2. ASAM DAN BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI

advertisement
emulgator ikut bereaksi,
selain itu dia menyatukan yang tidak bersatu
2. ASAM DAN BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
A. Asam
Apa yang kamu ketahui tentang asam? Asam berkaitan dengan
salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata
asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara
kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa
asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada
makanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di
dalam lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi
membunuh kuman.
1. Sifat Asam
Bagaimanakah cara kita untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau
tidak? Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki oleh asam
tersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.
a. Rasa Asam
Pernahkah kamu makan acar mentimun? Ras kecutnya membuat
acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macam
masakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecut
tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita
kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia
adalah asam asetat (asam etanoat).
b. Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah
warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya
akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa
senyawa asam. Dengan menggunakan indicator.
Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi
merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah
.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam
dapat melepaskan ion – ion dalam larutannya yang mampu
menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik.
Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar
listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam
sulfat yang terdapat pada aki mobil.
d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas
hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan
contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan
gas hydrogen dan senyawa garam.
Reaksi :
Asam + Logam tertentu
Garam + Gas Hidrogen
Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang
sama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu
disebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.
2. Kekuatan Asam
Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam
kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah
ion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang
banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna
dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang sedikit
menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam larutan).
Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarut
dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut,
konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat). Pada larutan
encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk
menyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).
3. Peranan Asam dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan,
antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan peledak,
plastik, dan pembersihan permukaan logam – logam tertentu. Selain itu,
terdapat beberapa asam organic yang digunakan sebagai pengawet
makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan asam
benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.
Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga
dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah
satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir – akhir ini menimbulkan
masalah lingkungan yang serius.
Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawa
kimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atau terlarut
dalam pelarut tertentu. Sehari – hari, kita sering menjumpai asam sebagai
suatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga
disebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar
volume air, maka kita katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendah
atau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam meningkat
seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang melarutkannya.
B. Basa
Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang
menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah
bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk
ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa
basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.
1. Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita
gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari
berikut ini.
a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Apa yang kamu rasakan ketika kamu memegang sabun? Mengapa
sabun terasa licin ketika disentuh? Rasa licin pada sabun disebabkan
oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun
adalah natrium hidroksida.
Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi,
kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa
atau tidak dengan cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena
basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi
dan terbakar.
b. Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan
indicator sehingga dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan
mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus
biru akan tetap berwarna biru.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar
listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dlam
air.
d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat
suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita
miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah
menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan
membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan
(netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksikan
dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat
Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq)
+ H2SO4 (aq)
CaSO4 (aq)
+ 2H2O (l)
Tahukah kamu, mengapa pada tanah gambut sebelum ditanami
terlebih dahulu diberi kaur? Kapur merupakan salah satu contoh dari
basa yang dapat mengurangi tingkat keasaman tanah. Tablet obat sakit
mag terbuat dari basa magnesium hidroksida, mengapa? Konsentrasi
asam lambung yang terlalu tinggi dapat dikurangi dengan memakan
obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi asam pada suatu zat
dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke dalamnya.
Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang
dapat menetralkan asam.
Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam,
basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu
sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh,
pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium
hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega.
Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat membersihkan
debu.
2. Kekuatan Basa
Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan
basa kuat. Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa
tersebut melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa
tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Ingatlah jangan menyentuh basa (murni
ataupun larutannya) sembarangan. Contoh senyawa yang tergolong basa
kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan
kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai
basa lemah.
Kaustik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita
menggunakan nama kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan
kalium hidroksida (KOH).
3. Peranan Basa dalam Kehidupan
Coba amati lingkungan sekitarmu! Adakah benda – benda yang
mengandung basa? Basa dapat dengan mudah kita temukan, baik itu di
rumah maupun di industri.
Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat
dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka
bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita
sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang.
Baking soda merupakan suatu basa.
C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut
termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat
keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan
indra kita untuk memastikan dengan aman suatu zat termasuk asam atau basa.
Ingat, beberapa asam dan bas sangat berbahaya.
Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7
menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam
memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka 0,
maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH suatu zat
mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang). Senyawa
basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin nilai pH mendekati nilai
14, tingkat kebasaannya semakin kuat. Sekarang kamu mengetahui mengapa
kita mengenal asam kuat, asam lemah dan basa kuat, basa lemah.
D. Indikator
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, larutan asam dan basa akan
memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan indicator. Indikator
adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Dengan indicator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa.
Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam
atau basa. Beberapa indicator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada
juga beberapa indicator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus
karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas lakmus,
yaitu lakmus merah dan biru. Pada larutan asam, kertas lakmus selalu berwarna
merah, sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus selalu berwarna biru. Jadi,
larutan asam akan mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah dan
larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai indicator. Salah satu
tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indicator adalah tanaman bunga
hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman tanah. Bunga
hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi biru
apabila ditanam di tanah yang terlalu asam.
Lakmus dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indicator pH.
Syarat dapat tidaknya suatu zat ddijadikan indicator asam basa adalah
terjadinya perubahan warna apabila suatu indicator diteteskan pada larutan
asam dan larutan basa. Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu
digunakan dalam bentuk larutan, karena dalam bentuk larutan sifat
pembawaan asam dan basa lebih mudah dideteksi.
Berikut adalah indicator pH yang sering kita gunakan di laboratorium.
Indikator tersebut menunjukkan perubahan warna lerutan pada rentang pH
tertentu.
No Nama Indikator
Range pH
Perubahan Warna
1. Fenoftalein
8,3 – 10
Tak berwarna – Merah Muda
2. Metil Oranye
3,2 – 4,4
Merah – Kuning
3. Metil Merah
4,8 – 6,0
Merah – Kuning
4. Bromtimol biru
6,0 – 7,6
Kuning – Biru
5. Metil biru
10,6 – 13,4
Biru – Ungu
Salah satu indicator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah
indicator universal. Indikator universal adalah indicator yang terdiri atas
berbagai macam indicator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH
1-14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada juga yang berupa
kertas. Paket indicator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna
standar untuk pH 1-14.
Cara menggunakan indicator universal adalah sebagai berikut :
1. Celupkan kertas indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai
pH-nya atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki.
2. Amati perubahan warna yang terjadi
3. Bandingkan perubahan warna dengan warna standar
asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
Contoh Asam:
1. Asam Cuka ==> dibuat untuk masakan
2. Air Keras ==> pada baterai karena dari asam sulfat
3. Asam lambung ==> untuk membantu mencerna makanan yg kita makan. merupakan asam
klorida
4. Asam sitrat==> banyak terdapat pada makanan dan minuman terutama yg kemasan, juga ada
pada agar2, untuk menambah rasa dan juga keasaman
5. dll
Contoh Basa:
1. Semua sabun dan shampoo
2. soda api
3. soda kue, dll
http://sahri.ohlog.com/ikatan-kimia.cat3087.html
Ikatan Kovalen = Homopolar
Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang
membentuk ikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam
yang mempunyai perbedaan elektronegativitas rendah atau nol. Seperti misalnya : H 2, CH
4, Cl 2, N 2, C 6 H 6, HCl dan sebagainya.
IKATAN KOVALEN TERBAGI ATAS
1. IKATAN KOVALEN POLAR
om-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap pasangan
elektron
persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron
persekutuan akan
bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi pemisahan kutub positif
dan negatif.
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga
pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif
sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif.
Pemisahan muatan ini menjadikan molekul itu bersifat polar dan memiliki "momen dipol"
sebesar:
T=n.l
dimana :
T = momen dipol
n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l = jarak antara kedua inti atom
2. IKATAN KOVALEN NON POLAR
Titik muatan negatif elektron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentukuya
tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan mendapat
gaya tarik yang sama.
Contoh:
k edua atom H mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Karena arah tarikan simetris, maka titik muatan negatif elektron persekutuan berhimpit.
Contoh lain adalah senyawa CO 2, O 2, Br 2 dan lain-lain





Posted: Wed 07 Oct, 2009 GMT
In: Ikatan Kimia
Permalink : Ikatan Kovalen = Homopolar
Comments: 1
Viewed 332 times.
IKATAN KIMIA
3). Ikatan Kovalen Koordinasi/Koordinat/Dativ/Semipolar


Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom
yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron
yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang
arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
4). Ikatan Logam
v Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan
muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
v Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
v Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
v Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari
1 atom ke atom lain.
v Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu
keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke
atom lain.
v Struktur logam menyebabkan sifat-sifat khas logam yaitu :
a).
berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara
elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b).
dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat .
Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan
ikatannya tidak terputus.
c).
penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak
bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran
elektron.
Polarisasi Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.
Contoh 1 :
Molekul HCl
Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah
Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).
Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
Momen Dipol ( µ )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen.
