BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beragam profesi di Indonesia membuat para profesional di bidangnya membentuk suatu komunitas atau organisasi untuk menghimpun para pekerja serumpun. Manfaatnya, para anggotanya bisa mengembangkan dan memajukan profesinya, menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi, memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi. Misalnya, para dokter yang bergabung dalam organisasi Ikatan Dokter Indonesia atau IDI, yang sudah berdiri sejak 1926. Atau Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menjelaskan bahwa setiap praktisi Akuntan, tidak bisa menjalankan profesinya apabila tidak terdaftar sebagai anggota IAI. Tidak hanya itu, profesi Insyinyur di Indonesia juga bersatu dalam Persatuan Insyinyur Indonesia (PII). Semua organisasi profesi memiliki tujuan sama, yaitu membangun dan membesarkan profesinya. Bagi profesi Hubungan Masyarakat (Humas), setidaknya ada beberapa organisasi untuk menghimpun para praktisi humas. Seperti Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS), Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bako Humas) dan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI). 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia – PERHUMAS adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972. PERHUMAS secara resmi telah tercatat di DEPDAGRI sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia dan pada International Public Relation Association IPRA yang berkedudukan di London. PERHUMAS bertujuan meningkatkan keterampilan professional, memperluas dan memperdalam pengetahuan, meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman antara anggota serta berhubungan dengan organisasi serumpun di dalam dan luar negeri.1 Anggota PERHUMAS tidak hanya para praktisi humas, tetapi juga mahasiswa yang tergabung dalam PERHUMAS Muda. Program kerja PERHUMAS yaitu Roadshow To Campus yang merupakan bentuk Corporate Social Responsibility dari PERHUMAS bagi para mahasiswa yang diselenggarakan di beberapa kampus yang memiliki program studi Hubungan Masyarakat. Selain bagi mahasiswa, kegiatan PERHUMAS banyak juga yang ditujukan bagi para praktisi seperti PERHUMAS Coffee Morning yang diadakan setiap 2 bulan sekali, PERHUMAS Workshop dan kegiatan tahunan wajib PERHUMAS yaitu Konvensi Nasional Humas (KNH). Konvensi Nasional Humas (KNH) adalah kegiatan pertemuan insan kehumasan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan seperti diskusi panel bersama para narasumber kredibel yang tidak hanya membahas mengenai dunia humas, tetapi bagaimana membangun Indonesia melalui peran humas. 1 http://www.perhumas.or.id/?page_id=16 diakses pada 6 Desember 2016 jam 17.15 WIB http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 Dari sekian banyaknya kegiatan PERHUMAS, peneliti tertarik untuk meneliti event Konvensi Nasional Humas. Dilihat dari beberapa segi, misalnya, pendanaan yang besar dibandingkan dengan event PERHUMAS lainnya. Selain itu, pembicara yang dihadirkan di KNH bukan hanya praktisi atau profesional PR, tetapi juga para presiden, para menteri, ketua lembaga-lembaga di Indonesia (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia, Forum Humas BUMN, Komisi Penyiaran Indonesia) yang memang berperan penting didalam perkembangan dunia kehumasan. Sasaran peserta yang dibidik oleh PERHUMAS juga bukan lagi mahasiswa, melainkan profesional PR di seluruh Indonesia. Berdasarkan informasi dari Executive Secretary PERHUMAS yaitu Anggia Bahana Putri, Konvensi Nasional Humas tahun 2016 merupakan ke-tujuh kalinya diselenggarakan, sejak 2006. KNH tidak selalu diadakan setiap tahunnya dikarenakan adanya pergantian jabatan. Tujuan dari diadakannya KNH diharapkan menjadi forum untuk melahirkan gagasan dan pemikiran pada tataran strategis hingga operasional untuk para praktisi dan