Role Playing, Psikodrama, Sosiodrama

advertisement
Tugas BK Kelompok
Role Playing, Psikodrama, Sosiodrama
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
BK Kelompok
Dosen : Agus Ria Kumara, S. Pd
Disusun Oleh :
Angga Kahfiawan
1001009
SEM / KELAS : 3 / A
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UAD (UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN)
YOGYAKARTA 2012
Role Playing
Istilah permainan peranan mempunyai 4 macam arti yaitu (1) sesuatu yang bersifat
sandiwara, (2) Sesuatu yang bersifat sosiologis, (3) Suatu prilaku tiruan atau tipuan di mana
seseorang berusaha untuk membodoh bodohi orang lain dengan prilaku yang berlawanan (4)
Sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.
Pengertian
kemukakan Bennet,t permainan peran adalah suatu alat belajar yang
mengembangkan ketermapilan dan pengertian mengenai hubingan antar manusia dengan
memerankan situasi yang pararel yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya.
Adapun menurut Crosni, bahwa permainan peran dapat berfungsi sebagai :
a. Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan mengamati prilaku
seseorang dan di perankan secara sepontan.
b. Agar anggota kelompok dapat belajar lebih baik mengenai hunbungan antar pribadi.
c. Mode keterampilan untuk melatih keterampilan tertenatu.
Permainan peran merupakan salahsatu teknik yang telah di teliti oleh para ahli terutama sejak J.L
Monero seorang psikiatri dari viena pada tahun 1923 membangun teknik yang di sebut psiko
drama. Teknik ini dipergunakan untuk orang –orang yang mengalami gangguan kepribadian.
1. Dasar Teori Permainan Peranan
Ada banyak cara pandang seseorang dalam menilai prilaku manusia. Dengan kata lain
kepribadian seseorang adalah keseluruhan peran yang di perankannya salam kehidupan seharihari dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan pekerjaan.
Seorang individu mempelajari peran yang berbeda tersebut mulai sejak lahir, seperti
seorang bayi yang lahir di lingkungan masyarakat tentu ia harus belajar berilaku, bahasa yang di
tuntut dalam masyarakt tersebut. Menurut Corey menekankan pentingnya belajar secara sepontan
dan aktif dan pada dasarnya manusia itu sepontan dan aktif namun karena kesalahan dalam
hubungan antar ribadi atau karena hambatan kebudayaan.
Jadi salah satu faktor pentng dalam permainan peran menurut moreno adalah
pengurangan hambatan-hambatan . seringkali hamabatan ini bias saja takut di keritik, takut di
hukum atau di tertawakan. Hambatan ini perlu di hilangkan agar perubahan dapat terjadi. Dan
ketika seseorang telah menghilangkan hal tersebut makan akan berekspresi dengan sebebasbebasnya. Lewin menggolongkan perubahan dalam 3 tahap :
a. Pola-pola perilaku yang tidak kaku yang dimiliki sekarang
b. Perubahan kearah pola-pola prilakubaru
c. Melaksanakan pola prilaku baru dalam kehidupan sehari=hari
Pola prilaku yang tidak kaku maksudnya ketika seseorang berprilaku tidak ada keraguan lagi
antar individu sehingga perilaku yang secara reflex.
Perubahan ke arah prilaku baru setelah ada kesadaran individu harus mengemabngan ke arah
pengertian dan pemahaman terhadap situasi permasalahan yang di hadapinya.
Mencoba perilaku baru dalam kehidupan sehari-hari, melakukan prilaku secara langsung di
dalam kehidupanya dengan antar individu.
Macam – macam Permainan Peran :
1. Sosiodrama
Sosiodrama adalah permainan peran yang di tunjukan untuk memecahkan permasalahan
sosial yang timbul antar hubungan manusia. Konflik-konflik yang di sosiodramakan adalah
konflik yang tidak mendalam yang tidak menyangkut gangguan kepribadian. Misalnya
pertentangan dengan teman sebaya.
Langkah-langkah Pelaksanaan Sosio Drama :
a. Persiapan, mengenai tema apa yang akan di sosiodramakan dan tujuan permainan,
kemudian Tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peran yang akan di mainkan.
b. Membuat sekenario sosiodrama.
c. Menentukan kelompok yang akan di mainkansesuai kebutuhan sekenarionya dan
memilih individu yang akan memegang peran tertentu.
d. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.
e. Pelaksanaan sosio drama setelah semua peran terisi, para pemain diberikan
kesempatan untuk berempug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana
sosiodrama itu akan di mainkan.
f. Efaluasi dan diskusi, setelah selesai para pemain berdiskusi mengenai pelaksanaan
permainan berdasarkan observasi dan tanggapan penonton.
g. Ulangan permainan. Setelah selesai diskusi apakah permainannya perlu untuk di
ulang kembai.
2. Psikodrama
Psikodrama meupakan permainan peran yang di maksudkan agar individu yang
bersangkutan dapat memperoleh penertian yang lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan
konsep dirinya, menyatakan kebutuhannnya, dan menyatakan reaksi terhadap tekanan terhadap
dirinya (Corey 1985).
Di dalam psikodrama klien merasakan situasi dramatis yang di alaminya waktu lalu,
sekarang, dan yang akan di antisipasinya waktu yang akan datang, dengan di maksudakn untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai dirinya dan melepaskan tekanan yang di
alaminya atau katarsis.
Selain untuk tujuan terapi psikodrama juga dapat dipakai sebagai metode pengajaran
yang sangat bermanfaat bagi para mahasiswa dan orang yang bekerja di kesehatan mental yang
di sebut Moreno sebagai psikodrama didaktis ( Corey 1985 ).
Komponen psikodrama :
a. Panggung pemain
b. Pemimpin psikodrama
c. Pemegang peran utama
d. Pemeran pembantu dan penonton.
Tabel Perbandingan Sosiodrama dan Psikodrama
Sosiodrama





Permasalahan yang di angkat
sosiodrama yaitu mengenai
permasalahan : antar individu
ataupun di dalam masyarakat.
Hal yang di ungkap tidak begitu
dramatis karena permasalahannya
hanya yang kelihatany atau tidak
secara mendalam.
Situasi yang tidak begitu mencekam
dalam deramanya.
Pemecahan masalah hanya bersifat
derama saja atau hanya mengikuti
sekenario saja.
Permasalahan lebih banyak
padalingkingan sosialnya sehingga
yang di bahas adalah permasalahan
sosila.
Psikodrama





Permsalahan lebih ditujuakan
padapengendalian diri karena
keinginan yang terlalu berlebih.
Hal yang di ungkap sangat dramatis
karena menyangkut jiwa seseorang.
Situasi dalam derama di lakukan
dengan perasaan yang mendalam
sehinga terkesan seperti nyata.
Penggunaan sosiodrama lebih bersifat
terapi untuk penyembuhan.
Permasalahan lebih berkaitandengan
permasalahan keadaan jiwa seseorang
dan tidak terlalu membahas
lingkungan akan tetapi lebih tertuju
pada apa yang ada di dalam diri
manusia itu seniri.
Download