Dirumuskan :
µ = Q x r ; 1 D = 3,33 x 10 -30 C.m
keterangan :
µ
= momen dipol, satuannya debye (D)
Q
= selisih muatan, satuannya coulomb (C)
r
= jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m)
Perbedaan antara Senyawa Ion dengan Senyawa Kovalen
No
Sifat
Senyawa Ion
Senyawa Kovalen
1
Titik didih
Tinggi
Rendah
2
Titik leleh
Tinggi
Rendah
3
Wujud
Padat pada suhu kamar
4
Daya hantar listrik
Padat = isolator
Lelehan = konduktor
Padat,cair,gas pada suhu kamar
Padat = isolator
Larutan = konduktor
Lelehan = isolator
5
Kelarutan dalam air
Umumnya larut
Larutan = ada yang konduktor
Umumnya tidak larut
6
Kelarutan dalam
trikloroetana (CHCl 3 )
Tidak larut
Larut
Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari 4.
Contoh : BeCl 2, BCl 3 dan AlBr 3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO 2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17
c) Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit
terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl 5, SF 6, ClF 3, IF 7 dan SbCl 5
2). Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun post transisi.
Contoh :
ü atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2
ü atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3
Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa :
1) Tidak mencapai oktet
2) Melampaui oktet (oktet berkembang)
Penulisan Struktur Lewis
Langkah-langkahnya :
1) Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis
2) Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan
3) Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet)
4) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P
dan S)
Langkah alternatif : (syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui)
1) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion
2) Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan
3) Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet
4) Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat
5) Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat
Resonansi
a. Suatu molekul atau ion tidak dapat dinyatakan hanya dengan satu struktur Lewis.
b. Kemungkinan-kemungkinan struktur Lewis yang ekivalen untuk suatu molekul atau ion disebut Struktur Resonansi .
c. Dalam molekul SO 2 terdapat 2 jenis ikatan yaitu 1 ikatan tunggal (S-O) dan 1 ikatan rangkap (S=O).
d. Berdasarkan konsep resonansi, kedua ikatan dalam molekul SO 2 adalah ekivalen.
e. Dalam molekul SO 2 itu, ikatan rangkap tidak tetap antara atom S dengan salah 1 dari 2 atom O dalam molekul itu, tetapi silih
berganti.
f. Tidak satupun di antara ke-2 struktur di atas yang benar untuk SO 2, yang benar adalah gabungan atau hibrid dari ke-2
struktur resonansi tersebut.





Posted: Tue 06 Oct, 2009 GMT
In: Ikatan Kimia
Permalink : IKATAN KIMIA
Comments: 0
Viewed 735 times.
Ikatan Ion = Elektrovalen = Heteropolar
Ikatan ion biasanya terjadi antara atom-atom yang mudah melepaskan elektron (logamlogam golongan utama) dengan atom-atom yang mudah menerima elektron (terutama
golongan VIA den VIIA). Makin besar perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang
membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin bersifat ionik.
PADA UMUMNYA UNSUR-UNSUR YANG MUDAH MEMBENTUK IKATAN ION ADALAH
- IA  VIIA atau VIA
- IIA  VIIA atau VIA
- Unsur transisi  VIIA atau VIA
Contoh:
Na --> Na + e 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 1s
2
2s
2
2p
6
(konfigurasi Ne)
Atom Cl (VIIA) mudah menerima elektron sehingga elektron yang dilepaskan oleh atom Na
akan ditangkap oleh atom Cl.
Cl + e - --> Cl 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p
5
1s
2
Antara ion-ion Na + dan Cl
senyawa ion Na + Cl - .
2s
-
2
2p
6
3s
2
3p
6
(konfigurasi Ar)
terjadi gaya tarik menarik elektrostatik, sehingga membentuk
Contoh lain : CaCl 2, MgBr 2, BaO, FeS dan sebagainya.
SIFAT-SIFAT SENYAWA IONIK ANTARA LAIN
a. bersifat polar
b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar





Posted: Tue 06 Oct, 2009 GMT
In: Ikatan Kimia
Permalink : Ikatan Ion = Elektrovalen = Heteropolar
Comments: 0
Viewed 399 times.
2.2 Kimia Inti
Kimia Inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom.Perubahan ini
disebut reaksi inti.Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.
Dan
radioaktivitas tidak dapat dilepaskan dalam pembahasan kimia inti.Radioaktivitas adalah
fenomena pemancaran partikel atau radiasi elektromagnetik oleh inti yang tidak stabil secara
spontan. Radioaktivitas ditemukan oleh ahli fisika Perancis Henri Becquerel.
Semua unsur yang nomor atomnya diatas 83 adalah radioaktif.Radiasi yang dipancarkan
oleh bahan radioaktif dapat mendorong electron-elektron bila sinar ini menumbuk atom suatu
benda,sehingga dihasilkan ion-ion.kekuatan mengionisasi tergantung dari jumlah ion yang
dihasilkan dari jumlah ion yang dihasilkan oleh sejumlah radiasi tertentu. Radioaktivitas suatu
radioaktif berubah selama peluruhan radioaktif,dimana peluruhan radioaktif terjadi pemancran
partikel dasar secara spontan.