professional public relations, pimpinan perusahaan, praktisi media masa dan para pemangku mandat di pemerintahan, juga untuk saling bersinergi dan memahami bidang kerja masing-masing. Konvensi ini diharapkan dapat mentransformasi peran public relations agar menciptakan Country Branding Indonesia yang selanjutnya menjadi acuan bagi PERHUMAS dan stakeholdersnya.2 2 http://www.perhumas.or.id/knh2016/index.php/tujuan-dan-sasaran/ diakses pada 6 Desember WIB jam 17.24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 Pada KNH 2015, PERHUMAS mencetak sejarah baru, yaitu menghadirkan Presiden RI untuk membuka perhelatan tersebut. Hampir semua media memberitakan mengenai KNH 2015. KNH 2015 mengangkat tema Public Relations Journey: The Sustainable Path to Trust and Reputation. Salah satu evaluasi dari KNH 2015 yaitu sistem pendaftaran atau registrasi peserta saat hari pelaksanaan KNH. Hal ini disampaikan oleh Ibu Anggia Bahana Putri, sebagai berikut: “Sistem pendaftaran masih belum simple/mudah. Masih banyak peserta yang ngantri panjang. Pendaftaran peserta masih manual. Dengan sistem tanda tangan”.3 Gambar 1 Kutipan Berita Online Sumber: http://www.perhumas.or.id/?p=1489 diakses pada 5 Desember 2016 jam 19.30 Dalam berita tersebut menjelaskan mengenai alasan pengambilan tema, bahwa PERHUMAS ingin membawa Humas kepada peran dasarnya, yaitu menjaga reputasi. Dalam hal ini, membangun dan menjaga reputasi Indonesia. 3 Wawancara dengan Anggia Bahana Putri via Whatsapp tanggal 10 Januari 2017 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 Pada tahun 2016, KNH diselenggarakan di kota Bandung. Menurut prawawancara peneliti dengan ketua PERHUMAS, Bapak Agung Laksamana, pemilihan kota Bandung sebagai tempat pelaksanaan KNH 2016 dikarenakan bahwa Bandung merupakan kota dengan nilai sejarah yang tinggi. KNH 2016 ini diorganisir oleh BPC PERHUMAS Bandung dan diketuai oleh Ibu Nurlaela Arief yang juga menjabat sebagai Ketua BPC PERHUMAS Bandung. Tema yang diusung tahun 2016 yaitu “The Power of PR: Membangun Reputasi Indonesia 2030”. Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan juga dihadiri oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Selain itu, malam Anugerah PERHUMAS, diselenggarakan di Kantor Gubernur Jawa Barat dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar. KNH 2016 merupakan kali pertama diselenggarakan PERHUMAS PR Excellence Awards, sebuah penghargaan kepada insan kehumasan yang diberikan PERHUMAS kepada lembaga atau perusahaan. PERHUMAS PR Excellence Awards ini berbeda dengan penghargaan tahunan PERHUMAS, yaitu Anugerah PERHUMAS, karena pada PR Excellence Awards perusahaan tersebut yang mendaftarkan diri kemudian dinilai oleh para pengurus BPP PERHUMAS. Melihat kesuksesan Konvensi Nasional Humas setiap tahunnya, peneliti menilai bahwa tujuan Konvensi Nasional Humas yang dilakukan oleh PERHUMAS bukan hanya sebagai pelengkap program kerja setiap tahunnya saja, Event yang terealisasi dengan baik oleh PERHUMAS, tidak dapat terlepas dari bagaimana PERHUMAS mengelola event tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 Hal unik yang peneliti lihat yaitu, PERHUMAS merupakan sebuah organisasi berhimpunnya para profesional public relations, baik praktisi maupun akademisi (Dekanat, Kepala Program Studi atau Dosen). Untuk itu peneliti ingin melihat bagaimana sebuah manajemen event dikelola oleh orang-orang dengan latar belakang pendidikan dan profesi public relations. Sebuah kegiatan besar seperti yang dilakukan oleh PERHUMAS yang memiliki berbagai tujuan sudah seharusnya direncanakan dan diorganisasikan secara tepat, teratur, terarah dan tertib sehingga apa yang direncanakan di pra event tersebut dapat tercapai. Perencanaan event manajemen bagaikan sebuah kompas yang memberikan petunjuk arah. Perencanaan memberikan gambaran jelas mengenai