Investasi Perancis Bisa Dua Kali Lipat Kamis, 8 April 2010 | 03:37 WIB Jakarta, Kompas - Kalangan investor Perancis meyakini penanaman modal asal Perancis di Indonesia bisa meningkat dua kali lipat dalam lima tahun mendatang. Para investor ini juga berminat ambil bagian dalam kemitraan pemerintah dan swasta pada pengembangan infrastruktur di Indonesia. Direktur Jenderal Mouvement des Entreprises de France (Medef) Thierry Courtaigne dan Ketua Komite Pengusaha Perancis-Indonesia Medef Philippe Louis-Dreyfus menyampaikan hal itu seusai menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (7/4). Delegasi pengusaha Perancis berjumlah sekitar 30 orang. ”Saya yakin investasi kami di Indonesia akan menjadi dua kali lipat dalam lima tahun ke depan,” ujar Thierry. Duta Besar Perancis untuk Indonesia Phillipe Zeller menjelaskan, saat ini terdapat 150 perusahaan Perancis yang beroperasi di Indonesia dengan total investasi sekitar 1 miliar dollar AS. Sementara volume perdagangan kedua negara sekitar 2 miliar dollar AS. ”Dalam perdagangan kedua negara, Indonesia menjual lebih banyak ke Perancis dibanding sebaliknya,” ujar Zeller. Iklim investasi Menurut Thierry, bidang yang diminati investor Perancis adalah infrastruktur dan agroindustri. ”Kami memiliki keahlian di situ serta spesialisasi dalam pola kemitraan pemerintah dan sektor swasta,” ujar dia. Beberapa perusahaan Perancis menjajaki untuk menanamkan modal baru di Indonesia, antara lain perusahaan pertambangan Eramet, perusahaan sertifikasi dan jasa kontrol kualitas Bureau Veritas, serta sebuah perusahaan publik di bidang perkeretaapian. Para investor ini juga menegaskan mendukung upaya peningkatan pola tambah, termasuk pada sektor agroindustri dan industri manufaktur. Zeller mencontohkan, Perancis telah menanamkan modal untuk memproduksi alat listrik tertentu di Indonesia. Selanjutnya, produk kelistrikan diekspor ke Perancis. ”Total juga sedang menunggu renegosiasi untuk rencana ekspansi di Kalimantan Timur enam tahun mendatang,” ujar Louis Dreyfus. Dalam pertemuan dengan para pengusaha Perancis ini, Wapres Boediono, seperti disampaikan juru bicaranya, Yopie Hidayat, mengatakan, Indonesia menyambut baik investasi asing. Kebijakan makroekonomi yang hati-hati, stabilitas politik, dan potensi pasar yang besar, menurut Wapres, adalah faktor pendukung untuk realisasi investasi tersebut. Wapres juga menjelaskan, kebutuhan Indonesia mengembangkan infrastruktur juga menjadi peluang bagi para penanam modal asing. ”Indonesia sedang memprioritaskan integrasi ekonomi dari Sabang sampai Merauke. Ini yang dikembangkan dengan kemitraan pemerintah dan swasta,” ujar Yopie mengutip Wapres. Menurut Louis-Dreyfus, ekspansi modal asing di Indonesia akan terdorong oleh perbaikan iklim investasi yang kini diupayakan Indonesia. ”Kami yakin Indonesia sedang menyusun sistem hukum yang lebih mudah dipahami orang asing,” kata dia. Dia menjelaskan, Medef mendukung penyusunan perjanjian bilateral Indonesia-Perancis. Persetujuan ini dipandang sebagai bagian dari instrumen untuk melindungi investasi. ”Bagaimanapun, investasi butuh iklim yang mendukung dan kepercayaan,” ujar Louis-Dreyfus. (DAY)