5/27/2015 RPPI 6. OBAT-OBATAN ALTERNATIF TANAMAN HUTAN Koordinator : Dr. Ir. Maman Turjaman, DEA Wakil Koordinator : Dra. Lincah Andadari, M.Si Pembina : Prof riset. Dr. Nina Mindawati, M.Si KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BOGOR, 26 MEI 2015 OBAT WHO telah mendorong penggunaan obat-obat tradisional (herbal) isu back to nature Program di Indonesia saintifikasi jamu (60% sumber tanaman obat merupakan jenis tanaman hutan) KONDISI SAAT INI Tanaman obat hutan diambil dari alam (hutan) sehingga menjadi ancaman konservasi 80% tanaman obat diambil langsung dari alam, hanya 20% yang sudah dibudidayakan Perlu upaya konservasi jenis-jenis yang langka dan peningkatan minat upaya budidaya Teknik budidaya tanaman obat hutan belum banyak dikuasai Rantai pemasaran masih tertutup, hanya menguntungkan salah satu pihak 1 5/27/2015 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NO P. 35/MENHUT-II/2007 Tentang HASIL HUTAN BUKAN KAYU KOMODITI HASIL HUTAN BUKAN KAYU YANG MENJADI URUSAN KLHK 157 JENIS TANAMAN OBAT 1. RPI HHBK FEMO 2010 – 2014 : 9 jenis 2. Informasi kandungan fitokimia telah diketahui 3. Kajian-kajian etnobotani Peningkatan populasi penduduk dan penurunan kualitas kesehatannya Penurunan income masyarakat baik lokal & nasional (devisa negara) Terdegradasinya lahan hutan secara massive & kepunahan sumber genetik Kelangkaan sumber obat-obatan untuk kesehatan manusia Percepatan kerusakan hutan tropika dan punahnya keanekaragaman obat-obatan alternatif tanaman hutan Minimnya Data Dasar Tanaman obat Kurangnya data Potensi tanaman obat Kurangnya pengetahuan ekologi Sebaran tanaman di tipe Ekosistem hutan yg berbeda Kurangnya pengetahuan identifikasi tanaman obat/ Kearifan lokal Minimnya pengetahuan ttg Budidaya tanaman obat hutan Kurangnya pengetahuan Tentang teknik perbenihan/ persemain Kurangnya pengetahuan tentang produktivitas Tanaman obat hutan Kurangnya pengetahuan tentang budidaya tanaman obat Hutan skala massal Minimnya Pengetahuan & pemanfaatan tanaman obat hutan Kurangnya pengetahuan Tentang kandungan Fitokimia setiap jenis Tanaman obat hutan Kurangnya pengetahuan Teknologi pemanfaatan Obat hutan (medicinal uses) Kurangnya pengetahuan teknologi pengolahan tanaman obat hutan Kurangnya pengetahuan tentang sosial ekonomi tanaman obat hutan Diagram Problem Tree RPPI 6. OBAT-OBATAN ALTERNATIF TANAMAN HUTAN 2 5/27/2015 KONSERVASI GENETIK & KELESTARIAN JENIS TANAMAN OBAT EKOLOGI : POTENSI,SEBARAN DAN IDENTIFIKASI PRODUKTIVITAS TANAMAN OBAT SILVIKULTUR & PEMULIAAN NILAI EKONOMI PRODUK TANAMAN OBAT PENGOLAHAN &PEMANFAATAN SOSIAL EKONOMI TANAMAN OBAT JENIS-JENIS TANAMAN BERPOTENSI OBAT DARI HUTAN TROPIKA INDONESIA Diagram POHON SASARAN RPPI 6. OBAT-OBATAN ALTERNATIF TANAMAN HUTAN STATE OF THE ART 157 kajian etnobotani RPI HHBK FEMO 2010 - 2014 Dalam RPI HHBK FEMO (Food, energy, medicine and other), tanaman obat menjadi salah satu aspek yang diteliti 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Masohi (Cryptocaria massoia) Tengkawang (Shorea stenoptera) Rotan jernang (Daemonorops draco) Ganitri (Elaeocarpus ganitrus) Bidara laut (Strychnos ligustrina) Mimba (Azadirachta indica) Kulilawang (Cinamommum cullilawan) Kilemo (Litsea cubeba) Pasak bumi (Eurycoma longifolia) 3 5/27/2015 Penanganan komoditas untuk pengelolaan TANAMAN OBAT Preliminary: penanganan komoditas tanaman obat pada aspek eksplorasi, sebaran dan potensi, identifikasi prospek pemanfaatan serta aspek konservasi genetik untuk yang terancam punah; Intermediate: penanganan komoditas tanaman obat terfokus pada pemuliaan, budidaya penanganan paska panen dan pengolahan; dan Advance: penanganan komoditi tanaman obat yang terfokus pada peningkatan kualitas, diversifikasi dan daya saing produk, pengelolaan secara berkelanjutan. Sasaran tersedianya IPTEK Pengelolaan jenis tanaman obat dalam rangka meningkatkan produktivitas, konservasi jenis dan nilai ekonomi produk di Indonesia. Tujuan menyediakan paket telaahan ilmiah dan teknis pengelolaan jenis HHBK tanaman obat berdasarkan status riset terkini Output 1. Menyediakan Paket informasi tumbuhan hutan berkhasiat obat (jenis, tempat tumbuh, etnobotani, etnofarmakologi, dan kandungan aktif senyawa kimia) 2. Menyediakan informasi teknologi budidaya jenis tumbuhan hutan berkhasiat obat) 3. Menyediakan Paket informasi ekonomi, pasar dan kelembagaan 4 5/27/2015 KEGIATAN 2015 1. Memetakan status penanganan jenis tanaman obat hutan 2. Mengakomodir seluruh kegiatan yg sudah diusulkan, yg dinilai penting, prospektif & mendukung IKK Eselon I KLHK KEGIATAN 2016 Melakukan kegiatan lanjutan terhadap kegiatan-kegiatan yang penanganan komoditas belum mencakup 3 tahapan penanganan komoditas 5 5/27/2015 METODOLOGI Eksplorasi : potensi, sebaran & identifikasi Koleksi materi tanaman obat Silvikultur & Pemuliaan Skrining dan analisis kandungan fitokimia Pengolahan dan pemanfaatan Kajian sosial ekonomi tanaman obat Thank you Terimakasih 6 5/27/2015 Status Riset: 1. Informasi potensi dan sebaran serta kearifan lokal pemanfaatan HHBK (Kratum – Mytragina speciosa, Bidara laut – Strichnos liguistrina, Masoi – Cryptocarya massoia) 2. IPTEK BUDIDAYA (kilemo/antarasa – Litsea cubeba, ganitri – Elaeocarpus ganitrus, kemenyan – Styrax benzoid, rotan jernang – Daemonorops draco, cendana – Santalum album) 3. IPTEK SILVIKULTUR INTENSIF (Mimba dan Sukun) 4. Informasi populasi dasar, populasi pemuliaan dan bioteknologi (tengkawang – Shorea stenoptera, mimba – Azadirachta indica, kayu putih – Melaleuca cajuputi) 5. Analisis kelembagaan dan tata niaga (rotan jernang, lebah madu) 7