Contoh:
polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel α.
Unsur radioaktif secara sepontan memancarkan radiasi, yang berupa partikel atau
gelombang elektromagnetik (nonpartikel). Jenis-jenis radiasi yang dipancarkan unsure radioaktif
adalah:
1. Partikel α (Sinar α), terdiri dari inti
2. Partikel β (Sinar β) atau
yang bermuatan positip
).
, sama dengan elektron (e), bermuatan negatip.
3. Sinar γ, mirip dengan sinar-x, berupa foton dengan panjang gelombang sangat pendek
(1 -
Å).
4. Partikel β+ (
), merupakan elektron bermuatan positip (positron). Umumnya
dipancarkan oleh inti zat radioaktif buatan.
5. Elektron capture, sering bersamaan dengan pemancaran positron, sebuah elektron pada
kulit dalam diserap inti.
⎯→
+
Kekosongan elektron diisi elektron pada kulit luar dengan memancarkan sinar-x.
Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:
Nama
Lambang Nomor
Nomor
atom
massa
Massa (sma)
Proton
P atau H
1
1
1,00728
Neutron
N
0
1
1,00867
Elektron
e
-1
0
0,000549
Negatron
Β
-1
0
0,000549
Positron
Β
+1
0
0,000549
Partikel alpha
He atau 2
4
4,00150
α
Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah γ (gamma) dengan massa
0 dan muatan 0.
Perbandingan antara reaksi kimia dan reaksi inti
No Reaksi kimia
1
Atom
melalui
diubah
Reaksi Inti
susunannya Unsur (atau isotop dari unsur yang
pemutusan
dan sama) dikonversi dari unsur yang
pembentukan ikatan
2
satu ke lainnya
Hanya elektron dalam orbital Proton,
neutron,
atom
dasar
atau
molekul
yang partikel
elektron
lain
dapat
dan
saja
terlibat dalam pemutusan dan terlibat
pembentukan ikatan
3
Reaksi
diiringi
dengan Reaksi diiringi dengan penyerapan
atau
pelepasan atau pelepasan energi yang sangat
penyerapan
energi yang relatif kecil
4
besar
Laju reaksi dipengaruhi oleh Laju
reaksi
biasanya
tidak
suhu, tekanan, katalis dan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan
konsentrasi
katalis
Aturan dalam penyetaraan reaksi inti;
1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan
nomor massa)
2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan nomor
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia
yang sangat stabil.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
Transmutasi inti : pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan
partikel alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen. Reaksi ini merupakan transmutasi buatan
pertama, yaitu perubahan satu unsur menjadi unsur lain. Pada tahun 1934, Irene Joliot-Curie,
berhasil membuat atom fosfor yang bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan
sinar alfa yang berasal dari polonium.
Beberapa contoh reaksi inti:
1) Penembakan atom litium-7 dengan proton menghasilkan 2 atom helium-4
2) Penembakan nitrogen-14 dengan neutron menghasilkan karbon-14 dan hidrogen
2.3 Radioaktivitas
Radioaktifitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi
dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang
takstabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.
Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom yang lain, atau
berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Radioaktifitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896.Becquerel menamakan
radiasi dengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium dengan
menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu pengukur listrik piezo (lempengan kristal
yang biasanya digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah), dan Marie Curie berhasil
membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar uranium yang
dikandung dalam campuran senyawa uranium. Disamping itu, Marie Curie juga menemukan
bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu atau tekanan, dan radiasi
uranium dipancarkan secara spontan dan terus menerus tanpa bisa dikendalikan. Marie Curie
juga meneliti campuran senyawa lain, dan menemukan bahwa campuran senyawa thorium juga
memancarkan radiasi yang sama dengan campuran senyawa uranium, dan sifat pemancaran
radiasi seperti ini diberi nama radioaktifitas.
Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya mirip dengan bismut. Unsur
baruini dinamakan polonium diambil dari nama negara asal Marie Curie, yaitu Polandia.
Setelahitu H. Becquerel dan Marie Curie melanjutkan penelitiannya dengan menganalisis pitch
blend(bijih uranium). Mereka berpendapat bahwa di dalam pitch blend terdapat unsur
yangradioaktifitasnya lebih kuat daripada uranium atau polonium. Pada tahun yang sama
merekamengumumkan bahwa ada unsur radioaktif yang sifatnya mirip dengan barium. Unsur
baru inidinamakan radium (Ra), yang artinya benda yang memancarkan radiasi. Detail
daripenemuan ini dapat dilihat pada pokok bahasan tentang Penemuan Radioaktifitas Alam.
Download