
terhadap
sejumlah
individu sekaligus supaya individu
tersebut dapat menerima bimbingan
pengelolaan
tersebut
sosiodrama,
baru
mengendalikan
yaitu
emosi
emosi.
maka
mampu
serta
membina hubungan yang harmonis
eksperiment). Jenis rancangan yang
dengan orang lain.
dipilih untuk melakukan penelitian
Berdasarkan
fenomena
ini
adalah
menggunakan
tersebut maka peneliti tertarik untuk
kelompok
mengadakan penelitian eksperimen
kelompok kontrol.
dengan judul “Sosiodrama Untuk
Meningkatkan
Kecerdasan
eksperimen
dan
satu
satu
Subjek yang akan diteliti
Emosi
adalah Peserta Didik SMP kelas VIII
Pada Peserta didik Kelas VIII SMP
di SMP Negeri 1 Kebakkramat yang
Negeri 1 Kebakkramat Tahun Ajaran
memiliki kecerdasan emosi rendah.
2014/2015”.
Pemilihan
B. METODE PENELITIAN
berdasarkan skor hasil angket (pre
Penelitian ini menggunakan
test)
yaitu
subjek
peserta
penelitian
didik
yang
jenis penelitian eksperimen. Rosleny
memiliki skor dibawah rata-rata.
marliani (2013: 46) memaparkan
Pengambilan subjek dalam penelitian
bahwa
ini
penelitian
eksperimen
adalah
peserta
didik
yang
dikembangkan untuk mempelajari
memiliki kecerdasan emosi rendah
fenomena dalam hubungan sebab-
yang memiliki skor pretest dibawah
akibat, dengan cara memberikan
rata-rata sebanyak 60 anak. Subjek
perlakuan
ini
tertentu
pada
subjek
akan
dibagi
menjadi
dua
penelitian untuk diobservasi efek
kelompok yaitu 30 peserta didik
perlakuan
dengan
menjadi kelompok eksperimen dan
mengendalikan variabel yang tidak
30 peserta didik menjadi kelompok
dikehendaki. Penelitian eksperimen
kontrol.
bertujuan
tersebut
untuk
mengetahui
Pada penelitian ini
teknik
hubungan sebab – akibat antara
analisis data menggunakan t-test
variabel yang diteliti yaitu perlakuan
dengan aplikasi SPSS 18. Teknik
dengan
memprediksi
analisis data tersebut bertujuan untuk
seberapa besar efek perlakuan pada
membandingkan rata-rata dua grup
variabel yang diamati. Penelitian ini
yang saling berpasangan. Sampel
menggunakan rancangan penelitian
berpasangan dapat diartikan sebagai
eksperimen
sebuah sampel dengan subjek yang
efeknya,
semu
(Quasi
sama
namun
mengalami
dua
dari pada kelompok kontrol yang
perlakuan atau pengukuran yang
tidak diberikan perlakuan.
berbeda, yaitu pengukuran sebelum
D. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN
dan
sesudah
dilakukan
sebuah
SARAN
perlakuan sosiodrama.
Hasil
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
analisis
analisis
data
menggunakan penghitungan t-test
data
dengan
bantuan
SPSS
18
menggunakan penghitungan t-test
Independent Sample T Test yang
dengan
18
diperoleh t hitung 8,463 lebih besar
Independent Sample T Test yang
dari t tabel 1,672 dengan nilai
diperoleh t hitung 8,463 lebih besar
signifikansi
dari t tabel 1,672 dengan nilai
disimpulkan bahwa ada perbedaan
signifikansi
dapat
yang signifikan hasil data pretest
disimpulkan bahwa ada perbedaan
postest antara kelompok eksperimen
yang signifikan hasil data pretest
dan kelompok kontrol. Perbedaan
postest antara kelompok eksperimen
tersebut dapat dimaknai bahwa pada
dan kelompok kontrol. Perbedaan
kelompok eksperimen mengalami
tersebut dapat dimaknai bahwa pada
peningkatan yang signifikan dalam
kelompok eksperimen mengalami
hal kecerdasan emosi setelah diberi
peningkatan yang signifikan dalam
perlakuan
hal kecerdasan emosi setelah diberi
Berdasarkan uraian di atas dapat
perlakuan berupa sosiodrama.
disimpulkan
bantuan
0,000,
SPSS
jadi
Berdasarkan analisis skor
0,000,
jadi
berupa
dapat
sosiodrama.
bahwa
bahwa
sosiodrama terbukti efektif untuk
rata-rata menunjukkan bahwa data
meningkatkan
kecerdasan
kelompok eksperimen mengalami
peserta didik kelas VIII SMP Negeri
peningkatkan sebesar 7,63 poin atau
1
8,5% dan kelompok kontrol sebesar
2014/2015.
Kebakkramat
tahun
emosi
ajaran
2,66 poin atau 3%, sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
kelompok
eksperimen yang diberikan perlakuan
mengalami peningkatan lebih tinggi
Implikasi penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Bagi Pembelajaran
-
Sosiodrama
memiliki
kelebihan yaitu peserta didik
dapat
berinteraksi
Guru BK diharapkan dapat
orang lain, mudah memahami
membantu peserta didik dalam
serta
mengatasi
mengahayati
permasalahan
permasalahan sosial yang ada
utamanya yang berkaitan dengan
dalam kehidupan sehari-hari,
pengelolaan
sehingga
menerapkan teknik sosiodrama
dapat
digunakan
pembelajaran
menggunakan
yang
pemecahan
masalah secara berkelompok.
2. Bagi Pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling
Layanan
sebagai
emosi
dengan
realisasi
bimbingan
kelompok.
2. Kepada Guru Wali Kelas
Wali Kelas diharapkan dapat
memanfaatkan dan menerapkan
bimbingan
dan
sosiodrama
sebagai
bentuk
konseling dapat dilaksanakan
pembelajaran secara kelompok
dengan bimbingan kelompok
pada mata pelajaran yang di
teknik
untuk
praktekkan
dalam
kecerdasan
sehari-hari,
sekaligus
sosiodrama
meningkatkan
emosi.
-
Konseling
dengan
untuk
-
1. Kepada Guru Bimbingan dan
Layanan
kehidupan
sebagai
variasi pembelajaran aktif sesuai
bimbingan
dan
kurikulum 2013.
konseling dapat dilaksanakan
3. Kepada peserta didik
dengan cara bermain peran
Peserta
didik
diharapkan
untuk melatih peserta didik
mampu meningkatkan kecerdasan
dalam mengelola emosi.
emosi dengan cara menyalurkan
ekspresi pada situasi bercerita,
Berdasarkan simpulan dan
implikasi dari hasil penelitian, maka
dapat
diajukan
sebagai berikut:
beberapa
saran
menahan ketersinggungan dengan
cara menggunakan logika dan
bersikap ceria pada semua orang
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang
Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fatimah, E. 2010. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Pustaka Setia.
Hartinah, S. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika
Aditama.
Hartono, A. 2012. EQ parenting cara praktis menjadi orang tua pelatih emosi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Marliani, R. 2013. Psikologi Eksperimen. Bandung: PustakaSetia
Romlah, T. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Download