halhal yang harus dilakukan sebelum dilaksanakannya event tersebut. Sebagaimana pengetahuan peneliti mengenai ilmu public relations, salah satu tugas public relations adalah melaksanakan event. Dimana kesuksesan sebuah event dipengaruhi oleh perencanaan dan bagaimana public relations memanajemen event tersebut agar sesuai dengan perencanaan. Peneliti ingin melihat bagaimana PERHUMAS menjalankan konsep manajemen event, mengingat para anggota PERHUMAS juga merupakan profesional PR. Bagian dari ilmu komunikasi, public relations bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan secara efektif kepada komunikan. Terutama ketika public relations menjadi bagian dari sebuah organisasi. Praktisi public relations harus menjaga dan mengelola komunikasi yang baik didalam organisasinya. Mengingat, setiap pesan yang disampaikan, dapat dipersepsikan berbeda-beda oleh komunikan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Banyaknya noise yang terjadi saat proses komunikasi, menjadi salah satu faktor kegagalan komunikasi. Untuk itu, pentinglah manajemen event yang merupakan bagian dari komunikasi dipelajari karena keefektifan dan kesuksesan sebuah event dipengaruhi oleh keefektifan komunikasi didalamnya. 1.2 Fokus Penelitian John E. Kennedy dalam bukunya Manajemen Event (2007), mengungkapkan bahwa manajemen event adalah bagian dari ilmu manajemen yang menciptakan dan mengembangkan sebuah kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan orang-orang disatu tempat, melakukan serangkaian aktivitas yang teratur untuk memperoleh suatu informasi atas menyaksikan suatu kejadian. Manajemen event perlu dipelajari karena kegiatannya dipengaruhi oleh kualitas komunikasi, yaitu strategi visual dan pesan. Berdasarkan fokus pemilihan maka peneliti merumuskan masalah bagaimana manajemen event Konvensi Nasional Humas 2016 oleh PERHUMAS? 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan teori Lidia Evelina mengenai Manajemen Event, maka penelitimengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pra event yang meliputi: a. Analisis mengapa PERHUMAS harus mengadakan Konvensi Nasional Humas. b. Analisis dimana dan kapan PERHUMAS mengadakan Konvensi Nasional Humas. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 c. Analisis siapa saja yang diingankan hadir dalam Konvensi Nasional Humas. d. Analisis bagaimana PERHUMAS mempromosikan kegiatan Konvensi Nasional Humas. e. Analisis apa isi dalam kegiatan Konvensi Nasional Humas. f. Analisis berapa anggaran untuk Konvensi Nasional Humas 2. Bagaimana realisasi dari perencanaan Konvensi Nasional Humas yang sudah direncanakan PERHUMAS. 3. Bagaimana evaluasi setelah pelaksanaan Konvensi Nasional Humas. a. Laporan kemajuan berupa evaluasi segala kemungkinan untuk memodifikasi rencana kegiatan berikutnya. b. Evaluasi Akhir yaitu dampak dan efek dari program komunikasi event Konvensi Nasional Humas 2016. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan manajemen event program PERHUMAS dalam program Konvensi Nasional Humas 2016. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan kajian mengenai ilmu komunikasi mengenai kampanye edukasi melalui aktivitas yang dilakukan oleh organisasi PERHUMAS. Selain itu juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa ilmu komunikasi dalam mengadakan penelitian mengenai manajemen event. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini memiliki manfaat praktis, yaitu diharapkan dapat memberikan masukan-masukan terhadap hambatan atau kesulitan yang dihadapi organisasi PERHUMAS dalam melakukan program-programnya guna menjadi wadah bagi para humas di Indonesia. Selain itu juga sebagai bahan evaluasi dalam melakukan program perencanaan kedepannya sehingga diharapkan akan tetap mempertahankan citra Konvensi Nasional Humas PERHUMAS setiap tahunnya. http://digilib.mercubuana.ac.id/